Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM 4

KELURUSAN DAN KEBULATAN POROS

A. KOMPETENSI DASAR

Setelah melaksanakan praktik praktikan/mahasiswa diharapkan mahasiswa terampil


dalam memeriksa kelurusan dan kebulatan poros dengan menggunakan jam ukur.

B. SUB KOMPETENSI DASAR

1. Terampil dalam mengecek kelurusan poros dengan jam ukur.

2. Terampil dalam mengecek kebulatan poros dengan menggunakan jam ukur.

3. Terampil menetapkan besarnya penyimpangan dimensi kelurusan dan


ketidakbulatan poros berdasarkan hasil pengecekan dengan menggunakan
jam ukur.

C. DASAR TEORI

Pengukuran kelurusan poros dapat dengan menggunakan bangku senter , dan jam
ukur ( Dial indicator ). Dalam hal ini poros yang diukur diletakkan diantara senter
bangku kerja. Namun sebelum benda kerja ( poros ) dipasang , kedua senter harus
dicek terlebih dahulu untuk memastikan kedua senter tersebut dalam keadaan
sesumbu. Kemudian lakukan pemeriksaan / pengukuran dengan menggunakan jam
ukur per increment jarak dengan cara menggeser – geser jam ukur sepanjang poros
dan mencatat perubahan setiap increment jarak tersebut

D. ALAT DAN PERLENGKAPAN

1. Jangka sorong ,

2. Meja pengukur kelurusan dengan senter,

3. Benda kerja,
4. Mistar,

5. Spidol/pensil,

6. Jam ukur ( Dial Indicator ), dan

7. Alat pembersih.

E. KESELAMATAN KERJA

Sensor jangan sampai terguncang pada waktu akan disentuhkan ke blok ukur.

F. LANGKAH KERJA

1. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan.

2. Meletakkan benda kerja pada senter.

3. Mengecek perbedaan tinggi antara ujung poros yang satu ke ujung lainnya dengan
menggunakan jam ukur( pada posisi I , II, III, dan IV)

4. Mengecek kelurusan poros ( benda ukur ) dengan jam ukur.

5. Bila jam ukur digerakkan kekiri atau kekanan jika skala jam ukur tidak bergerak ,
maka poros dalam keadaan lurus.

G. BAHAN DISKUSI

Bagaimanakah caranya untuk mengatasi adanya kesalahan kosinus pada waktu


menggunakan jam ukur.

F. LAMPIRAN
Data hasil pengamatan :

Lokasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

I 0 2 10 26 34 45 49 62 67 69 85 96

II 0 1 4 4 9 6 8 15 17 17 22 32

III 0 12 8 10 1 8 7 12 19 20 32 42

IV 0 6 2 12 19 24 32 38 45 51 63 72

Rata-rata 0 5.25 6 13 15.75 20,75 24 31.75 37 39.25 51.25 60.5

Suhu ruangan : 24.5°C

Kelembaban : 77%

G. PEMBAHASAN
GRAFIK KELURUSAN DAN KEBULATAN POROS
100
95
90
85
80
75
70
65
60
55 LOKASI I

50 LOKASI II
45 LOKASI III
40 LOKASI IV
35
30
25
20
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pada praktikum kelurusan dan kebulatan poros kita mengukur dengan


menggunakan alat ukur dial indikator. Terdapat empat bagian (lokasi) yang dilakukan
pengukuran, yaitu diputar 90° dari titik pengukuran yang pertama. Dan setiap bagian
dibagi menjadi 12 posisi yang diambil dari total panjang benda dan setiap posisi yang
lewati dicatat hasil yang ditunjukan oleh dial indikator.

Bedasarkan hasil olah data didapatkan perbedaan tinggi poros, dilihat dari
data/grafik diatas bahwa perbedaan tinggi rata - rata poros, dari posisi 1 sampe ke
posisi 12 sebagai berikut

Posisi :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Rata - rata :

5.25 6 13 15.75 20,75 24 31.75 37 39.25 51.25 60.5


Dapat dilihat terus terjadi peningkatan dari posisi 1 sampai ke posisi 13. jadi menurut
hasil analisa diatas dapat dilihat bahwa poros tersebut tidak lurus dan bulat.

Dalam pengukuran menggunakan dial indikator kita juga harus memperhatingan


faktor - faktor yang dapat menyebabkan kesalahan kosinus (pengambilan posisi
pengukuran yang salah) terutama dalam penyetingan benda kerja dan alat ukur. Selain
itu juga ada beberapa faktor lain seperti kebersihan area praktikum dan kelalain
praktikan saat melakukan praktik.

H. KESIMPULAN

 Dari pengukuran ini dapat disimpulkan bahwa alat ukur berupa dial indicator ini
merupakan salah satu alat yang digunakan dalam menentukan kelurusan atau
kebulatan suatu permukaan. Alat ini cukup mudah digunakan. Kita hanya perlu
menyentuhkan ujung sensor ke benda. Geser benda. Data yang kita inginkan bisa
dilihat pada skala jam ukur.

 Dari data hasil pengukuran, poros yang digunakan pada praktikum tidak lurus dan
bulat

 Ketidaklurusan dan kebulatan poros terjadi karena adanya kesalahan kosinus


yang terjadi pada saat melakukan praktikum

 Kesalahan kosinus terjadi karena beberapa faktor seperti setting benda kerja dan
alat ukur yang kurang tepat, alat - alat ukur yang sudah tidak layak pakai,
kebersihan tempat praktikum, kelalaian praktikan

I. Saran

 Alat - alat ukur yang akan dipakai harus dicek terlebih dahulu sebelum digunakan
untuk melakukan praktikum

 Alat - alat ukur yang sudah tidak layak pakai sebaiknya diganti agar
mempermudah para praktikan dalam melakukan praktikum

Anda mungkin juga menyukai