MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi dan Kependudukan
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021
Oleh:
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan berupa yang berjudul Pembangunan
Infrastruktur Jalan Tol Trans-Jawa Dilihat Secara Aspek Geografi dan Demografi.
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Riswandha Risang Aji yang telah membantu
saya baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Saya menyadari, bahwa laporan berupa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar
penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
2 Pembangunan merupakan
“tujuan nasional Indonesia
yang tersirat dalam Undang-
3 Undang Dasar” 1945 alenia
ke 4 yang “merupakan bukti
bahwa ada tujuan yang hendak
4 dicapai oleh bangsa
Indonesia.
5 Pembangunan merupakan
“tujuan nasional Indonesia
yang tersirat dalam Undang-
6 Undang Dasar” 1945 alenia
ke 4 yang “merupakan bukti
bahwa ada tujuan yang hendak
7 dicapai oleh bangsa
Indonesia.
Pembangunan merupakan tujuan nasional yang secara tersirat ada dalam Undang-Undang
Dasar 1945 alinea ke 4. Pembangunan fisik dalam skala nasional dapat berupa pembangunan
jalan tol pembangunan fasilitas publik, dan lain-lain. Pembangunan infrastruktur juga
memiliki fungsi yaitu, untuk kelancaran arus barang dan jasa, infrastruktur transportasi akan
memberikan dampak yang besar untuk biaya produksi. Infrastruktur merupakan peningkatan
aksesibilitas yang mampu untuk memfasilitasi mobilitas barang dan jasa yang lebih efisien.
mempertimbangkan keadaan ekonomi suatu negara. Jalan tol memegang peranan penting
dalam menghubungkan daerah yang ada di Indonesia. Jalan tol juga menjadi alat untuk
perkembangan moda transportasi darat dan menjadi alat untuk mendistribusikan bahan baku
dan produk industri. Pembangunan jalan tol tentu saja membutuhkan lahan yang sangat luas.
Oleh karena itu, terdapat akibat atau dampak yang ditimbulkan dengan adanya pembangunan
proyek infrastruktur berupa jalan tol dilihat secara aspek geografi dan demografi.
1.2 Tujuan
Maksud dan tujuan penulis dalam pembuatan makalah sederhana ini yaitu sebagai
pengetahuan mengenai pembangunan proyek infrastruktur Jalan Tol Trans-Jawa jika dilihat
secara aspek geografi dan demografi. Penulis berharap makalah sederhana ini dapat
bermanfaat untuk menambah wawasan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
BAB II
ISI
Menurut pemerintah, proyek Jalan Tol Trans-Jawa adalah proyek yang dibangun
dengan tujuan yang baik yaitu memberikan dampak waktu yang lebih efisien dengan waktu
tempuh yang semakin cepat. Pembangunan jalan tol Trans-Jawa sepanjang 652” km
dari Cikampek, Jawa Barat, Surabaya, Jawa Timur” yang dianggap sebagai kunci dari
perkembangan ekonomi di Pulau Jawa. Menurut Sumaryoto (2010) Tol Trans-Jawa dibangun
diatas 10 ruas jaringan tol, yaitu Cikampek-Palimanan (kebutuhan lahan 892 hektar), Kanci-
Menurut hasil perhitungan “BPJT untuk membangun tol Trans-Jawa dana” yang dibutuhkan
Rp. 40 triliun, dana tersebut sudah termasuk untuk kebutuhan pembebasan lahan yakni
Jalan Tol Trans-Jawa dibangun secara membentang hampir sepanjang pulau jawa
dan merupakan mega proyek yang dicanangkan oleh pemerintah dalam bidang pembangunan
infrastruktur. Hingga saat ini, pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa masih terus berlanjut
dibawah tanggung jawab Kementrian PUPR yang dipantau secara langsung oleh Presiden
Joko Widodo. Diharapkan nanti dengan rampungnya pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa ini
akan membuat akses jalan di pulau Jawa semakin terhubung dengan baik dan akan
secara luas.
2.1 Pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa Dilihat Secara Aspek Geografi dan Demografi
Pada pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa yang telah dibahas sebelumnya, terdapat
beberapa dampak yang ditimbulkan dari pembangunan megaproyek tersebut. Salah satunya
adanya pembangunan jalan tol akan mengganggu stabilitas lingkungan yang ada di sekitar
area yang akan dijadikan jalan tol. Maka dari itu jika dilihat secara aspek geografi dan
rendah dan mengonversi sekitar 655.400 hektar. Kemudian Jalan Tol Trans-Jawa pun
sebagian besar dibangun diatas wilayah hasil pembebasan lahan yang sebelumnya
merupakan lahan berupa kawasan petanian dan kawasan persawahan. Oleh karena itu
lingkungan sekitar diantaranya memotong alur sungai, saluran irigasi, dan lain-lain.
Secara demografi, dengan adanya pembebasan lahan berupa kawasan pertanian dan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dibutuhkan dikarenakan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang ada di Pulau Jawa
membutuhkan sarana transportasi yang cepat dan efesien. Namun, pembangunan jalan tol
seharusnya tidak melakukan pembebasan lahan secara berlebihan yang akan berdampak
secara geografi dan demografi. Oleh karena itu, perlu adanya kajian dan penelitian secara
lebih lanjut mengenai pembangunan proyek infrastruktur Jalan Tol Trans-Jawa agar
diharapkan dapat memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat secara luas
https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-13575564/kementerian-pupr-lanjutkan-
pembangunan-tol-trans-jawa-hingga-ke-bali [diakses pada tanggal 28 Desember 2020]