OLEH:
HALAMAN PENGESAHAN
Benar telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. PLN (Persero)
Mattoanging mulai tanggal 1 Maret 2022 s/d 1 April 2022. Demikian lembar
sebagaimana mestinya.
Mengesahkan,
Supervisor Teknik PT. PLN (Persero)
ULP Mattoaging,
Fadli Hasbi
NIP. 9009002F
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja lapangan ini telah di terima dan di sahkan sebagai
salah satu syarat kelengkpan memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah pada
Program Studi D3 Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politkenik Negeri Ujung
Pandang.
Menyetujui,
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan PKL ini sebagai hasil
dan bentuk tanggung jawab dari kegiatan PKL yang dilaksanakan mulai tanggal 1
Maret 2022 sampai pada tanggal 1 April 2022 yang bertempat di PT.PLN
Dalam penulisan laporan PKL ini, penulis tidak terlepas dari berbagai
kesalahan dan kendala. Dengan bantuan yang telah diberikan, penulis dapat
1. Kedua orang tua penulis yang selalu setia mendoakan dan memberikan
2. Bapak Prof. Ir. Muhammad Anshar, M.Si., Ph.D. selaku Direktur Politeknik
4. Bapak Fadli Hasbi selaku Supervisor Teknik PT. PLN (Persero) Unit
5. Pak Asyam, Pak Rijal, Pak Pakar, dan Pak Ade selaku Staf Teknik dan
Mattoanging.
6. Bapak Ahmad Rizal Sultan, S.T., M.T., Ph.D. selaku pembimbing saya
7. Bapak Ruslan L., ST., M.T. selaku Ketua Program Studi D3 Teknik Listrik
8. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Teknik Elektro yang selama kurun waktu 3
memberikan ilmu dan manfaat bagi pembaca dan khususnya mahasiswa Jurusan
Pandang.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL..................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.2.1 Tujuan................................................................................................3
1.2.2 Manfaat..............................................................................................3
2.2.1 Visi.........................................................................................................11
2.2.2 Misi..................................................................................................11
2.2.3 Motto................................................................................................11
BAB IV PEMABAHASAN...................................................................................18
BAB V PENUTUP.................................................................................................42
5.1 Kesimpulan..............................................................................................42
5.2 Saran........................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................44
LAMPIRAN...........................................................................................................45
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
Dalam menjaga kontinuitas penyaluran tenaga listrik tentu dibutuhkan kerja sama
dalam membentuk tenaga kerja yang handal dan berkualitas antara dunia industri,
menerapkan ilmu teori yang telah didapatkan di bangku kuliah ke dalam dunia
dapat melaksanakan pekerjaan industri secara nyata dan menjadi tenaga kerja
Pengoperasian sistem tenaga listrik yang andal dan efisien sangat penting
langsung terhadap peralatan dan manusia bila terjadinya gangguan tanah atau
kebocoran arus akibat kegagalan isolasi dan tegangan lebih pada peralatan
jaringan distribusi. Petir dapat menghasilkan arus gangguan dan juga tegangan
badan peralatan instalasi yang diamankan, sehingga bila terjadi kegagalan isolasi,
terhambatlah atau bertahannya tegangan sistem kerena terputusnya arus oleh alat-
2. Dapat melawan dan menyebarkan gangguan berulang dan arus akibat surja
hubung (surgecurrent).
yang dilindungi.
Secara umum tujuan dari sistem pentanahan dan grounding pengaman adalah
sebagai berikut:
peralatan.
tegangan kejut.
yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa PNUP, Program Studi D3 Teknik
1.2.1 Tujuan
1.2.2 Manfaat
1) Bagi Mahasiswa
b. Menguji kemampuan pribadi yang sesuai dengan ilmu yang dipelajari serta
tata cara bersosialisasi dengan dunia kerja yang sarat dengan persaingan-
persaingan,
d. Melatih diri agar tanggap dan peka dalam menghadapi situasi dan kondisi
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di masa yang akan datang, dan
a. Mencetak calon tenaga kerja yang terampil dan jujur dalam menjalankan
tugas,
Politeknik.
mulai tanggal 1 Maret 2022 hingga 1 April 2022, yang disesuaikan dengan hari
kerja efektif instansi. Ketentuan jam kerja bagi mahasiswa peserta Praktik Kerja
Email : wachidsyahputrah@gmail.com
Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenaga listrikan
bergerak di bidang pabrik gula dan pebrik teh mendirikan pembangkit tenaga
Belanda tersebt oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara
Jepang diawal Perang Dunia II. Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi
diakhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delagasi
Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pemimpin KNI Pusat
pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW dan pada tanggal 1 januari 1961,
Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Bada Pemimpin Umum
Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas
yang dibubarkan pada tangga l1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua)
tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola
gas diresmikan. Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17,
dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan
bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN
beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga
sekarang.
Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar, dengan total 35 unit kerja, masing-
masing terdiri dari 4 Unit ULP, 6 Unit Ranting, 15 Unit Kantor Jaga dan 11 Unit
Lisdes. Semua wilayah tersebut mendapatkan suplai tenaga listrik dari 12 Gardu
Induk tersebar yang dihubungkan dari Sistem Sulsel dengan jaringan Transmisi
150, 70 dan 30 kV. Beban puncak pada sistem Sulsel yang mencatat wilayah kerja
Takalar. Pada awal tahun 2016, dengan pertimbangan beban unit dan
pengoptimalan kinerja, Area Makassar dipecah menjadi 2 unit kerja menjadi UP3
Makassar Selatan dan UP3 Makassar Utara. Wilayah kerja UP3 Makassar Selatan
ULP Kalebajeng, ULP Takalar dan ULP Malino, sedangkan UP3 Makassar Utara
meliputi 4 ULP yaitu ULP Karebosi, ULP Daya, ULP Maros dan ULP Pangkep.
Visi, Misi dan Motto PT. PLN (Persero) Wilayah SULSERABAR UP3
2.2.1 Visi
2.2.2 Misi
1) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, beriorentasi pada
kehidupan masyarakat.
2.2.3 Motto
Motto dari PT. PLN (Persero) yaitu “Listrik untuk kehidupan yang lebih
Jalan Mongisidi No.2, Maricaya Baru, Kec. Makassar, Kota Makssar, Sulawesi
Selatan 90113, pada UP3 Makassar Selatan. ULP Mattoanging bergerak di bidang
wewenang setiap bagian dari organisasi yang disusun sedemikian rupa guna
Makassar Selatan ULP Mattoanging dipimpin oleh seorang Manager dibantu oleh
Supervisor K3. Gambar 2.2 menunjukkan Struktur Organisasi PT. PLN (Persero)
ULP Mattoanging.
1) Manajer
secara tertib dan kredibel serta meningkatkan kinerja pemasaran dan penjualan.
berdasarkan kebutuhan.
3) Supervisor Teknik
secara terus menerus dan pencapaian target kinerja SAIDI/SAIFI serta energi tak
meter, rute baca meter, pemeliharaan APP serta perbaikan dalam rangka
distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik
besar sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah untuk
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan
dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV, 154kV, 220kV atau 500kV
untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal
ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R).
Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang
mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran
tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut
penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran
Pada Gambar 3.1 di bawah ini dapat dilihat bahwa tenaga listrik yang
bahwa porsi materi sistem distribusi adalah daerah III dan IV,
tanah, indoor dan outdoor termination, batu bata, pasir dan lain-lain.
3) SUTR dan Saluran Kabel Tanah Tegangan Rendah (SKTR) terdiri dari: sama
hanya dimensinya.
BAB IV PEMABAHASAN
(Persero) ULP Mattoanging ada beberapa kegiatan akan tetapi penulis akan
andal dan juga mengurangi resiko terjadinya gangguan yang tidak terduga.
Transformator.
adalah mengecak peralatan yang ada pada jaringan tegangan menengah yang tidak
sesuai atau sudah tidak layak untuk dipergunakan lagi, maka dari itu pekerjaan
inspeksi butuh ketelitian untuk melihat alat-alat yang ada pada jaringan tegangan
menengah itu sendiri. Selain itu diperlukan standar-standar dalam berkejra untuk
inspeksi jaringan tegangan menengah ini supaya alat-alat yang dicek itu nanti
inspeksi baik sebagai pelaksana maupun pengawas serta agar didapatkan data data
kecakapan dan siap mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dengan harapan
PLN selain itu Inspeksi ini bertujuan untuk mengamati secara langsung Jaringan
3. Isolator
4. Penghantar / Kabel
5. FCO
1. Tiang
Sebagai penyangga kawat agar berada di atas tiang denga jarak aman sesuai
dengan ketentuan. Terbuat dari bahan yang kuat menahan beban tarik maupun
tekan yang berasal dari kawat ataupun tekangan angin. Adapun bahan yang
a. Tiang besi
Tiang besi pada jaringan tegangan menengah yang sudah lapuk dan bengkok
sebaiknya di ganti dengan yang baru, sedangkan tiang besi yang berkarat atau ada
bekas tempelan brosur liar di perbaiki cat ulang agar hilang karat dan bekas brosur
liar pada tiang JTM. Tiang besi yang condong atau miring akan di perbaikidengan
cara menarik dengan trock scor supaya tiang tegak kembali dengan sempurna
Tiang beton sama halnya inspeksi pada tiang besi jika terjadi pelapukan
pada tiang beton maka akan di ganti dengan tiang beton yang baru. Hanya saja
kebanyakan tiang beton di jaringan di makassar tidak di cat dan di biarkan warna
dasar semen. Tiang beton yang condong atau miring akan di perbaiki sama dengan
halnya tiang besi, dengan cara menarik dengan treck schoor atau supaya tiang
Cross Arm (lengan tiang) atau traves di pakai untuk menjaga penghantar
dan peralatan yang perlu di pasang di atas tiang dan berfungsi untuk tempat
memasang klem-kelm terlebih dahulu kemudian disekrup dengan baut dan mur
secara langsung. Pada Cross Arm di pasang baut-baut penyangga isolator dan
peralatan lainnya, biasanya Cross Arm ini di bor terlebih dahulu untuk membuat
Pemasangan Cross Arm pada tiang di ikat dengan klem dan mur-baut, tetapi
pada tiang beton tidak perlukan klem, karena baut langsung bisa menembus tiang
dan Cross Arm.Untuk menjaga agar Cross Arm tidak miring setelah di bebani
inspeksi Cross Arm (lengan Tiang) / Traves yang di lakukan ialah untuk
mengecek Cross Arm / traves salah satu bagian penting dalam jaringan tegangan
menengah karena Cross Arm ini gunanya menopang kabel dari isolator dan kabel
TM. Apabila
Cross Arm tersebut sudah lapuk atau tidak layak maka petugas PLN akan
menggantikan dengan Cross Arm yang baru agar bisa menahan beban tegangan
3. Isolator
mempunyai gaya mekanis berupa berat dan gaya tarik yang berasal dari berat
penghantar itu sendiri, dari tarikan dan karena perubahan akibat temperatur dan
mengandalkan kemampuan isolasi antara kawat dan batang besi. Isolator di bagi
Beban yang di pikul oleh isolator berupa beban berat penghantar, jika
penghantar di pasang di bagian atas isolator (top side) untuk tarikan dengan sudut
maksimal 2 dan beban tarik ringan jika penghantar di pasang di bagian sisi
(leher) isolator untuk tarikan dengan sudut maksimal 18. Isolator di pasang tegak
Beban yang di pikul oleh isolator berupa beban berat penghantar di tambah
tiang awal/akhir, tiang sudu, tiang percabangan dan penegang. Isolator di pasang
di bagian sisi travers atau searah dengan tarikan penghantar, penghantar di ikat
1. Isolator Tumpu
tumpu, karena isolator ceper biasanya rawan terjadi trip ketika ada burung
b. Mengecek isolator tumpu agar memastikan isolator tersebut tidak rusak atau
pecah untuk menahan beban kabel TM, kencangkan baut-baut pada isolator
c. Apabila isolator pecah atau rusak maka wajib menggantikan dengan isolator
2. Isolator Tarik/hang
a. Mengecek isolator ini sama dengan mengecek isolator tumpu untuk memastikan
isolator tersebut tidak rusak atau pecah untuk menahan beban kabel TM,
b. Apabila isolator tarik / hang pecah atau rusak maka wajib di lakukan pergantian
dengan isolator yang baru agar dapat menahan beban kabel TM.
4. Penghantar / Konduktor
(teanjang ),sedangkan untuk saluran dalam tanah atau saluran udara berisolasi
biasanya di sebut dengan kabel penghantar yang baik harus mempunyai sifat :
3) Fleksibilitas Tinggi
4) Ringan
kabel TM atau konduktor yang rusak atau kendor dengan cara menulusuri
jaringan tegangan menengah yang ada di setiap jalan jaringan. Apabila kabel TM
atau konduktor rusak segera petugas PLN memperbaiki atau mengganti kabel TM
yang baru, dan kabel yang kendor akan di perbaiki dengan cara menarik kabel TM
Fuse cut out (sekring) adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan
terhadap gangguan penyulang berupa arus beban lebih (over load current) yang
(short circuit) atau beban lebih (over load). Fuse cut out ini hanya dapat
memutuskan satu saluran kawat jaringan di dalam satu alat. Apabila di perlukan
pemutus saluran tiga fasa maka di butuhkan fuse cut out sebanyak tiga buah.
Fuse Cut Out merupakan sebagai pengaman jaringan yang akan masuk ke
trafo distribusi. Fuse Cut Out akan lebur pada saat terjadi gangguan karena
overload current maupun short circuit. Adapun inspeksi Fuse Cut Out untuk
mengecek (FCO) di tiang jaringan tegangan menengah ada 3 buah FCO yang
terpasang, gunanya pengaman FCO sama halnya dengan MCB rumah pelanggan
Cuma FCO perawatan dan pengecekan amatlah teliti. FCO yang di cek meliputi
dari kabel fuse link dan tabung FCO itu sendiri agar tidak terjadi kerusakan yang
pemeliharaan JTM dari jam 2 siang hingga 4 sore setelah jam pulang kantor.
2. Sistem distribusi yang baru dibangun harus diperiksa secara teliti, apabila
3. Staf / petugas dan pemeliharaan harus terlatih baik dengan jumlah petugas
cukup memadai.
8. benar.
a. Kawat penghantar
b. Tiang
c. Isolator
d. Cross arm (traverse)
e. Joint dan jumper
Sedangkan bagian – bagian SKUTM yang perlu dipelihara adalah :
a. Kabel
b. Tiang
c. Pole bracket dan perlengkapannya
d. Suspension / Strain Clamp
e. Sambungan – sambungan
f. Pembumian
Pemangkasan ranting pohon yang mengenai JTM termasuk dalam bentuk
terjadinya trip atau gangguan yang tak terduga. Gangguan bukan hanya pada
Jaringan distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang paling
dan jumlah gangguanya (sekian kali per 100 km pertahun) juga aling tinggi di
sebabkan oleh petir melainkan oleh sentuhan pohon, apalagi saluran udara
bangunan tinggi dan pohon – pohon yang lebih tinggi dari tiang saluran udara
tegangan menengah.
a. Gangguan hubung singkat dapat terjadi antar fase (3 fase atau 2 fase)
trip.
melebihi kapasitas trafo yang terpasang. Akibat dari over load beban maka trafo
sudah tidak mampu meneima beban lagi dan akibat nya terjadi kerusakan pada
trafo dan menyebabkan trip. Gangguan ini sebenarnya bukan gangguan murni,
a. Tegangan lebih power frekuensi. Pada sistem distribusi hal ini biasanya
b. Tegangan lebih surja. Gangguan ini biasanya disebabkan oleh surja hubung
atau surjapetir.
Dari ketiga jenis gangguan tersebut, gangguan yang lebih sering terjadi dan
berdampak sangat besar bagi sistem distribusi adalah gangguan hubung singkat.
Sehingga istilah gangguan pada sistem distribusi lazim mengacu kepada gangguan
gangguan hubung singkat ini, salah satu contoh gangguan binatang yang melintas
dijaringan tegangan menengah dan mengakibatkan trip pada jaringan atau lampu
padam.
yang sulit diakses. Transmisi tidak hanya berada di perkotaan saja, melainkan
yang menjadi penyebab padam listrik massal atau blackout sistem Jawa Bagian
Barat pada 4 agustus 2019. Selain itu drone ini dapat diterbangkan dengan durasi
yang cukup lama, serta menjangkau area yang luas dalam sekali terbang.
atas.
transmisi di kota-kota
- Melakukan pengukuran
arus di JTM, malam hari
pada saat beban puncak
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktik kerja lapangan di PT. PLN
3. Mahasiswa menjadi tenaga kerja profesional, disiplin, kreatif, dan jujur untuk
trafo.
pelanggan, kerusakan pada trafo, minyak sudah habis, atau akibat umur trafo.
5.2 Saran
Adapun saran dari penulis setelah melakukan Kerja Praktik Lapangan di PT PLN
dengan memenuhi semua Alat Pelindung Diri (APD), seperti saat melakukan
terjadi kerusakan.
DAFTAR PUSTAKA
Bengkalis.
Abdul Kadir Prof. Ir, (2000). Distribusi dan Utilasi Tenaga Listrik (Jakarta :
Hasan Basri Ir.(1997). Sistem Distribusi Daya Listrik. Jakarta : Penerbit ISTN.
Marsudi, Djiteng Ir.(2006). Operasi Sistem Tenaga Listrik (Yogyakarta :
Wahyudi Sarimun N Ir. MT. (2014). Buku Saku Pelayanan Teknik (Depok :
LAMPIRAN
1. Inspeksi
2. Pengukuran malam