Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Thomas Sukardi M.Pd.
1
Daftar isi
BAB I .........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN ......................................................................................................................3
C. Tujuan ..........................................................................................................................3
BAB II ........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN .........................................................................................................................4
KESIMPULAN ......................................................................................................................... 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Dapat memahami materi tentang jenis-jenis maintenance dan mengaplikasikannya
kedalam mesin yang ada di bengkel pemesinan dan bengkel fabrikasi baik di kampus
maupun di industri.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Corrective Maintenance
Corrective maintenance biasa disebut juga Dengan kegiatan reparasi atau perbaikan. Dalam
Kegiatan ini biasanya tidak dapat direncanakan terlebih dahulu sebab hanya dapat
diperbaiki setelah terjadi kerusakan, bahkan terkadang perbaikan tersebut bisa tertunda dan
terlambat.
CM juga biasa yang disebut sebagai mean active corrective maintenance time (MACMT),
dimana itu hanya meliputi active time (meliputi dokumentasi) yang melibatkan designer.
4
Proses Kerja corrective maintenance (CM).
Kegiatan corrective maintenance bersifat perbaikan yakni menunggu sampai kerusakan
terjadi terlebih dahulu, kemudian baru diperbaiki agar fasilitas produksi maupun peralatan
yang ada dapat dipergunakan kembali dalam proses produksi sehingga operasi dalam
proses produksi dapat berjalan lancar dan kembali normal.
Tindakan corrective maintenance jauh lebih mahal, maka sedapat mungkin harus dicegah
dengan mengintensifkan kegiatan preventive maintenance. Diperlukan juga adanya
pertimbangan bahwa dalam jangka panjang untuk mesin-mesin yang mahal dan termasuk
dalam ”critical unit” dari proses produksi, PM akan jauh lebih menguntungkan
dibandingkan CM.
Corrective Maintenance dapat dihitung dengan MTTR (mean time to repair) dimana time
to repair ini meliputi beberapa aktivitas yang biasanya dibagi ke dalam 3 grup,antara lain :
1. Preparation time Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan seperti mencari orang untuk
pekerjaan, travel, peralatan sudah dipenuhi atau belum dan tes perlengkapan.
2. Active Maintenance time Waktu yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Meliputi waktu untuk mempelajari repair charts sebelum actual repair dimulai dan
waktu yang dihabiskan dalam menverifikasi bahwa kerusakan tersebut sudah
diperbaiki. Kemungkinan juga meliputi waktu untuk post-repair documentation ketika
hal tersebut harus diselesaikan sebelum perlengkapan tersedia. Contohnya Aircraft.
3. Delay Time (Logistic time) Waktu yang dibutuhkan untuk menunggu komponen dalam
mesin untuk diperbaiki.
5
B. Running Maintenance
Running Maintenance atau biasa disebut perawatan berjalan adalah suatu kegiatan
perawatan yang dilakukan dengan tujuan hanya memperbaiki peralatan yang rusak saja
dalam suatu unit dan unit terasebut tetap melakukan kegiatan. Pemeliharaan berjalan
diterapakan pada peralatan - peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses
produksi.
C. Breakdown Maintenance
Breakdown maintenance adalah jenis perawatan pada mesin yang sudah rusak sehingga
tidak bisa beroperasi lagi. Secari garis besar, breakdown maintenance merupakan
perawatan ketika mesin mengalami kerusakan mendadak sehingga harus dilakukan
perbaikan tanpa perencanaan.
Faktor kerusakan pada mesin pun bervariasi seperti kurangnya perawatan, human error dan
masa waktu penggunaan mesin yang terlalu lama. Salah satu contohnya, ketika mesin
pompa sedang dijalankan tiba-tiba couple bagian penghubung dengan poros penggerak
tiba-tiba lepas karena baut kendor sehingga menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian.
6
Banyak engineer yang beranggapan, breakdown maintenance bukanlah pemeliharaan
mesin melainkan perawatan mesin dimana komponen yang rusak harus segera diganti
dengan yang baru agar kondisi mesin kembali stabil.
Secara definisi, pemeliharaan mesin yaitu suatu tindakan Analisa untuk menghindari
kerusakan pada mesin industri. Sedangkan perawatan dilakukan setelah mesin dinyatakan
rusak sehingga harus diperbaiki. Fokus dari breakdown maintenance itu sendiri yaitu
mencari solusi agar mesin bisa segera diperbaiki dan bisa dijalankan kembali serta tidak
terulang lagi kerusakan yang sama. Pada umumnya, breakdwon maintenance dilakukan
dengan mengganti komponen yang bermasalah agar mesin bisa kembali beroperasi.
Berbeda dengan predictive dan preventive maintenance yang harus melakukan Analisa
kerusakan terlebih dahulu sebelum mengganti komponen. Maka dari itu, biaya yang
dikeluarkan ketika breakdown maintenance jauh lebih besar dibandingkan biaya untuk
predictive dan preventive maintenance. Hal ini dikarenakan kerusakan mesin terjadi secara
mendadak dan harus segera diperbaiki dalam waktu yang singkat sehingga tidak
mengganggu proses produksi. Namun, perawatan ini juga memiliki kekurangan yaitu
kemungkinan kerusakan bisa terulang kembali karena fokus perbaikan hanya pada titik
komponen mesin yang rusak saja bukan di seluruh bagian mesin. Supaya tidak terulang
kembali, sangat disarankan melakukan perawatan mesin secara berkala agar kondisi mesin
tetap stabil dan jika terjadi kerusakan bisa segera ditangani, sehingga tidak terjadi
kerusakan secara mendadak.
7
D. Preventive Maintenance
Pemeliharaan preventif sangat penting untuk mendukung fasilitas produksi yang termasuk
dalam golongan “critical unit”. teknik perawatan ini dilakukan secara inspeksi terhadap
asset peralatan untuk memprediksikan terhadap kerusakan/kegagalan yang akan terjadi.
8
diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap operasi
atau proses produksi pada setiap saat.
9
d) Mengurangi waktu yang terbuang pada kerusakan peralatan dengan membuat
aktivitas pemeliharan peralatan
e) Menjaga biaya produksi seminimum mungkin.
E. Emergency Maintenance
Emergency Maintenance (Perawatan Darurat) ialah kegiatan perawatan mesin yang
memerlukan penanggulangan yang bersifat darurat agar tidak menimbulkan akibat yang
lebih parah. Perawatan ini tidak direncanakan sebelumnya dan perbaikannya dilaksanakan
untuk mencegah terjadinya akibat yang lebih serius.
Contoh : korosi pada komponen dalam mesin.
F. Shutdown Maintenance
Shutdown Maintenance, adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika mesin produksi
sedang offline / sedang berhenti memproduksi. Sedangkan Jenis Shut Down di
katergorikan menjadi 2 bagian yaitu Shut Down skala Besar dan Shut Down skala Kecil.
10
1. Shut Down Mesin Skala Kecil.
Shut Down mesin skala kecil adalah shut down terhadap mesin produksi yang di
lakukan secara terencana pada setiap bulan untuk mengatasi masalah - masalah atau
trouble kecil yang sering terjadi.
Shut down yang di lakukan secara periodik bulanan tersebut hanya membutuhkan
waktu sekitar 4 jam setiap kali melakukan shut down yang akan di lakukan secara
bersama - sama antar semua Teknisi yang berkepentingan untuk melakukan perbaikan
ataupun jenis aktifitas teknisi lainnya.
11
BAB III
KESIMPULAN
12
Daftar Pustaka :
https://eprints.umm.ac.id/33872/2/jiptummpp-gdl-amindwinov-42836-2-babi.pdf
https://www.duniapengertian.com/2016/05/pengertian-corrective-maintenance-cm.html
https://www.kompasiana.com/urip_widodo21/5500aad7a333115d6f511b5b/sedikit-tentang-
perawatan-dan-perbaikan-
mesin#:~:text=Pemeliharaan%20berjalan%20diterapakan%20pada%20peralatan,%2C%20penye
telan%20sistem%20pelumasan%2C%20dll.
https://www.testindo.com/article/494/penjelasan-breakdown-maintenance-dalam-dunia-industri
https://www.duniapengertian.com/2016/05/pengertian-preventive-maintenance.html
https://sarjanaekonomi.co.id/maintenance/
http://www.samiinstansi.com/2019/12/apakah-itu-pengertian-dari-shut-
downmesindipabrikindustri.html
13
14