Anda di halaman 1dari 5

BAB IV PERAWATAN PADA MESIN KENDARAAN BUS HINO RK8JSKA

4.1 DefinisiPerawatan

Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek,
sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal sesuai dengan spesifikasi dan kemampuannya.
Perawatan biasanya di lakukan berulang-ulang dengan manajemen periode tertentu. Perawatan juga
dapat diartikan sebagai perbaikan terhadap suatu obyek yang telah mengalami kerusakan agar dapat
berfungsi kembali sebagaimana mestinya. Mesin adalah suatu alat bantu yang dapat bergerak dan
membutuhkan input untuk energi menjalankannya, sehingga menghasilkan output sesuai dengan fungsi
atau karakteristik yang dimilikinya. Definisi perawatan mesin adalah metoda dimana aset dapat
dipertahankan pada tingkat tertentu dengan biaya yang minimum untuk keinginan dalam menghasilkan
pelayanan selama hidupnya aset tersebut dalam waktu dan lingkungan tertentu. Adapun diadakannya
pemeliharaan atau perawatan agar down time suatu unit mesin seminimal mungkin. Jika menjaga kondisi
pemeliharaan merupakan masalah teknis, maka pengendalian biaya pemeliharaan merupakan masalah
non teknis. Untuk itulah perencanaan perawatan dibutuhkan pemahaman masalah teknis dan non teknis
secara terpadu. 11

2 4.1.1 Tujuan Perawatan Menurut Corder (1992),

tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut: 1. Memperpanjang
usia kegunaan aset ( yaitu setiap bagian dari sautu tempat kerja, bangunan, dan isinya). 2. Menjamin
ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi (atau jasa). 3. Menjamin kesiapan
operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam kegiatan darurat setiap waktu, misalnya unit
cadangan, unit pemadam kebakaran dan penyelamat, dan sebagainya. 4. Menjamin keselamatan orang
yang menggunakan sarana tersebut Penyebab Umum Terjadinya Kerusakan Banyak kemungkinan
penyebab terjadinya kerusakan, namun pada umumnya disebabkan pada : 1. Pengaruh keadaan cuaca
(matahari, hujan, angin), sebagai contoh dapat disebutkan kerusakan pada isolasi kabel listrik, panas
atau temperatur yang tinggi menyebabkan cepatnya kerusakan pada kabel-kabel listrik tersebut. 2.
Proses pemakaian yang terus-menerus menimbulkan getarangetaran, gesekan-gesekan ataupun
kotoran-kotoran yang dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian mesin tersebut. 12

3 3. Kelalaian, kesalahan yang dilakukan oleh pemilik genset dalam penggunaan, ataupun pemasangan
dan memperbaiki mesin serta bagian lain dari genset. 4. Pengaruh kerusakan kecil pada salah satu
bagian mesin yang dapat menjadi penyebab kerusakan yang lebih besar pada bagian mesin yang
lainnya. 5. Pengaruh dari debu walaupun sangat halus, sering menyebabkan aus pada bagian-bagian
yang di dalam mesin. 6. Terlalu berlebihan dalam penggunaan atau kelebihan beban yang dapat
menyebabkan over houl Jenis-Jenis Perawatan Perawatan dapat dibagi menjadi dua jenis perawatan,
yaitu perawatan terencana dan perawatan tidak terencana. Berikut ini adalah bagan klasifikasi jenis
perawatan. Perawatan Planned Unplanned Maintenance Maintenance Preventive Maintenance
Corrective Maintenance Improvement Maintenance Breakdown Maintenance Gambar4.1 Jenis-Jenis
Perawatan 13

4 Perawatan terencana yaitu perawatan dengan cara mengadakan tindakan-tindakan pencegahan secara
sistematis dan terencana sehingga dapat dihindari kerusakan unit mesin secara mendadak yang dapat
mengganggu proses produksi. Perawatan terencana terdiri dari: 1. Perawatan pencegahan
(preventivemaintenance) merupakan suatu kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara
rutin untuk mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan pada sebuah fasilitas, baik mesin atau peralatan,
selama proses produksi berlangsung. 2. Perawatan korektif (corrective maintenance) merupakan jenis
perawatan yang dilakukan untuk menentukan tindak lanjut apa yang dibutuhkan untuk mencegah
terulangnya kembali kegagalan. 3. Improvement Maintenance yaitu kegiatan yang dilakukan dengan cara
modifikasi atau penambahan peralatan baru untuk meningkatkan kinerja atau kapasitas suatu peralatan.
Perawatan yang tidak direncanakan adalah kondisi dimana perawatan terjadi ketika suatu unit mengalami
kerusakan secara mendadak. Adapun jenis perawatan yang tidak direncanakan ini, disebut dengan
breakdown maintenance. 1. Breakdown Maintenance merupakan perawatan yang dilakukan setelah
peralatan atau mesin mengalami kerusakan secara 14

5 mendadak sehingga tidak dapat dioperasikan. Akibat dari kejadian tersebut antara lain: a. Volume
pekerjaan akan menjadi besar. b. Suku cadang yang mengalami kerusakan menjadi banyak. c.
Kehilangan waktu produksi. Breakdown maintenance yang terjadi diharapkan seminimal mungkin, ini
terjadi bila planned maintenance sudah berjalan dengan baik. Pada kondisi tertentu, bila antara planned
maintenance dan breakdown maintenance tercapai presentase yang tepat maka biaya pemeliharaan
menjadi minimum Tujuan dan Kegiatan Pemeliharaan Dengan dilakukannya servis secara teratur akan
didapatkan beberapa keuntungan : a. Kendaraan selalu dalam kondisi optimal dan selalu siap
dioperasikan. Kapanpun dan dimanapun kendaraan akan digunakan, kendaraan selalu siap dioperasikan.
Kendaraan membantu kelancaran transportasi orang maupun barang. Dengan kondisi selalu siap,
kendaraan merupakan faktor yang menguntungkan, bukan merugikan. Apalagi kalau dikaitkan dengan
kepentingan bisnis, kendaraan sangat berpengaruh terhadap kelancaran bisnis. 15

6 b. Biaya operasional yang hemat Semakin lengkap dan teliti servisnya, semakin panjang umur
kendaraan dan akhirnya semakin rendah biaya operasional kendaraan tersebut. c. Keamanan dan
Keselamatan Semakin teliti perawatan kendaraan, maka keamanan dan keselamatan operasi kendaraan
akan semakin pasti dan terjamin. Banyak pekerjaan kontrol dan diagnosa yang harus dilakukan pada
servis kendaraan. Kelalaian pada pengontrolan akan menaikkan resiko gangguan dan kerusakan yang
tidak dapat diperkirakan sebelumny. Penting untuk diketahui bahwa kekurangan pekerjaan pengontrolan
pada saat servis kendaraan dapat mengakibatkan kecelakaan yang serius, minimal kendaraan bisa
mogok di tengah perjalanan. d. Unjuk Kerja dan Kenyamanan Yang Optimal. Hanya kendaraan yang
dirawat dengan baik yang dapat menampilkan unjuk kerja dan kenyamanan yang optimal Prosedur
Perawatan Sebelum melakukan pemeliharaan terhadap aset atau fasilitas yang digunakan dalam
produksi, sebaiknya terlebih dahulu telah disusun rencana akan hal-hal atau kegiatan apa saja yang akan
dilakukan terhadap mesin tertentu. Corder (1992) 16

7 memaparkan prosedur yang harus dilalui dalam melakukan kegiatan pemeliharaan, antara lain: 1.
Menentukan apa yang akan dipelihara. Hal ini meliputi pembuatan daftarsarana,penyusunan bahan-
bahan yang menyangkut pembiayaan, karena ini merupakan aset fisik yang memerlukan pemeliharaan
dan merupakan satu-satunya alasan yang bisa dipertanggungjawabkan dalam meminta pengeluaran
biaya. 2. Menentukan bagaimana aset atau sarana tersebut dipelihara. Membuat jadwal pemeliharaan
bagi setiap mesin atau peralatan yang telah ditentukan. Sistem ini dapat dimulai dengan melakukan
pemeliharaan terencana bagi beberapa mesin kunci dan kemudian diikuti oleh mesin lain sampai tercapai
tingkat pemeliharaan ekonomis yang optimum. 3. Setelah mempersiapkan jadwal pemeliharaan,
selanjutnya adalah menyusun spesifikasi pekerjaan yang dihimpun dari jadwal pemeliharaan. Spesifikasi
ini dipersiapkan terpisah untuk masing-masing kegiatan dan frekuensi pemeriksaan. 4. Membuat
perencanaan mingguan. Rencana ini dibuat bersamasama dengan bagian produksi, biasanya dengan
seksi perencanaan dan kemajuan produksi. Pengaturan pemberhentian pabrik untuk pemeriksaan
pemeliharaan pencegahan terencana dan reparasi adalah persyaratan dasar yang mutlak. 17

8 5. Membuat dan mengisi blangko laporan pemerikasaan yang diikutkan bersama spesifikasi perkerjaan
pemeliharaan. Setelah pemeliharaan selesai, blangko ini dikembalikan ke mandor pemeliharaan untuk
diperikasa dan ditandatangan sebelum akhirnya dikembalikan ke kantor perencana pemeriksaan. Untuk
memudahkan pelaksanaan maintenance, maka kegiatan maintenace yang dilakukan berdasarkan pada
Pemeliharaan Dengan Pesanan (Maintenance Work Order atau Work Order System), Sistem Daftar
Pengecekan (Check List System), dan Rencana Triwulan. Work Order System yaitu kegiatan
maintenance yang dilaksanakan berdasarkan pesanan dari bagian produksi maupun bagian-bagian lain.
Check List System merupakan dasar atau schedule yang telah dibuatuntuk melakukan kegiatan
maintenance dengan cara pemeriksaan terhadap mesinsecara berkala. Rencana kerja kegiatan
maintenance per triwulan dilaksanakanberdasarkan pengalaman-pengalaman atau catatan-catatan
sejarah mesin, yaitukapan suatu mesin harus dirawat atau diperbaiki (Prawirosentono, 2000). Menurut
Walley (1987), kegiatan perawatan sulit untuk di ukur, ini dikarenakan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Beranekaragamnya keterampilan yang digunakan, dibagianbagian pabrik yang berbeda, pekerjaannya
juga tidak sama. 18

9 2. Pekerjaannya tampak berulang. 3. Banyak tugas terdapat di tempat-tempat dan posisi yang jauh dari
ideal. Kerja luar sering digunakan. Tugas perbaikan di tempat ini biasa berurusan dengan soal kebisingan
dan kotor. 4. Penyeliaan langsung sering merupakan masalah. Banyak pekerjaan dilaksanakan pada
waktu yang sama di berbagai bagian yang berbeda dalam pabrik, sehingga penyeliaan pun sulit
dilaksanakan. 5. Tugas cenderung mempunyai kadar pekerjaan yang tidak menentu Biaya Perawatan
Biasanya makin tinggi nilai pabrik, makin tinggi pula biaya perawatannya. Umur pabrik, ketrampilan para
operatornya, perlunya terus menjalankan pabrik tersebut memiliki peranan yang besar dalam
menentukan pentingnya perawatan dan biaya yang dapat dibenarkan (Walley,1987). Biaya pemeliharaan
preventif terdiri atas biaya-biaya yang timbul dari kegiatan pemeriksaan dan penyesuaian peralatan,
penggantian atau perbaikan komponen-komponen, dan kehilangan waktu produksi yang diakibatkan
kegiatan-kegiatan tersebut. Biaya pemeliharaan korektif adalah biaya-biaya yang timbul bila peralatan
rusak atau tidak dapat beroperasi, yang meliputi kehilangan waktu produksi, biaya pelaksanaan
pemeliharaan, ataupun biaya panggantian peralatan (Handoko,1987). 19

10 4.2 Hal hal yang dieperhatikan dalam perawatan pada kendaraan Bus Ada beberapa hal yang perlu
diketahui dalam perawatan yaitu : Perawatan (periodic service) Service rutin berdasarkan jam operasi
dan jarak tempuh unit. Perawatan berkala dilakukan dengan harapan umur kendaraan dapat lebih lama
serta dapat beroperasional secara baik dengan tujuan menekan ongkos perawatan. Perawatan berkala
lebih cenderung dengan pekerjaan tune up seperti penggantian oli, filter, grease up, serta penyetelan
bagian engine dan chassis. Perbaikan ringan (light repair) Memberikan pelayanan yang prima dan
memberikan pengecekan awal terhadap problem teknis. Lingkup perbaikan ringan terutama pada
Overhaul ringan pada brake system, clutch system dan electrical system. Perbaikan berat (heavy repair)
Pengguna kendaraan tidak perlu merasa kesulitan atas masalah berat pada kendaraan yang
dioperasikannya. Lingkup perbaikan berat meliputi Engine Overhaul dan Chassis Over serta modifikasi.
Perbaikan komponen (component repair) Sesuai dengan kebutuhan pengguna kendaraan, perawatan
injection pump dapat diberikan yang meliputi kalibrasi dan overhaul. Selain itu, perbaikan 20

11 komponen mencakup engine assembly, differential assembly, transmission assembly dan gear box
steering. Empat hal yang perlu diketahui sebelum melakukan perawatan berkala pada kendaraan dan
komponen pada engin kendaraan. Komponen kendaraan yang selalu diperhatiakan dan selalu dilakukan
perawatan, dan pembersihan ( Filter udara, filter oli,dan filter bahan bakar) Komponen tersebut sangat
perlu di lakukan perawatan, sebab bisa mengurangi kinerja suatu engine kendaraan dan dapat merusak
komponen engine, perwatan ini termasuk kedalam ( periodic service ). Dan untuk hal ini perlu
diperhatikan dan perlu diketahui jenis filter yang baik untuk kendaraan agar layak saat digunakan dan
bisa bertahan lama.berikut komponen filter yang baik dan berikut batas penggunaan nya Dust Unloader
Valve ( Katub pembersih debu ) Rumah filter udara dilengkapi dengan Dust unloader valve (katub
pembuang debu) secara otomatis membuang debu Gambar 4.2.Dust Unloader Valve (Sumber : Data
Pribadi) 21

12 4.2.2.Mengganti elemen TABEL PENGGANTIAN ELEMEN Interval penggantian Interval membersihan


Setiap km Setiap km 1.Tarik keatas semua klip 2.Lepas wing nut (mursayap) yang menahan cover
3.Lepas wing nut yang menahan filter guide danelemen Gambar 4.3 Elemen Filter (note book HINO)
Ketik membersihkan atau mengganti elemen, pastikan bahwa air tidak masukkedalam elemen filter
udara. Jika case filter udara dan cover terbuat dari bahan resin, jangan memakai thinner atau bahan
pelarut lainya untuk membersihkanya, sebab hal ini dapat menyebabkan case atau penutup menjadi
kotor atau berubah bentuk. 1. Bersihkan bagian sebelah dalam cover dan case dengan lap kering (untuk
membersihkan debu) 22

13 Gambar 4.4 Elemen Filter (note book HINO) 2. Pasang elemen baru.pasang bagian-bagian dengan
cara yang berlawanan dengan pembokaran. Pastikan bahwa bagian cover terpasang pada bagian alur
case, kencangkan baik mur sayap dan tarik kebawah klip dengan mengunci Gambar 4.5 Elemen Filter
(note book HINO) - Jangan memuntir sill ring ketika anda memasang - Jika mur sayap tidak
dikencangkan dengan baik, penutupan antara bagian dalam case elemendan packing elemen tidak rapat
dan kotoran akan 23

14 terisap kedalam interior mesin, ini akan menyebabkan keausan dini dari lapisan piston dan kerusakan
lainya. - Selalumemakai Suku cadang Asli Hino untuk elemen. Jangan memakai elemen imitasai sebab
dapat menyebabkan penutupan yang kurang rapat atau kerusakan yang berhubungan dengan
kekencangan wing nut, sehingga berakibat kotoran terhisap kedalam mesin. Gambar 4.6 Filter Udara
(Sumber : Data Pribadi) 6. Periksa adanya karet sil atau selang yang sobek dan klem yang longgar.
Gantikaret sill atau selang yang sobek dengan yang baru dan kencangkan dengan baik klem yang
longgar 24

15 4.2.3 Membersihkan filter udara Gambar 4.7 Elemen Filter (Sumber : Data Pribadi) 1) Bersihkan debu
yang lengket pada interior case filter udara dengan kain lap. Jika unloader valve (katup pembuang debu)
rusak atau tidak terpasang. Air, kotoran dan berbagai debu lainya akan masuk ke dalam filter udara dan
mengotori elemen 2) Periksa bahwa unloader valve (katup pembuang debu) tidak rusak dan terpasang.
25

16 4.2.4 Membersihkan elemen (debu kering) Gambar 4.8 Elemen Filter (Sumber : Data Pribadi)
Bersihkan elemen dengan menghembuskan udara (tekanan udara tidak lebih dari 7 kgf/cm) dari arah
bagian dalam keluar elemen Jangan memukul atau memanasi elemen Gunakan detergen snetral untuk
membersihkan elemen Larutkan sekitar 300gr diterjen pada kira-kira 2 liter air hangathangat kuku dan
kemudian tambahkan sekitar 18 liter air untuk membuat larutan bersih Rendam elemen kedalam larutan
pembersih selama 30 menit Bilas elemen dengan air bersih, hingga air bilasan juga bersih atau semprot
dengan air yang bertekanan dengan menyemprot dari dalam dan luar dengan tekanan air yang dipakai
untuk membilas tidak boleh lebih dari 2,8 kg/cm. Hilangkan air yang melekat dan keringkan 26

17 PERHATIAN Bila menggunakan alat pegering (oven), keringkan elemen pada suhu di bawah 80 0 C
Jangan memakai elemen yang belum dikeringkan atau belum benar-benar kering Periksa bawah elemen
yang dikeringkan tidak rusak dan pastikan cover tidak rusak atau berubah bentuknya Hindari benturan
pada elemen atau terjaatuh Pembersihan / penggantian saringan udara jenis kering Lepas saringan
udara Periksa kondisi saringan udara. Jika kotor sekali harus diganti baru Pembersihan saringan udara :
Ketok beberapa kali Gambar 4.9 Pembersihan Saringan (note book HINO) 27

18 Semprot udara dari dalam dengan pistol udara Kadang-kadang saringan udara basah oleh oli. Oli itu
berasal dari sistem ventilasi karter. Bersihkan sistem tersebut dan kontrol : 1. Permukaan batas oli motor
( mungkin terlalu tinggi ) 2. Kerapatan cincin-cincin torak. Untuk ini buka tutup pengisi oli pada saat motor
hidup. Jika banyak gas yang keluar, cincin torak bocor, akibatnya gas tersebut dapat membawa oli mesin
sampai saringan udara. Pasang kembali rumah saringan udara. Pada waktu pemasangan, perhatikan
kedudukan paking-pakingnya Gambar 4.10 Pemasangan Penutup Filter (note book HINO) 28

19 Petunjuk Saringan udara jenis kering harus diganti baru setiap km 4.3 Jenis filter oli, filter udara dan
filter solar Filter oli Ada 3 jenis filter udara yang sering digunakan kendaraan bus, akan tetapi di PT
Anugerah Sarana Dinamika. Menggunakan jenis filter udara yaitu filter saringan gulung, sebagai berikut
jenis jenis filter udara yang digunakan di perusahan lain dan di PT Anugerah Sarana Dinamika : 1 )
Saringan kertas model bintang Solar kotor masuk dari bagian luar, karena bentuk sudut saringan model
V, ( Model Bintang ) sehingga bagian luar lebih besar dan mampu menampung banyak kotoran. Untuk
stabilitas diberi pembungkus berlubang-lubang yang ada diluar dan didalam yang terbuat dari besi plat.
Gambar 4.11 Saringan Bintang (Sumber : Data Pribadi) 29

20 2) Saringan kertas model gulung Solar yang kotor masuk dari atas, kertas digulung dan dilem pada
akhirnya. Gambar 4.12 Saringan Gulung (Sumber : Data Pribadi) 3 ) Saringan kain Saringan ini disi
dengan benang-benang yang dipres Kalau ada dua saringan halus, saringan kain berfungsi sebagai
saringan kasar Gambar 4.13 Saringan Kain (Sumber : Data Pribadi) 30
21 Air mempunyai berat jenis yang lebih besar dari solar Setelah solar disaring, solar bersih naik lagi. Air
yang lebih berat turun ke lantai saringan. Bagian bawah dari rumah saringan terbuat dari bahan
gelassupaya tinggi air dapat diketahui Untuk membuang air, bagian bawah dilengkapi dengan sekrup
pembuang air 2) Pemisah air Filter udara Gambar 4.14 Elemen Saringan Kain (Sumber : Data Pribadi)
Ada 2 jenis filter udara yang umumnya digunakan oleh kendaraan bus, yang digunakan oleh perusahaan
PT Anugerah Sarana Dinamika umumnya menggunakan filter jenis catridge. Berikut jenis jenis filter : 1)
Filter catridge 31

22 Fungsi Filter Cartridge : Menyaring partikel besar dan kecil dalam air. Filter Cartridge digunakan pada
tahapan penyaringan awal. Masa pemakaian sangat tergantung pemakaian berkendara. Namun
umumnya antara 3 s/ d 4 bulan 2) Filter silinder Gambar 4.15 Filter Catridge (Sumber : Data Pribadi)
Gambar 4.16 Filter Silinder (Sumber : Data Pribadi) 32

23 4.3.3 Filter solar Fungsi fuel filter adalah untuk memaksimalkan kejernihan bahan bakar (baik bensin
maupun solar) melalui penyaringan untuk mencegah rusaknya fungsi pada sistim bahan bakar (spt.
Pompa, Injektor, dll). Penyaringan juga berfungsi meningkatkan performance pembakaran untuk kerja
mesin yang lebih baik. Gambar 4.17 Filter Solar 4.4 Diagram perawatan berkala (Sumber : Data Pribadi)
Gambar 4.18 Bagan Alir Perawatan Berkala 33

24 Gambar 4.19 Diagram Perawatan 34

25 4.4.1 Jadwal penggantian Oli Tabel 4.20 Tabel Penggantian Oli 35

26 4.4.2 Diagram over houl (perwatan besar) Gambar 4.21 Bagan alur Overhaul 36

Anda mungkin juga menyukai