FAHMY FATRA, MT
OUTLINE
• Pendahuluan
(bahan untuk poros, manufaktur poros, jenis poros, ukuran standar poros
transmisi, Tegangan pada poros, tegangan yang diijinkan pada poros)
• Hal Penting Dalam Desain Poros/Perencanaan Poros
(Kekuatan, kekakuan, Putaran kritis, korosi dan bahan poros)
1. Kekuatan
(a) Poros terkena momen putar atau torsi saja,
(b) Poros hanya dikenakan momen lentur,
(c) Poros terkena momen gabungan (momen puntir dan momen
lentur)
Pendahuluan
• Poros adalah elemen mesin berputar
yang digunakan untuk mengirimkan
daya dari satu tempat ke tempat lain.
• Poros merupakan salah satu komponen
terpenting dari suatu mesin yang
membutuhkan putaran dalam
operasinya.
• Secara umum poros digunakan untuk
meneruskan daya dan putaran.
Pendahuluan
• Daya yang dikirimkan ke poros diperoleh dari daya tangensial dan resultan torsi (atau
momen putar) yang dipasang pada poros sehingga memungkinkan daya tersebut untuk
ditransfer ke berbagai komponen yang terhubung dengan poros, seperti puli, roda gigi dll
yang dipasang di poros.
• Roda gigi atau puli beserta dayanya bisa menyebabkan poros melengkung.
• Dengan kata lain, bahwa poros yang digunakan terkena momen puntir dan momen
lentur.
Pendahuluan
• Catatan:
1. Poros biasanya berbentuk silindris, tapi bisa berbentuk persegi atau berbentuk silang.
bisa padat (solid), persilangan (cross-section) dan juga berongga.
Pendahuluan
2. As roda,
• meski serupa bentuknya dengan poros, as adalah elemen mesin stasioner dan digunakan
untuk transmisi momen lentur saja.
• Ini hanya bertindak sebagai pendukung beberapa komponen berputar seperti drum
angkat, roda mobil atau tali sheave.
Pendahuluan
3. spindel adalah poros pendek yang meneruskan gerakan ke alat pemotong atau ke
potongan pekerjaan
misalnya: spindel putar pada bor
spindel pada bubut
• Bahan yang digunakan untuk poros biasa adalah baja karbon dengan
nilai 40 C8, 45 C8, 50 C4 dan 50 C12.
Bahan untuk membuat poros
• Bahan yang digunakan untuk poros biasa adalah baja karbon dengan nilai
40C8, 45C8, 50C4 dan 50C12.
cold drawing
hot rolling
turning grinding
Manufaktur poros
• Manufaktur poros dengan proses cold rolling lebih kuat daripada poros dengan proses
hot rolling, namun tegangan sisanya lebih tinggi.
• Tegangan sisa dapat menyebabkan distorsi (perubahan bentuk dan ukuran) poros pada
saat proses permesinan
• Poros dengan diameter lebih besar biasanya ditempa dan diputar sampai sesuai ukuran
yang diinginkan di mesin bubut.
Jenis Poros
Berdasarkan jenis poros dibagi menjadi dua: poros transmisi dan poros mesin
1. Poros transmisi.
• Poros ini mengirimkan daya antara sumber dan menyerap daya mesin.
• Contohnya : The counter shafts, line shafts, over head shafts and all factory shafts.
• Karena poros ini membawa bagian mesin seperti puli, roda gigi dll,
• poros transmisi dikenai momen bending dan twisting.
Jenis Poros
2. Poros mesin.
• Poros ini merupakan bagian integral dari mesin itu sendiri.
• Contohnya: Poros engkol
Ukuran standart poros transmisi
Standard diameter poros transmisi
• 25 s/d 60 mm dengan kenaikan 5 mm
• 60 s/d 110 mm dengan kenaikan 10 mm
• 110 s/d 140 mm dengan kenaikan 15 mm
• 140 s/d 500 mm dengan kenaikan 20 mm
2. Tegangan bending (tarikan atau tekanan) terjadi karena gaya yang bekerja pada
elemen mesin seperti roda gigi, katrol dll dan juga karena berat poros itu
sendiri.
2. Kekakuan Poros
• Selain kekuatan pada poros juga diperlukan kekakuan poros
• karena untuk menerima beban lentur atau defleksi dan akibat puntiran yang lebih besar
maka akan terjadi getaran atau suara keras/bising sehingga kekakuan juga diperlukan.
Desain Poros
3. Putaran Kritis
• Adalah besarnya putaran tertentu yang dapat mengakibatkan terjadi getaran
yang luar biasa besarnya.
• Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian mesin
lainnya.
• Putaran kritis dapat terjadi pada turbin, motor torak, motor listrik
• Putaran kerja harus lebih kecil dari putaran kritis (n < ns)
4. Korosi
• Bahan bahan untuk membuat poros selain kuat, kaku juga harus tahan korosi
• Terutama pada poros baling baling dan pompa (kontak dengan fluida korosif).
• Perlindungan terhadap korosi untuk poros poros mesin yang terhenti lama
• Perlindungan terhadap korosi untuk kekuatan dan daya tahan terhadap beban.
Desain Poros
5. Bahan Poros
• Disesuaikan dengan kondisi operasi.
• Baja konstruksi mesin (S-C), baja tempa (SF), baja paduan dengan pengerasan
kulit tahan terhadap keausan, baja krom, nikel, baja krom molibden dll.
A. Desain Poros (Kekuatan/ strength)
• Dalam merancang poros berdasarkan kekuatan, kasus berikut dapat
dipertimbangkan:
(a) Poros hanya terkena momen putar atau torsi saja,
(b) Poros hanya terkena momen lentur saja
(c) Poros terkena momen puntir dan momen lentur
(d) Poros dikenakan beban aksial selain beban gabungan torsi dan
bending.
1. Poros hanya terkena momen putar atau torsi
Bila poros diberi momen putar (atau torsi) saja, maka diameter porosnya
dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan torsi.
a. Poros bulat (pejal)
1.Poros hanya terkena momen putar atau torsi
b. Untuk poros berlubang (beban puntir murni)
do : diameter luar
di : diameter dalam
1. Poros hanya terkena momen putar atau torsi
Syarat pemakaian rumus :
• Beban torsi murni
• Poros bulat, pejal, masif
• Beban lain tidak diperhitungkan.
• Diameter poros yang dihasilkan merupakan diameter poros minimum,
sehingga harus diambil yang lebih besar.
Contoh soal (momen puntir)
1. Poros berputar pada 200 r.p.m. untuk meneruskan daya 20 kW. Poros bisa
diasumsikan dibuat dari baja ringan dengan tegangan geser yang diijinkan 42
MPa. Tentukan diameter dari poros, mengabaikan momen lentur pada poros.
• Soal 2
0,2
2. Poros hanya terkena momen lentur
• Bila poros hanya dikenakan momen lentur saja, maka tegangan
maksimalnya (tarik atau kompresif) diberikan oleh persamaan lentur.
a. Poros pejal dengan beban lentur murni
2. Poros hanya terkena momen lentur
b. Poros berlubang dengan beban lentur murni
Contoh Soal (momen bending)
• Sepasang roda kereta api membawa muatan 50 kN pada masing-
masing kotak gandar, Berfungsi pada jarak 100 mm di luar dasar roda.
Ukuran rel adalah 1,4 m. Temukan Diameter poros antara roda, jika
tegangannya tidak melebihi 100 MPa.
Contoh Soal (momen bending)
3. Poros terkena momen puntir dan momen lentur
Teori penting yang digunakan :
1) Teori Guest : teori tegangan geser maksimum, digunakan untuk material
yang ductile (liat) misal mild steel.
M=W.l
Contoh Soal 4
(Gabungan momen puntir dan momen lentur)
4. Sebuah poros baris digerakkan dengan
menggunakan motor yang ditempatkan
secara vertikal di bawahnya. Katrol Pada
garis poros berdiameter 1,5 meter dan
memiliki tegangan sabuk 5,4 kN dan 1,8 kN
pada sisi yang ketat dan kendur sisi sabuk
masing-masing. Kedua ketegangan ini
mungkin dianggap vertikal. Jika katrol
overhang dari poros, jarak garis tengah
katrol dari garis tengah Dengan bantalan
400 mm, cari diameter porosnya. Dengan
asumsi tegangan geser maksimum yang
diijinkan 42 MPa.
Contoh Soal 4
(Gabungan momen puntir dan momen lentur)