Anda di halaman 1dari 17

SCRAPER 3S2P

BAB I
PENDAHULUAN

Alat berat yang kita kenal didalam ilmu teknik sipil adalah alat yang
digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan
suatu struktur. Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi
lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya
produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah di tentukan, atau kerugian
perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan
jumlah peralatan dan attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dan
aplikasinya. Produktivitas alat berat dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu
kapasitas alat, waktu siklus dan faktor koreksi.

Faktor koreksi atau faktor efisiensi terdiri dari berbagai hal,diantaranya


adalah kondisi medan tempat alat bekerja, kondisi mesin, dan tingkat keahlian
operator.Tingkat keahlian operator akan sangat mempengaruhi produktivitas alat
berat.Pengkategorian operator alat berat yang selama ini dilakukan dibedakan
menjadi 3, yaitu sangat baik, rata-rata baik dan kurang yang berlaku umum untuk
semua jenis alat berat Alat berat memiliki tingkat kesukaran atau kerumitan yang
berbeda pula dalam pengoperasiannya. Terdapat beraneka macam alat yang sering di
gunakan dalam pekerjaan konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini
hanya alat scraper dimana akan dibahas mengenai pengertian,cara kerja serta
produktivitas scraper itu sendiri.

1|
SCRAPER 3S2P

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Scraper


Menurut beberapa orang,pengertian Scraper adalah:
      Scraper adalah alat berat yang mampu melakukan tiga tugas sekaligus
yaitu mengeruk, mengangkut dan menabur tanah hasil pengerukan
secara berlapis. Scraper dapat digunakan sebagai alat pengangkutan untuk jarak
yang relatif jauh (2000 m) pada tanah datar dengan pengerak roda ban(tire). 

Gambar 2.1 .Scraper

Scraper merupakan alat berat beroda ban(tire) yang dipakai untuk


memuat/mengangkut dan membuang secara individe dengan atau tanpa dibantu
pendorong(buldozer). (Tiara Gaemgyu)
      Bentuk scraper mirip dengan truk biasa yang membedakannya yaitu
bak bawah scraper dapat diturunkan dengan ujungnya berbentuk seperti
bilah. (Jony Kasvaroh). Saat scraper bergerak maju, bilah akan menggaruk
tanah mirip dengan cara kerja sekop. Tanah garukan ini langsung ditampung
dalam bak. Setelah bak penuh bilah kemudian diangkat dan melajulah scraper
ke tempat pembongkaran muatan.
Alat ini cocok digunakan di lapisan yang tidak terlalu keras. Begitu pula
dengan kondisi tanah yang banyak mengandung bongkahan batunya juga tidak
cocok untuk scraper. Scraper efektif digunakan jika jarak angkut tidak jauh.
Artinya tempat pemuatan dan pembongkaran harus berdekatan.

2|
SCRAPER 3S2P

Scraper umumnya berukuran besar serta mempunyai dua mesin untuk


menggerakan roda depan dan belakang. Besar mesin dapat mencapai 550 hp per
alatnya. Selain bermesin sendiri, dikenal pula scraper tanpa mesin. Scraper jenis
ini perlu ditarik alat lain dalam pengoperasiannya. Hanya sedikit yang masih
menggunakan alat jenis ini, dua scraper dapat dioperasikan bersama dengan
formasi push-pull. Pada formasi ini, kedua scraper digandengkan sehingga dapat
saling menarik dan mendorong untuk mengoptimalkan kinerja pekerjaan.
Kinerja scraper sering dibantu oleh bulldozer pada lokasi medan yang
berat. Tugas bulldozer dalam hal ini adalah mendorong scraper untuk memberi
tenaga tambahan.

2.2 Penggunaan Scraper


Scraper digunakan untuk memuat, memindahkan, menyebarkan serta
membuang material dalam rangka pembangunan atau pemeliharaan jalan.
Scraper juga bisa digunakan untuk menggali muatannya sendiri, lalu
mengangkut ke tempat yang telah ditentukan, kemudian muatan itu disebarkan
dan diratakan. Beberapa penggunaan scraper antara lain:
1. Pengupasan permukaan tanah (stripping top soil)
2. Peralatan contour sekeliling building site
3. Penggalian untuk saluran Drainase dan saluran Irigasi
4. Penggalian dan pengurugan (Cut and fill earthwork) untuk badan jalan,dll.
Scraper mampu menggali atau mengupas permukaan tanah hingga
ketebalan ±2,5 mm serta menimbun suatu tempat sampai tebal minimum ±2,5
mm pula. Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung pada :
1. Karakteristik material yang dioperasikan
2. Panjang jarak tempuh
3. Kondisi jalan
4. Alat bantu yang diperlukan
Scraper ukuran besar umumnya mempunyai dua mesin untuk menggerakkan
roda depan dan belakang. Besar mesin dapat mencapai 550 hp per buahnya.
Selain bermesin sendiri, dikenal pula pula scaper tanpa mesin. Scraper jenis ini
perlu ditarik alat lain untuk pengoperasiannya. Hanya sedikit yang masih
menggunakan alat jenis ini.

3|
SCRAPER 3S2P

Dua scraper dapat dioperasikan bersama dengan formasi push-pull. Dalam


formasi ini kedua scraper digandengkan hingga dapat saling menarik-
mendorong untuk mengoptimalkan kinerja.

2.3 Jenis – Jenis Scraper


Ada 2 macam scraper yaitu :
1. Towed Scraper
Dalam operasinya ditarik buldozer karena memang tidak bermesin,
tenaganya diambil dari buldozer. Towed Scrapper  jarak angkut tidak lebih
dari 500 meter. Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan
kekuatan mesin 300 hp atau lebih. Scraper jenis ini dapat menampung
material 8 – 30 m3.

Gambar 2.2 Towed Scraper

4|
SCRAPER 3S2P

5|
SCRAPER 3S2P

6|
SCRAPER 3S2P

2. Motor Scraper
Dalam pengoperasiannya ada yang menggunakan mesin tunggal / Front dan
ada yang menggunakan mesin ganda / Front and Rear. Scraper yang
bermesin tunggal harus dibantu pendorong (buldozer), sedangkan yang
bermesin ganda tidak harus dibantu pendorong buldozer. Jarak angkut
motor scraper antara  (500 – 2000 meter), sangat efektif material/tanah yang
diambil tidak terlalu keras dan medan operasi memotong/meratakan bukit
yang cukup luas.

Gambar 2.3 Motor Scraper

Gambar 2.4 Motor Scraper Front-Rear

7|
SCRAPER 3S2P

2.4 Bagian – Bagian Scraper


Scraper terdiri dari beberapa bagian dengan masing – masing fungsinya.
Bagian – bagian tersebut adalah bowl, apron dan tail gate. Secara spesifik
bagian– bagian dari scraper (tipe wheel tractor scraper) adalah :
1. Cushion Hitch
Cushion Hitch berfungsi menyerap kejutan dari jalan raya, menstabilkan
jalannya machine, memungkinkan machine beroperasi pada kecepatan tinggi
serta meminimalkan goncangan pada bowl saat berjalan di permukaan jalan
yang tidak rata. Elevating model yang lebih kecil tidak dilengkapi dengan
cushion hitch ini. Saat pengisian, cushion hitch harus dalam keadaan terkunci.
2. Apron
Apron merupakan pintu depan body scraper yang menahan muatan tetap
pada bowl. Apron dinaikkan cukup tinggi untuk memudahkan masuknya
material saat pengisian dan ditutup saat machine berjalan ke tempat
pembuangan.

3. Bowl
Merupakan komponen penampung material. Saat pengisian bowl dapat
diturunkan ke permukaan tanah agar material dapat bergerak masuk dengan
baik serta mendapatkan sudut pemotongan yang baik.

4. Auger
Merupakan perlengkapan yang mengangkat material dari cutting edge
menuju bowl sehingga memungkinkan pengisian sendiri ke material yang
sulit masuk ke bowl. Auger dioperasikan sebelum bowl diturunkan, material
akam dihancurkan oleh gigi auger setelah dipotong cutting edge.

5. Ejector
Merupakan komponen dengan sayap yang memiliki kemiringan tertentu yang
berfungsi mendorong muatan keluar bowl.

6. Gooseneck

8|
SCRAPER 3S2P

Gooseneck terikat ke hitch mengikatkan scraper bowl ke mainframe dan


sebagai tumpuan saat bowl didorong ke bawah.

7. Frame
Merupakan komponen yang menyangga berbagai komponen lainnya sehingga
dapat dirangkai satu sama lain serta mendistribusikan beban.

8. Draft Arms
Draft arms mengikat scraper bowl ke gooseneck pada mainframe, menarik
dan mendorong scraper bowl dari permukaan tanah serta sebagai tumpuan
apron.

9. Router Bit and Cutting Edge


Router bit memotong material dari samping sedangkan Cutting edge
merupakan mata potong yang memotong material secara horizontal.

10. Cabin/Operator Compartment


Merupakan ruang pengontrolan mesin oleh operator yang dilengkapi dengan
berbagai perlengkapan seperti steering wheel, tuas kecepatan mesin,
perlengkapan monitoring, AC/heater dan lain sebagainya. Cabin melindungi
operator dari kejatuhan material dan debu selama pekerjaan.

11. Elevator
Merupakan mekanisme rantai yang dilengkapi bilah pemuat yang mendorong
material naik menuju bowl sehingga scraper dapat melakukan pengisian
dengan sendirinya.

12. Push Block


Merupakan sisi bagian belakang mesin yang tahan terhadap dorongan serta
berfungsi sebagai bidang kontak push pull arrangement.

2.5 Pengoperasian Scraper


Pada saat pemuatan material, ejector berada di belakang dan bowl

9|
SCRAPER 3S2P

diturunkan hingga cutting edge mengenai permukaan tanah. Apron juga dibuka
lebar, lalu alat bergerak maju secara perlahan. Pada saat alat bergerak maju,
maka tanah masuk ke dalam bowl. Pengangkutan material dilakukan dalam
kecepatan tinggi. Sehingga bowl, apron serta ejector tidak akan melakukan
gerakan. Posisi bowl harus tetap diatas supaya cutting edge tidak mengenai
tanah yang dapat berakibat kerusakan pada cutting edge serta permukaan tanah
terganggu.
Pembongkaran muatan dilakukan dengan menaikkan apron dan
menurunkan bowl sampai material dalam bowl keluar dengan ketebalan tertentu.
Lalu, apron diangkat setingginya dan ejector bergerak maju untuk mendorong
sisa material yang ada di dalam bowl tersebut. Pada saat pembongkaran selesai,
apron kembali diturunkan dengan bowl dinaikkan dan ejector ditarik kembali ke
posisi semula.
Scraper yang ditarik dengan wheel tractor terkadang masih memerlukan
bantuan crawler tractor dalam pengoperasiannya. Hal ini dikarenakan cengkeran
ban yang kurang bagus saat mengikis. Maka dibutuhkan dua cara dalam
pengoperasian dengan menggunakan alat bantu :
1. Push Loaded
Alat bantu yang dipakai pada saat pengerukan dan pengisian. Jika bowl
sudah penuh, maka scraper dapat bekerja sendiri mengangkut material
sehingga alat bantu dapat membantu 3 sampai 5 scraper.
2. Push – Pull
Merupakan dua buah scraper dioperasikan dengan cara ini keduanya saling
membantu didalam pengerukan. Scraper yang dibelakang mendorong
scraper didepannya pada saat pengerukan dan scraper didepannya menarik
scraper yang dibelakang pada saat pengerukan.
Pada umumnya lapisan tanah yang mengalami pengelupasan oleh
scraper memiliki ketebalan ± 10 cm. untuk pekerjaan yang tidak terlalu berat
dan tidak terlalu luas, lebih cocok menggunakan scraper kapasitas kecil dengan
prime mover crawler tractor. Sedangkan untuk pekerjaan yang areanya luas bisa
digunakan scraper kapasitas besar dengan prime mover wheel tractor karena
kecepatannya tinggi. Jarak ekonomis untuk scraper adalah 300ft 3000ft. untuk
mendapatkan hasil yang lebih teliti, pada pekerjaan penggusuran < 300ft harus

10 |
SCRAPER 3S2P

dibandingkan dengan penggunaan bulldozer dan scraper. Sehingga biaya yang


dihasilkan adalah biaya yang paling ekonomis. Keekonomisan scraper dalam
pekerjaan cut and fill berdasarkan:

a. Material yang dikerjakan


b. Panjang rute pengangkutan
c. Keadaan lahan
d. Peralatan pembantu lain yang digunakan

2.6 Produktivitas Scraper


Produksi Scrapper dapat dihitung secara teoritis tergantung dari faktor:
1. Keadaan material
2. Tenaga yang tersedia untuk memuat
3. Rute pengangkutan :
a. Keadaan lahan
b. Kemiringan
c. Traksi
4. Kecepatan yang dipakai sepanjang rute
5. Faktor-faktor lain yang mungkin timbul

Kapasitas scraper tergantung dari ukuran bowl-nya yaitu ukuran struck


(peres) dan heaped (munjung) serta material dalam kondisi lepas (loose). Agar
produktivitas scraper dapat ditingkatkan maka dalam siklus kerjanya perlu
diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pemuatan
sebaiknya dilakukan pada area menurun dan pelaksanaannya secepat
mungkin. Sebelum pemuatan, bersihkan area pemuatan dari akar, semak,
dan lain-lain.
2. Pemindahan
Sebelum pekerjaan pengolahan lahan dilaksanakan maka tentukan terlebih
dahulu rute pemindahan untuk membuat jarak seminimal mungkin.
Sebaiknya scraper berputar pada radius

11 |
SCRAPER 3S2P

sekecil mungkin. Agar scraper bekerja dengan lebih baik maka usahakan
untuk membasahi rute.
3. Penyebaran : pekerjaan penyebaran material dimulai dari awal area. Selain
itu juga perlu dibuat penumpukan pada samping lebih tinggi

Untuk meningkatkan produktivitas scraper dapat dilakukan dengan cara :


1. Menggemburkan tanah terlebih dahulu dari area yang akan dikikis dengan
menggunakan ripper sehingga dapat mengurangi waktu pemuatan.
Kedalaman penetrasi ripper hams harus lebih besar daripada kedalaman
penetrasi cutting blade edge.
2. Membasahi tanah yang akan diangkut, dilakukan sebelum tanah dikikis.
3. Memuat pada kondisi jalan menurun.

Langkah – langkah perhitungan produktivitas scraper (teoritis) :


1. Tentukan kapasitas bowl (diketahui), kapasitas Bank serta kapasitas Loose.
2. Pada saat memuat dan membuang, hitung :
a. Jarak muat (d1) = Vol. bank / (tinggi Cut x panjang Blade)
b. Jarak buang (d2) = Vol. loose / (tinggi Fill x panjang Blade)
c. Tentukan kecepatan saat memuat dan membuang (Vmb), didapat dari
table DBP (crawler) atau grafik Rimpull (Wheel). Gunakan gigi 1 karena
ada factor kesulitan pelaksanaan.
3. Hitung berat scraper (berat total dan berat kosong) dan berat traktor.
4. Tentukan kecepatan saat mengangkut dan kembali. Gunakan interpolasi bila
perlu. (Tenaga yang dibutuhkan > Tahanan total).
5. Hitung waktu siklusnya , dengan rumus : Ws = Waktu tetap + Waktu
variable .
Waktu tetap : waktu unhtuk memutar dan pindah persneling.
Waktu variable : waktu muat + waktu buang
Waktu muat : d1 / V.mb
Waktu buang : d2 / V.mb
6. Hitung factor koreksi total, yang terdiri dari efisiensi waktu kerja dan factor
kondisi kerja serta tata laksana, E = Ei
7. Hitung produksi scraper : Q = q x 60/WS x E

12 |
SCRAPER 3S2P

Pusher (Alat Pendorong)


Apabila scraper dibantu oleh alat pendorong (wheel tractor ), maka dapat
dilakukan dengan 3 metode, yaitu :

Pemakaian alat bantu atau pusher pada scraper didalam operasinya dapat
menaikan produktivitas alat. Waktu siklus pusher adalah waktu yang dibutuhkan
untuk memuat material kedalam scraper ditambah waktu yang dibutuhkan
pusher untuk bergerak dari satu scraper ke scraper yang lain. Waktu siklus
(dalam menit) dicari dengan menggunakan rumus:

CTp = 140% x LTs + 0,25

13 |
SCRAPER 3S2P

2.7 Perhitungan Scraper

14 |
SCRAPER 3S2P

15 |
SCRAPER 3S2P

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Untuk pekerjaan mengeruk, mengangkut dan menabur tanah hasil


pengerukan secara berlapis menggunakan scraper. Dalam pekerjaan tersebut
terdapat dua jenis scraper , yaitu towed scraper dan motor scraper. Adapun
kapasitas scraper tergantung dari ukuran bowl antara lain : struck (peres) dan
heaped (munjung), material pada kondisi lepas (loose).

16 |
SCRAPER 3S2P

DAFTAR PUSTAKA

www.saifoemk.lecture.ub.ac.id/files/2012/ab4.pdf

www.letslearneasier.blogspot.com/2010/10/wheel-tractor-scraper

www.caterpillar.com/towed-scraper

17 |

Anda mungkin juga menyukai