PENDAHULUAN
1
2
berdaya 20 HP yang ada pada mesin threshing tersebut sangat penting karena
motor listrik tersebut merupakan komponen utama dari mesin threshing yang
berfungsi sebagai penggerak mesin threshing.
1.3. Tujuan
Terdapat tujuan umum dan tujuan khusus dilaksanakannya kegiatan
PKL, Tujuan Umum dilaksanakannya kegiatan PKL ini yaitu:
1. Menganalisa dan memahami proses pelaksanaan suatu kegiatan
proyek yang terjadi dalam suatu industri dari awal hingga akhir.
2. Memahami sikap dan perilaku karyawan atau pekerja saat bekerja
dalam suatu industri.
3. Menerapkan pengetahuan yang sudah didapatkan ketika kuliah ke
dalam dunia kerja.
4. Mencari pengalaman dalam dunia kerja di industri.
Sedangkan Tujuan Khusus dilaksanakannya kegiatan PKL ini yaitu :
1. Memahami cara perawatan motor listrik 3 fasa 20 HP yang dipasang
pada mesin threshing.
2. Memahami prinsip kerja dari mesin threshing.
1.4. Manfaat
Kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) ini memiliki beberapa manfaat
yaitu sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa, dapat mengetahui seperti apa dunia kerja pada suatu
industri sehingga ketika bekerja sudah bisa menerapkan apa yang
didapat ketika PKL.
2. Bagi mahasiswa, dapat memahami sistem operasi dan perawatan
peralatan yang terdapat di pabrik terutama pada mesin threshing yang
menggunakan motor listrik 3 fasa dengan kapasitas 20 HP.
3. Bagi Politeknik Negeri Pontianak, dapat memperkenalkan Politeknik
ke industri dan masyarakat luas, bahwa Politeknik memiliki
mahasiswa yang berkompeten didunia kerja dan dapat membangun
kerja sama antara politeknik dengan industri yang bersangkutan.
3
BAB II
RUANG LINGKUP DAN PROFIL PERUSAHAAN
Plh Manajer
Gunawan
BAB III
PEMBAHASAN KEGIATAN PKL
Adapun diagram blok proses produksi CPO dan kernel buah kelapa
sawit yaitu sabagai berikut :
Stasiun Sterilizer
(Rebusan)
Stasiun Penebah
(Thresher)
Stasiun Kempa
(Press)
Pada titik puncak drum, buah akan terlempar dan jatuh terbanting
berulang-ulang sehingga berondolan yang terdapat dalam tandan akan
terlepas. Waktu pengisian TBS oleh hoisting crane ke auto feeder dan
kecepatan putaran dari drum stripper dapat diatur sebagai berikut.
3.2.2.1. Waktu Pengisian TBS
Pengisian TBS rebusan ke auto feeder dilakukan menggunakan
hoisting crane. Waktu pengisiannya menyesuaikan dengan kapasitas dari
mesin threshing. Apabila kapasitas alat 30 ton TBS, dan kapasitas lori 2,5
ton TBS, maka pengisian pada mesin threshing dapat dihitung dengan
persamaan (1) sebagai berikut :
2,5 ton
×60 menit=5 menit/lori (1)
30 ton
Maka, pengisian TBS pada auto feeder dapat diatur dengan interval
waktu 5 menit.
3.2.2.2. Kecepatan Putar Drum Stripper
Kecepatan drum mesin threshing dapat dihitung dengan persamaan (2)
sebagai berikut :
40×(D-d)/2
N= (2)
(D-d)
Dimana : N = rpm Threshing
D = diameter drum
d = diameter TBS
3.2.3. Bagian-bagian Mesin Threshing
Pada mesin threshing, terdapat beberapa bagian-bagian penting yang
menunjang sistem kerja dari mesin yaitu sebagai berikut.
3.2.3.1. Body
Body pada mesin threshing terdiri dari plate besi dan dilengkapi
dengan pintu-pintu berengsel. Pintu-pintu berengsel ini memiliki fungsi
sebagai berikut :
1. Mengarahkan brondolan tersebut. jatuh tepat ke below conveyor dan
dibawa ke digester melalui beberapa conveyor maupun fruit elevator.
2. Memudahkan inspeksi maupun maintenance drum stripper dan below
conveyor.
13
dari bahan tembaga yang dilapisi dengan isolasi tipis. Berikut ini
merupakan contoh gambar stator motor listrik 3 phasa.
4. Bearing
Bearing merupakan komponen pada motor listrik yang berfungsi
untuk memperhalus putaran rotor sehingga rotor lebih tahan lama
untuk digunakan. Bearing sangat diperlukan oleh rotor karena
kecepatan putaran dari rotor tidak stabil, dengan adanya perubahan
kecepatan membuat putaran rotor menjadi kasar.
berat dari TBS sehingga diperlukan motor listrik berdaya tinggi agar
mampu memutar drum stripper pada mesin threshing.
Pada pengoperasian motor listrik 3 phasa berdaya 20 HP, diperlukan
rangkaian star dan delta karena motor listrik ini memerlukan daya yang
besar untuk pengoperasiannya. Pada rangkaian star-delta, terdapat
komponen timer yang berfungsi sebagai waktu tunda untuk mengubah
rangkaian dari star ke delta. Rangkaian star berfungsi sebagai penstabil,
setelah semuanya stabil maka selang beberapa detik akan diubah menjadi
rangkaian delta. Umumnya pada suatu industri, untuk mencapai
kestabilan diperlukan pengaturan waktu pada timer sekitar 5 sampai 10
detik. Berikut ini gambar rangkaian star-delta beserta rangkaian
kontrolnya :
J. Lubrication
Proses pelumasan biasanya dilakukan selama 1 tahun sekali,
tergantung dari kondisi pelumas itu sendiri. Parameter yang digunakan
salah satunya adalah suhu dari pelumas tersebut (biasanya suhunya
kurang dari 80 oC)
K. Cleaning
Faktor terpenting daritindakan pencegahan adalah memastikan
kondisi bagian-bagian motor bersih, mesin motornya itu sendiri
ataupun komponen penunjang lainnya. Dalam melakukan proses ini
juga harus hati-hati karena bila prosesnya salah maka dapat
memperburuk kondisi motor.
L. Filter
Mesin-mesin motor yang menggunakan motor Fan sebagai
pendinginnya pastinya membutuhkan filter sebagai penampung
kotoran dari sisa pembuangan motor Fan. Penggantian filter harus
dialukan secara rutin agar kotoran pada filter tidak menumpuk.
M.Dismantling and reassembling
Proses pembongkaran dan perakitan motor harus dilakukan secara
tepat. Bila tindakan-tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan
prosedur yang ada, maka hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja
motor nantinya.
3.3.2.2. Jadwal Perawatan Motor Listrik
A. Perawatan Harian
1. Memeriksa terminal supply tegangan motor
2. Membersihkan kondisi fisik motor dari debu, air, minyak, dan
lainnya.
3. Membersihkan fan pendingin motor
4. Memeriksa baut motor
5. Memeriksa getaran motor (saat operasi)
B. Perawatan mingguan
1. Memeriksa komponen proteksi (fuse, overload dan lainnya)
2. Memeriksa panel operasi
26
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan praktik kerja lapangan di pabrik pengolahan
kelapa sawit PTPN XIII (Persero) PMS Gunung Meliau selama 6 minggu
terhitung dari tanggal 22 Januari 2018 s/d 03 Maret 2018, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Motor listrik 3 phasa berdaya 20 HP sangat diperlukan oleh mesin
threshing sebagai penggerak mesin, karena mesin threshing
memerlukan motor listrik dengan tenaga yang besar agar bisa
beroperasi.
2. Bagian-bagian utama dari mesin threshing yaitu body, drum stripper,
dan motor listrik 3 phasa.
3. Komponen-komponen yang terdapat dalam motor listrik 3 phasa yaitu
stator, rotor, terminal box, bearing, dan cover.
4. Beberapa faktor penyebab kerusakan pada motor listrik 3 phasa yaitu
ruang penempatan, kondisi beban kerja, dan getaran.
5. Dalam melakukan perawatan pada motor listrik 3 phasa perlu adanya
sistem dan jadwal perawatan agar perawatan yang dilakukan sesuai
dengan prosedur.
6. Perawatan yang dilakukan pada motor listrik 3 phasa antara lain
perawatan pada panel kontrol, perawatan komponen motor, perawatan
kebersihan area motor, dan lainnya.
4.2. Saran
Berdasarkan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah
dilakukan, penulis memiliki beberapa saran untuk PTPN XIII (Persero) PMS
Gunung Meliau, Politeknik Negeri Pontianak, dan mahasiswa yang akan
melaksanakan PKL selanjutnya yaitu :
1. PTPN XIII (Persero) Gunung Meliau sebaiknya melakukan suatu
training mengenai perawatan yang baik pada motor-motor listrik dan
31