PELABUHAN
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2019/2020
1. Dermaga berbentuk wharf direncanakan untuk berlabuh kapal barang dengan bobot 14000
DWT. Ukuran kapal B = 25,0 m, Loa = 110 m dan D = 8,0 m, dengan koefisien blok kapal
Cb = 0,70 Kecepatan kapal pada waktu merapat 0,20 m/det (searah kapal), dengan sudut
datang kapal maksimum 15o pada saat berthing. Bilamana dermaga menggunakan fender
HA 400H - 1000L (dng unjuk kerja seperti grafik terlampir), maka jawablah pertanyaan
ini.
a. Hitunglah berat kapal pada keadaan bermuatan penuh.
b. Hitunglah gaya akibat tumbukan kapal yang bekerja pada dermaga tersebut dan
tentukan tipe fender yang diperlukan untuk dermaga tersebut.
c. Coba jelaskan bagaimana cara menempatkan posisi fender pada dermaga, beri sket
sehingga jelas.
Jawab:
• Ukuran kapal
B = 25,0 m
Loa = 110 m, Lpp = 0,846Loa1,0193 = 0,846*1001,0193 = 101,897
D = 8,0 m
Maka,
1
b. Gaya akibat tumbukan kapal dan tipe fender yang digunakan
• Gaya tumbukan
Untuk menghitung energi yang dibawa oleh kapal, dapat digunakan rumus:
𝑊. 𝑉.2
𝐸= 𝐶𝑚 𝐶𝑒 𝐶𝑠 𝐶𝑐
2𝑔
𝜋.𝑑 𝑊 1
𝐶𝑚 = 1 + 2 𝐶 ; 𝐶𝑏 = 𝐿 ; 𝐶𝑒 = 1 + 𝑙 2
𝑏𝐵 𝑝 .𝐵.𝑑.γ𝑤 1+ ( )
r
2
14622,2 . 0,052.2
𝐸= 1,718 . 0,4899 . 1 . 1 = 𝟏, 𝟔𝟖 𝒕𝒐𝒏. 𝒎𝒆𝒕𝒆𝒓
2 . 9,81
Direncanakan bahwa fender dapat menyerap energi sebesar 2 ton.meter (> 1.680
ton.meter ≈ 2 ton.meter, dibulatkan ke atas sebagai faktor aman) dengan defleksi < 45
%. Selanjutnya, pada grafik diplot:
Performance curve untuk HA 400H X 1000L untuk menahan energi sebesar 2 ton.meter
(Sumber: Penulis, dimodifikasi dari Yuwono, 2020)
Didapatkan bahwa yang cocok untuk menahan energi sebesar 2 ton.meter adalah fender
HA 400H X 1000 L tipe CV4 yang dapat memberikan gaya reaksi maksimal kira-
kira 18 ton dan defleksi sebesar 160 mm (<45%, OK!)
3
c. Cara penempatan fender pada dermaga
Penempatan fender dan tipenya pada sisi dermaga harus diatur sedemikian rupoa
sehingga dapat melindungi dan menyerap energi benturan dari semua jenis dan ukuran
kapal untuk berbagai elevasi muka air laut.
Ilustrasi penempatan fender yang dapat mengakomodir berbagai bentuk kapal
ditunjukkan di bawah ini:
Penempatan fender yang tepat (kiri); penempatan fender yang salah (kanan)
(Sumber: Penulis, disadur dari Triatmodjo, 2009)
Gambar kiri merupakan penempatan fender yang tepat dikarenakan ketika kapal ukuran
terkecil berlabuh ke dermaga, tumbukannya tetap ditahan oleh fender. Sementara itu,
gambar kanan merupakan sebuah contoh penempatan fender yang kurang tepat
dikarenakan walaupun fender tersebut dapat menahan tumbukan dari ukuran kapal yang
lebih kecil.
Dalam arah horisontal, jarak antara fender harus ditentukan sedemikian rupa sehingga
dapat menghindari kontak langsung antara kapal dan dinding dermaga. Untuk
menentukan jarak maksimum antara fender dapat menggunakan persamaan:
𝐿 = 2 √𝑟 2 − (𝑟 − ℎ)2
4
2. Suatu pelabuhan petikemas akan dikembangkan dengan menggunakan standar BOR
UNCTAD 78. Apabila diketahui arus kapal 3700 unit pertahun, panjang kapal rerata
165 m, dan panjang dermaga yang ada 1800 m, maka jawablah pertanyaan ini.
a. Apakah BOR dermaga tersebut sudah memenuhi standar UNCTAD-78, bilamana
jam kerja pelabuhan 10 jam/hari? Berilah alasan yg melandasi jawaban saudara.
b. Berapakah panjang dermaga tersebut bila didasarkan persyaratan UNCTAD 78?
c. Berapakah panjang dermaga bila jam kerja ditingkatkan dari 10 jam menjadi 24
jam perhari.
Jawab:
a. Kelayakan BOR dermaga sesuai standar UNCTAD-78
UNCTAD (United Nation Conference on Trade and Development)
merekomendasikan agar tingkat pemakaian dermaga sesuai dengan jumlah
tambatan (berth) yang tersedia. Tingkat pemakaian pada dermaga diharapkan untuk
tidak melebihi nilai berikut:
Sementara itu, secara umum tingkat pemakaian dermaga (berth occupancy ratio)
dapat dihitung dengan persamaan berikut ini:
𝑉𝑠. 𝑆𝑡
𝐵𝑂𝑅 = 𝑥 100%
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 . 𝑛
5
Diasumsikan bahwa jumlah tambatan (n) pada dermaga tersebut adalah
𝐿 − 10% . 𝐿𝑜𝑎 1800 − 0,1 𝑥 165
𝑛= = = 9,83 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝐿𝑜𝑎 + 10%. 𝐿𝑜𝑎 165 + 0,1 𝑥 165
Maka didapatkan bahwa jumlah tambatan pada dermaga tersebut adalah sebanyak
10 unit
Kemudian angka tersebut dapat dimasukkan ke perhitungan BOR:
12
3700. (10)
𝐵𝑂𝑅 = 𝑥 100% = 121,64%
365 . 10
𝐿 = 𝑛. 𝐿1 + 0,1 . 𝐿
di mana: n = jumlah berth (unit)
L1 = 1,10. L (panjang satu berth)
Anggap dermaga memiliki ≥ 6 berth, sehingga BOR yang disyaratkan adalah
maksimal 70%. Kemudian, dapat dicari jumlah berth yang dibutuhkan:
12
𝑉𝑠. 𝑆𝑡 3700. (10)
𝑛= 𝑥 100% = = 17,37
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 . 𝐵𝑂𝑅 365 . 0,7
Selanjutnya, dari jumlah berth (n) yang sebanyak 17 unit, dapat dicari panjang
dermaga sebagai berikut:
Jadi, panjang dermaga yang dibutuhkan jika dirujuk sesuai peraturan UNCTAD-78
adalah dermaga dengan panjang (L) sepanjang 3102 m
6
Kemudian, hitung jumlah unit berth:
12
3700 . (24)
𝑛= = 7,24 ≈ 7 berth > 6 berth → OK!
365 . 0,7
Lalu, setelah didapatkan bahwa unit berth (n) yang dibutuhkan adalah sebanyak 7
unit, panjang dermaga yang dibutuhkan adalah:
𝐿 = 7. (165 . 1,1) + 0,1 . 165 = 1287 𝑚
Jadi, jika jam kerja ditingkatkan dari 10 jam/hari menjadi 24 jam/hari, panjang
dermaga yang dibutuhkan jika dirujuk terhadap UNCTAD-78 adalah 1287 m.
𝑇. 𝐷𝑇. 𝑆𝑓
𝐴=
365. 𝑆𝑡ℎ. (1 − 𝐵𝑠)
7
Panjang dermaga = 1950 m
broken
stowage
8
4. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas:
a. Uraikan apa yang dimaksud dengan Capital Dredging (CD), dan penelitian lapangan
apa saja yang diperlukan untuk kegiatan pengerukan ini. Apa bedanya dengan
Pengerukan untuk perawatan.
b. Bagaimanakan caranya menentukan basic cost dan contractor cost dari pekerjaan
pengerukan.
c. Apa fungsi fasilitas CFS (Container Freight Station) pada pelabuhan petikemas.
d. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan alat tambat ini sehingga jelas bedanya:
Bollard (corner mooring post), Bit, Breasting Dolphin dan Mooring Dolphin.
Jawab:
a. Uraian mengenai Capital Dredging
Capital Dredging (CD) adalah pengerukan awal untuk mendapatkan suatu kedalaman
pada suatu tempat tertentu, misalnya membuat kolam pelabuhan, saluran untuk jalan
air (waterway) dan lainnya. Jenis tanah yang dihadapi pada kegiatan ini dapat bervariasi
dari tanah jenis lumpur sampai ke batuan (rock). Biasanya kegiatan capital dredging
dilakukan oleh kontraktor yang berpengalaman.
Sementara itu, pengerukan untuk perawatan atau Maintenance Dredging (MD) adalah
pengerukan periodik, yang bersifat perawatan, terhadap suatu pengendapan material
lunak, biasanya berupa pasir atau lumpur dari suatu daerah yang sudah diperdalam
sebelumnya. Contoh pengerukan rutin pada kolam pelabuhan, muara sungai dan alur
pelayaran. Maintenance dredging dapat dilakukan oleh kontraktor ataupun oleh
penguasa pelabuhan.
9
3. Setelah dicek apakah pengerukan bisa dilakukan atau tidak, maka parameter
desain sudah mulai bisa ditentukan, yang diantaranya ialah:
- Datum - Elevasi referensi yang dipergunakan untuk kegiatan pengerukan.
Terdiri dari land datum (dari muka air laut rerata) dan chart datum (dari muka
air laut saat rendah). Biasanya untuk pekerjaan pengerukan digunakan chart
datum.
- Kelandaian lereng galian - Stabilitas lereng alur sangat tergantung pada
material dasar dan gerakan air yang terjadi di daerah tersebut. Misalkan untuk
stiff clay menggunakan perbandingan 1:1,5, lalu untuk coarse sand
menggunakan perbandingan 1:3, dan seterusnya.
- Volume material yang dikeruk - Volume yang dihitung adalah volume in-
situ dan volume ini adalah volume teoritis yang akan dipindahkan. Lalu, ada
volume aktual yang harus dikonfirmasikan dengan survey pendahuluan pada
saat pelaksanaan pengerukan akan dimulai. Terakhir, ada volume yang
diangkut atau dipindahkan dari lokasi biasanya akan lebih besar karena ada
faktor pengembangan.
10
• Contracting cost adalah biaya basic cost yang ditambahi oleh berbagai macam
biaya seperti biaya administrasi, pajak, mobilisasi dan demobilisasi, biaya
lingkungan, keuntungan perusahaan, dan sebagainya.
d. Alat Tambat
• Bitt – merupakan sepasang alat penambat yang terbuat dari kayu atau logam dan
dipasang di sepanjang sisi dermaga. Bitt digunakan untuk mengamankan mooring
lines, tali penambat, dan sejenisnya.
• Bollard – atau bisa juga disebut dengan corner mooring post adalah bitt dengan
ukuran yang lebih besar yang diletakkan pada kedua ujung dermaga, atau di tempat
yang agak jauh dari sisi dermaga. Selain digunakan untuk mengikat kapal pada
kondisi cuaca normal dan pada kondisi badai, bollard juga dapat digunakan untuk
menagrahkan kapal merapat ke dermaga atau untuk membelok/memutar terhadap
ujung dermaga atau dolphin.
11
• Breasting Dolphin (dolphin penahan) – mempunyai ukuran yang lebih besar,
dilengkapi dengan fender untuk menahan benturan, dan bolder untuk menempatkan
tali.
• Mooring Dolphin (dolphin penambat) – hanya digunakan sebagai tambatan,
diletakkan di belakang dermaga, dan dilengkapi dengan bolder.
12