Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Prakerin

Pada era globalisasi dan pasar bebas sekarang ini maka prsaingan tenaga

kerja semakin ketat. Guna mengisi lapangam kerja yang ada maka

dibutuhkan tenaga kerja yang profesional, berkualitas, terampil, disiplin,

jujur dan bertanggung jawab. Sekolah menengah kejuruan (SMK)

merupakan suatu institusi yang gunanya menyiapkan tenaga kerja sesuai

dengan bidang keahlian masing-masing.Dunia kerja yang mampu

menyerap tenaga lulusan SMK adalah dunia usaha dan industri.SMK

kelompok teknologi yang dipakai sesuai kemajuan industri.Guna

menghilangkan kesenjangan pengguna teknologi tersebut pemerintah

mengembangkan prakerin. Dengan prakerin maka siswa akan belajar

ganda yaitu disekolah dan belajar juga di industri.

Program akerin bisa membuat suatu link and match antara sekolah dengan

dunia usaha/industri. Industri akan memberikan suatu standar kompetensi

yang diinginkan industri. jikaterjadiLink and Match maka lulusan

SMKakan banyak diserap oleh dunia usaha dan industri.

SMK Negeri 1 Natar yang merupakan sekolah yang berupaya

melaksanakan PRAKERIN sebaik mungkin. Dengan keterbatasan yang

ada, SMK Negeri 1 Natar melaksanakan PRAKERIN pada tahun 2017

dengan harapan siswa/i akan menimba ilmu dari dunia usaha dan industri

1
1.1.1 Tujuan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)

Pendidikan Sistem Ganda bertujuan untuk :

a. Menghasilkan lulusan SMK yang memiliki keahlianprofesional dengan

tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan

tuntutan lapangan pekerjaan.

b. Memperkokoh Link and Match antara sekolah dengan dunia kerja

c. Meningkatan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang

berkualitas dan profesional.

d. PRAKERIN pada SMK kelompok Teknologi diharapkan mengurangi

kesenjangan anatar aplikasi teknologi yang ada dibengkel sekolah dengan

teknologi yang dimiliki industri.

1.1.2 Peserta Praktik Kerja Industri (Prakerin)

Peserta PRAKERIN adalah siswa – siswi SMK Negeri 1 Natar kelas XI

naikkelas

2
XII TP.2016/2017 dengan jumlah sebagai berikut :

NO Program Keahlian Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Teknik Kendaraan Ringan 56 0 56


2 Teknik Elektronika Industri 27 5 32
3 Teknik Komputer Dan Jaringan 16 21 37
4 Akuntansi 7 60 67
JUMLAH 192

1.2 Deskripsi Perusahaan

1.2.1 Lokasi Perusahaan

1.2.2 Sejarah Perusahaan

Berkewajiban untuk menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dengan

tetap memperhatikan tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan sesuai

dengan Undang-Undang No. 19/2000.

3
Berikut adalah Visi, misi dan tujuan Perusahaan Listrik Negara ( PT.PLN )

PERSERO.

Visi

“ Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan

Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani”.

Misi

 Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi

pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

 Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

 Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

 Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Tujuan

 Untuk menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan

pembangkitan, penyaluran, distribusi tenaga listrik, perencanaan dan

pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik.

 Untuk menjalankan usaha penunjang dalam penyediaan tenaga listrik yang

meliputi kegiatan konsultasi, pembangunan, pemasangan, pemeliharaan

peralatan ketenagalistrikan, Pengembangan teknologi peralatan yang

menunjang penyediaan tenaga listrik.

 Untuk menjalankan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya

alam dan sumber energi lainnya untuk kepentingan penyediaan tenaga

4
listrik, Melakukan pemberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada

pembangkitan, penyaluran, distribusi dan retail tenaga listrik, Menjalankan

kegiatan perindustrian perangkat keras dan perangkat lunak bidang

ketenagalistrikan dan peralatan lain yang terkait dengan tenaga listrik,

Melakukan kerja sama dengan badan lain atau pihak lain atau badan

penyelenggara bidang ketenagalistrikan baik dari dalam negeri maupun luar

negeri di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi

yang berkaitan dengan ketenagalistrikan.

1.2.3 Stuktur Organisasi Perusahaan

5
PT. PLN (Persero) PEMBANGKITAN SUMBAGSEL BAGAN SUSUNAN & FORMASI TENAGA KERJA No. Dokumen FR-SBDL-27-2
SEKTOR PENGENDALIAN PEMBANGKITAN BANDAR LAMPUNG PT. PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SUMBAGSEL Revisi 00
PUSAT LISTRIK TEGINENENG SEKTOR DALKIT BANDAR LAMPUNG Tanggal 18 Oktober 2013
PUSAT LISTRIK TEGINENENG

MANAJER PL TEGINENENG

YADIN SETIADI
8308473Z

SUPERVISOR OPERASI SUPERVISOR OPERASI SUPERVISOR OPERASI SUPERVISOR OPERASI SUPERVISOR SUPERVISOR LINK K2 &
AE. PENGUSAHAAN
SHIFT A SHIFT B SHIFT C SHIFT D PEMELIHARAAN ADM
SATRIA SURANTO M. ALI PAHUTAR SAPARI BAKRUN YOSRIZAL WIDIARTO
6993073G 6793521B 8302084B2 6593577B 6593578B 7093574B 6694017B

AOP. MESIN & AOP. MESIN & AOP. MESIN & AE.
OJT AE. LINK K2 & ADM PT. CDP
ALAT BANTU ALAT BANTU ALAT BANTU
SUPARNO ZULKARNAIN MUSTAKIM OKI. S FAUZAN FAZRI .S H. PARDEDE ERWIN.SE.
6693243B 7193553B 6594021B YOKTA. V 90160532Y 6893549

JT. PEMELIHARAAN KOORDINATOR PT.


PT. NATAFARI PT. NATAFARI PT. NATAFARI PT. NATAFARI PT. CDP (ADM)
CDP
BAMBANG PONI FABIAN WISNU AHMAD NURMAN ARDI YUDA GALIO GUS JANDLES
MUKTI RAHADI SUGIANTO
SAPUTRA WIRAWAN 9112056B2Y

ANAN YOGI. P FICKI ADITIYA DANU P. S SULISTIYO. W


JT. HARLIS PT. 1991 (SATPAM) CLEANING SERVICE

ABDURRACHMAN SODRI EFFENDI AZWAR


95162230ZY SETIAWAN AGUS SALIM
PT. NATAFARI
JAMAL HENDA RISMAN
AWAN SETIADI BUDI RIYANTO MATROYANI
ANAN YOGI PRATAMA M. NASIR JHON HENDRA
BUDI AGUS SETIAWAN HERIYANTO ROMADHONI
DOSO AGUS RUDI ZAINI EFFENDI PONO SUWITO
SLAMET EKA YULIANTO MARNO
SUGIANTO ROHILI
YON MARYONO PT. AMANAH
BUDI SETIAWAN TERUS JAYA
AMAR LUKMAN HABIBI AHMAD SAFEI
EKO SUSANTO

MENGETAHUI,
MANAJER PL TEGINENENG

YADIN SETIADI

1.2.4 Produksi / Jasa

6
PT PLN pembangkit bagian selatan memproduksi listrik dengan kekuatan 9MV

dengan menggunakan 3 unit mesin generator dengan masing-masing mesin

menghasilkan 3MV dalam sekali operasi, dengan bahan bakar solar. Untuk

menampung listrik yang di hasilkan oleh mesin generator yang berkekuatan 9MV

PLN pembangkit bagian selatan menggunakan 3 unit trafo besar yang dapat

menampung listrik tersebut dan di salurkan ke tragi atau gardu induk pln dan

selanjutnya di salurkan kepada masyarakat luas.

BAB II
TEORI DASAR

7
2.1 Pengertian Motor Listrik 3 Phasa

Motor listrik 3 phasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan

phasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Perbedaan

phasa pada motor 3 phase didapat langsung dari sumber.Hal tersebut yang menjadi

pembeda antara motor 1 phasa dengan motor 3 phasa.

Secara umum, motor 3 phasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan

rotor.Bagian tersebut dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa

disebut dengan air gap. Jarak antara stator dan rotor yang terpisah oleh air gap

sekitar 0,4 milimeter sampai 4 milimeter.

Terdapat dua tipe motor 3 phasa jika dilihat dari lilitan pada rotornya, yakni rotor

belitan (wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor). Motor 3 phasa

rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang lilitan rotor dan statornya

terbuat dari bahan yang sama.

8
Sedangkan motor 3 phasa rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor) adalah tipe motor

induksi yang konstruksi rotornya tersusun dari beberapa batangan logam yang

dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor, kemudian pada setiap

bagiannya disatukan oleh cincin. Akibat dari penyatuan tersebut, terjadi hubungan

singkat antara batangan logam dengan batangan logam yang lainnya.

2.1.1 Prinsip Kerja Motor Listrik 3 Phasa

Motor Induksi 3 Fasa bekerja sebagai berikut. Misalkan kita memiliki sumber AC

3 fasa yang terhubung dengan stator pada motor. Karena stator terhubung dengan

sumber AC maka arus dapat masuk ke stator melalui kumparan stator. Sekarang

kita hanya melihat 1 kumparan stator saja. Sesuai hukum faraday bahwa apabila

terdapat arus yang mengalir pada suatu kabel maka arus itu dapat menghasilkan

fluks magnet pada kabel tersebut, dimana arahnya mengikuti kaidah tangan kanan.

Gambar 6 Arus pada Kabel menghasilkan Fluks (www.learnengineering.org)

Setiap fasa dalam kumparan stator akan mengalami hal yang sama karena setiap

fasa dialiri arus, namun besarnya fluks yang dihasilkan tidak sama di setiap waktu.

Hal ini disebabkan besarnya arus yang berbeda-beda pada tiap fasa di tiap

waktunya. Misalkan fasa-fasa ini diberi nama a, b, dan c. Ada kalanya arus pada

fasa a maksimum sehingga menghasilkan fluks maksimum dan arus fasa b tidak

9
mencapai makismum, dan ada kalanya arus pada fasa b maksimal sehingga

menghasilkan fluks maksimum dan arus pada fasa a tidak mencapai maksimum.

Hal ini mengakibatkan fluks yang dibangkitkan lebih cenderung pada fasa mana

yang mengalami kondisi arus paling tinggi. Secara tidak langsung dapat dikatakan

bahwa medan magnet yang dibangkitkan juga ikut “berputar” seiring waktu.

Kecepatan putaran medan magnet ini disebut kecepatan sinkron.

Gambar 7 Berputarnya Medan Magnet akibat Arus 3 Fasa pada Rangkaian


(www.learnengineering.org)

Sekarang ditinjau kasus rotor sudah dipasang dan kumparan stator sudah dialiri

arus. Akibat adanya fluks pada kumparan stator maka arus akan terinduksi pada

rotor. Anggap rotor dibuat sedemikian sehingga arus dapat mengalir pada rotor

(seperti rotor tipe squirrel cage). Akibat munculnya arus pada rotor dan adanya

medan magnet pada stator maka rotor akan berputar mengikuti hukum lorentz. Hal

yang menarik disini ialah kecepatan putaran rotor tidak akan pernah mencapai

kecepatan sinkron atau lebih. Hal ini disebabkan karena apabila kecepatan sinkron

dan rotor sama, maka tidak ada arus yang terinduksi pada rotor sehingga tidak ada

gaya yang terjadi pada rotor sesuai dengan hukum lorentz. Akibat tidak adanya gaya

pada rotor maka rotor jadi melambat akibat gaya-gaya kecil (seperti gaya gesek

dengan sumbu rotor atau pengaruh udara). Namun saat rotor melambat kecepatan

10
sinkron dan kecepatan rotor jadi berbeda. Akibatnya pada rotor akan terinduksi arus

sehingga rotor mendapatkan gaya berdasarkan hukum lorentz. Dari gaya itulah

motor dapat menambah kecepatannya kembali. Fenomena perbedaan kecepatan ini

dikenal sebagai slip.

Gambar 8 Gaya timbul akibat dari hukum Lorentz (www.learnengineering.org)

Gambar 9 Gaya Akibat Fluks pada Stator dan Rotor


(www.learnengineering.org)
2.2 Kelebihan dan Kekurangan Motor listrik 3 Phasa

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari motor listrik 3 phasa:

11
2.2.1 Kelebihan dari Motor Listrik

1. Mempunyai konstruksi yang sederhana

2. Relatif lebih murah harganya bila dibandingkan dengan jenis motor yang

lainnya.

3. Tidak membutuhkan sikat-sikat, sehingga rugi gesekan bisa dikurangi.

4. Mudah perawatannya.

5. Menghasilkan putaran yang konstan

2.2.2 Kekurangan dari Motor Listrik

1. Putarannya sulit diatur

2. Arus asut yang cukup tinggi, berkisar antara 5 sampai dengan 6 kali arus

nominal motor.

Inti besi stator dan rotor terbuat dari lapisan baja silikon yang tebalnya berkisar

antara 0,35 mm-1 mm yang tersusun secara rapi dan masing-masing terisolasi

secara listrik dan diikatkan pada ujung-ujungnya.

Celah udara yang dimiliki antara stator dan rotator pada motor yang berukuran kecil

0,25 mm-0,75 mm, sedangkan pada motor yang berukuran besar bisa mencapai

hingga 10 mm. Celah udara yang besar ini disediakan untuk mengantisipasi

terjadinya pelengkungan pada sumbuh sebagai akibat dari pembebanan. Tarikan

pada pita (belt) atau badan yang tergantung akan menyebabkan sumbu motor

melengkung.

12
2.3 Bagian-bagian Motor 3 Phasa

2.3.1. Pengertian Rotor

Rotor adalah bagian dari motor listrik atau generator listrik yang berputar pada

sumbu rotor. Perputaran rotor di sebabkan karena adanya medan magnet dan lilitan

kawat email pada rotor. Sedangkan torsi dari perputaran rotor di tentukan oleh

banyaknya lilitan kawat dan juga diameternya.

13
2.3.2 Pengertian Stator

Gambar stator

Stator adalah bagian pada motor listrik atau dinamo listrik yang berfungsi sebagai

stasioner dari sistem rotor. Jadi penempatan stator biasanya mengelilingi rotor,

stator bisa berupa gulungan kawat tembaga yang berinteraksi dengan angker dan

membentuk medan magnet untuk mengatur perputaran rotor.

Secara umum bagian – bagaian stator yaitu :

1. Rangka

2. Inti stator

3. Kumparan gulungan

4. Plat penutup

14
2.3.3 Pengertian Bearing

Bearing dalam Bahasa Indonesia berarti bantalan. Dalam ilmu

mekanika bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi

gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah

yang diinginkan. Bearing menjaga poros (shaft) agar selalu berputar terhadap

sumbu porosnya, atau juga menjaga suatu komponen yang bergerak linier agar

selalu berada pada jalurnya.

Bearing dapat diklasifikasikan berdasarkan gerakan yang diijinkan oleh desain

bearing itu sendiri, berdasarkan prinsip kerjanya, dan juga berdasarkan gaya atau

jenis beban yang dapat ia tahan. Berikut adalah macam-macam bearing dilihat dari

berbagai aspek:

15
1. Jika berdasarkan gesekan yang terjadi pada bearing, maka bearing terbagi

menjadi dua jenis yakni:

Anti-friction bearing : yaitu bearing yang tidak akan menimbulkan gesekan.

Contoh: roller dan ball bearing

Friction bearing : yakni bearing kerjanya dapat menimbulkan gesekan. Contoh:

bush dan plain bearing.

2. Jika dilihat dari beban yang ditahan oleh bearing, maka berikut adalah jenis-

jenisnya:

Journal Bearing: adalah bearing yang didesain untuk menahan beban yang tegak

lurus terhadap sumbu shafthorisontal.

Foot step atau pivot bearing: adalah bearing yang didesain pada poros vertikal untuk

menahan beban yang paralel terhadap sumbu poros tersebut.

Thrust bearing: adalah bearing yang didesain untuk menahan beban horisontal yang

paralel dengan sumbu poros horisontal.

16
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pelaksanaan Prakerin

PRAKERIN dilaksanakan di PLTD Tegineneng Pesawaran.

3.2. Alat dan Bahan

Peralatan dan bahan yang harus disiapkan sebagai acuan dalam melihat stator

adalah sebagai berikut :

3.2.1 Alat

1. Kunci Pas/ring

2. Obeng plus dan min

3. Tracker

4. Palu

5. Avo Meter

6. Megger/Insulation tester

7. Solder

8. Tacho meter

9. Sikat kawat

17
3.2.2 Bahan

1. Kawat Email

2. Kertas prispan

3. Lak insulation paper

4. Slongsong

5. Kertas gosok

6. Kabal NYAF

7. Pelumas / gress

8. Kuas

9. Timah

3.3 Langkah kerja dalam menggulung motor listrik 3 phasa

Berikut adalah langkah-langkah dalam menggulung motor listrik 3 phasa

adalah :

1. Bongkar semua body motor listrik

2. Melepaskan kawat email dari stator

3. Mendata jumlah lilitan kawat, mengukur diameter kawat

4. Membersihkan stator pada motor listrik

5. Membuat alas kawat email menggunakan kertas prispan guna tidak terjadi

konsleting body

6. Mengenal kawat sesuai dengan jumlah lilitan dan jarak antar lubang atau

alur pada stator memasang lilitan kawat pada stator

7. Menutup kawat menggunakan kertas prispan guna melindungi kawat agar

18
tidak menmpel pada stator dan juga menghindari konsleting pada motor

8. Menali atau mengikat pada kawat gulungan guna merapihkan kawat.

9. Memberi cairan sirlag pada kawat agar tahan lama dan tidak mudah karat.

3.4 Prinsip kerja gulungan pada motor listik 3 phasa

Cara kerja gulungan pada amotor AC tiga phasa yaitu ketika

gulungan pada stator diberi arus AC maka terjadi yang namnya

induksi magnet atau meda magnet sehingga rotor dapat berputar.

Dari induksi ini magnet inilah rotor dapat berputar. Jumlah kutub

dari suatu motor yang akan menentukan lambat cepatnya putaran

suatu motor. Makin banyak jumlah kutub yang terpasang, maka

makin lama putaran yang dihasilkan, sedangkan jumlah kutub yang

makin sedikit maka putaran yang dihsilkan makin cepat. Hal ini

dishitung menggunakan rumus :

Ns = F.60/P

Keterangan :

Ns = Putaran singkron
F = Frekuensi jala jala
P = Jumlah pasang kutub

19
3.5 Gambar alur stator motor listrik AC 3 phasa

Gambar alur motor pada stator

Untuk menggulung ulang motor listrik 3 phasa sama dengan menggulung motor

listrik 1 phasa, hanya saja dianggap tiga phasa.

Gambar bentangan

20
Menggulung motor listrik 3 phasa sebenarnya sama dengan 1 phasa, hanya saja

dianggap 3 phasa pertama kali hitunglah jumlah lilitan atau gulungan bantu dengan

gulungan utama. Gulungan utama biasanya lebih banyak dibandingkan dengan

gulungan bantu. Semakin besar kawat yang digunakan maka tenaganya juga

semakin besar namun perputarannya semakin lambat begitu pula sebaliknya.

Berikut adalah beberapa jenis bentangan pada menggulung motor listrik :

1. Memusat

2. Jerat

3. Gelombang

Gambar jenis bentangan - bentanga

Menggulung motro listrik tidak harus menggunakan rumus, tetapi juga dapat secara

manual atau dengan cara kita sendiri asalkan kita tahu jenis kawat yang digunakan,

ukurna kawat, alur dan juga jumlah kawat masing-masing yang digunakan. Yang

terpenting kita tidak salah alur dan jumlah tiap masing-masing kawat yang ada pada

21
alur. Biasanya gulungan utama lebih banyak jumlah kawat yang digunakan

ketimbang jumlah kawat yang ada pada gulungan bantu.

22
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam menggulung motro listrik yang pertama kali dilakukan adalah menghitung

atau mencatat beberapa kecepatan motro listrik tersebut, karena bagian ini sangat

diperlukan kehati-hatian. Dan kemudian menghitung jumlah masing-masing lilitan

pada gulungan bantu dan gulungan utama pada motor tersebut agar data tersebut

sama dengan yang aslinya.

Karena dalam menggulung motor salah menghitung satu kawat pada jumlah kawat

dapat mempengaruhi motor tersebut.

4.2 Saran

4.2.1 Saran Untuk Siswa/siswi

1. Berhati-hatilah dalam bekerja dan patuhilah rambu-rambu keselamatan

2. Pergunakanlah alat dan mesin sesuai dengan fungsingnya

3. Latihlah keterampilan dunia industry

4. Patuhilah semua petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh pembimbing

4.2.2 Saran Untuk Sekolah

1. Pelaksanaan prakerin dapat merubah cara berfikir siswa /siswi tentang

belajar disekolah menengah kejuruan.

23
2. Dalam hal ini siswa/siswi harus dibekali ilmu yang lebih dengan menambah

peralatan bengkel.

3. Pihak sekolah agar bisa menambah koneksi internet/wifi agar siswa bisa

berexplorasi dengan hal – hal baru.

24
DAFATAR PUSTAKA

 https://www.google.co.id/search?biw=1137&bih=735&tbm=isch&sa=1&e

i=dUgRWsXgD4jkvgSA4InQBw&q=gambar+bentangan+memusat&oq=g

ambar+bentangan+memusat&gs_l=psy-

ab.3...96.96.1.678.0.0.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1.1.64.psy-

ab..0.0.0....0.Uw9j_Aco9Y0#imgrc=rQDdHuOCoX0z4M:

 http://belajarelektronika.net/pengertian-motor-listrik-3-fasa/

 http://insyaansori.blogspot.co.id/2013/04/motor-listrik-3-fasa.html

25

Anda mungkin juga menyukai