Anda di halaman 1dari 15

TUGAS II

MAKALAH TEKNOLOGI MATERIAL


“MATERIAL FERROUS”

DI SUSUN OLEH:
A. SRI WAHYUNI (09220190083)

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK KIMIA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Logam adalah bahan/material teknik yang sangat banyak di gunakan dalam


berbagai bidang. Dalam dunia keteknikan, logam merupakan material yang paling
mendominasi dari bahan-bahan teknik lainnya sebagai bahan yang paling utama
dalam pembuatan mesin. Di dunia pendidikan kita harus mengerti unsur-unsur
yang terkandung di dalam logam tersebut.

Pada makalah ini penulis akan memaparkan hal yang bersifat teknis dan detail
tentang logam. Penulis akan memberikan penjelasan tentang makalah ini dan
semoga penjelasan tersebut menambah wawasan pembaca.

Ilmu logam adalah ilmu yang mempelajari tentang benda yang mengandung besi
(ferro) dan bukan besi (non ferro). Logam terbuat bukan dalam bentuk murni,
melainkan dalam bentuk batuan yang mengandung bijih besi yang juga
merupakan persenyawaan antara besi dan oksigen tapi dalam bentuk silivat. Bijih
besi di hasilkan dari pertambangan.

Dalam pengertian logam yang merupakan besi atau bukan besi dapat kita jumpai
dimana-mana. Seperti pembangunan gedung-gedung yang sekarang bahan-
bahannya sebagian dari besi, pembuatan workshop/gudang yang memakai
kerangka baja dan juga di tempat penampungan besi-besi bekas, yang nantinya
besi-besi bekas tersebut akan di daur ulang lagi.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan membuat makalah ini adalah untuk mengetahui klasifikasi,


proses manufaktur, sifat-sifatnya dan aplikasi

7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Logam Ferro

Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur
karbon dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai 2
sifat yang berbeda dengan besi dan karbon maka dicampur dengan bermacam
logam lainnya. Logam adalah elemen kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara
alami. Jumlah logam diperkirakan 4% dari kerak bumi. Logam dalam bidang
keteknisian adalah besi. Biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan,
pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.

Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis


tertentu dan dapat diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng,
timah, timbel nikel, aluminium, magnesium. Kemudian tampil logam-logam lain
bagi penggunaan khusus dan paduan, seperti emas, perak, platina, iridium,
wolfram, tantal, molybdenum, titanium, vokalt, anti monium (metaloid), khrom,
vanadium, beryllium, dan lain-lain.

Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :

 Dapat ditempa dan diubah bentuk


 Penghantar panas dan listrik

 Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan


patah bila dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan
liat (dapat ditarik).

Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan
besi murni, karena besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan
teknik adalah kekuatan bahan, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar
(korosi, aus, bahan kimia, suhu tinggi dan sebagainya).

7
Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon
(C), silicon (Si), mangan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut
harus dalam kadar tertentu, sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara
garis besar besi teknik terbagi menjadi :

1. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.
2. Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.

3. Baja : kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat ditempa.

B. Klasifikasi Logam

 Table jenis dan klasifikasi logam

Pemakaian contoh dalam


No Klarifiskasi Jenis Bentuk
bangunan
1 Logam mulia Emas, perak dsb. Batangan Aksesoris, interior.
Logam
2 Air raksa cair Patri
setengah mulia
Logam biasa
Butiran, Campuran baja, konstruksi
3 berat >30 Nikel, kobalt
batangan luar beton
kg/dm3
Logam biasa Besi tuang
Pengunci, pengantung
4 ringan <30 Plumbum(timah Plat blok
landasan isolasi
kg/dm3 hitam)
Hubungan dak standar
Plat, profil,
dengan atap, kuda-kuda
batangan,
Logam Baja bangunan, jembatan,
5 tempa,
campuran Kuningan neraca, tulangan beton,
gelombang
dinding, lantai
plat, blok
Penggantung, kunci, kran.

 Table sifat-sifat baja dapat dipengaruhi oleh campuran logam yang lain.

7
Pengaruh terhadap sifat-sifat baja
Campuran logam
Menambah Mengurangi
Kekokohan, kekerasan, sifat Titik lebur, keuletan, regangan
Karbon (C)
pengerasan sifat mengelas dan menempa
Menambah elastisitas,
Silisium (Si) kekokohan, kekerasan dan Sifat mengelas
daya tahan karat
Rengangan dan daya kekuatan
Fosfor (P) Leburan encer
pukul
Lebaran kental, serpihan
Sulfur (S) Daya kekuatan pukul
mudah patah
Kekerasan, kekokohan, daya
Mangan (Mn) kekuatan pukul dan daya Sifat membuat serpih
keausan
Keuletan regangan,
Nikel (Ni) kekokohan, daya tahan karat, Pegangan oleh suhu tinggi
tahan listrik dan suhu tinggi
Kekerasan, kekokohan, daya
Khrom (Cr) tahan karat, suhu tinggi dan regangan
ketajaman
Daya tahan lama, kekerasan
Varadium (V) Daya tahan suhu tinggi
dan keuletan
Molibdenium (Mo) Kekerasan daya tahan lama Regangan dan sifat menempa
Keuletan mengurangi daya tahan
Kobalt (Co) Kekerasan, ketajaman
suhu tinggi
Kekerasan, kekokohan, daya
Wolfram tahan karat, suhu tinggi dan regangan
ketajaman
 Table perubahan struktur logam

Sistem pengubahan Cara Hasil


Logam dipanaskan, kemudian Struktur logam berbentuk
Pemanasan dibiarkan dingin dengan baru dan logam jadi lebih
sendirinya lemah
Logam di panaskan, kemudian
Pendinginan kejut didinginkan cepat dalamn air Menambah kekokohan
atau oli
Logam dipanaskan, kemudian
Menambah kekerasan dan
Pengerasan didingikan sedenikian rupa
ketajaman
sehingga pengerasan merata
Logam yang telah diperkeras
Tempering dipanaskan pada suhu 180o- Menambah elastisitas
300oC

7
Logam yang telah diperkeras
Tempering kejut dipanaskan pada suhu450o- Mempertinggi batas regang
o
700 C
Pengerasan dilakukan dalam
Memperkeras permukaan
Pelapisan nitrogen oven dengan semprotan
logam dan daya tahan karat
nitrogen
Pengerasan dilakukan dalam
oven dengan pelapisan karbon Memperkeras tepi dan inti
Pelapisan karbon
sehingga mempengaruhi logam tetap lunak
permukaan logam

C. Proses Manufaktur Logam Ferro

2.3.1 PROSES DASAR DALAM PEMBUATAN BAJA

Proses pembuatan baja dapat dilakukan berdasarkan proses asam dan basa yang
berhubungan dengan sifat kimia yang menghasilkan terak dari lapisan dapur.

Proses asam digunakan untuk memurnikan besi kasar yang persentasenya rendah
dalam fosfor dan sulfur. Besi kasar ini dihasilkan dari bijih besi yang kaya silikon
yang akan menghasilkan terak asam. Lapisan dapur dibangun dari batu silika
(SiO2) dan mempunyai sifat yang sama dengan terak, sehingga mencegah reaksi
antara unsur fosfor dengan lapisan dapur.

Proses basa digunakan untuk mernurnikan besi kasar yang kaya fosfor. Unsur itu
hanya dapat dikeluarkan apabila digunakan sejumlah besar dari batu kapur selama
berlangsung proses pemurnian, sehingga akan menghasilkan terak. Lapisan dapur
harus terbuat dari batu kapur untuk mencegah reaksi antara lapisan dapur dengan
unsur silikon.

2.3.2 PERKEMBANGAN PROSES PEMBUATAN BAJA

Pembuatan baja telah dilakukan di Asia sekitar awal abad ke-14 yang berdasarkan
atas penyerapan karbon sewaktu besi dipanaskan dalam atmosfer yang kaya
dengan karbon. Dalam proses ini besi tempa dibungkus atau dikelilingi dengan
serbuk arang kayu di dalam tromol. Kemudian tromol ditutup dan dipanaskan
untuk beberapa hari sehingga karbon diserap oleh besi dan membentuk sementit
pada permukaan besi tempa. Proses seperti itu disebut proses segmentasi.

Setelah proses segmentasi selesai maka batangan besi dipanaskan kembali dan
ditempa yang membuat pendistribusian karbon ke arah melintang, tetapi biasanya
pendistribusian yang baik tidak pernah diperoleh. Proses itu telah berhasil
membuat peralatan kecil seperti mata pahat potong, dan sekarang pekerjaan
seperti itu digunakan proses karburasi sewaktu dilakukan penyepuhan.

7
Dalam proses cawan yang merupakan salah satu proses pencampuran dan proses
yang sebenarnya dalam pengerjaan besi tempa adalah proses segmentasi.

Unsur-unsur campuran yang telah cair di dalam dapur cawan yang berkapasitas 20
kg dituangkan ke dalam cetakan setelah terak dikeluarkan terlebih dahulu. Proses
ini menghasilkan baja yang berkualitas baik tetapi tingkat produksinya rendah.

Baja dapat dihasilkan dengan mengembuskan udara melalui besi kasar cair di
dalam dapur yang disebut “konvertor”, sehingga unsur-unsur yang tidak murni
akan dikeluarkan dengan jalan oksidasi.

Pada waktu itu cara pembuatan jalan kereta api dan pembuatan peralatan hampir
sama pentingnya. Proses itu, secara potensial merupakan era yang baik untuk
menghasilkan baja, karena sejak udara dimasukkan atau diembuskan, kotoran-
kotoran di dalam baja akan berkurang.

Proses Bessemer mengolah baja dengan menggunakan besi kasar berkualitas baik
yang mengandung fosfor rendah. Bila fosfornya tinggi baja yang dihasilkan
berkualitas rendah, sebab dalam proses pengolahan tidak seluruh fosfor dapat
dikeluarkan.

Masalah pengeluaran unsur fosfor telah dapat dipecahkan pada proses Dapur
Thomas, dengan menggunakan batu kapur pada lapisan dasar dapur. Sehingga
sampai saat ini proses Thomas digunakan untuk memproses besi kasar yang kaya
dengan fosfor.

D. Sifat sifat

E. Aplikasi

7
2.2 Jenis Jenis Logam Ferro

Jenis logam ferro adalah sebagai berikut.

1. Besi Tuang

Komposisinya yaitu campuran besi dan karbon. Kadar karbon sekitar 4%, sifatnya
rapuh tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah
dalam tegangan. Digunakan untuk membuat alas mesin, meja perata, badan
ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder, dan cincin torak.

2. Besi Tempa

Komposisi besi tempa terdiri dari 99% besi murni,sifat dapat ditempa,liat,dan
tidak dapat dituang.Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat rantai
jangkar,kait keran dan landasan kerja pelat.

3. Baja Lunak

Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,1% -0,3% mempunyai sifat
dapat ditempa dan liat. Digunakan untuk membuat mur; sekrup, pipa, dan
keperluan umum dalam pembangunan.

4. Baja Karbon Sedang

7
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,4% – 0,6%.Sifat lebih
kenyal dari yang keras. Digunakan untuk membuat benda kerja tempa berat,
poros, dan rel baja.

5. Baja Karbon Tinggi

Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,7 – 1,5%. Sifat dapat
ditempa, dapat disepuh keras, dan dimudakan. Digunakan untuk membuat kikir,
pahat, gergaji, tap, stempel, dan alat mesin bubut.

6. Baja Karbon Tinggi dengan Campuran

Komposisi baja karbon tinggi ditambah nikel atau kobalt, krom atau tungsten.
Sifat rapuh, tahan suhu tinggi tanpa kehilangan kekerasan, dapat disepuh keras,
dan dimudakan. Digunakan untuk membuat mesin bubut dan alat-alat mesin.

2.3 Proses Pembuatan Logam Ferro

PENUTUP
1. Kesimpulan

Dalam pembuatan makalah tentang ilmu logam ini, penulis menyimpulkan bahwa:

Secara umum dalam dunia pendidikan. Dalam pemaparannya, ilmu logam sangat
penting untuk mengetahui kandungan-kandungan dan unsur-unsur yang terdapat
dalam suatu besi (Ferro) dan bukan besi (non Ferro). Dan juga untuk mengetahui
sifat-sifat dan kegunaannya.

Refrensi
1. http://mesinusu12.blogspot.co.id/2012/12/makalah-logam.html
2. http://juna-junaedi.blogspot.co.id/2012/02/logam-ferro.html?m=1
3. https://materialengineeringranggaagung.wordpress.com/2018/01/01/pemro
sesan-logam-ferro/

7
7
7
     B.     Klasifikasi Material

Material diklasifiasikan menjadi beberapa tipe yang memiliki karakteristik


yang sama. Material dapat dikelompokkan dengan berbagai cara, salah satunya
didasarkan pada ikatan atom dan struktur. Berdasarkan cara ini material dapat
diklasifikasikan menjadi logam, polimer, dan keramik. Sebagai penambahan,
terdapat dua kelompok material yang cukup penting dalam rekayasa material yaitu
komposit dan semikonduktor.

      1.      Logam
Logam dikenal karena konduktivitas termal dan listriknya yang tinggi, hal
ini disebabkan karena elektron valensinya tidak terikat, namun dapat
meninggalkan atom "induknya". Karena dalam logam beberapa elektronnya
mudah bergerak maka dapat dengan mudah mentransfer muatan listrik dan energi
termal. Logam memiliki sifat tidak tembus cahaya, hal ini disebabkan karena
respon dari elektron bebas tersebut terhadap getaran elketromagnetik pada
frekuensi cahaya. Pada umumnya logam dapat dilpoles sehingga terlihat
mengkilat. Pada umumnya (meski tidak selalu) logam relatif berat, sangat kuat,
dan dapat dirubah dibentuk.

    2.      Keramik
Keramik adalah senyawa yang mengandung unsur logam dan non-logam
logam yang lebih sering muncul dalam bentuk oxide, nitride, dan carbide. Banyak
sekali contoh material keramik, mulai dari semen pada beton (bahkan batuan),
gelas, isolator listrik, dan magnet permanen. Secara tipikal material ini tahan
terhadap listrik dan panasa, dan lebih tahan terhadap temperatur tinggi dan

7
lingkungan yang buruk dibandingkan dengan logam dan polimer. Selain itu
keramik memiliki sifat keras namun mudah pecah.

    3.      Polimer
Pada umumnya, polimer merupakan campuran organik yang secara kimia
berdasar pada karbon, hidrogen, dan elemen non-logam lainnya.; lebih dari itu,
mereka memiliki struktur molekul yang sangat besar. 
Material ini secara tipikal memiliki densitas yang rendah, sangat fleksibel,
dan mudah dibentuk. Biasanya polimer dikenal sebagai plastik, plastik merupakan
pemantul cahaya yang kurang baik, dan cenderung bersifat transparan dan
transluen.

     4.      Komposit
Terdapat cukup banyak material komposit yang terdiri lebih dari satu tipe
material yang telah dibuat. Sebuah komposit dirancang untuk memperlihatkan
kombinasi dari sifat/karakteristik terbaik dari masing-masing komponen material.
Serat kaca (Fiberglass) merupakan salah satu contoh yang sangat umum, dimana
serat gelas dilekatkan ke dalam material polimer. Fiber glass memiliki sifat kuat
yang berasal dari kaca dan sifat lentur yang berasal dari polimer. Banyak sekali
pengembangan material terbaru melibatkan material komposit.

7
BAB IV KESIMPULAN

1. Klasifikasi material ada 4 yaitu berupa logam , keramik , polimer dan


komposit 
2. Perkembangan material dimulai dari zaman batu dimana manusia hanya
  

mengenal  material yang terdapat di alam seperti kayu ,batu. yang seiring
perkembangan ilmu pengetahuan dibuat  material lain seperti polimer dan
komposit .

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35606166/HISTORICAL_OF_MATERIAL-
MATERIAL_TEKNIK.doc diakses 26 September 2019

Anda mungkin juga menyukai