Anda di halaman 1dari 16

Nama : Bakri Umar

Nim : 511421088
MK : Pemindahan Tanah Mekanis
FUNGSI DAN APLIKASI ATECMENT ALAT BERAT

Alat berat dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi


tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat
Berat.

1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat

            Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat
tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat
dapat dibagi atas berikut ini.

a. Alat Pengolah Lahan

            Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang
harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih
terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan
menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat
digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain
dozer dapat digunakan juga motor grader. Funsi alat pengolah lahan adalah
antara lain untuk:
1.    Mengupas lapis permukaan
2.    Membuka jalan Baru
3.    Menyabarkan Material

                      I.        Dozer

             Dozer merupakan traktor yang dipasang pisau atau blade dibagian
depanya. Pisau berfungsi untuk mendorong, atau memotong material yang ada
didepanya. Jenis pekerjaan yang biasanya menggunkan dozer atau bulldozer
adalah:
·         Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan
·         Pembukaan jalan baru
·         Memindahkan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m
·         Membantu Mengisi material pada scraper
·         Menyebarkan material
·         Mengisi kembali saluran
·         Membersihkan quarry
Dozer terdiri dari tiga bagian, yaitu penggerak utama (prime mover), traktor dan
pisau (blade) dibagian depan. Konfigurasi pisau Buldozer.

Ukuran mesin(hp) 60-70 100-150 200 300 400


Berat mesin (ton) 5-8 10-12 16 25 35
Panjang pisau (m) 3 3.5 4 4.5 5
Tinggi pisau (m) 0.8 1 1.2 1.5 1.8

Teknik pengoperasiannya dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi ada


dua teknik yang sering digunakan, yaitu side by side dozing dan slot dozing.
Pada teknik side by side dozing, dua dozer bekerja secara bersama secara
berdampingan, pisau kedua dozer dihimpitkan sedekat mungkin. Untuk teknik
slot dozing dibuat semacam penghalang disisi piasu, yang berfungsi untuk
menghindari adanya spillage dari dozer .

Dozer

                            II.        Scraper

              Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut,
dan menabur tanah hasil pengerukan secara berlapis. Scraper dapa digunkan
sebagai alat pengankutan untuk jarak yang relative jauh (±2000 m) pada tanah
datar dengan alat penggerak roda ban. Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini
tergantung pada:
·         Karasteristik material yang dioperasikan
·         Panjang jarak tempuh
·         Kondisi jalan
·         Alat bantu yang diperlukan
Scraper umumnya digolongkan berdasarkan tipenya, scraper yang ditarik
(towed sraper), scraper bermotor (motorized scraper) dan scraper yang mengisi
sendiri (self loading scraper). Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor
dengan kekuatan mesin 300 hp atau lebih. Scraper jenis ini dapat menampung
material sebanyak 8-30m3
Towed scraper dalam pelaksananya dibantu alat lain seperti dozer.Alat
ini bekerja dengan kecepatan gerak lamban, namun kelebihan dari alat ini
adalah:
·         Mengangkut Heavy load
·         Berputar pada radius kecil
·         Menyebrkan material secara merata tanpa memerlukan alat lain
·         Ekonomis pada pekerjaan pembukaan lahan
            Daya tampung motorized scraper adalah sebanyak 15-30 m3 . Motorized  
scraper  mempunyai kekuatan 500 hp atau lebih dengan kecepatan mencapai 60
km/jam karena menggunkan alat penggerak ban.

Tabel Nilai FT (menit)


Kecepatan Pengangkutan rata – rata
Kegiatan 8-12 km/jam 12.5-24 km/jam 24-48 km/jam
1* 2* 3* 1* 2* 3* 1* 2* 3*
Pemuatan 0.8 1.0 1.4 0.8 1.0 1.4 0.8 1.0 1.4
Pembongkaran & memutar 0.4 0.5 0.6 0.4 0.5 0.6 0.4 0.5 0.6
Percepatan & perlambatan 0.3 0.4 0.6 0.6 0.8 1.0 1.0 1.5 2.0
Total 1.5 1.9 2.6 1.8 2.3 3.0 2.2 3.0 4.0
1* = kondisi baik
2* = kondisi sedang
3* = kondisi buruk
                                                               Scraper

                           III.        Motor Grader

            Motor grader merupakan alat perata yang mempunyai banyak macam
kegunaan. Pada umumnya grader digunakan dalam proyek dan perawatan jalan
dan dengan kemampuanya dalam bergerak, motor grader sering digunakan
dalam proyek lapangan terbang.
            Motor grader mempunyai fungsi bermacam – macam, antara lain:
·         Meratakan dan membentuk permukaan
·         Merawat jalan
·         Mengupas tanah
·         Menyebarkan material ringan
Motor grader terdiri dari enam bagian utama, yaitu penggerak (prime
mover), kerangka (frame), pisau (moldboard), sacrifier, circle, dan drawbar. Alat
penggeraknya adalah roda ban yang terletak dibelakang.
Rata – rata kecepatan Motor Grader
Pekerjaan Kecepatan (km/jam)
Membuat slope 4
Menggali saluran 4 - 6.4
Perataan akhir 6.5 – 14.5
Perawatan jalan 6.4 – 9.7
Pencampuran 14.5 – 32.2
Penebaran material 9.7 – 14.5

                                                Motor Grader

b. Alat Penggali

            Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat
digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori
ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
I.              Backhoe

            Pengoperasian backhoe umumnya untuk menggali saluran, terowongan,


atau basement. Backhoe terdiri dari enam bagian utama, yaitu struktur atas yang
dapat berputar, boom, lengan (arm), bucket, slewing ring, dan struktur bawah
boom, lengan dan bucket digerakan oleh sistem hidrolis. Struktur bawah adalah
penggerak utama yang dapat berupa roda ban atau roda crawler. Cara kerja
backhoe pada saat penggalian adalah sebagai berikut:

·         Boom dan bucket bergerak maju


·         Bucket digerakan menuju alat
·         Bucket melakukan penetrasi kedalam tanah
·         Bucket yang telah penuh diangkat
·         Struktur atas berputar
·         Bucket diayun sampai material didalamnya keluar

Waktu siklus Backhoe beroda crawler (menit)


Ukuran alat
Jenis materi
£ 0.76 m3 0.94 – 1.72 m3 > 0.76 m3
Kerikil, pasir, tanah organic 0.24 0.30 0.40
Tanah, lempung lunak 0.30 0.375 0.50
Batuan, lempung lunak
0.375 0.462 0.60

Backhoe/Exavator

II.            Front shovel
            Front shovel digunakan untuk menggali material yang diletakan diatas
permukaan dimana alat tersebut berada. Alat ini mempunyai kemampuan untuk
menggali material yang keras. Jika material yang akan digali lunak, maka font
shovel mengalami kesulitan. Langkah – langkah pekerjaanya adalahsebagai
berikut:
·         Gerakan bucket kedepan sampai bagian ujung bucket menyentuh material
·         Gerakan bucket keatas yang bertujuan untuk menggaruk tebing sehingga
bucket terisi
·         Tarik bucket kearah alat saat sudah terisi penuh material
·         Struktur atas berputar untuk pembongkaran material baik dengan membentuk
timbunan pada truk
·         Saat posisi tebing sudah jauh dari jangkauan, alat digerakan mendekati tebing
untuk pekerjaan penggalian selanjutnya.

III.           Dragline
Dragline merupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material
dengan jangkauan yang lebih jauh dari alat – alat gali lainya. Ketinggian
timbunan hasil pembongkaran, radius pergerakan dan jangkauan penggalian
dragline lebih besar disbanding dengan front shovel, untuk kapasitas yang sama
maka penggunaan dragline akan memberikan jangkauan yang lebih jauh. Namun
dilihat dari segi produktivitasnya , dengan kapasitas yang sama maka
produktivitas front shovel lebih lebih besar dari pada produktivitas dragline.

IV.          Clamshell
            Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas
seperti pasir, kerikil, batu pecah, dan lain – lain. Clamshell mengangkat material
secara vertical. Ukuran bucket pada clamshell berfareasiantara ringan sampai
berat. Bucket yang ringan biasanya digunakan untuk memindahkan material
sedangkan yang berat untuk menggali. Pad bucket yang berukuran berat
umumnya dipasang gigi yang membantu alat dalam menggali material. Dalam
pemilihan pemilihan bucket perlu di perhatikan bahwa bucketyang berat akan
mempersulit pengangkutan namun membantu penggalian.secara detail cara kerja
clamshell pada saat pengisian bucket adalah:
·         Bucket digantungkan pada kepala crane melalui hoist cable
·         Kemudian tag kabel dilepas
·         Bucket turun karena beratnya sendiri dan rahangnya membuka
·         Untuk mengisi bucket, rahang ditutup dengan menarik tag kabel

                                                            Clamshell

c. Alat Pengangkut Material

            Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat
ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya
secara horizontal pada jarak jangkau yang relative kecil. Untuk pengangkutan
material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat yang
digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat
lain yang membantu memuat material ke dalamnya.

                    I.        Crane

            Alat pengangkutan vertical atau alat pengangkut yang biasa digunakan
didalam proyek konstruksi adalah crane. Cara kerja crane sebagai alat angkat
adalah dengan mengangkat secara vertikal material yang akan dipindahkan,
memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang
diinginkan. Macam – macam crane digolongkan menjadi:
·         Crane dengan penggerak
·         Struktur atas crane dengan penggerak
·         Tower crane
            Crane dengan penggerak artinya crane tersebut dapat melakukan
mobilisasi dari suatu tempat ke tempat lain. Crane yang mempunyai kemampuan
bergerak ini terdiri atas tiga jenis yaitu clawler mounting (crane beroda clawler),
Truck crane, dan whell mounted crane.
            Struktur atas crane dengan penggerak, boom pada crane dengan
penggerak dapat berupa lattice boom dan telescopic boom. Latice boom adalah
boom crane yang terdiri dari rangkaian baja sedangkan telescopic boom adalah
boom hidrolis yang panjang pendeknya diatur dengan menggunakan silinder
hidrolis.
            Tower crane digunakan untuk mengangkat material secara vertikal dan
horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak tewrbtas. Beberpa
pertimbangan perlu diprhatikan dalam pemilihan alat ini adalah:
·         Kondisi lapangan tidak luas
·         Ketinggian tidak terjangkau oleh alat lain
·         Penggerak alat tidak perlu
            Jenis alat ini antara lain free standing crane, rail monted crane, tied in
crane, climbing crane

                  II.        Truk

Truk sangat efisien untuk pengangkutan jarak jauh. Kelebihan truk


disbanding alat lain:
·         Kecepatan lebih tinggi
·         Kapasitas besar
·         Biaya operasional kecil
·         Kebutuhanya dapat disesuaikan dengan kapasitas alat gali
 Klasifikasi truk berdasarkanfaktor:
·         Ukuran, tipe mesin dan bahan bakar
·         Jumlah roda,asdan cara penyetiran
·         Metode pembongkaran muatan
·         Kapasitas
·         Sistem pembongkaran ( rear dump, bottom dump, dan side dum )

Kapasitas dan berat truk:


Heaped Struck Berat
Berat kosong
Tipe truk capacity capacity maksimum  kg
kg (lb)
m3(yd3) m3(yd3) (lb)
769 C 23.6 17.5 31178 67586
30.9 22.9 68750 149000
34.1 26 39396 92534
773 B
44.6 34 86869 204000
51.3 36.4 60055 146966
777 C
67.1 47.6 132442 324000

Rear Dump
d. Alat Pemindahan Material

            Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak
digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan
material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat
pemindahan material.

I . loader

            Loader adalah alat umum yang dipakai dalam proyek konstruksi untuk
pekerjaan pemuatan material hasil penggalian ke dalam truk atau membuat
tiumbunan material. Jarak tempuh loader biasanya tidak terlalau jauh  . pada
baian depan loader terdapat bucket sehinggal alat ini umumnya disebut front-end
loader. alat penggerak dapat diklasifikasikan sebagai roda crawlwr atau ban.
            Kapasitas angkat loader dipengaruhi aleh beberapa factor . factor itu
antara lain,berat mesin, lokasi titik berat alat, panjang radius, tenaga alat.
Sementara produktivitas alat dipengaruhi oleh factor, kondisi material, tipe
bucket dan kapasitasnya, area untuk penggerak loader, waktu siklus, loader,
waktu efisien loader.
            Factor pemuatan bucket:
Material Factor
Material seragam atau campuran 0.95-1.00
Batu kerikil 0.85-0.90
Batu hasil peledakan (baik) 0.80-0.95
Batu hasil peledakan (rata -rata) 0.75-0.90
Batu hasil peledakan (buruk) 0.60-0.75
Batuan berlumpur 1.00-1.20
Lanau basah 1.00-1.10
Material beton 0.85-0.95
           
Waktu muat (menit):
Material LT
Berbutir seragam 0.03-0.05
Berbutir campuran dan basah 0.03-0.06
Lanau basah 0.03-0.07
Tanah atau kerikil 0.04-0.20
Material Berbeton 0.05-0.20

            Kapasitas Bucket


Tipe loder Heaped capacity Struck capacity m3 (yd3)
m3 (yd3)
910 F 1.20 (1.60) 1.02 (1.33)
918 F 1.70 (2.25) 1.40 (1.80)
928 F 2.00 (2.60) 1.70 (2.25)
930 T 1.72 (2.25) 1.29 (1.69)
Loader

e. Alat Pemadat

            Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan tersebut
perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan,
baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan
kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-
tired roller, compactor, dan lain-lain.
           
I.              Tamping Roller

            Yang disebut tamping roller adalah alat pemadat yang berupa sheep’s
foot roller. Dalam pengoperasianya, tamping roller ada yang dapat bergerak
sendiri maupun di tarik oleh alat lain. Jenis alat ini mempunyai roda baja yang
pada permukaanya terdapat gigi-gigi.

II.            Smooth – wheel Roller


           
            Jenis alat ini memakai metode statis dan dibagi berdasar tipe beratnya.
Berat smooth-wheel roller ditentukan dalam ton. Kadang – kadang berat alat ini
ditingkatka dengan cara diberi pemberat dari air atau pasir. Jika spesifikasi
sebuah alat 8-14 ton maka berat tanpa pemberat adalah 8 ton dan berat
maksimum pemberat adalah 6 ton. Roda alat pemadat ini adalah baja dengan
permukaan rata. Jumlah rodanya 1 (single-axel roller), 2 (tandem roller), 3
(three-wheeled roller).
III.           Pneumatic-tired Roller

            Tekanan alat pada permukaan tanah diatur dengan cara mengatur lebar
ban, dan mengatur tekanan ban. Tekanan pada ban diatur sesuai dengan kondisi
tanah. Untuk pekerjaan pemadatan tanah alat ini memerlukan 4 sampai 8 pass.
Sedangkan untuk pemadatan jalan dilakukan dengan 4 sampai 6 pass. Kecepatan
pemadatan yang paling baik adalah 20 kpj (maju dan mundur). Proses
pemadatan alat ini menggunkan gabungan antara metode kneading action dan
static weight.

IV.          Vibrating Compactor

            Dengan alat ini jenis material seperti pasir, kerikil, dan batuan pecah
dapat dipadatkan dengan lebih baik karena alat ini memberikan tekanan dan
getaran terhadap material dibawahnya. Zalat yang mempunyai roda depan besi
dan roda belakang karet digunakan untuk pemadatan tanah. Paada roda karet
terdapat kembang yang berfungsi untuk  menjaga agar alat mengalami slip. 

f. Alat Pemroses Material

            Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu
bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan
bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah
crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material
di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete batch
plant dan asphalt mixing plant.

I.              Crusher

            Crusher terdiri dari beberapa bagian, yaitu crusher primer, crusher
sekunder, crusher tersier. Crusher yang memecahkan batuan dengan
memeberikan tekanan pada batuan adalah jaw, gyratory, dan roll crusher.
            Pada saat batuan masuk kedalam crusher maka terjadi reduksi ukuran
batuan tersebut. Reduksi tersebut ditetapkan dalam rasio reduksi  yang dapat
dilihat pada table berikut:

Tipe crusher Rasio reduksi


Jaw 4:1 – 9:1
Gyratory
      True 3:1 – 10:1
      Cone (standard) 4:1 – 6:1
Roll
      Singel roll Maksimum 7:1
      Double roll Maksimum 3:1
Impact Sampai 15:1

g. Alat Penempatan Akhir Material

            Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk
menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi
ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete
spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.

2). SEBUTUKAN DAN JELASKAN URUTAN PENGGUNAAN ALAT-


ALAT BERAT DALAM PROSES PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN
HOT MIX, DARI PEMBUKAAN JALAN SAMPAI DENGAN SELESAI
Tahapan Pembuatan Jalan dan Pengaspalan
Berikut ini tahapan Pembuatan jalan yang benar :

1. Pekerjaan Pemetaan (Pengukuraan badan Jalan)


Tahapan pekerjaan ini dilakukan agar badan jalan sesuai dengan ukuran yang di
inginkan.

2. Pekerjaan Clearing &Grubbing (Pembersihan badan Jalan dari Pohon


dan sampah)
Sebelum badan Jalan di bentuk lahan perlu dibersihkan dahulu dari sampah dan
pepohonan agar tidak tidak jadi masalah di kemudian hari

3. Pekerjaan Stripping (Pembentukan badan Jalan)


Pekerjaan ini juga dinamakan pekerjaan galian dan timbunan.Pekerjaan galian
adalah pekerjaan pemotongan tanah dengan tujuan untuk memperoleh bentuk
elevasi permukaan sesuai gambar yang  di rencanakan,untuk mengetahui elevasi
jalan perlu menggunakan alat ukur Theodolit, lengkapnya pekerjaan stripping
dilakukan agar bentuk badan jalan ,tinggi dan belokannya sesuai  apa yang
direncanakan
berikut struktur pekerjaan galian dan timbunan.

4. Pekerjaan Sub Grade (Pemadatan tanah)


 

Setelah badan jalan terbentuk maka tanah perlu


dipadatkan inilah yang dinamakan pekerjaan
sub grade.

Sub Grade adalah tanah dasar dibagian bawah


lapisan perkerasan jalan lapisan ini bisa berupa
tanah asli yang di padatkan jika tanah aslinya
baik,atau tanah urugan yang di datangkan dari tempat lain lalu dipadatkan,atau
tanah yang di stabilkan dengan semen atau kapur,yang terpenting adalah tanah
harus bebas dari sampah dan rumput.
Untuk pemadatannya menggunakan Alat Buldozer dan Vibrator Roller

5. Pekerjaan Sub Base Course (Lapis Pondasi Bawah)


Setelah lapisan sub grade memenuhi standar kepadatan pekerjaan selanjutnya
adalah penghamparan Material pondasi bawah berupa Batu Kali/Batu Limstone
menggunakan alat transportasi Dump Truck kemudian diratakan dan di padatkan
dengan menggunakan alat Tandem Roller.
Untuk ketebalan lapis pondasi Sub base course biasanya 30 cm.

Fungsi utama Lapisan sub base course adalah :


➼ Bagian kontruksi jalan yang menyebarkan beeban roda ketanah dasar.
➼ Mengurangi tebal lapisan di atasnya yang lebih mahal.
➼ Lapis peresapan agar air tidak terkumpul di pondasi .

Proses penghamparan Sub base course.


Pertamamembuat patok-patok untuk mengukur ketebalan,kemudian
mendatangkan material kelapangan lalu dibuat dulu kepalanya yaitu antara patok
kanan dan patok kiri.Setelah ada dua kepala kemudian disebarkan material pada
area  antara kepala satu dan kepala yang lain.begitu seterusnya sampai selesai.

Sub Base course


Prinsip pemadatan dimulai dari pinggir dan area yang rendah ke ara yang lebih
tinggi.untuk perataan menggunakan Motor Grader dan pemadatannya
menggunakan Tandem Roller.jika pemadatan sudah terlihat cukup menurut
pelaksana baru dapat dilanjutkan pekerjan berikutnya.

6. Pekerjaan Base Course (Pondasi Atas)


Penghamparan Material Pondasi Bawah berupa Sirdam sama menggunakan
Dump Truck dan diratakan lagi dengan Tandem Roller,lapisan ini di buat untuk
menyempurnakaan daya dukung beban juga sebagai bantalan terhadap lapis
permukaan.

Material terbaik untuk lapis pondasi atas adalah campuran 70% batu pecahan
berwarna abu keputihan ukuran 1 sampai dengan 5 cm,dan 30%  lagi campuran
abu batu atau pasir.

cara penghamparaan batu Base course sama dengan penghamparan batu sub
Base course.
Setelah Base course terhampar dengan rata  barulah dilakukan pemadatan,jika
pada saat pemadatan masih terlihat rendah atau tinggi harus di tambah atau
dikurangi.

Setelah kelihatan rata selanjutnya dipadatkan kembali menggunakan tire Roller


sambil disiram air secukupnya.

sebelum di hampar lapisan atas (ATB =Asphalt Treated Base) atau ACB
diperlukan Lapis resap pengikat antara Base Course dan ATB yaitu Prime
coat,dan untuk membersihkan debu menggunakan Air Compressor

Fungsi prime coat diantaranya:


   ➤ Memberikan daya ikat antara lapis pondasi agregat dengan campuran
Aspal.
   ➤ Mencegah lepasnya  butiran lapis Agregat jika dilewati kendaraan sebelum
dilapis aspal
   ➤ Mencegah lapis agregat  dari pengaruh cuaca.

7. Pekerjaan Hotmix Binder Coarse  atau Lapisan Atas ATB


Setelah di cor dengan Prime Coat kemudian dilakukan Pelapisan atas
menggunakan material ashpalt jenis ATB (Asphalt Treated Base) atau AC-BC
Dan pelapisannya menggunakan mesin finisher lalu di padatkan menggunakan
mesin TR.
Dan sebelum di hampar lapisan permukaan perlu di cor tack coat (lem perekat
antara ATB dengan asphalt hotmix)dan pembersihan debu dengan Air
compressor

8. Pekerjaan Surface Course (Lapisan Permukaan)


Pekerjaan selanjutnya setelah dicor tack coat adalah penghamparan lapisan
permukaan menggunakan Asphalt hotmix penghamparannya sama
menggunakan mesin finisher lalu dipadatkan mengunakan Tandem Roller

9. Pekerjaan Finishing
Untuk pekerjaan Finishing dilakukan pemadatan dan Perataan jalan dengan alat
Peuneumatic Roller

Peuneumatic Roller
10. Pekerjaan Marka Jalan

Setelah pekerjaan marka, jalan raya sudah jadi bagus dan berkualita

ANALISA BEBAN DAN TENAGA

Analisa ini penting untuk dipelajari, karena dengan mengetahui


analisa beban dan tenaga dari alat yang digunakan, maka dapat diketahui
tingkat kemampuan dan kecepatan

bekerja yang optimal dari alat tersebut untuk kondisi pekerjaan tertentu.
Tahap – tahap analisa yang dilakukan adalah :

1. Menentukan beban total mesin / alat


2. Menentukan tenaga yang tersedia atau kombinasi “Draw Bar Pull”
dan kecepatan yang tersedia untuk melakukan pekerjaan.
3. Memeriksa traksi kritis mesin/alalt untuk menentukan tenaga tarik
yang dapat digunakan.

4. Membandingkan beban terhadap tenaga listrik yang digunakan dan


memilih gigi operasi tertinggi yang dapat, digunakan untuk melakukan
pekrjaan menarik.

5. Mengadakan koreksi tenaga yang tersedia apabila mesin bekerja pada


ketinggian tertentu.
Sebagai dasar untuk melakukan analisa tersebut diatas, maka perlu
diketahui hal-hal sebagai berikut. :

BEBAN/ TAHANAN

Adalah beban atau tahanan pada traktor yang melakukan pekerjaan


pemindahan tanah mekanis, berupa :

a-l. Beban Dorong.

a-2. Beban Potong.


Ditimbulkan sebagai reaksi material terhadap pemotongan yang
dilakukan kepadanya. Secara teoritis dapat dihitung apabila shear
strength atau draft resistance dari material diketahui.

Beban

gno t op q dr (kg)

q = Luas penampang tanah


yang di potong (cm2) dr =
Shear strength
a-3. Beban Tarik

Beban tarik merupakan tahanan yang timbul akibat adanya geseran dari
benda yang ditarik. Misalnya log. Pada benda tersebut timbul karena
adanya gesekan antara log dengan permukaan tanah.
Besarnya bervariasi tergantung berat log, cara penarikan dan keadaan
tanah. Secara teoritis dapat dihitung dengan rumus :

Bebantari =×
k
BK→g (kg)

a-4. Tahanan Gelinding.

Adalah tahanan gelinding terhadap roda yang akan menggelinding


akibat adanya gesekan antara roda dengan permukaan tanah. Besarnya
tergantung permukaan tanah dan berat kendaraan. Dapat dihitung dengan
rumus : Tahanan gelindninig =×
Wr (kg)

W = Berat kendaraan (Kg)


R = Koefisien tahanan gelinding
Contoh soal 1 :
Bila suatu bulldozer tipe D50A – 6 mendaki bukit dengan kelandaikan 25,9 %, berapah
besar tahanan kelandaiannya ? Berat D50A – 16 = 11.400 Kg.

Jawab :
Tahanan kelandaian =Wx%k

= 11.400 x 0,259
= 2952,6 Kg

Soal :
Bulldozer D85A - 18 digunakan untuk menarik scraper RS - 16 bermuatan tanah biasa.
Kelandalian bukit 10 derajat. Berat D85A – 18 = 22 ton, sedangkan RS – 16 + muatan =
29 ton. Berapakah tahanan kelandaian yang diderita D85A – 18 ?

a-6. Beban Total.


Merupakan jumlah beban atau tahanan yang harus diatasi oleh alat pada suatu
kondisi pekerjaan tertentu. Hendaknya dianalisa mengenai beban-beban apa saja
yang diderita suatu alat dan dikaji dengan secermat-cermatnya. Dibawah ini adalah
kesimpulan mengenai pengaruh tahanan gelinding dan tahanan kelandaian terhadap
jenis alat.
Menanjak : (Up - Hill)
Kendaraan beroda = Tahanan Kelandaian + Tahanan gelinding

Kendaraan berantai =
Tahanan kelandaian Datar (level) :

Kendaraan beroda =
'I'ahanan gelinding Kendaraan
berantai = Nol
Menurun (Down Hill) :
Kendaraan beroda = Tahanan
`

gelinding - Tahanan kelandaian.

B. TENAGA TERSEDIA

Adalah tenaga yang tersedia pada suatu alat. Besar kecilnya tenaga ini tergantung
horse power dari alat itu sendiri. Horse power ini akan berubah menjadi beberapa
tingkat tenaga tarik (Drawbar pull). Besarnya tenaga tarik ini bervariasi. Umumnya
makin tinggi kecepatan makin rendah tenaga tariknya dansebaliknya. Lihat kurva pada
halaman berikut (III 14/16).

C. FAKTOR PEMBATAS TENAGA

Tenaga yang tersedia pada suatu alat tidak dapat dipergunakan seluruhnya, sebab
dibatasi oleh adanya hal-hal sebagai berikut :

C-l. Traksi kritis


Traksi adalah daya cengkram suatu alat akibat adanya adhesi antara roda pernggerak

dari alat tersebut dengan permukaan tanah. Batas kritis dari daya cengkram ini
disebut traksi kritis. Sebab alat tidak mungkin dapat memiliki daya cengkram
melebihi batas kritis ini. Walaupun terhadap alat tersebut dilakukan sesuatu
perubahan agar horse powernya meningkat.

Anda mungkin juga menyukai