Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TENTANG ISTILAH

DALAM PERBAIKAN MESIN

Nama : Wahyu Saputra


NIM : 21503241013
Kelas : Y1 Fabrikasi

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Thomas Sukardi M.Pd.

JURUSAN S-1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

1
Daftar isi
BAB I .........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN ......................................................................................................................3

A. Latar Belakang ..............................................................................................................3

B. Rumusan Masalah .........................................................................................................3

C. Tujuan ..........................................................................................................................3

BAB II ........................................................................................................................................4

PEMBAHASAN .........................................................................................................................4

A. Corrective Maintenance ................................................................................................4

B. Running Maintenance ...................................................................................................6

C. Breakdown Maintenance ...............................................................................................6

D. Preventive Maintenance ................................................................................................8

E. Emergency Maintenance ............................................................................................. 10

F. Shutdown Maintenance ............................................................................................... 10

BAB III ..................................................................................................................................... 12

KESIMPULAN ......................................................................................................................... 12

Daftar Pustaka : ......................................................................................................................... 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kegiatan maintenance, suatu perawatan mesin sangatlah penting. Karena


mesin produksi sangat berperan penting dalam kelancaran proses produksi, maka interval
waktu proses penggantian komponen dan perawatan mesin harus dijadwalkan dengan baik,
salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan umur penggantian komponen
kritis yaitu metode agereplacement, metode ini digunakan untuk menentukan umur optimal
dimana penggantian pencegahan harus dilakukan sehingga dapat meminimasi total
downtime(Jardine, 1973). Penggantian pencegahan dilakukan dengan menetapkan kembali
interval waktu penggantian pencegahan berikutnya sesuai dengan interval yang telah

B. Rumusan Masalah

Menjelaskan istilah dari jenis jenis maintenance yang meliputi:


1. Corective maintenance
2. Running maintenance
3. Breakdown maintenance
4. Preventive maintenance
5. Emergency maintenance
6. Shutdown maintenance

C. Tujuan
Dapat memahami materi tentang jenis-jenis maintenance dan mengaplikasikannya
kedalam mesin yang ada di bengkel pemesinan dan bengkel fabrikasi baik di kampus
maupun di industri.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Corrective Maintenance

Corrective maintenance biasa disebut juga Dengan kegiatan reparasi atau perbaikan. Dalam
Kegiatan ini biasanya tidak dapat direncanakan terlebih dahulu sebab hanya dapat
diperbaiki setelah terjadi kerusakan, bahkan terkadang perbaikan tersebut bisa tertunda dan
terlambat.

Definisi corrective maintenance (CM).


Corrective maintenance (CM) merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan setelah
mesin atau fasilitas produksi mengalami kerusakan atau gangguan sehingga tidak dapat
berfungsi dan memproduksi dengan baik dan benar.

CM juga biasa yang disebut sebagai mean active corrective maintenance time (MACMT),
dimana itu hanya meliputi active time (meliputi dokumentasi) yang melibatkan designer.

4
Proses Kerja corrective maintenance (CM).
Kegiatan corrective maintenance bersifat perbaikan yakni menunggu sampai kerusakan
terjadi terlebih dahulu, kemudian baru diperbaiki agar fasilitas produksi maupun peralatan
yang ada dapat dipergunakan kembali dalam proses produksi sehingga operasi dalam
proses produksi dapat berjalan lancar dan kembali normal.

Apabila suatu perusahaan hanya mengambil tindakan untuk melakukan corrective


maintenance saja, maka terdapat faktor ketidakpastian akan lancarnya fasilitas dalam
proses produksi maupun peralatannya sehingga akan menimbulkan efek-efek yang dapat
menghambat kegiatan produksi Apabila Nanti terjadi kerusakan maupun gangguan secara
tiba-tiba pada fasilitas produksi yang dipakai perusahaan.

Tindakan corrective maintenance (CM) ini kelihatannya lebih murah biayanya


dibandingkan tindakan preventive maintenance (PM). Namun, saat kerusakan terjadi
selama proses produksi berlangsung, maka biaya perawatan akan mengalami peningkatan
akibat terhentinya proses produksi. Selain itu, biaya-biaya perawatan dan pemeliharaan
akan membengkak pada saat terjadinya kerusakan tersebut. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa tindakan ini lebih memusatkan permasalahan setelah permasalahan itu
terjadi, bukan menganalisa masalah untuk mencegahnya agar tidak terjadi.

Tindakan corrective maintenance jauh lebih mahal, maka sedapat mungkin harus dicegah
dengan mengintensifkan kegiatan preventive maintenance. Diperlukan juga adanya
pertimbangan bahwa dalam jangka panjang untuk mesin-mesin yang mahal dan termasuk
dalam ”critical unit” dari proses produksi, PM akan jauh lebih menguntungkan
dibandingkan CM.

Corrective Maintenance dapat dihitung dengan MTTR (mean time to repair) dimana time
to repair ini meliputi beberapa aktivitas yang biasanya dibagi ke dalam 3 grup,antara lain :

1. Preparation time Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan seperti mencari orang untuk
pekerjaan, travel, peralatan sudah dipenuhi atau belum dan tes perlengkapan.
2. Active Maintenance time Waktu yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Meliputi waktu untuk mempelajari repair charts sebelum actual repair dimulai dan
waktu yang dihabiskan dalam menverifikasi bahwa kerusakan tersebut sudah
diperbaiki. Kemungkinan juga meliputi waktu untuk post-repair documentation ketika
hal tersebut harus diselesaikan sebelum perlengkapan tersedia. Contohnya Aircraft.
3. Delay Time (Logistic time) Waktu yang dibutuhkan untuk menunggu komponen dalam
mesin untuk diperbaiki.

5
B. Running Maintenance
Running Maintenance atau biasa disebut perawatan berjalan adalah suatu kegiatan
perawatan yang dilakukan dengan tujuan hanya memperbaiki peralatan yang rusak saja
dalam suatu unit dan unit terasebut tetap melakukan kegiatan. Pemeliharaan berjalan
diterapakan pada peralatan - peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses
produksi.

Contoh: inspeksi, penyetelan sistem pelumasan, dll.

C. Breakdown Maintenance
Breakdown maintenance adalah jenis perawatan pada mesin yang sudah rusak sehingga
tidak bisa beroperasi lagi. Secari garis besar, breakdown maintenance merupakan
perawatan ketika mesin mengalami kerusakan mendadak sehingga harus dilakukan
perbaikan tanpa perencanaan.

Faktor kerusakan pada mesin pun bervariasi seperti kurangnya perawatan, human error dan
masa waktu penggunaan mesin yang terlalu lama. Salah satu contohnya, ketika mesin
pompa sedang dijalankan tiba-tiba couple bagian penghubung dengan poros penggerak
tiba-tiba lepas karena baut kendor sehingga menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian.

6
Banyak engineer yang beranggapan, breakdown maintenance bukanlah pemeliharaan
mesin melainkan perawatan mesin dimana komponen yang rusak harus segera diganti
dengan yang baru agar kondisi mesin kembali stabil.

Secara definisi, pemeliharaan mesin yaitu suatu tindakan Analisa untuk menghindari
kerusakan pada mesin industri. Sedangkan perawatan dilakukan setelah mesin dinyatakan
rusak sehingga harus diperbaiki. Fokus dari breakdown maintenance itu sendiri yaitu
mencari solusi agar mesin bisa segera diperbaiki dan bisa dijalankan kembali serta tidak
terulang lagi kerusakan yang sama. Pada umumnya, breakdwon maintenance dilakukan
dengan mengganti komponen yang bermasalah agar mesin bisa kembali beroperasi.

Berbeda dengan predictive dan preventive maintenance yang harus melakukan Analisa
kerusakan terlebih dahulu sebelum mengganti komponen. Maka dari itu, biaya yang
dikeluarkan ketika breakdown maintenance jauh lebih besar dibandingkan biaya untuk
predictive dan preventive maintenance. Hal ini dikarenakan kerusakan mesin terjadi secara
mendadak dan harus segera diperbaiki dalam waktu yang singkat sehingga tidak
mengganggu proses produksi. Namun, perawatan ini juga memiliki kekurangan yaitu
kemungkinan kerusakan bisa terulang kembali karena fokus perbaikan hanya pada titik
komponen mesin yang rusak saja bukan di seluruh bagian mesin. Supaya tidak terulang
kembali, sangat disarankan melakukan perawatan mesin secara berkala agar kondisi mesin
tetap stabil dan jika terjadi kerusakan bisa segera ditangani, sehingga tidak terjadi
kerusakan secara mendadak.

7
D. Preventive Maintenance
Pemeliharaan preventif sangat penting untuk mendukung fasilitas produksi yang termasuk
dalam golongan “critical unit”. teknik perawatan ini dilakukan secara inspeksi terhadap
asset peralatan untuk memprediksikan terhadap kerusakan/kegagalan yang akan terjadi.

1. Definisi Preventive Maintenance (PM)


Preventive Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terjadwal,
umumnya secara periodik, dimana sejumlah tugas pemeliharaan seperti inspeksi,
perbaikan, penggantian, pembersihan, pelumasan dan penyesuaian dilaksanakan.

Preventive maintenance adalah suatu kegiatan perawatan dan pencegahan yang


dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan mesin. Mesin akan mengalami nilai
depresiasi (penurunan) apabila dipakai terus menerus. Oleh karena itu, dibutuhkannya
inspeksi dan servis secara rutin maupun periodik.

Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan


untuk mencegah timbulnya kerusakan- kerusakan yang tidak terduga dan menemukan
kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan
pada waktu proses produksi. Jadi, semua fasilitas produksi yang mendapatkan
perawatan (preventive maintenance) akan terjamin kontinuitas kerjanya dan selalu

8
diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap operasi
atau proses produksi pada setiap saat.

1. Manfaat preventive maintenance


- Memperkecil overhaul ( turun mesin ).
- Mengurangi kemungkinan reparasi berskala besar.
- Mengurangi biaya kerusakan / pergantian mesin.
- Memperkecil kemungkinan produk-produk yang rusak.
- Meminimalkan persediaan suku cadang.
- Memperkecil hilangnya gaji – gaji tambahan akibat penurunan mesin ( overhaul
).
- Menurunkan harga satuan dari produk pabrik.

2. Macam-Macam, preventive maintenance Dalam perusahaan


- Routine maintenance. Kegiatan perawatan yang dilakukan secara rutin.
Contohnya, yaitu pembersihan fasilitas atau peralatan, pelumasan (lubrication)
atau pengecekan oli, pengecekan isi bahan bakarnya dan apakah termasuk
dalam pemanasan (warming up) dari mesin-mesin selama beberapa menit
sebelum dipakai beroperasi sepanjang hari.
- Periodic maintenance. Kegiatan perawatan yang dilakukan secara periodic atau
dalam jangka waktu tertentu.

3. Tujuan Preventive maintenance


a) Memperpanjang umur produktif asset dengan mendeteksi bahwa sebuah asset
memiliki titik kritis penggunaan (critical wear point) dan mungkin akan mengalami
kerusakan.
b) Melakukan inspeksi secara efektif dan menjaga supaya kondisi peralatan selalu
dalam keadaan sehat.
c) Mengeliminir kerusakan peralatan dan hasil produksi yang cacat serta
meningkatkan ketahanan mesin dan kemampuan proses

9
d) Mengurangi waktu yang terbuang pada kerusakan peralatan dengan membuat
aktivitas pemeliharan peralatan
e) Menjaga biaya produksi seminimum mungkin.

4. Proses Preventive maintenance


a) Melakukan pencatatan dan pengelolaan data tentang perawatan, kegagalan, dan
penggunaan peralatan (dasar analisis peralatan)
b) Semua jenis kegiatan predictive. Termasuk inspeksi, melakukan
pengukuran,inspeksi part untuk kualitas, analisis pelumas, temperature, getaran,
kebisingan, pencatatan semua data dari kegiatan predictive untuk trend analysis
c) Perbaikan minor (30 menit), dorongan yang besar kearah produktivitas
d) Writing up setiap kondisi yang memerlukan perhatian khusus , yang berpotensial
kearah kegagalan
e) Penjadwalan dan pelaksanaan perbaikan yang dinstruksikan
f) Menggunakan frekuensi dan severity kegagalan untuk meningkatkan PM task list
g) Training dan upgrading kemampuan system PM.

E. Emergency Maintenance
Emergency Maintenance (Perawatan Darurat) ialah kegiatan perawatan mesin yang
memerlukan penanggulangan yang bersifat darurat agar tidak menimbulkan akibat yang
lebih parah. Perawatan ini tidak direncanakan sebelumnya dan perbaikannya dilaksanakan
untuk mencegah terjadinya akibat yang lebih serius.
Contoh : korosi pada komponen dalam mesin.

F. Shutdown Maintenance
Shutdown Maintenance, adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika mesin produksi
sedang offline / sedang berhenti memproduksi. Sedangkan Jenis Shut Down di
katergorikan menjadi 2 bagian yaitu Shut Down skala Besar dan Shut Down skala Kecil.

10
1. Shut Down Mesin Skala Kecil.
Shut Down mesin skala kecil adalah shut down terhadap mesin produksi yang di
lakukan secara terencana pada setiap bulan untuk mengatasi masalah - masalah atau
trouble kecil yang sering terjadi.
Shut down yang di lakukan secara periodik bulanan tersebut hanya membutuhkan
waktu sekitar 4 jam setiap kali melakukan shut down yang akan di lakukan secara
bersama - sama antar semua Teknisi yang berkepentingan untuk melakukan perbaikan
ataupun jenis aktifitas teknisi lainnya.

2. Shut Down Skala Besar


Shut Down Berskala Besar pada dasarnya hampir sama dengan aktifitas kerja yang di
lakukan pada waktu Shut Down Kecil, Namun hanya saja Shut Down besar lebih
membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan eksekusi permasalahan pada mesin
produksi.
Sedangkan time atau waktu yang di butuhkan untuk melakukan perbaikan pada
komponen mesin pada waktu shut down besar yaitu antara 1 hari sampai dengan 10
hari atau bisa lebih lama atau lebih cepat dari schedule tergantung kondisi mesin.
Melakukan pekerjaan perbaikan mesin produksi pada waktu shut down besar adalah
melakukan pekerjaan yang sekiranya tidak bisa di lakukan pada waktu shut down kecil,
karena memang membutuhkan waktu yang lama atau lebih dari satu hari.

11
BAB III
KESIMPULAN

Beberapa tujuan Maintenance adalah sebagai berikut:


 Untuk memperpanjang daya guna sebuah aset mesin, agar kapasitas produksi dan kualitas
input tetap terjaga
 Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
produk itu sendiri, dan kegiatan produksi yang tidak terganggu alias berjalan dengan lancar
 Membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas, dan menjaga
modal uang diinvestasikan tersebut
 Mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan
pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja
 Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja
 Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu
perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat
keuntungan yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.

Beberapa fungsi maintenance bagi perusahan yang lainnya adalah :


 Dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang
 Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan akan lebih berjalan dengan lancar
 Dapat menghindarkan diri atau meminimalisir kemungkinan terjadinya kerusakan berat
dari mesin selama proses produksi berjalan;
 Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik
 Upaya dalam menghindari kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi
yang digunakan
 Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku
dapat berjalan normal pula.

12
Daftar Pustaka :
https://eprints.umm.ac.id/33872/2/jiptummpp-gdl-amindwinov-42836-2-babi.pdf
https://www.duniapengertian.com/2016/05/pengertian-corrective-maintenance-cm.html
https://www.kompasiana.com/urip_widodo21/5500aad7a333115d6f511b5b/sedikit-tentang-
perawatan-dan-perbaikan-
mesin#:~:text=Pemeliharaan%20berjalan%20diterapakan%20pada%20peralatan,%2C%20penye
telan%20sistem%20pelumasan%2C%20dll.
https://www.testindo.com/article/494/penjelasan-breakdown-maintenance-dalam-dunia-industri
https://www.duniapengertian.com/2016/05/pengertian-preventive-maintenance.html
https://sarjanaekonomi.co.id/maintenance/
http://www.samiinstansi.com/2019/12/apakah-itu-pengertian-dari-shut-
downmesindipabrikindustri.html

13
14

Anda mungkin juga menyukai