Anda di halaman 1dari 7

SCRAPER

Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut dan menabur tanah hasil pengerukan secara berlapis. Scraper dapat digunakan sebagai alat pengangkutan untuk jarak yang relative jauh (2000 m) pada tanah datar dengan pengerak roda ban. Pemilihan scraper untuk pekerjaan ini tergantung pada : 1). Karakteristik material yang dioperasikan 2). Panjang jarak tempuh 3). Kondisi jalan 4). Alat Bantu yang diperlukan Scraper ukuran besar umumnya mempunyai dua mesin untuk menggerakkan roda depan dan belakang. Besar mesin dapat mencapai 550 hp per buahnya. Selain bermesin sendiri, dikenal pula pula scaper tanpa mesin. Scraper jenis ini perlu ditarik alat lain untuk pengoperasiannya. Hanya sedikit yang masih menggunakan alat jenis ini. Dua scraper dapat dioperasikan bersama dengan formasi push-pull. Dalam formasi ini kedua scraper digandengkan hingga dapat saling menarik-mendorong untuk mengoptimalkan kinerja. A. JENIS-JENIS SCRAPER

Ada 2 macam Scraper yaitu : Towed Scraper, dalam operasinya ditarik buldozer karena memang tidak bermesin, tenaganya diambil dari buldozer. Towed Scrapper jarak angkut tidak lebih dari 500 meter. Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 hp atau lebih. Scraper jenis ini dapat menampung material 8 30 m3. Motor Scraper, dalam pengoperasiannya ada yang menggunakan mesin tunggal / Front dan ada yang menggunakan mesin ganda / Front and Rear. Scraper yang bermesin tunggal harus dibantu pendorong (buldozer), sedangkan yang bermesin ganda tidak harus dibantu pendorong buldozer.

Jarak angkut motor scraper antara (500 2000 meter), sangat effektif material/tanah yang diambil tidak terlalu keras dan medan operasi memotong/meratakan bukit yang cukup luas

Gambar Scraper bermesin ganda B. PENGOPERASIAN SCRAPER

Scraper terdiri dari beberapa bagian antara lain bowl, apron, dan tail gate. Bowl adalah bak penampung muatan terletak diantara ban belakang. Bagian depan bowl dapat digerakan kebawah untuk operasi pengerukan dan pembongkaran muatan. Pada bagian sisi depan bowl berkisar antara 3 sampai 38 m3 Apron adalah dinding bowl bagian depan yang dapat diangkat pada saat pengerukan dan pembongkaran. Apron dapat menutup kembali pada saat pengangkutan material. Beberapa model scraper memiliki apron yang dapat mengangkut material sepertiga dari material di bowl. Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang bowl. Pada saat pemuatan dan pengangkutan material dinding ini tidak bergerak. Namun pada saat pembongkaran muatan ejector bergerak maju untuk mendorong material keluar dari bowl. Pengoperasian dengan alat bantu dilakukan dengan dua cara :

Push-loaded. Alat Bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian Push pull. Dua buah scraper dioperasikan dengan cara ini keduanya saling membantu didalam pengerukan. Scraper yang dibelakang mendorong scraper didepannya pada saat pengerukan dan scraper didepannya menarik scraper yang dibelakang pada saat pengerukan.

C.

KEMAMPUAN POWER SCRAPER

Kemampuan Power Scrapper:


dapat menggali dan mengisi muatannya sendiri mengangkut ke tempat yang telah ditentukan menyebar dan meratakan muatan itu. Menggali dan Mengisi

1.

Untuk memperoleh hasil kerja yang maksimal harus dilakukan dengan cara : a. Pusher Loading

Power Scrapper sebenarnya dapat mengisi muatan tanpa bantuan alat lain, tetapi memakan waktu yang lama. Oleh karena itu pengisian muatan sebaiknya dibantu oleh Buldoser. Dalam Pusher Loading perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:

Pekerjaan harus dilakukan minimum dengan kecepatan 10 ft/ detik, agar laju Power Scrapper tak terhambat oleh tatanan material yang sedang digali. Harus dilakukan sinkronisasi kecepatan antara Power Scrapper dan Buldoser yang digunakan. Diusahakan tiap 1,5 2 menit datang Power Scrapper yang sudah siap untuk didorong, dengan demikian Scrapper tak sampai menunggu untuk didorong Buldoser. Sebaiknya memilih operator Buldoser yang telah terlatih dan berpengalaman Down Hill Loading

b.

Diuasahakan agar pola kerja Power Scrapper selalu menuju ke bagian yang lebih rendah, agar gaya berat alat akan membantu Power Scrapper dalam mengisi muatannya sendiri, sehingga waktu pengisian menjadi lebih singkat. c. Straddle Loading

Straddle Loading adalah suatu pola pemuatan/ pengisian Power Scrapper di mana tiap dua kali pengisian, bagian tengahnya ditinggalkan kurang lebih selebar 5 ft. Bagian yang ditinggalkan itu akan dipotong/ digali pada perjalanan pengisian yang berikutnya.

Gambar Straddle Loading 2. Mengangkut

Hal yang perlu diperhatikan dalam mengangkut material menggunakan Power Scrapper adalah kecepatan geraknya; Power Scrapper yang menggunakan roda karet, sangat disukai, karena memiliki kecepatan yang tinggi. Cara untuk memperlancarpengangkutan menggunakan Power Scrapper:

Power Scrapper yang masih baik dan memiliki kecepatan tinggi jangan disatukan pada jalan yang sama dengan Power Scrapper yang mempunyak kecepatan rendah, sebab akan mengganggu; kecuali jika jalan cukup lebar sehingga Power Scrapper dapat saling menyalib. Diusahakan untuk menghindari belokan tajam atau yang melingkarterlalu jauh, diusahakan waktu membelok tak lebih dari 15 detik. Supaya Power Scrapper dapat bergerak dengan kecepatan yang maksimum maka jalan harus terpelihara baik. Pengangkutan ke dua arah sangat menguntungkan, sebab mengurangi waktu untuk membelok Menyebarkan Material

3.

Ada beberapa cara yang baik untuk mengosongkan, lalu menimbun dan menyebarkan material muatan menggunakan Power Scrapper. Apron (pinggiran) dibuka, lalu fail gate (lubang untuk keluar masuk material) didorong ke depan dengan hati-hati agar material keluar dengan teratur. Pisau (Cutting Edge) jangan diturunkan terlalu

rendah supaya material tak terhalang. Kalau material belum turun/ keluar karena apron belum dibuka, fail gatejangan didorong ke depan, sebab apron bisa rusak akibat tekanan yang terjadi. Jika material sangat lengket (misalonya material yang diangkut adalah lempung) apron perlu dibuka/ tutup beberapa kali agar material mau keluar dari bowl, lalu pisau diturunkan sampai ketebalan yang dikehendaki. Penyebaran akan merata jika kecepatan Power Scrapper disesuaikan dengan kecepatan keluarnya material dari dalam bowl. Material yang mudah mengalir keluar (misalnya pasir) dapat disebarkan dengan kecepatan tinggi, dan biasanya mudah diperoleh sebaran material berupa lapisan-lapisan yang tipis serta merata. 4. Cara Menggali Tanah Penutup yang Tipis Menggunakan Scrapper

Contoh pemakaian untuk menggali tanah penutup yang terlalu curam, Power Scrapper harus dibantu dengan Buldoser; jika kecuramannya telah dikurangi/ sudah dilandaikan menggunakan Buldoser, maka barulah digali menggunakan Power Scrapper, dan tanah diangkut ke tempat lain.

Penggalian Tanah Penutup yang tipis

5.

Cara Menggali Tanah Penutup yang Tebal dengan Scrapper

Bila lapisan penutup tanah sangt tebal, maka cara pengalian tidak diarahkan ke sisi tebing yang curam, tetapi kurang lebih sejajar dengan tebing tersebut

Cara menggali penutup yang tebal D. PRODUKTIVITAS SCRAPER

Produktivitas sraper tergantung pada jenis material, tenaga untuk mengangkut, kondisi jalan, kecepatan lat, efisiensi alat. Volume material yang akan dipindahkan akan mempengaruhi kapasitas scraper yang dipilih. Sedangkan jumlah pengangkutan per jam tergantung pada waktu siklus scraper. Waktu siklus merupan penjumlahan dari waktu muat (LT), waktu pengangkutan (HT), waktu pembongkaran muatan (DT), waktu kembali (RT), dan waktu antri (ST). selain itu ada waktu berputar atau turning time (TT) dan waktu percepatan, perlambatan dan pengereman atau accelerating, decelerating and braking time (ADBT). Karena LT, DT, ST, TT dan ADBT konsisten maka waktu-waktu tersebut dikategorikan sebagai waktu tetap (FT), sehingga rumus yang dipakai adalah FT = LT + DT + ST + TT + ADBT E. PUSHER (ALAT PENDORONG)

Pemakaian alat Bantu atau pusher pada scraper didalam operasinya dapat menaikan produktivitas alat. Waktu siklus pusher adalah waktu yang dibutuhkan untuk memuat material kedalam scraper ditambah waktu yang dibutuhkan pusher untuk bergerak dari satu scraper ke scraper yang lain. Waktu siklus (dalam menit) dicari dengan menggunakan rumus : CTp = 140% x LTs + 0,25

F.

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SCRAPER

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi scraper didalam operasinya antara lain :

Pertama dengan menggemburkan tanah yang akan dimuat ke dalam bowl. Dengan demikian waktu muat akan berkurang. Kedalaman penetrasi dari riper harus lebih besar dari kedalaman penetrasi cutting edge. Dengan membasahi tanah yang akan diangkut. Dilakukan debelum dimuat kedalam bowl Memuat material pada kondisi menurun juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi scraper.

Anda mungkin juga menyukai