Anda di halaman 1dari 11

Perencanaan Pembangunan Jembatan Bangka

Belitung-Sumatra Selatan

Dosen Pengampu
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Edi Puryanto,M.Pd

Disusun Oleh
Fhadil Aldiotama
Notar 2001135
Kelas TD 1.7

JURUSAN D-IV TRANSPORTASI DARAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA-STTD
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................i
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
STUDI PUSTAKA.....................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Jembatan.............................................................................................................3
2.2 Peranan Jembatan Terhadap Transportasi............................................................................3
2.3 Pemilihan Lokasi Jembatan....................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
3.1 Konsep Dasar Pembangunan Jembatan Penghubung............................................................6
3.2 Sumber Pembiayaan Pembangunan Jembatan Penghubung.................................................6
BAB IV....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
4.1 Kesimpulan............................................................................................................................8
4.2 Saran......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jembatan adalah sarana penghubung antara dua tempat yang terpisahkan
rintangan seperti lembah maupun sungai, dengan elevasi yang berbeda (lebih
dalam). Fungsi jembatan sangat penting, diantaranya mampu meningkatkan
perekonomian di suatu daerah, mampu mendukung kegiatan sehari-hari warga
disekitarnya. Model stuktur jembatan sangat mempengaruhi kekuatan jembatan.
Jalan sebagai penghubung antar wilayah atau tempat tidak menutup kemungkinan
melewati rintangan alam seperti sungai, lembah,maupun laut. Sehingga untuk
memperpendek serta mempersingkat lintasan maka dibutuhkan jembatan
penghubung.
Jembatan sebagai salah satu prasarana perhubungan pada hakikatnya
merupakan unsur penting dalam usaha pengembangan kehidupan bangsa.
Keberadaan jembatan akan memberikan dampak pada beberapa bidang seperti
bidang sosial, ekonomi, pertahanan dan keamanan. Prasarana publik memegang
peranan penting dalam kemajuan dan perkembangan suatu daerah, hal ini
disebabkan karena prasarana tersebut berhubungan langsung dengan kebutuhan
masyarakat.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mempermudah akses
transportasi antara provinsi kepulauan bangka Belitung dan provinsi Sumatra
selatan,maka pemerintah daerah menbuat perencanaan pembangunan jembatan
penghubung antar pulau.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Konsep dasar pembangunan jembatan penghubung?
2. Bagaimana sumber pembiayaan pembangunan Jembatan
Penghubung?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dari pembangunan
infrastruktur di bangka Belitung
2. Untuk mempelajari tentang perkembangan transportasi
3. Agar paham tentang pembangunan infrastruktur yang melibatkan 2
pulau yang berbeda
4. Agar mengerti tujuan dari pembangunan jembatan penghubung

1
1.4 Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis sendiri manfaat yang dirasakan yakni dapat memberikan
ide-ide baru untuk membuat inovasi baru untuk kemajuan di sector
perhubungan darat
2. Bagi Pembaca manfaat yang dirasakan yakni dapat mempelajari
tentang pembangunan infrastruktur serta mendukung semua keperluan
yang dibutuhkan dalam kemajuan sector perhubungan darat

2
BAB II

STUDI PUSTAKA
2.1 Pengertian Jembatan
Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya meneruskan jalan melalui
suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain berupa
jalan air atau lalu lintas biasa. Jembatan yang berada diatas jalan lalu lintas
biasanya disebut viaduct. Jembatan dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Jembatan – jembatan tetap.
2. Jembatan – jembatan dapat digerakkan.
Kedua golongan jembatan tersebut dipergunakan untuk lalu lintas kereta api dan lalu
lintas biasa ( Struyk dan Veen, 1984).
Jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilang
sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak sama tinggi
permukaannya. Dalam perencanaan dan perancangan jembatan sebaiknya
mempertimbangkan fungsi kebutuhan transportasi, persyaratan teknis dan estetika-
arsitektural yang meliputi : Aspek lalu lintas, Aspek teknis, Aspek estetika (Supriyadi
dan Muntohar, 2007).
Menurut (Asiyanto 2008) jembatan rangka baja adalah struktur jembatan yang
terdiri dari rangkaian batang – batang baja yang dihubungkan satu dengan yang lain.
Beban atau muatan yang dipikul oleh struktur ini akan diuraikan dan disalurkan
kepada batang – batang baja struktur tersebut, sebagai gaya – gaya 9 tekan dan
tarik, melalui titik – titik pertemuan batang (titik buhul). Garis netral tiap – tiap batang
yang bertemu pada titik buhul harus saling berpotongan pada satu titik saja, untuk
menghindari timbulnya momen sekunder.
2.2 Peranan Jembatan Terhadap Transportasi
Jalan merupakan alat penghubung antara daerah yang penting sekali bagi
penyelenggaraan pemerintah, ekonomi kebutuhan sosial, perniagaan, kebudayaan,
pertahanan. Trasportasi sangat penting bagi ekonomi dan pembangunan negara
dan bangsa. Maju – mundurnya suatu negara, terutama dalam bidang ekonomi
sangat tergantung pada baik dan tidaknya sistem transportasi yang ada. Baik
tidaknya atau lancar tidaknya transportasi sangat tergantung pada alat – alatnya,
antara lain yang terpenting kendaraan – kendaraannya, sistem transportasi,
tranportation policy dan pada keadaan jalannya.
Jembatan adalah bagian dari jalan itu. Jembatan sangat menentukan pula
kelancaran transportasi. Peranan jembatan yang sangat penting dalam menopang
sistem transportasi darat yang ada, maka jembatan harus kita buat cukup kuat dan
tahan, tidak mudah rusak. Kerusakan pada jembatan dapat menimbulkan gangguan
terhadap kelancaran lalu lintas jalan, terlebih – lebih di jalan yang lalu lintasnya
padat seperti di jalan utama, di kota, dan di daerah ramai lainnya. Kemacetan lalu

3
lintas dalam kota bisa terjadi karena adanya suatu perbaikan jembatan. Berpuluh –
puluh bahkan ratusan kendaraan berhenti berderet – deret menunggu giliran untuk
lewat jembatan. Berapakah kerugian yang diderita sebagai akibat dari waktu yang
hilang itu?. Beberapa kerugian yang nyata itu dapatlah kita sebut, diantaranya
penghambatan kecepatan angkut dari kendaraan – kendaraan. Kecepatan angkut
sangat penting 10 pengaruhnya dalam bidang ekonomi, kestabilan harga – harga,
kelancaran distribusi dan lain sebagainya (Subarkah, 1979).

2.3 Pemilihan Lokasi Jembatan


Penentuan lokasi dan layout jembatan tergantung pada kondisi lalu lintas.
Umumnya, suatu jembatan berfungsi untuk melayani arus lalu lintas dengan baik,
kecuali bila terdapat kondisi-kondisi khusus. Prinsip dasar dalam pembangunan
jembatan menurut (Troitsky, 1994) dalam (Supriyadi dan Muntohar, 2007) adalah
jembatan untuk jalan raya, tetapi bukan jalan raya untuk jembatan. Kondisi lalu lintas
yang berbeda-beda dapat mempengaruhi lokasi jembatan. Panjang - pendeknya
bentang jembatan akan disesuaikan dengan lokasi jalan setempat. Penentuan
bentangnya dipilih yang sangat layak dari beberapa alternatif bentang pada
beberapa lokasi yang telah diusulkan. Pertimbangan terhadap lokasi akan sangat
didasarkan pada kebutuhan masyarakat yang menggunakan jembatan. Pada
penentuan lokasi jembatan akan dijumpai suatu permasalahan apakah akan
dibangun di daerah perkotaan ataukah pinggiran kota bahkan di pedesaan.
Perencanaan dan perancangan jembatan di daerah perkotaan terkadang tidak
diperhatikan dengan cermat dan tepat. Kehadiran jembatan di tengah kota sangat
mempengaruhi landscape atau tata kota tersebut. Perencanaan dan perancangan
tipe jembatan modern di daerah perkotaan, seorang ahli sebaiknya
mempertimbangkan fungsi kebutuhan transportasi, persyaratan teknis dan estetika-
arsitektural (Supriyadi dan Muntohar, 2007).
1. Aspek lalu
lintas Persyaratan transportasi meliputi kelancaran arus lalu lintas kendaraan
dan pejalan kaki yang melintasi jembatan tersebut. Perencanaan yang kurang
tepat terhadap kapasitas lalu lintas perlu dihindarkan, karena akan sangat
mempengaruhi lebar jembatan. Pentingnya diperoleh hasil yang optimum
dalam perencanaan lebar optimumnya agar didapatkan tingkat pelayanan lalu
lintas yang maksimum. Mengingat jembatan akan melayani arus lalu lintas
dari segala arah, maka muncul kompleksitas terhadap existing dan rencana,
volume lalu lintas, oleh karenanya sangat diperlukan ketepatan dalam
penentuan tipe jembatan yang akan digunakan. Pendekatan ekonomi
selayaknya juga sebagai bahan pertimbangan biaya jembatan perlu dibuat
seminimum mungkin. Melihat beberapa kasus biaya investasi jembatan di
daerah perkotaan adalah sangat tinggi. Hal ini akan sangat terkait dengan
kesesuaian lokasi yang akan direncanakan (Supriyadi dan Muntohar, 2007).

2. Aspek teknis Persyaratan teknis yang perlu dipertimbangkan antara lain :

4
a. Penentuan geometri struktur, alinemen horizontal dan vertical, sesuai
dengan lingkungan sekitarnya.
b. Pemilihan sistem utama jembatan dan posisi dek.
c. Penentuan panjang bentang optimum sesuai dengan syarat hidraulika,
arsitektural, dan biaya konstruksi.
d. Pemilihan elemen-elemen utama struktur atas dan struktur bawah,
terutama tipe pilar dan abutment.
e. Pendetailan struktur atas seperti : sandaran, parapet, penerangan, dan tipe
perkerasan.
f. Pemilihan bahan yang paling tepat untuk struktur jembatan berdasarkan
pertimbangan struktural dan estetika.

3. Aspek estetika
Dewasa ini jembatan modern di daerah perkotaan didesain tidak hanya
didasarkan pada struktural dan pemenuhan transportasi saja, tetapi juga
untuk ekonomi dan artistik. Aspek estetika jembatan di perkotaan merupakan
faktor yang penting pula dipertimbangkan dalam perencanaan. Kesesuaian
estetika dan arsitektural akan memberikan nilai lebih kepada jembatan yang
dibangun di tengah-tengah kota. Jembatan pada kota-kota besar di dunia
banyak yang mempunyai nilai estetika yang tinggi disamping kekuatan
strukturalnya (Supriyadi dan Muntohar, 2007)

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Konsep Dasar Pembangunan Jembatan Penghubung


Jembatan penghubung antar pulau bangka dan Sumatra ini direncanakan
akan di bangun pada tahun 2024.Jembatan ini diberi nama “Bahtera Sriwijaya” yang
telah disepakati oleh gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Gubernur
Provinsi Sumatra selatan.Lokasi dari tapak jembatan ini berada di desa Tanjung
Tapa,Kecamatan Tulungselapan Kabupaten OKI dan Desa Sebagin Kabupaten
Bangka Selatan.Rencana-nya jembatan ini akan memiliki Panjang 13,5 KM.
kehadiran jembatan nantinya akan membuat wilayah gambut di Kabupaten OKI kian
terbuka, sehingga mendorong hadirnya banyak investor. Apalagi saat ini telah
beroperasi Tol Trans Sumatra, yang menghubungkan Palembang–Kayu Agung–
Lampung.

Secara konsep, jembatan penghubung itu akan sama dengan jembatan


Suramadu yang menghubungkan Jawa-Madura. Sambil menunggu studi kelayakan,
pihaknya mencoba membuat Detail Engineering Design (DED) dan menyusun
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk dua wilayah.
Pembangunan jembatan ini tidak hanya dilihat dari segi ekonomi saja,tetapi
juga mementingkan kebutuhan manusia di masa yang akan datang seperti
kelestarian gambut,mangrove,serta habitat gajah yang berada di,pesisir timur
sumsel.Dalam hal ini Dibutuhkan kajian mendalam tentang itu semua. Misal, adanya
analisis pembangunan rendah karbon dengan menghitung pelepasan dan
serapannya. Lalu menyiapkan konsep untuk pelestarian gambut dan
mangrove.maka dari itu perlu adanya penjaminan tentang perkembangan suatu
Kawasan,dengan masuknya investor,tidak melebihi ambang batas ekologis dari
ekosistem rawa gambut di lanskap sugihan itu sendiri.sebab jika ambang batas nya
terlampaui akan sangat sulit memulihkannya. anskap Sugihan merupakan kawasan
ekosistem penting, habitat bagi gajah sumatera yang berstatus terancam punah,
atau selangkah lagi menuju kepunahan di alam liar. Pentingnya gajah bukan hanya
karena keunikan spesies atau tampilan fisik mereka, namun mereka juga berperan
penting sebagai spesies payung. Gajah sumatera berasosiasi erat dengan hutan
dan sekaligus menjadi agen penyebar benih tumbuh-tumbuhan, sehingga kestabilan
dan kesehatan ekosistem dapat terjaga.

3.2 Sumber Pembiayaan Pembangunan Jembatan Penghubung


Jembatan penghubung antar pulau Sumatra dan pulau bangka ini
membutuhkan biaya yang sangat besar,dikutip dari berbagai sumber yang
mengatakan bahwa Jembatan penghubung Sumatera Selatan dan Kepulauan
Bangka Belitung ditaksir membutuhkan biaya mencapai Rp15 triliun. Anggaran itu
6
diperoleh dari APBN dan masuk dalam proyek strategi nasional.Pada Tahun 2021
kepala dinas pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang Sumsel,Darma Budhi
mengatakan bahwa pihaknya mulai menyusun Detail Engineering Design (DED),
memasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di
dua provinsi ditarget 2024 dilakukan groundbreaking. Menjadi proyek strategis
nasional akan mempermudah pembebasan lahan karena didominasi melintasi lahan
gambut dan sebagian hutan lindung.

7
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Jadi,upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan perekonomian yang ada
di Sumatra selatan dan bangka Belitung butuh modal yang sangat besar.Dengan di
bangunnya jembatan penghubung ini akan mempermudah akses transportasi antar
daerah sehingga sangat banyak keuntungan yang diperoleh oleh masyarakat.Maka
dari itu guna membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan proyek besar ini
sangat dibutuhkan dukungan dari masyarakat setempat,Karena dengan adanya
proyek pembangunan Infrastruktur ini dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

4.2 Saran
Saran saya agar pemerintah dapat mengerjakan perencanaan pembangunan
ini dengan semaksimal mungkin agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
cepat merealisasikan semuarencana yang telah di buat secara matang dan
mendukung pembangunan infrastuktur untuk memenuhi kebutuhan akan
transportasi yang selama ini belum maksimal.
Saran untuk massyarakat sekitar agar terus mendukung pembangunan
infrastrukur yang telah direncanakan oleh pemerintah daerah guna meningkatkan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat serta daerah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Aji YK putra, Bahtera Sriwijaya, Jembatan Penghubung Sumsel-Babel yang Mirip


Jembatan Suramadu, https://regional.kompas.com/ Diakses pada 29 Januari
2021
Asiyanto, 2005, Metode Konstruksi Jembatan Rangka Baja, Penerbit Universitas
Indonesia (UI-press),Jakarta.
Struyk, H.J dan Veen, K.H.C.W. Jembatan. PT. Pradnya Paramita. Jakarta. 1984
Subarkah, Ir. Iman, 1979, Jembatan Baja, Idea Dharma, Bandung.
Supriyadi, Dr. Ir. Bambang dan Agus Setyo Muntohar. 2007. Jembatan.
Caturtunggal. Yogyakarta.
Taufik Wijaya,2020,Pembangunan Jembatan Sumatera-Bangka Jangan Merusak
Lanskap Sugihan,https://www.mongabay.co.id/.Diakses pada 29 Januari
2021
Troitsky, Michael Serge. Planning and design of bridges. John Wiley & Sons, 1994.

Anda mungkin juga menyukai