Anda di halaman 1dari 33

1.

Dozer (Loder)
Dozer adalah alat umum yang dipakai pada proyek konstruksi untuk pekerjaan material hasil
penggalian ke dalam truk atau membuat timbunan material. Pada bagian dozer terdapat bucket
sehingga alat ini umumnya disebut front end dozer. Dozer dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldozer yang menggunakan roda karet
(Wheel Tractor Dozer).

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan produktivitas dozer adalah sebagai berikut :

1.Kondisi material
2. Tipe bucket dan kapasitasnya
3. Area untuk pergerakan dozer
4. Waktu siklus dozer
5. Waktu efisiensi dozer

Dozer yang beroda ban karet dan rode kelabang dapat dipakai untuk mengangkat material. Namun
bagian bawah material harus mempunyai ketinggian setinggi permukaan tempat alat tersebut berada.
Pengangkatan yang lebih dalam memerlukan ramp. Selain itu, material yang diangkat haruslah
material yang lepas. Karena bagian bawah dozer tidak terdapat alat pemutar maka pada saat
pembongkaran muatannya, dozer harus banyak melakukan banyak gerakan.

Dozer menggunakan
roda karet

Dozer menggunakan
roda kelabang

1 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


Kegunaan Dozer :

1. Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan.


2. Pembukaan jalan baru.
3. Memindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m.
4. Membantu mengisi material pada scraper.
5. Menyebarkan material.
6. Mengisi kembali saluran.
7. Membersihkan quarry.

Bagian – Bagian Dozer :

Traktor

Double Hydraulic Cylinder

Pisau

Penggerak Utama

Teknik Operasi Bulldozer


1.Slot Dozing

a. Cara ini memungkinkan muatan besar dapat didorong di depan blade. Tehnik ini banyak dipakai dalam
penimbunan dan penggusuran besar-besaran.

b. Selalu mempergunakan gigi satu dan tidak memaksakan steering, track shoe di jaga agar tidak terjadi
spining, atur tenaga dan blade control pada saat membawa beban material

c. Setiap melakukan perpindahan gigi transmisi baik dari gigi transmisi maju ke gigi transmisi mundur atau
sebaliknya, bulldozer harus benar-benar berhenti dan kemudian pindahkan gigi transmisi yang sesuai,
perhatikan selalu indikator suhu oli transmisi agar tidak overheating

d. Jika hendak berbelok pada saat sedang membawa muatan gunakan alat kendali kemiringan bulldozer
untuk berbelok, kedalaman parit tidak boleh melebihi tingg blade.

2. Straight Dozing

2 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


a. Isilah material semaksimal mungkin, dorong material dengan selalu menggunakan gigi satu jangan
memaksakan pekerjaan diluar kemampuan bulldozer.

b. Atur tenaga bulldozer, atur blade control dan jangan sampai track shoe slip, perhatikan kebersihan area
kerja.

c. Untuk mendapatkan hasil dorongan yang bagus, pertahankanlah ketinggian blade agar permukaan tetap
rata.

d. Menggusur lurus (straight dozing): jika blade menggali kedalam dan bagian belakang traktor sedikit
terungkit, naikan blade sedikit keatas untuk melanjutkan pemotongan rata. jika beban gusuran
menghambat laju traktor, pindahkan gigi transmisi rendah atau mengangkat blade sedikit.

Tabel Faktor Blade:

Jenis Operasi Faktor Blade (a)

Mudah 1,1 – 0,9

Sedang 0,9 – 0,7

Agak Sulit 0,7 – 0,6

Sulit 0,6 – 0,4

Waktu Pindah Gigi:

Mesin Waktu yang dibutuhkan untuk perpindahan gigi (menit)

Lurus 0,1

Berputar 0,05

Tabel Faktor efisiensi alat Bulldozer (FaBul)

Kondisi Kerja Kofisien Kerja

Baik 0,83

Sedang 0,75

Kurang Baik 0,67

Buruk 0,58

3 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


Data / spesifikasi Bulldozer Komatsu.

No. Merk Lebar Tinggi Kecepatan maju Kecepatan mundur


/Model blade (m) blade (m) (km/jam) (km/jam)

1. D40A 3,18 0,75 3,2 5,3

2. D60A 3,97 1,05 3,7 4,9

3. D65E 3,97 1,05 3,9 5

4. D65P 4,475 0,96 3,5 4,4

4. D75A 4,25 1,05 3,7 4,8

5. D85A 4,365 1,13 3,8 4,9

6. D155A 4,85 1,14 3,7 4,5

7. D355A 5,23 1,35 3,3 5

Contoh Perhitungan Kapasitas Dozer:

Data sesuai dengan spesifikasi teknis alat, contoh:.

 Tenaga penggerak, Pw = D75A


 Lebar pisau (blade), L = 4,25 m
 Tinggi pisau, H = 1,05 m,
 Kapasitas pisau, q = 4,68 m³
Kapasitas produksi/jam, untuk pengupasan: Q = ((q x Fb x Fm x Fa x60) / Ts ) m²

Kapasitas produksi/jam, untuk meratakan:Q = ((l x{n(L- L0 ) +L0 }x Fb x Fm x Fa x60) / N x n x Ts) m²

KETERANGAN:

 Q adalah kapasitas untuk pengupasan, m² / jam


 Fb faktor pisau (blade), (umumnya mudah, diambil 1)
 Fa faktor efisiensi kerja Bulldozer,
 Fm faktor kemiringan pisau (grade), (diambil 1 utk datar, 1,2 untuk
turun -15%, 0,7 untuk nanjak +15%)
 Vf kecepatan mengupas; km/jam
 Vr kecepatan mundur; km/jam
 q kapasitas pisau q = L x H² x a, m³,
(lebar pisau, L; tinggi pisau, H)
Q ~ (5,2 – 5,6); m³,
 T1 waktu gusur = (l x 60) : Vf; menit
 T2 waktu kembali = (l x 60) : Vr; menit

4 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


 T3 waktu lain-lain; menit
 TS adalah waktu siklus, Ts = nΣn-1 Tn ; menit
 60 adalah konversi jam ke menit,
 Lo adalah lebar overlap, (diambil 0,30 m); m,
 l adalah jarak pengupasan, (diambil 30 m); m,
 n adalah jumlah lajur lintasan, (diambil 3 lajur); lajur,
 N adalah jumlah lintasan pengupasan, (diambil 1 kali); lintasan

5 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


2. Ekskavator
Excavator sering disebut alat penggali diantaranya backhoe, power shovel, dragline, dan clamshell.
Bakchoe dan power shovel adalah alat penggali hidraulis karena bucket digerakkan secara hidraulis.

Pemilihan alat bergantung dari kemampuan alat tersebut pada suatu kondisi lapangan tertentu. Perbedaan
setiap alat gali adalah pada benda yang di bagian depan, tetapi semua alat tersebut mempunyai
kesamaan pada alat penggerak yaitu roda ban atau crawler. Alat beroda crawler umumnya dipilih jika alat
tersebut akan digunakan pada permukaan kasar atau kurang padat. Selain itu juga karena alat tersebut di
dalam pengoprasiannya tidak perlu melakukan banyak gerak.

Penggunaan Ekskavator:

1. Menggali parit , lubang, pondasi bangunan


2. Penanganan Material
3. Memotong semang dengan alat khusus
4. Pekerjaan kehutanan
5. Penghancuran
6. Perataan tanah
7. Angkut berat
8. Pertambangan, terutama Pertambangan pit terbuka
9. Pengerukan sungai
10. Menancapkan Batang pondasi
11. Tipe ekskavator
12. Ekskavator kompak
13. Eekskavator dragline
14. Long reach excavator
15. Steam shovel
16. Power shovel
17. Suction excavator

Teknik Penggalian
Cara kerja backhoe pada saat penggalian adalah sebagai berikut :

1. Boom dan bucket bergerak maju.


2. Bucket digerakkan menuju alat.
3. Bucket melakukan penetrasi ke dalam tanah.
4. Bucket yang telah penuh diangkat.
5. Struktur atas berputar.
6. Bucket diayun sampai material di dalamnya keluar.

6 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


Product Hydraulic Ekskavator:
Bila kita lihat dari berat operasinya maka dapat digolongkan kedalam 4 (empat) kelompok yaitu ;
1. Mini ; 0,6 – 6 tons
2. Medium : 10 – 30 tons
3. Large : 40 – 80 tons
4. Big / Giant : 80 – 800 tons

Model Ekscavator:
1. Hydroulic Excavator (Back Hoe)
2. Hydroulic Excavator (Loading Shovel)
3. Hydroulic Excavator (Wheel Type)
4. MRSX (Minimal Swing Radius Excavator)

Bagian – Bagian Ekskavator:

Boom
Arm Cylinder Boom Cylinder

Arm Kabin

Bucket Cylinder

Bucket
Tracker
Kegunaan:

1. Bucket : digunakan untuk mengeruk tanah


2. Bucket Cylinder : Menggerakkan Bucket
3. Arm : Mengayunkan bucket naik turun
4. Arm Cylinder : Menggerakkan Arm
5. Boom : Tuas utama yg digunakan untuk menggerakkan Arm naik turun
6. Boom Cylinder : Menggerakkan Boom
7. Tracker : Sebagai roda untuk excavator
8. Kabin : Tempat mengendalikan Excavator

7 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


Faktor bucket (bucket fill factor) (Fb) untuk Excavator Backhoe:
Kondisi operasi Kondisi lapangan Faktor bucket
(Fb)

Mudah Tanah biasa, lempung, 1,1 — 1,2


tanah lembut

Sedang Tanah biasa berpasir, 1,0 – 1,1


kering

Agak sulit Tanah biasa berbatu 1,0 – 0,9

sulit Batu pecah hasil 0,9 – 0,8

Faktor konversi galian (Fv) untuk alat Excavator:


Kondisi galian (kedalaman Kondisi
galian / kedalam galian membuang,
maksimum menumpahkan
(dumping)

Mudah Normal Agak sulit Sulit

< 40% 0,7 0,9 1,1 1,4

(40 – 75) % 0,8 1 1,3 1,6

>75 % 0,9 1,1 1,5 1,8

Faktor efisiensi kerja alat (Fa) Excavator


Kondisi operasi Koefisien kerja

Baik 0,83

Sedang 0,75

Agak Kurang 0,67

Kurang 0,58

8 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


Kapasitas Ekskavator:

Kapasitas produksi /jam, Q = (V x Fb x Fa x 60) / (Ts1 x Fv) , m³

KETERANGAN:

 V adalah kapasitas bucket; m³


 Fb adalah faktor bucket,
 Fa adalah faktor efisiensi alat (ambil kondisi kerja paling baik, 0,83),
 Fv adalah faktor konversi (kedalaman < 40 %),
 Ts adalah waktu siklus; menit,
 T1 adalah lama menggali, memuat, lain-lain (standar), (maksimum 0,32); menit
 T2 adalah lain-lain (standar), maksimum 0,10; menit.
 TS adalah waktu siklus, Ts = n∑n-1 Tn menit
 60 adalah konversi jam ke menit,

9 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


3. Truck
Fungsi dari alat pengakut adalah untuk mengangkut material seperti tanah, pasir, batuan untuk proyek
konstruksi. Pemilihan jenis pengangkutan tergantung pada kondisi lapangan, volume material, waktu dan
biaya. Besarnya kapasitas truk bergantung pada waktu yang dibutuhkan untuk memuat material kedalam
truck terhadap waktu angkut truk. Pada umumnya besarnya kapasitas truk yang dipilih adalah empat
sampai lima kali kapasitas alat gali yang memasukkan material kedalam truk. Akan tetapi penggunaan truk
terlalu besar sangat tidak ekonomis, kecuali jika volume tanah yang akan diangkat sangat besar.

Daya Angkut Truk:

Konfigurasi Sumbu Jumlah Jenis JBI Kelas II JBI Kelas Jumlah


Sumbu III Ban
1-1 2 Truk Engkel Tunggal 12 ton 12 ton 4
1-2 2 Truk Engkel Ganda 16 ton 14 ton 6
1.1 - 2 3 Truk Trintin 18 ton 16 ton 8
1 - 2.2 3 Truk Tronton 22 ton 20 ton 10
1.1 - 2.2 4 Truk Trinton 30 ton 26 ton 12
1 - 2 - 2.2 4 Trailer 34 ton 28 ton 14
1 - 2.2 - 2.2 5 Trailer 40 ton 32 ton 18
1 - 2.2 - 2.2.2 6 Trailer 43 ton 40 ton 22

Peti Kemas / Container:


Peti kemas (Inggris: ISO container) adalah peti atau kotak yang memenuhi persyaratan teknis
sesuai dengan International Organization for Standardization (ISO) sebagai alat atau perangkat
pengangkutan barang yang bisa digunakan diberbagai moda, mulai dari moda jalan dengan truk peti
kemas, kereta api dan kapal petikemas laut.

Berat maksimum peti kemas muatan kering 20 kaki adalah 24.000 kg, dan untuk 40 kaki (termasuk
high cube container), adalah 30.480 kg. Sehingga berat muatan bersih/payload yang bisa diangkut
adalah 21.800 kg untuk 20 kaki, 26.680 kg untuk 40 kaki.

Ukuran peti kemas standar yang digunakan ditampilkan dalam tabel berikut:

10 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


Truk Engkel

Truk Engkel Truk Diesel Doubel

Truk Tronton
Truk Fuso

Truk Trailer

11 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


4. Crane
Crane adalah salah satu alat berat (heavy equipment) yang digunakan sebagai alat pengangkat dalam
proyek kontruksi. Crane bekerja dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan
secara horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan. Alat ini memilki bentuk dan
kemampuan angkat yang besar dan mampu berputar hingga 360 derajat dan jangkauan hingga
puluhan meter. Crane biasanya digunakan dalam pekerjaan pekerjaan proyek, pelabuhan,
perbengkelan, industri, pergudangan dll.

Banyak jenis alat pengangkat yang tersedia membuatnya sulit digolongkan secara tepat. Penggolongan
ini masih diperumit lagi oleh kenyataan bahwa penggolongan ini juga didasarkan pada berbagai
karakteristik, misalnya desain, tujuan, jenis gerakan dan sebagainya.

Jika digolongkan menurut jenis gerakannya (karakteristik kinematik), beban dianggap terpusat pada titik
bobot beban tersebut dan penggolongan mesin ditentukan oleh lintasan perpindahan muatan yang
berpindah pada bidang horizontal.

Penggolongan menurut tujuan penggunaan yang ditentukan dengan memperhatikan kondisi operasi
khasnya, misalnya: crane dibagi menjadi crane untuk metalurgi, konstruksi, pelabuhan, dan
sebagainya.Alat pengangkat yang biasa digunakan di dalam proyek konstruksi adalah crane. Cara
kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan secara
horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan. Crane mempunyai beberapa tipe
yang didalam pengoerasiannya, dipilih sesuai dengan kondisi suatu proyek.

Tipe crane yang umumnya dipakai adalah: crane beroda crawler (crawler crane), truck crane, truck
crane untuk lokasi terbatas, truck crane untuk segala jenis lokasi , dan tower crane.
A. Tower Crane

Pengertian

12 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


Tower crane merupakan pesawat pengangkat material/mesin yang biasa digunakan pada
proyek kontruksi. Tower crane terdiri dari beberapa bagian yang dapat dibongkar pasang ketika
digunakan sehingga mudah untuk dibawa kemana saja. Tower crane biasanya diangkut secara
terpisah menggunakan kendaraan (trailer) ke tempat proyek kemudian dipasang kembali di tempat
proyek. Dan pemasangan tower crane termasuk cukup lama karena banyak bagian-bagian yang harus
dipasang termasuk pembuatan pondasi tower crane.

Prinsip Kerja Tower Crane


Prinsip kerja tower crane berdasarkan kekuatan mesin (genset), keseimbangan beban, momen dan
tegangan tarik kabel, serta sifatnya dapat berputar 360 derajat. Pada prinsipnya, tower crane merupakan
pesawat pengangkat dan pengangkut yang memiliki mekanisme gerakan yang cukup lengkap yakni :
kemampuan mengangkat muatan (lifting) menggeser (trolleying), menahannya tetap di atas bila diperlukan
dan membawa muatan ke tempat yang ditentukan (slewing dan travelling). Operasi kerja yang identik dan
muatan yang seragam yang diangkutnya, memungkinkan fasilitas transport dilakukan secara otomatis.
Bukan hanya untuk memindahkan, melainkan juga untuk proses bongkar muatan. Tower crane mampu
menjangkau tempat yang jauh, mempunyai kapasitas angkut yang besar, dan dapat diatur mengikuti
ketinggian bangunan. Pemilihan dan penempatan tower crane harus sebaik mungkin agar dapat
mengangkut material secara maksimal dan menjangkau seluruh wilayah proyek 2-3 dengan menggunakan
panjang lengan (jib length). Semakin jauh radius jib, maka kemampuan angkat menurun. Pada Tower
Crane terdapat dua buah limit switch :

1. Switch beban maksimum : untuk memonitor pada kabel dan memastikan tidak terjadinya overload.
2. Switch momen beban : untuk memastikan operator tidak melebihi rating ton-meter bagi crane, ketika
beban bergerak pada jib. Sebuah alat yang dinamakan “cat head assembly” pada slewing unit, dapat
mendeteksi secara dini bila terjadi kondisi overload.

Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja dari tower crane terbagi menjadi 3, antara lain :

1. Mekanisme pengangkatan (hoisting mechanism)


Mekanisme ini digunakan untuk mengangkat atau menurunkan beban yang dikehendaki. Cara kerja
mekanisme ini pada tower crane adalah; motor penggerak menggerakkan atau memutar drum penggulung
kabel baja yang bekerja untuk menarik atau mengulur kabel baja tersebut. Kemudian, dari drum tersebut
akan diteruskan sistem puli. Pada ujung kabel baja tersebut akan di pasang kait (hook), yang berfungsi
untuk mengait muatan yang akan dipindahkan. Dengan demikian, proses pengangkatan atau penurunan
beban dapat dilakukan dengan mengoperasikan motor penggerak yang akan memutar drum penggulung
baja.

2. Mekanisme penjalan ( trolleying mechanism)


Mekanisme ini digunakan untuk memindahkan muatan sepanjang lengan crane (jib / working arm) secara
horizontal. Cara kerja mekanisme ini adalah motor penggerak yang dihubungkan dengan lengan drum
penggulung kabel baja pada mekanisme berjalan yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja. Kabel

13 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


baja tersebut dihubungkan dengan sistem puli yang mana pada ujung kabel baja tersebut disambungkan
dengan trolley yang dapat bergerak sepanjang lengan pengangkat tersebut.

3. Mekanisme pemutar (slewing mechanism)

Mekanisme ini digunakan untuk memindahkan muatan sejauh radius lengan pengangkatnya secara rotasi.
Mekanisme ini memungkinkan lengan crane untuk berputar sampai 360o. Cara kerja mekanisme pemutar
adalah dengan motor penggerak. Motor tersebut dihubungkan dengan sistem roda gigi yang tujuannya
untuk menurunkan kecepatan putar motor penggerak sehingga akan terjadi kenaikan torsi. Hal ini
dilakukan karena yang dibutuhkan adalah torsi yang besar, bukan kecepatan putar yang tinggi. Roda gigi
tersebut kemudian dihubungkan dengan slewing unit yang ada pada bagian sambungan antara menara
atau tiang utama dengan lengan. Apabila ingin mengoperasikan mekanisme putar, maka motor penggerak
dihidupkan sehingga memutar roda gigi tersebut.

2.3 Konstruksi Umum Tower Crane

Konstruksi utama Tower Crane memiliki bagian-bagian penting yang tentunya dirancang sedemikin rupa
agar dapat memenuhi keinginan atau memudahkan pekerjaan yang akan dilakukan. Adapun bagian-
bagian penting tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

Adapun penjelasan lebih lengkap dari bagian-dasar Tower Crane diatas sebgai berikut :
a. Komponen-komponen Utama Tower crane
Sebuah tower crane terdiri dari beberapa bagian, antara lain :
1. Base ( dasar ) tower crane
Dasar tower crane dipasang pada pondasi beton yang besar dan kuat. Pondasi inilah yang akan
menopang tower crane dan beban yang bekerja padanya.

Gambar diatas adalah bagian terpenting pada kontruksi Tower Crane sendiri, karena pada bagian ini yang
menopang berdirinya Tower Crane sehingga dapat berdiri dengan kokoh. Sehingga dasar penopang
tersebut diberikan pondasi beton cor yang besar dan kuat.

2. Mast ( tower )

Bagian ini yang memberikan ketinggian pada tower crane. Dalam sebuah tower crane terdiri dari beberapa
mast yang disusun secara vertikal ke atas. Penyusunan banyaknya mast tergantung dari kebutuhan
ketinggian. Selain itu, kecepatan angin juga mempengaruhi banyaknya mast yang diperbolehkan pada
suatu tower crane. Semakin cepat kecepatan angin pada suatu daerah, maka jumlah mast tidak boleh
terlalu banyak sehingga tower crane tidak terlalu tinggi. Berikut adalah mast.

Gambar diatas adalah bagian Tower Crane yaitu Mast, bagian ini adalah kerangka yang menyusun
berdirinya tower crane. Sehingga penyusunan kerangka ini juga harus menetukan faktor angin, sehingga
semakin banyak angin maka mast tidak boleh terlalu tinggi.

14 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


3. Slewing Unit

Slewing unit dipasang pada bagian paling atas dari mast. Dengan adanya slewing unit, maka sebuah
tower crane dapat berotasi sampai 360 o. Pada slewing unit, terdapat roda gigi dan motor yang berfungsi
untuk melakukan gerakan berputar.

Gambar diatas adalah bagian yang berfungsi untuk membelokkan Tower Crane agar dapat mencapai
posisi yang diinginkan dengan mudah. Alat ini digerakkan oleh motor yang terdapat pada bagian samping
roda gigi tersebut, sehingga dapat berotasi hingga 360° sesuai dengan posisi yang diinginkan.

4. Jib ( working arm )


Merupakan bagian dari tower crane yang berfungsi untuk menahan beban. Sebuah troli akan bergerak
sepanjang jib ( gerakan horizontal ) menjauhi atau mendekati pusat crane.

Gambar diatas adalah lengan yang menopang troyel dan hook sehingga beban yang dibawa dapat
dipindah sesuai dengan posisi yang diinginkan. Lengan tersebut menahan adanya beban yang dibawa
oleh mesin ini. Sehingga beban dapat terangkat.

5. Counter-weight
Counter-weight merupakan beton yang dipasang pada ujung lengan pendek tower crane. Counter weight
berfungsi sebagai pemberat sehingga menciptakan keseimbangan momen saat ada beban pada jib.
Dengan demikian, momen yang dirasakan pada base dan pondasi tidak begitu besar.

Gambar diatas adalah bagian Counter Weight yang berada ujung lengan tower yang pendek. Pemberat ini
berfungsi sebagi penyeimbang sehingga beban yang dibawa tower pada lengan yang pajang dapat
terbawa dengan seimbang dengan kapasitas beban yang lebih banyak, karena pemberat ini berfungsi
untuk menyeimbangkan beban yang dibawa pada tower.

6. Cabin operator
Melalui kabin ini, seorang operator mengoperasikan crane. Semua motor pada crane dikendalikan melalui
kabin ini untuk mengatur jarak jangkau dan arah gerakan.

Gambar tersebut adalah tempat control Tower Crane sehingga beban yang dibawa dapat diarahkan pada
tempat yang dibutuhkan.

7. Hook, trolley, dan pulley


Ketiga bagian ini memiliki peran penting dalam mengangkat muatan. Hook berguna sebagai pengait pada
muatan. Puli (pulley) berfungsi meneruskan kabel baja dari drum. Sementara trolley berfungsi melakukan
gerakan trolleying.

Hook berfungsi sebagai pengkait beban yang akan dibawa pada Tower Crane tersebut, Hook ini terdapat
gulungan baja dan Pulley sebagai penerus kabel baja dari gulungan tersebut sehingga hook dapat naik
dan turun untuk mencapai material yang akan dipindahkan seperti yang terlihat pada gambar 3.2 tersebut.

15 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


Sedangkan trolley berfungsi untuk memindahkan beban ag terkait oleh hook secara horizontal mengikuti
lintasan yang ada pada jib/lengan tower tersebut.

8. Drum dan kabel baja


Drum berfungsi untuk menggulung atau mengulurkan kabel baja sehingga beban dapat naik ataupun
turun. Sementara kabel baja berfungsi untuk menopang beban yang di angkat oleh crane.

Gambar gulungan baja tersebut berguna untuk mengulur dan menarik kawat baja sehingga beban ang
terkait pada hook dapat terangkat, tentunya dengan spesifikasi berat yang telah ditentukan dan tidak
melebihi kapasitas mesin tersebut. Gulungan baja tersebut digerakkan leh sebuah motor listrik, sehingga
apabila aliran listrik tersebut dialirkan maka motor bergerak menggerakkan gulungan tersebut, dan apabila
aliran dihilangkan maka motor berhenti dan mengunci gulungan tersebut agar tidak jatuh.

9. Motor
Pada tower crane, juga terdapat motor yang berguna untuk melakukan hoisting mechanism (winch motor),
slewing mechanism dan trolleying mechanism.

Gambar diatas adalah fungsi kerja motor listrik yang menggerakkan bagian-bagian komponen pada tower
crane tersebut. Adapun fungsi motor listrik tersebut sebagai berikut :
1. Whinch Motor (Hoisting Mechanism)
Motor tersebut berfungsi untuk menggerak gulungan kawat baja seperti yang terlihat pada gambar 2.16
sehingga kawat dapat menarik dan mengulur kawat.
2. Trolleying MechanismMotor yang terlihat pada gambar 2. 17 tersebut berfungsi untuk
menggerakkan/memindahkan muatan sepanjang lengan/jib pada tower crane. Sehingga motor tersebut
bergerak secara horizontal sepanjang lintasan yang ada pada lengan tower crane.
3. Slewing Mechanism
Motor tersebut berfungsi menggerakkan kerangka dengan gerak rotasi hingga 360°. Sehinnga tower crane
dapat berputar.

b. Pembangkit Listrik

Pembangkit listrik ini berfungsi sebagai sumber utama untuk mengoprasikan Tower Crane tersebut.
Pembangkit tersebut menggunakan Generator Set, yang merupakan alat pembangkit tenaga listrik dengan
mesin diesel. Generator ini digunakan sebagai sumber listrik untuk tower crane, selain dapat digunakan
sebagai sumber listrik untuk penerangan pada lokasi proyek. Generator yang digunakan adalah dengan
kapasitas 150 KVA.

c. Kapasitas Alat

Besarnya muatan yang dapat diangkat oleh Tower Crane telah diatur dan ditetapkan dalam manual
operasi Tower Crane yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat Tower Crane. Prinsip dalam penentuan beban

16 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


yang bisa diangkat adalah berdasarkan prinsip momen. Jadi jarak dan ketinggian tertentu Tower Crane
memiliki momen batas yang tidak boleh dilewati. Panjang lengan muatan dan daya angkut muatan
merupakan suatu perbandingan yang bersifat linier. Perkalian panjang lengan dan daya angkut maksimum
pada setiap titik adalah sama dan menunjukkan kemampuan momen yang bisa diterima Tower Crane
tersebut. semakin berat beban yang haru diangkut maka radius operasi yang dapat dicapai juga akan
semakin kecil. Sehingga kapasitas Tower Crane bergantung pada beberapa faktor. Yang perlu
diperhatikan adalah bahwa jika material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya maka tower crane
akan terjungkir. Oleh karena itu berat material yang diangkut sebaiknya ± 85% dari kapasitas alat. Adapun
beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat adalah berikut ini :

1. Ayunan angin terhadap alat.


2. Ayunan beban pada saat dipindahkan.
3. Kecepatan pemindahan material.
4. Pengereman mesin dalam pergerakannya.

Jenis Tower Crane


Menurut Rostiyanti (2002), Jenis jenis tower crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri Yaitu :
1. Free Standing Crane
Crane yang berdiri bebas (free standing crane) berdiri di atas pondasi yang khusus dipersiapkan untuk alat
tersebut. Jika crane harus mencapai ketinggian yang besar
maka kadang – kadang digunakan pondasi dalam seperti tiang pancang.

2. Rail Mounted Crane


Penggunaan rel pada rail mounted crane mempermudah alat untuk bergerak sepanjang rel tersebut.
Tetapi supaya tetap seimbang gerakan crane tidak dapat terlalu cepat. Kelemahan dari crane tipe ini
adalah harga rel yang cukup mahal, rel harus diletakkan pada permukaan yang datar sehingga tiang tidak
menjadimiring.

3. Climbing Tower Crane


Crane ini diletakkan didalam struktur bangunan yaitu pada core atau inti bangunan. Crane ini bergerak
naik bersamaan dengan struktur naik. Pengangkatan crane dimungkinkan dengan adanya dongkrak
hidrolis atau hydraulic jacks. Dengan lahan terbatas maka alternative penggunaan crane climbing.

4. Tied In Crane
Crane tipe ini mampu berdiri bebas pada ketinggian kurang dari 100 meter. Jika diperlukan crane dengan
ketinggian lebih dari 100 meter, maka crane harus ditambatkan atau dijangkar pada struktur bangunan.
Fungsinya untuk menahan gaya horizontal.

Dari berbagai tipe ini prinsip kerjanya hampir sama, mengangkat pada gerakan horisontal, berputar,
bergerak secara radial dan sebagainya. Hampir semua fasilitas transport memindahkan muatan dengan
berbagai sudut atau secara vertikal dapat dilakukan.

17 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


2.5 Penggunaan Tower Crane

a. Spesifikasi Peralatan Tower Crane


Penentuan tipe dan jenis peralatan ( spesifikasi peralatan ) merupakan langkah yang harus dilakukan
sebelum menghitung kapasitas operasi peralatan dan waktu pelaksanaan, serta biaya pelaksanaan.
Spesifikasi dari tower crane yang digunakan adalah tipe Free Standing Crane karena tipe tower crane ini
mampu berdiri bebas dengan pondasi khusus untuk tower crane itu sendiri : dengan Lifting capacity ; 2,4
ton di ujung jib dan maximum capacity ; 8 ton dan memiliki jib radius 61,5 m yang karena mampu
menjangkau 100% area proyek.

b. Rencana Penempatan Tower Crane


Penempatan alat yang tepat pada lokasi proyek akan dapat memperlancar kegiatan proyek. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara menganalisa kondisi lokasi proyek, diantaranya jalur mobilisai alat tersebut
terhadap perencanan tata letak atau
penempatan baik itu penimbunan material, gudang, kantor dan lainnya. Dimana penempatan alat ini harus
mampu dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam proses pelaksanaan proyek tersebut.
Posisi operasional tower crane adalah penempatan tower crane pada suatu lokasi proyek untuk
melakukan pekerjaan pengangkatan, pengecoran dan lain – lain. Dimana radius perputaran dari tower
crane tersebut dapat mampu menjangkau seluruh lokasi proyek sehingga tower crane dapat
menyelesaikan pekerjaan sefektif mungkin. Menurut (Nugraha dkk,1985), dalam menentukan tata letak
alat tower crane harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut ini :
1. Arah gerak atau lintasan tower crane sebaiknya sejajar dengan arah memanjang dari bangunan.
2. Harus tersedia ruang cukup untuk proses pemindahan.
3. Dengan ukuran tower crane yang minimum, radius dan tinggi dan dapat menjangkau 100 % area
gedung.

Letak tower crane direncakan sebagai berikut :


1. Letak crane tepat ditengah – tengah bangunan dari posisi memanjang, karena pada posisi tersebut
tower crane dapat menjangkau 100 % area bangunan dengan jib radius yang minimum.
2. Tower crane berada di samping kanan bangunan dari tampak utara dengan free standing setinggi 50 m
supaya tidak membentur bangunan lain pada saat proses kerja.
3. Jarak tower crane dari bangunan disesuaikan dengan data teknis dari tipe tower crane yang digunakan.
Seperti yang terlihat dibawah ini :

c. Cara Pemasangan Tower Crane


Cara pemasangan tower crane dapat dilakukan dengan metode kerja sebagai berikut:
1. pemasangan fine angle dan base section
Cara pemasangan Tower Crane yang pertama kali dilakukan adalah penanaman fine angle dan base
section kedalam lubang pondasi. Yaitu sebelum dilakukan pemasangan tower crane, harus disiapkan
pondasi dari semen yang dicor, untuk ukuran dan kedalaman tergantung dari tower crane yang akan

18 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


digunakan. Pada bagian dasar pondasi ditanamkan Fine Angle dari besi cor berkualitas tinggi, yang
berfungsi untuk memperkokoh pondasi. Kemudian dilakukan pengecoran beton terhadap pondasi tersebut.

Setelah fondasi selesai dibuat, perlu waktu 1 minggu untuk menunggunya menjadi keras dan kering,
sebelum diinstal keseluruhan rangkaian alat tersebut. Dan Tower crane akan berdiri dan di ‘baut’ dengan
pondasi untuk menjaga stabilitasnya, kemudian dihubungkan dengan bagian menara (tower) penopang
tower crane tersebut.

2. Pemasangan mast section


Pemasangan mast section menggunakan bantuan mobile crane untuk membantu melakukan pemasangan
awal mast section dengan cara mengangkat dan menempatkan mast section pada base section tower
crane. untuk penambahan mast section Apabila sesuai spesifikasi free standing crane, maka langsung
dapat dirakit bagian per-bagian menggunakan pertolongan sebuah mobile-crane. Jika crane yang dirakit
lebih tinggi atau terjadi penambahan maka crane menggunakan proses ” self assembly “. Biasanya di
gunakan pada pemasangan Crane yang di tambatkan pada bangunan (tied-in tower crane).

3. Pemasangan climbing frame crane


Pemasangan climbing frame crane menggunakan mobile crane. Mobile crane melakukan pemasangan
climbing frame crane yang digunakan untuk self assembly. Dimana climbing frame crane akan
mengangkat slewing unit ke atas sehingga terdapat ruang kosong di antara slewing unit dan mast section
kemudian jib akan mengangkat sebuah mast section untuk kemudian diletakan pada ruang kosong
diantara slewing unit dan mast section. Kedua proses tersebut akan terus berlanjut hingga mendapat
ketinggian yang diinginkan.

4. Pemasangan joint pin


Setelah pemasangan climbing frame crane Kemudian mobile crane melakukan pemasangan joint pin
diatas climbing crane.
5. Pemasangan jib dan counter jib
Setelah pemasangan joint pin Kemudian mobile crane melakukan Pemasangan jib dan counter jib.

6. Pemasangan counter weight


Setelah pemasangan jib dan counter jib Kemudian mobile crane melakukan Pemasangan counter weight.
Kebanyakan tower crane dirakit untuk mencapai ketinggian yang diinginkan, sejak pertama alat tersebut
dirakit dan digunakan. Kemudian, alat tersebut akan tumbuh semakin tinggi bersamaan dengan
tumbuhnya bangunan yang sedang dibangun. Dan jika struktur yang dibangun sangat tinggi, maka tower
crane dapat juga dihubungkan pada bangunan, untuk mendapatkan tambahan kestabilan.

d. Cara Pembongkaran Tower Crane


Apabila pekerjaan telah selesai dan sudah waktunya untuk membongkar tower crane tersebut. Tahapan
pembongkaran tower crane adalah kebalikan dari pemasangannya. Mula-mula hooke akan melepaskan
bagian section terakhir, sehingga timbul ruang kosong antara slewing dengan section ke 2 terakhir dan
teleskop diturunkan perlahan-lahan hingga menyatu dengan section berikutnya. Kemudian hooke
melepaskan section berikutnya, sehingga timbul slewing dengan section ke 3 terakhir. Proses ini dilakukan
terus menerus hingga slewing menyatu dengan section 1.

19 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


Dengan bantuan mobil crane, tower crane dilepaskan satu per-satu. Dimulai dari hoist dilepaskan 3 buah
terlebih dahulu, setelah itu jib beserta perlengkapannya dilepaskan. Berikutnya, counter jib dilepaskan
beserta perlengkapannya. Tower crane menjadi bentuk ( I ) kembali. Top head dan slewing dilepaskan
dengan mobil crane, dilanjutkan dengan teleskop, section 1 hingga basic master. Setelah selesai
pembongkaran hanya menyisakan pondasi tower crane, selanjutnya dibongkar dengan menggunakan alat
berat untuk mengambil fine angel yang akan digunakan kembali untuk mendirikan tower crane berikutnya.

Kesimpulan
Menurut Rostiyanti (2002), Tower Crane merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengangkat
material secara vertikal dan horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak terbatas. Disebut
Tower karena memiliki rangka vertikal dengan bentuk standard dan ditancapkan pada perletakan yang
tetap. Fungsi utama dari tower crane adalah mendistribusikan material dan peralatan yang dibutuhkan oleh
proyek baik dalam arah vertikal ataupun horizontal. Tower crane merupakan peralatan elektromotor,
artinya menggunakan listrik sebagai penggeraknya. Tenaga gerak tersebut diperoleh dari PLN maupun
generator set. Prinsip kerja tower crane berdasarkan kekuatan mesin (genset), keseimbangan beban,
momen dan tegangan tarik kabel, serta sifatnya dapat berputar 360 derajat. Pada prinsipnya, tower crane
merupakan pesawat pengangkat dan pengangkut yang memiliki mekanisme gerakan yang cukup lengkap
yakni : kemampuan mengangkat muatan (lifting) menggeser (trolleying), menahannya tetap di atas bila
diperlukan dan membawa muatan ke tempat yang ditentukan (slewing dan travelling).

Bagian Utama Tower Crane :

1. Rangka
2. Kabel Baja (Ropes)
3. Kait (Hook)
4. Pulley (Shave)
5. Drum penggulung kabel baja
6. Motor Penggerak

Menurut Rostiyanti (2002), Jenis jenis tower crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri Yaitu :
free standing crane, rail mounted crane, climbing tower crane, tired in crane.
Penggunaan tower crane : yaitu pada tempat yang strategis tentunya, dengan memprehatikan beberapa
faktor antara lain sebagai berikut :
1. Arah gerak atau lintasan tower crane sebaiknya sejajar dengan arah memanjang dari bangunan.
2. Harus tersedia ruang cukup untuk proses pemindahan.
3. Dengan ukuran tower crane yang minimum, radius dan tinggi dan dapat menjangkau 100 % area
gedung.
Letak tower crane direncakan sebagai berikut :
4. Letak crane tepat ditengah – tengah bangunan dari posisi memanjang, karena pada posisi tersebut
tower crane dapat menjangkau 100 % area bangunan dengan jib radius yang minimum.

20 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


5. Tower crane berada di samping kanan bangunan dari tampak utara dengan free standing setinggi 50 m
supaya tidak membentur bangunan lain pada saat proses kerja.

B. Mobile Crane (Truck Crane)

Mobile Crane (Truck Crane) adalah crane yang terdapat langsung pada mobile (Truck)
sehingga dapat dibawa langsung pada pada lokasi kerja tampa harus menggunakan kendaraan
(trailer). Crane ini memiliki kaki (pondasi/tiang) yang dapat dipasangkan ketika beroperasi, ini
dimaksukkan agar ketika beroperasi crane menjadi seimbang.
Jenis Mobile Crane:
b. Hydraulic Truck Cranes
Standar dalam mobile crane, hidrolik truk crane dapat mengangkat ribuan pound menggunakan tenaga
hidrolik yang mengandalkan kekuatan melalui minyak untuk mendorong piston boom dalam arah yang
berlawanan. Crane type ini sangat umum digunakan dalam berbagai kegiatan konstruksi. Truk hidrolik
crane sangat penting untuk membangun proyek-proyek besar seperti jembatan, gedung, bandara, jalan
raya, dan banyak lagi.

21 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


c. All Terrain Cranes
All terrain cranes adalah crane multi-funngsional yang dirancang untuk digunakan pada kedua jalan raya
beraspal halus ataupun off-road dengan kecepatan hingga 40 mph. Crane type ini dikembangkan pada
tahun 1981 oleh Liebherr untuk kebutuhan crane teleskopik dalam pembangunan 3.100 km jaringan pipa
gas dan stasiun pompa di Siberia. Biasanya crane ini menggunakan all-whell drive, dan didukung oleh satu
atau dua mesin dan memiliki derek hidrolik untuk dioperasikan dan boom teleskopik yang bisa mencapai
hampir 200 kaki dan membawa sampai 130 ton pada beberapa model.

d. Rough Terrain Cranes


Jenis crane hidrolik, rough terrain crane dirancang untuk beroprasi khusus pada off-road di medan kasar
dengan kemampuan all-wheel drive dan ban karet. Rough terrain crane digunakan untuk operasi pick-and-
carry seperti jembatan bangunan dan proyek-proyek konstruksi besar dimana kemampuan manuver yang

22 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


tinggi dan kapasitas angkat yang dibutuhkan. Type crane ini tidak biasanya diperbolehkan dijalan raya
umum, kecuali di Jepang, dan harus diangkut ke tempat kerja demgan truk atau lowboy.

e. Crawler Cranes
Crawler crane merupakan pesawat pengangkat material yang biasa digunakan pada lokasi proyek
pembangunan dengan jangkaun yang tidak terlalu panjang. Crane ini memiliki roda-roda rantai (crawler)
yang dapat bergerak ketika digunakan dan digunakan pada berbagai medan. Untuk bisa sampai
kelokasi crawler crane diangkut menggunakan truck trailer ke tempat lokasi dengan membongkar bagian
‘Boom’ menjadi beberapa bagian kemudian dipasang kembali pada lokasi proyek.

23 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


C. Hidraulik Crane
Umumnya semua jenis crane menggunkan sistem hidraulik (minyak) dan pheneumatik (udara) untuk
dapat bekerja. Namun secara khusus Hidraulik crane adalah crane yang biasa digunakan pada
perbengkelan dan pergudangan dll, yang memilki struktur sederhana. Crane ini biasanya diletakkan pada
suatu titik dan tidak untuk dipindah-pindah dan dengan jangkauan tidak terlalu panjang serta putaran yang
hanya 180 derajat. Sehingga biasanya pada suatu perbengkelan/pergudangan terdapat lebih dari satu
Crane.

D. Hoist Crane
Hoist Crane adalah pesawat pengangkat yang biasanya terdapat pada pergudangan dan perbengkelan.
Hoist Crane ditempatkan pada langit-langit dan berjalan diatas rel khusus yang yang dipasangi pada
langit-langit tersebut. Rel-rel tadi juga dapat bergerak secara maju-mundur pada satu arah.

E. Jip Crane
Jip crane adalah pesawat pengangkat yang terdiri dari berbagai ukuran, jip crane yang kecil biasanya
digunakan pada perbengkelan dan pergudangan untuk memindahkan barang-barang yang relatif berat. Jip
crane memilki sistem kerja dan mesin yang mirip seperti ‘Hoist Crane’ dan struktur yang mirip ‘Hidraulik
Crane’.

24 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


5. Motor Grader
Motor grader adalah alat berat yang digunakan untuk meratakan jalan, membentuk jalan (grading) yang
dibiasa digunakan dalam proyek pembangunan jalan. Motor grader merupakan salah satu alat berat yang
sangat penting untuk konstruksi jalan. Grader juga dapat digunakan untuk pengupasan lapisan atas yang
hendak dibuang, atau dikurangi, mencampur material dan meratakan/ menyebarkannya lagi. Meratakan
area dengan grader sangat diperlukan untuk pemadatan yang sempurna oleh compactor.

Grader mempunyai roda dari karet sehingga dapat dikendarai di jalanan beraspal, 4 wheel drive dengan
transmisi otomatis. Grader juga berbeda dari alat berat yang lain, karena hasil akhirnya merupakan
visualisasi dari sang operator.

Salah satu skill yang membedakan operator grader professional dan pemula adalah kemampuan untuk
memvisualisasikan hasil akhir yang sempurna, tikungan, kemiringan, tanjakan dan turunannya dan
membentuk jalanan sesuai dengan visualisasi tersebut.

Fungsi Motor Grader


a. Membuat jalan, seperti membentuk jalan (grading)
b. Meratakan jalan, dan finishing

Motor grader adalah sebuah traktor roda dengan dilengkapi peralatan kerja (work equipment) seperti:
1. Blade yang berfungsi untuk meratakan tanah,
2. Scarifier yang dipasang pada bagian depan blade digunakan untuk memecah material-material
keras
3. Ripper yang dipasang pada bagian belakang alat yang berguna juga untuk memecah
material-material keras.

Bagian – Bagian Motor Grade:

25 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


1. Blade lift cylinder
2. Drawbar lift cylinder
3. Cab
4. Rear wheel
5. Ripper
6. Articulate cylinder
7. Blade
8. Front wheel
9. Head lamp

Perlengkapan Kerja
Pada sebuah motor grader ada beberapa perlengkapan kerja yang digunakan, seperti dibawah ini:

1. Front blade
Front blade sangat dibutuhkan untuk pekerjaan- pekerjaan spreading (penaburan) yang sulit.

2. Front pull hook


Front pull hook dipasang dibagian depan alat yang berfungsi untuk menarik. Terdapat dua tipe hook, yaitu
front weight with nails dan Ushape bracket welded on front axle. Jika front attachment, seperti front blade
dipasang, maka hook tersebut tidak tersedia.

3. Push plate
Komponen ini digunakan untuk menumbangkan pohon atau mendorong alat lain pada saat terjebak dalam
lumpur. Push plate juga berfungsi sebagai pemberat (counterweight) untuk menjaga agar roda depan tidak
terangkat pada saat alat tersebut digunakan untuk melakukan pekerjaan
ripping.

4. Scarifier
Scarifier digunakan untuk menggali material-material keras seperti aspal atau lapisan es yang tidak
mampu digali dengan menggunakan blade. Banyaknya jumlah gigi yang terdapat pada scarifier tergantung
pada kekerasan material yang akan digali.

5. Extension blade
Dengan menggunakan extension blade ini, blade dapat diperpanjang baik satu sisi maupun kedua sisi.
Pekerjaan yang dilakukan dapat lebih efisien tetapi hanya dapat digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
ringan saja.

6. Hydraulic blade tip control


Dengan adanya hydraulic blade tip control, maka sudut potong blade dapat diatur secara hidrolik melalui
kabin operator.

7. Rear mounted ripper


Ripper ini digunakan untuk menggali batu atau material keras yang tidak dapat dikerjakan dengan
menggunakan scarifier

26 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


6. Compactor
Compactor sering disebut sebagai alat pemadat. Compactor digunakan untuk memadatkan tanah yang
merupakan upaya untuk mengatur kembali susunan butiran tanah agar menjadi lebih rapat sehingga tanah
menjadi lebih padat.

Jenis-jenis alat

a. Three wheel roller (mesin gilas tiga roda)


b. Tandem roller (mesin gilas roda dua atau tandem)
c. Sheepfoot type roller (mesin gilas tiga roda besi dengan permukaan seperti kaki kambing)
d. Pneumatic tire roller (mesin gilas dengan roda ban karet bertekanan angin)
e. Soil compactor (pemadat aspal)
f. Landfill compactor

Fungsi dari alat


a. Memadatkan tanah
b. Memadatkan lapis perkerasan (lentur)
c. Memadatkan Lapis Atas (Surface)

Bagian – bagian Tandem Roller


a. Mesin (Engine).
b. Pompa kemudi (Steering Pump).
c. Pembagi daya (Power driver).
d. Pompa propeller (Propelling pump).
e. Pompa penggetar (Vibrating pump).
f. Katup kemudi (Teering Valve)
g. Silinder kemudi (Steering silinder).
h. Motor penggerak/pemutar (Ropelling motor).
i. Transmisi(Transmission).
j. Rem parkir (Parking brake).
k. Sambungan universal (Universal joint)
l. Roda gigi differensial (Differential gear).
m. Roda gigi planet (Planatory gear).
n. Motor getar (Vibration motor).
o. Penggetar (Vibrator).

Klasifikasi Roller
Terdapat berbagai macam roller yang biasa dipakai pekerjaan konstruksi, masing-masing mempunyai
bentuk yang berbeda sesuai kegunaannya, Klasifikasi roller yang banyak dikenal antara lain:

27 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


a. Berdasar cara bergeraknya, ada yang bergerak sendiri (self propelled) dan ada yang ditarik traktor
(towed).
b. Berdasar bahan roda-roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (steel wheel) dan ada yang
terbuat dari karet (pneumatic).
c. Dilihat dari bentuk permukaan roda, ada yang bentuk permukaannya halus (plain), segment, grid,
sheepfoot (kaki domba) dan lain-lain.
d. Dilihat dari susunan roda-roda gilas, ada yang beroda tiga (three wheel), tandem roller (roda dua)
dan three axle tandem roller.
e. Alat penggilas khusus, misalnya vibrating roller bekerja menggunakan getaran sebagai unsur
utama dalam usaha pemampatan tanah.

Tipe Dan Jenis Compactor


Jenis jenis compactor mempunyai spesiikasi tersendiri untuk dipakai pemadatan berbagai jenis
tanah, atau dengan memperhatikan berbagai faktor, misalnya Untuk tanah pastis dan cohesive
maka alat pemadat sheep foot roller adalah paling cocok, pasir atau kerikil berpasir vibrating roller
dan pneumatic tired roller sering dipergunakan untuk tanah jenis ini, sementara untuk pasir
bercampur lempung atau tanah liat, compactor yang sesuai untuk jenis tnah ini adalah segmented
rollers.

a. Smooth steel roller (penggilas besi dengan permukaan halus) Dan Three wheel rollers
(penggilas roda tiga).

Penggilas Roda Tiga (Three wheel roller) merupakan alat penggilas yang tertua dan sampe
sekarng masih digunakan sebagai pekerjaan alat pemampatan tanah. Three wheel roller ini
digunakan untuk memampatkan lapisan yang terdiri dari bahanbahan yang berbutir kasar,
misalnya untuk pembuatan jalan. Alat ini mempunyai berat antara 6-12 ton.

Three wheel roller apabila diinginkan untuk pemampatanyang besar, roda silindernya dapat diisi
dengan zat cair (minyak atau air) atau dapat juga diisi pasir. Usaha penambahan berat dengan zat
cair atau pasir dapat meningkatkan berat alat 15%sampai 35%.

28 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


b. Tandem rollers (penggilas tandem)

Alat ini biasanya digunakan untuk penggilasan akhir. Misalnya untuk penggilasan aspal beton agar
diperoleh hasil akhir permukaan yang rata. Tandem roller dibagi menjadi dua macam:

1. Two axle tandem roller (dengan dua as).


Tandem ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya. Dan beratnya antara
8-14 ton.

2. There axle tandem roller (dengan tiga as).


Thre axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan - pekerjaan yang berat seperti mengerjakan
landasan pesawat teerbang atau membuat pondasi jalan.

Konstruksi dari threeaxle tandem roller apabila ditambah satu roda depan yang dipasang pada
perpanjangan overhead frame disebut walking beam, yang dapat bergerak bebas naik turun
mengikutiketidakrataan permukaan jalan, sehingga satuan tekanan per satuan lebar rol dapat
dipertahankan besarnya. Walking beam dapat juga dikunci, sehingga dapat bergerak ke atassaja
apabila permukaan jalan tidak rata. Penguncian walking beam dapat dilakukan penuh, sehingga
walking beam tidak dapat bergerak sama sekali ke atas maupun ke bawah.

29 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


c. Pneumatic tired rollers (penggilas roda ban angin)

Roller ini mempunyai roda - roda dari ban karet (pneumatic) dengan permukaan yang dibuat rata.
Susunan rodanya dibuat sedemikian rupa sehingga jalur yang dilewati jatuh diantara jalur-jalur
roda belakang. Dengan demikia gilasan dapat merata pada satu lintasan roller.

Jumlah roda-roda gilas selalu gasal, Misalnya 9 (4 roda depan, 5 roda belakang), 11 (5 roda
depan, 6 roda belakang) Berat roller jenis ini juga dapat ditambah dengan mengisi air atau pasir
dalam bak bak yang disediakan dalam dinding mesin, sehingga berat satu roller dinyatakan dalam
dua angka, misalnya antara 9 samapai 16 ton.

Tekanan roda pada permukaan tanah dapat diatur dengan tekanan udara dalam ban (inflation
pressure), makin keras ban dipompa, makin besar tekanan per satuan luas permukaan tanah. atau
13 (6 roda depan, 7 roda belakang). Penggilasan dengan ban ini mempunyai ciri khusus dengan
adanya kneading effect, ialah air dan udara dapat ditekan ke luar (pada tepi-tepi ban) yang segera
akan menguap pada keadaan udara yang kering. Kneading effect ini sangat membantu dalam
usaha pemampatan bahan-bahan yang banyak mengandung lempung atau tanah liat.

Kneading effect ini juga diperbesar pengaruhnya dengan membuat sumbu roda yang dapat
bergoyang mengikuti ketidakrataan permukaan tanah. Roda yang dapat bergoyang demikian ini
disebutwhole wheel, yang sangat berguna dalam mempertahankan tekanan yang sama dari
semuaroda roller, karena tidak ada roda roda yang menggantung bebas.

Bergoyangnya roda ini menyebabkan roller baik sekali untuk digunakan pada penggilasan pasir
atau bahan bahan dengan butir kasar, karena gerakan ban akan membantu dalam mengatur
kedudukan butir untuk mencapai kemampatan yangn optimal. Perlu diperhatikan pada
penggilasan bahan berbutir kasar yang tajam ban-ban penggilas akan cepat rusak, sehingga
pneumatic tired roller banyak digunakan dalam pekerjaan pengasapalan jalan. misalnya pada hot
mix asphalt concrete, di samping juga baik untuk penggilasan lapisan-lapisan tanah yang tipis.

30 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


d. Sheep foot type rollers (penggilas kaki kambing)

Sheepfoot roller termasuk alat pampat yang melindas dari bawah. Bagian utama roller berupa drum
yang sekelilingnya diberi kaki-kaki, sehingga tekanan roller dapat terpusat pada kepala kaki kaki yang
merupakan bidang bidang kecil dan memberikan tekanan per satuan luasyang besar.

Sheepfoot roller merupakan alat pampat yang ditarik, dan pada waktu ditarik kaki-kaki domba akan
masuk kedalam lapisan tanah, dan dinding drum yang ada pada permukaan lapisan akan
memberikan kemampatan sementara. Sehingga tebal lapisan yang efektif untuk pemampatan dengan
sheepfoot roller ini antara 20-25 cm, dan bahan tanah yang cocok untuk sheepfoot roller ini adalah
tanah yang banyak mengandung lempung.

e. Vibration Rollers (Penggilas getar)

Vibration Roller adalah termasuk tandem roller, yang cara pemampatannya menggunakan efek
getaran, dan sangat cocok digunakan pada jenis tanah Efisiensi pemampatan yang dihasilkan sangat
baik,karena adanya gaya dinamis terhadap tanah. Butir butir tanah cenderung akan mengisi bagian
bagian yang kosong yang terdapat di antara butir- butirnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses pemampatan dengan vibration roller ialah:


a. Frekuensi getaran,
b. Amplitude dan
c. Gaya sentrifugal.

31 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


f. Vibratory plate compactor (alat pemadat getaran)

Portable roller adalah roller jenis kecil dengan berat hanya 4 sampai 6 ton saja, salah satu jenisnya
ada dilengkapi dengan roda karet yang dapat dinaik-turunkan. Waktu bekerja roda karet digantung,
sehingga yang menyentuh permukaan tanah adalah roda-roda bajanya. Apabila ingin dipindahkan
(dibawa), roda karet diturunkan kemudian roller ditarik dengantraktor atau truk, jenis lain dari tipe
adalah hanya dengan dioperasionalkan dengan tangan saja.

Trench roller adalah penggilas khusus parit atau lubang galian, sehingga konstruksinya dibuat khusus
sedemikian rupa agar sesuai untuk pekerjaan tersebut. Roda yang sebelah dibuat dari baja halus
dengan diameter roda lebih besar, yang digunakan sebagai pemampat, sedang rodayang sebelahnya
lagi dan juga roda kemudi (guide roll) dibuat dari ban karet dengan diameter roda lebih
kecil. Kemampuan roller ini untuk memampatkan parit sedalam antara 16 sampai 23 inci.

g. Mesh grid rollers (penggilas dengan roda anyaman)

Mesh grid Roller adalah Mesin gilas yang rodanya berbentuk anyamanyaman. Baik untuk usaha
pemampatan tanah dengan butiran yang banyak mengandung butiran kasar lebih baik digunakan
meshgrid roller.

Pengaruh plain wheel roller terhadap kemampuatan yang dihasilkan adalah pemampatan dariatas ke
bawah, yang artinya bagian atas akan mencapai kemampatan terlebih dahulu pada bagian bawah.

32 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat


Hal ini karena penampang melintang pengaruh tekanan roda gilas ke dalamlapisan tanah bebentuk
trapezium, sehingga tekanan per satuan luas di bagian atas lebih besar dari pada bagian bawah. Jika
tebal lapisan yang harus dimampatkan besar , maka tekanan per satuan luas ini untuk bagian bawah
sudah tidak cukup besar untuk mencapai kemampatanyang diharapkan.

Untuk usaha pemampatan tanah dengan butiran yang banyak mengandung butiran kasar lebih baik
digunakan meshgrid roller. Alat ini memperbesar tekana per satuan luas permukaan, juga bidang
bidang rodanya dapat masuk ke dalam lapisan tanah, sehingga terjadi pemampatan dari bawah.

h. Segment rollers (penggilas dengan roda tersendiri dari lempengan)

Untuk tanah yang mengandung lempung (Tanah Liat), terutama tanah yang basah, Mesh grid Roller
kurang memberi hasil yang baik, karena Tanah akan tertinggal diantara batang-batang besi anyaman
roda. Untuk menghindari hal tersebut dapat digunakan segment roller yang rodanya tersusun dari
lempempengan-lempengan baja kecil-kecil.yang akan memberikan tekanan persatuan luas cukup
besar dan dapat masuk kedalam tanah sehingga terjadi pemampatanlangsung dari bawah.

33 Pemindahan Tanah Mekanis & Alat Berat

Anda mungkin juga menyukai