Anda di halaman 1dari 24

Makalah 

Teknologi Alat Berat yang Digunakan
Untuk Proyek Pertambangan
 

KATA PENGANTAR

 Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan karya tulis

ilmiah dengan judul Makalah teknologi alat berat yang digunakan untuk proyek

pertambangan. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dalam mata kuliahan

Konsep teknologi.

Atas bimbingan bapak dosen maka disusunlah makalah ini. Semoga dengan tersusunnya

makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami semua dalam memenuhi salah satu

syarat tugas kami di perkuliahan. Karya tulis ini diharapkan bisa bermanfaat dengan

efisien dalam proses perkuliahan.

Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak,

maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam

menyusun karya tulis ini penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk

membuat karya tulis yang sebaik-baiknya.

Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini,

oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih

baik.

Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan penulis berharap semoga karya ilmiah ini

dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin.

 
 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB 1

        PENDAHULUAN

BAB 2

        STUDY PUSTAKA


1. Bulldozer
2. Loader
3. Excavator
 Motor Grader
1. Dump Truck

BAB 3

          KESIMPULAN

BAB I

PENDAHULUAN

Alat berat yang kita kenal didalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan untuk

membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur.

Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan

akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya

jadwal atau target yang telah di tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak

semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan

attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dan aplikasinya. Terdapat beraneka macam alat

yang sering di gunakan dalam pekerjaan konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam
makalah ini hanya alat-alat yang umum digunakan untuk pekerjaan konstruksi saja.

Adapun alat-alat yang akan di bahas tersebut antaranya : bulldozer, alat pengangkut

seperti loader, alat gali atau excavator, motor grader, dan alat pengangkut jarak jauh

seperti dump truck. Disini akan diberikan juga contoh perhitungan prodktivitas untuk

setiap jenis alat yang akan dibahas.

BAB II

STUDY PUSTAKA

1. Bulldozer

Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk

pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk

menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur meratakan (spreading), menarik

beban, menimbun (filling), dan banyak lagi. Mampu beroperasi di daerah yang lunak

sampai daerah yang keras sekalipun. Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat

lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper (alat garu), atau dengan

blasting (peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi

pada daerah yang miring dengan sudut kemiringan tertentu, berbukit, apalagi didaerah

yang rata. Jarak dorong efisien berkisar antara 25-40 meter dan tidak lebih dari 100

meter. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong dilakukan

secara estafet. Mendorong pada daerah turunan lebih efektif dan produktif daripada di

daerah tanjakan. Attachment yang biasanya menyertainya antara lain: bermacam-macam

blade, towing, winch, ripper, tree pusher, harrow, disc plough, towed scraper, sheep foot

roller, peralatan pipe layer, dan lain-laiin.

Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak

utamanya, artinya traktor yang dilengkapi dozer attachment dalam hal ini

perlengkapannya attachment adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis dari
dozer, selain mendorong lurus ke depan, juga memungkinkan untuk mendorong ke

samping dengan sudut 250 terhadap kedudukan lurus.

Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan bulldozer adalah:

         Mengupas top soil dan pembersihan lahan dan pepohonan,

         Pembukaan jalan baru,

         Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m,

         Membantu mengisi material pada scraper,

         Menyebarkan material,

         Mengisi kembali saluran,

         Membersihkan quarry.

Gambar 2.1 Bulldozer.

1. Blade

Dalam pengoperasian, bulldozer dilengkapi dengan blade yang dapat distel sedemikian

rupa sesuai kebutuhan yang diinginkan, untuk itu dikenal berbagai macam blade yang

dipakai pada bulldozer atau angel dozer yaitu:

  Universal Blade (U-Blade)

Blade jenis ini dilengkapi dengan sayap (wing) yang terdapat disisi blade untuk efektifitas

produksi. Hal ini memungkinkan bulldozer membawa/mendorong muatan lebih banyak

karena kehilangan muatan yang relative kecil dalam jarak yang cukup jauh. Umumnya
bulldozer jenis ini sering digunakan untuk pekerjaan reklamasi tanah (land reclamation),

stock pile work, dan sebagainya.

  Straight Blade (S-Blade)

Straight blade cocok digunakan untuk semua jenis lapangan, blade ini juga merupakan

modifikasi dari U-Blade, maneuver lebih mudah dan balade ini juga dapat menghandel

material dengan mudah.

  Angling Blade (A-Blade)

Angling blade dibuat untuk posisi lurus dan menyudut. Blade ini juga dapat dibuat untuk:

1. Pembuangan ke samping (side casting)


2. Pembukaan jalan (pioneering roads)
3. Menggali saluran (cutting ditches)
4. Pekerjaan lain yang sesuai.

  Chusion Blade (C-Blade)

Chusion blade dilengkapi dengan bantalan karet (Rubber cushion) yang berfungsi untuk

meredam tumbukan. Selain digunakan untuk push-loading, juga digunakan untuk

pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing lainnya mengingat lebar C-Blade ini

memungkinkan untuk meningkatkan kmampuan maneuver.

2. Produktivitas Dozer

Produktifitas dozer sangat bergantung pada ukuran blade, ukuran traktor dan jarak tempuh.

Perhitungan produktivitas ditentukan dari volume yang dipindahkan dalam 1 siklus dan

dalam 1 jam pegoperasian.

 
1. Kapasitas Blade

Kapasitas blade dapat dicari dari data pada table atau melalui perhitungan. Rumus dari

kapasitas blade (dalam lcm) adalah:

Nilai W = 1,5 sampai 1,67 (satuan dalam meter) untuk sudut α antara 30-33º.

1. Waktu Siklus

Pengisian blade umumnya dilakukan pada 40-50 ft (13-17 m) pertama dari jarak tempuh.

Pada saat kembali, blade dalam keadaan kosong. Waktu angkut dan kembali bulldozer

dapat ditentukan dari jarak dibagi kecepatan untuk setiap variable. Perhitungan waktu

siklus juga ditentukan oleh suatu waktu yang konsisten (fixed time) yang merupakan waktu

yang dibutuhkan bulldozer untuk mempercepat dan memperlambat laju kendaraan. FT

pada umumnya berkisar antara 0,10-0,15 menit. Waktu yang diperlukan oleh dozer untuk

melakukan 1 siklus adalah:

CT= FT + HT + RT

1. Produktivitas

Perhitungan maksimum produktivitas bulldozer dapat dicari dengan memakai rumus:

Contoh soal:

Hitung produktivitas bulldozer yang digunakan untuk memindahkan pasir kering sejauh 60

m dengan menggunakan S-Blade yang berdimensi 3,36 m panjang dan tinggi 1,256 m.

Diperkirakan kecepatan dozer adalah 3 km/jam dan kecepatan kembali 4 km/jam dengan

waktu tetap 0,3 menit.waktu operasi 60 menit.

Jawab:

Waktu siklus: CT = 2,1 + 0,3 = 2,4 menit

Produktivitas :

1. Loader
Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler atau ban. Loader beroda

crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip dengan dozer hanya

dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat mengangkut material.

Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri atas 4-wheel-drive dan rear-wheel drive. Rear-

wheel-drive biasanya dipakai untuk menggali 4-wheel-drive cocok untuk membawa bucket

bermuatan penuh.

Bucket digunakan untuk mmenggali, memuat tanah atau material yang granular,

mengangkatnya dan kemudian di angkut untuk dibuang (dumping) pada suatu ketinggian

pada dump truck dan sebagainya. Bucket yang dipasangkan pada loader dapat berupa

general purpose bucket, rock bucket, side dump bucket, dan multi purpose bucket. Ukuran

bucket berkisar antara 0,15 m3 sampai 15 m3. Ukuran yang paling sering digunakan adalah

6 m3.

Penggunaan loader yang lain adalah untuk menggali pondasi basement, dengan syarat

ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader. Disamping itu juga dapat digunakan

untuk memuat material yang telah diledakkan, misalnya pada pembuatan terowongan,

pada daerah pengambilan batu (quarrying). Loader juga dapat digunakan untuk menggali

butiran-butiran lepas bebatuan untuk dibongkar “grizly hopper” pada crusher plant.

Gambar 2.2 Loader


1. Aplikasi Loader

Fungsi loader adalah yang paling umum adalah untuk memuat material kedalam alat

pengangkut. Pada  area yang datar alat pengangkut dapat diletakkan didekat loader

sehingga gerakan loader akan lebih mudah. Terdapat 3 metode pemuatan material dari

kedalam truck yaitu I shape loading, V shape loading, danpass loading.

Awalnya pemuatan material kedalam alat pengangkut dilakukan oleh power shovel atau

front shovel, namun karena kapasitas loader makin besar maka penggunaan loader

menjadi lebih seriing. Fungsi lain dari loader adalah untuk menggali basement dan fondasi

dengan lebar yang sama dengan lebar bucket.

2. Produktivitas Loader

Factor-faktor yang harus diperhatikan didalam penentuan produktivitas loader adalah

sebagai berikut:

1. Kondisi material,
2. Tipe bucket dan kapasitasnya,
3. Area untuk pergerakan loader,
4. Waktu siklus loader ,
5. Waktu efisien loader.

Tabel 2.1 Faktor pemuatan bucket (Bucket fill factor, BBF)


Material Factor
Material seragam atau campuran 0,95-1,00
Batu kerikil 0,85-0,90
Batu hasil peledakan (baik) 0,80-0,95
Batuan hasil bebatuan (rata-rata) 0,75-0,90
Batuan hasill peldakan (buruk) 0,60-0,75
Batuan berlumpur 1,00-1,20
Lanau basah 1,00-1,10
Material berbeton 0,85-0,95

Cara menghitung produktivitas adalah dengan menggunakan table-tabel waktu yang

tergantung pada beberapa factor. Waktu muat tergantung pada jenis material yang

diangkut. Waktu berputar ditentukan sebesar 0,2 menit. Waktu bongkar ditentukan

berdasarkan tempat atau kemana material ditempatkan. Selain itu diperlukan koreksi

terhadap waktu siklus.

Tabel 2.2 Waktu muat (menit)


Material LT
Berbutir seragam 0,03-0,05
Berbutir campuran dan basah 0,03-0,06
Lanau basah 0,03-0,07
Tanah atau kerikil 0,04-0,20
Material berbeton 0,05-0,20

Untuk meghitung waktu angkut (LT) dan waktu kembali (RT) digunakan grafik yang

berbeda utnuk setiap jenis loader. Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas

adalah:

Table 2.3 Faktor penambahan dan penguranga untuk CT (menit)


Uraian Factor
Kondisi tanah:

  Berbutir campuran +0,02

  Diameter < 3 mm +0,02

  Diameter 3-20 mm −0,02


  Diameter 20-150 mm 0

  Diameter 150 > +0,03

  Kondisi tanah asli/lepas +0,04

Timbunan

 Tinbunan dengan tinggi > 3 m 0

 Tinbunan dengan tinggi < 3 m +0,01

 Pembongkaran dari truck +0,02

Lain-lain

 Pengoperasian tetap −0,04

 Pengoperasian tidak tetap +0,04

 Target sedikit +0,04

 Target berresiko +0,05

Tabel 2.4 waktu buang (menit)


Pemuatan DT
 Ditmpah di atas tanah ±0,10

 Dimuat ke dalam truck 0,04-0,07

Contoh soal:
Sebuah loader digunakan untuk memindahkan material dari timbunan setinggi ±3 m ke

dalam truck. Material merupakan material seragam dengan rata-rata berdiameter kurang

dari 3,5 mm. loader mempunyai kapasitas 1,20 lcm (loader 910F) dengan jarak tempuh

rata-rata 50 m. waktu berputar adalah 1 menit dan efisiensi kerja alat adalah 50/60 menit

perjam engan pengoperasian tetap.

Dari table 2.1 BBF adalah 1

Dari table 2.2 LT = 0,05 menit

Dari table 2,3 faktor koreksi waktu siklus = 0,02 + 0 − 0,04 menit

Dari table 2.4 DT = 0,5 menit

Dari grafik di lampiran pada buku “Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi karangan Ir. Susy

Fatena Rostiyanti, M.Sc. hal 158.” HT dan RT = 2×0,25 menit

CT = 0,05 + 0,02 + 0 – 0,04 + 0,05 + 0,5 = 0,58 menit

1. Excavator (Alat Gali)

Yang termasuk didalam alat gali adalah antaranya backhoe, power shovel, atau juga

dikenal sebagai front shovel, dragline, dan clamshell. Backhoe dan power shovel juga

disebut alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis. Alat-alat penggali

ini mempunyai as diantara alat penggeraknya dan badan mesin sehingga alat berat

tersebut dapat melakukan gerakan memutar walaupun tidak ada gerakan pada alat

penggerak.
1. Alat Penggali Hidrolis

Karakteristik penting dari hydraulic excavator adalah pada umumnya menggunakan

tenaga diesel engine dan full hydraulic system. Excavating operation paling efisien adalah

menggunakan metode heel and toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas permukaan

sampai ke bagian bawah. Power shovel dan backhoe adalah alat berat yang termasuk

dalam alat penggali hidrolis yang dipasangkan bucket di depannya, dimana backhoe

menggali material yang berada dibawah permukaan tempat alat tersebut berada,

sedangkan front shovel menggali material dipermukaan tempat alat tersebut berada.

1. Front Shovel

Front shovel adalah alat yang digunakan untuk menggali material dipermukaan tempat alat

tersebut berada. Kapasitas bucket tergantung dari jenis material. Oleh sebab itu ada

factor koreksi didalam menentukan kapasitas bucket. Factor koreksi tersebut dikalikan

dengan kapasitas bucket (heaped capacity).

Tabel 2.5 Faktor koreksi (BFF) untuk alat gali


Material BFF (%)
Tanah dan tanah organik 80-110
Pasir dan kerikil 90-100
Lempung keras 65-95
Lempung basah 50-90
Batuan dengan peledakan buruk 40-70
Batuan dengan peledakan baik 70-90

Prouktivitas fromt shovel tergantung pada jenis material, ketinggian penggalian, sudut

putaran, besar alat angkut, dan lain-lain. Pengaruh ketinggian dan sudut putaran juga

merupakan factor yang mempengaruhi produktivitas front shovel. Dari itu factor tersebut

diberikan dalam table berikut:

Tabel 2.6 Faktor penggali untuk ketinggian penggalian dan sudut putaran


Persentase Sudut putaran
kedalaman
optimumu 45º 60º 75º 90º 120º 150º 180º
40 0,93 0,89 0,85 0,80 0,72 0,65 0,59
60 1,10 1,03 0,96 0,91 0,81 0,73 0,66
80 1,22 1,12 1,04 0,98 0,86 0,77 0,69
100 1,26 1,16 1,07 1,00 0,88 0,79 0,71
120 1,20 1,11 1,03 0,97 0,86 0,77 0,70
140 1,12 1,04 0,97 0,91 0,81 0,73 0,66
160 1,03 0,96 0,90 0,85 0,75 0,67 0,62

1. Backhoe

Backho biasanya digunakan untuk pekerjaan galian pada saluran,terowongan, atau

basement. Backhoe sama dengan front shovel dimana material mempengaruhi

produktivitas. Penentuan waktu siklus backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas

bucket. Rumusnya:

Tabel  2.7 waktu siklus backhoe beroda crawler (menit)


Ukuran Alat
Jenis Material < 0,76 m3 0,94 – 1,72 m3 > 1,72 m3
Kerikil, pasir, tanah organik 0,24 0,30 0,40
Tanah, lempung lunak 0,30 0,375 0,50
Batuan,lempung keras 0,375 0,462 0,60

Tabel 2.8 Faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar


Kedalaman penggalian Sudut Putar (º)

(% dari maks) 45 60 75 90 120 180


30 1,33 1,26 1,21 1,15 1,08 0,95
50 1,28 1,21 1,16 1,10 1,03 0,91
70 1,16 1,10 1,05 1,00 0,94 0,83
90 1,04 1,00 0,95 0,90 0,85 0,75

Contoh soal:

Backhoe digunakan untuk melakukan penggalian lempung kerikil, alat mempunyai

kapasitas 1,6 m3. Rata-rata kedalaman penggalian adalah 6 m dengan maksimum

kedalaman penggalian adalah 7 m. sudut putar alat adalah 75º. Berapa produktivitas alat

jika efisiensi adalah 50 menit/jam?

Penyelsaian:

BFF (table  2.5) untuk kerikil adalah 90-100%, gunakan 95%

Waktu siklus (table 2.7) adalah 0,30 menit

Persentase kedalaman = 6 m/7 m = 0,86 = 86%           S = 1,05

Produktivitas backhoe :

P = 266 m3 / jam

2. Dragline

Dragline adalah alat gali yan dipakai untuk meggali material yang letaknya lebih tinggi

dari pemukaan tempat alat tersebut berada dengan jangkauan yang lebih jauh dari alat-

alat gali lainnya.alat dasar dari dragline adalah bucket yang dipasangkan pada boom.

Panjang boom dari dragline sama seperti crane akan tetapi lebiih panjang dari boom alat

gali lainnya.

 
3. Clamshell

Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas se[erti pasir, kerikil,

batuan pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material secara vertical. Ukuran

bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket yang ringan

umumnya digunakan untuk memindahkan material, sedangkan bucket berukuran berat

digunakan untuk menggali. Pada bucket berukuran berat umumnya dipasangkan gigi yang

membantu alat dalam menggali material.

Perhitungan produktivitas clamshell belum distandarisasikan, oleh sebab itu maka

persamaan untuk clamshell adalah:

Pada umumnya waktu siklus clamshell didapat dari hasil perkiraan berdasarkan

pengalaman.

1. Motor Grader

Motor grader merupakan alat perata yang mempunyai bermacam-macam kegunaan.

Untuk keprluan perataan tanah, digunakan grader, disamping untuk membentuk

permukaan yang dikehendaki. Grader juga dapat digunakan untuk mencampurkan dan

menebarkan tanah dan campuran aspal. Pada umumnya grader digunakan dalam proyek

dan perawatan jalan dan dengan kemampuannya bergerak, juga sering digunakan dalam

proyeklapangan terbang.

Gambar 2.7 Motor Grader


Dalam pengoperasiannya, motor grader menggunakan blade yang disebutmoldboard yang

dapat digerakkan sesuai kebutuhan bentu permukaan. Sebagaimana diketahui motor

grader adalah tipe peralatan yang dapat dipakai dalam berbagai variasi pekerjaan

konstruksi (grading). Kemampuan ini akibat gerakan-gerakan flexibel yang dipunyainya

terhadap blade dan roda-roda ban. Keserbagunaan ini diperbesar dengan perlengkapan-

perlengkapan lainnya, seperti:

  Scarifier teeth (ripper dalam bentuk penggaruk kecil) dipasang di bagian depan blade

dan dapat dikendalikan secara tersendiri.

  Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)

  Elevating grader unit (alat pengatur grading)


Produktivitas grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat perjam pada proyek jalan,

sedangkan pada proyek-proyek lainnya, perhitungan produktivitas motor grader adalah

luas area per jam. Waktu (jam) yang dibutuhkan utnuk menyelesaikan pekerjaan jalan

dihitung melalui rumus:

N (passes) adalah berapa kali motor grader harus melakukan gerakan bolak-balik pada

suatu tempat sebelum hasil yang diinginkan tercapai. Jumlah N tergantung pada kondisi

permukaan, kemampuan operator alat, dan bentuk permukaan seperti apa yang

diinginkan. Lruas (km) adalah panjang ruas yang ditempuh oleh motor grader untuk

melakukan 1 pass dan Vrata-rata (km/jam) adalah kecepatan rata-rata motor grader

sepanjang 1 ruas. Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas adalah:

Prod          = 1000vWE

 (m2/jam)=1000×(km/jam)(m)(efisiensi kerja
1. Dump Truck

Dump truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada jarak

menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya diisi oleh alat pemuat,

sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri. Ditinjau dari besar muatannya,

dump truck dapat di kelompokkan dalam 2 golongan yaitu:

  On high way dump truck muatannya < 20 m3

  Off high way dump truck muatanya > 20 m3


1. Pemilihan Truck

Kapasitas truck yang dipilih harus seimbang dengan alat pemuatnya (loader), jika

perbandingan ini kurang proporsioanal, maka kemungkinan loader ini akan banyak

menunggu atau sebaliknya. Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang

harus diperhatikan dalam beberapa pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut:

Gambar 2.8 Dump Truck


 

1. Truck Kecil

Keuntungan dalam menggunakan truck berukuran kecil antara lain:

  Lebih lincah dalam beroperasi dan lebih mudah mengoperasikannya

  Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat

  Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana

  Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah

  Jika salah satu truck dalam satu unit angkutan tidak bekerja, tidak akan bermaslah

terhadap total produksi.


 

Sedangkan kerugiannya adalah:

  Waktu hilang lebih banyak, akibat banyaknya truck yang beroperasi, terutama waktu

pemuatan (loading)

  Excavator lebih sukar memuatnya karena kecilnya bak

  Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyaknya truck, begitu pula tenaga

pemeliharaan.

1. Truck Besar

Keuntungan dengan menggunakan truck berukuran besar adlah:

  Untuk kapasitas yang sama dengan truck kecil, jumlah unit truck besar lebih sedikit

  Sopir dan crew yang digunakan lebih sedikit

  Cocok untuk angkutan jarak jauh

  Pemuatan dari loader lebiih mudah, sehingga waktu hilang lebih sedikit.

Kerugiannya adalah:

  Jalan kerja harus diperhatikan karena kerusakan jalan relatif lebih cepat akibat berat

truck yang besar

  Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar


  Produksi akan sangat berkurang apabila satu truck tidak bekerja (untuk jumlah yang

relative kecil)

  Maintenance lebih sulit dilaksanakan.

2. Produktivitas

Produktivitas suatu alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus truck terdiri

dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu

perjalanan kembali dan waktu antri. Rumus yang dipakai untuk menghitung produktivitas

truck adalah:

Factor-faktor yang mempengaruhi waktu siklus truck adalah sebagai berikut:

1. Waktu muat, tergantung pada:

  Ukuran dan jenis alat pemuat

  Jenis dan kondisi material yang dimuat

  Kapasitas alat angkut

  Kemampuan operator alat muat dan alat angkut

1. Waktu berangkat atau pengangkutan tergantung pada:

  Jarak tempuh alat angkut

  Kondisi jalan yang dilalui

1. Waktu pembongkaan muatan tergantung pada:

  Jenis dan kondisi material


  Cara pembongkaran material

  Jenis alat pengangkutan

1. Waktu kembali juga dipengaruhi hal-hal yang sama dengan waktu pengangkutan.

1. Waktu antri tergantung pada

  Jenis alat pemuat dan posisi alat pemuat

  Kemampuan alat angkut untuk berputar.

KESIMPULAN

           

Dari keimpulan di atas kita dapat pahami bahwa teknologi bidang alat berat sangat

dibutuhkan dalam pertambangan. Teknologi tidak akan dipisahkan dari pertambangan

karna pekerjaan akan lebih mudah terlaksana berkat adanya teknologi tersebut. Kita juga

tentunya berterimah kasih kepada pendahulu kita yang menemukan dan mengembangkan

teknologi alat berat. Teknologi masa kini sangat di butuhkan dalam bidang pertambangan

atau dalam bidang lain, karna teknologi akan menghasilkan hasil yang menguntungkan

dalam bekerja, seperti hasil produk,pengolahan bahan galian, pengangkutan bahan

galian , dan lain-lain.

Teknologi alat berat yang dipakai pada masa sekarang dalam proyek pertambangan

antara lain : Bulldozer,Loader, Excavator,Motor Grader, Dum Truck dll.


https://renaldosilamma.wordpress.com/2017/02/22/makalah-teknologi-alat-berat-yang-
digunakan-untuk-proyek-pertambangan/
1. 1. MAKALAH ALAT BERAT Oleh: ANDIKA DAVID PUTRA
58234/2010JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2. 2. BAB I PENDAHULUAN Alat berat yang kita kenal didalam ilmu teknik sipil
adalah alat yang digunakan untukmembantu manusia dalam melakukan
pekerjaan pembangunan suatu struktur. Penggunaan alatberat yang kurang
tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh
berupakerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau
target yang telah ditentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya.
Oleh karena itu sebelum menentukantipe dan jumlah peralatan dan
attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dan aplikasinya.Terdapat beraneka
macam alat yang sering di gunakan dalam pekerjaan konstruksi, tetapi yangakan
dibahas dalam makalah ini hanya alat-alat yang umum digunakan untuk
pekerjaankonstruksi saja. Adapun alat-alat yang akan di bahas tersebut
antaranya : bulldozer, alatpengangkut seperti loader, alat gali atau excavator,
motor grader, dan alat pengangkut jarak jauhseperti dump truck. Disini akan
diberikan juga contoh perhitungan prodktivitas untuk setiap jenisalat yang akan
dibahas.
3. 3. BAB II PEMBAHASANA. Bulldozer Bulldozer adalah suatu alat berat yang
mempunyai roda rantai (track shoe) untuk pekerjaan serbaguna yang memiliki
kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali (digging),
mendorong (pushing), menggusur meratakan (spreading), menarik beban,
menimbun (filling), dan banyak lagi. Mampu beroperasi di daerah yang lunak
sampai daerah yang keras sekalipun. Dengan swamp dozer untuk daerah yang
sangat lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper (alat
garu), atau dengan blasting (peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran
tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring dengan sudut kemiringan
tertentu, berbukit, apalagi didaerah yang rata. Jarak dorong efisien berkisar
antara 25-40 meter dan tidak lebih dari 100 meter. Jarak mundur tidak boleh
terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong dilakukan secara estafet. Mendorong
pada daerah turunan lebih efektif dan produktif daripada di daerah tanjakan.
Attachment yang biasanya menyertainya antara lain: bermacam-macam blade,
towing, winch, ripper, tree pusher, harrow, disc plough, towed scraper, sheep
foot roller, peralatan pipe layer, dan lain-laiin. Pada dasarnya bulldozer adalah
alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utamanya, artinya traktor
yang dilengkapi dozer attachment dalam hal ini perlengkapannya attachment
adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis dari dozer, selain
mendorong lurus ke depan, juga memungkinkan untuk mendorong ke samping
dengan sudut 250 terhadap kedudukan lurus. Jenis pekerjaan yang biasanya
menggunakan bulldozer adalah: Mengupas top soil dan pembersihan lahan dan
pepohonan, Pembukaan jalan baru, Pemindahan material pada jarak pendek
sampai dengan 100 m, Membantu mengisi material pada scraper, Menyebarkan
material, Mengisi kembali saluran,

Anda mungkin juga menyukai