PENDAHULUAN
Pada era globalisasi dan pasar bebas sekarang ini maka prsaingan tenaga
kerja semakin ketat. Guna mengisi lapangam kerja yang ada maka
Program akerin bisa membuat suatu link and match antara sekolah dengan
dengan harapan siswa/i akan menimba ilmu dari dunia usaha dan industri
1
1.1.1 Tujuan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
naikkelas
2
XII TP.2016/2017 dengan jumlah sebagai berikut :
3
Berikut adalah Visi, misi dan tujuan Perusahaan Listrik Negara ( PT.PLN )
PERSERO.
Visi
“ Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan
Misi
kehidupan masyarakat.
Tujuan
4
listrik, Melakukan pemberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada
Melakukan kerja sama dengan badan lain atau pihak lain atau badan
5
PT. PLN (Persero) PEMBANGKITAN SUMBAGSEL BAGAN SUSUNAN & FORMASI TENAGA KERJA No. Dokumen FR-SBDL-27-2
SEKTOR PENGENDALIAN PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG PT. PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SUMBAGSEL Revisi 00
PUSAT LISTRIK TEGINENENG SEKTOR DALKIT BANDAR LAMPUNG Tanggal 18 Oktober 2013
PUSAT LISTRIK TEGINENENG
MANAJER PL TEGINENENG
YADIN SETIADI
8308473Z
SUPERVISOR OPERASI SUPERVISOR OPERASI SUPERVISOR OPERASI SUPERVISOR OPERASI SUPERVISOR SUPERVISOR LINK K2 &
AE. PENGUSAHAAN
SHIFT A SHIFT B SHIFT C SHIFT D PEMELIHARAAN ADM
SATRIA SURANTO M. ALI PAHUTAR SAPARI BAKRUN YOSRIZAL WIDIARTO
6993073G 6793521B 8302084B2 6593577B 6593578B 7093574B 6694017B
AOP. MESIN & AOP. MESIN & AOP. MESIN & AE.
OJT AE. LINK K2 & ADM PT. CDP
ALAT BANTU ALAT BANTU ALAT BANTU
SUPARNO ZULKARNAIN MUSTAKIM OKI. S FAUZAN FAZRI .S H. PARDEDE ERWIN.SE.
6693243B 7193553B 6594021B YOKTA. V 90160532Y 6893549
MENGETAHUI,
MANAJER PL TEGINENENG
YADIN SETIADI
6
PT PLN pembangkit bagian selatan memproduksi listrik dengan kekuatan 9MV
menghasilkan 3MV dalam sekali operasi, dengan bahan bakar solar. Untuk
menampung listrik yang di hasilkan oleh mesin generator yang berkekuatan 9MV
PLN pembangkit bagian selatan menggunakan 3 unit trafo besar yang dapat
menampung listrik tersebut dan di salurkan ke tragi atau gardu induk pln dan
BAB II
TEORI DASAR
7
2.1 Pengertian Motor Listrik 3 Phasa
Motor listrik 3 phasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan
phasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Perbedaan
phasa pada motor 3 phase didapat langsung dari sumber.Hal tersebut yang menjadi
Secara umum, motor 3 phasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan
rotor.Bagian tersebut dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa
disebut dengan air gap. Jarak antara stator dan rotor yang terpisah oleh air gap
Terdapat dua tipe motor 3 phasa jika dilihat dari lilitan pada rotornya, yakni rotor
belitan (wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor). Motor 3 phasa
rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang lilitan rotor dan statornya
8
Sedangkan motor 3 phasa rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor) adalah tipe motor
induksi yang konstruksi rotornya tersusun dari beberapa batangan logam yang
dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor, kemudian pada setiap
bagiannya disatukan oleh cincin. Akibat dari penyatuan tersebut, terjadi hubungan
Motor Induksi 3 Fasa bekerja sebagai berikut. Misalkan kita memiliki sumber AC
3 fasa yang terhubung dengan stator pada motor. Karena stator terhubung dengan
sumber AC maka arus dapat masuk ke stator melalui kumparan stator. Sekarang
kita hanya melihat 1 kumparan stator saja. Sesuai hukum faraday bahwa apabila
terdapat arus yang mengalir pada suatu kabel maka arus itu dapat menghasilkan
fluks magnet pada kabel tersebut, dimana arahnya mengikuti kaidah tangan kanan.
Setiap fasa dalam kumparan stator akan mengalami hal yang sama karena setiap
fasa dialiri arus, namun besarnya fluks yang dihasilkan tidak sama di setiap waktu.
Hal ini disebabkan besarnya arus yang berbeda-beda pada tiap fasa di tiap
waktunya. Misalkan fasa-fasa ini diberi nama a, b, dan c. Ada kalanya arus pada
fasa a maksimum sehingga menghasilkan fluks maksimum dan arus fasa b tidak
9
mencapai makismum, dan ada kalanya arus pada fasa b maksimal sehingga
menghasilkan fluks maksimum dan arus pada fasa a tidak mencapai maksimum.
Hal ini mengakibatkan fluks yang dibangkitkan lebih cenderung pada fasa mana
yang mengalami kondisi arus paling tinggi. Secara tidak langsung dapat dikatakan
bahwa medan magnet yang dibangkitkan juga ikut “berputar” seiring waktu.
Sekarang ditinjau kasus rotor sudah dipasang dan kumparan stator sudah dialiri
arus. Akibat adanya fluks pada kumparan stator maka arus akan terinduksi pada
rotor. Anggap rotor dibuat sedemikian sehingga arus dapat mengalir pada rotor
(seperti rotor tipe squirrel cage). Akibat munculnya arus pada rotor dan adanya
medan magnet pada stator maka rotor akan berputar mengikuti hukum lorentz. Hal
yang menarik disini ialah kecepatan putaran rotor tidak akan pernah mencapai
kecepatan sinkron atau lebih. Hal ini disebabkan karena apabila kecepatan sinkron
dan rotor sama, maka tidak ada arus yang terinduksi pada rotor sehingga tidak ada
gaya yang terjadi pada rotor sesuai dengan hukum lorentz. Akibat tidak adanya gaya
pada rotor maka rotor jadi melambat akibat gaya-gaya kecil (seperti gaya gesek
dengan sumbu rotor atau pengaruh udara). Namun saat rotor melambat kecepatan
10
sinkron dan kecepatan rotor jadi berbeda. Akibatnya pada rotor akan terinduksi arus
sehingga rotor mendapatkan gaya berdasarkan hukum lorentz. Dari gaya itulah
11
2.2.1 Kelebihan dari Motor Listrik
2. Relatif lebih murah harganya bila dibandingkan dengan jenis motor yang
lainnya.
4. Mudah perawatannya.
2. Arus asut yang cukup tinggi, berkisar antara 5 sampai dengan 6 kali arus
nominal motor.
Inti besi stator dan rotor terbuat dari lapisan baja silikon yang tebalnya berkisar
antara 0,35 mm-1 mm yang tersusun secara rapi dan masing-masing terisolasi
Celah udara yang dimiliki antara stator dan rotator pada motor yang berukuran kecil
0,25 mm-0,75 mm, sedangkan pada motor yang berukuran besar bisa mencapai
hingga 10 mm. Celah udara yang besar ini disediakan untuk mengantisipasi
pada pita (belt) atau badan yang tergantung akan menyebabkan sumbu motor
melengkung.
12
2.3 Bagian-bagian Motor 3 Phasa
Rotor adalah bagian dari motor listrik atau generator listrik yang berputar pada
sumbu rotor. Perputaran rotor di sebabkan karena adanya medan magnet dan lilitan
kawat email pada rotor. Sedangkan torsi dari perputaran rotor di tentukan oleh
13
2.3.2 Pengertian Stator
Gambar stator
Stator adalah bagian pada motor listrik atau dinamo listrik yang berfungsi sebagai
stasioner dari sistem rotor. Jadi penempatan stator biasanya mengelilingi rotor,
stator bisa berupa gulungan kawat tembaga yang berinteraksi dengan angker dan
1. Rangka
2. Inti stator
3. Kumparan gulungan
4. Plat penutup
14
2.3.3 Pengertian Bearing
mekanika bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi
gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah
yang diinginkan. Bearing menjaga poros (shaft) agar selalu berputar terhadap
sumbu porosnya, atau juga menjaga suatu komponen yang bergerak linier agar
bearing itu sendiri, berdasarkan prinsip kerjanya, dan juga berdasarkan gaya atau
jenis beban yang dapat ia tahan. Berikut adalah macam-macam bearing dilihat dari
berbagai aspek:
15
1. Jika berdasarkan gesekan yang terjadi pada bearing, maka bearing terbagi
2. Jika dilihat dari beban yang ditahan oleh bearing, maka berikut adalah jenis-
jenisnya:
Journal Bearing: adalah bearing yang didesain untuk menahan beban yang tegak
Foot step atau pivot bearing: adalah bearing yang didesain pada poros vertikal untuk
Thrust bearing: adalah bearing yang didesain untuk menahan beban horisontal yang
16
BAB III
PEMBAHASAN
Peralatan dan bahan yang harus disiapkan sebagai acuan dalam melihat stator
3.2.1 Alat
1. Kunci Pas/ring
3. Tracker
4. Palu
5. Avo Meter
6. Megger/Insulation tester
7. Solder
8. Tacho meter
9. Sikat kawat
17
3.2.2 Bahan
1. Kawat Email
2. Kertas prispan
4. Slongsong
5. Kertas gosok
6. Kabal NYAF
7. Pelumas / gress
8. Kuas
9. Timah
adalah :
5. Membuat alas kawat email menggunakan kertas prispan guna tidak terjadi
konsleting body
6. Mengenal kawat sesuai dengan jumlah lilitan dan jarak antar lubang atau
18
tidak menmpel pada stator dan juga menghindari konsleting pada motor
9. Memberi cairan sirlag pada kawat agar tahan lama dan tidak mudah karat.
Dari induksi ini magnet inilah rotor dapat berputar. Jumlah kutub
makin sedikit maka putaran yang dihsilkan makin cepat. Hal ini
Ns = F.60/P
Keterangan :
Ns = Putaran singkron
F = Frekuensi jala jala
P = Jumlah pasang kutub
19
3.5 Gambar alur stator motor listrik AC 3 phasa
Untuk menggulung ulang motor listrik 3 phasa sama dengan menggulung motor
Gambar bentangan
20
Menggulung motor listrik 3 phasa sebenarnya sama dengan 1 phasa, hanya saja
dianggap 3 phasa pertama kali hitunglah jumlah lilitan atau gulungan bantu dengan
gulungan bantu. Semakin besar kawat yang digunakan maka tenaganya juga
1. Memusat
2. Jerat
3. Gelombang
Menggulung motro listrik tidak harus menggunakan rumus, tetapi juga dapat secara
manual atau dengan cara kita sendiri asalkan kita tahu jenis kawat yang digunakan,
ukurna kawat, alur dan juga jumlah kawat masing-masing yang digunakan. Yang
terpenting kita tidak salah alur dan jumlah tiap masing-masing kawat yang ada pada
21
alur. Biasanya gulungan utama lebih banyak jumlah kawat yang digunakan
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam menggulung motro listrik yang pertama kali dilakukan adalah menghitung
atau mencatat beberapa kecepatan motro listrik tersebut, karena bagian ini sangat
pada gulungan bantu dan gulungan utama pada motor tersebut agar data tersebut
Karena dalam menggulung motor salah menghitung satu kawat pada jumlah kawat
4.2 Saran
23
2. Dalam hal ini siswa/siswi harus dibekali ilmu yang lebih dengan menambah
peralatan bengkel.
3. Pihak sekolah agar bisa menambah koneksi internet/wifi agar siswa bisa
24
DAFATAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/search?biw=1137&bih=735&tbm=isch&sa=1&e
i=dUgRWsXgD4jkvgSA4InQBw&q=gambar+bentangan+memusat&oq=g
ambar+bentangan+memusat&gs_l=psy-
ab.3...96.96.1.678.0.0.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1.1.64.psy-
ab..0.0.0....0.Uw9j_Aco9Y0#imgrc=rQDdHuOCoX0z4M:
http://belajarelektronika.net/pengertian-motor-listrik-3-fasa/
http://insyaansori.blogspot.co.id/2013/04/motor-listrik-3-fasa.html
25