Anda di halaman 1dari 24

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS JEMBATAN BERDASARKAN MATERIAL, FUNGSI,

STRUKTUR, DAN BENTANGNYA

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-

Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah ini tepat waktu. Penulisan

makalah ini dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak yang tentunya tidak dapat

kami sebutkan satu persatu. Kami berharap makalah ini menjadi referensi bagi pihak yang

tertarik pada penulisan makalah tema serupa di kemudian hari. Selain itu.

Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, Karenanya kami

menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila

terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah dengan judul

“Identifikasi Jenis-Jenis jembatan Berdasarkan Material, Fungsi, Struktur, dan Bentangnya”

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak-phak yang membutuhkan.

Penulis

Ely Sunaryo, S.T., M.M.T.


NIP. 19680705 200701 1 005

ii
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................................................ i

Lembar Pengesahan ............................................................................................................. ii

Daftar Isi ..................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................... 5

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jembatan merupakan bangunan pelengkap jalan yang mempunyai peranan penting

pada Jaringan Jalan, memiliki nilai investasi dan sebagai penghubung antar wilayah.

Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang karena jembatan berperan untuk

menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh sungai, danau, lembah, saluran

irigasi, dan lain-lain. Dengan berkembangnya zaman maka jembatan tidak hanya

dipandang sebagai alat penghubung antara tempat satu dengan tempat yang lain, tetapi

sebagai sarana untuk memperlancar kegiatan manusia, serta membantu

berkembangnya suatu daerah yang selama ini sulit di akses.

Tipe jembatan mengalami perkembangan yang sejalan dengan sejarah peradaban

manusia, dari tipe yang sederhana sampai dengan tipe yang kompleks, dengan material

yang sederhana sampai dengan material yang modern. Jenis jembatan yang terus

berkembang dan beraneka ragam mengakibatkan seorang perencana harus tepat

memilih jenis jembatan yang sesuai dengan tempat tertentu.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, adalah

1. Bagaimana pembagian jembatan berdasarkan materialnya?

2. Bagaimana pembagian jembatan berdasarkan fungsinya?

1
3. Bagaimana pembagian jembatan berdasarkan strukturnya?

4. Bagaimana pembagian jembatan berdasarkan bentangnya?

C. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini, adalah:

1. Untuk mengetahui pembagian jembatan berdasarkan materialnya.

2. Untuk mengetahui pembagian jembatan berdasarkan fungsinya.

3. Untuk mengetahui pembagian jembatan berdasarkan strukturnya.

4. Untuk mengetahui pembagian jembatan berdasarkan bentangnya

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Jembatan

Jembatan adalah suatu bangunan konstruksi yang berguna untuk meneruskan

jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan

lain berupa jalan air atau lalu lintas biasa. Jembatan yang berada diatas jalan lalu

lintas biasanya disebut viaduct.

Penggolongan jembatan dibagi menjadi dua kategori, yaitu: (1) Jembatan-

jembatan tetap; (2) Jembatan-jembatan dapat digerakkan. Kedua golongan

jembatan tersebut dipergunakan untuk lalu lintas kereta api dan lalu lintas biasa

(Struyk dan Veen, 1984). Jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan

suatu jalan menyilang sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang

tidak sama tinggi permukaannya.

B. Peranan Jembatan

Jembatan adalah bagian dari jalan itu. Jembatan sangat menentukan pula

kelancaran transportasi. Peranan jembatan yang sangat penting dalam menopang

sistem transportasi darat yang ada, maka jembatan harus kita buat cukup kuat dan

tahan, tidak mudah rusak. Kerusakan pada jembatan dapat menimbulkan gangguan

terhadap kelancaran lalu lintas jalan, terlebih-lebih di jalan yang lalu lintasnya padat

seperti di jalan utama, di kota, dan di daerah ramai lainnya.

3
Trasportasi sangat penting bagi ekonomi dan pembangunan Negara dan bangsa.

Maju mundurnya suatu negara, terutama dalam bidang ekonomi sangat tergantung

pada baik dan tidaknya sistem transportasi yang ada. Baik tidaknya atau lancar

tidaknya transportasi sangat tergantung pada alat-alatnya, antara lain yang

terpenting kendaraan-kendaraannya, sistem transportasi, tranportation policy dan

pada keadaan jalannya.

4
BAB III

PEMBAHASAN

A. Jenis Jembatan Berdasarkan Material

Dalam pembuatan struktur jembatan dibutuhkan material-material tertentu

sebagai komponen pembentuknya. Jembatan ditinjau dari material strukturnya

dapat diurutkan sebagai berikut:

1. Jembatan Kayu

Kayu merupakan bahan yang cukup kuat dan kaku untuk dijadikan sebagai

bahan bangunan, dan kayu juga relatif mudah dibentuk dan dipotong-potong

sesuai keingginan. Namun dengan semakin majunya teknologi dan

pengetahuan tentang material, orang-orang beralih menggunakan beton

maupun baja dalam pembuatan infrastruktur khususnya jembatan sehingga

untuk saat ini sudah sulit ditemui jembatan yang terbuat dari kayu. Berikut

Kekurangan serta kelebihan Penggunaaan Kayu pada jembatan:

a. Kekurangannya antara lain:

(1) Karena kayu berasal dari alam kualitas bahan kayu sulit untuk

dikontrol. Sering kita jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang

disebabkan proses tumbuh maupun kesalahan akibat olah dari

produk kayu.

(2) Dibanding dengan bahan beton dan baja, kayu memiliki kekurangan

terkait dengan ketahanan-keawetan. Kayu dapat membusuk karena

5
jamur dan kandungan air yang berlebihan, lapuk karena serangan

hama dan lebih mudah terbakar jika tersulut api.

(3) Tidak semua daerah mudah dalam memperoleh kayu dengan kualitas

yang diinginkan.

b. Kelebihannya antara lain:

(1) Untuk membuat jembatan dengan bentang yang pendek, kayu lebih

mudah dibentuk, karena dapat dipotong-potong, sehingga

pengerjaanya lebih mudah dibangdingkan dengan pembuatan

jembatan dari bahan beton atau baja.

(2) Untuk beberapa jenis kayu tertentu, harga yang diperlukan untuk

memperoleh kayu untuk membuat jembatan (dengan bentang yang

pendek) lebih murah daripada menggunakan bahan beton maupun

baja.

(3) Lebih ramah lingkungan.

Gambar 1. Contoh Jembatan Kayu

6
2. Jembatan Beton

Beberapa sifat yang dimiliki beton sehingga dapat dibandingkan dengan baja

maupun kayu sebagai material pembentuk bangunan jembatan adalah

sebagai berikut:

a. Keamanan

Material beton merupakan material yang aman jika dikaitkan dengan

bahaya benturan/ impak, api dan angin. Hal ini berkaian dengan

karakternya yang berat dan kaku, tanpa diperlukan suatu perlakukan

khusus, beton bahkan mempunyai ketahanan terhadap temperatur yang

sangat tinggi tanpa kehilangan kemampuan integritas strukturnya. Selain

itu, bangunan beton bertulang memiliki ketahanan yang cukup tinggi

terhadap bahaya angin, sebuah gedung yang dibangun dengan beton

bertulang yang dicor ditempat mampu menahan angina dengan

kecepatan 200 mil /jam. Dengan desain yang baik, beton juga dapat

memenuhi kriteria yang diharapkan untuk keperluan ketahanan

terhadap beban gempa misalnya untuk memenuhi faktor kekakuan dan

daktilitas.

b. Harga

Menurut Ed Alsamsam, (PCA’s manager of buildings and special

structures) Secara umum, harga material beton di dunia adalah relatif

stabil, dimana fluktuasi harga material penyusun beton tidak terlalu

besar, bahkan fluktuasi harga baja tulangan untuk beton pun tidak terlalu

berpengaruh pada harga beton bertulang secara signifikan. Terutama

7
untuk skala proyek yang besar dan dalam jangka waktu panjang, prediksi

rugi laba suatu kontrak proyek lebih mudah diprediksi.

c. Fleksibilitas desain

Mengingat sifat beton yang mudah dibentuk, berbagai tampilan sesuai

selera dan seni dapat dipenuhi. Berbagai bentuk struktur bangunan beton

bisa mengakomodasi keinginan para arsitek, sehingga banyak dijumpai

sruktur gedung atau bangunan lain dengan nilai estetis yang sangat

tinggi.

d. Waktu pelaksanaan

Khusus untuk beton yang dicor ditempat, waktu pelaksanaan konstruksi

relatif lebih panjang, mulai dari pembuatan peracah dan acuan

beton/bekisting, pemberian tulangan, pengecoran dan perawatan beton

memerlukan waktu yang cukup panjang sampai umur beton yang cukup

tercapai untuk dapat dilakukan pembongkaran perancah/steger.

Beberapa bahan aditif bisa ditambahkan untuk mempercepat proses

pengeringan beton.

8
Gambar 2. Contoh Jembatan Beton

3. Jembatan Baja

Keuntungan struktur dari material baja dalam pembangunan jembatan

adalah sebagai berikut daripada beton ataupun kayu:

a. Rendahnya biaya pemasangan, jadwal konstruksi yang lebih cepat, dan

keselamatan kerja sewaktu pemasangan adalah beberapa keuntungan

dalam konstruksi jembatan saat ini.

b. Selain kapasitas baja untuk menahan beban berat selama masa layan,

perencanaan juga harus memasukkan faktor arsitektur. Berdasarkan

pertimbangan itu, jembatan baja menawarkan beberapa keuntungan

daripada beton. Ada beberapa pertimbangan mengapa jembatan baja

mempunyai nilai ekonomis dari pada jembatan beton, yaitu:

(1) Besi baja mempunyai kuat tarik dan kuat tekan yang tinggi sehingga

dengan material yang sedikit bisa memenuhi kebutuhan struktur

(2) Keuntungan lain bisa menghemat tenaga kerja karena besi baja

diproduksi di pabrik dilapangan hanya ereksi pemasangannya saja.

9
(3) Setelah selesai masa layan, besi baja bisa dibongkar dengan mudah

dan dipindahkan ke tempat lain, setelah masa layan, jembatan baja

bisa dengan mudah diperbaiki dari karat.dll yang menyebabkan

penurunan kekuatan strukturnya.

(4) Pemasangan jembatan baja di lapangan lebih cepat dibandingkan

dengan jembatan beton. dan memerlukan suatu ruang yang relatif

kecil di lokasi konstruksi. Ini adalah salah satu keuntungan dari

jembatan baja ketika lokasi itu berhubungan dengan lokasi proyek

padat dan sempit.

(5) Keuntungan baja dalam masalah keamanan strukturnya adalah baja

mempunyai kekuatan struktur yang pasti bila dibandingkan dengan

beton yang kekuatan strukturnya berubah berdasarkan campuran

semen dan airnya.

(6) Beban angin juga menjadi lebih kecil dalam jembatan yang memakai

material baja. Ini dikarenakanmaterial struktur dengan memakai baja

lebih kecil daripada jembatan dari beton.

Namun pada jembatan struktur baja jugan memiliki kekurangan, yaitu:

a. Lebih berisik jika dilewati eban seperti kereta api.

b. Bisa berkarat

10
Gambar 3. Contoh Jembatan Baja

B. Jenis Jembatan Berdasarkan Fungsinya

1. Jembatan jalan raya (highway bridge)

Jembatan yang direncanakan untuk memikul beban lalu lintas kendaraan

baik kendaraan berat maupun ringan. Jembatan jalan raya ini

menghubungkan antara jalan satu ke jalan lainnya.

Gambar 4. Contoh Jembatan Jalan raya

11
2. Jembatan penyeberangan (foot bridge)

Jembatan yang digunakan untuk penyeberangan jalan. Fungsi dari jembatan

ini yaitu untuk memberikan ketertiban pada jalan yang dilewati jembatan

penyeberangan tersebut dan memberikan keamanan serta mengurangi

faktor kecelakaan bagi penyeberang jalan.

Gambar 5. Contoh Jembatan Penyebrangan

3. Jembatan kereta api (railway bridge)

Jembatan yang dirancang khusus untuk dapat dilintasi kereta api.

Perencanaan jembatan ini dari jalan rel kereta api, ruang bebas jembatan,

hingga beban yang diterima oleh jembatan disesuaikan dengan kereta api

yang melewati jembatan tersebut.

12
Gambar 6. Contoh Jembatan Kereta Api

4. Jembatan darurat

Jembatan darurat adalah jembatan yang direncanakan dan dibuat untuk

Kepentingan darurat dan biasanya dibuat hanya sementara. Umumnya

jembatan darurat dibuat pada saat pembuatan jembatan baru dimana

jembatan lama harus dilakukan pembongkaran, dan jembatan darurat dapat

dibongkar setelah jembatan baru dapat berfungsi.

C. Jenis Jembatan Berdasarkan Strukturnya

1. Jembatan rangka (truss bridge)

Jembatan rangka umumnya terbuat dari baja, dengan bentuk dasar berupa

segitiga. Elemen rangka dianggap bersendi pada kedua ujungnya sehingga

setiap batang hanya menerima gaya aksial tekan atau tarik saja. Jembatan

rangka merupakan salah satu jembatan tertua dan dapat dibuat dalam

beragam variasi bentuk, sebagai gelagar sederhana, lengkung atau kantilever.

13
Gambar 7. Contoh Jembatan Rangka

2. Jembatan cable-stayed

Jembatan cable-stayed menggunakan kabel sebagai elemen pemikul lantai

lalu lintas. Pada cable-stayed kabel langsung ditumpu oleh tower. Jembatan

cablestayed merupakan gelagar menerus dengan tower satu atau lebih yang

terpasang diatas pilar-pilar jembatan ditengah bentang. Jembatan cable-

stayed memiliki titik pusat massa yang relatif rendah posisinya sehingga

jembatan tipe ini sangat baik digunakan pada daerah dengan resiko gempa.

Gambar 8. Contoh Jembatan Cable-Stayed

14
3. Jembatan gantung (suspension bridge)

Sistem struktur dasar jembatan gantung berupa kabel utama (main cable)

yang memikul kabel gantung (suspension bridge). Lantai lalu lintas jembatan

biasanya tidak terhubungkan langsung dengan pilar, karena prinsip

pemikulan gelagar terletak pada kabel.

Gambar 9. Contoh jembatan Gantung

4. Jembatan gelagar (beam bridge)

Jembatan bentuk gelagar terdiri lebih dari satu gelagar tunggal yang terbuat

dari beton, baja atau beton prategang. Jembatan jenis ini dirangkai dengan

menggunakan diafragma, dan umumnya menyatu secara kaku dengan pelat

yang merupakan lantai lalu lintas.

15
Gambar 10. Contoh Jembatan Gelagar

5. Jembatan lengkung (arch bridge)

Pelengkung adalah bentuk struktur non linier yang mempunyai kemampuan

sangat tinggi terhadap respon momen lengkung, yang membedakan bentuk

pelengkung dengan bentuk-bentuk lainnya adalah bahwa kedua perletakan

ujungnya berupa sendi sehingga pada perletakan tidak diijinkan adanya

pergerakan kearah horisontal. Bentuk Jembatan lengkung hanya bisa dipakai

apabila tanah pendukung kuat dan stabil.

Gambar 11. Contoh Jembatan Lengkung

16
6. Jembatan box girder

Jembatan box girder umumnya terbuat dari baja atau beton konvensional

maupun prategang. box girder terutama digunakan sebagai gelagar jembatan,

dan dapat dikombinasikan dengan sistem jembatan gantung, cable-stayed

maupun bentuk pelengkung. Manfaat utama dari box girder adalah momen

inersia yang tinggi dalam kombinasi dengan berat sendiri yang relatif ringan

karena adanya rongga ditengah penampang. box girder dapat diproduksi

dalam berbagai bentuk, tetapi bentuk trapesium adalah yang paling banyak

digunakan.

Gambar 12. Contoh Jembatan Box Girder

17
D. Jenis-jenis Jembatan Berdasarkan bentangnya

1. Jembatan dengan bentang sangat pendek (kurang dari 5 m)

2. Jembatan dengan bentang pendek (kurang dari 40 m)

3. Jembatan dengan bentang menengah (antara 40 m sampai 125 m)

4. Jembatan dengan bentang panjang (lebih dari 125 m)

5. Jembatan dengan bentang sangat panjang (lebih dari 600 m)

18
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penulisan makalah ini memiliki beberapa kesimpulan diantaranya:

1. Jembatan berdasarkan materialnya terbagi menjadi: (jembatan kayu, jembatan

beton, dan jembatan baja).

2. Jembatan berdasarkan fungsinya terbagi menjadi (jembatan jalan raya, jembatan

penyeberangan, jembatan kereta api dan jembatan darurat).

3. Jembatan berdasarkan strukturnya terbagi menjadi (jembatan rangka, jembatan

cable-stayed, jembatan gantung, jembatan gelagar, jembatan lengkung,

danjembatan box gider).

4. Jembatan berdasarkan bentangnya terbagi menjadi (jembatan bentang sangat

pendek, jembatan bentang pendek, jembatan bentang menengah, jembatan

bentang panjang, jembatan bentang sangat panjang)

B. Saran

Saran yang dapat penulis berikan, adalah

1. Mengingat pentingnya keberadaan jembatan di sebuah wilayah maka sebaiknya

semua pihak ikut terlibat dalam hal merawat keberadaan jembatan

2. Masyarakat sebaiknya membuang persepsi bahwa tanggung jawab merawat dan

memperbaiki jembatan adalah milik pemerintah, karena masyarakat juga

memiliki peran dalam menjaga keberadaan jembatan.

19
3. Salah satu bentuk partisipasi kecil dari msayarakat adalah tidak membuang

sampah di lokasi jembatan.

4. Sebainya menghindari untuk melakukan pencoretan atau melukis di area

jembatan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Kementrerian Pekerjaan Umum. 2012. Pemeriksaan Jembatan. Pedoman Bahan Konstruksi


Bangunan dan Rekayasa Sipil.

Supriyadi, Bambang dan Agus Setyo Muntohar. (2007). Jembatan. Yogyakarta: Beta Offset

21

Anda mungkin juga menyukai