Anda di halaman 1dari 43

Pengenalan bahan teknik

• Logam

Komposit

Polymer Keramik
LOGAM
LOGAM FERRO BAJA (Steel)

(Ferrous materials) BESI (Iron)

LOGAM

LOGAM NON FERRO Aluminium


(Non ferrous materials) Tembaga
Timah
Nikel
dll
Perbedaan besi dan baja

• Besi (iron) Baja (steel)


• 1. Kandungan Karbon > 2% <2%

• 2. Sifat patah Rapuh (brittle) Ulet (Ductile)
• 3. Kekerasan Cukup keras Keras – lunak
• 4. Elongation Rendah Tinggi

• 5. Mampu cor Sangat baik Kurang baik


• 6. Ketahanan korosi Sangat baik Kurang baik
• 7. Titik lebur 1150 oC 1550oC
• 8. Peleburan Dengan kokas Dapur induksi
• EAF
Macam Besi Tuang
Gambaran umum material besi
• Karbon yang cukup tinggi ≥ 2%
(biasanya sekitar 3,5 %C).

• Dari diagram Fe-C, carbon mampu larut


dalam matrik maksimum 2%

• Kelebihan kandungan karbon akan


membentuk endapan yang disebut grafit
Perbedaan jenis besi
• Jenis besi sangat tergantung kepada bentuk dari grafit
tersebut, yaitu;

• Besi Tuang Putih (White Cast Iron), karbon terdispersi


merata dalam matrik.

• Besi Tuang Kelabu (Grey Cast Iron), karbon membentuk


flake atau dikenal dengan flake carbon (FC).

• Besi Tuang Nodular (Nodular Cast Iron), karbon


berbentuk bulat atau nodul.

• Besi Tuang Meleable (Meleable Cast Iron), karbon


berbentuk meleable seperti buang rambutan.
Bentuk struktur grafit dalam besi

Maleable Cast Iron White Cast Iron

Grey Cast Iron Nodular Cast Iron


Perlakuan panas besi
Jenis Besi Sifat Contoh
Penggunaan
Besi Tuang Putih Sangat Keras Stamp Shoes
(White Cast Iron) Sukar dibubut Dies, tool
Kekerasan Chilled Roller
400 – 500 BHN

Besi Tuang Kelabu Lunak Blok mesin


(Grey Cast Iron) Mudah di bubut Piston
Kekerasan Pipa air
180 – 240 BHN

Besi Tuang Nodular Mampu ditingkatkan Komponen benda


(Nodular Cast Iron) sifat mekanis melalui tuang untuk air
perlakuan panas laut.
Kekerasan Perkakas tangan
230 – 280 BHN (hand tool)
Pipa gas dan air

Besi Tuang Meleable Mampu di tempa Perkakas mesin


(Meleable Cast Iron) Kekerasan (Machine tool)
120 – 280 BHN Plumbing
Sambungan Pipa
(pipe fitting)
Logam Baja
FERROUS

E.S.Siradj
STEEL (BAJA)
Baja Karbon rendah
BAJA KARBON
Baja Karbon medium
Baka Karbon Tinggi

BAJA
BAJA PADUAN Baja Paduan Rendah
Baja Paduan Tinggi
• Komponen komponen yang terbuat dari baja
dan baja paduan lebih banyak dibandingkan
dengan besi tuang.

• Dilihat dari sifat logam baja, dalam beberapa hal


lebih baik dari pada besi tuang.

• Salah satu keuntungan baja adalah keuletan


(ductile) dan mudah dibentuk serta mampu di
tingkatkan sifat mekanisnya melalui proses
perlakuan panas.

• Dalam industri manufaktur, baja mempunyai


sifat mampu las. Seperti pada industri
automotive, yang banyak mempergunakan las
titik (spot welding) dan seam welding
Klasifikasi baja menurut AISI
• Komposisi
seperti karbon, paduan rendah atau stainless
steel

• Metode manufaktur
seperti open hearth, basic oxygen atau dapur
listrik.

• Pengerjaan akhir
seperti canai panas atau canai dingin (Hot &
Cold Rolling)

• Bentuk produk
seperti, plate, strip, tube dan structur
• Sistim oksidasi
seperti, killes, semi-killes dan rimmed steel.

• Struktur mikro
seperti ferrite, pearlite dan martensite

• Kekuatan yang dicapai


di specifik dalam ASTM Standard

• Perlakuan panas
seperti annealing, quenching dan tempering

• Kualitas
seperti forging dan kualitas komersial
Steel
Low C Steel
< 0,2%

Plain C Steel Med C Steel


0,2 – 0,5%

High C Steel
> 0,5%
Low Alloy Steel
< 8% Alloying Element

Corrosion Resistant
High Alloy Steel
> 8% Alloying Element Heat Resistant
Wear Resistant
Secara garis besar logam ferro dapat
• ,
dibagi dalam beberapa group
• Baja karbon (Plain Carbon Steel) terdiri dari baja karbon
rendah,baja karbon menengah dan baja karbon tinggi.

• Baja paduan rendah (Low Alloy)


• Baja paduan yang ditambah unsur paduan seperti, Nb,
V, Ti,Cr,Ni, W dimana kandungannya kurang dari 8%.

• Baja paduan tinggi (High Alloy)


• Sama dengan baja paduan rendah, dimana kandungan
paduana tau alloying ditambahkan lebih besar dari 8%.
Baja Karbon
• Baja Karbon Rendah (Mild Steel)

• Baja yang mengandung unsur karbon maksimum 0,25


%.
• Baja jenis ini banyak diketemukan dalam bentuk strip
atau lembaran (sheet).

• Contohnya, baja yang di roll (cold-rolled steel),


kemudian di annealing hingga mempunyai sifat
mampu bentuk yang tinggi. Kandungan karbon dalam
baja ini sangat rendah kurang dari 0,10% dan
maksimum Mn 0,4%.

• Banyak dipergunakan untuk bodi kendaraan bermotor.
Contoh penggunaan Baja Karbon Rendah
Baja Karbon Menengah
(Medium Carbon Steel)
• Baja ini diklasifikasikan sebagai baja yang
lebih kuat dibandingkan dengan baja karbon
rendah.
• Pada umumnya kandungan karbon berkisar
dari 0,3 sampai 0,6% dengan kandungan
Mangan(Mn) dari 0.6 sampai 1,65%
• Baja jenis ini banyak dipergunakan untuk
poros (shaft), axles, roda gigi (gear), poros
engkol (crankshaft), coupling dan benda benda
tempa
• Untuk baja dengan kandungan karbon
mencapai 0,4 sampai 0,6 % biasa
dipergunakan untuk rel, railway wheel dan rail
axle.
Contoh Penggunaan Baja Karbon
Medium
Contoh Penggunaan Baja Karbon
Medium
Baja Karbon Tinggi (High Carbon Steel)

• Baja karbon tinggi termasuk baja karbon


yang mengandung unsur karbon dari 0,60
sampai 1,00 %C dengan kandungan
Mangan (Mn) berkisar antara 0,3 sampai
0,9%.

Tool Kid
Baja Paduan (Alloyed Steel).
• Baja paduan adalah baja yang mempunyai sifat
mekanis yang lebih tinggi dari baja karbon (plain
carbon). Alasan dibuatnya baja paduan adalah;

• Dalam industri diperlukan komponen baja yang


kekuatannya lebih tinggi dari baja biasa.
• Diperlukan komponen yang mempunyai ketahanan
korosi yang tinggi.
• Diperlukan untuk komponen yang mempunyai sifat
mampu menahan panas atau pembentukan kerak
panas (scale)
• Untuk komponen yang relatif besar, sukar didapat sifat
yang diinginkan dengan menggunakan baja karbon
melalui perlakuan panas (mass effect).
• Baja karbon apabila dilakukan pengerasan (hardening)
selalu timbul retak.
• Dengan dilakukan penambahan unsur
paduan seperti antara lain Chromium (Cr),
Niobium (Nb), Titanium (Ti), Tungten (W),
Molibdenum (Mo), Vanadium (V), Nickel
(Ni) dan Zirconium (Zr) akan dapat
memperbaiki sifat fisis dan mekanis baja
karbon tersebut.
Unsur Paduan
• Sifat Mekanis dan fisis akan dapat diperbaiki
dengan dilakukan penambahan unsur paduan
seperti antara lain:
• Chromium (Cr),
• Niobium (Nb),
• Titanium (Ti),
• Tungten (W),
• Molibdenum (Mo),
• Vanadium (V),
• Nickel (Ni)
• Zirconium (Zr)
PENGARUH UNSUR PADUAN
Unsur Pengaruh
Aluminum Pengerasan struktur mikro ferrit (Ferrite hardener)
Pembentuk grafit (Graphite former)
Dapat mengoksidasi (Deoxidizer)
Chromium Mild ferrite hardener
Sedikit mempengaruhi mampu pengerasan
Pembentuk endapan grafit
Ketahanan terhadap korosi
Ketahanan terhadap abrasi
Cobalt Pengaruh yang kuat terhadap ferrite sebagai pengeras
High red hardness
Molybdenum Sangat kuat pengaruhnya terhadap mampu pengerasan
Pembentuk karbida yang kuat
High red hardness
Meningkatkan ketahanan abrasi
Manganese Strong ferrite hardener
Nickel Penguatan struktur ferrite
Meningkatkan toughness
Dengan adanya Cr, dapat meninggalkan sisa austenit
Pembentuk grafit
Copper Mengstabilisasi fasa austenite
Meningkatkan ketahanan korosi
Silicon Pengerasan struktur ferrit
Meningkatkan sifat magnit
Phosphorus Pengerasan struktur ferrit
Meningkatkan mampu permesinan
Meningkatkan mampu pengerasan
Macam Jenis Baja Paduan
1. Low-carbon quenched and
tempered steel (QT)

• Jenis baja ini mempunyai kombinasi


kekuatan yang cukup tinggi, dimana
tegangan luluh (yields strength) dapat
mencapai dari 350 sampai 1035 MPa
Contoh Penggunaan QT Steel
Medium-carbon ultrahigh strength steel

• Baja ini mempunyai tegangan luluh (yield


strength) mendekati 1380 MPa,

• Banyak dijumpai dalam bentuk billet, bar,


rod, forging, lembaran (sheet), tubing
dan kawat las (welding wire).
Bearing steel

• Jenis baja ini banyak dipergunakan


untuk bola baja yang terdapat pada
bearing.
Heat resistance chromium-molybdenum
steels.

• Baja jenis ini mengandung 0,5 sampai


9% Cr dan 0,5 sampai 1,0% Mo.
• Karbon biasanya dibawah 0,2%.
• Adanya Cr meningkatkan ketahanan
korosi dan oksidasi
• Sedangkan Mo meningkatkan ketahanan
operasi dibawah kondisi panas.
Contoh Pengguaan Baja Tahan Panas
Cr-Mo
Baja tahan karat (Stainless Steel).
• Baja tahan karat adalah baja paduan dengan
minimum Cr 10,5% dan umumnya 30% Cr
maksimum dan sedangkan besi minimum
50%.
• Karbon antara 0.03 - 1,2%.
• Adanya lapisan Chrom Oxide dipermukaan
dan bila permukaannya tergores, lapisan film
tersebut terbentuk lagi.
• Unsur lain yang ditambahkan antara lain
adalah; Nikel (Ni), Molibdenum (Mo), Copper
(Cu), Titanium (Ti), Aluminium (Al
Jenis Baja Tahan Karat

• Ferritic Stainless Steel.


• Martensitic Stainless Steel
• Austenitic Stainless Steel
• Duplex Stainless Steel
• Precipitation hardenable Alloys
Tabel 3.4 Beberapa jontoh Baja Tahan Karat (Stainless Steel)

C Mn Si Cr lain
Jenis/AISI/kom

Ferritic SS
405 0,08 1,00 1,00 11,5-14,5 0,1-0,3
430 0,12 1,00 1,00 16,0-18.0
Martensitic SS
410 0,15 1,00 1,00 11.50-12.00
420 0,15 1,00 1,00 12,00-14.00
Austenitic SS Al
304 0,08 2,00 1,00 18.00-20.00 Ni,Mo,N
Duplex SS
S32950 0.03 2,00 0,6 26.0 – 29.0
Prec Hard
SS S1740 0.07 1,00 1,00 15.50-17.50
Baja perkakas (Tool Steel)

• Beberapa baja paduan yang dapat


diklasifikasikan baja perkakas antara
lain:
• Hot Work Tool Steel, Group H
• Cold Work Tool Steel, Group A,D
• Shock Resisting Steel, Group S
• Mold Tool Steels, Group P
• Water Hardening Tool Steel, group W
MACAM JENIS BAJA PERKAKAS

Simbol C Mn Si atau Ni Cr V W Mo

Water-Hardening Tool Steel


W1 0,6-1,4
Shock Resistance Tool Steels
SS 0,55 0,80 2,00 Si 0,40
Oil-Hardening Tool Steel
O1 0,9 1,00 0,50 0,50
Air-Hardening Medium-Alloy Cold Work Tool Steel
A2 1,00 5,00 1,00
High-Carbon High-Chromium Cold Work Tool Steel
D2 1,50 12,00 1,00
Chromium Hot Work Tool Steel
H11 0,35 5,00 0,40 1,50
Tungsten High Speed Tool Steels
T1 0,7 4,00 2,00 8,00
Molybdenum High Speed Tool Steel
M1 0,8 4,00 1,00 1,50 8,50
Low-Carbon Mold Steels
P6 0,20 3,50 Ni 1,50 0,20
Contoh penggunaan Cold Work
Steel
Contoh Penggunaan Hot Work
Steel

Hot Extrusion Die

Hot Forging Die

Anda mungkin juga menyukai