i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah ini tepat waktu. Penulisan
makalah ini dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak yang tentunya tidak dapat
kami sebutkan satu persatu. Kami berharap makalah ini menjadi referensi bagi pihak yang
tertarik pada penulisan makalah tema serupa di kemudian hari. Selain itu.
menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah dengan judul
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover ............................................................................................................................................ i
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada Jaringan Jalan, memiliki nilai investasi dan sebagai penghubung antar wilayah.
Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang karena jembatan berperan untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh sungai, danau, lembah, saluran
irigasi, dan lain-lain. Dengan berkembangnya zaman maka jembatan tidak hanya
dipandang sebagai alat penghubung antara tempat satu dengan tempat yang lain, tetapi
manusia, dari tipe yang sederhana sampai dengan tipe yang kompleks, dengan material
yang sederhana sampai dengan material yang modern. Jenis jembatan yang terus
B. Rumusan Masalah
1
3. Bagaimana pembagian jembatan berdasarkan strukturnya?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Jembatan
jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan
lain berupa jalan air atau lalu lintas biasa. Jembatan yang berada diatas jalan lalu
jembatan tersebut dipergunakan untuk lalu lintas kereta api dan lalu lintas biasa
(Struyk dan Veen, 1984). Jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan
suatu jalan menyilang sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang
B. Peranan Jembatan
Jembatan adalah bagian dari jalan itu. Jembatan sangat menentukan pula
sistem transportasi darat yang ada, maka jembatan harus kita buat cukup kuat dan
tahan, tidak mudah rusak. Kerusakan pada jembatan dapat menimbulkan gangguan
terhadap kelancaran lalu lintas jalan, terlebih-lebih di jalan yang lalu lintasnya padat
3
Trasportasi sangat penting bagi ekonomi dan pembangunan Negara dan bangsa.
Maju mundurnya suatu negara, terutama dalam bidang ekonomi sangat tergantung
pada baik dan tidaknya sistem transportasi yang ada. Baik tidaknya atau lancar
4
BAB III
PEMBAHASAN
1. Jembatan Kayu
Kayu merupakan bahan yang cukup kuat dan kaku untuk dijadikan sebagai
bahan bangunan, dan kayu juga relatif mudah dibentuk dan dipotong-potong
untuk saat ini sudah sulit ditemui jembatan yang terbuat dari kayu. Berikut
(1) Karena kayu berasal dari alam kualitas bahan kayu sulit untuk
dikontrol. Sering kita jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang
produk kayu.
(2) Dibanding dengan bahan beton dan baja, kayu memiliki kekurangan
5
jamur dan kandungan air yang berlebihan, lapuk karena serangan
(3) Tidak semua daerah mudah dalam memperoleh kayu dengan kualitas
yang diinginkan.
(1) Untuk membuat jembatan dengan bentang yang pendek, kayu lebih
(2) Untuk beberapa jenis kayu tertentu, harga yang diperlukan untuk
baja.
6
2. Jembatan Beton
Beberapa sifat yang dimiliki beton sehingga dapat dibandingkan dengan baja
sebagai berikut:
a. Keamanan
bahaya benturan/ impak, api dan angin. Hal ini berkaian dengan
kecepatan 200 mil /jam. Dengan desain yang baik, beton juga dapat
daktilitas.
b. Harga
besar, bahkan fluktuasi harga baja tulangan untuk beton pun tidak terlalu
7
untuk skala proyek yang besar dan dalam jangka waktu panjang, prediksi
c. Fleksibilitas desain
selera dan seni dapat dipenuhi. Berbagai bentuk struktur bangunan beton
sruktur gedung atau bangunan lain dengan nilai estetis yang sangat
tinggi.
d. Waktu pelaksanaan
memerlukan waktu yang cukup panjang sampai umur beton yang cukup
pengeringan beton.
8
Gambar 2. Contoh Jembatan Beton
3. Jembatan Baja
b. Selain kapasitas baja untuk menahan beban berat selama masa layan,
(1) Besi baja mempunyai kuat tarik dan kuat tekan yang tinggi sehingga
(2) Keuntungan lain bisa menghemat tenaga kerja karena besi baja
9
(3) Setelah selesai masa layan, besi baja bisa dibongkar dengan mudah
(6) Beban angin juga menjadi lebih kecil dalam jembatan yang memakai
b. Bisa berkarat
10
Gambar 3. Contoh Jembatan Baja
11
2. Jembatan penyeberangan (foot bridge)
ini yaitu untuk memberikan ketertiban pada jalan yang dilewati jembatan
Perencanaan jembatan ini dari jalan rel kereta api, ruang bebas jembatan,
hingga beban yang diterima oleh jembatan disesuaikan dengan kereta api
12
Gambar 6. Contoh Jembatan Kereta Api
4. Jembatan darurat
Jembatan rangka umumnya terbuat dari baja, dengan bentuk dasar berupa
setiap batang hanya menerima gaya aksial tekan atau tarik saja. Jembatan
rangka merupakan salah satu jembatan tertua dan dapat dibuat dalam
13
Gambar 7. Contoh Jembatan Rangka
2. Jembatan cable-stayed
lalu lintas. Pada cable-stayed kabel langsung ditumpu oleh tower. Jembatan
cablestayed merupakan gelagar menerus dengan tower satu atau lebih yang
stayed memiliki titik pusat massa yang relatif rendah posisinya sehingga
jembatan tipe ini sangat baik digunakan pada daerah dengan resiko gempa.
14
3. Jembatan gantung (suspension bridge)
Sistem struktur dasar jembatan gantung berupa kabel utama (main cable)
yang memikul kabel gantung (suspension bridge). Lantai lalu lintas jembatan
Jembatan bentuk gelagar terdiri lebih dari satu gelagar tunggal yang terbuat
dari beton, baja atau beton prategang. Jembatan jenis ini dirangkai dengan
15
Gambar 10. Contoh Jembatan Gelagar
16
6. Jembatan box girder
Jembatan box girder umumnya terbuat dari baja atau beton konvensional
maupun bentuk pelengkung. Manfaat utama dari box girder adalah momen
inersia yang tinggi dalam kombinasi dengan berat sendiri yang relatif ringan
dalam berbagai bentuk, tetapi bentuk trapesium adalah yang paling banyak
digunakan.
17
D. Jenis-jenis Jembatan Berdasarkan bentangnya
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
3. Salah satu bentuk partisipasi kecil dari msayarakat adalah tidak membuang
jembatan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Supriyadi, Bambang dan Agus Setyo Muntohar. (2007). Jembatan. Yogyakarta: Beta Offset
21