Anda di halaman 1dari 33

ALINYEMEN HORIZONTAL

A. UMUM
1. Maksud Alinyemen Horizontal
Alinyemen horizontal adalah proyeksi sumbu/as jalan pada bidang horizontal (peta), yang terdiri dari
bagian lurus (tangent) dan bagian lengkung (curve), disebut juga trase jalan;

2. Sifat-sifat Bagian Lurus :


 Bukan merupakan hambatan bagi kendaraan;
 Untuk memperpendek jarak;
 Terlalu panjangnya bagian lurus akan menimbulkan efek negatif (mengantuk). Dalam hal ini perlu diadakan
―tikungan kejut‖ berupa perubahan arah 4 derajat, dan tidak boleh diakhiri dengan tikungan tajam.

3. Sifat-sifat Bagian Tikungan :


 Merupakan hambatan bagi kendaraan, yaitu timbulnya gaya centrifugal dan keterbatasan pandangan,
sehingga merupakan bagian “kritis” dari jalan ;
 Berguna untuk :
− Memperhalus lintasan.
− Menetralisir gaya centrifugal.
− Mengatur jarak pandangan.

4. Syarat-syarat Umum Alinyemen Horizontal :


 sependek mungkin
 panjang tangent maksimum + 3km, sebelum diadakan ―tikungan kejut‖ 4 derajat
 tangent yang panjang tidak boleh diakhiri dengan tikungan yang tajam.
 jarak antara 2 tikungan gabungan harus cukup :
– gabungan searah (similar curve) minimum 20 meter
– gabungan balik arah (reserve curve) minimum 30 meter
 radius minimum hanya digunakan pada keadaan terpaksa.
 dalam menggunakan ― lengkung majemuk‖ harus diusahakan R1 > R2.
 Merupakan kombinasi yang baik dengan alinyemen vertikal.
B. TIKUNGAN
1. Kendaraan melewati tikungan
 Pada tikungan, kendaraan mengalami/menerima gaya centrifugal.
 Untuk mempertahankan posisinya, perlu gaya lawan yang akan menetralisir gaya centrifigal.
 Gaya lawan ditimbulkan dengan mengadakan ―superelevasi‖ (kemiringan tikungan).
 Biasanya superelevasi tergantung dari V, R, f dengan rumus :

0,01 e + f = V2
127 R
biasanya f (koefisien gesek) untuk perkerasan aspal diambil 0,14 (0,14-0.24)
 Karena e dan V mempunyai batas maksimum, sedangkan f ditetapkan (0,14), maka R mempunyai batas
minimum.
 Pada tikungan kendaraan tidak bebas jarak pandangannya, karena itu perlu kebebasan samping untuk
menyediakan jarak pandangan yang memadai.

2. Kemiringan tikungan (superelevasi)


 Untuk menimbulkan gaya lawan centrifugal.
 Karena alasan keamanan & kenyamanan, maka diberikan batas maksimum dari superelevasi.
 Untuk di Indonesia disarankan e maks jalan luar kota = 10% dan 8% untuk jalan dalam kota.
3. Jari-jari minimum tikungan :
 R mempunyai besaran minimum, karena e dan V mempunyai besaran maksimum.
 Besarnya R menunjukan ketajaman tikungan.
 Tabel jari-jari minimum (dibulatkan) :
V (km/jam) R-min rural (m) R-min urban (m)

40 50 60

60 110 120

80 210 230

100 370 380

120 600 600


4. Batas jari-jari tikungan tanpa superelevasi
 Untuk R besar (tikungan tumpul) hanya perlu kemiringan kecil, karena gaya centrifugal yang timbul kecil.
 Kemiringan (superelevasi) minimum disamakan dengan kemiringan normal/cross fall (0,02-0,03).
 Gaya lawan ditimbulkan dengan mengadakan ―superelevasi‖ (kemiringan tikungan).
 Bila dihitung jari-jari tersebut adalah:
V (km/jam) R (m)

60 1000

80 1600

100 2300

120 3000

5. Lengkung peralihan (transition curve)


 Lengkung peralihan adalah suatu lengkung tambahan yang diletakan antara bagian lurus (tangent) dengan
tikungan sebenarnya berjari-jari R; berfungsi mengantisipasi perubahan alinyemen jalan dari bentuk lurus (R
tak terhingga) sampai bagian lengkung jalan berjari-jari R.
 Alasan diperlukannya lengkung peralihan:
– Untuk membelokkan roda (ke sudut tertentu) perlu waktu & jarak tertentu.
– Pada titik pertemuan antara tangent dan curve akan timbul gaya centrifugal secara mendadak yg merupakan
kejutan.
– Gaya centrifugal yg mendadak/kejutan ini tentu saja akan dihindari oleh pengemudi dgn membuat lintasannya
sendiri, yg mengakibatkan memasuki jalur lainnya; hal ini harus dihindari dengan menyediakan lengkung
peralihan.
 Keuntungan adanya lengkung peralihan:
– Kendaraan akan dapat melintasi lintasannya sendiri.
– Kendaraan akan dapat berjalan lebih nyaman & aman karena gaya centrifugal yg timbul tidak mendadak.
– Memungkinkan untuk mengadakan perubahan dari kemiringan normal ke kemiringan maksimum (superelevasi)
secara berangsur-angsur.
– Pelebaran di tikungan dpt disediakan secara berangsur-angsur.
– Bentuk tikungan jalan lebih estetis.
 Bentuk lengkung peralihan.
– Dasar penetapan bentuk lengkung peralihan :
• Kecepatan kendaraan pada tikungan harus tetap.
• Kemudi mulai dibelokkan pada saat mencapai permulaan lengkung peralihan.
• Gaya centrifugal timbul secara berangsur.
• Gerakan berputar pada tikungan adalah kombinasi antara gerakan maju dan berputar.
• Persamaan garis lengkung yg dapat memenuhi dasar pemikiran tersebut diatas adalah bentuk lengkung
―spiral euler‖ atau ―spiral cornu‖ atau istilah populernya adalah ―clothoid‖ atau ―spiral‖.
– Sifat clothoid:
• Jari-jari lengkung pada setiap titik adalah berbanding terbalik dgn panjang lengkung yg bersangkutan
diukur dari permulaan lengkung.
• Jari-jari pada titik awal berarti sama dgn tak terhingga & berangsur-angsur berkurang sampai dgn jari-
jari lingkaran tikungan (pada akhir lengkung peralihan).
• Ini berarti gaya centrifugal yg akan timbul pada lengkung peralihan akan berangsur-angsur dari nol
sampai akhirnya mencapai maksimum.
 Batas jari-jari tikungan dimana tidak diperlukan lengkung peralihan:
– Dasar pemikiran :
• Spiral berguna untuk menghilangkan akibat jelek dari perubahan mendadak dari jari-jari/kemiringan
pada tikungan.
• Kebutuhan spiral makin bertambah nyata dgn naiknya kecepatan dan ketajaman tikungan.
• Makin besar jari-jari tikungan berarti makin kecil akibat jelek yg ditimbulkan krn perubahan kemiringan
dari kondisi lurus ke lengkung
Dgn demikian akan ditemukan batas jari-jari minimum dimana akibat jelek tadi dapat diabaikan & dgn
perkataan lain tidak diperlukan lengkung peralihan.
• Batas jari-jari minimum yg dimaksud didapat dgn memberi batasan kemiringan normal =0,03 &
selanjutnya akan didapat besarnya jari-jari maksimum seperti tabel berikut ini.
Gambar Perbedaan Tikungan dengan Lengkung Peralihan dan Tanpa Lengkung Peralihan
- Batas jari-jari tikungan maksimum yg tidak memerlukan lengkung peralihan :

V (km/jam) R-min (m)


40 250
60 500
80 900
100 1500
120 2500

 Bentuk tikungan pada alinyemen horizontal:


Standar bentuk tikungan pada alinyemen horizontal ada 3 (tiga) secara umum, yaitu
– Spiral-circle-spiral (SCS), yaitu tikungan yg terdiri dari 1 (satu) lengkung lingkaran dan 2 (dua)
lengkung spiral.
– Spiral-spiral (SS), yaitu tikungan yg terdiri atas 2 (dua) lengkung spiral.
– Full circle (FC), yaitu tikungan yg berbentuk busur lingkaran secara penuh. Tikungan ini memiliki satu
titik pusat lingkaran dengan jari-jari yg seragam.
– Lengkung khusus, yaitu berupa tikungan majemuk yg memiliki beberapa radius tikungan, yg dapat terdiri
dari 3 (tiga) lengkung spiral atau lebih.
Spiral-Circle-Spiral

Ls = panjang spiral (=panj. lengkung TS-SC ; CS – ST)


Lc = panjang lingkaran (=panj.lengkung SC – CS);
Panjang bagian tikungan: L = 2 Ls + Lc

PI Sta = nomor station


d = jarak PI ke PI yg lain (m)
V = ditetapkan (km/jam)
Δ = diukur dari gambar (derajat).
R = di tetapkan (m), atau
V2
=
127 (0,01e +fm)
Ls = panjang lengkung spiral (m)
Ts = (R + p).tg ½ Δ + k (m)
Es = [(R + p)/cos ½ Δ] – R (m)
Lc = panjang lengkung circle (m)
e = kemiringan melintang (superelevasi) (m/m)
fm = koefisien gesekan maksimum
Δ = Δ c + 2 Θs  Δ c = Θc
Spiral-Spiral PI
Ts = (R + p).tg ½ Δ + k (m)
Es = [(R + p)/cos ½ Δ] – R (m)
Lc = 0 (m)
Θs = ½ Δ  Δc = 0
e = kemiringan melintang (superelevasi) (m/m)
fm = koefisien gesekan maksimum

Full Circle
PI
Δ Tc = R.tg ½ Δ (m)
Es Es = (R /cos ½ Δ) – R atau Es = Tc.tg ¼ Δ (m)
CT Δc
TC Lc = 2πR
360
Θs = ½ Δ  Δc = 0
L e = kemiringan melintang (superelevasi) (m/m)
fm = koefisien gesekan maksimum
Lengkung Khusus

Tikungan Majemuk searah yang harus Tikungan Majemuk searah dengan sisipan
dihindarkan bagian lurus minimum sepanjang 20 m

Tikungan Majemuk balik arah yang Tikungan Majemuk balik arah dengan sisipan
harus dihindarkan bagian lurus atau bagian spiral minimum sepanjang
30 m
Gambar. Pencapaian Superelevasi pada Tikungan
Diagram Pencapaian Superelevasi Pada Tikungan Spiral-Circle-spiral

Diagram Pencapaian Superelevasi Pada Tikungan Spiral-spiral


Diagram Pencapaian Superelevasi Pada Tikungan Full Circle

Gaya centrifugal yang terjadi saat kendaraan membelok


 Panjang lengkung peralihan.
1. Panjang lengkung peralihan (Ls) ditetapkan atas pertimbangan bahwa :
– Lama waktu perjalanan di lengkung peralihan perlu dibatasi untuk menghindarkan kesan perubahan
alinyemen yg mendadak, ditetapkan 3 detik (pd kecepatan VR).
– Gaya centrifugal yg bekerja pada kendaraan dpt diantisipasi berangsur-angsur pada lengkung peralihan
dgn aman.
– Tingkat perubahan kelandaian melintang jalan (re) dari bentuk kelandaian normal ke kelandaian
superelevasi penuh tidak boleh melampaui re-max yg ditetapkan sbb:
 Untuk VR < 70 km/jam, re-max = 0,035 m/m/detik;
 Untuk VR > 80 km/jam, re-max = 0,025 m/m/detik

2.Ls ditentukan dari 3 rumus dibawah dan diambil nilai yg terbesar :


(1). Berdasarkan waktu tempuh maksimum di lengkung peralihan,
VR
Ls = T
3,6

dimana : T = waktu tempuh pd lengkung peralihan (ditetapkan 3 detik)


VR = kecepatan rencana (km/jam)
(2). Berdasarkan antisipasi gaya centrifugal,
VR3 VR.e
Ls = 0,022 - 2,727
R.C C

dimana : R = jari-jari lengkung (m).


C = perubahan percepatan (m/det3) — dianjurkan C = 0,4 m/det3 (0,3-1 m/det3)
e = superelevasi
(3). Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian,

(em-en).VR
Ls = 3,6. re

dimana : em = superelevasi maksimum,


en = superelevasi normal
re = tingkat pencapaian perubahan kemiringan melintang jalan (m/m/detik)

 Pencapaian kemiringan melintang :


– Yang dimaksud dengan pencapaian kemiringan melintang adalah perubahan kemiringan melintang jalan
(perkerasan) dari kemiringan normal (cross fall) ke kemiringan maksimum (superelevasi) secara berangsur-
angsur.
– Pencapaian kemiringan ini dilakukan secara berangsur-angsur selama lintasan pada lengkung peralihan. Hal
ini dilakukan agar kesan ―menggeliat‖ dari jalan tidak ada.
– Agar pencapaian kemiringan bisa berlangsung secara halus (aman & nyaman bagi LL) & bentuk jalan yg bagus
maka perlu panjang lengkung peralihan yg cukup.

 Pelebaran perkerasan pada tikungan.


Pada tikungan kendaraan akan membuat lintasan tidak pada lintasan yg normal (yg disediakan),karena :
– Lintasan roda belakang akan lebih ke dalam (off tracking).
– Supaya lintasan bisa seragam baik dijalur tangent maupun di lengkung (curve), maka perlu pelebaran
perkerasan (sebelah dalam) pada bagian tikungan.
– Besarnya pelebaran tergantung pada dimensi standar kendaraan rencana yg dipakai, jari-jari tikungan &
kecepatan rencana.
– Pencapaian pelebaran sejalan dgn pencapaian superelevasi.
– Selanjutnya pelebaran ini dapat dicari dgn tabel yg telah tersedia
b = lebar kendaraan rencana
B = lebar perkerasan yang ditempati satu kendaraan di tikungan
pada lajur sebelah dalam
U = B-b
C = lebar kebebasan samping di kiri dan kanan kendaraan
Z = lebar tambahan akibat kesukaran mengemudi di tikungan
Bn = lebar total perkerasan pada bagian lurus
Bt = lebar total perkerasan di tikungan
n = jumlah lajur
Bt = n(Bt + C) + Z
Db= tambahan lebar perkerasan di tikungan = Bt - Bn

Rw = radius lengkung terluar dari lintasan kendaraan pada


lengkung horisontal untul lajur sebelah dalam, besarnya
dipengaruhi oleh tonjolan
depan (A) kendaraan dan sudut belokan roda depan (a). Ri =
radius lengkung terdalam dari lintasan kendaraan pada lengkung
horisontal untuk lajur sebelah dalam, besarnya dipengaruhi oleh
Gambar Pelebaran Perkerasan pada Tikungan jarak gandar kendaraan (p).
C. JARAK PANDANG PADA TIKUNGAN
 Pada tikungan alinyemen horizontal, pandangan pengemudi tidak sebebas/sejauh pandangan bila berada pada
bagian lurus alinyemen horizontal.
 Terbatasnya pandangan di tikungan disebabkan oleh sering adanya penghalang di pinggir jalan (sisi dalam)
seperti pohon, bangunan, tebing & lain sebagainya.
 Dikenal ada 2 jarak pandangan, sebagai berikut :
– Jarak pandangan henti, yaitu jarak pandangan (minimum) yg diperlukan oleh pengemudi untuk
menghentikan kendaraannya secara aman bila melihat penghalang di depannya (pada lintasannya).
– Jarak pandangan menyiap, yaitu jarak pandangan (minimum) yg diperlukan oleh pengemudi untuk menyiap
kendaraan lain secara aman. Dalam hal ini penghalangnya adalah kendaraan lain yang datang dari arah
berlawanan.
 Bila dihitung ternyata jarak pandangan menyiap jauh lebih panjang dari pada jarak pandangan henti untuk
kecepatan rencana yang sama (sekitar 2-5 kali).
Oleh karena itu, pada perencanaan geometrik jalan, pada umumnya tikungan-tikungan direncanakan
berdasarkan jarak pandangan henti; hanya beberapa bagian saja yg direncanakan berdasarkan jarak
pandangan menyiap.
Pada tikungan-tikungan yg tdk memenuhi persyaratan jarak pandangan menyiap, perlu dilengkapi tanda lalu
lintas ―dilarang menyiap‖ atau ―kurangi kecepatan‖.
 Pengetrapan di lapangan dalam rangka memenuhi jarak pandangan adalah dgn cara menyediakan kebebasan
samping (tepi dalam) secukupnya pada tikungan yg bersangkutan.
 Tabel jarak pandangan :

V (km/jam) 40 60 80 100 120

JPH min (m) 40 75 120 175 250

JPM min (m) 200 350 550 670 800

- JPH = Jarak pandangan henti; - JPM = Jarak pandangan menyiap


BAGAN ALIR PERENCANAAN ALINYEMEN HORIZONTAL
Jarak Pandangan Henti

– Jarak Pandangan henti (JPH) diukur berdasarkan asumsi bahwa


tinggi mata pengemudi adalah 105 cm dan tinggi halangan 15 cm
diukur dari permukaan jalan.
– JPH terdiri atas 2 elemen jarak, yaitu :
1. Jarak tanggap adalah jarak yg ditempuh oleh kendaraan sejak
pengemudi melihat suatu halangan yg menyebabkan ia harus
berhenti sampai saat pengemudi menginjak rem, dan
2. Jarak pengereman adalah jarak yg dibutuhkan untuk meng-
hentikan kendaraan sejak pengemudi menginjak rem sampai
kendaraan berhenti.

Dihitung dengan rumus : D


Jarak Pandangan Menyiap

Dpm = D1 + D2 + D3 + D4

D1 = jarak yg ditempuh selama pengamatan


(PIEV).
= 0,278.t1 {V - m + (a.t1)/2}
D2 = jarak yg ditempuh selama penyiapan.
= 0,278.V.t2
D3 = jarak antara kendaraan yg menyiap dgn
kendaraan mendatang.
= 110 – 300 ft atau 30-100 meter
D4 = jarak yg ditempuh kendaraan yg men-
datang.
= 2/3 D2

Keterangan :
t1 = waktu tempuh D1 (3,7 – 4,3 detik) atau t1 = 2,12 + 0,026.V
a = percepatan rerata (2,15 – 2,45 km/jam) atau a = 2,052 + 0,0036.V
V = kecepatan rerata kendaraan yg menyiap ≈ kecepatan rencana (km/jam)
m = beda kecepatam kendaraan yg menyiap dan disiap (15 km/jam)
t2 = waktu tempuh D2 (8,9 – 11,4 detik) atau t2 = 6,56 + 0,048.V
D3 = jarak kebebasan
D4 = jarak yg ditempuh kendaraan mendatang
Penerapan jarak pandangan menyiap di lapangan.

Lengkung Horizontal.
CONTOH PERHITUNGAN DAN GAMBAR
SOAL :
Buatlah perhitungan kurva data & gambar suatu lengkung horizontal serta diagram superelevasi suatu alinyemen jalan
dengan ketentuan sebagai berikut:
– Kecepatan rencana: VR = 70 km/jam.
– Jari-jari lengkung horizontal: R = 400 m.
– Sudut lengkung horizontal : Δ = 15O.30’
– Lebar perkerasan = 2 x 3,50 meter
– Klasifikasi medan = datar
– Kemiringan normal perkerasan = 2%
– Jarak pandangan yg diperhitungkan = jarak pandangan henti
– Station PVI sama dengan station PI = 2+000.

PERHITUNGAN :

A. Periksa R min.
VR2 (70)2
R min = = 127 (0,10 + 0,14)
127 (em + fm)
R min = 4.900/30,48 = 160,76 m, jadi R yg direncanakan harus lebih besar dari 160,76 m
R rencana = 400 m > R min Ok
B. Kurva Data.
Berdasarkan data : VR = 70 km/jam.
R = 400 m
Dari tabel 1. didapat Ls’ = 60 m dan e = 0,068 > 0,03 bentuknya Spiral-circle-spiral (SCS)
C. Periksa Ls.
VR 70
Ls1 = T = (3) = 58,33 m.
3,6 3,6
VR3 V.e 703 70.(0,068)
Ls2 = 0,022 - 2,727 = 0,022 - 2,727 = 47,16 – 32,45 = 14,71
R.C C 400.0,4 0,4
(em-en).VR (0,10-0,02).70
Ls3 = = = 5,6/0,126 = 44,44 m
3,6. re 3,6. (0,035)
Jadi :
– Ls’ = 60 m > Ls1 = 58,33 m Ok
– Ls’ = 60 m > Ls2 = 14,71 m Ok
– Ls’ = 60 m > Ls3 = 44,44 m Ok

D. Pada tabel 2 di dapat data sebagai berikut:


Dengan Ls’ = 60 m
VR = 70 km/jam didapat : Θs = 4,297O
R = 400 m p = 0,3755 m
k = 29,9944

E. Berdasarkan data diatas, dapat dihitung :


Ts = (R + p).tg ½Δ + k = (400 + 0,3755). tg ½ x 15O.30’ + 29,9944
= 54,4871 + 29,9944 = 84,4815 m

Es = (R + p) - R = (400 + 0,3755) - 400 = 404,0689 – 400 = 4,0689 m


Cos ½Δ Cos ½ (15O.30’)

Lc = Δc x 2πR, dimana Δc = Δ – 2. Θs
360 = 15O.30’ – 2 (4,297)
= 15,5O – 8,594O
= 6,906
6,906
Lc = x 2 π x 400 = 0,0192 x 2 x 3,14159 x 400 = 48,2548 m.
360
L = Lc + 2 Ls’ = 48,2548 + 2 (60) = 168,2548 m

F. Dari tabel 1, didapat e maks = 0,068


G.Stationing:
Perlu dipahami bahwa yg menjadi pedoman dalam stationing adalah stationing alinyemen horizontal.
– Station PI = 2 + 000
– Station TS = Sta.PI – Ts = (2 + 000) – 84,4815
= 1 + 915,518
– Station SC = Sta.TS + Ls’ = (1 + 915,518) + 60
= 1 + 975,518
– Station CS = Sta. SC + Lc = (1 + 975,518) + 48,2548
= 2 + 023,773
– Station ST = Sta. CS + Ls’ = (2 + 023,773) + 60
= 2 + 083,773

H.Pelebaran Tikungan:
Dari tabel 3, untuk lebar jalur 2 x 3,50 m
VR = 70 km/jam
R = 400 m
Diperoleh pelebaran w = 0,4 meter.
Tabel 3. PELEBARAN TIKUNGAN
Untuk Lebar Jalur 2 x 3,50m, 2 arah atau 1 arah

R Kecepatan Rencana VR (km/jam)


(m) 50 60 70 80 90 100 110 120
1500 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1
1000 0,0 0,0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,2 0,2
750 0,0 0,0 0,1 0,1 0,1 0,2 0,3 0,3
500 0,2 0,3 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5
400 0,3 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5
300 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5
250 0,4 0,5 0,5 0,6
200 0,6 0,7 0,8
150 0,7 0,8
140 0,7 0,8
130 0,7 0,8
120 0,7 0,8
110 0,7
100 0,8
90 0,8
80 1,0
70 1,0
Tabel 3. PELEBARAN TIKUNGAN
Untuk Lebar Jalur 2 x 3,00m, 2 arah atau 1 arah

R Kecepatan Rencana VR (km/jam)


(m) 50 60 70 80 90 100 110
1500 0,3 0,4 0,4 0,4 0,4 0,5 0,6
1000 0,4 0,4 0,4 0,5 0,5 0,5 0,6
750 0,6 0,6 0,7 0,7 0,7 0,8 0,8
500 0,8 0,9 0,9 1,0 1,0 1,1 1,1
400 0,9 0,9 1,0 1,0 1,1 1,1
300 0,9 1,0 1,0 1,1
250 1,0 1,1 1,1 1,2
200 1,2 1,3 1,3 1,4
150 1,3 1,4
140 1,3 1,4
130 1,3 1,4
120 1,3 1,4
110 1,3
100 1,4
90 1,4
80 1,6
70 1,7
PLAN
(ALINYEMEN HORIZONTAL)

Sta 2 + 023,773
Ls

DATA LENGKUNG DATA LENGKUNG


Δ = 15O.30’ Δc = 6,906O
V = 70 km/jam Lc = 48,2548 m
R = 400 m L = 168.2548 m
e = 0,068 m/m Ts = 84,4815 m
Ls = 60 m Es = 4,0689 m
Θs = 4,297O w = 0,40 m
DIAGRAM
SUPER ELEVASI

+ 0,238

- 0,265

0%
(+)0,070

(-)0,070
(-)0,070 FULL S.E
S.E NORMAL - 0,265
DATA LENGKUNG
Δ = 15O.30’
V = 70 km/jam
R = 400 m
e = 0,068 m/m
Ls = 60 m
Θs = 4,297O
Δc = 6,906O
Lc = 48,2548 m
L = 168.2548 m
Ts = 84,4815 m
Es = 4,0689 m
w = 0,40 m

+ 0,238

- 0,265

0%
(+)0,070
(-)0,070
(-)0,070 FULL S.E
S.E NORMAL - 0,265
TABEL 3.
MIN - Ls = 50 m dan V = 60 km/jam
TABEL 3.
Ls = 50 V= 60
MIN - Ls = 30 m dan V = 40 km/jam
R Ɵs p k x y

Ls = 30 V= 40 1150 1,246 0,0906 24,9996 49,9976 0,3623


R Ɵs p k x y 1100 1,302 0,0947 24,9996 49,9974 0,3788
500 1,719 0,0750 14,9995 29,9973 0,3000 1050 1,364 0,0992 24,9995 49,9972 0,3968
475 1,809 0,0790 14,9995 29,9970 0,3158 1000 1,432 0,1042 24,9995 49,9969 0,4167

450 950 1,508 0,1097 24,9994 49,9965 0,4386


1,910 0,0834 14,9994 29,9967 0,3333
900 1,592 0,1158 24,9994 49,9961 0,4630
425 2,022 0,0883 14,9994 29,9963 0,3529
850 1,685 0,1226 24,9993 49,9957 0,4902
400 2,149 0,0938 14,9993 29,9958 0,3750
800 1,790 0,1302 24,9992 49,9951 0,5208
390 2,204 0,0962 14,9993 29,9956 0,3846 750 1,910 0,1389 24,9991 49,9944 0,5556
380 2,262 0,0987 14,9992 29,9953 0,3947 700 2,046 0,1489 24,9989 49,9936 0,5952
370 2,323 0,1014 14,9992 29,9951 0,4054 650 2,204 0,1603 24,9988 49,9926 0,6410
360 2,387 0,1042 14,9991 29,9948 0,4167 600 2,387 0,1737 24,9986 49,9913 0,6944
350 550 2,604 0,1895 24,9983 49,9897 0,7576
2,456 0,1072 14,9991 29,9945 0,4286
500
340 2,528 0,1103 14,9990 29,9942 0,4412 2,865 0,2085 24,9979 49,9875 0,8333
475 3,016 0,2195 24,9977 49,9861 0,8772
330 2,604 0,1137 14,9990 29,9938 0,4545
450 3,183 0,2317 24,9974 49,9846 0,9259
320 2,686 0,1173 14,9989 29,9934 0,4688 425 3,370 0,2453 24,9971 49,9827 0,9804
310 2,772 0,1210 14,9988 29,9930 0,4839 400 3,581 0,2607 24,9967 49,9805 1,0417
300 2,865 0,1251 14,9987 29,9925 0,5000 375 3,820 0,2781 24,9963 49,9778 1,1111
290 2,964 0,1294 14,9987 29,9920 0,5172 350 4,093 0,2980 24,9957 49,9745 1,1905
280 3,069 0,1340 14,9986 29,9914 0,5357 325 4,407 0,3210 24,9951 49,9704 1,2821

270 300 4,775 0,3478 24,9942 49,9653 1,3889


3,183 0,1390 14,9985 29,9907 0,5556
275 5,209 0,3796 24,9931 49,9587 1,5152
260 3,306 0,1444 14,9983 29,9900 0,5769
250 5,730 0,4177 24,9916 49,9500 1,6667
250 3,438 0,1501 14,9982 29,9892 0,6000
240 5,968 0,4352 24,9909 49,9457 1,7361
240 3,581 0,1564 14,9980 29,9883 0,6250 230 6,228 0,4542 24,9901 49,9409 1,8116
230 3,737 0,1632 14,9979 29,9872 0,6522 220 6,511 0,4750 24,9892 49,9354 1,8939
220 3,907 0,1707 15,0116 30,0000 0,6818 210 6,821 0,4978 24,9881 49,9291 1,9841

210 4,093 0,1788 15,0128 30,0000 0,7143 200 7,162 0,5229 24,9869 49,9219 2,0833
200 190 7,539 0,5506 24,9855 49,9134 2,1930
4,297 0,1878 15,0141 30,0000 0,7500
180
190 4,523 0,1977 15,0156 30,0000 0,7895 7,958 0,5815 24,9838 49,9035 2,3148
170 8,426 0,6161 24,9819 49,8919 2,4510
180 4,775 0,2087 15,0174 30,0000 0,8333
160 8,952 0,6550 24,9795 49,8779 2,6042
170 5,056 0,2210 15,0195 30,0000 0,8824 150 9,549 0,6993 24,9767 49,8611 2,7778
160 5,371 0,2349 15,0220 30,0000 0,9375 140 10,231 0,7500 24,9732 49,8406 2,9762
150 5,730 0,2506 15,0250 30,0000 1,0000 130 11,018 0,8087 24,9689 49,8151 3,2051
140 6,139 0,2686 15,0287 30,0000 1,0714 120 11,937 0,8775 24,9634 49,7830 3,4722
130 6,611 0,2894 15,0333 30,0000 1,1538 110 13,022 0,9592 24,9564 49,7417 3,7879

120 100 14,324 1,0579 24,9471 49,6875 4,1667


7,162 0,3137 15,0390 30,0000 1,2500
90 15,915 1,1797 24,9345 49,6142 4,6296
110 7,813 0,3425 15,0464 30,0000 1,3636
80 17,905 1,3338 24,9166 49,5117 5,2083
100 8,594 0,3771 15,0562 30,0000 1,5000
70 20,463 1,5353 24,8903 49,3622 5,9524
60 23,873 1,8110 24,8491 49,1319 6,9444
TABEL 3. TABEL 3.
MIN - Ls = 60 m dan V = 70 km/jam
MIN - Ls = 70 m dan V = 80 km/jam
Ls = 60 V= 70
Ls = 70 V= 80
R Ɵs p k x y
R Ɵs p k x y
1450 1,185 0,1035 29,9996 59,9974 0,4138
1450 1,383 0,1408 34,9993 69,9959 0,5632
1400 1,228 0,1072 29,9995 59,9972 0,4286
1350 1400 1,432 0,1459 34,9993 69,9956 0,5833
1,273 0,1111 29,9995 59,9970 0,4444
1300 1,322 0,1154 29,9995 59,9968 0,4615 1350 1,485 0,1513 34,9992 69,9953 0,6049
1250 1,375 0,1200 29,9994 59,9965 0,4800 1300 1,543 0,1571 34,9992 69,9949 0,6282
1200 1,432 0,1250 29,9994 59,9963 0,5000 1250 1,604 0,1634 34,9991 69,9945 0,6533
1150 1,495 0,1305 29,9993 59,9959 0,5217
1200 1,671 0,1702 34,9990 69,9940 0,6806
1100 1,563 0,1364 29,9993 59,9955 0,5455
1150 1,744 0,1776 34,9989 69,9935 0,7101
1050 1,637 0,1429 29,9992 59,9951 0,5714
1000 1100 1,823 0,1857 34,9988 69,9929 0,7424
1,719 0,1500 29,9991 59,9946 0,6000
950 1,809 0,1579 29,9990 59,9940 0,6316 1050 1,910 0,1945 34,9987 69,9922 0,7778
900 1,910 0,1667 29,9989 59,9933 0,6667 1000 2,005 0,2042 34,9986 69,9914 0,8167
850 2,022 0,1765 29,9988 59,9925 0,7059 950 2,111 0,2150 34,9984 69,9905 0,8596
800 2,149 0,1876 29,9986 59,9916 0,7500
900 2,228 0,2269 34,9982 69,9894 0,9074
750 2,292 0,2001 29,9984 59,9904 0,8000
850 2,359 0,2403 34,9980 69,9881 0,9608
700 2,456 0,2144 29,9982 59,9890 0,8571
650 800 2,507 0,2553 34,9978 69,9866 1,0208
2,644 0,2309 29,9979 59,9872 0,9231
600 750 2,674 0,2724 34,9975 69,9848 1,0889
2,865 0,2502 29,9975 59,9850 1,0000

550 3,125 0,2729 29,9970 59,9821 1,0909 700 2,865 0,2918 34,9971 69,9825 1,1667
500 3,438 0,3003 29,9964 59,9784 1,2000 650 3,085 0,3143 34,9966 69,9797 1,2564
475 3,619 0,3161 29,9960 59,9761 1,2632 600 3,342 0,3406 34,9960 69,9762 1,3611
450 3,820 0,3337 29,9956 59,9733 1,3333
550 3,646 0,3716 34,9953 69,9717 1,4848
425 4,044 0,3534 29,9950 59,9701 1,4118

400 4,297 0,3755 29,9944 59,9663 1,5000


500 4,011 0,4088 34,9943 69,9657 1,6333

375 4,584 0,4006 29,9936 59,9616 1,6000 475 4,222 0,4304 34,9937 69,9620 1,7193

350 4,911 0,4294 29,9926 59,9559 1,7143 450 4,456 0,4544 34,9929 69,9577 1,8148
325 5,289 0,4625 29,9915 59,9489 1,8462
425 4,718 0,4812 34,9921 69,9525 1,9216
300 5,730 0,5012 29,9900 59,9400 2,0000
400 5,013 0,5114 34,9911 69,9464 2,0417
275 6,250 0,5471 29,9881 59,9286 2,1818
375 5,348 0,5456 34,9898 69,9390 2,1778
250 6,875 0,6022 29,9855 59,9136 2,4000
350 5,730 0,5848 34,9883 69,9300 2,3333
240 7,162 0,6274 29,9843 59,9063 2,5000

230 7,473 0,6549 29,9829 59,8979 2,6087 325 6,170 0,6300 34,9864 69,9188 2,5128

220 7,813 0,6850 29,9813 59,8884 2,7273 300 6,685 0,6829 34,9841 69,9047 2,7222
210 8,185 0,7179 29,9795 59,8776 2,8571 275 7,292 0,7454 34,9810 69,8866 2,9697
200 8,594 0,7542 29,9774 59,8650 3,0000
250 8,021 0,8207 34,9770 69,8628 3,2667
190 9,047 0,7944 29,9749 59,8504 3,1579
240 8,356 0,8552 34,9751 69,8511 3,4028
180 9,549 0,8391 29,9720 59,8333 3,3333
230 8,719 0,8928 34,9728 69,8379 3,5507
170 10,111 0,8892 29,9686 59,8131 3,5294

160 10,743 0,9457 29,9645 59,7891 3,7500 220 9,115 0,9339 34,9703 69,8228 3,7121

150 11,459 1,0100 29,9596 59,7600 4,0000 210 9,549 0,9790 34,9674 69,8056 3,8889
TABEL.3. TABEL 3.
MIN - Ls = 80 m dan V = 90 km/jam MIN - Ls = 90 m dan V = 100 km/jam

Ls = 80 V= 90 Ls = 90 V= 100

R Ɵs p k x y R Ɵs p k x y

1450 1,778 0,2328 44,9986 89,9913 0,9310


1450 1,581 0,1839 39,9990 79,9939 0,7356
1400 1,842 0,2411 44,9984 89,9907 0,9643
1400 1,637 0,1905 39,9989 79,9935 0,7619 1350 1,910 0,2501 44,9983 89,9900 1,0000
1350 1,698 0,1976 39,9988 79,9930 0,7901 1300 1,983 0,2597 44,9982 89,9892 1,0385
1300 1,763 0,2052 39,9987 79,9924 0,8205 1250 2,063 0,2701 44,9981 89,9883 1,0800
1250 1200 2,149 0,2813 44,9979 89,9873 1,1250
1,833 0,2134 39,9986 79,9918 0,8533
1150
1200 1,910 0,2223 39,9985 79,9911 0,8889
2,242 0,2936 44,9977 89,9862 1,1739
1100 2,344 0,3069 44,9975 89,9849 1,2273
1150 1,993 0,2320 39,9984 79,9903 0,9275
1050 2,456 0,3216 44,9972 89,9835 1,2857
1100 2,083 0,2425 39,9982 79,9894 0,9697 1000 2,578 0,3377 44,9970 89,9818 1,3500
1050 2,183 0,2541 39,9981 79,9884 1,0159 950 2,714 0,3555 44,9966 89,9798 1,4211
1000 2,292 0,2668 39,9979 79,9872 1,0667 900 2,865 0,3752 44,9962 89,9775 1,5000
950 850 3,033 0,3973 44,9958 89,9748 1,5882
2,412 0,2808 39,9976 79,9858 1,1228
800 3,223 0,4222 44,9953 89,9715 1,6875
900 2,546 0,2964 39,9974 79,9842 1,1852
750 3,438 0,4504 44,9946 89,9676 1,8000
850 2,696 0,3139 39,9970 79,9823 1,2549
700 3,683 0,4826 44,9938 89,9628 1,9286
800 2,865 0,3335 39,9967 79,9800 1,3333 650 3,967 0,5199 44,9928 89,9569 2,0769
750 3,056 0,3558 39,9962 79,9772 1,4222 600 4,297 0,5633 44,9916 89,9494 2,2500
700 3,274 0,3813 39,9956 79,9739 1,5238 550 4,688 0,6147 44,9899 89,9398 2,4545
650 3,526 0,4106 39,9949 79,9697 1,6410 500 5,157 0,6764 44,9878 89,9271 2,7000

600 475 5,428 0,7121 44,9865 89,9192 2,8421


3,820 0,4449 39,9941 79,9644 1,7778
450 5,730 0,7519 44,9850 89,9100 3,0000
550 4,167 0,4855 39,9929 79,9577 1,9394
425 6,067 0,7963 44,9831 89,8991 3,1765
500 4,584 0,5342 39,9915 79,9488 2,1333
400 6,446 0,8464 44,9810 89,8861 3,3750
475 4,825 0,5624 39,9905 79,9433 2,2456 375 6,875 0,9032 44,9783 89,8704 3,6000

450 5,093 0,5938 39,9894 79,9368 2,3704 350 7,367 0,9683 44,9751 89,8512 3,8571

425 5,393 0,6288 39,9882 79,9291 2,5098 325 7,933 1,0434 44,9711 89,8275 4,1538

300 8,594 1,1313 44,9661 89,7975 4,5000


400 5,730 0,6683 39,9866 79,9200 2,6667
275 9,376 1,2355 44,9596 89,7590 4,9091
375 6,112 0,7131 39,9848 79,9090 2,8444
250 10,313 1,3609 44,9510 89,7084 5,4000
350 6,548 0,7644 39,9825 79,8955 3,0476
240 10,743 1,4186 44,9468 89,6836 5,6250
325 7,052 0,8236 39,9797 79,8788 3,2821 230 11,210 1,4814 44,9420 89,6555 5,8696

300 7,639 0,8928 39,9762 79,8578 3,5556 220 11,720 1,5501 44,9366 89,6235 6,1364

210 12,278 1,6256 44,9303 89,5867 6,4286


275 8,334 0,9748 39,9716 79,8307 3,8788
200 12,892 1,7088 44,9231 89,5444 6,7500
250 9,167 1,0735 39,9656 79,7952 4,2667

Anda mungkin juga menyukai