Anda di halaman 1dari 19

PROSEDUR PEMELIHARAAN

MOTOR LISTRIK

A. TUJUAN UMUM

Pada bab ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada

Mahasiswa tentang prosedur pemeliharaan motor-motor listrik

B. TUJUAN KHUSUS

Setelah menyelesaikan pembelajaran bab ini diharapkan mahasiswa mampu :

1. Melakukan pemeliharaan rutin terhadap motor listrik

2. Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan terhadap motor listrik

3. Memahami gangguan yang mungkin timbul pada motor listrik

C. TEORI

3.1. PENGERTIAN PEMELIHARAAN

Suatu aktivitas yang diperlukan unutk menjaga peralatan agar perlatan

tersebut dapat tetap berfungsi dengan baik dan dalam kondisi siap pakai. Untuk itu

diperlukan strategi maintenance.

Dalam istilah pemeliharaan disebutkan bahwa disana tercakup dua

pekerjaan yaitu istilah “pemeliharaan” dan “perbaikan”. Pemeliharaan


dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah

perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan. Secara

umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, dapat dibagi

menjadi dua cara:

1. Pemeliharaan yang direncanakan (Planned Maintenance).

2. Pemeliharaan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).

Secara skematik pembagian pemeliharaan bisa dilihat pada gambar berikut:

Pemeliharaa

Pemeliharaan yang Pemeliharaan tidak

Pemeliharaa Pemeliharaa
n preventif n korektif Emegency maintenance

Cleaning Shut down Break

Inspeksi Minor Overhaul Mayor

Running
Gambar 3.1 Skematik pemeliharaan
3.2. BENTUK-BENTUK PEMELIHARAAN

Pemeliharaan Preventif (Preventive Maintenance)

Adalah pekerjaan pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya

kerusakan, atau cara pemeliharaan yang direncanakan untuk pencegahan

(preventif).Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan

kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin

selama beroperasi terhindar dari kerusakan.

Pemeliharaan Korektif

Adalah pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki dan

meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat

diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan

sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan

agar peralatan menjadi lebih baik.

Pemeliharaan Berjalan

Dimana pekerjaan pemeliharaan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan

dalam keadaan bekerja. Pemeliharaan berjalan diterapkan pada peralatan-

peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.

Pemeliharaan Prediktif

Pemeliharaan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan

atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan.
Biasanya pemeliharaan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau

alat-alat monitor yang canggih.

Pemeliharaan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)

Pekerjaan pemeliharaan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan,

dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat

dan tenaga kerjanya.

Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance)

Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi

kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

Disamping jenis-jenis pemeliharaan yang telah disebutkan diatas, terdapat

juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan

pemeliharaan seperti:

1. Pemeliharaan dengan cara penggantian (Replacement instead of

maintenance) Pemeliharaan dilakukan dengan cara mengganti

peralatan tanpa dilakukan pemeliharaan, karena harga peralatan

pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pemeliharaannya.

Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat

cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak

komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.


2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement) Dengan telah

ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru,

berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan

pemeliharaan, kecuali untuk melakukan pemeliharaan dasar yang

ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah

menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara

penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain, pembangkit selalu

memiliki peralatan yang baru dan siap pakai.

3.3. PEMELIHARAAN PREVENTIVE PADA MOTOR LISTRIK

Preventive maintenance adalah aktivitas yang dikerjakan untuk mencegah

unit mengalami kerusakan selama usia pakainya belum berakhir.

Macam-macam tindakan preventive maintenance adalah sebagai berikut :

a. Greasing

Merupakan aktivitas pemberian baik penambahan maupun penggantian

grease pada bearing atau shaft untuk mengurangi keausan part tersebut

sehingga memperpanjang usia pakainya. Aktivitas greasing dilaksanakan oleh

greaseman/oilman dengan memperhatikan schedule yang dibuat

asisten/supervisor maintenance.

b. Oiling

Merupakan aktivitas pemberian oli baik penambahan maupun penggantian oli

pada unit untuk memperpanjang usia pakai dan mengurangi keausan maupun

untuk menjaga fungsi kerja dari unit.


c. Adjusting

Merupakan penyesuaian part pada unit tertentu untuk mengoptimalkan fungsi

kerjanya pada kondisi operasional unit tersebut. Misalnya penyesuaian bukaan

damper fan fibrecyclone mengikuti perubahan jumlah unit press yang

beroperasi.

d. Cleaning

Merupakan tindakan menjaga kebersihan unit terhadap kotoran untuk

mempertahankan fungsi kerja unit tersebut. Aktivitas cleaning juga

merupakan tanggung jawab departemen proses dengan perencanaan

schedule baik harian, mingguan, atau bulanan.

e. Setting.

Merupakan tindakan penyesuaian parameter kontrol suatu unit untuk

mendapatkanfungsi kerja unit tersebut. Misalnya penyetingan waku lamanya

fase di Sterilizer.

f. Spare part replacement

Merupakan penggantian suku cadang pada unit untuk mencegah terhentinya

fungsi kerja unit tersebut yang diakibatkan oleh habisnya usia pakai suku

cadang. Penggantian spare part yang teratur mengikuti jam operasi unit atau

hourmeter.

Selain tindakan-tindakan di atas ada sebuah metode yang digunakan dalam

preventive maintenance yaitu metode lihat-rasa-dengar. “lihat” yaitu dengan

melihat suatu alat apakah ada kejanggalan dari bentuk fisiknya, missal ada baut

yang lepas, tutup kipas yang miring, dan lain sebagainya. “rasa” yaitu dirasakan

dengan menyentuhnya apakah ada getaran yang berlebihan dan apakah ada panas
yang berlebihan, misalnya panas berlebihan pada gearbox. “dengar” yaitu

didengarkan apakah ada suara-suara aneh misalnya bearing yang berderit.

3.4. ISTILAH-ISTILAH YANG UMUM DALAM PEMELIHARAAN

3.4.1. Availability :

Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk

dipakai/dioperasikan.

3.4.2. Downtime:

Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan tidak

dipakai/dioperasikan.

3.4.3. Check:

Menguji dan membandingkan terhadap standar yang ditunjuk.

3.4.5. Facility Register :

Alat pencatat data fasilitas/peralatan, istilah lain bisa juga disebut

inventarisasi peralatan/fasilitas.

3.4.6. Maintenance Management :

Organisasi pemeliharaan dalam suatu kebijakan yang sudah disetujui

bersama.

3.4.7. Maintenance Schedule :

Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan pemeliharaan dan kejadian-

kejadian yang menyertainya.


3.4.8. Maintenance Planning :

Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta metoda, peralatan,

sumber daya manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan dimasa yang

akan datang.

3.4.9. Overhaul:

Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau

bagian dari fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima.

3.4.10. Test :

Membandingkan keadaan suatu alat/fasilitas terhadap standar yang dapat

diterima.

3.4.11. User :

Pemakai peralatan/fasilitas.

3.4.12. Owner :

Pemilik peralatan/fasilitas.

3.4.13. Vendor :

Seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan/perlengkapan untuk

keperluan pembangkit.

3.4.14. Trip :

Mati sendiri akibat adanya gangguan / masalah.

3.4.15. Shut-down :

Mendadak mati sendiri / sengaja dimatikan.


3.5. STRATEGI PEMELIHARAAN

Pemilihan program pemeliharaan akan mempengaruhi kelangsungan

produktivitas produksi pembangkit. Karena itu perlu dipertimbangkan secara

cermat mengenai bentuk pemeliharaan yang akan digunakan terutama berkaitan

dengan kebutuhan produksi, waktu, biaya, keterandalan tenaga pemeliharaan

dan kondisi peralatan yang dikerjakan.

Dalam menentukan strategi pemeliharaan, banyak ditemui kesulitan-

kesulitan diantaranya :

Tenaga kerja yang terampil

Ahli teknik yang berpengalaman

Instrumentasi yang cukup mendukung

Kerja sama yang baik diantara bagian pemeliharaan

Umur peralatan/mesin produksi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi pemeliharaan :

Tingkat kapasitas pemakaian mesin

Kesiapan suku cadang

Kemampuan bagian pemeliharaan untuk bekerja cepat

Situasi pasar, kesiapan dana dan lain-lain.

3.6. PROSEDUR MELEPAS KOPLING.

Untuk melepas sebuah kopling yang tersambung pada poros dengan

menggunakan alat bantu menggunakan alat bantu pemanas , pendingin dan

treaker. Proses ini banyak yang perlu diperhatikan sebelum pelaksanaan sebagai

berikut :
1. Ukur jarak (Clearence) pada kopling.

2. Usahakan membuat celah agar pergerakan kearah kopling yang

sebelah.

3. Gunakan alat pencabut yang besar (jumbo treaker) untuk melepas

kopling dari poros.

4. Ikuti urutan yang benar dari operasi, seperti tertulis pada spesifikasi
pekerjaan.

5. Usahakan kerusakan yang minimum pada peralatan yang digunakan


3.7. CARA MEMBONGKAR MOTOR DARI KEDUDUKANNYA

Gambar 3.2 Flow chart langkah pembongkaran motor listrik (a)


Gambar 3.3 Flow chart langkah pembongkaran motor listrik (b)
Gambar 3.4 Urutan membongkar motor listrik
3.8. PROSEDUR MEMBONGKAR MOTOR LISTRIK.

Sebelum membongkar motor listrik, lakukan terlebih dahulu performance

test dalam rangka pengambilan data-data dalam keadaan operasi maupun keadaan

stop.

Dalam keadaan operasi data-data yang diperlukan adalah :

● Arus start motor, baik berbeban maupun tidak berbeban

● Arus nominal motor, masing-masing fasa

● Putaran (RPM)

Lakukan koordinasi dengan pihak operator untuk pemasangan tagging baik

terhadap switch untuk start, breaker maupun katup-katup serta melaporkan

pihak K3&L untuk menjamin lingkungan bebas dar bahaya kerja maupun

kesehatan kerja

Selanjutnya motor dapat distop dan bebaskan power suplai ke motor maupun

sistem kontrolnya.

Tutup katup-katup yang berhubungan kepompa.

Lepas tutup terminal pada motor, lakukan pengecekan untuk menyakinkan

tegangan sudah tidak ada (terisolir).

Lepaskan kabel power suplai pada terminal dan beri tanda agar polaritas tidak

tertukar.
Beri isolasi pada ujung-ujung (bagian terbuka)

Lakukan pengukuran yaitu :

● Belitan dengan body, tahanan isolasi antar fasa dan tahanan isolasi antara

fasa dengan body maupun fasa dengan netral (bila dilengkapi).

● Cara pengukuran dengan menggunakan megger seperti tsb dibawah

Gambar 3.5 Pengukuran dengan megger

Lepas kopling atau pulley yang menghubungkan motor ke pompa atau keperalatan

lain, khusus untuk kopling diberi tanda untuk menentukan kedudukan semula

Lepaskan spi untuk kopling

Buka baut-baut tutup kipas, lepaskan baut/lock kipas dan lepaskan kipasnya.

Sebelum melepas motor, baik sisi kipas maupun sisi kopling, beri tanda

dengan drip pada sisi kiri dan kanan.

Lepaskan baut pengikat antara breaket / cover dengan motor.

Lepaskan kedua breaket/ cover sisi Drive End ( depan ) dan sisi Non Drive

End ( belakang )

Semua komponen motor diletakkan pada tempat yang bersih.


Gambar 3.6 Konstruksi motor

Gambar 3.7 konstruksi motor dan pompa


6
6
5

1
3
2
7

Gambar 3.8 Urutan langkah pembongkaran motor

Urutan langkah pelaksanaan :

1. Lepas tutup terminal pada motor, lakukan pengecekan untuk menyakinkan

tegangan sudah tidak ada (terisolir).

2. Lepaskan kabel power suplai pada terminal dan beri tanda agar polaritas tidak

tertukar

3. Lepas kopling atau pulley dan ukur alignment awal

4. Lepaskan spi untuk kopling


5. Sebelum melepas motor, baik sisi kipas maupun sisi kopling, beri tanda dengan

drip pada sisi kiri dan kanan untuk memudahkan agar saat perakitan kembali lebih

mudah. Buka baut-baut tutup kipas, lepaskan baut/lock kipas dan lepaskan

kipasnya.

6. Lepaskan baut pengikat antara breaket / cover dengan motor.

7. Lepaskan bearing bagian depan dan bagian belakang dengan menggunakan

tracker.

8. Lepaskan / pull out rotor dari housing dengan hati hati ( pasang lembar kertas

mika yang tipis dan tempatkan dibagian bawah rotor ) agar tidak terjadi gesekan

antara permukaan rotor dengan bagian stator

3.9. PEMERIKSAAN DAN PENGGANTIAN BEARING.

Pemeriksaan bearing dapat dilaksanakan baik dalam keadaan operasi

maupun dalam keadaan stop (pada saat motor dioverhaul).

Pemeriksaan bearing dengan visual :

Kelainan suara : keadaan operasi

Karat yang berlebihan

Cacat

Kotoran

Cara-cara pemeriksaan bearing :

Periksa terhadap kotoran logam (gram) yang menempel, bila terdapat

kemungkinan terjadi kerusakan pada bearing

Periksa outering dan innering terhadap keretakan

Periksa kondisi bola dan race ways pada bantalan

Periksa apakah ada perubahan warna, lubang atau permukaan luar outering

menjadi coklat atau noda hitam, apabila terdapat menandakan adanya


gerakan antara poros, bantalan dan rumahnya, Hal ini kemungkinan dapat

dikarenakan kesalahan pemasangan bearing atau poros motor dan rumah

bantalan rusak.

Kondisi-kondisi kerusakan bantalan dapat juga diperoleh dengan mencoba

mengoyang-goyang innering dengan hubungannnya ke outering pada

bantalan yang terpasang dengan pertimbangan, bahwa semua bantalan

mempunyai ruang bebas (clearence) tertentu ( apabila gerakan kecil, maka

bearing masih normal).

Penggantian bearing.

Penggantian bearing dilaksanakan apabila bearing sudah rusak atau sudah

waktunya harus diganti. Bila bantalan tidak dilepas, bantalan tersebut harus

ditutup/dilindungi untuk mencegah melekatnya kotoran.

Untuk penggantian bearing, lakukan persiapan sebagai berikut :

Siapkan bantalan baru dengan spesifikasi sama dengan bantalan yang akan

diganti

Siapkan peralatan kerja (tool).

Lepaskan bearing, pasang yang baru dengan menggunakan treaker yang sesuai

pada kedudukannya, treaker harus posisi centre, agar terhindar terjadinya

kerusakan pada poros.

Catatan : Pemasangan bantalan jangan sampai salah, dimana bagian

spesifikasinya/data terbaca harus pada bagian depan (bagian yang terlihat).

Anda mungkin juga menyukai