Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN METROLOGI INDUSTRI

KELURUSAN DAN KEBULATAN POROS

Dosen pembimbing
Dr.Wagiran S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh
Nama : Wahyu Saputra
NIM : 21503241013
Kelas : A1

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktikum

Dengan dilaksanakannya praktikum ini maka mahasiswa diharapkan dapat mengecek


kelurusan dan kebulatan poros menggunakan jam ukur dengan cara yang benar dan
menetapkan besarnya penyimpangan dimensi kelurusan dan ketidakbulatan poros
berdasarkan hasil pengecekan dengan menggunakan jam ukur.

B. Dasar Teori

Pengukuran kelurusan poros dapat dilakukan dengan menggunakan bangku


senter, dan jam ukur (dial indicator). Dalam hal ini poros yang diukur diletakkan
diantara senter bangku kerja. Namun sebelum benda kerja (poros) dipasang, kedua
senter harus dicek terlebih dahulu untuk memastikan kedua senter tersebut dalam
keadaan sesumbu. Kemudian lakukan pemeriksaan/pengukuran dengan menggunakan
jam ukur per increment jarak dengan cara menggeser–geser jam ukur sepanjang poros
dan mencatat perubahan setiap increment jarak tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan praktikum:

Hari / Tanggal : Selasa, 15 Maret 2022


Waktu : 09:00-12:00
Tempat : Lab Metrologi Fakultas Teknik UNY

B. Alat dan Bahan :


a. Jangka sorong
b. Meja pengukur kelurusan dengan senter
c. Benda kerja
d. Mistar
e. Spidol/pensil
f. Jam ukur ( Dial Indicator )
g. Alat pembersih

C. Cara kerja :

a. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan.

b. Meletakkan benda kerja pada senter.

c. Mengecek perbedaan tinggi antara ujung poros yang satu ke


ujung lainnya dengan menggunakan jam ukur (pada posisi I , II,
III, dan IV)

d. Mengecek kelurusan poros (benda ukur) dengan jam ukur.

e. Mengecek kebulatan poros dengan jam ukur

f. Bila jam ukur digerakkan kekiri atau kekanan dan skala jam
ukur tidak bergerak.

D. Keselamatan kerja
Sensor jangan sampai terguncang pada waktu akan disentuhkan ke benda ukur
E. Data Percobaan

Lokasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

I 0 0,04 0,05 0,05 0,08 0,10 0,12 0,14 0,17 0,19 0,21 0,23

II 0,02 0,05 0,05 0,08 0,11 0,13 0,16 0,18 0,21 0,23 0,25 0,27

III 0,02 0,05 0,05 0,09 0,12 0,14 0,18 0,20 0,23 0,25 0,27 0,29

IV 0,01 0,05 0,05 0,06 0,09 0,11 0,14 0,16 0,19 0,21 0,23 0,25

Rata rata 0,0125 0,0475 0,05 0,07 0,10 0,12 0,15 0,17 0,20 0,22 0,24 0,26

Catatan : Jarak setiap percobaan adalah 2,3 cm atau 23 mm

Suhu ruangan : 24,5° c

Kelembaban : 77 %
BAB III
PEMBAHASAN

Pada praktikum kelurusan dan kebulatan poros kita mengukur dengan menggunakan alat
ukur dial indikator. Terdapat empat bagian (lokasi) yang dilakukan pengukuran, yaitu
diputar 90° dari titik pengukuran yang pertama. Dan setiap bagian dibagi menjadi 13 posisi
yang diambil dari total panjang benda dan setiap posisi yang lewati dicatat hasil yang
ditunjukan oleh dial indikator. Bedasarkan hasil olah data didapatkan perbedaan tinggi
poros, dilihat dari data/grafik diatas bahwa perbedaan tinggi rata - rata poros, dari posisi 1
sampe ke posisi 12 sebagai berikut :

Posisi :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Rata-Rata :

0,0125 0,0475 0,05 0,07 0,10 0,12 0,15 0,17 0,20 0,22 0,24 0,26
Dapat dilihat terjadi naik turun dari posisi 1 sampai ke posisi 12. jadi menurut hasil analisa diatas
dapat dilihat bahwa poros tersebut tidak lurus dan bulat. Dalam pengukuran menggunakan dial
indikator kita juga harus memperhatikan faktor - faktor yang dapat menyebabkan kesalahan
kosinus (pengambilan posisi pengukuran yang salah) terutama dalam penyetingan benda kerja
dan alat ukur. Selain itu juga ada beberapa faktor lain seperti kebersihan area praktikum dan
kelalain praktikan saat melakukan praktikum.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dari pengukuran ini dapat disimpulkan bahwa alat ukur berupa dial indicator ini
merupakan salah satu alat yang digunakan dalam menentukan kelurusan atau kebulatan
suatu permukaan. Alat ini cukup mudah digunakan. Kita hanya perlu menyentuhkan
ujung sensor ke benda. Geser benda. Data yang kita inginkan bisa dilihat pada skala jam
ukur.
2. Dari data hasil pengukuran, poros yang digunakan pada praktikum tidak lurus dan bulat
3. Ketidaklurusan dan kebulatan poros terjadi karena adanya kesalahan kosinus yang terjadi
pada saat melakukan praktikum
4. Kesalahan kosinus terjadi karena beberapa faktor seperti setting benda kerja dan alat ukur
yang kurang tepat, alat - alat ukur yang sudah tidak layak pakai, kebersihan tempat
praktikum, kelalaian saat praktikum.

B. Saran

1. Alat - alat ukur yang akan dipakai harus dicek terlebih dahulu sebelum digunakan untuk
melakukan praktikum.
2. Alat - alat ukur yang sudah tidak layak pakai sebaiknya diganti agar mempermudah
mahasiswa dalam melakukan praktikum.
3. Fokus terhadap pembacaan jarum dial indicator.
4. Setelah melakukan praktikum agar sebaiknya untuk dibersihkan oleh setiap mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai