Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS ESTIMASI DAN BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN 14

JEMBATAN DI 15 DESA TERPENCIL DI KABUPATEN MAROS

PROPOSAL PENELITIAN

Nurwahida

NIM : 1661201203

UNIVERSITAS MUSLIM MAROS

MAROS

2019

1
ANALISIS ESTIMASI DAN BIAYA PROYEK PEMBANGUNA 14

JEMBATAN DI 15 DESA TERPENCIL DI KABUPATEN MAROS

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan kepada Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muslim Maros

Untuk memenuhi sebagai persyaratan

Guna melakukan penelitian

Nurwahida

NIM : 1661201203

UNIVERSITAS MUSLIM MAROS

MAROS

2019

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meningkatnya perkembangan transportasi darat di Indonesia saat ini, dapat

memberikan inspirasi dan dorongan terciptanya jaringan transportasi yang

handal efisien dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi stabilitas

nasional serta upaya pemerataan dan penyebaran pembangunan dengan

menembus isolasi dan keterbelakangan daerah terpencil, sehingga akan

semakin memantapkan perwujudan wawasan nusantara. Perlu diketahui juga

bahwa Indonesia terletak di daerah katulistiwa, dan Indonesia merupakan

Negara kepulauan (banyak pulau) yang berjajar-jajar dari sabang hingga

sampai Merauke, selain itu tentunya banyak sungai-sungai yang memisahkan

antar pulau tersebut. Pemerintah dan masyarakat bertekat bulat untuk

menyatukan daerah satu dengan daerah lainnya, dengan rencana

mengembangkan pembangunan jembatan-jembatan baik itu bentang panjang

maupun bentang pendek. kepada pemerintah, pihak swastamaupun lapisan

masyarakat pada umumnya. Untuk itu perlu terus mengembangkan sarana

dan prasarana penunjang

Data Umum Proyek Perencanaan Pembangunan Jembatan di Kecamatan

Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi selatan. Mempunyai data umum

3
sebagai berikut : Nama Proyek : Jembatan Patihan Lokasi Proyek : Jalan

Patihan Lebar Jembatan : 4,0 m Jenis Jembatan : Komposit Jenis Pondasi

Caisson : Concrete pile Jenis Abument: Concrete K-225 (3 buah) Mutu Baja

Lantai : U-24 Mutu Baja Abutment : U-24 Mutu Beta Abutmen : K-225 Mutu Pla

Beton : K-350 Dengan teknis spesifikasi.

Dalam rangka memantapkan kestabilan sarana perhubungan lalu lintas

angkutan darat yang sangat penting artinya bagi pembangunan Desa yang ada

di Maros khususnya dan nasional umumnya, sebagai perwujudan nyata

terhadap pelayanan jasa distribusi yang meliputi jasa angkutan, jasa

perdagangan dan pergerakan dari manusianya sendiri juga sebagai sarana

yang menghubungkan dengan daerah lain yang tidak bisa dipisahkan satu

sama lain, oleh karena itu sistem jaringan jalan dan jembatan yang merupakan

hal utama untuk dijaga kemampuan daya layanannya. Jembatan yang

merupakan bagian dari jalan sangat diperlukan dalam sistem jaringan

transportasi darat yang akan menunjang lancarnya roda perekonomian Desa

maros di masa yang akan datang.Dalam rangka mendukung perencanaan kota

pengembangan Jembatan merupakan salah satu prioritas utama disamping

perencanaa yang lain yaitu arahan penggunaan/peruntukkan lahan, arah

pengembangan kota dan rencana kawasan tertentu seperti industri (UU N0.

24/1992), oleh karena itu pembangunan jembatan pedesaan tersebut

diselaraskan dengan antara lain adalah penataan sistem jaringan jalan,

4
penataan fungsi dan pelayanan jalan, penataan persyaratan tehnik masing-

masing jalan.

Ruang lingkup pembangunan jembatan dan perencanaan jalan kota

meliputi seleuruh prasana jalan dan jembatan umum yang dapat dilalui oleh

kendaraan yang terdapat disekuruh wilayah administrasi. Pananganan

jembatan diarahkan agar tercipta kondisi pelayanan lalu lintas yang tertib,

teratur, mudah, aman dan memberi kenyamanan bagi pengguna jasa

prasarana dan sarana jalan tersebut.

Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan

jalan melalui suatu rintangan yang berada yang lebih rendah. Rintangan ini

biasanya jalan lani (jalan air atau jalan lalu lintas). Jembatan yang merupakan

bagian dari jalan, sangat diperlukan dalam sistem jaringan transportasi darat

yang akan menunjang pembangunan pada daerah tersebut. Perencanaan

pembanguan jembatan dapat memenuhi keamanan dan kenyaman bagi para

pengguna jembatan.

Keamanan jembatan menjadi faktor utama yang harus

diperhatikan dalam perancangannya. Beban primer, beban sekunder, dan

beban khusus harus diperhitungkan dalam perancangan jembatan agar

memiliki ketahan dalam menopang beban-beban yang akan melaluinya.

5
Keselamatan dan keamanan pengguna jembatan menjadi hal penting yang

harus diutamakan.

Keberadaan jembatan saat ini terus mengalami perkembangan,

dari bentuk sederhana sampai yang paling kompleks, demikian juga bahan-

bahan yang digunakan mulai dari bambu, kayu, beton dan baja.

Oleh sebab itu perencanaan, pembangunan dan rehabilitasi perlu

diperhatikan seefektif dan seefisien mungkin, sehingga pembangunan

jembatan dapat mencapai sasaran umur jembatan yang direncanakan. Para

pemerhati jembatan di Indonesia yang terdiri dari kalangan pemerintah,

akademisi, perencana, pengawas, pelaksana, fabrikasi, dan supplier turut

terlibat dan bertanggung jawab atas pembangunan jembatan yang efektif dan

efisien. Sehingga sistem jaringan jalan dan jembatan yang mantap sesuai

dengan tuntutan zaman dan perkembangan teknologi dapat dicapai.

Perkembangan Teknologi Jalan Indonesia merupakan salah satu negara tropis

yang terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil, juga wilayah-wilayah baik

propinsi, kabupaten ataupun kecamatan yang kadang-kadang dibatasi oleh

sungai-sungai baik besar maupun kecil dan daerah-daerah yang berbukit dan

berpegunungan serta kondisi tanah yang ketinggiannya berbeda-beda pula.

Sehingga untuk memantapkan sistem jaringan jalan masih banyak diperlukan

pembangunan dan rehabilitasi jembatan sesuai dengan perkembangan

6
teknologi dan juga perkembangan roda perekonomian yang semakin

memerlukan sarana-sarana penunjang.

Kebijaksanaan pembangunan di bidang jembatan tersebut pada saat ini

merupakan pilihan yang tepat mengingat akan kebutuhan pembangunan

jembatan yang komprehensif, sangat mendesak agar dapat menghubungkan

bagian-bagian daerah pedesaan di antar Kecamatan dan Kabupaten maros

umumnya. Kebijaksanaan ini juga didukung dengan kenyataan bahwa dari

88.000 jembatan yang ada di Indonesia hampir sebagian besar melintasi

sungai kecil. Untuk ruas jalan nasional dan propinsi saja memiliki sekitar

32.000 jembatan dengan panjang total sekitar 54.000 meter. Mengingat kondisi

tersebut menunjukkan bahwa kebijaksanaan pembangunan jembatan antar

desa harus lebih diprioritaskan untuk mempercepat program pembangunan

nasional dalam rangka pengentasan kemiskinan yang salah satu

permasalahannya terletak pada sarana dan prasarana termasuk di dalamnya

jalan dan jembatan. Namun demikian perkembangan teknologi pembangunan

jembatan di Indonesia umumnya bukan berarti tidak mengalami peningkatan.

Dari tahun ke tahun teknologi jembatan di Indonesia sebenarnya mengalami

peningkatan yang cukup besar sejalan dengan kebutuhan prasarana

transportasi darat dan air yang kian berkembang. Memperhatikan kondisi saat

ini dan tantangan pembangunan dan rehabilitasi jembatan Desa ….. maka

perlu kiranya semua pihak ikut menyikapi dan menindaklanjuti guna perbaikan,

7
rehabilitasi serta pembangunan jembatan baru demi tercapainya perputaran

roda ekonomi yang kita inginkan. Prasarana Insprastruktur Pedesaan pada

umumnya belum memadai terutama jalan dan jembatan.Demikian hal

Karena Pembangunan dan penyediaan Inpsrastruktur Pedesaan

merupakan kebutuhan yang sangat pital yang perlu segera dipenuhi dalam

rangka melancarkan lalulintas maupun distribusi perekonomian yang pada

akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dimana Jembatan itu merupakan bangunan yang menghubungkan

antara dua daratan yang terpisah. Ada berbagai macam bentuk jembatan di

belahan dunia, dari yang buatan tangan sendiri hingga yang modern dan unik.

Jembatan tersebut disebut unik karena gaya atau model bangunannya

berbeda dari biasanya, sangat fantastis dan menakjubkan. Seperti beberapa

jembatan terunik di dunia berikut ini:

1. Jembatan Millau (Perancis)

Jembatan Millau adalah jembatan dengan sanggahan kabel yang dibangun di

atas lembah sungai Tarn, dekat dengan Millau, Perancis. Jembatan ini

merupakan jembatan terunik dan tertinggi di dunia. Tingginya saja 1.125 kaki

di atas lembah Tarn, lebih tinggi sedikit dari menara Eiffel, dan panjangnya

8.071 kaki.

8
2. Jembatan Banpo (Korea Selatan)

Jembatan Banpo terletak di pusat Seoul dan dibangun di atas sungai Han. Di

kedua sisi jembatan ini dipasang 10.000 selang air mancur, sehingga

menembakkan 190 ton air tiap menitnya. Jembatan ini menjadi objek wisata

yang menarik sejak tahun 2009.

3. Henderson Waves (Singapura)

Jembatan sepanjang 300 meter ini merupakan jembatan khusus pejalan kaki

tertinggi, dengan kerangka terbuat dari baja dan didesain bergelombang

seperti ombak di lautan. Dipadukan juga dengan kayu-kayu berbentuk

melengkung sungguh terlihat sangat unik dan cantik.

4. Jembatan Teluk Hangzhou (Tiongkok)

Jembatan ini panjangnya mencapai 22 mil. Selain menjadi salah satu jembatan

terunik di dunia, jembatan Teluk Hangzhou juga menjadi jembatan terpanjang

pertama di dunia.

5. Rolling Bridge (Britania Raya)

Jembatan ini sangat unik karena dapat menggulung sendiri. Saat jembatan

direntangkan dalam posisi horizontal, jembatan ini dapat dilalui oleh pejalan

kaki. Jembatan ini menggulung diri setiap Jum’at siang.

6. Jembatan Oliveira (Brasil)

9
Jembatan oliveira merupakan jembatan bentuk X pertama di dunia, juga

sebagai jembatan tunggal di dunia dengan desain dua trek melengkung yang

hanya dipatok oleh satu tiang beton.

7. Wind and Rain Bridge (Tiongkok)

Wind and Rain bridge termasuk dalam jembatan terunik di dunia saat ini. Usia

jembatan ini adalah 100 tahun. Arsitekturnya merupakan kayu murni.

Jembatan ini dihiasi dengan pahatan dan bunga sehingga menjadi tambah

unik.

8. Tower Bridge (Britania Raya)

Jembatan ini membentang di atas sungai Thames, London. Dengan

menggabungkan dua desain jembatan, angkat dan gantung. Jembatan

gantung, untuk keandaraan, sedangkan yang angkat, di atasnya adalah untuk

pejalan kaki yang tingginya 42 meter di atas sungai Thames. Dari jembatan

angkat, Pengunjung dapat melihat keindahan kota London.

9. Ponte Vecchio (Italia)

Jembatan terunik di dunia yang terakhir yaitu jembatan Ponte Vecchio.

Jembatan ini terbentang di atas sungai Arno, Florence, Italia, yang merupakan

jembatan tertua dan terkenal di dunia. Berfungsi tidak hanya sebagai jembatan

10
saja, tapi perdagangan, karena banyaknya pertokoan di sepanjang jalan

jembatan ini.

Bukan hanya diluar negeri saja yang memiliki jembatan yang

menakjubkan dengan desai yang menarik dan unik, dinegara kita sendiri di

indonesia ini juga mempunyai jembatan dengan rancangan yang

menakjubkan, conan hanya diluar negeri saja yang memiliki jembatan yang

menakjubkan dengan desai yang menarik dan unik, dinegara kita sendiri di

indonesia ini juga mempunyai jembatan dengan rancangan yang

menakjubkan, contohnya seperti jembatan yang ada di :

1.Jembatan selat sunda

2. jembatan selat bali

3. terowongan bawah tanah nusantara

4. Jembatan ternate-tidore

5. Jembatan barelang dan masih banyak lagi jembatan-jembatan yang ada

dinegara kita ini, seperti juga yang ada di sulawesi selatan

- jembatan layang antara bone-maros

- jembatan kembar yang ada di gowa

11
- jembatan yang ada dimaros

- dan jembatan bialo bulukumba

Dan baru-baru ini pembangunan jembatan di tello sudah hampir

rampung dan begitupun juga terkhususnya peneliti akan membahas jembatan

yang ada di Kabupaten Maros dimana pemerintah setempat telah

merencanakan / sementara menjalankan pembangunan 13 jembatan untuk di

14 kecamatan , agar maros tidak lagi terisolasi karena dilengkapi jembatan

sehingga jarak tempuh mereka semakin dekat. Untuk hal tersebut, disiapkan

anggaran sebesar Rp 21.000.000.000 M yang bersumber dari APBD 2015 dan

akan digunakan untuk membangun 21 jembatan di 14 kecamatan. Salah satu

jembatan yang menelan anggaran besar adalah jebatan penghubung dusun

pucak desa pucak dengan dusun masale Desa Tompobulu kecamatan

tompobulu. Jembatan tersebut akan menghabiskan anggaran sekitar Rp

3.000.000.000 M dengan panjang jembatan 98 meter. Sementara untuk

jembatan lainnya anggarannya bervariasi berdasarkan lebar sungai.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara merencanakan dan menjadwalkan pekerjaan

dalam pembangunan 14 jembatan didessa terpencil dikabupaten

Maros.

12
2. Seberapa besar biaya proyek dengan menggunakan metode

network planning dan burchart yang dilakukan dalam menyelesaikan

perencanaan Jembatan di 14 desa terpencil di Kabupaten Maros.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui cara perencanaa dan penjadwalan pekerjaan dan

proses pelaksanaannya.

2. Untuk mengetahui berapa banyak biaya proyek dengan

menggunakan metode network planning dan burchart.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Secara Teoritis : Penelitian ini diharapkan dapat

menambah pengetahuan dan pengalaman serta memperluas wawasan

dalam menerapkan teori-teori yang peneliti peroleh selama perkuliahan

dan bagi pengembangan Ilmu Pemerintahan pada umumnya,

khususnya mengenai pelaksanaan pembangunan infrastruktur

jembatan dalam upaya meningkatkatkan kesejahteraan masyarakat

terpencil yang ada dikabupaten Maros.

2. Manfaat Secara Praktisi : Hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat sebagai bahan masukan untuk pertimbangan dan

sumbangan pemikiran yang bermanfaat mengenai masalah yang

menyangkut pelaksaan pembangunan infrastruktur jalan untuk

kesejahteraan masyarakat di kabupaten maros.

13
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Proyek

Kemajuan dalam kegiatan konstruksi/industry pada beberapa aspek

memerlukan manajemen atau pengelolaan yang dituntut memiliki kinerja,

kecermatan, keekonomisan, keterpaduan, kecepatan, ketepatan, ketelitian

serta keamanan yang tinggi dalam rangka memperoleh hasil akhir yang sesuai

harapan Dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen yang sama oleh

individu atau organisasi yang berbeda, hasil akhir proses manajemen dapat

berbeda satu sama lain. Ini karena ada perbedaan budaya, pengalaman,

lingkungan, kondisi social, tingkat ekonomi, karakter sumber daya manisia

serta kemampuan untuk menguasai prinsip-prinsip dasar manajemen. Untuk

memberikan gambaran tentang manajemen, selanjutnya diuraikan ruang

lingkup manajemen , seperti difinisi dan kegiatankegiatan dalam manjemen

proyek, karakteristik proyek, stakeholder (pemangku kepentingan) pada

proyek serta organisasi proyek. Hal penting dari pada tujuan manajemen yaitu

mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik agar dengan sumber

sumber daya yang terbatas diperoleh hasil maksimal dalam hal ketepatan,

kecepatan, penghematan dan keselamatan kerja secara komprehensif.

14
Rangkaian kegiatan proyek sering disingkat dengan POAC yang

meliputi (Husen, 2010) :

 Perencanaan (Planning)

 Pengorganisasian (Organizing)

 Pelaksanaan (Actuating)

 Pengendalian (Controlling)

Kegiatan proyek Konstruksi meliputi : Tenaga kerja (Manpower)

 Tenaga kerja yaitu seluruh sumber daya manusia yang ikut dalam

pelaksanaan kegiatan.

 Bahan (Material) Bahan yaitu bahan baku yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan kegiatan, termasuk bahan berupa data dan informasi yang

dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.

 Peralatan (Machines) Peralatan yaitu sumber daya penunjang

pelaksanaan kegiatan.

 Biaya (Money) Biaya yaitu seluruh biaya yang akan digunakan

untuk melaksanakan kegiatan termasuk biaya tidak langsung

15
 Metode (Method) Metode atau teknik yang digunakan dalam

melakukan kegiatan.

B. Pengertian Waktu dan Biaya Proyek

Waktu didefinisikan sebagai suatu masa depan suatu proyek atau

pekerjaan akan dilaksanakan. Kapan akan dimulai dan kapan pekerjaan

tersebut akan berakhir. Pengertian tentang biaya proyek mencakup seluruh

komponen pembiayaan dalam proyek, sejak tahap perencanaan hingga

berakhirnya masa pembangunan atau pelaksanaan proyek. Biaya didefinisikan

sebagai jumlah segala usaha dan pengeluaran yang dilakukan dalam

mengembangkan, memproduksi dan aplikasi produk (Soeharto, 1997)

C. Teknik-Teknik Penjadwalan

Penjadwalan memfokuskan pada penentuan atau perhitungan waktu

dari pada kegiatan-kegiatan operasional dalam pelaksanaan proyek dengan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya yang tersedia untuk dapat

menentukan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan (Waryanto,

2001). Dalam pelaksanaan proyek konstruksi tersedia berbagai macam cara

dalalm penentuan penjadwalan proyek dan sumber daya serta jadwal waktu

antara lain :

 Bagan Balok (Barchart)

16
 Analisis Jaringan Kerja (Network Planning)

 Diagram Panah (AQA) Activity on Arrow terdiri dari anak panah dan

lingkaran. Anak panah menggambarkan kegiatan sedangkan lingkaran

menggambarkan kejadian (Event).Kejadian (Event) diawali dari anak panah

disebut node i, sedangkan kejadian (Event) diakhiri anak panah disebut node j

(Ervianto, 2002).

D. Penelitian Terdahulu

Kusmatoro (1994) menyatakan bahwa untuk menghindari masalah

penyediaan sarana dan prasarana transportasi jalan melalui manajemen lalu

lintas serta memanfaatkan angkutan umum massal. Angkutan umum massal

ini berupa modal yang mampu memberikan kapasitas yang besar bagi

pengguna angkutan umum.

Miraza ( 2005) mengatakan bagimana suatu perencanaan

wilayah dilaksanakan, berbeda antara suatu daerah dengan daerah lainnya

dikarenakan masing-masing daerah mempunyai latar belakang yang berbeda

baik yang menyangkut pada economic resources maupun yang menyagkut

pada kultur masyarakat, demografi dan geografi, daerah muka dan daerah

belakang maupun berbagai akses yang ada, yang dapat dipakai untuk masuk

dan keluar bagi manusia dan barang sertsa tersedianya perencanaan wilayah

17
mencakup pada berbagai segi kehidupan yang komperensif dan satu sama

lain saling bersentuhan yang semuanya bermuara pada upaya meningkatkan

kehidupan masyarakat.

Supriadi (2004), menulis penelitian yang berjudul “ analisi

genangan air pada prasarana jalan dan kaitannya dengan pengembangan

wilayah di kota medan”, dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan

analisis regresi berganda, mengemukakan bahwa genangan air di kota medan

secara umum disebabkan oleh lama curah hujan, drainase, koefisien dan

bangunan (KBD) dan volume sampah secara serempak berpengaruh terhadap

genangan air dikota medan dengan tingkat kepercayaan 95, genangan air

dikota medan tidak memberikan pengaruh terhadap pengembangan wilayah

kota medan, penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan usaha baru belum

sepenuhnya terganggu akibat genangan air.

Lumban Raja (2009), menulis penelitian yang berjudul “Analisis

Dampak peningkatan jaringan jalan tinada-sibande kecamatan sitellu tali urang

jehe kabupaten pakpak bharat dalam pengembangan wilayah” dengan

menggunakan metode uji t (t-set), mengatakan bahwa peningkatan jalan

tinada-sibande kecamata sitellu tali urang jehe memberikan dampak yang

signifikan terhadap produk utama dan pendapatan masyarakat sepenjang

jalan yang dipengaruhi meningkatnya jumlah produk utama pertanian dan

18
meningkatnya harga jual produk utama pertanian serta pendapatan

masyarakat.

Menurut Fendi (2009), jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat

yang diperuntukkan bagi lalu lintas, berupa kendaraan bermotor maupun tidak

bermotor, orang, barang, dalam bentuk apapun, maupun meliputi segala

bagian jalan termasuk bangunan pelengkapnya bagi lalu lintas. Dalam bentuk

apapun mempunyai pengertian bahwa jalan tidak terbatas pada bentuk jalan

yang konvensional (pada permukaan tanah) dan di atas tanah (jalan layang).

Bangunan pelengkap ialah bangunan yang tidak dapat dipisahkan dari jalan

antara lain jembatan, pohon, lintas atas, lintas bawah, tempat parkir, gorong-

gorong, tembok penahan, dan saluran air jalan, pagar pengaman daerah milik

jalan, dan patok-patok daerah milik jalan.

E. Kerangka pemikiran

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis dampak penetapan

prioritas peningkatan pembangunan untuk mengembangkan jaringan jalan

terhadap pengembangan wilayah Kabupaten maros. Dengan adanya

peningkatan pembangunan jembatan yang ditentukan diharapkan memberikan

perubahan yang berarti bagi masyarakat di sekitar wilayah di mana prioritas

jalan tersebut ditetapkan. Pengembangan jaringan jembatan yang dimaksud

antara lain perbaikan jembatan atau pembangunan jembatan baru. Ruas

19
jembatan yang ditetapkan untuk dibangun diharapkan memberikan dampak

bagi pengembangan wilayah dengan indikasi variabel perubahan komoditi

unggulan, perubahan aksesibilitas masyarakat dan perubahan pendapatan per

kapita masyarakat. Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 2.1

Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1:

PROYEK
PEMBANGUNAN
JEMBATAN

PERENCANAAN PENGORGANISASIA
N (Organizing)
(Planning)

PELAKSANAAN PENGENDALIAN

(Actuating) (Controling)

EVALUASI

(EVALUTION)
)))

20
F. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah suatu rencana anggaran

biaya yang akan dikeluarkan pada suatu proyek dimana hal itu

didasarkan pada gambar kerja. Dalam aplikasinya di lapangan Rencana

Anggaran Biaya merupakan alat untuk mengendalikan jumlah biaya

penyelesaian pekerjaan secara berurutan sesuai dengan yang telah

direncanakan.Rencana Anggaran Biaya ini berada pada proposal biaya

di luar proposal teknis yang merupakan kelengkapan administrasi

sebuah perusahaan jasa konstruk.Selain itu juga RAB merupakan

perkiraan yang dibuat sebelum pelaksanaan suatu proyek fisik dimulai.

Yang dibuat oleh :

• Pemilik (owner)

• Konsultan teknik

• Perencana kontraktor Tujuan pembuatan RAB adalah : 1. Agar

biaya pembangunan yang dibutuhkan dapat diketahui sebelumnya 2.

Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kemacetan dalam proses

pembangunan. 3. Untuk mencegah terjadinya pemborosan dalam

penggunaan sumber daya Cost Estimate (estimasi biaya) atau dalam

istilah populer yang disebut dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

21
sebelumnya harus dipahami sebagai Rencana Anggaran Biaya yang

diserahkan kontraktor sebagai harga penawaran dan diserahkan pada

waktu mengikuti pelelangan. Dalam menyusun Project Cost Estimate

(PCE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB) setidaknya secara

sederhana dapat dipilah menjadi dua langkah, yakni tahap persiapan

dan tahap penyusunan RAB itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan bahwa

dalam penyusunan RAB ada dua faktor utama yang senantiasa

dipadukan yakni faktor pengalaman dan faktor analisis biaya konstruksi

(meliputi upah, tenaga kerja dan bahan) secara ringkas proses

penyusunan anggaran biaya jembatan atau gedung dapat dilihat di

bawah ini :

DAFTAR HARGA SATUAN DAFTAR HARGA SATUAN

BAHAN UPAH

DAFTAR HARGA SATUAN

UPAH DAN BAHAN

DAFTAR VOLUME DAN SATUAN

PEKEJAAN

REKAPITULASI

22
Gambar. 3.1. Tahap Penyusunan RAB

Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan proyek dibuat berdasarkan

rencana anggaran penawaran yang digunakan sebagai patokan biaya

penyelesaian proyek yang harus diikuti oleh setiap unit yang dalam kendali

seorang manajer proyek. Sebagai penetapan harga dalam suatu pelelangan

ada 2 estimasi, yaitu : 1. Estimasi perencanaan (Engineer’s Estimate atau EE)

2. Estimasi pemilik (Owner’s Estimate atau OE)

G. Tahapan Penyusunan Biaya Proyek

Pada umumnya biaya proyek terdiri dari biaya tenaga kerja dan

biaya bahan atau peralatan, adapun tahapan penyusunan biaya adalah

sebagai berikut : 1. Perhitungan Volume Pekerjaan Rumus perhitungan

volume pekerjaan : Volume untuk luasan item pekerjaan

(m2) = panjang x lebar Volume untuk kubikasi item pekerjaan

(m3) = panjang x lebar x tinggi Volume panjang item pekerjaan

(m) = panjang / tinggi

Volume untuk borongan (ls, unit, buah) = sesuai kesepakatan

23
H. Analisis Harga Satuan Pekerjaan

Harga satuan upah dan bahan di setiap daerah berbeda sehingga

dalam menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu proyek, harus

berpedoman pada Harga Satuan Pekerjaan.Analisa BOW umumnya

digunakan dalam menyusun dan menghitung Harga Satuan Pekerjaan.

BOW (Burger lifke Open Bare Worken) ialah suatu ketentuan umum

yang ditetapkan Direktorat BOW tanggal 28 Februari 2921 Nomor 5372

A pada zaman penjajahan Belanda. Analisa BOW hanya dapat

dipergunakan pekerjaan yang bersifat tradisional yang memakai

peralatan konvesional. Sedangkan bagi pekerjaan yang menggunakan

peralatan modern/ alat berat, analisa BOW tidak dapat dipergunakan

sama sekali. Tentu saja beberapa bagian analisa BOW yang tidak

relevan lagi dengan kebutuhan pembangunan, baik bahan maupun

upah tenaga kerja. Namun demikian, analisa BOW masih dapat

dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun anggaran biaya

bangunan (Ibrahim, 1994).

24
HARGA SATUAN

BAHAN

BAHAN

ANALISIS UPAH

HARGA SATUAN

PEKERJAAN

ANALISIS UPAH

BAHAN

HAGA SATUAN UPAH

Gambar 3.2. Skema Harga Satuan Pekerjaan

25
I. Metode Penjadwalan Proyek

Menurut Waryanto (2001), secara garis besar teknik-teknik dalam penjadwalan

proyek dikelompokkan menjadi : Bar Chart , Metode linier dan metode Network.

1. Bar Chart (Gant Chart)

2. Metode Linier

J. Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan Pekerjaan Teknis

Teknik pelaksanaan pekerjaan ini terbagi atas beberapa tahapan pekerjaan,

yaitu :

1. Pekerjaan Struktur Pekerjaan ini terdiri dari pembuatan keseluruhan bagian-

bagian struktur dari jembatan mulai dari pondasi sampai lantai jembatan.

Pekerjaan struktur terdiri dari :

1. Beton k-350 pada elevasi

2. Beton k-225 pada elevasi

3. Beton k-225 pada pondasi

26
4. Beton k-175 pada elevasi

5. Beton siklop k-175 pada pondasi (poer)

6. Beton kelas k-125 (lantai kerja)

7. Pembersihan dengan tulangan polos

8. Pembersihan dengan tulangan ulir

9. Perletakan elastomer

10. Gelagar profil WF 350.175.7.11 & WF 200.100.5,6.8

11. Diagfragma beton kelas k-35C

12. Wingwall (beton k-225)

13. Abutment (beton k-225)

14. Slab (beton k-350)

15. Pondasi caisson

27
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan ini, penulis

melakukan penelitian pada Kabupaten Maros Kecamatan bantimurung. Dan

waktu yang dipergunakan dalam penelitian diperkirakan kurang lebih 6(enan)

bulan yaitu bulan juni sampai dengan November 2019

B. Populasi Jenis dan sumber data

1. Data sekunder merupakan data yang digunakan tanpa diolah terlebih

dahulu, data sekunder tersebut yaitu: a. Gambar rencana. b. Harga Satuan

Pekerjaan.

2. Data primer Data primer yaitu data yang diolah terlebihdahulu sebelum

digunakan. Data primer diperoleh yaitu dari : a. Volume Pekerjaan b. Durasi

Pekerjaan c. Sumber daya

C. Metode Pengumpulan Data

Tehnik dokumentasi, yaitu dengan menggunakan pencatatan atau

mengumpulkan catatan-catatan yang menjadi bahan penelitian, dan mengkaji

28
berbagai literatur pustaka seperti berbagai jenis jurnal, karya tulis seperti

skripsi, buku-buku, dan sumber yang berkaitan dengan penelitian

D. Metode Analisis

Dalam penentuan harga satuan pekerjaan baik harga satuan untuk material

maupun harga satuan upah tenaga kerja untuk analisa Rencana Anggaran

Biaya (RAB), diperoleh dari harga-harga material dipasaran yaitu dengan

mengambil data dari beberapa buku atau literatur seperti Owner’s Estimate

Proyek Pembangunan Jembatan, Kabupaten Maros.

 .Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan digunakan untuk menyusun Rencana

Anggaran Biaya Proyek. Dalam penyusunan Rencana Anggaran Belanja

(RAB) selain analisa Harga Satuan Pekerjaan yang diperlukan data volume

pekerjaan yang diambil dari gambar rencana, yang didalamnya terdapat

kebutuhan tenaga kerja dan bahan tiap satuan pekerjaan.

 Hitungan Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya adalah pemikiran biaya yang digunakan untuk

melaksanakan suatu pekerjaan. Proses penyusunan anggaran biaya

29
menggunakan analisis SNI. Dimana rencana Anggaran Biaya diperoleh dari

volume pekerjaan dikalikan harga satuan Pekerjaan.

 Perhitungan volume pekerjaan

Tahap perhitungan volume ini dapat dikerjakan berdasarkan dari gambar-

gambar denah maupun detail, sehingga apabila gambar-gambar tersebut

terdapat ketidakjelasan pada ukuran maupun gambar dan mempengaruhi

perhitungan volume pekerjaan

30
BAB IV

RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Jadwal Penelitian

Waktu yang dipergunakan dalam penelitian kurang lebih 6(enam) bulan yaitu

Juni sampai dengan November 2019 dapat dilihat tabel dibawah ini:
Juni Juli Agustus September Oktober November
No Kategori
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
a.Pengajuan Judul
b.Penyusunan
1
Proposal
c.Seminar Proposal
d.Perbaikan Proposal
Pelaksanaan
2 a.Pengumpulan Data
b.Analisis Data
Penyelesaian
a.Pemeriksaan
b.Ujian skripsi
3
c.Perbaikan hasil
ujian skripsi &
penyerahan skripsi
B. Rencana Biaya Penelitian

Adapun rincian biaya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Biaya persiapan : Rp. 500.000,-

2. Biaya pengumpulan data : Rp. 550.000,-

3. Biaya pengolahan dan analisis data : Rp. 400.000,-

4. Biaya penyusunan skripsi : Rp.1.500.000,-

31
5. Biaya seminar hasil : Rp. 600.000,-

6. Biaya perbaikan dan penggandaan : Rp. 350.000,-

Jumlah : Rp. 3.900.000

32
DAFTAR PUSTAKA

Djojowirono.S, 1991.Manajemen Konstruksi, KMTS FT. UGM, Yogyakarta.

Djojowirono. S, 2002, Pengendalian Kualitas (Bahan Kuliah Strata 1, UMY)

Ervianto, W, I, 2002, Manajemen Proyek Konstruksi, Penerbit Andi Yogyakarta

Soeharto, I, 1995, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional,

Penerbit Erlangga, Jakarta. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen,

Owner’S Estimate (OE) Pembangunan Jembatan Patihan Kabupaten Sragen.

(tidak diterbitkan).

Anonim. 2004. Undang-undang republik indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang

jalan jakarta: Departemen pekerjaan umum Dirjen Bina Marga.

Anonim. 2006. Peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 34 Tahun 2006

tentang jalan jakarta Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Bina Marga

Anonim. 2007. Klasifikasi jaringan jalan menurut fungsi (peranan) dan status

(wewenang) pengaturan). Jakarta : departemen pekerjaan umum dirjen bina

Marga.

Dipohusodo, istimewa 1996. Manajemen proyek dan konstruksi jilid 2.

Yogyakarta : kanisius

Giatman, M. 2007. Ekonomi tehnik. Jakarta : raja grafiando prasada

33
Hajek, victor G. 1994. Manajemen proyek perekayasaan jakarta : erlangga

Indrawan, gede sony. 2011. Estimasi biaya pemeliharaan jalan dengan “cost

significant model” studi kasus pemeliharaan jalan kabupaten di kabupaten

jembaran (tesis) denpasar: universitas udayana

34

Anda mungkin juga menyukai