Anda di halaman 1dari 84

Konstruksi baja 1

Kita kenalan dulu ya........


Nama ku baja
Karakteristik Baja
ujuan Umum:
Mahasiswa memahami yang dimaksud dengan baja
Mahasiswa memahami baja sebagai bahan struktur bangun
Mahasiswa memahami sifat-sifat baja
Mahasiswa memahami perilaku tegangan regangan baja
Mahasiswa memahami pengaruh temperatur terhadap baja
Mahasiswa memahami tegangan sisa pada baja
Mahasiswa memahami korosi pada struktur baja
Pengenalan baja Pengertian baja
Baja..? Tanya
Baja…? temanku
Baja itu apa sih...? deh

apa sih baja itu...?


Sebentar bu
ku pikir
Lamanya itu dia Ku tau ji
dulu…
pikir, jawabmi saya
cepat e bu….gamp
ng na ja
Pengertian baja Defenisi baja
Baja adalah jenis bahan bangunan yang usur utamanya terdiri dari besi
 Mangan (Mn) dibutuhkan
Besi Carbon + Unsur untuk meningkatkan
(Fe) + lain Baja kekuatan dan ketahanan
(C)
dalam pemakaian baja
Mangan (Mn),  Silikon (Si), fosfor (P) dan
Bahan silikon (Si), belerang (S) dibutuhkan
utama tembaga (Cu) untuk menstabilkan
fosfor (P) dan komposisi kimiawi baja
belerang (S) pada saat pengelasan
allooo……ku ada
au mi gang juga  Tembaga (Cu) diperlukan
pa itu baja
unsur untuk menjaga pengkarata
Jago ko yang berlebih-lebihan.
boss lain Cr,
Mo,Ni
(cr=Cu)
Unsur-unsur baja Baja konstruksi

Baja konstruksi disebut juga dengan baja struktural atau


baja bangunan
Besi Carbon + Unsur lain
(Fe) + Baja konstruksi
(C)
atau
Mangan (Mn),
Jumlahnya silikon (Si), Baja Struktural
umlahnya tidak lebih tembaga (Cu)
inimal 98% dari 0,5 % fosfor (P) dan
dari berat belerang (S)
seluruhnya

tembaga beleran
besi Mangan silikon
Carbon
Baja konstruksi Sifat menguntungkan pada ba

Keunggulan sifat baja


Sifat apa yang besar pada baja?
1. Kekuatan
2. Modulus elastisitas
3. Daktalitas
4. Keuletan
Lalu apa untungnya bro, brokoli ?
Keuntungan baja Sifat baja

Tdk
1. Kekuatan yang besar perlu berat struktur ringan
banyak dan efisien
2. Modulus elastisitas Nyaman bagi
kaku kuat
yang besar pemakainya
Kekakuan (stiffness), ketahanan berdeformasi
adalah sifat bahan terhahadap lebih kecil
yang mampu renggang deformasi. terhadap beban
tanpa diikuti regangan
yang besar. E =200.000 MPa

 Bandingkan dengan beton dengan regangan yang sama, baja akan mengalami
tegangan yang lebih besar,sehingga kekuatanya dapat digunakan lebih optimal

Catata
Keuntungan baja Sifat baja

Tdk langsung runtuh


Pembebanan ttp akan meregang
3. Daktalitas yang
yang melebihi sampai batas
besar
kekuatannya daktalitasnya
Mudah dibentuk dan ditempa

Daktalitas adalah kemampuan untuk berubah bentuk setelah


terjadinya regangan inelastik ( kemampuan bahan mengalami
perubahan bentuk yang besar dan tidak elastik tanpa putus)

Catata
Sifat baja Keuntungan baja
Beban berulang- Keruntuhan akan terjad
Keuletan yang besar ulang pada setelah pengulangan
tegangan yang beban tersebut mencapa
rendah jutaan kali
 Bahan baja dapat memikul beban yang dilakukan berulang –
ulang dan mempunyai usia pemakaian yang tinggi
Oleh karena itu baja sangat baik digunakan sebagai bahan
utama untuk jembatan, alat-alat permesinan
Keuletan dibutuhkan ketika terjadi konsentrasi tegangan walaupun
pada tegangan yang masih di bawah batas
 Bahan tidak mempunyai keuletan, maka keruntuhan akan terjadi
pada tegangan yang rendah dan keruntuhan tersebut bersifat geta
Semakin tinggi regangan yang dicapai pada saat spesimen putus, maka keuletan baja itu
juga semakin tinggi. Catata
Kegetasan ( brittleness), menunjukkan tidak
adanya deformasi plastis sebelum
rusak.Material yang getas akan tiba – tiba
rusak tanpa adanya tanda terlebih dahulu,
tidak mempunyai titik mulur dan kekuatan
patah = kekuatan maksimum.
Material getas, misalnya besi cor, batu dan
semen cor, umumnya lemah dalam uji tarik
sehingga penentuan kekuatan dilakukan
dengan uji tekan.
Sifat baja Keuntungan baja
Asah otak dulu …..
Berat jenis beton
bertulang adalah
berat jenis baja 2400 kg/m3
adalah 7850 atau
kg/m3 atau Jadi 2,40 t0n/m3
7,85 ton/m3 Baja 7850 kg/m3
Beton 2400 kg/m3
Kenapa Saya
ya.? harus b
alau baja lebih berat dari beton, mengapa jawab
alu dikatakan baja lebih ringan dari beton
pada struktur bangunan ??!!”
jangan seperti ini ya?
Pengujian baja Alat uji tarik baja
engujian tarik baja Spesimen uji tari
Spesimen uji tarik Tegangan dan reganga

Tegangan (Stress)  
P
A
Pengujian baja Spesimen baja pada u
tarik

 Jika suatu benda ditarik maka Tegangan (Stress)


akan mulur (extension),
terdapat hubungan antara
pertambahan panjang dengan
P
 
gaya yang diberikan. A
 Jika gaya persatuan luas kita Regangan (Strain)
sebut dengan tegangan dan
pertambahan panjang disebut
regangan L
 
L
Perilaku baja Diagram tegangan-
regangan baja
Perilaku tegangan dan Kurva diagram teganga
regangan baja regangan baja
titik A disebut sebagai
tegangan batas proporsional.
(proporsional limit) fp

hukum Hooke f=E ε


dengan : E = modulus elastisita
f = tegangan
dan ε = regangan

di atas titik A terdapat titik B


dengan tegangan fe yang
merupakan tegangan batas elasti
tegangan yang terjadi melampaui fe, maka pada bahan.
saat beban dilepaskan panjang spesimen tidak
dapat kembali sepenuhnya seperti panjang semula Pada umumnya tegangan fp dan fe
relatif cukup dekat, sehingga
Bagian kurva yang datar ini berakhir pada saat seringkali kedua tegangan tersebut
mulai terjadi pengerasan regangan (strain dianggap sama.
hardening).di titik C, tegangan naik lagi sehingga
dicapai kuat tarik (tensile strength) di titik D.
Perilaku baja Diagram tegangan-
regangan baja

f = σ = tegangan (stress) OA= Daerah elastis= Linear = hook

fy = tegangan leleh AB = Daerah plastis =inelastis

ε = regangan(Strain) Titik B ke C = perkerasan


regangan (strain hardening)
εy = regangan leleh
Titik D = regangan sekitar
Titik A= fy = teg. leleh 22% u baja lunak,
pada titik E untuk baja
Titik B = 1,5 εy keras dengan regangan 18
20%
Titik C = fu = teg. Batas
=teg. ultimite

Titik D = patah = fracture


Perilaku tegangan dan Kurva diagram tegangan-
regangan baja regangan baja
agram tegangan-regangan baja Regangan baja

0,2 % -2,0 % = regangan


leleh/regangan plastik

0,2 % (0,002) : dianggap tela


terjadi regangan leleh
(fy) atau regangan
Pada umunya plastik
regangan baja pada
saat spesimen putus
2,0 % (0,02) = regangan lele
berkisar sekitar 150—
untuk baja carbon
200 kali regangan
rendah
elastis εe.
± 20 % (0,2) = regangan
ultimite
Mengingat tidak selalu muda
menentukan titik leleh pad
kurva hasil uji tarik, maka secar
umum tegangan baja
didefenisikan sebagai teganga
yang terjadi pada saat reganga
plastik mencapai 0,2% atau 0,02

 Pada baja carbon rendah


besar regangan plastik dapat
mencapai lebih dari 20% atau
lebih dari 100 kali regangan
leleh. Hal ini menunjukkan sifat
daktalitas yang tinggi

Dari 0,2% menjadi 2% menja


20% .......100 kali
 Regangan yang terjadi sebelum titik leleh disebut regangan
elastis,
 sedangkan regangan setelah titik leleh disebut regangan
plastis yang besarnya sekitar 10 sampai dengan 15 kali dari
regangan elastis.

Setelah regangan plastis, terdapat daerah yang dinamakan


strain hardening yaitu daerah dimana diperlukan tegangan
untuk terjadinya tambahan regangan.
Perilaku tegangan dan Diagram tegangan-reganga
regangan baja baja

Batas proporsional hukum Hooke Linear Daerah elastis

Batas elastis (elastic limit), Fy (teg.leleh) Titik mulur (yield point), Daerah plastis

Kebanyakan peraturan2 perencanaan permanen set.


ditentukan berdasarkan titik leleh ini

Kekuatan maksimum (ultimite strength), Teg. ultimite fu


teg. batas σ MPa
tegangan maksimum yang bisa Teg. maximum
ditahan oleh sebuah bahan ketika kekuatan tarik (teg.tarik)
diregangkan atau ditarik, sebelum
bahan tersebut patah. ( tensile strength)

Kekuatan patah (breaking strength). teg. putus 1 megapascal [MPa] = 1


fracture newton/millimeter² [N/mm²]
Perilaku tegangan dan Diagram tegangan-reganga
regangan baja baja

Batas proporsional, dari titik asal O ke suatu titik ynag


isebut batas proporsional masih merupakan garis lurus
Pada daerah ini berlaku hukum Hooke, bahwa tegangan
ebanding dengan regangan. Kesebandingan ini tidak
erlaku di seluruh diagram. Kesebandingan ini berakhir pada
atas proporsional.
Batas elastis (elastic limit), merupakan batas tegangan
imana bahan tidak kembali lagi ke bentuk semula apabila
eban dilepas tetapi akan terjadi deformasi (perubahan
etap yang disebut permanen set.
Sifat-sifat baja Diagram tegangan-reganga
baja

Tegangan leleh (fy)


Titik leleh (fy) adalah besarnya tegangan, ketika lengkung tegangan
regangan, menunjukkan pertambahan regangan yang besar tanpa
pertambahan tegangan. (Titik A)
Kebanyakan peraturan2 perencanaan ditentukan berdasarkan titik
leleh ini
Tegangan batas (fu)
Tegangan tarik yang sering juga disebut kekuatan tarik atau kekuata
kekuatan batas adalah tegangan yang dapat dicapai pada pengujian
tarik. Tegangan tarik tercapai pada titik C
Perilaku tegangan dan Diagram tegangan-reganga
regangan baja baja

Titik mulur (yield point), Titik mulur adalah titik di


mana bahan memanjang mulur tanpa pertambahan
beban.
Kekuatan maksimum (ultimite strength), Titik ini
merupakan ordinat tertinggi pada kurva tegangan–
regangan yang menunjukkan kekuatan tarik ( tensile
strength) bahan.
Kekuatan patah (breaking strength). Kekuatan patah
terjadi akibat bertambahnya beban mencapai beban
patah sehingga beban meregang dengan sangat cepat
dan secara simultan luas penampang bahan bertambah
kecil.
Kelas mutu baja yang terdapat pada SNI 03-1729-2002 terbagi
menjadi 5 kelas sebgaia berikut:
Sifat-sifat mekanis baja

Modulus elastisitas, E : 200.000 Mpa


Modulus Geser, G : 80.000 Mpa
Angka Poisson (u) : 0,30
Koofisien muai panjang : 12.10-6°C
Berdasarkan tinggi tegangan leleh, ASTM membagi baja dalam empa
kelompok sebagai berikut:
a. Carbon steels (baja karbon) dengan tegangan leleh 210—280 Mpa
b. High-strength low-alloy steels (baja paduan rendah berkekuatan
tinggi) dengan tegangan leleh 280 – 490 Mpa.
c. Heat treated carbon and high-strength low alloy steels (baja padua
rendah dengan perlakuan karbon panas) mempunyai tegangan
leleh 322 – 700 Mpa.
d. Heat-treated constructional alloy steels (baja struktural paduan
rendah dengan perlakuan panas) dengan tegangan leleh 630 – 70
Mpa.
Asah logika ...

Baja mana dengan kekuatan rendah....


E
D Baja mana dengan kekuatan tinggi...
C
Baja mana yang paling getas....
B
A Baja mana yang paling daktai

Hubungan kekuatan dengan sifat daktai

Hubungan kekuatan dengan sifat getas

Gambar. Diagram tegangan-regangan tipikal


berbagai baja struktural
Sifat-sifat baja

Tegangan leleh (fy)


. Tegangan batas (fu)
. Modulus Elastisitas (E)
4. Daktalitas
. Tegangan sisa
6. Pengaruh suhu
7. Daya tahan pengkaratan

Batas regangan 0.05 sering dipakai untuk garis


pemisah antara bahan liat dan bahan rapuh
Sifat-sifat baja

5. Tegangan sisa

Tegangan sisa terjadi pada baja yang mengalami proses pembuatan pada suh
yang tinggi (canai panas). Bagian luar baja yang lansung berhadapan denga
udara akan lebih cepat mendingin. Pada saat itu bagian yang paling luar terseb
akan menyusut dan mengeras terlebih dahulu. Bagian dalam yang masih pan
yang berdekatan dengan bagian yang sedang mendingin tersebut keadaann
masih lunak dan mengikuti penyusutan tersebut tanpa tahanan yang berar
Pada saat bagian luar sudah bersuhu sama dengan udara, maka penuruna
suhu terjadi pada bagian dalam. Pada saat bagian dalam mengala
penyusutan, bagian luar sudah mengeras mengikuti penyusutan kali ini denga
memberikan tahanan. Akibat adanya tahanan ini maka akan terjadi teganga
tarik pada bagian luar dan tegangan tekan pada bagian dalam komponen baja,
Bangunan Struktur Baja
Tujuan Umum:
Mahasiswa memahami jenis baja dan tipe profil baja
Mahasiswa memahami jenis-jenis bangunan struktur baja
Mahasiswa memahami karakteristik bangunan struktur baja
Mahasiswa memahami keunggulan dan kelemahan banguna
ruktur baja
Baja telah digunakan sebagai bahan konstruksi pada berbagai infrastruktur
bangunan, antara lain: bangunan gedung, jembatan, turap baja, dll.
1. Bangunan gedung struktur baja
Bangunan gedung struktur baja dijumpai pada bangunan workshop,
stadion, struktur kilang minyak lepas pantai, hotel, gudang, gedung
perkantoran, dsb. Bangunan gedung struktur baja memiliki struktur
rangka utama dari baja, yaitu kolom, balok, lantai, atap, dll. Dikenal dua
sistem struktur rangka baja pada gedung, yaitu moment resisting frame
dan braced frame. Dalam istilah indonesia dikenal dengan struktur
portal bergoyang dan tak-bergoyang.
KUDA-KUDA BAJA
STADION MEGAH dgn Konstruksi Baja
Gedung Pencakar Langit dgn Konstruksi Baja

Public Facilities dgn Konstruksi Baja


2. Jembatan baja
Dikenal berbagai tipe jembatan baja, yaitu:
- Jembatan Gelagar

Gelagar baja sedang dalam proses


penyelesaian di workshop
KABEL BAJA SEBAGAI
STRUKTUR UTAMA JEMBATAN

Suspension Bridges
- Jembatan Rangka

Jembatan Pelengkung
Jembatan Kantilever
3. Turap baja
Instalasi pengeboran minyak lepas pantai

nki Penimbunan Minyak dgn


nstruksi Baja
5. Keunggulan dan kelemahan
MACAM - MACAM BAJA YANG DIGUNAKAN

mum
Baja produksi pabrik sehingga kualitas dipertanggungjawabkan
Struktur baja dapat dibongkar pasang
Baja dapat dipergunakan untuk berbagai macam struktur bangunan
Baja dapat digolongkan dalam beberapa bentuk:
-baja tulangan
-baja profil
Baja Tulangan –steel reinforcement

Digunakan untuk penulangan pada struktur beton bertulang


Jenis baja tulangan
-baja polos (plain bar)
-baja ulir (deformed bar)
Ukuran baja tulangan
tersedia dalam berbagai ukuran diameter (6 mm s/d 39 mm)
 digunakan di tulangan beton
 Tersedia dalam panjang sekitar 12 m dalam berbagai ukuran diameter (6
mm s/d 39mm)
baja polos (plain bar)
baja ulir (deformed bar)
Baja tulangan ulir memiliki
uliran di permukaan
batangnya

 Sangat bagus untuk tulanga


beton karena adanya uliran
menyebabkan ikatan beton
dan menjadi kuat

 Memiliki kekuatan lebih


tinggi daripada baja polos
Baja dapat dipergunakan untuk berbagai macam struktur bangunan

kuda- kuda atap dengan baja ringan

Perakitan tulangan pada struktur bangunan


Profil baja

Baja tersedia dalam berbagai bentuk penampang yang sering dikenal dengan
profil

 Berdasarkan cara pembentukan penampang profil baja, dikenal 2


macam baja, yaitu Hot Rolled Sections dan Cold Rolled Sections.
Baja tipe hot rolled section dibentuk (rolled) pada kondisi panas
sedangkan baja tipe cold rolled section dibentuk pada kondisi dingin.

 Contoh bentuk profil baja dari masing-masing tipe baja ditunjukkan


pada Gambar
Bentuk profil baja tipe Hot dan Cold Rolled Sections
Profil siku
•Penampang profil berbentuk siku
•Terdapat profil siku sama-kaki dan profil
siku tak sama kaki
•Tersedia dalam berbagai ukuran
penampang
• Profil siku banyak digunakan sebagai rangka kuda- kuda
• Biasanya dua profil siku digabungkan menjadi satu dengan pelat
baja. Sambungan dapat menggunakan baut, las atau paku keling.
SNI 07-0329-2005, Baja I Beam Canai Panas

SNI 07-2610-1992, Baja Profil H Hasil


Pengelasan Dengan Filter

SNI 07-7178-2006, Baja Profil


WF Beam Proses Canai Panas
Beberapa standar Baja bangunan dari negara
lain yang banyak beredar di Indonesia:
DIN = Standar dari Jerman.
Jenis Baja Tegangan leleh
St.37 2200 – 2400
St 42 2400 – 2600
St. 70 3500 - 3700
 ASTM = Standar dari Amerika
JIS = Standar dari Jepang :
SS41 : 2200-2500
BSI = Standar dari Inggris
Ada bermacarn-macam klasifikasi dari baja paduan,
diantaranya adalah DIN (Deutsche Industrie Norm)
Jerman, BS (British Standard) Inggris, ASTM (American
Society for Testing and Materials) Amerika, SAE (Society
of Automotive Engineers) Amerika, AISI (American Iron
and Steel Institute) Amerika dan JIS (Japan Industrial
Standard).
Balok
(beam)
Kolom
iang
column)
Baja castela
Balok profil baja berlubang –castelated beam
Penyebutan atau simbol profil-profil baja disesuaikan dengan
bentuk dan dimensi penampang yang dimaksud.
 Profil WF 400.200.8.13, artinya profil baja jenis Wide Flange
dengan tinggi penampang H = 400 mm, lebar penampang B
= 200 mm, tebal pelat badan tw = 8 mm dan tebal pelat sayap
tf = 13 mm.
 Profil T 200.200.8.13, artinya profil baja T dengan tinggi
penampang H = 200mm, lebar penampang B = 200 mm,
tebal pelat badan tw = 8 mm dan tebal pelat sayap tf = 12 mm
Profil L 60.60.6, artinya profil baja jenis siku sama kaki
dengan panjang kai-kakinya 60 mm, tebal pelat kakinya t =
6 mm. Untuk profil baja jenis siku tidak sama kaki, kaki yang
lebih panjang disebutkan terlebih dahulu.
Profil C 40.35.5.7, artinya profil baja jenis knal dengan
tinggi penampang H= 40 mm, lebar penampang B= 35 mm,
tebal pelat badan tw = 5 mm dan tebl pelat sayap tf = 7 mm
Modul 1: Bangunan Struktur Baja
Tujuan Umum:
- Mahasiswa memahami jenis baja dan tipe profil baja
- Mahasiswa memahami jenis-jenis bangunan struktur baja
- Mahasiswa memahami karakteristik bangunan struktur baja
- Mahasiswa memahami keunggulan dan kelemahan bangunan struktur baja

Modul 2: Karakteristik Baja


Tujuan Umum:
- Mahasiswa memahami perilaku tegangan regangan baja
- Mahasiswa memahami pengaruh temperatur terhadap baja
- Mahasiswa memahami tegangan sisa pada baja
- Mahasiswa memahami korosi pada struktur baja

Modul 3 : Konsep perencanaan struktur baja


Tujuan Umum:
- Mahasiswa memahami stabilitas struktur baja
- Mahasiswa memahami Kekuatan ultimit dan kekuatan nominal baja
- Mahasiswa memahami Perancangan kekuatan baja
- Mahasiswa memahami Konsep ASD dan LRFD
- Mahasiswa memahami pembebanan struktur baja
Secara umum profil baja standar dikenal dalam empat golongan
yaitu:

1. Profil baja produk Eropa – Barat : Belgia,


Luksemburg, Jerman, Perancis, dan Nederland
2. Profil baja produk Eropa – Tengah : Austria,
Hongaria, dan Ceko-Slowakia
3. Profil baja produk Inggris.
4. Profil baja produk Amerika : Amerika Serikat
dan Kanada

Di Indonesia biasanya digunakan profil standar Jerman dan


Amerika.
Beberapa profil baja standar Jerman diantaranya adalah:
1) Profil I dengan flens sempit dan flens lebar
2) Profil kanal
3) Profil siku sama kaki dan tidak sama kaki
4) Profil T
Profil I dengan flens sempit yaitu : profil I NP.
Profil I dengan flens lebar yaitu I DIE, I DIN, I DIR dan I DIL.
DIE singkatan dari Differdange Economique (ekonomis),
DIN singkatan dari Differdange Normal,
DIR singkatan dari Differdange Renforce (diperkuat), dan
DIL singkatan dari Differdange Leger (badan tipis).

Profil baja kanal dinyatakan dengan kode (sebutan) C NP.


Gambar 16. Profil I NP Gambar 17. Profil C NP
Profil Baja Standar Amerika diantaranya :
1) Wide Flange Shapes
2) Structural Tees

Wide Flange Shapes adalah profil I dengan flens lebar dinyatakan


dengan tanda WF.

Structural Tees adalah baja T yang bentuknya


mirip dengan baja T standar Jerman.
Sementara jenis profil baja yang biasa dipakai di Indonesia sesuai kebutuhan
konstruksi adalah sbb :
1) Wide Flange (WF) WF biasa digunakan untuk : balok, kolom, tiang
pancang, top & bottom chord member pada truss, composite beam atau
column, kantilever kanopi, dll.
Istilah lain : IWF, WF, H-Beam, UB, UC, balok H, balok I, balok W.

Profil WF
2) UNP Penggunaan UNP hampir sama dengan WF, kecuali untuk kolom
jarang digunakan karena relatif lebih mudah mengalami tekuk.

Istilah lain : Kanal U, U-channel, Profil U

Profil UNP
3) Equal Angle (Hot Rolled) Biasa digunakan untuk : member pada
truss, bracing, balok, dan struktur ringanya.
Istilah lain : profil siku, profil L, L - shape.

Anda mungkin juga menyukai