Anda di halaman 1dari 10

Perhitungan dimensi saluran.

Perhitungan dimensi saluran digunakan dua cara perhitungan yaitu : perhitungan pertama, jika dasar saluran ( umumnya yang telah ada) masih dimungkinkan dengan menggunakan kemiringan dasar yang normal ( I normal ), maka langkahlangkah untuk perhitungan dengan cara sebagai berikut:
Q ( debit ) dihitung berdasarkan rumus :

Q=axCxA
Dengan : Q = debit saluran dalam lt/det a = kebutuhan air normal dalam lt/det/ha C =koefisien = 1 A = luas petak yang dilayani dalam hektar.

Untuk sistem golongan rumus yang dipergunakan adalah sbb: Q =axkxCxA Dengan: K = koefisien reduksi dengan sistem golongan

T W t m B
t, ( kemiringan lereng / talut ) ditentukan berdasarkan jenis dan kondisi material, t m ..( lihat tabel di buku hidrolika ) = 1 :

Y=h

V ( kecepatan ) ditentukan berdasarkan material pembentuk saluran ( lihat tabel).


h / b perbandingan antara kedalaman air dan lebar dasar saluran.

Selanjutnya dihitung :

Q A V

A (b m.h)h

b n.h.a (n m)h 2
A h V nm
lebar dasar dapat dihitung

b n.h

selanjutnya ditetapkan harga b (lebar dasar) dan

h ( kedalaman air ) berdasarkan perhitungan


diatas.

Perhitungan diulang kembali sebagai kontrol dengan perumusan sbb:

A (b m.h)h

P b 2h(1 m )
2

0.5

A R P
Q V A
dengan rumus stricler :
atau

Q=VxA

V K .R

2/3

.I

0.5

atau

V = 1/n X R ^2/3 x I ^1/2

Cara kedua.
Jika kemiringan dasar saluran cukup aman, ( I lapangan) yang digunakan, maka perhitungan dimensi saluran lebih banyak berorentasi pada kondisi lapangan, yaitu pendekatan terhadap lebar

dasar (b) dan kemiringan saluran ( I ), maka


selanjutnya akan diperoleh harga V (kecepatan) di luar batasan normal.

Penggunaan rumus seperti ini dapat mengakibatkan terjadinya pengikisan (ter-erosi) terhadap dinding saluran (dasar dan tebing), tetapi hal ini dilakukan untuk

penyesuaian dengan kondisi yang ada, oleh karena itu


diusulkan agar terhadap saluran dengan kemiringan dasar curam, dinding-dindingnya (talud) dipasang dengan

pasangan batu kali, minimal dengan I normal, maka dasar


saluran perlu ditimbun, hal ini akan menyulitkan dalam pelaksanaan dan pemeliharaan, saluran akan cepat rusak.

Tinggi jagaan (Free Board).


Tinggi jagaan ( tinggi tanggul ) pada saluran pembawa
ditetapkan berdasarkan beban debit pada saluran. Tinggi jagaan ditetapkan sebagai berikut.
Debit m3/det Sal kwarter s/d 0,3
0.3 0.50 0.50 - 1.50 1.50 - 15.00

Tinggi jagaan (m) 0.20


0.30 0.40 0.60

Jari-jari belahan pada As saluran.


Untuk saluran yang berbelok, jari-jari belahan minimum pada as saluran ditetapkan antara 3 7 kali lebar muka air diatas saluran dalam kondisi debit normal.
W
R=37w b As saluran
h = tinggi air b = lebar dasar t = kemiringan talud R = jari jari W = lebar muka air

Lebar Tanggul.
Kebutuhan terhadap lebar mercu tanggul saluran, ditetapkan berdasarkan klasifikasi saluran serta

pertimbangan terhadap dibutuhkan atau tidak adanya

jalan inspeksi.
Untuk saluran kwarter lebar tanggul Saluran skunder Saluran induk / primer 0,50 m 2,00 - 3,00 m 3,00 m

LAPORAN DESAIN PEKERJAAN REHABILITASI JARINGAN IRIGASI KALIMANTONG II Efisiensi Saluran Tersier

0.8

1.775l/det/ha

Efisiensi Saluran Sekunder 0.9 1.972l/det/ha Efisiensi Saluran Primer 0.9 2.191l/det/ha NFR diambil 1.42l/det/ha Design Tabel : 4 DAFTAR PERHITUNGAN SALURAN PRIMER DAN SEKUNDER BENDUNG KALIMANTONG II K No Nama saluran Jarak Elevasi A Q I t SALURAN KIRI Ptk (m) (ha) (m3/det) Existing Design INTAKE Ki BR.Ki.1 BR.Ki.1 - BR.Ki2 1970 2750 780 4073 1323 4800 727 29.25 1,266.30 28.53 28.29 1,244.80 28.00 27.87 1,223.80 27.45 27.87 1,042.60 27.45 27 26.53 992.10 2.497 60 60 0.00037 1

K = 70 Pasangan Beton K = 60 Pasangan Batu kali K = 45 Tanah

b (m) 1.5 2.25

w (m) 0.6

h (m)

A (m2)

O (m)

R V Q Kontrol (m) (m/dt) (m3/det) 2.497

Fr

Tipe aliiran

0.879 3.135 5.418 0.579 0.796

0.271 Subkritis

2.455

40

70

0.00037

1.5

2.25

0.6

0.802 2.771 5.143 0.539 0.886

2.455

0.316 Subkritis

Br.Ki.2 - Br.Ki.3

2.414

40

70

0.00037

1.5

2.25

0.6

0.795 2.738 5.117 0.535 0.882

2.414

0.316 Subkritis

Br.Ki.3 - Br.Ki.4

2.056

40

70

0.00058

1.5

2.25

0.6

0.752 2.072 4.961 0.418 0.992

2.056

0.365 Subkritis

BR.Ki.4 - BR.Ki.5

6179 1379

1.957

40

70

0.00034

1.5

2.2

0.6

0.731 2.410 4.836 0.498 0.812

1.957

0.303 Subkritis

Anda mungkin juga menyukai