MANAJEMEN PERAWATAN
Disusun Oleh :
PERAWATAN
Inspeksi Penambahan
Penyetelan beberapa
Pemberian komponen Reparasi Breakdown
pelumas sehubugan karena
Maintenance
dengan kerusakan
inspeksi
Shutdown
Running
Maintenance
Maintenance
Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang memang sudah diorganisir, dilakukan
rencana, pelaksanaannya sesuai jadwal, pengendalian dan pencatatan.
Perawatan pencegahan yaitu perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu yang
maksudnya untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan
mesin.
Perawatan koreksi yaitu jenis perawatan yang dimaksudkan untuk mengembalikan mesin
pada standar yang diperlukan. Dapat berupa reparasi atau penyetelan bagian-bagian mesin.
Running maintenance adalah perawatan yang dilakukan sementara mesin masih dalam
kondisi digunakan.
Shutdown maintenance adalah perawatan yang hanya dilakukan bila mesin tersebut sengaja
dihentikan.
Breakdown maintenance adalah pekerjaan perawatan yang hanya dilakukan karena mesin
benar-benar dimatikan karena rusak, akan tetapi kerusakan tersebut sudah diperkirakan
sebelumnya.
Emergency maintenance adalah jenis perawatan bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang
belum diperkirakan sebelumnya.
PERAWATAN TERENCANA
Seperti yang sudah diketahui bersama salah satu kegiatan perawatan mesin
adalah mengganti komponen yang telah rusak atau aus, akan tetapi kadang-kadang
rusaknya diikuti oleh rusaknya komponen yang lain atau paling tidak menurun
kondisinya. Untuk mengatasi masalah ini maka diterapkan teknik perawatan Ramalan
(Predictive) yaitu yang bentuk baru dari teknik perawatan terencana dimana
penggantian komponen/suku cadang dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya
kerusakan. Untuk industri-industri yang besar dan berproduksi secara berantai seperti
industri kimia, pengecoran logam, industri makanan, obat-obatan, dll. Akan tetapi
sangat menguntungkan sekali menerapkan sistem perawatan ini karena terhentinya
aliran produksi beberapa menit saja akan dapat menimbulkan kerugian yang besar.
Mengganti semua bola lampu listrik dalam bengkel setelah beroperasi dalam
waktu tertentu.
Mengganti seluruh bantalan (roler bearing) yang berada pada satu poros
walaupun diketahui hanya satu buah saja yang mengalami kerusakan.
Perawatan tidak terencana adalah suatu perawatan mesin yang tidak direncanakan
dalam proses pengerjaannya, perawatan ini dilakukan apabila terdapat masalah pada suatu
mesin. Pada perawatan ini hanya ada satu jenis yang ada di dalamnya yaitu Emergency
Maintenance.
1. EMERGENCY MAINTENANCE
Jenis perawatan ini hanya dilakukan apabila mesin sama sekali mati karena ada
kerusakan atau ada kelainan dan tidak mungkin dapat terus dioperasikan. Untuk dapat
memperbaikinya maka prinsip kerja dari peralatan yang bersangkutan harus dapat
dikuasai. Dengan dikuasainya prinsip kerja peralatan tersebut maka diagnosa terhadap
kerusakan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Pengalaman yang lalu dan catatan tentang mesin tersebut harus digunakan
sebagai perhitungan untuk mempercepat penemuan. Mintalah keterangan yang jelas
dari operator mesin tersebut, kapan, bagaimana, dan apa tanda-tanda terjadinya
kerusakan/kesulitan itu untuk mendekatkan analisa diagnosa yang harus diambil.
VII. PROSEDUR PERENCANAAN PERAWATAN MESIN
Kebanyakan dari kepala bagian perawatan dan personil perawatan telah cukup
mengenal atau mendengar tentang perencanaan perawatan dan tau mengenai
masalahnya. Juga dengan tidak ragu-ragu mengadakan perbaikan pada mesin-mesin
yang harus dilayani. Untuk satu bagian kecil memang terlihat jelas. Akan tetapi
bagaimana sebenarnya jalur dalam prosedur perawatan terencana
Berikut ini adalah skema sistem kerja perawatan :
PELAKSANA
PERAWATAN
Langkah pertama menentukan terlebih dahulu apa yang akan dirawat. Hal ini amat
tergantung persiapan segala fasilitas. Jadwal perawatan harus disiapkan untuk
setiap bagian pabrik atau peralatan/mesin yang akan dirawat. Mencakup pula
keterangan-keterangan bagaimana perawatan itu dilakukan. Bagi yang belum
melaksanakan perawatan pencegahan, mungkin lebih baik memulainya dengan
mesin-mesin utama dulu. Karena tidak mungkin mengubah tipe emergency
maintenance menjadi preventive maintenance dalam waktu singkat.
Spesifikasi kerja pada dasarnya merupakan alat komunikasi dengan pelaksana
untuk mengarahkan dalam menjalankan kegiatan perawatan pada mesin tertentu.
Beberapa aspek manfaat dari spesifikasi kerja antara lain :
a) Merupakan instruksi dasar tindakan yang harus dilakukan.
b) Menunjukkan metode kerja, alat-alat apa yang dibutuhkan atau alat uji apa yang
harus digunakan.
c) Dapat dianggap sebagai standar kerja, sehingga siapa pun yang melakukan akan
mempunyai cara yang sama. Sekaligus mempengaruhi keselamatan kerja.
Keterangan :
B = Bongkar total
M = Reparasi medium / menengah
K = Reparasi kecil
Periode penggantian minyak pelumas dan minyak hidrolik harus dilaksanakan
menurut buku instruksi pemeliharaan. Bila tidak memiliki buku tersebut, maka dapat
menggunakan dasar pedoman sebagai berikut :
Data di atas diambil apabila mesin terus menerus dipakai selama 8 jam sehari.
Seluruh jenis mesin didaftar seperti tabel data, lalu dibandingkan satu demi satu
menurut aspek-aspek yang kita tentukan seperti di atas untuk menentukan nilai total
hasil penjumlahan nilai-nilai yang kita tentukan pada waktu membandingkan. Seperti
contoh, misalnya :
B-I1-K1-I2-K2-I3-M1-I4-K3-I5-K4-
0 s/d 30 9 6 2 6 9
I6-M2-I7-K5-I8-K6-I9-B1…
Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1, atau dari
I1 ke K1, atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1.
Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada
siklus ini berjumlah 18 kali berarti apabila periode antara dua masa perawatan mesin
adalah 6 bulan berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bln = 9 tahun.
Periode antara dua masa perawatan dan periode antara bongkar total dapat
berubah untuk tipe produksi yang berbeda, seperti :
Baja karbon & Cor 8.0 4.0 3.0 12.0 6.0 4.0
Alumunium Cor 9.0 4.5 3.0 13.0 6.5 4.5
Seri
Perunggu 9.5 4.5 3.0 13.5 7.0 4.5
Baja Konstruksi 11.5 6.0 4.0 17.0 8.5 6.0
Baja karbon & Cor 9.5 4.5 3.0 14.0 7.0 4.5
Alumunium Cor 10.0 5.0 3.5 15.0 7.5 5.0
Unit
Perunggu 10.5 5.5 3.5 16.0 8.0 5.5
Baja Konstruksi 13.0 6.5 4.6 19.5 10.0 6.5
30 s/d 150 B-I1-I2-I3-K1-I4-I5- 2 6 27 Baja karbon & Cor 4.0 2.0 1.5 12.5 6.5 4.0
I6-K2-I7-I8-I9-M1- Alumunium Cor 4.5 2.5 1.5 13.5 7.0 4.5
Masal
I10-I11-I12-K3-I13- Perunggu 5.0 2.5 1.5 14.5 7.0 5.0
I14-I15-K4-I16-I17- Baja Konstruksi 6.0 3.0 2.0 18.0 9.0 6.0
I18-M2-I19-I20-I21-
K5-I22-I23-I24-K6- Baja karbon & Cor 5.5 2.5 2.0 16.0 8.0 5.5
I25-26-I27-B1 Alumunium Cor 5.5 3.0 2.0 17.5 9.0 6.0
Seri
Perunggu 6.5 3.0 2.0 18.5 9.5 6.5
Baja Konstruksi 8.0 4.0 2.5 23.5 11.5 8.0
Baja karbon & Cor 6.5 3.0 2.0 18.5 9.5 6.5
Alumunium Cor 6.5 3.5 2.5 20.0 10.0 6.5
Unit
Perunggu 7.0 3.5 2.5 21.5 11.0 7.0
Baja Konstruksi 7.0 3.5 2.5 26.5 26.5 9.0
Di atas 150 B-I1-I2-K1-I4-I5 2 9 36 Baja karbon & Cor 5.0 2.5 2.0 21.0 10.5 7.5
Seri Alumunium Cor 5.5 3.0 2.0 22.5 11.5 8.5
Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian
yang berupa pelumasan pada waktu mesin akan dipakai dan pelumasan mesin pada
waktu mesin selesai dipakai. Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin
yang bersangkutan. Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan
baik sehingga tidak terjadi kesalahan pemberian pelumas. Simbol-simbol pelumasan
harus ditempelkan di dekat mesin tersebut. Untuk mesin-mesin dengan pelumasan
otomatis atau dengan pelumasan sentral, harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan
pekerjaan pelumasan tersebut.
Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang
disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalam penyusunannya harus
disesuaikan dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan, sehingga
tidak terjadi bentrokan. Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan; berapa lama
dan berapa hari perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man
hour) untuk kegiatan perawatan tersebut dapat direncanakan. Jadwal perawatan mesin
jangka sedang juga berupa pemeriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin
yang berupa penambahan, perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan
kebersihan peluncur-peluncur.
Waktu pemakaian
Efisiensi =
Waktu pemakaian + waktu perawatan mesin
Contoh-contoh jadwal perawatan mesin tahunan, bulanan, harian dapat dilihat pada
tabel – tabel berikut.
Catatan :
Di samping perawatan di atas :
- Kepala universal mesin frais FR 15 diberi gemuk
Contoh :
Batasan-batasan untuk melaksanakan perawatan preventive
Inspeksi
a. Memeriksa fungsi dari mekanisme kecepatan putar dan kecepatan potong
b. Memeriksa dan menyetel kopling gesek, kopling roda gigi, poros utama dan
bantalan, peluncur, rem, mur pembawa
c. Membersihkan filter oli pelumas dan oli pendingin, sistem pengolian dan
penyalur oli, serta serbuk kotoran dan debu dari pengarah
d. Mengencangkan mur-mur dan baut-baut pengikat, ganti bila perlu
Reparasi Kecil (K)
a. Kerjakan semua tindakan yang harus dilakukan pada inspeksi
b. Membongkar 2 sampai 3 unit yang kemungkinan besar akan aus atau kotor dan
membersihkannya, lamak lagi kantung-kantung oli bila perlu, ganti bagian yang
sudah rusak lalu rakit dan setel
c. Mengadakan perbaikan bila diperlukan atau yang telah dicatat pada inspeksi
Reparasi Medium(M)
a. Kerjakan semua tindakan yang harus dilakukan pada reparasi kecil ditambah
dengan membongkar semua bagian yang kemungkinan akan aus dan harus
diganti atau diperbaiki
b. Mengecat permukaan mesin yang sudah rusak catnya
c. Kalibrasi ulang
I. Index Kerumitan
Dalam perencanaan, penjadwalan dan pengendalian kegiatan maintenance
sering dijumpai kesulitan-kesulitan terutama tidak diperolehnya data yang pasti dan
benar. Data tersebut sering diasumsikan terlebih dahulu agar program-program
perencanaan dan penjadwalan untuk sementara dapat dibuat dan dikoreksi sambil
program-program tersebut dilaksanakan. Asumsi-asumsi ini biasanya diambil
berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Sering terjadi program-program
tersebut sama sekali tidak dapat dilaksanakan karena data yang diasumsikan tidak
akurat atau tidak benar sama sekali. Salah satu data yang dianggap penting adalah
tingkat kerumitan suatu alat. Makin rumit alat tersebut untuk dapat diperbaiki makin
lama waktu yang diperlukan, makin tinggi biaya yang diperlukan dan mungkin makin
banyak pekerja atau tenaga ahli yang diperlukan.
Oleh karena itu perlu adanya usaha-usaha untuk mengatasi hal ini mengingat
demikian banyak peralatan atau mesin-mesin yang harus ditangani dalam kegiatan
maintenance ini dengan tingkat kerumitan yang berbeda. Tingkat kerumitan ini perlu
dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk index untuk memudahkan dalam
perencanaan dan penjadwalan. Tiap peralatan/mesin akan memiliki suatu index yang
dapat memberikan gambaran tingkat kerumitannya terhadap alat yang lain. Repair
complexity (kerumitan perbaikan) adalah suatu index relatif yang memberikan
gambaran derajat kerumitan dari suatu mesin/peralatan dimana di dalamnya sudah
termasuk adanya roda-roda gigi, unit-unit hidrolik dan pneumatik, peluncur dan unit
transmisi lainnya.
Ukuran dari bagian maintenance, syarat-syarat yang diperlukan bagi staff dan
pekerjanya
Material dan suku cadang yang dipersyaratkan untuk pekerjaan maintenance
Perkiraan biaya perbaikan tahunan dari mesin-mesin
Prosentase kerusakan dan efisiensi yang dapat dicapai oleh suatu mesin
Index kerumitan perbaikan mesin ini memainkan peranan yang sangat penting
dalam maintenance dalam menentukan lama waktu perbaikan dan siklus perbaikan.
Demikian pula persediaan suku cadang, biaya perbaikan dan perencanaan sumber daya
manusia sangat tergantung pada jumlah index kerumitan dari masing-masing kategori
peralatan. Meskipun belum ada ukuran mutlak kerumitan perbaikan peralatan, tetapi
untuk tujuan-tujuan perencanaan maka beberapa index angka relatif perlu diambil
untuk dapat memberikan gambaran perbandingan tentang kerumitan perbaikan
peralatan. Angka-angka relatif ini (sebagai pegangan) dapat dilihat dalam tabel pada
halaman berikut ini.
PERALATAN PRODUKSI
Untuk menentukan berapa jumlah jam orang (man hours) untuk masing-masing
kategori pekerja dan jenis pekerjaannya dalam maintenance adalah sangat sulit. Untuk
sekedar membantu dalam perencanaan ini dapat dipakai sebagai pegangan.
TABEL 2
Catatan :
2. Hitung jumlah hari dan orang yang diperlukan untuk memperbaiki turbin uap jika
bekerja selama 8 jam sehari. Pekerjaan yang dibutuhkan adalah tingkat II dan III. Dan
perbaikan K , M ( kecil, menengah )
Jawab :
84 (𝐽𝑎𝑚−𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
Tingkat II = ) = 1,25 = 1 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 → 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑢𝑟𝑎ℎ, 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
8,4 𝑥 8 𝑗𝑎𝑚
16,8 (𝐽𝑎𝑚−𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
Tingkat III = ) = 0,25 = 1 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 → 𝑏𝑜𝑟𝑜𝑠 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎, 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛
8,4 𝑥 8 𝑗𝑎𝑚
Apabila sehari bekerja selama 8 jam, maka orang yang dibutuhkan adalah
14 (𝐽𝑎𝑚−𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
Tingkat II = ) = 0,5 = 1 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 → 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑢𝑟𝑎ℎ, 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
3,5 𝑥 8 𝑗𝑎𝑚
3,5 (𝐽𝑎𝑚−𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
Tingkat III = ) = 0, 125 = 1 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 → 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑢𝑟𝑎ℎ, 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
3,5 𝑥 8 𝑗𝑎𝑚
REPAIR COMPLEXITY
Jawab :
1. Koordinasi yang baik antara bagian produksi dan bagian perawatan maka akan
diperoleh :
Kuantitas stop peralatan produksi dapat dikurangi (down time peralatan
produksi diperkecil)
Biaya perbaikan yang mahal dapat dikurangi
Interupsi terhadap jadwal yang telah direncanakan waktu produksi maupun
pemeliharaan dapat dihilangkan atau dikurangi
2. Laporan tentang kerusakan suatu mesin adalah sangat penting untuk dianalisa
sehingga dapat diambil kesimpulan dan tindakan yang tepat untuk mengatasi atau
mencari alternatif penyelesaian.
3. Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1, atau
dari I1 ke K1, atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1. Faktor-faktor yang
mempengaruhi :
a) Tipe produksi massal/berantai/satuan.
b) Jenis material yang dikerjakan, baja/besi tuang/aluminium tuang/perunggu.
c) Shift atau giliran kerja per hari, 1 shift/2 shift/3 shift yang biasanya 1 shift
adalah 8 jam kerja per hari.
d) Memakai pendingin alat potong atau tidak memakai pendingin alat potong.
4. Spesifikasi kerja pada dasarnya merupakan alat komunikasi dengan pelaksana
untuk mengarahkan dalam menjalankan kegiatan perawatan pada mesin tertentu.
Beberapa aspek manfaat dari spesifikasi kerja antara lain :
a) Merupakan instruksi dasar tindakan yang harus dilakukan.
b) Menunjukkan metode kerja, alat-alat apa yang dibutuhkan atau alat uji apa
yang harus digunakan.
c) Dapat dianggap sebagai standar kerja, sehingga siapapun yang melakukan
akan mempunyai cara yang sama. Sekaligus mempengaruhi keselamatan
kerja.
5. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk menetapkan jadwal perawatan
mesin adalah sebagai berikut :
a) Tingkat kerumitan perawatan
b) Jadwal perkiraan waktu produksi
c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan
d) Kartu riwayat mesin
e) Kemampuan personil pelaksana perawatan mesin
6. Indeks kerumitan perawatan (repair complexity) adalah suatu index relatif yang
memberikan gambaran derajat kerumitan dari suatu mesin/peralatan dimana
didalamnya sudah termasuk adanya roda-roda gigi, unit-unit hidrolik dan
pneumatic, peluncur dan unit transmisi lainnya. Kegunaan index kerumitan
perbaikan adalah untuk menentukan :
Ukuran dari bagian maintenance, syarat-syarat yang diperlukan bagi staff
dan pekerjanya.
Material dan suku cadang yang dipersyaratkan untuk pekerjaan
maintenance.
Perkiraan biaya perbaikan tahunan dari mesin-mesin.
Prosentase kerusakan dan efisiensi yang dapat dicapai oleh suatu mesin.
7. Peran manager dalam manajemen perawatan mesin adalah :
a) Manager memiliki tanggung jawab untuk melakukan perawatan dan
pemeliharaan atas semua mesin atau peralatan yang dibutuhkan selama
proses produksi.
b) Manager memiliki tanggung jawab untuk mengatur seluruh kegiatan
perusahaan yang berhubungan dengan perawatan segala sarana dan
prasarana perusahaan.
8. Menurut tabel 1 diperoleh angka index kerumitan (repair complexity) = 15 untuk
sebuah mesin Rolling Mills. Menurut tabel 3 untuk perbaikan berat (overhaul)
jumlah hari yang diperlukan per index kerumitan adalah = 1 hari. Jadi jumlah hari
yang diperlukan :
15 x 1 = 15 hari
Menurut tabel 2 jumlah jam-orang per unit index kerumitan yang diperlukan untuk
kategori pekerjaan berat yaitu :
- Tingkat 1
30 jam-orang per unit index kerumitan
- Tingkat 2
20 jam-orang per unit index kerumitan
- Tingkat 3
4 jam-orang per unit index kerumitan
Jumlah jam-orang yang diperlukan adalah :
- Tingkat 1
30 x 15 = 450 jam-orang
- Tingkat 2
20 x 15 = 300 jam-orang
- Tingkat 3
4 x 15 = 60 jam-orang
Bila sehari kerja 8 jam maka jumlah orang yang diperlukan adalah :
- Tingkat 1
450 (jam − orang)
= 3,75 ≈ 4 orang
15 x 8(jam)
Dapat diambil 4 orang pekerja tingkat 1. Karena bobot semakin ringan dan
biaya semakin besar
- Tingkat 2
300 (jam − orang)
= 2,5 ≈ 3 orang
15 x 8(jam)
Dapat diambil 3 orang pekerja tingkat 2. Karena bobot semakin ringan dan
biaya semakin besar
- Tingkat 3
60 (jam − orang)
= 0,5 ≈ 1 orang
15 x 8(jam)
Dapat diambil 1 orang pekerja tingkat 3. Karena bobot semakin ringan dan
biaya semakin besar