Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk,mengangkut, dan menabur
tanah hasil pengerukan secara berlapis.
1. Jenis-jenis Scraper
Ada 2 macam Scraper yaitu:
a. Towed Scraper
Dalam operasinya ditarik buldozer karena memang tidak bermesin, tenaganya diambil
dari buldozer. Towed Scrapper jarak angkut tidak lebih dari 500 meter. Towed scraper umumnya
ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 hp atau lebih.
b. Motor Scraper
Dalam pengoperasiannya ada yang menggunakan mesin tunggal / Front dan ada yang
menggunakan mesin ganda / Front and Rear. Scraper yang bermesin tunggal harus dibantu
pendorong (buldozer), sedangkan yang bermesin ganda tidak harus dibantu pendorong buldozer.
Jarak angkut motor scraper antara (500 – 2000 meter), sangat effektif material/tanah yang
diambil tidak terlalu keras dan medan operasi memotong/meratakan bukit yang cukup luas.
2. Mekanisme Kerja
a. Bagian-bagian dan fungsi scraper
Scraper terdiri dari beberapa bagiannya dengan fungsinya masing-masing, yakni :
Bowl
Bowl adalah bak untuk menampung muatan material yang terketak di antara ban
belakang. Bagian bibir atau depan bowl memiliki ujung yang tajam yang
berfungsi untuk mengeruk. Dalam keadaan penuh, bowl ini sanggup menampung
sekitar 3 – 38 m3 muatan. Selain sebagai penampung, bak ini juga bisa berfungsi
sebagai pengeruk dan pembongkar muatan dengan cara digerakkan ke bawah.
Apron
Apron adalah dinding bowl di bagian depan yang bisa diangkat atau dibuka pada
saat sedang digunakan untuk mengeruk dan membongkar muatan. Sedangkan saat
digunakan untuk memuat material, bagian apron ini akan ditutup sehingga muatan
tidak tumpah.
Ejector/Tail gate
Ejector atau tail gate merupakan dinding di bagian belakang bowl yang digunakan
pada saat membongkar. Pada saat digunakan, bagian ejector ini akan mendorong
semua material atau muatan yang ada di dalam bowl sehingga mudah untuk
dikeluarkan.
b. Cara Kerja Scraper
Secara umum, kerja alat berat scraper terbagi menjadi tiga tahap yakni
pengerukan dan pemuatan material, pengakutan material, serta pemongkaran muatan.
Tahap pengerukan dan pemuatan material dilakukan pada saat yang bersamaan.
Pada saat pengerukan ini, bagian apron scraper terbuka sementara bagian bowl berfungsi
seperti sekop yang mengeruk permukaan tanah/material yang dilewatinya. Hasil
pengerukkan ini akan langsung tersimpan di dalam bowl.
Setelah bowl penuh, maka apron akan ditutup dan dimulailah tahap selanjutnya,
yakni pengangkutan. Pada saat pengakutan ini, bagian bowl akan diangkat sedikit
sehingga tidak terkena permukaan tanah selama scraper bergerak menuju tempat
pembongkaran. Pembongkaran material pada scraper biasanya dilakukan dengan cara
menyebar secara rata secara bertahap. Pada saat pembongkaran, bagian apron bisa
dibuka-tutup berkali-kali atau secara bertahap hingga bagian depan bowl kosong. Setelah
itu, bagian ejector akan mendorong sisi material yang ada di belakang bowl.
4. Efektif Penggunaan
Power scraper efektif digunakan untuk bahan-bahan lepas, seperti pasir, kerikil, batuan
pecah, tanah dan lain sebagainya.
5. Daerah Penggunaan
Scraper dapat digunakan sebagai alat pengangkutan untuk jarak yang relatif jauh (± 200
m) pada relatif tanah datar atau dengan kemiringan maksimum 5% dengan alat penggerak roda
ban atau buldozer.
6. Perhitungan Produksi
a. Produktivitas Scraper
Produktivitas sraper tergantung pada jenis material, tenaga untuk mengangkut,
kondisi jalan, kecepatan lat, efisiensi alat. Volume material yang akan dipindahkan akan
mempengaruhi kapasitas scraper yang dipilih. Sedangkan jumlah pengangkutan per jam
tergantung pada waktu siklus scraper.
Waktu siklus merupan penjumlahan dari waktu muat (LT), waktu pengangkutan
(HT), waktu pembongkaran muatan (DT), waktu kembali (RT), dan waktu antri (ST).
selain itu ada waktu berputar atau turning time (TT) dan waktu percepatan, perlambatan
dan pengereman atau accelerating, decelerating and braking time (ADBT). Karena LT,
DT, ST, TT dan ADBT konsisten maka waktu-waktu tersebut dikategorikan sebagai
waktu tetap (FT) lihat table 1. sehingga rumus yang dipakai adalah:
FT = LT + DT + ST + TT + ADBT
Sedangkan waktu siklus (CT) adalah penjumlahan waktu tetap,waktu angkut dan
waktu kembali. Waktu angkut dan waktukembali dihitung tersendiri karena selalu
berubah tergantung pada kondisi jalan dan jarak tempuh. Perhitungan CTs menggunakan
rumus:
CTs = HT + RT + FT
P = (Vx60xEff)/CTs
N = CTs/CTp
7. Daftar Pustaka
http://alat-berat07.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-alat-berat-scraper-jenis.html
http://www.dboenes.com/fungsi-dan-cara-kerja-scraper/
http://mithahadi08.blogspot.co.id/2016/01/alat-berat-konstruksi-teknik-sipil.html