Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

KONTRUKSI JEMBATAN
PENGAMATAN JEMBATAN KAYU MEGASARI

Dosen Pembimbing :
Ir. Irwan Azhar, ST.,M.T.
16 021 070

Disusun oleh :

Muhammad Irfan 2022401011

Sutikno Fahrurrozi 2022401033

Ranta Junanda Syaipana 2022401001

Zakiyatusyifa 2022401034

Fitria Mahpuja 2022401025

Risma Zurliana 2022401005

Rima Kartika Sari 2022401023

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK KOTABARU
2021
KATA PENGANTAR

Sehubungan untuk memenuhi tugas Kontruksi Jembatan yaitu Pengamatan


Jembatan yang ada disekitar maka dengan ini kami menyusun dan menyampaikan
Laporan Pengamatan Jembatan sebagai capaian kinerja kelompok kami. Garis besar
dari Laporan Pengamatan Jembatan ini merupakan laporan yang melingkupi Analisis
Struktur Metode Jembatan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu


memberikan data dan informasi dari awal hingga laporan ini tersusun sesuai dengan
yang direncanakan. Demikian Laporan Pengamatan Jembatan ini di buat dengan
harapan dapat menjadi bahan untuk kemajuan dimasa yang akan datang.

Kotabaru, 20 November 2021

Teknik Sipil
Kelompok 3

i|La po ran P eng a mat a n Jemba t an Jl . Ba n du ng an Desa Meg a sa ri


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 2
1.4 Batasan Masalah .............................................................................................. 2
1.2 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3


2.1 Definisi Jembatan ............................................................................................ 3
2.2 Jenis Jembatan ................................................................................................. 3
2.3 Bagian-bagian dari Jembatan ........................................................................... 4
2.4 Review Jembatan ............................................................................................. 5
2.5 Pembahasan ..................................................................................................... 9

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 11


3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 11
3.1 Saran .............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. iii

ii | L a p o r a n P e n g a m a t a n J e m b a t a n J l . B a n d u n g a n D e s a M e g a s a r i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang sedang
gencar dalam melakukan pembangunan infrastruktur untuk peningkatan
kesejahteraan. kementrian PUPR RI terfokus dan pengalokasian dan untuk
membangun tiga program prioritas nasional. Yaitu : ketahanan udara atau
pangan, konektivitas, perumahan dan pemukiman. Dengan adanaya program
tersebut, pemerintah akan terus menggenjot pembangunan nasional terutama
yang berhubungan dengan konektivitas dan tarnsportasi, salah satunya adalah
pembangunan jalan dan jembatan.
Banyaknya jalan dan jembatan yang dimiliki Indonesia, tidak
semuanya memenuhi kaidah persyaratan perancang. Perlu adanaya desain baru
untuk menentukan alternative lain dan nyaman untuk dilalui sesuai dengan
perkembangan lalu lintas yang dilayaninya. Perencanaan pembangunan
jembatan harus diperhatikan seefektif dan seefesien mungkin, sehingga
pembangunan jembatan dapat memenuhi keamanan dan kenyamanan bagi
para pengguna jembatan.
Penggunan kayu sebagai bahan utama jembatan sebenarnya digunakan
dimasa lampau untuk menghubungkan sungai karena bahan kayu merupakan
bahan yang potensial dan telah cukup lama dikenal oleh manusia, bila
dibandingkan dengan bahan lain seperti baja, beton atau lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


2. Apakah jembatan jenis kayu masih layak digunakan pada masa
sekarang?
3. Apakah kondisi jembatan didesa megasari jalan bandungan RT.02
masih layak guna?
4. Penggunaan jenis jembatan apa yang tepat digunakan untuk kebutuhan
masyarakat sekitar?

1|L a p o ra n P en g a m a t a n J e m b a t a n J l . B a n d u n g a n D e s a Me g a s a r i
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan tugas pengamatan jembatan diDesa Megasari
adalah :
1. Mengetahui apakah jembatan jenis kayu masih layak digunakan pada
masa sekarang
2. Mengetahui Apakah kondisi jembatan didesa megasari jalan bandungan
RT.02 masih layak guna
3. Mengetahui penggunaan jenis jembatan apa yang tepat digunakan untuk
kebutuhan masyarakat sekitar?

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah pada pengamatan kali ini yaitu mengamati kelayakan
jembatan di Jln. Bandungan Desa Megasari.

1.2 Manfaat Penelitian


Hasil Survey ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik kepada
masyarakat dan pemerintah, serta diharapkan melalui laporan ini mengenai
kondisi jembatan akan lebih diperhatikan lagi khususnya di daerah – daerah
pelosok yang jauh dari perkotaan.

2|L a p o ra n P en g a m a t a n J e m b a t a n J l . B a n d u n g a n D e s a Me g a s a r i
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Jembatan


Suatu kontruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian
jalan yang terputus oleh adanya rintangan – rintangan seperti lembah yang
dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang
melintang tidak sebidang dan lain – lain. Menurut Ir. H. J. Struyk dalam
bukunya “Jembatan”, Jembatan merupakan suatu kontruksi yang gunanya
untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah.
Rintangan ini biasanya jalan lain ( jalan air atau lalu lintas biasa). (Ir. H. J.
Struyk, 1984)
Jembatan adalah jenis bangunan yang apabila akan dilakukan
perubahan kontruksi, tidak dapat dimodi fikasi secara mudah, biaya yang
diperlukan relative mahal dan berpengaruh pada kelancaran lalu lintas pada
saat pelaksanaan pekerjaan. Jembatan dibangun dengan umur rencana 100
tahun untuk jembatan besar, minimum jembatan dapat digunakan 50 tahun. Ini
berarti, disamping kekuatan dan kemampuan untuk melayani beban lalu lintas,
perlu diperhatikan juga bagaimana pemeliharaan jembatan yang baik.
Dalam melakukan perencanaan teknis jembatan standar maupun
jembatan khusus harus memenuhi kriteria dasar teknis yaitu kekuatan unsur
struktur dan stabilitas keseluruhan, kelayakan struktur, kesesuaian, kemudahan
pelaksanaan, ekonomis, bentuk estetika. Jembatan pada umumnya terdiri dari
dua bagian kontruksi yaitu kontruksi bangunan atas dan kontruksi bangunan
bawah. Kontruksi bangunan atas adalah konturksi yang berhubungan langsung
dengan bebas- beban lalu lintas yang bekerja sedangkan kontruksi bangunan
bawah adalah kontruksi yang menerima beban – beban dari bangunan atas dan
meneruskannya kelapisan pendukung ( tanah keras ) dibawahnya.

2.2 Jenis Jembatan


1. Jembatan Kayu
Jembatan Kayu merupakan jembatan yang berbahan kayu. Jembatan
ini biasanya mempunyai panjang relatif pendek dengan beban yang

3|L a p o ra n P en g a m a t a n J e m b a t a n J l . B a n d u n g a n D e s a Me g a s a r i
diterima relatif ringan. Meskipun terlihat sederhana, proses pembuatan
struktur jembatan kayu harus memperhatikan dan mempertimbangkan ilmu
gaya (mekanika) agar jembatan yang dibuat menjadi lebih kokoh.
2. Jembatan Pasangan Batu dan Batu Bata
Jembatan pasangan batu dan bata merupakan jembatan yang konstruksi
utamanya terbuat dari batu dan bata. Untuk membuat jembatan dengan
batu dan bata, kontruksi jembatan umumnya dibuat melengkung. Namun
sayanganya, sering perkembangan zaman jembatan ini sudah tidak
digunakan lagi.
3. Jembatan Beton Bertulang dan Jembatan Beton Pratekan
Jembatan ini biasanya digunakan untuk bentang jembatan yang
pendek. Namun, sering dengan perkembangan zaman ditemukan beton
pratekan. Adanya beton pratekan memungkinkan bentang jembatan yang
panjang dapat dibuat dengan mudah.
4. Jembatan Baja
Jembatan ini berbahan dasar baja sebagai bahan konstruksi utamanya.
Jembatan ini umumnya digunakan untuk jembatan dengan bentang yang
panjang dengan beban yang diterima cukup besar. Seperti halnya beton
pratekan, penggunaan jembatan baja banyak digunakan dan bentuknya
bervariasi, karna dengan jembatan baja bentang yang panjang biaya yang
harus dikeluarkan menjadi lebih sedikit.
5. Jembatan komposit
Jembatan komposit merupakan sebuah jembatan yang dibuat dari
perpaduan dua bahan yang sama ataupun berbeda.

2.3 Bagian-bagian dari Jembatan


1. Struktur Atas adalah bagian jembatan yang menerima beban langsung baik
dari lalu lintas kendaraan, beban pejalan kaki, dan beban mati untuk
disalurkan struktur bawah jembatan. Struktur Atas jembatan terdiri dari :
1.) Trotoar berfungsi sebagai tempat berjalan bagi para pejalan kaki yang
melewati jembatan agar tidak mengganggu lalu lintas kendaraan
2.) Slab Lantai Kendaraan berfungsi sebagai penahan lewatan dan penahan
beban kendaraan ketika lalu lintas sedang berjalan.

4|L a p o ra n P en g a m a t a n J e m b a t a n J l . B a n d u n g a n D e s a Me g a s a r i
3.) Gelagar( grider ) merupakan komponen jembatan yang letaknya
melintang arah jembatan.
4.) Blok Diafragma berfungsi mengakukan grider satu dengan lainnya dari
pengaruh gaya beban melintang.
5.) Ikatan pengaku (ikatan angin ikatan melintang) berfungsi untuk
memberi kekakuan pada jembatan dan meneruskan beban akibat angin
kepada portal akhir.
6.) Andas (Sendi) yaitu sendi yang diletakan dibawah jembatan dari
bentang jembatan.
7.) Tumpuan (Bearing) yang berfungsi sebagai alat peredam benturan
antara jembatan dengan pondasi utama.
2. Struktur bawah fungsi utama struktur bawah adalah memikul beban-
beban pada struktur atas dan juga beban pada struktur bawah itu sendiri
untuk disalurkan kepondasi. Struktur bawah jembtan umumnya meliputi
a. Pangkal jembatan (abutment) merupakan bangunan berfungsi untuk
mendukung bangunan atas dan juga sebagai dinding penahan tanah.
Bagian- bagian abutment terdiri dari : Dinding belakang, Dinding
penahan, Dinding sayap, Oprit/ plat injak, konsol pendek untuk
jacking, tumpuan.
b. Pilar jembatan berfungsi mentransfer gaya beban jembatan kepondasi
pilar terdiri dari bagian- bagian antara lain: kepala pilar, kolom pilar,
pilecap.
c. Drainase berfungsi mengalir air hujan secepat mungkin keluar dari
jembatan sehingga tidak terjadi genangan air dalam waktu yang lama.
d. Pondasi berfungsi meneruskan beban- beban diatasnya ketanah dasar.
Berdasarkan systemnya pomdasi yang digunakan untuk perencanaan
jembatan antara lain: pondasi dalam dan pondasi dangkal.

2.4 Review Jembatan


Jembatan ini adalah jembatan yang melintang diatas sungai Desa
Megasari, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Provinsi
Kalimantan Selatan. Jembatan ini memiliki panjang 8,30 meter dan lebar 3,80
meter, kondisi jembatan ini terbilang buruk karena sudah berusia puluhan
tahun.

5|L a p o ra n P en g a m a t a n J e m b a t a n J l . B a n d u n g a n D e s a Me g a s a r i
1. Denah Lokasi

Jembatan yang di amati terletak di Jalan Bandungan, RT. 02,


Desa Megasari Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru,
Provinsi Kalimantan Selatan.

Gambar. 1 Denah Lokasi

2. Foto Jembatan
berikut kondisi actual dari jembatan sungai apa ditujukan pada
gambar berikut :

6|L a p o ra n P en g a m a t a n J e m b a t a n J l . B a n d u n g a n D e s a Me g a s a r i
3. Jenis/ Tipe Jembatan

Jembatan yang kami amati merupakan jenis Jembatan Kayu

4. Panjang Jembatan

Panjang Jembatan : 8,30 Meter

5. Lebar Jembatan

Lebar Jembatan : 3,80 Meter ( 1 Jalur )

6. Komponen Utama Jembatan


Jembatan biasanya selalu mempunyai struktur yang secara
umum dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu, struktur bagian atas
dan struktur bagian bawah, dan tambahan fasilitas penunjang.

No Komponen Atas Fungsi Dokumentasi

Bagian tengah dari plat


jembatan yang
1. Lantai Kendaraan
berfungsi sebagai
perlintasan kendaraan.

berfungsi sebagai
pendukung lantai
kendaraan dan beban
Gelagar
2. lalu lintas yang
Memanjang
kemudian
meneruskannya ke
struktur bawah.

7|L a p o ra n P en g a m a t a n J e m b a t a n J l . B a n d u n g a n D e s a Me g a s a r i
Fungsi sandaran
digunakan untuk
memberi rasa keamanan
pengendara dan orang
yang akan melewati
Sandaran dan
3. jembatan tersebut,
Tiang Sandaran
sedangkan tiang
sandaran digunakan
untuk perletakan pagar
sandaran dengan tinggi
70 cm.
Komponen
No Fungsi Dokumentasi
Bawah
Pondasi jembatan
merupakan konstruksi
jembatan yang terletak
paling bawah dan
berfungsi menerima
1. Pondasi beban dan
meneruskannya
kelapisan tanah keras
yang diperhitungkan
cukup kuat menahan
nya.

Abutment adalah suatu


konstruksi jembatan
yang terdapat pada
ujung-ujung jembatan,
2. Abutment yang berfungsi sebagai
menahan beban dari
bangunan atas dan
meneruskan nya ke
pondasi.

8|L a p o ra n P en g a m a t a n J e m b a t a n J l . B a n d u n g a n D e s a Me g a s a r i
Komponen
No Tambahan/Peng Fungsi Dokumentasi
aman
Berfungsi untuk
menahan tanah yang
terletak dibelakangnya
melindungi kondisi
tanah yang didepanya
dan mencegah
1. Talud
timbulnya longsor,
sacara khusus antara
lain sebagai perlindung
area tebing dan
pemiliharaan sarana dan
prasarana.

Berfungsi untuk
melindungi agar
pengendara yang
2. Pagar Dinding melewati jembatan
terlindungi dari
kemungkinan terjatuh
ke sungai atau jurang.

2.5 Pembahasan
Penggunaan jembatan kayu pada zaman sekarang kurang efisien
mengingat laju pertumbuhan pembangunan akan membawa perubahan pada
kondisi angkutan barang dan jasa yang meningkat baik volume maupun berat
bebanya, maka diperlukan sarana jalan dan jembatan yang cukup memadai.

9|L a p o ra n P en g a m a t a n J e m b a t a n J l . B a n d u n g a n D e s a Me g a s a r i
Sebagai infrastruktur dari jaringan jalan, jembatan merupakan bagian dari alat
peningkatan aktivitas perokonomian baik dalam skala daerah maupun nasional
Penggunaan kayu pada jembatan ini sebagai bahan utama jembatan
sebenarnya digunakan dimasa lampau untuk menghubungkan sungai karena
bahan kayu merupakan bahan yang potensial dan telah cukup lama dikenal
oleh manusia. Kayu memiliki kekuatan yang berbeda dalam menerima beban
dari material baja maupun beton. Yaitu berhubungan dengan arah saat
menerima beban, karena struktur serat kayu akan memiliki nilai kekuatan yang
berbeda.
Jembatan yang kami amati terbilang kurang layak guna karena
beberapa komponen yang sudah mengalami kerusakan sehingga
membutuhkan pembaharuan, terutama pada lantai kendaraan dan tiang
sandaran jembatan.
Jenis jembatan yang sesuai untuk digunakan adalah jembatan beton
yang dapat menahan beban hidup lebih besar dan memiliki ketahanan yang
tinggi terhadap api dan air. Beton lebih awet dan tahan lama dibandingkan
dengan bahan lain. Seperti yang terlihat dari gambar di bawah merupakan
jembatan yang menurut kami sesuai standar untuk pedesaan Megasari karena
memiliki komponen yang lengkap.

Gambar 2. Jembatan Pelamboyan Semayap

10 | L a p o r a n P e n g a m a t a n J e m b a t a n J l . B a n d u n g a n D e s a M e g a s a r i
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jembatan Jl. Bandungan Desa Megasari Rt 02 yang terletak jauh dari
akses kota ini merupakan jembatan yang digunakan sebagai akses penghubung
masyarakat sekitar. Masih sangat jauh dikatakan layak untuk digunakan,
walaupun struktur bagian bawah jembatan sudah menggunakan struktur
pasangan batu, namun bagian lantai kendaraan jembatan belum menggunakan
lapisan aspal dan hanya menggunakan kayu apabila dibiarkan terus menerus
akan mengakibatkan kerusakan pada lantai kendaraan bahkan bisa
membahayakan pengendara yang melintas. Lalu kami melihat banyak bagian
kayu pada lantai kendaraan yang sudah mulai berlubang dan renggang serta
tiang sandaran yang sudah hampir rubuh.
Kerusakan tersebut kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya : usia jembatan yang sudah lama dibangun, Beban hidup yang
melintasi jembatan melebihi kapasitas maksimum jembatan.
Jika dibandingkan dengan teori seharusnya jembatan mempunyai
struktur ataupun bangunan pengaman namun dijembatan ini tidak ditemukan
bangunan pengaman seperti lampu penerangan, patok penuntun, dan trotoar.

3.1 Saran
1. Sebaiknya kedepannya pemerintah lebih memperhatikan perawatan
infrastruktur jalan yang sudah dibangun
2. Sebaiknya pengendara sepeda motor maupun mobil berhati – hati jika
melewati jembatan di malam hari karena posisi jembatan berdekatan
dengan pertigaan jalan, kurangnya pencahayaan dan tidak adanya rambu –
rambu.

11 | L a p o r a n P e n g a m a t a n J e m b a t a n J l . B a n d u n g a n D e s a M e g a s a r i
DAFTAR PUSTAKA

Alfiandinata. (2019, Maret Minggu). Alfiandinata 26. Dipetik Maret Minggu, 2019,
dari Jenis - jenis Jembata dari beberapa aspek:
http://alfiandinata26.blogspot.com/2019/03/jenis-jenis-jembatan-dari-
beberapa-aspek_31.html?m=1

Erick, Y. (2021, Agustus Selasa). Kontruksi Jembatan. Dipetik Agustus Selasa, 2021,
dari Kontruksi Jembatan: https://stellamariscollege.org/konstruksi-jembatan/

Gada Usaha, B. (2019, April Kamis). Produksi Karet Kontruksi dan Industri. Dipetik
April Kamis, 2019, dari Gada Bina Usaha:
https://karetmalang.wordpress.com/2019/04/25/bagian-bagian-jembatan/

Kontruksi, C. (2021, September Rabu). Definisi Pilecap jenis danproses


pengerjaanya. Dipetik September Rabu, 2021, dari ready mix:
https://readymix.co.id/definisi-pile-cap-jenis-dan-proses-pengerjannya/

Nurrachman, Y. (2019). Kontruksi Jembatan. Definisi Jembatan , 6.

iii | L a p o r a n P e n g a m a t a n J e m b a t a n J l . B a n d u n g a n D e s a M e g a s a r i

Anda mungkin juga menyukai