TEORI DASAR
Aktivitas utama dalam penyusunan lembar urutan proses diawali dengan proses
interpretasikan gambar teknik dan mengubahnya menjadi gambar kerja. Berdasarkan
gambar kerja yang terlah dibuat dan semua informasi yang tertera di dalam gambar
kerja, disusunlah tahapan proses produksi (manufaktur) yang diperlukan untuk
mendapatkan benda kerja (produk) yang sesuai dengan tuntutan spesifikasi geometri
dalam gambar teknik.
Perencanaan proses adalah pemilihan dan penyusuan urutan kerja (proses) yang
diperlukan secara rinci untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan tuntutan
rancangan, dengan waktu yang paling efisien. Dalam sebuah sistem manufaktur,
perencanaan proses adalah interface antara desain dan manufaktur. Dalam proses
penyusunan urutan kerja ini juga ditentukan peralatan/mesin, perkakas/pahat (tools)
seta perkakas bantu yang diperlukan. Yang penting yang harus dirancang dalam
penyusunan perencanaan proses adalah perhitungan parameter proses, karena
parameter proses inilah yang akan menentukan kualitas dari produk yang dihasilkan.
21
sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga jangan sampai rusak akibat
terpahat,terkikir dan lain sebagainya.
1.2.1. Bagian-bagian dari ragum
Rahang penjepit diberi landasan terbuat dari besi tuang yang permukaannya
pada umumnya diberi parutan bersilang agar penjepitan lebih kuat dan tidak
licin.Dengan demikian apabila menjepit benda kerja yang halus dan
dikawatirkan akan rusak permukaannya maka disarankan untuk memberi lapisan
pelindung berupa plat yang dapat menjaga permukaan benda kerja tersebut.
Namun ada juga jenis ragum kerja bangku yang rahang penjepitnya dibuat rata
dan halus (digerinda), di mana jenis ragum ini digunakan untuk menjepit benda
kerja yang sudah memiliki permukaaan rata.
21
2. Menjepit Benda Kerja Pada Ragum
Bila menjepit benda kerja pada ragum, benda kerja yang keluar
dari mulut ragum janganlah terlalu tinggi, terutama apabila bahan benda
kerja itu terbuat dari logam tipis. Bila memungkinkan perbandingan
bahan yang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil dari pada bagian
yang terjepit.
Gunakan plat pelapis untuk menjepit benda kerja, hal ini
dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat dari jepitan gigi
ragum, plat pelapis bisa di buat dari bahan plat tipis yang rata, plat siku
dll.
21
b. Ragum Putar (Swivel Vise)
Ragum putar merupakan ragum yang dapat diputar terhadap sumbu vertikal.
Putaran dari ragum putar membentuk bidang horizontal. Pada sadle ragum
terdapat skala derajat yang digunakan sebagai pedoman ukuran sudut.
Sumber :
http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/03/apa-itu-
ragum-vise.html?m=1
21
1.5. Bahan
1.5.1. Klasifikasi material
1. Logam
2. Keramik
3. Polimer
4. Komposit
1. Logam
Logam yang dipakai sebagai bahan teknik terbagi menjadi dua yaitu:
Logam berbahan dasar Ferro (Fe) atau besi
Logam yang tidak berbahan dasar Ferro (Non Fe)
21
Logam berbahan dasar Fe dibagi menjadi:
a. Baja
Baja karbon
Baja paduan
Baja paduan dengan sifat khusus
21
and wood, reamers, tools for turning hard metals, Saws for
cutting steel, wire drawing dies, fine cutters.
a. Besi Cor
Besi cor terdiri dari Fe+C, komposisi karbon pada
besi cor diatas 2,1%. Karbon bebas dari besi cor
membentuk grafit yang memiliki sifat getas.
Dari bentuk grafit besi cor dapat dibagi menjadi :
Besi cor putih (tidak memiliki grafit dan sifatnya
hampir sama dengan baja karbon tinggi)
Besi cor kelabu (grafit berbentuk pipih)
Besi cor nodular (grafit berbentuk bulat)
Besi cor maliable (grafit membentuk bunga)
2. Keramik
Klasifikasi dari keramik :
21
a. Bahan organik bukan logam
Penggunaan dan pemakaiannya pada temperature tinggi
Contoh : Batu tahan api
b. Bahan dari senyawa logam
(oksida, barida, karbida dan nitrida)
3. Polimer
Klasifikasi polimer dapat dibagi berdasarkan :
a. Sumber atau asal
Alam : hewan, tumbuhan, dan mineral
Sintesis : hasil polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi
b. Sifat termal
Termoplastik : (jenis plastik yang dapat didaur ulang)
Termosetting : (jenis plastik yang tidak dapat didaur
ulang)
1.6. Manufakur
1.6.1. Definisi manufaktur
21
Gambar 1.6.1.a. Manufaktur sisi teknologi
Sumber : Modul Praktikum Karya Manufaktur
21
Metalurgi Serbuk (powder metallurgy)
Metalurgi serbuk adalah proses produksi dengan
cara memasukan serbuk logam ke dalam sebuah
cetakan kemudian serbuk logam tersebut di beri
tekanan. Finishingdari proses metalurgi serbuk ini
adalah dengan memberikan perlakuan panas agar
serbuk logam yang telah di tekan tadi menjadi
rigid. Biasanya proses metalurgi serbuk ini di
gunakan untuk pembuatan produk yang
berdimensi sangat kecil. Contoh produk yang
dibuat dengan cara metalurgi serbuk ini adalah
roda gigi pada jam tangan.
Perlakuan Panas (heat treament)
Proses perlakuan panas adalah perlakuan thermal
terhadap logam untuk mendapatkan sifat mekanik
yang baru. Proses heat treament ini di lakukan
secara merata pada logam. Selain itu ada
juga Surface Treament, dimana pada dasarnya
pemberian perlakuan panas pada logam untuk
mendapatkan sifat mekanik yang baru.
Namun surface treament ini perlakuan panas yang
di berikan hanya pada permukaan logam saja.
21
1.6.3. Bagan-bagan manufaktur
21
DAFTAR PUSTAKA
21