(ROUNDABOUT)
SJ-5122
KK Rekayasa Transportasi
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
REKAYASA DAN KENDALI LALU LINTAS
PENDAHULUAN
A. Karakteristik Modern Roundabout
B. Keuntungan Roundabout
C. Jenis Roundabout
D. Pertimbangan Perancangan
E. Kinerja Roundabout
F. Safety Evaluation
G. Roundabout Analysis Methods
A. Karakteristik Modern Roundabout
• Kanalisasi pendekat
• Rambu beri jalan di semua jalan masuk
• Memutar bundaran searah jarum jam untuk
pergerakan di kiri dan berlawanan arah untuk
pergerakan di kanan, dan
• Geometrik lengkung yang memadai untuk
memaksa kecepatan perjalanan rendah saat
melalui persimpangan
Typical Roundabout
Perbandingan Kategori Bundaran
Design Element Mini Roundabout Single-Lane Roundabout Multi-Lane Roundabout
Desirable maximum entry design 15 to 20 mph 20 to 25 mph 25 to 30 mph
speed (25 to 30 km/h) (30 to 40 km/h) (40 to 50 km/h)
Maximum number of entering lanes 1 1 2+
per approach
Typical inscribed circle diameter 45 to 90 ft 90 to 180 ft 150 to 300 ft
(13 to 27 m) (27 to 55 m) (46 to 91 m)
Central island treatment Fully traversable Raised (may have Raised (may have
traversable apron) traversable apron)
Typical daily service volumes on 4-leg Up to approximately Up to approximately Up to approximately
roundabout below which may be 15,000 veh/day 25,000 veh/day 45,000
expected to operate without veh/day for two-lane
requiring a detailed capacity analysis roundabout
(veh/day)*
*Operational analysis needed to verify upper limit for specific applications.
B. Keuntungan Roundabout (1/4)
(Technical Summary–FHWA–SA-10-006)
1. Traffic Safety:
• Total crashes turun 35%, injury crashes turun 76%
• Severe, incapacitating injuries (lumpuh), dan fatalities turun 89%
• Fatalities turun 100%
2. Pedestrian Safety
• Karena kecepatan kendaraan rendah, memberikan kemudahan bagi pejalan
kaki untuk menyeberang.
• Selanjutnya, pulau di tengah menyebabkan pejalan kaki dapat
berkonsentrasi pada arus lalu lintas pada saat menyeberang.
• Pejalan kaki dengan gangguan penglihatan mungkin tidak dapat menerima
informasi yang sama di roundabout seperti pada persimpangan bersinyal
tipikal, dan mungkin memerlukan tambahan penanganan, seperti misalnya
sinyal pejalan kaki
B. Keuntungan Roundabout (2/4)
3. Traffic Calming - mengurangi kecepatan kendaraan menggunakan perancangan
geometrik.
4. Operational Performance
• Pada kondisi kapasitas, roundabout mempunyai total tundaan lebih kecil dari
pada persimpangan bersinyal dan all-way stop-controlled.
• Pengurangan tundaan seringkali paling berarti selama perioda jam tidak-
puncak.
• Keuntungan kinerja ini menyebabkan kebutuhan jumlah lajur berkurang antar
persimpangan.
3-LEG ROUNDABOUT
5-LEG ROUNDABOUT
(asymmetry)
6-LEG ROUNDABOUT
High-Capacity Roundabout
• Modern roundabout
with yield entry
• Approaches with 2 or
more lanes
• An alternative to traffic
signals for high-volume
locations
G. Roundabout Analysis Methods
• MKJI (Bundaran)
• TRRL – UK
o ARCADY – Assessment of Roundabout Capacity and Delay ver. 9.0.2
o TD 16/07 Geometric Design of Roundabouts
• Jerman (KNOSIMO)
• Highway Capacity Manual (TRB, 2010)
o Only one-lane roundabouts
o LOS thresholds are undefined
G. Roundabout Analysis Methods (cont…)
• Roundabouts: An Informational Guide (FHWA, 2000)
✓ Equations for two-lane roundabouts
✓ Design to v/c of 0.85
✓ List of analysis software
• Macroscopic Models (Isolated)
✓ Analyze vehicle flows
✓ Methods: RODEL & SIDRA
• Microscopic Models (System)
✓ Analyze individual vehicles & drivers
✓ Methods: Paramics & VISSIM
RODEL
• Barry Crown, UK
• Regression equations based on observations of UK
intersections
• Design elements determine approach capacity (diameter,
entry width, etc.)
• Interactive design/operations analysis
Review of Methods
• FHWA & RODEL
o Based on British regression equations
o Gap acceptance & lane configuration are not factors
• SIDRA & Paramics
o Allow calibration of gap acceptance parameters to local
conditions
• VISSIM
o Most flexible in modeling behavior
SIDRA US HCM 2010 UK TRL
Metodologi
Berdasarkan teori gap-acceptance dengan Model kapasitas empiris (regresi Model kapasitas empiris (regresi
persamaan empiris untuk memodelkan eksponensial) dengan dasar yang linier) tanpa dasar teori lalu lintas
parameter gap-acceptance jelas dalam teori gap-acceptance
Lane-based Model: kapasitas dan kinerja Lane-based Model: kapasitas dan Approach-based Model: tidak
lajur masuk individu. kinerja lajur masuk individu. tersedia kapasitas dan kinerja lajur.
Perilaku Pengemudi
Parameter Gap-acceptance (Follow-up Parameter Gap-acceptance (Follow- Perilaku pengemudi tidak dinyatakan
Headway, Critical Gap), model up Headway, Critical Gap), model secara langsung. Capacity hanya
penggunaan-lajur masuk dan arus penggunaan-lajur masuk dan arus sensitif terhadap circulating flow rate.
berputar dalam kelompok menyatakan berputar dalam kelompok menyatakan
perilaku pengemudi. Waktu reaksi perilaku pengemudir.
Pengemudi ditentukan.
Follow-up Headway dan Critical Gap Nilai Follow-up Headway, Critical Gap Not used.
tergantung pada geometrik roundabout. adalah tetap.
Nilai Follow-up Headway dan Critical Gap Nilai Follow-up Headway, Critical Gap Not used.
berkurang (bila perilaku pengemudi lebih adalah tetap.
agresif) dengan meningkatnya circulating
flow rate.
Model Level of Detail - Entry and Circulating Lanes
Variasi dalam disiplin lajur (lajur terpisah dan Variasi dalam disiplin lajur dapat Variasi dalam disiplin lajur tidak dapat
gabungan, lajur slip dan menerus) dapat dimodelkan. dimodelkan.
dimodelkan.
Identifikasi lajur masuk yang Dominan dan Identifikasi lajur masuk yang Dominan lajur masuk tidak diidentifikasi.
subdominan. dan subdominan.
Entry lane Flow rates lajur masuk dihitung. Entry lane Flow rates lajur masuk Flow lajur tidak dapat dimodelkan.
dihitung.
Secara De facto lajur khusus dapat diidentifikasi. Secara De facto lajur khusus dapat Secara De facto lajur khusus tidak dapat
diidentifikasi. diidentifikasi.
Penggunaan lajur yang tidak sama dapat Penggunaan lajur yang tidak sama Penggunaan lajur yang tidak sama tidak dapat
dimodelkan dengan menetapkan rasio dapat dimodelkan dengan menetapkan dimodelkan.
penggunaan lajur. persentase volume lajur.
v/c ratio (derajat kejenuhan) lajur kritis untuk v/c ratio (derajat kejenuhan) lajur v/c ratio (derajat kejenuhan) lajur kritis tidak
pendekat lajur banyak ditentukan. kritis untuk pendekat lajur banyak dapat ditentukan (hanya tersedia rata-rata v/c
ditentukan. ratio untuk pendekat.
Jumlah circulating lanes mempengaruhi Jumlah circulating lanes Jumlah circulating lanes tidak mempengaruhi
kapasitas mempengaruhi capacity. capacity.
Tingkat arus lajur putar Circulating lane flow rates Digunakan circulating flow rate Digunakan circulating flow total. Tidak digunakan
used allowing for unbalanced flows. Amount of total. Tidak digunakan circulating lane circulating lane flows.
queuing before entering circulating stream affects flows.
capacity.
Uses a bunched arrival headway model for the Menggunakan model random arrival No explicit assumptions about circulating stream
circulating stream. headway untuk circulating stream. headways.
Extra bunching to model upstream signal effects Not used. Extension to the HCM 2010 Not used.
allowed. model in SIDRA INTERSECTION.
Roundabout Geometry
Lebar lajur masuk rata-rata Not used Lebar masuk Total
Jumlah lajur masuk Jumlah lajur masuk Not used
Disiplin dan konfigurasi lajur pendekat Disiplin dan konfigurasi lajur Not used
termasuk lajur bypass pendekat termasuk lajur bypass
Jumlah lajur sirkulasi Jumlah lajur sirkulasi Not used
Diameter pulau tengah Not used Diameter pulau tengah
Jari-jari masuk Not used Jari-jari masuk
Sudut masuk Not used Sudut masuk
Lajur pendek pendekat: kapasitas dan arus Not used. Extension to the Pelebaran pendekat
berlebih ke lajur didekatnya menggunakan HCM 2010 model in SIDRA (setengah lebar pendekat
gap-acceptance cycles dan back of queue. INTERSECTION. dan panjang pelebaran).
Jumlah lajur keluar (dapat mempengaruhi Not used Not used
penggunaan lajur pendekat hulu)
Lajur keluar pendek (lajur menggabung): Not used Not used
pengaruh dari model penggunaan lajur
pendekat hulu.
Unbalanced Flows
Kapasitas sensitif terhadap pola arus permintaan Not used. Extension to the Tidak digunakan
Asal-Tujuan, penggunaan lajur dan tingkat antrian HCM 2010 model in (roundabout dimodelkan
pada lajur masuk. Roundabout dimodelkan SIDRA INTERSECTION. sebagai serangkaian T-
dengan tingkat interaksi yang tinggi antar lalu intersections tanpa
lintas yang menggunakan semua pendekat sensitivitas terhadap pola
persimpangan arus asal-tujuan).
Pilihan penyesuaian ada untuk rasio Entry Flow / Not used. Extension to the Not used.
Circulating Flow (Meningkatnya kapasitas masuk HCM 2010 model in
di circulating flow rates sangat rendah karena SIDRA INTERSECTION.
meningkatnya agresifitas pengemudi).
Model Calibration
Kalibrasi Intersection-level atau approach-level Untuk mengkalibrasi Nilai y-intercept fungsi
menggunakan faktor lingkungan. Kalibrasi parameter model kapasitas regresi linier dapat
Movement-level menggunakan parameter Follow- menggunakan nilai Follow- disesuaikan. Ada beberapa
up Headway dan Critical Gap. up Headway dan Critical cara.
Gap yang telah diketahui.