Disusun Oleh : Muhammad Daffa Muzzafar (16137030) Riova Habi Fitra (16137032) Lukman Firmansyah (18137002) Fachri Diwanda (18137012)
Dosen : Adree Octova S.Si.,M.T.
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2021 Pemanfaatan komputasi saat ini sudah semakin berkembang, banyak sekali zaman ini yang seluruh kegiatannya baik kegiatan produksi sampai pemasarannya sudah memakai komputasi, kehadiran komputasi sendiri semakin berkembang saat dunia sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0 dimana di tahap revolusi industry 4.0 ini lebih menekankan kepada efektivitas, kecepatan dan pengawasan yang lebih ketat dalam kegiatan produksinya, diharapkan dengan berkembangnya revolusi industry 4.0 ini perkembangan dunia di masa depan akan lebih baik dan efisien dalam kendala waktu dan lain-lain. Begitu juga dengan dunia pertambangan, dunia tambang pun tidak luput terkena juga dengan revolusi industry 4.0, sudah banyak setiap kegiatan penambangan yang memanfaatkan komputasi di dalam kegiatannya, baik dari kegiatan prospeksi hingga kegiatan reklamasi, diprediksi juga di dunia tambang di tahun 2030 akan hampir semua kegiatannya memakai komputasi dan Internet of Things (IoT). Dunia pertambangan yang tidak luput terkena dari komputasi, salah satunya adalah metalurgi, Metalurgi adalah salah satu proses penambangan yang dimana berfokus kepada ekstraksi mineral logam. sudah banyak perusahaan yang memakai komputasi untuk kegiatan metalurgi nya seperti contohnya PT. Amman Mineral, PT. Amman Mineral menggunakan Controlled Potential Suphidation (CPS) saat melakukan flotasi bijih tembaga nya, flotasi adalah salah satu metode yang digunakan saat melakukan pengolahan tembaga nya. Umpan yang digunakan pada flotasi ini adalah Cyclone Overflow (COF) dan Clener Scavenger Tail (CST) Material CST ini diduga masih memiliki kandungan tembaga (Cu) yang cukup tinggi yang memungkinkan untuk diolah kembali namun diiringi juga dengan tingginya kandungan acid soluble copper (ASCu). Adanya AsCu ini menandakan CST berada pada kondisi teroksidasi dengan kandungan pirit yang tinggi. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan bijih yang sudah teroksidasi tersebut maka dilakukan flotasi dengan metode Controlled Potential Sulphidisation yaitu melakukan penambahan reagent sulfidasi, NaHS pada umpan flotasi yang akan masuk ke sel rougher-scavenger. Variabel yang diuji pada penelitian ini ada dua. Variasi pertama yaitu dengan penambahan CST dan tanpa penambahan CST, sedangkan variasi kedua dengan penambahan NaHS yang diadjust energi sulfidasinya sebesar -500mV. Proses teknologi pembuatan paduan logam zirkonium (zircaloy) dengan metoda metalurgi serbuk.Logam zirkonium atau paduannya (zircaloy) sejak lama telah dipergunakan dalam berbagai bidang seperti industri kimia, perkapalan serta aplikasi tenaga nuklir karena keandalan sifat sifatnya, seperti ketahanan korosi terhadap media asarn dan basa kuat pada temperatur tinggi, mudah dibentuk, dan mempunyai titik lebur tinggi. Melalui penelitian ini beberapa aspek teknis dari teknologi pembuatan zircaloy (Zr) mulai dari pengenalan sifat bahan dasar sampai proses metalurgi serbuk guna mendapatkan suatu produk terutama mengenai pengaruh tekanan pengompakan, temperatur dan waktu sinter terhadap sifat-sifat basil sinter khususnya densitas dan mikro struktur. Pembuatan Zircaloy melalui metoda metalurgi serbuk dilakukan dengan cara pengompakan campuran serbuk zirkonium dan unsur penambah Sn (1,30 %), Fe (0,22 %) dan Cr (0,10 %) sesuai dengan spesifikasi zircaloy pada berbagai tekanan, kemudian disinter dengan memvariasikan temperatur (1000 -1200 °C) dan waktu (1 -10 jam). Densitas sampai hasil sinter kemudian diukur dan setelah sampel dikenai proses metalografi dilakukan pengambilan foto mikro struktur. Hubungan antara densitas pelet mentah yang diperoleh dari pengompakan serbuk zircaloy dapat dilihat pada gambar 1 dan tabel I. Tampak bahwa pada tekanan yang relatif rendah yaitu antara 2 sampai 8 MP titik- titik hasil percobaan sedikit mengalami penyimpangan dari kurva densitas tekanan. Hal ini diduga karena pada tekanan rendah masih terjadi proses pengisian dan penyusunan butir- butir di dalam dies Setelah proses pengisian selesai maka penambahan tekanan menyebabkan kenaikan densitas yang cukup teratur. Proses penyinteran pacta 1100°C selama 1- 10 jam untuk pelet serbuk zircaloy yang dikompakkan oleh tekanan sebesar 16 MP terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap antara dan tahap akhir. Pacta tahap awal (I -2,5 jam), pengaruh waktu masih belum teratur karena terjadinya bcberapa fenomena yang komplek, sedangkan pada tahap antara (2,5 -6 jam), waktu berpcngaruh terutama terhadap densitas pelet sinter dan pada tahap akhir (6 -10 jam), waktu berpengaruh terutama terhadap rekristalisasi dan pcrtumbuhan butir. Dari jurnal yang sudah kelompok rangkum, dapat disimpulkan bahwa penggunaan di bidang komputasi sudah sangat berkembang, hal ini dibuktikan dengan pemakaian komputasi saat melakukan flotasi mineral tembaga, hal ini pun sudah dilakukan oleh PT. Amman Mineral yang memakai umpan yang digunakan pada flotasi ini adalah Cyclone Overflow (COF) dan Clener Scavenger Tail (CST), lalu pengolahan logam zirconium pun memakai metode komputasi, dimana komputasi dipakai pada saat melakukan peleburan logam, disini komputasi yang digunakan memakai program-program tertentu sehingga proses peleburan logam efisien terhadap waktu sehingga produktivitas perusahaan meningkat. Jadi bisa dipastikan untuk ke depannya pemakaian Komputasi di dunia pertambangan akan meningkat dikarenakan memang penggunaan komputasi ini mempermudah pekerjaan di dunia tambang sehingga bisa meningkatkan produktivitas pekerjaan sehingga kita bisa menambahkan keuntungan dari teknologi komputasi, diprediksikan untuk ke depannya penggunaan komputasi akan meningkat, tidak hanya di metalurgi, tetapi juga di semua.