Anda di halaman 1dari 29

TUGAS

REKAYASA JEMBATAN
Metode dan Tahapan Konstruksi Jembatan Segilayang di Kelurahan
Sewu dan Semanggi Kota Surakarta

Dikerjakan Oleh :

Dewi Wulandari NIM: I0115026

Ida Agustin Nomleni NIM: I0115056

Revina Anggraeni Primasari NIM : I0115085

Satria Raharja NIM : I0115098

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Jembatan ini sebagai salah satu tugas yang diberikan pada
semester V ini dengan baik.

Dalam penyusunan tugas ini penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih, kepada :

1. Orang tua penyusun yang senantiasa mendukung dalam pengerjaan


tugas ini.
2. Dr. Senot Sangadji, ST MT selaku dosen pengampu mata kuliah
Rekayasa Jembatan.
3. Rekan-rekan mahasiswa Teknik Sipil 2015 yang telah memberi
bantuan dan dorongan.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kesalahan dan


kekurangan dalam pengerjaan laporan ini. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan tugas ini.

Semoga laporan Tugas Rekayasa Jembatan ini dapat memberi manfaat bagi
penyusun sendiri maupun bagi segenap civitas akademika dalam menambah
pengetahuan dalam menunjang pemahaman mengenai masalah keteknikan
terutama dalam masalah struktur.

Surakarta, Desember 2017

Penyusun
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………...........................
i

Kata Pengantar…………………………………………………………………...
ii

Daftar isi................................................................................................................
iii

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................
1

BAB 2 SPESIFIKASI JEMBATAN......................................................................


5

BAB 3 METODE & TAHAPAN KONSTRUKSI................................................


20

Daftar Pustaka.......................................................................................................
iv
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

BAB 1
PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak sekali


pulau yang membentang dari Sabang di ujung barat hingga ke pulau Merauke di
ujung timur. Jumlah total pulau di Indonesia baik yang dihuni maupun tidak
jumlahnya lebih dari 17.000 pulau. Menurut studi terakhir (dirilis pada tahun
2010), Indonesia memiliki jumlah penduduk 237.6 juta orang. Namun, menurut
perkiraan-perkiraan belakangan ini (dari berbagai lembaga) Indonesia
diperkirakan memiliki lebih dari 260 juta penduduk pada tahun 2017.

Oleh karena pertumbuhan manusia semakin berkembang pesat, semua


aspek kehidupan manusia meningkat mulai dari kebutuhan sehari – hari,
kebutuhan teknologi dan sampai kebutuhan transportasi. Dalam hal ini manusia
seringkali melakukan suatu aktivitas untuk melakukan perpindahan dari satu titik
ke titik yang lain, dari perpindahan manusianya sendiri sampai perpindahan
barang – barang angkutan.

Perpindahan tersebut memerlukan sebuah sarana dan prasarana yang


mendukung, dari segi angkutan sampai ke jalan yang digunakan. Terkadang kita
menemukan satu tempat yang terpisah dengan penghalang seperti sungai, lembah,
jalan yang lain, dan bahkan rel kereta api. Oleh karena itu, kita membutuhkan
prasarana yang dinamakan jembatan.
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

Pemerintah Indonesia bertekad membangun sarana dan prasarana


transportasi guna menembus isolasi dan keterbelakangan daerah terpencil serta
memantapkan perwujudan wawasan Nusantara. Dengan semangat bersatu
2
berencana membangun jembatan - jembatan di semua wilayah tanah air
Indonesia, bentang panjang maupun bentang pendek.

Jembatan sebagai prasarana transportasi mempunyai manfaat yang


dominan bagi pergerakan lalu lintas. Jembatan adalah istilah umum untuk
konstruksi yang dibangun sebagai jalur transportasi yang melintasi sungai, danau,
rawa, jurang maupun rintangan lainnya. Pada dasarnya pembangunan jembatan
tidak hanya bertujuan untuk alat penghubung saja, tetapi juga mempunyai tujuan
dan fungsi luas, antara lain :
1. Fungsi Ekonomi
Fungsi pembangunan jembatan ditinjau dari segi ekonomi antara lain,
jarak tempuh antara pusat produksi dengan daerah pemasaran semakin
dekat, waktu tempuh relatif singkat dan biaya transportasi yang
dikeluarkan semakin kecil. Dengan adanya penghematan jarak, waktu dan
biaya yang dikeluarkan maka kemajuan ekonomi akan lebih cepat
tercapai.
2. Fungsi Sosial
Pembangunan jembatan dapat meningkatkan interaksi sosial antara daerah
yang dipisahkan oleh sebuah sungai, rawa atau jurang. Interaksi sosial
yang terjalin dengan baik antar kedua masyarakat di daerah tersebut dapat
memberikan dampak yang positif, antara lain yaitu mereka akan merasa
sebagai satu kesatuan wilayah.
3. Fungsi Politik
Membangun jembatan akan memperlancar jalannya roda pemerintahan
dan pengawasan secara langsung terhadap jalannya pemerintahan sampai
pada daerah yang masih terisolir. Apabila terjadi bencana alam di suatu
daerah, maka jalan dan jembatan merupakan prasarana yang dapat
mempercepat suplai sembako dan obat - obatan. Dengan demikian
pembangunan jembatan dapat memperlancar tindakan - tindakan
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

pemerintah dalam mengatur kepentingan, keselamatan dan kesejahteraan


masyarakat.

4. Fungsi Budaya
Dengan adanya jembatan maka akan mempermudah interaksi budaya
daerah satu dengan daerah lainnya, sehingga akan memperkaya budaya
masing - masing daerah.
5. Fungsi HANKAM
Pentingnya jembatan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yaitu dapat meningkatkan per tahanan dan keamanan suatu
negara, ketika terjadi hal - hal yang tidak diinginkan dan dapat
mengganggu stabilitas daerah maupun nasional.

Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau


rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun
untuk penyeberangan pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas halangan.
Jembatan juga merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat
vital dalam aliran perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi komponen
kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan
yang melewati ruas jalan tersebut.

Pada saat ini perkembangan dalam bidang pembangunan berjalan sangat


pesat, transportasi yang tercipta sudah tidak lagi dibatasi oleh ruang. Dengan
berkembangnya transportasi maka perkembangan struktur pendukung transportasi
semakin berkembang. Jembatan merupakan pendukung perkembangannya suatu
wilayah, jembatan menjadi penghubung antara beberapa wilayah yang terpisah
oleh geografis suatu wilayah. Jembatan saat ini mempunyai arti yang sangat
penting bagi setiap orang, dari waktu ke waktu jembatan mengalami
perkembangan yang sangat pesat.
Tugas Rekayasa Jembatan 2017 4
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

Jembatan berdasarkan tipe strukturnya terdapat beberapa tipe yaitu


jembatan plat (slab bridge), jembatan slab berongga (voided slab bridge),
jembatan girder (girder bridge), jembatan rangka (truss bridge), jembatan
pelengkung (arch bridge), jembatan gantung (suspension bridge), jembatan kabel
(cable stayed bridge), jembatan kantilever (cantilever bridge) pada makalah ini
kami akan membahas lebih lanjut mengenai jembatan gantung (suspension
bridge) yang kami namai dengan Jembatan Segilayang di Kelurahan Sewu, Kota
Surakarta.

Pada jembatan gantung, kabel menggantung dari menara jembatan


kemudian melekat pada caisson (merupakan sebuah chamber kedap air dengan
luasan yang cukup massive, yang terbuka pada bagian bawahnya, dengan
menggunakan tekanan udara air yang berada didalam caisson dapat dikeluarkan
dan pekerjaan dibawah permukaan air dapat dilaksanakan) atau cofferdam
(merupakan bendungan sementara yang dibuat agar air yang berada
padabendungan tersebut dapat dikeluarkan sehingga pekerjaan dapat
dilaksanakan). Caisson atau cofferdam akan ditanamkan jauh ke dalam lantai
danau atau sungai. Deck/ lantai jembatan di tahan oleh kabel vertikal yang
dihubungkan pada kabel suspensi di atasnya. Kabel suspensi adalah bagian
terpenting dari jembatan bersuspensi, karena fungsinya adalah menahan beban
lantai jembatan yang nantinya diteruskan ke tumpuan yang ada di ujung jembatan.
Kabel suspensi ini juga didukung oleh suatu menara yang tugasnya membawa
berat daripada dek jembatan. Jenis jembatan ini pada awalnya digunakan dalam
medan pegunungan.

Salah satu hal yang penting dalam merencanakan suatu jembatan adalah
bagaimana kita bisa membangun jembatan tersebut, metode apa yang paling
cocok, efektif, dan efisien dalam membangun jembatan. Kami sebagai penulis
ingin memaparkan metode konstruksi yang kami gunakan untuk membangun
Jembatan Segilayang yang sudah kami desain sebelumnya untuk menghubungkan
Kelurahan Sewu dan Kelurahan Semanggi di Kota Surakarta.
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

BAB 2

SPESIFIKASI JEMBATAN

2.1 Latar Belakang

Jembatan yang kami desain disini adalah jembatan yang menghubungkan


Kelurahan Sewu dan Semanggi di Kota Surakarta. Pada kondisi eksisting tempat
ini sudah mempunyai jembatan yang fungsinya sebagai jembatan penyeberangan
orang, masyarakat setempat juga menggunakannya jembatan ini sebagai jembatan
penyeberangan orang dan kendaraan roda dua. Tetapi, ketika banjir datang
menerjang kelurahan Sewu menyebabkan jembatan existing menjadi rusak dan
tidak dapat digunakan sebagai jembatan penyeberangan.

Gambar 1. Kondisi Eksisting Jembatan Sebelum Banjir


Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

Gambar 2. Kondisi Eksisting Jembatan Setelah Banjir

Karena jembatan eksisting yang ada sebelumnya terkena dampak dari


banjir sehingga jembatan menjadi hancur dan tidak dapat digunakan lagi untuk
melakukan penyeberangan orang maka kami mendesain jembatan baru yang kami
namakan Jembatan Segilayang yang berfungsi sebagai jembatan penyeberangan
orang, dan kendaraan roda dua.

2.2 Spesifikasi Jembatan


Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

Gambar 3. Desain Jembatan Segilayang

Panjang Jembatan : 50 meter

Lebar Jembatan : 5 meter

Tinggi ke Muka Air Sungai : 5 meter

Tipe Jembatan : Suspension Bridge (Jembatang Gantung)

Fungsi Jembatan : Jembatan penyeberangan orang dan kendaraan


roda dua.

2.3 Material yang Digunakan

Jembatan Segilayang menggunakan beberapa material seperti baja dan beton.

Adapun spesifikasi bahan yang digunakan sebagai berikut :

1. Menara (Pylon / Tower)


Menara pada sistem jembatan gantung akan menjadi tumpuan kabel utama.
Beban yang dipikul oleh kabel selanjutnya diteruskan ke menara yang kemudian
disebarkan ke tanah melalui fondasi. Dengan demikian agar dapat menyalurkan
beban dengan baik perlu diketahui pula bentuk atau macam menara yang akan
digunakan. Bentuk menara dapat berupa portal, multistory, atau diagonally
braced frame.
8
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

Gambar 3. Tipe Menara

Konstruksi menara pada jembatan ini berupa konstruksi celullar, yang terbuat
dari pelat baja lembaran, baja berongga, atau beton bertulang. Tumpuan menara
baja biasanya dapat diasumsikan jepit atau sendi. Sedangkan tumpuan kabel di
bagian atas menara, sering digunakan tumpuan rol untuk mengurangi pengaruh
ketidakseimbangan menara akibat lendutan kabel.

2. Kabel
Kabel merupakan bahan atau material utama dalam struktur jembatan gantung.
Struktur kabel pada jembatan gantung terdiri dari kabel utama dan kabel
penggantung. Kabel utama (main cable/suspension cable) adalah kabel yang
berfungsi sebagai penahan kabel penggantung dan meyalurkan beban dari kabel
penggantung ke menara (tower/pylon). Kabel penggantung (hanger/suspender)
9
adalah kabel vertikal/diagonal yang berfungsi sebagai penggantung lantai (deck)
dan menyalurkan beban dari lantai (deck) ke kabel utama.
Kabel dengan inti yang lunak tidak diizinkan digunakan pada jembatan
gantung ini, kabel harus memiliki tegangan leleh minimal sebesar 1500 MPa.
Kabel pemikul yang digunakan berupa untaian (strand) dibuat dari material mutu
tinggi dengan kuat tarik minimum 1800 MPa dengan jenis Stran Rope. Kabel
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

penggantung pada jembatan berfungsi untuk menambah redaman dari struktur


yang tergantung, pada jembatan ini akan digunakan vertical hangers

Gambar 4. Penampang Melintang Kabel

Gambar 5. Vertical Hanger


Karakteristik kabel kaitannya dengan struktur jembatan gantung antara lain:
a. Mempunyai penampang yang homogen (seragam) pada seluruh bentang 10
b. Tidak dapat menahan momen dan gaya desak
c. Gaya-gaya dalam yang bekerja selalu merupakan gaya tarik aksial
d. Bentuk kabel tergantung pada beban yang bekerja padanya
e. Bila kabel menderita beban terbagi merata, maka wujudnya akan melengkung
parabola
f. Pada jembatan gantung, kabel menderita beban titik sepanjang beban
10
mendatar

3. Deck Jembatan
Sistem lantai (deck) merupakan struktur longitudinal yang menyokong dan
mendistribusikan beban lalu lintas di atasnya, berperan sebagai penghubung
sistem lateral, serta menjamin stabilitas aerodinamis dari struktur. Dalam
perencanaan deck jembatan perlu mempertimbangkan faktor aliran udara vertikal
dan beban mati dari deck itu sendiri. Dengan penggunaan sistem lantai (deck)
dapat menambah kekakuan dari konstruksi jembatan gantung. Material yang
biasanya digunakan pada deck (sistem lantai) jembatan berupa kayu dengan alasan
untuk menekan biaya pengeluaran karena penggunaan plat lantai kayu ini di
anggap lebih ekonomis di banding dengan jenis plat lainnya.
Pelat lantai adalah struktur yang pertama kali menerima beban, baik itu beban
mati maupun beban hidup yang kemudian menyalurkannya ke system struktur
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

yang berada di bawahnya. Plat lantai berdasarkan system konstruksi nya di


bedakan menjadi plat lantai kayu, plat lantai beton, plat lantai baja, dan lain- lain.
Ketebalan dari plat lantai ini disesuaikan dengan :
a. Beban yang akan di tumpu
b. Jarak antar balok penumpu
c. Bahan yang akan digunakan
d. Besar lendutan yang diijinkan
Pada deck (sistem lantai) ini, pengaruh kembangsusut material baja atau beton
perlu diperhatikan dengan cermat. Apabila kembang-susut tidak terkontrol akan
dapat menyebabkan penambahan tegangan pada struktur deck itu sendiri, selain
itu dapat pula menimbulkan kerusakan pada konstruksi deck. Untuk itu
penggunaan expantion joint sebaiknya diberikan setiap 30-40 m untuk mencegah
kerusakan deck dan struktur utama (Troitsky, 1994). Sistem lantai (deck) dapat
berupa stiffening truss, I-girder, dan box girder. Pada jembatan gantung ini yang
akan digunakan pada system lantai adalah I girder, tapi penggunaannya tidak
menguntungkan untuk stabilitas aerodinamis.

4. Gelagar
Balok gelagar merupakan komponen struktur lentur yang tersusun dari
beberapa elemen pelat. Balok gelagar pada dasarnya adalah balok dengan ukuran
penampang melintang yang besar serta bentang yang panjang. Penampang
11
melintang yang besar tersebut merupakan konsekuensi dari panjangnya bentang
balok.
Definisi lainnya yaitu Gelagar plat (girder plate), yaitu balok yang dibentuk
dari elemen-elemen pelat untuk mencapai penataan bahan yang lebih effisien
dibanding dengan yang biasa peroleh dari balok profil pabrikasi. Ada dua
kegagalan yang dapat terjadi pada komponen struktur lentur profil I yang
mengelami lentur. Kegagalan pertama profil akan mengalami lateral-torsional
buckling (tekuk lateral) yang diakibatkan adanya displacemen dan rotasi di tengah
bentang, namun hal ini tidak mengalami perubahan bentuk. Kegagalan kedua,
profil akan mengalami local buckling (tekuk lokal) pada sayap tekan dan juga
pada pelat badan, sehingga mengakibatkan berubahnya bentuk profil, hal ini
diakibatkan oleh adanya rasio kelangsingan yang relatif sangat besar antara tinggi
pelat badan terhadap tebalnya (h/t). Hal tersebut dapat diatasi dengan cara
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

memasang pertambatan lateral diantara kedua tumpuannya. Untuk material


gelagar yang akan di pakai adalah baja dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Balok Memanjang Baja WF
Tinggi baja : 800 mm
Lebar baja : 300 mm
Tebal badan : 16 mm
Tebal sayap : 30 mm
2. Balok Melintang Baja WF
Tinnggi baja : 300 mm
Lebar baja : 150 mm
Tebal sayap : 6,5 mm
Tebal sayap : 9 mm
Baja yang kami gunakan saat konstruksi berlangsung diambil dari perusahaan
baja di Jakarta Pusat yaitu PT. Nippon Steel & Sumitomo Metal Indonesia. 12

5. Angkur
Pengangkuran jembatan gantung berupa balok beton yang sangat besar yang
menjadi angkur kabel utama dan berperan sebagai penyokong akhir sebuah
jembatan. Pengangkuran jembatan dapat berupa pengakuran gravity atau tunnel.
Pengangkuran gravity bergantung pada massa angkur itu sendiri untuk menahan
tegangan dari kabel utama. Pengangkuran tunnel membawa tegangan dari kabel
utama langsung ke dalam tanah. Pada jembatan ini akan di desain pangangkuran
seperti Jembatan Akashi Kaikyo.

6. Pondasi
Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk
menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential
settlement pada sistem strukturnya. Pondasi pada jembatan adalah yang tertanam
didalam tanah. Fungsi dari pondasi adalah untuk menahan beban-beban bangunan
yang berada diatasnya dan meneruskannya ketanah dasar, baik kearah vertikal
maupun kearah horizontal. Dalam perencanaan suatu konstruksi bangunan yang
kuat, stabil dan ekonomis, perlu diperhitungkan hal-hal sebagai berikut :
a. Daya dukung tanah serta sifat-sifat tanah
b. Jenis serta besar kecilnya bangunan yang akan dibuat
c. Keadaan lingkungan lokasi pelaksanaan
13
d. Peralatan yang tersedia
e. Waktu pelaksanaan kegiatan pelaksanaan konstruksi
Untuk material pondasi pada jembatan ini akan di pilih beton bertulang. Untuk
memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok
untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk
diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya. Hal-hal berikut
perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi:
a. Keadaan tanah pondasi
b. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure)
c. Keadaan daerah sekitar lokasi
d. Waktu dan biaya pekerjaan
e. Kokoh, kaku dan kuat

7. Pipa Sandaran (Railling)


Pipa sandaran, terbuat dari baja yang dipasang diantara tiang-tiang sandaran di
pinggir sepanjang jembatan atau tepi lantai trotoar dan merupakan pembatas dari
kedua sisi samping jembatan. Pipa sandaran merupakan komponen kecil yang
sangat penting karena pipa sandaraan ini berfungsi sebagai pembatas dan untuk
keperluan keamanan
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

14

Hasil Pra-desain Jembatan Segilayang

Gambar 7. Pra-desain Jembatan Segilayang 1


Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

Gambar 8. Pra-desain Jembatan Segilayang 2


15

Gambar 9. Pra-desain Jembatan Segilayang 3


Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

Gambar 10. Pra-desain Jembatan Segilayang 4

16
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

Gambar 11. Pra-desain Jembatan Segilayang 5

Gambar 12. Pra-desain Jembatan Segilayang 6


17

Gambar 13. Pra-desain Jembatan Segilayang 7


Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

18

2.4 Hasil Analisis Pembebanan pada SAP

Gambar 14. Deformed Shape Jembatan Segilayang


Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

Gambar 15. Bending Moment Diagram Jembatan Segilayang 19

Gambar 16. Shear Force Diagram Jembatan Segilayang


Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

20

BAB 3
METODE DAN TAHAPAN KONSTRUKSI

Metode dan Tahapan Konstruksi Jembatan Segilayang terbagi menjadi 5 tahapan


utama, yaitu:

Tahap 1:- Konstruksi fondasi tower


Tahap 2:- Konstruksi Tower
Tahap 3:- Pemasangan Kabel
Tahap 4:- Menempatkan Jalan
Tahap 5:- Pemeriksaan dan Testing

A. Menyiapkan Pondasi dan Blok Angkur


Sebelum memulai pekerjaan bangunan bawah jembatan, perlu dipertimbangkan
beberapa hal dalam menempatkan jembatan gantung:
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

1. Arah jembatan diusahakan tegak lurus dengan aliran sungai


2. Letakkan bangunan bawah blok angkur pada bagian tanah yang sudah stabil.
3. Jarak bangunan bawah dari tepi sungai harus cukup aman terhadap erosi atau
tanah longsor dengan jarak +5,00 meter dari bibir sungai.
Pada saat pengecoran blok angkur utama, harus diperhatikan sudut kemiringan
batang as waltermur utama yaitu 21,80 derajat terhadap bidang mendatar.

21

B. Konstruksi Tower

Gambar 17. Pemasangan Tower pada Jembatan Segilayang


Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

C. Pemasangan Kabel
a. Pemasangan kabel dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
- Bentangkan tali pengarah (Pilot Roper) diantara Tower sampai ke angker,
- Pasang juga tali pengangkut/penarik dan alat pengangkut (carrier)
- Pasang tali jalan kerja dan system lantainya (Catwalk) ;
- Pasang kabel kawat prategang
- Pasang pita kabel dan tali penggantung selanjutnya siap untuk pemasangan 22
girder truss/stiffening frame

Gambar 18. Pemasangan Pilot Roper dan Catwalk


Tugas Rekayasa Jembatan 2017 23
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

Gambar 19. Pemasangan Strand dan Cable Band and Hanger Rope

b. Pemasangan Girder Methode Elemen


Anggap terdapat dua Tower A dan B, maka pada masing-masing lokasi Tower
pelaksanaan pemasangan Girder Truss (lebih ekonomis dibanding box girder dari
beton/presstressed) dengan methode elemen dapat dijelaskan berikut ini :
· Tempatkan sepasang crane diatas pontoon (crane mengapung) untuk mengangkat
girder truss dari bawah ke posisinya disisi darat dan tower ;Pada sisi darat, sebagai
tahap awal pasang 8 (delapan) panel girder (large block) yang digantung pada tali
penggantung (hanger rope) yang sudah disiapkan
Tugas Rekayasa Jembatan 2017 24
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

Gambar 20. Prosedur Erection pada Girder Jembatan

· Pada saat yang bersamaan pada posisi Tower pasang 6 (enam) panel kearah darat
dan kearah tengah.
· Selanjutnya pada ujung masing-masing panel yang sudah terpasang tersebut
ditempatkan crane yang dapat bergerak (traveling crane) untuk melakukan
pemasangan secara bertahap segmen per segmen untuk kemudian bertemu dengan
semen yang bergerak dari arah lainnya.
· Untuk bentang dari angker ke tower maka segmen akan bertemu didekat tower
25
dan pada bentang tower ke tower akan bertemu ditengah-tengah bentang.

c. Pemasangan Girder Methode Blok


Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

· Setelah Tower, kabel strand dan tali penggantung terpasang maka disiapkan untk
memasang girder truss;
· Pasang gantry pada tali pengarah dan siapkan ponton/kapal pengangkut girder
dan siapkan tower crane di posisi tower serta crane mengapung di arah darat;
· Girder mulai dipasang blok per blok menggunakan gantri dan ponton mulai dari
tengah-tengah bentang tower ke tower menuju ke tower masing-masing, serta
girder dipasang dari arah darat/angker dengan menggunakan crane terapung;
Dilanjut dengan menggunakan gantri baik dari tower ke angker dan tower ke
tengah yang pada akhirnya bertemu disatu titik tertentu dan
diselesaikan/disambung dengan blok/segmen penutup.

Gambar 20. Pemasangan Girder Metode Blok


26

D. Memasang Lantai Jembatan


Sebagai langkah terakhir dari pelaksanaan pemasangan jembatan gantung ini
adalah pemasangan papan lantai jembatan.
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

E. Pemeriksaan dan Testing


Setelah perakitan dan pemasangan jembatan selesai dianjurkan untuk mengadakan
pemeriksaan dan pengetesan sederhana sebagai berikut :
1. Periksa kembali ukuran-ukuran jembatan yang jelas, buat daftar penyimpangan
penyimpangan yang terjadi, kemudian dibuat gambar jembatan terpasang (As
Built Drawing). Dokumen ini disimpan baik-baik mungkin akan berguna
dikemudian hari.
2. Periksa kembali kekencangan baut maupun klem-klem kabel.
3. Periksa kabel utama apakah telah berada pada kedudukan kabel (sadel) dengan
tepat dan lumasilah dengan gemuk untuk mengurangi keausan akibat gesekan.
4. Periksa kembali elevasi jembatan dan atur sesuai elevasi yang direncanakan
5. Periksa goyangan jembatan, dengan mengecek kekencangan ikatan angin
6. Cat kembali bagian-bagian yang lecet akibat pelaksanaan pemasangan.
7. Adakan uji pembebanan sederhana dengan uji beban 350 kg/m2.

iv

DAFTAR PUSTAKA

1. Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga
Departemen Pekerjaan Umum, Desember 2005, 2006;
2. Panduan Pengawasan Pelaksanaan Jembatan Bridge Management System,
Tugas Rekayasa Jembatan 2017
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret

Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Tahun 1993;


4. Modul Pelaksanaan Konstruksi Jembatan, Jafung Teknik Jalan dan Jembatan
Pusat Pendidikan dan Latihan Departemen Pekerjaan Umum, Tahun 2006;
6. Quotation Documents For Myanmar-laos Friendship Suspension Bridge Across
Mekong River, the Government Of The Union Of Myanmar Ministry Of
Construction Public Works, August 2004;
7. Bahan Publikasi Akashi Kaikyo The World Longest Suspention Bridge dan
Tatara Cable Stayed Bridge, Japan;
8. Wai Tak Yim (2007) Akashi Bridge, Bridge Engineering Conference;
9. Masaru Takeno, Yasuhiro Kishi (1997) Cable Erection Technology for Akashi
Kaikyo Bridge, Nippon Steel Technical Report No. 73, pp 59-70;
10. James Hill, Rola Idriss (2006), Bridge Construction, Committee on
construction of bridges and structures;
10. http://civil-injinering.blogspot.co.id/2009/05/pelaksanaan-jembatan-
bangunan-atas_9531.html.

Anda mungkin juga menyukai