MOTOR LISTRIK
A. TUJUAN UMUM
Pada bab ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada
B. TUJUAN KHUSUS
C. TEORI
tersebut dapat tetap berfungsi dengan baik dan dalam kondisi siap pakai. Untuk itu
Pemeliharaa
Pemeliharaa Pemeliharaa
n preventif n korektif Emegency maintenance
Running
Gambar 3.1 Skematik pemeliharaan
3.2. BENTUK-BENTUK PEMELIHARAAN
Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan Berjalan
Pemeliharaan Prediktif
atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan.
Biasanya pemeliharaan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau
juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan
pemeliharaan seperti:
cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak
a. Greasing
grease pada bearing atau shaft untuk mengurangi keausan part tersebut
asisten/supervisor maintenance.
b. Oiling
pada unit untuk memperpanjang usia pakai dan mengurangi keausan maupun
beroperasi.
d. Cleaning
e. Setting.
fase di Sterilizer.
fungsi kerja unit tersebut yang diakibatkan oleh habisnya usia pakai suku
cadang. Penggantian spare part yang teratur mengikuti jam operasi unit atau
hourmeter.
melihat suatu alat apakah ada kejanggalan dari bentuk fisiknya, missal ada baut
yang lepas, tutup kipas yang miring, dan lain sebagainya. “rasa” yaitu dirasakan
dengan menyentuhnya apakah ada getaran yang berlebihan dan apakah ada panas
yang berlebihan, misalnya panas berlebihan pada gearbox. “dengar” yaitu
3.4.1. Availability :
dipakai/dioperasikan.
3.4.2. Downtime:
dipakai/dioperasikan.
3.4.3. Check:
inventarisasi peralatan/fasilitas.
bersama.
sumber daya manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan dimasa yang
akan datang.
3.4.9. Overhaul:
3.4.10. Test :
diterima.
3.4.11. User :
Pemakai peralatan/fasilitas.
3.4.12. Owner :
Pemilik peralatan/fasilitas.
3.4.13. Vendor :
keperluan pembangkit.
3.4.14. Trip :
3.4.15. Shut-down :
kesulitan diantaranya :
treaker. Proses ini banyak yang perlu diperhatikan sebelum pelaksanaan sebagai
berikut :
1. Ukur jarak (Clearence) pada kopling.
sebelah.
4. Ikuti urutan yang benar dari operasi, seperti tertulis pada spesifikasi
pekerjaan.
test dalam rangka pengambilan data-data dalam keadaan operasi maupun keadaan
stop.
● Putaran (RPM)
pihak K3&L untuk menjamin lingkungan bebas dar bahaya kerja maupun
kesehatan kerja
Selanjutnya motor dapat distop dan bebaskan power suplai ke motor maupun
sistem kontrolnya.
Lepaskan kabel power suplai pada terminal dan beri tanda agar polaritas tidak
tertukar.
Beri isolasi pada ujung-ujung (bagian terbuka)
● Belitan dengan body, tahanan isolasi antar fasa dan tahanan isolasi antara
Lepas kopling atau pulley yang menghubungkan motor ke pompa atau keperalatan
lain, khusus untuk kopling diberi tanda untuk menentukan kedudukan semula
Buka baut-baut tutup kipas, lepaskan baut/lock kipas dan lepaskan kipasnya.
Sebelum melepas motor, baik sisi kipas maupun sisi kopling, beri tanda
Lepaskan kedua breaket/ cover sisi Drive End ( depan ) dan sisi Non Drive
End ( belakang )
1
3
2
7
2. Lepaskan kabel power suplai pada terminal dan beri tanda agar polaritas tidak
tertukar
drip pada sisi kiri dan kanan untuk memudahkan agar saat perakitan kembali lebih
mudah. Buka baut-baut tutup kipas, lepaskan baut/lock kipas dan lepaskan
kipasnya.
tracker.
8. Lepaskan / pull out rotor dari housing dengan hati hati ( pasang lembar kertas
mika yang tipis dan tempatkan dibagian bawah rotor ) agar tidak terjadi gesekan
Cacat
Kotoran
Periksa apakah ada perubahan warna, lubang atau permukaan luar outering
bantalan rusak.
Penggantian bearing.
waktunya harus diganti. Bila bantalan tidak dilepas, bantalan tersebut harus
Siapkan bantalan baru dengan spesifikasi sama dengan bantalan yang akan
diganti
Lepaskan bearing, pasang yang baru dengan menggunakan treaker yang sesuai