Anda di halaman 1dari 51

PADUAN / ALOYS adalah Campuran dari dua atau lebih dari unsur

pembentuk, dan minimal salah satunya adalah logam.

Paduan logam dengan logam atau dengan non logam bertujuan untuk
menaikkan/memperbaiki sifat- sifatnya. Contoh : baja lebih kuat daripada
besi, perunggu lebih bernilai ekonomis dan lebih kuat dari tembaga atau
timah.

Sifat – sifat paduan bergantung pada :


 Perlakuan Termis
 Perlakuan Mekanis
 Komposisi Penyusun Aloys
PROSES PEMBENTUKAN

Alloys dibentuk dengan beberapa teknik antara lain :


• Forming Operation : dimana bentuk potongan logam dirubah
dengan deformasi plastis. Contoh : Forging, Rolling, Extruction
dan Drawing.
• Casting : yaitu proses pembentukan dimana logam cair
dituang. Contoh Sand Casting, Investment Casting dan Die
Casting.
• Lain – lain :
 Metalurgy Bubuk; yaitu dengan memanfaatkan serbuk
logam yang kemudian diikuti dengan perlakuan panas.
 Welding (Pengelasan). Ini dilakukan jika proses
pembentukan dengan metode lain memakan biaya besar
dan sulit untuk dilakukan.
PADUAN BESI
Paling banyak digunakan karena :
1. Senyawa Fe terdapat dalam jumlah besar dalam kerak bumi
2. Besi dan baja dapat diproduksi secara ekonomis
3. Paduan besi mudah direkayasa

Paduan Fe-C : - besi


- baja
- besi tuang
besi komersial : C < 0,008 %-b
Fasa ferrite
baja : 0,008 %-b  C < 2,14 %-b; tetapi jarang C > 1%-b
a dan Fe3C
besi tuang : 2,14%-b  C < 6,7 %-b; komersial C < 4,5 %-b
SIFAT KIMIA Fe

Diudara kering pada temperatur kamar tidak akan berkarat, pada suhu 300
0C sudah mulai ada oksidasi. Bila dipanaskan sampai sedikit merah akan

bereaksi dengan S dan P membentuk sulfida dan fospida. Dan pada


temperatur yang lebih tinggi (sampai pijar), bereaksi dengan C membentuk
karbida (Fe3C)
Dalam asam encer besi mudah bereaksi dan mengeluarka gas H2,

Fe + 2HCl FeCl2 + H2
Fe + H2SO4 FeSO4 + H2

Dalam H2SO4 pekat (± 98%), besi tidak bereaksi, sedangkan dengan


Silisium (Si) besi dapat membentuk ikatan logam Fe2Si, Fe4Si3 dan dapat
dipakai untuk menyimpan NaOH karena membentuk Fe (OH)3 yang pasif.
Jenis – jenis Biji Besi

1. FeOFe2O3 dengan nama feroferioksida atau magnetit yang warnanya


coklat dengan kandungan Fe 60 – 70%. Diberi nama magnetit karena
dapat ditarik oleh medan magnit

2. Fe2O3 dengan nama ferioksid atau hematit warnanya merah coklat


dengan kandungan besinya 40 - 65%

3. Fe2O3 n.H2O dengan nama ferihidroksid atau limonit warnanya coklat


sehingga dikenal dengan bijih besi coklat

4. FeCO3 dengan nama ferokarbonat atau siderit dengan kandungan


besinya 40 – 50% dan sering tercampur dengan mangan (Mn) yang
cukup tinggi. Karena bentuk kristalnya jika dilihat dibawah kaca
pembesar berbentuk belah ketupat, dikenal juga dengan nama bijihbesi
belah ketupat
Klasifikasi Logam Paduan
Paduan logam

ferrous nonferrous

Baja Besi tuang

Paduan rendah
Besi kelabu Besi melleable
Besi Besi putih
Paduan tinggi nodular
C rendah C medium C tinggi

Polos Polos Polos

HSLA Heat Baja Baja


treatable perkakas Tahan karat
BAJA KARBON
 paling banyak dipakai dan diproduksi
 murah dan mudah didapat
C <2%
BAJA KARBON RENDAH
• C  0,25 % ; pengotor : P, Mn, S, Si
• TS : 60-80.000 psi ; y 40.000 psi ; duktilitas  25 % el
• struktur mikro : ferit dan perlit  lunak, lemah, duktil, tangguh
• non heat treatable  penguatan dengan coldwork
• mampu las, mampu mesin, murah
• pemakaian : konstruksi bangunan, badan kendaraan, tin cans

HSLA ( High Strength Low Alloy Steel )


• baja karbon rendah + Cu/Ni/Mo/Cr/V  10 % berat
• y : 42-80.000 psi ; TS > 70.000 psi
• duktil, mampu bentuk, mampu mesin
• pemakaian : pressure vessel, menara, jembatan, dsb.
 lebih tahan korosi atmosferik dari pada baja C-rendah polos
Baja Karbon Medium
• C : 0,25 – 0,6 %; mampu diolah panas : austenisasi, quench-temper
• Lebih keras, lebih kuat, tetapi kurang duktil d/p baja C rendah
• Tahan korosi atmosferik
• Pemakaian : roda, roda gigi, poros  high strength + wear resistance +
toughness
Struktur mikro : tempered martensite

Baja Karbon Tinggi


• C : 0,6 – 1,4 %
• Baja paling keras, paling kuat, tetapi kurang duktil
• Dapat dikeraskan dan ditemper  tahan aus & tetap tajam
• Penggunaan : baja perkakas, baja bantalan (bearing) dan baja pegas,
cutting tools
• +Cr,V,W,Mo  senyawa karbida yang keras dan tahan aus
Tabel 12.3
BAJA TAHAN KARAT(Stainless Steel)
• Pemadu utama : Cr  11%
• Cr = unsur reaktif  produk reaksi Cr = lapisan pasif  baja dengan Cr
 11% : tahan korosi di berbagai lingkungan
• Unsur pemadu lain : Ni, Mo
• Dibedakan atas : b.t.k. martensitik, feritik, austenitik, mampu keras

Baja Tahan Karat Martensitik


• C : 0,1 - 0,7% ; Cr : 12 – 17%
• Keras, kuat, kurang ulet ; magnetik
• Dapat dikeraskan dengan heat treatment, tahan panas
• Kurang tahan korosi d/p baja tahan karat yang lain
Tabel 12.4
Baja Tahan Karat Feritik
• Cr > 16 – 18%
• Tidak dapat dikeraskan dengan heat treatment
• Ketahanan korosi : martensitik < feritik < austenitik
• Tahan retak korosi tegangan (SCC) ; magnetik
Baja Tahan Karat Austenitik
• 18% Cr dan 8% Ni  stainless steel 18 – 8
• = baja tahan karat seri 300 (Ni tinggi) dan seri 200 (Ni+Mn)
• Tidak dapat dikeraskan dengan heat treatment
• Tahan korosi atmosferik sampai lingkungan industri kimia
• Pemakaian : konstruksi arsitektural, perabot dapur, alat makan, turbin,
reaktor, alat – alat proses yang lain
• Yang paling umum : tipe 304, 304L, 316, 316L
• Non magnetik
BESI COR = BESI TUANG (CAST IRON)
• C : 3 – 4,5% (daerah eutektik)  titik leleh rendah
(1150 – 1300oC)  mudah dicor
• rapuh
• Fe3C  3Fe(a) + C(grafit)
Csi>1%, cooling rate <<  pembentukan grafit 
• Sifat mekanik dan strukturmikro tergantung pada
komposisi dan heat treatment
Klasifikasi Besi Cor
Fe + (3 – 4,5%)C cair
Cor langsung + Mg/Ce, cor

Pendinginan Pendinginan

cepat sedang lambat


sedang lambat
Besi putih Besi kelabu Besi kelabu
Besi cor Besi cor
perlitik feritik
nodular nodular
perlitik feritik
Pemanasan 30 jam
800 – 900 oC
cepat
Besi maleabel peritik

Pendinginan
lambat
Besi maleabel feritik
Besi cor kelabu (gray cast irons)
 C : 2,5 – 4 % ; Si : 1,0 – 3,0%
 Grafit berbentuk serpihan (flakes)  permukaan patahan; kelabu
 Lemah & rapuh, karena ujung serpihan grafit = konsentrasi tegangan
 Efektif meredam energi vibrasi; tahan aus
 High fluidity pada T casting ; low casting shrinkage
Besi Nodular/Duktil (nodular/ductile iron)
 + Mg dan/ Ce  grafit berbentuk nodul (seperti bola)
 Lebih kuat & lebih duktil d/p besi kelabu;
sifat mekanik  baja
 TS : 380 – 480 MPa (55000-70000 psi) ;
duktilitas : 10-20% el
 Penggunaan : valves, pump bodies, crankshafts, gears, automotive &
machine components
Besi Putih

 Si < 1% b; laju pendinginan cepat  karbon = Fe3C  permukaan


patahan : putih
Sangat keras & rapuh  tidak mampu mesin
 Permukaan keras & tahan aus  roller dalam rolling mills
Besi Malleable
 Besi putih dipanaskan pada 800 – 900 oC selama t>, dalam atmosfer
netral  Fe3C terdekomposisi  grafit berbentuk cluster atau rosettes
 Kuat & duktil atau malleable
 Penggunaan :
 automotive: connecting rods, transmission gears
 Heavy duty services : flanges, pipe fittings
Gbr.12.6
a : besi kelabu
b : besi nodular
c : besi putih
d : besi malleable
PADUAN NONFERROUS
Al dan Paduannya
 Ringan, penghantar panas dan listrik
 Al = logam aktif  produk oksidasi = Lapisan pasif 
Al & paduannya tahan korosi atmosferik, netral dan
asam
 Al : lunak, tidak kuat, tidak tahan T tinggi
 Tahan korosi & sifat mekanik baik pada T sangat rendah
 alat proses cryogenic
Cu dan Paduannya
 Penghantar panas & listrik, kuat (paduan Cu), mudah dibentuk
 EoCu tinggi  tahan korosi asam, netral dan sedikit basa
 Tidak tahan lingkungan oksidatif dan ammonia
 Penggunaan : heat exchanger, kabel listrik, atap, dll
 Paduan Cu – Zn = kuningan (brass)
Cu – Sn/Al/Si = perunggu (bronze)
Cu – Ni = cupronickel
Ni dan Paduannya
 Tahan korosi lingkungan basa
 Tahan SCC dan pitting
 Mahal
 Paduan Ni – Cu = monel
Ni – Cr(-Fe) = inconel
Ni – Cr – Mo – … = hastelloy,superalloys
Ti dan Paduannya
 Ringan (densitas = 4,5 gr/cm3)
 Titik leleh tinggi, 1668oC
 Kuat : modulus elastisitas 107 GPa, TS = 140 MPa
 Sangat duktil, mudah ditempa dan dimesin
 Susah dibuat mahal
 Tahan korosi di udara, di laut dan di lingkungan
industri
 Penggunaan : struktur pesawat terbang, pesawat
angkasa luar, peralatan industri kimia
1. Al (Aluminium)

Adalah deoksidator paling kuat yang dapat juga mengikat


nitrogen.
Dalam jumlah kecil mempengaruhi pertumbuhan butir. Aluminium
dan nitogen membentuk nitrida yang sangat keras oleh karena itu
Al merupakan unsur paduan pada baja nitridasi. Sering dipakai
sebagai logam paduan pada baja tahan panas karena menahan
pengelupasan juga sering dipadukan dengan Fe-Ni-Co-Al menjadi
baja magnet permanen.
 Alat-alat dapur, mobil, pesawat terbang dan tutup
kaleng.
 Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik
sehingga digunakan untuk membuat kawat listrik.
 Untuk aliase: duralumin, magnalium, dan alnico.
 Alum atau tawas digunakan untuk mengendapkan
kotoran pada pembersihan air.
 Zeolit atau permutit (Na2O.Al2O.2SiO2O) digunakan
untuk melunakkan air sadah.
2. C (Karbon)
Merupakan paduan yang paling banyak dalam baja, karena
pengaruhnya juga paling besar, bagi tiap baja tanpa tanpa paduan.
Disamping mengandung karbon, selalu akan mengandung
Si, Mn, P dan S.
Bila kadar karbon naik maka sifat mekanik dan kekerasan
akan naik, tetapi elastisitas, mampu tempa,
mampu las dan mampu potongnya akan turun.
Kadar karbon tidak mempengaruhi pada daya tahan korosi
terhadap air, asam dan gas panas.
 Grafit untuk pembuatan elektrode, baja, pensil,
pengecoran logam, dan sebagai pelumas.

 Karbon aktif untuk pemurnian dan penghilangan warna


gula dan bahan kimia yang lain, mengabsorpsi gas
beracun dalam masker gas, dan untuk katalis beberapa
reaksi.
3. Cr (Krom)
Krom akan menaikkan kekerasan dan kekuatan,
serta sedikit mempengaruhi pada elastisitas. Akan memperbaiki
ketahanan terhadap panas dan pengelupasan.
Akan meningkatkan daya tahan terhadap korosi dan dengan
karbon membentuk karbida yang tahan gesek tapi dengan
pengelasan akan berubah sifat karena terbentuknya karbida
yang berakibat tahan korosinya turun dan dapat retak.
Setiap penambahan 1% krom maka kuat tarik baja akan naik,
antara 8 – 10 kg/mm2.
Walaupun batas mulurnya ada kenaikan tapi kuat pukul takiknya
akan turun, karena menurunkan sifat ulet.
 Penyepuhan (elektroplating).
 Aliase (paduan logam),
misalnya nikrom (15% Cr, 60%
Ni, dan 25% Fe).
 Stainless steel mengandung
72% Fe, 19% Cr, dan 9% Ni.
 Campuran baja agar ulet dan
kuat.
 Pelapis logam untuk melindungi terjadinya korosi dan
memberikan tampilan yang berkilau.
 Kromium sebagai dikromat (Cr2O72–) atau kromat (CrO42–)
digunakan secara luas sebagai zat oksidator.
4. Cu (Tembaga)
Tembaga akan menaikkan kuat tarik pada batas mulur,
tapi akan menurunkan elastisitasnya. Tembaga tidak merugikan
kepada mampu las baja.
Untuk kawat penghantar listrik, pipa air karena tidak reaktif,
aliase (misalnya perunggu), fungisida, dan herbisida.
5. Mn (Mangan)
Akan memperbaiki kekuatan dan kekerasan dari baja dan hanya
sedikit mempengaruhi elastisitasnya.
Memperngaruhi pada sifat mampu tempa dan mampu las.
Dengan karbon akan sangat menaikkan kekerasan dan
tahan gesek.

Tiap kenaikan 1%, akan menaikkan kekuatan tarik 10 kg/mm2. Tapi bila
diatas 8% maka kekuatan itu akan turun kembali, hal ini terjadi juga pada
batas mulur. Mangan akan menaikkan kekerasan sampai kedalam intinya.
6. Ni (Nikel)
Nikel akan menaikkan kekuatan bahan, tapi lebih rendah
dari Mn dan hanya sedikit menurunkan elastisitas.
Bila bersama Co akan memberikan sifat mampu keras yang baik.
Baja Co-Ni yang tinggi adalah tahan karat dan tahan temperatur
tinggi, serta tahan mengelupas.
Pada baja konstruksi akan memperbaikiketahanan pukul takik
dan lebih tahan temperatur rendah .
Bersama Co-Ni akan memperluas daerah austenit dan tahan lelah
Untuk pembuatan aliase. Nikel memperbaiki kekuatan baja dan daya
tahannya terhadap reaksi kimia.
7. Co (Kobalt)
Tidak membentuk karbida, dan akan menghalangi pada pertumbuhan butir
pada temperatur tinggi.
Memperbaiki kuatan pada temperatur tinggi dan tahan terhadap
pengaruh penemperan. Oleh karena itu digunakan sebagai
unsur paduan pada baja potong cepat, baja perkakas oleh bentuk panas dan
baja tahan panas.
Sering digunakan sebagai unsur paduan pada baja magnet permanen.

 Pembuatan aliase dengan baja pada temperatur tinggi. Aliase ini penting
untuk pembuatan mesin-mesin pembangkit gas dan baja yang berkecepatan
tinggi seperti mesin bubut.
 Pembuatan pewarna keramik, gelas, dan industri cat.
11. Kadmium (Cd)

 Untuk melindungi baja dari korosi.


 Mengabsorpsi neutron dengan sangat baik sehingga
digunakan untuk mengontrol reaktor nuklir.
 Untuk baterai kering nicad.
 Untuk pewarna kuning pada cat, tetapi sangat mahal (CdS).
8. Si (Silikon)
Akan selalu ada dalam baja, karena dari bijihnya maupun akibat lining waktu melebur
baja. Yang dimaksud baja silikon minimal 0,4% Si akan menaikkan kekuatan
mekanik dan menahan pengelupasan.
Sedikit mempengaruhi pada elastisitas baja tapi akan menaikkan kuat tarik dan batas
mulur dan membuat besar butir jadi kasar
Bila kadar Si 14% maka baja akan tahan terhadap korosidan bahan kimia, hanya tidak
bisa ditempa

Silikon banyak digunakan terutama yang berhubungan dengan elektronika, seperti


mikrokomputer dan kalkulator. Silikon sangat murni digunakan untuk membuat chip
komputer
9. Ti (Titanium)
Logam yang sangat keras dan pembentuk karbida.
Pada baja tahan karatakan menahan terjadinya korosi intergranular
dan menghaluskan butiran logam.
Logam Ti dan aliasenya dengan Al digunakan dalam industri pesawat terbang.
10. Seng (Zn)

 Untuk melapisi besi agar tercegah dari perkaratan.


 Untuk aliase (brass merupakan aliase Cu–Zn mengandung
20%– 50% Zn).
 Sebagai elektrode negatif pada sel Leclance, sel merkurium,
dan sel alkali.
 Sebagai bahan pewarna putih pada cat (ZnO).
• Istilah-istilah dalam paduan logam

Martensit adalah fasa baja yang terbentuk melalui proses quenching.


Sementit adalah karbon yang berada dalam besi yang berupa grait atau besi karbit.
Annealing adalah proses pemanasan logam sampai temperatur austenik, kemudian
didinginkan diudara terbuka.
Quenching adalah proses pemanasan logam sampai temperatur austenik, kemudian
dicelupkan ke media pendingin berupa fluida cair.
Tempering adalah proses pemanasan ulang logam.
Tensile strenght adalah kekuatan tarik.
Austenik adalah suatu fasa pada logam yang bersifat labil dan mudah diubah ke fasa yang
lain.
Perunggu adalah campuran tembaga dengan unsur kimia lain,
biasanya dengan timah, walaupun bisa juga dengan unsur-unsur lain
seperti fosfor, mangan, alumunium, atau silikon. Perunggu bersifat
keras dan digunakan secara luas dalam industri. Perunggu sangat
penting pada masa lampau, bahkan pernah suatu masa disebut
sebagai Zaman Perunggu.
CONTOH-CONTOH ALLOY

kuningan

perunggu

baja
CONTOH-CONTOH ALLOY

pewter

amalgam

duralumin
• Usur utama :tembaga (Cu)
Perunggu • Unsur pemadu : timah
putih (Sn)

• Unsur utama : besi (Fe)


BAJA • Unsur pemadu : Cr, Mn, Si,
Ni, W, Mo, Ti, Al, Nb,

• Unsur utama : tembaga


kuningan (Cu)
• Unsur pemadu : seng (Zn)
• Unsur utama :timah
(Sn)
pewter • Unsur tambahan :
tembaga, dan
antimon (Sb)/timbal

• Unsur utama : perak


dan timah
amalgam • Unsur paduan:
tembaga, zink,
palladium,indium,
platinum, Air raksa
• Unsur utamannya :
tembaga
duralumin • Unsur paduan
• nya: mangan (Mn)
dan magnesium (Mg)
AMALGAM

• Amalgam adalah campuran dari dua atau


beberapa logam yang salah satunya adalah
merkuri atau air raksa.
• Amalgam dapat berbentuk padat maupun cair
tergantung jumlah air raksa yang digunakan.
• Amalgam umumnya digunakan untuk
menambal gigi yang berlubang
KUNINGAN

• Kuningan adalah paduan antara logam tembaga dan seng


dengan kadar bervariasi antara 10%-40%. Pemanfaatannya
untuk barang-barang hiasan, sekrup, alat-alat musik, paku-
paku kecil

• Keunggulan :
1. Logam yang tahan korosi
2. Memiliki keuletan yang tinggi dan mudah di bentuk
3. Sebagai Katalis yang baik

Anda mungkin juga menyukai