Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN PKL

Dengan ini kami bertanda tangan telah memeriksa dan mengesahkan bahwa
Mahasiswa di bawah ini :

Nama : Rifqah Umar


NIM : 321 16 067
Program Studi : D3 Teknik Listrik
Jurusan : Teknik Elektro
Instansi : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Benar telah melaksanakan kegiatan PKL di PT. PLN (Persero) ULP Mattoanging
sejak tanggal 08 Januari - 08 April 2019.

Makassar, Mei 2019

Mengesahkan,

Supervisor Teknik PT. PLN (Persero)


ULP Mattoanging

Muhammad Rum
NIP : 8308019-F

Mengetahui,
Manager PT. PLN ULP Mattoanging

Satria Prasamya
NIP : 8812081-ZY

ii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

HALAMAN PENGESAHAN PKL

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PADA PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

Nama : Rifqah Umar


NIM : 321 16 067
Program Studi : D3 Teknik Listrik
Jurusan : Teknik Elektro
Instansi : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan disetujui oleh :

Makassar, Mei 2019

Ketua Program Studi Pembimbing PKL,


D3 Teknik Listrik,

Purwito, S.T., M.T. Sarwo Pranoto,S.T.,M.Eng


NIP. 19660719 199003 1 001 NIP. 19800620200521 1 005

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Ujung Pandang

Dr. Ir. Hafsah Nirwana, M.T.


NIP. 19640405 199003 2 002

iii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

HALAMAN PENILAIAN PEMBIMBING LAPANGAN

Nama : Rifqah Umar


NIM : 321 16 067
Lokasi Praktek : PT. PLN (Persero) ULP Mattoanging
Waktu Pelaksanaan PKL : 08 Januari – 08 April 2019

No UNSUR PENILAIAN NILAI


1 Kedisiplinan 5 4 3 2 1
2 Skill / Keahlian 5 4 3 2 1
3 Sikap & Perilaku 5 4 3 2 1
Catatan dari pembimbing (hal positif & negatif dari mahasiswa)
(Mohon diisi untuk peningkatan kemampuan mahasiswa lebih lanjut)

Keterangan :
Pembimbing Lapangan,
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Sangat kurang
Muhammad Rum
NIP : 8308019-F

iv
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

HALAMAN PENILAIAN POLITEKNIK

Laporan ini merupakan salah satu syarat akhir dari praktek kerja lapangan
yang dilaksanakan di PT. PLN (Persero) ULP Mattoanging mulai dari tanggal 08
Januari – 08 April 2018, guna memenuhi kurikulum pada Program Studi D3
Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Nilai yang diperoleh selama melaksanakan praktek kerja lapangan


merupakan gabungan dari nilai di tempat Praktek Kerja Lapangan serta
Pembimbing Praktek Kerja Lapangan, yang dinilai berdasarkan tingkat
kedisiplinan, kekompakan, kerajinan, penguasaan materi seminar sebagai berikut :

Nilai

Tempat Seminar Total Huruf


Nama NIM
Kerja Kerja Nilai Mutu

Praktik Praktik
Rifqah 321 16 067
Umar

Makassar, Juli 2019

Pembimbing PKL,

Sarwo Pranoto,S.T.,M.Eng
NIP. 19800620200521 1 005

v
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) pada PT. PLN (Persero) ULP Mattoanging. Laporan ini dibuat
dan disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian pendidikan pada Politeknik
Negeri Ujung Pandang.

Selain itu, penulisan laporan ini juga dijadikan bukti pertanggung jawaban
bahwa mahasiswa mengikuti dan menyelesaikan praktek kerja lapangan (PKL)
dengan baik. Selesainya penulisan dan penyusunan laporan ini tak lepas dari
bantuan dan partisipasi baik dari segi moral maupun materi dari berbagai pihak,
oleh karenanya pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Hamzah Yusuf, M.S. selaku Direktur Politeknik Negeri Ujung
Pandang.
2. Ibu Dr. Ir. Hafsah Nirwana, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Ujung Pandang yang telah memberi kesempatan untuk
melakukan Praktek Kerja Lapangan.
3. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan pikirannya
untuk memberikan arahan baik di dalam maupun di luar lingkungan
kampus.
4. Seluruh dosen dan karyawan Politeknik Negeri Ujung Pandang.
5. Rekan-rekan kelas 3C D3 Teknik Listrik 2016 yang saling memberikan
semangat dan dukungan.
6. Bapak, selaku Manager PT. PLN (Persero) Rayon Sungguminasa yang telah
memberi izin untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan.
7. Bapak, selaku Supervisor Teknik PT. PLN (Persero) Rayon Sungguminasa
sekaligus
8. Bapak sebagai pembimbing PKL di industri.
9. Seluruh karyawan dan karyawati PT. PLN (Persero) ULP Mattoanging.

vi
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

10. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan dan masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis meminta maaf kepada seluruh
pihak bilamana terdapat kesalahan penulisan yang kurang berkenan dihati.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi diri
penulis sendiri, pembaca dan khususnya mahasiswa Jurusan Teknik Elektro
Program Studi D3 Teknik Listrik Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Makassar, Mei 2018

Penyusun

Rifqah Umar

vii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Gardu Portal dan Bagan satu garis (Buku 4 PLN) ..................... 15
Gambar 3.2 Transformator ............................................................................. 16
Gambar 3.3 Tipe Transformator .................................................................... 17
Gambar 3.4 Inti Besi dan Laminasi yang diikat Fiber Glass ......................... 18
Gambar 3.5 Bushing ....................................................................................... 19
Gambar 3.6 Konservator minyak trafo (tangki) ............................................. 20
Gambar 3.7 Pendingin .................................................................................... 21
Gambar 3.8 Tap Changer .............................................................................. 21
Gambar 3.9 Silikagel ...................................................................................... 22
Gambar 3.10 Trafo di sisi primer dan sekunder............................................... 23
Gambar 4.1 Gangguan Akibat Isolator Flash Over ....................................... 25

viii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

semakin berkembang mengikuti zaman. Perkembangan pun diikuti dengan

semakin banyaknya sumber daya manusia yang professional.

Profesionalisme kerja hanya didapat secara teori didalam perkuliahan yang

disampaikan oleh pengajar. Namun, profesionalisme kerja sesungguhnya

didapatkan ketika terjun langsung ke dunia kerja. Pembelajaran secara

teori dan praktik, ketika diseimbangkan akan menghasilkan orang-orang

yang professional di bidangnya.

Politeknik merupakan jalur pendidikan yang menunjang

profesionalisme kerja dengan pembelajaran yang diterapkan. Politeknik

juga mencetak sumber daya manusia yang dibutuhkan perusahaan di

berbagai bidang, dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan yang

menjalin kerjasama dengan politeknik sendiri. Pendidikan di politeknik

sendiri dimulai dari D3 (Diploma 3) yang keluarannya menghasilkan

tenaga madya A.Md yang ahli dan terampil dalam bekerja.

Sebelum mendapat predikat A.Md, mahasiswa semester akhir

diwajibkan mengikuti magang sebagai bentuk pengaplikasikan dari teori

yang didapatkan diperkuliahan. Magang merupakan bagian dari pelatihan

kerja yang dilakukan oleh mahasiswa semester akhir sebagai salah satu

syarat untuk menyelesaikan proses pendidikan. Magang dilakukan berkisar

1
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

1 hingga 3 bulan tergantung jenjang pendidikannya. Didalam proses

magang, mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku

perkuliahan dan banyak belajar mengenai seluk beluk standar kerja yang

professional. Pengalaman yang didapatkan bisa menjadi bekal kedepannya

ketika mendaftar pekerjaan. Mahasiswa juga dapat menambah wawasan

mengenai dunia industry dan meningkatkan keterampilan dalam bekerja

secara professional.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu proses


perkuliahan yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa PNUP, Program
Studi D3 Teknik Listrik, yang merupakan kegiatan pemahaman dan
pengenalan kondisi nyata di lapangan yang harus diketahui oleh
mahasiswa.

1.2.1 Tujuan

Tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan adalah :

1) Sebagai syarat kurikulum mahasiswa kelas kerjasama yang


ditetapkan oleh Politeknik Negeri Ujung Pandang,
2) Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dalam
rangka menerapkan atau membandingkan serta menganalisis
teori dan pengetahuan dengan kondisi yang sebenarnya di
lapangan,
3) memahami secara umum kegiatan-kegiatan yang ada di
perusahaan, dan
4) mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga kerja profesional,
disiplin, kreatif, dan jujur untuk meningkatkan etos kerja.

2
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

1.2.2 Manfaat

1) Bagi Mahasiswa
a. membantu dalam menyelesaikan Program Studi D3
(Diploma 3) Teknik Listrik di Politeknik Negeri Ujung
Pandang,
b. menguji kemampuan pribadi yang sesuai dengan ilmu
yang dipelajari serta tata cara bersosialisasi dengan dunia
kerja yang sarat dengan persaingan-persaingan, dan
c. menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman untuk
nantinya dapat terjun di lingkungan kerja.

2) Bagi Politeknik Program Studi Teknik Listrik

a. Mencetak calon tenaga kerja yang terampil dan jujur


dalam menjalankan tugas,
b. memberi masukan untuk mengevaluasi kesesuaian
kurikulum yang sudah diterapkan dengan kebutuhan
tenaga kerja yang terampil di bidangnya, dan
c. menjadi sarana pengenalan instansi pendidikan Politeknik
Negeri Ujung Pandang khususnya Program Studi D3
Teknik Listrik kepada instansi ataupun instansi yang
membutuhkan lulusan atau tenaga kerja yang dihasilkan
oleh Politeknik Negeri Ujung Pandang.

3) Bagi Instansi yang bersangkutan

a. Memanfaatkan sumber daya yang potensial,


b. membantu menyelesaikan pekerjaan yang terdapat pada
tempat mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan,

3
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

c. menjadi sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama


antara instansi dengan Politeknik dimasa yang akan
datang, khususnya mengenai rekruitmen tenaga kerja, dan
d. menjadi sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan
yang ada di Politeknik.

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di PT. PLN (Persero) ULP


Mattoanging, Jalan…. Dilaksanakan pada semester VI, mulai tanggal 08
Januari – 08 April 2019, yang disesuaikan dengan hari kerja efektif
instansi. Ketentuan jam kerja bagi mahasiswa peserta Praktek Kerja
Lapangan disesuaikan dengan jam kerja instansi.

1.4 Peserta Praktek Kerja Lapangan

Peserta dalam Praktek Kerja Lapangan ini merupakan mahasiswa


semester VI (Enam) Jurusan Teknik Elektro Program Studi D3 Teknik
Listrik Politeknik Negeri Ujung Pandang yaitu:
Nama : Rifqah Umar
NIM : 321 16 067
Tempat/Tanggal Lahir : Makassar, 31 Agustus 1998
Alamat : Jln.A.Mangerangi No.8A
Email : Rifqahumar@gmail.com

1.5 Metodologi Praktek Kerja Lapangan

Dalam mendapatkan data guna penyusunan laporan Praktek Kerja


Lapangan di PT. PLN (Persero) ULP Mattoanging, penulis menggunakan
metode penulisan sebagai berikut :

4
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

1) Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung jalannya


proses yang menjadi tinjauan umum penulis,
2) wawancara, yaitu untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan
melakukan wawancara langsung dengan narasumber dalam hal ini
karyawan perusahaan yang memberikan penjelasan dan data yang
berhubungan dengan objek penulisan dalam laporan ini,
3) penerapan, yaitu turut serta mengerjakan secara langsung pekerjaan
di lapangan bersama dengan karyawan, dan
4) dokumentasi, yaitu mencari data-data teori maupun data-data
pekerjaan yang terkait yang telah dilakukan

1.6 Sistematika Penulisan Laporan

Penulisan laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini disusun


berdasarkan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan yang berisikan tentang
penjelasan umum dari laporan ini.
BAB II : TINJAUAN PERUSAHAAN
Berisi Profil Perusahaan PT. PLN (Persero) ULP
Mattoanging.
BAB III : TINJAUAN PUSTAKA
Berisi materi yang berkaitan dengan kegiatan yang
dilakukan.
BAB IV : KEGIATAN PKL
Merupakan uraian kegiatan yang dilakukan selama
Praktek Kerja Lapangan di PT. PLN (Persero) Area
Makassar Selatan.
BAB V : PENUTUP
Merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

5
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT PLN (Persero) Cabang Makassar mempunyai luas wilayah kerja


5.372,4 km2, yang meliputi Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten
Pangkep, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar, dengan total 35 uniet
kerja, masing-masing terdiri dari 4 Unit Rayon, 6 Unit Ranting, 15 Unit
Kantor Jaga dan 11 Unit Lisdes. Semua wilayah tersebut mendapatkan
suplai tenaga listrik dari 12 Gardu Induk tersebar yang dihubungkan dari
Sistem Sulsel dengan jaringan Transmisi 150, 70 dan 30 kV. Beban
puncak pada sistem Sulsel yang mencatut wilayah kerja Cabang Makassar
sebesar 222 MW.

Selain dari sistem Sulsel, PT PLN (Persero) Wilayah Sulsel-Sultra


Area Makassar mensuplai masyarakat kepulauan dengan Pembangkit
sendiri (diesel/isolated) pada 11 pulau yang tersebar di Makassar,
kabupaten Pangkep dan Takalar. Pada awal tahun 2016, dengan
pertimbangan beban unit dan pengoptimalan kinerja, Area Makassar
dipecah menjadi 2 unit kerja menjadi Area Makassar Selatan dan Area
Makassar Utara. Wilayah kerja Area Makassar Selatan meliputi 6 rayon
yaitu Rayon Panakkukang, Rayon Mattoanging, Rayon Sungguminasa,
Rayon Kalebajeng, Rayon Takalar dan Rayon Malino, sedangkan Area
Makassar Utara meliputi 4 rayon yaitu Rayon Karebosi, Rayon Daya,
Rayon Maros dan Rayon Pangkep.

Berikut merupakan tahun-tahun penting dalam sejarah kelistrikan


pada PT PLN (Persero).

Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di

Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang

6
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit

listrik untuk keperluan sendiri.

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-

perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah

kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II

pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini

dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi

Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI

Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan

perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan

Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas

pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah

menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara)

yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada

tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara

yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik

milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas

diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status

Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum

7
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan

(PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan

kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka

sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi

Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam

menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

2.2. VISI, MISI dan MOTTO

Visi, Misi dan Motto PT. PLN (Persero) WILAYAH


SULSELRABAR AREA MAKASSAR SELATAN RAYON
MATTOANGING adalah sebagai berikut:
2.2.1 VISI

“Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang


unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani”.

2.2.2 MISI

a. Menjalankan bisnis kelistrikan bidang lain yang terkait,


berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang bewawasan lingkungan.

8
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

2.2.3 MOTTO

“Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”.

2.3. Program dan Produk Unggulan PLN

2.3.1. Pelayanan Reaksi Cepat 45’3

Peningkatan kualitas pelayaan khususnya dibidang distribusi


listrik, termasuk jaringan tegangan menengah, gardu, tegangan dan
sambungan rumah. 45 menit respon time adalah waktu dimana 45
menit setelah laporan harus segera ditanggapi sedangkan 3 jam adalah
waktu dimana selama 3 jam listrik pelanggan harus normal kembali.

2.3.2. Pelayanan Pasti Mudah

Pelayanan pasti harganya, pasti waktunya, pasti prosesnya,


dimana tahapan dari pelayanan PLN dipangkas, sehingga prosesnya
menjadi agak cepat, seperti Pelayanan Perubahan Daya dan Pasang
Baru, pelanggan tinggal datang dengan membawa kelengkapan
berkas, maka layanan bisa langsung diproses.

2.3.3. Listrik Pintar

a. Pelanggan bisa membeli TOKEN (isi ulang energi listrik) di


payment point dan ATM dengan jaringan yang luas.
b. Pelanggan tidak perlu repot membukakan pintu rumah
karena tidak akan didatangi petugas pencatat meter.
c. Tidak akan ada kesalahan pencatatan meter.
d. Tidak ada istilah menunggak, sehingga tidak akan didatangi
petugas penagihan.
e. Privasi pelanggan tidak terganggu.

9
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

BAB III
TEORI DASAR

3.1 Sistem Tenaga Listrik


Suatu sistem tenaga listrik secara sederhana terdiri atas :

a) Sistem Pembangkit
b) Sistem Transmisi dan Gardu Induk
c) Sistem Distribusi
d) Sistem Sambungan Pelayanan

Sistem‐sistem ini saling berkaitan dan membentuk suatu sistem tena

ga listrik. Sistem distribusi adalah sistem yang berfungsi mendistribusikan

tenaga listrik kepada para pemanfaat.

Sistem distribusi terbagi 2 bagian yaitu :

a. Sistem Distribusi Tegangan Menengah


b. Sistem Distribusi Tegangan Rendah

Sistem Distribusi Tegangan Menengah mempunyai tegangan kerja di

atas 1 kV dan setinggi‐tingginya 35 kV.Sistem Distribusi Tegangan Ren-

dah mempunyai tegangan kerja setinggi‐tingginya 1 kV. Jaringan

distribusi Tegangan Menengah berawal dari Gardu Induk atau pusat

Listrik pada sistem terpisah atau isolated.

Pada beberapa tempat berawal dari pembangkit listrik. Bentuk jaring

an dapat ber-bentuk radial atau tertutup (radial open loop). Jaringan dis-

tribusi tegangan Rendah berbentuk radial murni. Sambungan Tenaga

Listrik adalah bagian paling hilir dari sistem distribusi tenaga listrik.

10
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

Pada Sambungan Tenaga Listrik tersambung Alat Pembatas dan Pen

gukur (APP) yang selanjutnya menyalurkan tenaga listrik kepada pemanfa

at. Konstruksi keempat sistem tersebut dapat berupa Saluran Udara atau Sa

luran Bawah Tanah disesuaikan dengan kebijakan manajemen, masalah

kontinuitas pelayanan, jenis pelanggan, pada beban atas permintaan

khusus dan masalah biaya investasi.

3.2 Gardu Distribusi

Gardu Distribusi adalah bangunan gardu transformator yang mema-

sok kebutuhan tenaga listrik bagi para pemanfaat baik dengan Tega-

ngan Menengah maupun Tegangan Rendah.

Gardu Distribusi merupakan kumpulan atau gabungan dari

perlengkapan hubung bagi baik Tegangan Menengah dan Tegangan Ren-

dah. Jenis perlengkapan hubung bagi Tegangan Menengah pada Gardu Dis

-tribusi berbeda sesuai dengan jenis konstruksi gardunya. (Buku -1 PLN)

Secara garis besar gardu distribusi dibedakan atas :

3.1.1. Jenis pemasangannya

a. Gardu pasangan luar : Gardu Portal, Gardu Cantol


b. Gardu pasangan dalam : Gardu Beton, Gardu Kios

3.1.2. Jenis Konstruksinya

a. Gardu Tiang : Gardu Portal dan Gardu Cantol


b. Gardu Beton (bangunan sipil : batu, beton)
c. Gardu Kios

3.1.3. Jenis Penggunaannya

11
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

a. Gardu Pelanggan Umum


b. Gardu Pelanggan Khusus

3.3 Gardu Portal

Umumnya konfigurasi Gardu Tiang yang dicatu dari SUTM adalah


T section dengan peralatan pengaman Pengaman Lebur Cut-Out (FCO)
sebagai pengaman hubung singkat transformator dengan elemen pelebur
(pengaman lebur link type expulsion) dan Lightning Arrester (LA) sebagai
sarana pencegah naiknya tegangan pada transformator akibat surja petir.
(Buku 4 PLN)

Gambar 3.1 Gardu Portal dan Bagan satu garis (Buku 4 PLN)

Kapasitas Gardu Tiang lebih kecil dibandingkan dengan Gardu


Beton.Pembangunan Gardu Tiang lebih cepat, mudah dan biayanya lebih
murah dibandingkan Gardu Beton .

3.4 Pemeliharaan (Umum)

Dari tahun ke tahun bidang pemeliharaan jaringan distribusi

diperkirakan menempati kedudukan yang cukup tinggi, baik dilihat dari

fungsinya maupun dilihat dari anggaran biaya yang diperlukan. Keadaan

12
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

ini dapat terjadi karena system distribusi terus semakin padat dan

berkembang.

Pada hakekatnya pemeliharaan merupakan suatu pekerjaan yang

dimaksudkan untuk mendapatkan jaminan bahwa suatu system/peralatan

akan berfungsi secara optimal, umur teknisnya meningkat dan aman baik

bagi personil maupun bagi masyarakan umum.

3.5 Tujuan Pemeliharaan


Dengan dasar Surat Edaran Direksi PT.PLN (Persero) Nomor :

040.E/152/DIR/1999 maksud diadakannya kegiatan pemeliharaan jaringan

distribusi, tujuan utama dari pelaksanaan pemeliharaan distribusi adalah

untuk :

a) Menjaga agar peralatan/komponen dapat dioperasi-kan secara

optimal berdasarkan spesifikasinya sehingga sesuai dengan umur

ekonomisnya.

b) Menjamin bahwa jaringan tetap berfungsi dengan baik untuk

menyalurkan energi listrik dari pusat listrik sampai ke sisi

pelanggan.

c) Menjamin bahwa energi listrik yang diterima pelanggan selalu

berada dalam tingkat keandalan dan mutu yang baik.

d) Mendapatkan jaminan bahwa system atau peralatan distribusi aman

baik bagi personil maupun bagi masyarakat umum.

13
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

e) Untuk mendapatkan efektivitas yang maksimum dengan

memperkecil waktu tak jalan peralatan sehingga ongkos operasi

yang menyertai diperkecil.

f) Menjaga kondisi peralatan atau sistem dengan baik, sehingga

kwalitas produksi atau kwalitas kerja dapat dipertahankan.

g) Mempertahankan nilai atau harga diri peralatan atau system,

dengan mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan.

h) Untuk menjamin keselamatan bagi karyawan yang sedang bekerja

dan seluruh peralatan dari kemungkinan adanya bahaya akibat

kerusakan dan kegagalan suatu alat.

i) Untuk mempertahankan seluruh peralatan dengan efisiensi yang

maximum.

j) Dan tujuan akhirnya yaitu untuk mendapatkan suatu kombinasi

yang ekonomis antar berbagai factor biaya dengan hasil kerja yang

optimum.

3.6 Jenis Pemeliharaan

Oleh karena luas dan kompleknya keadaan jaringan distribusi dan

tidak sedikitnya system jaringan dan peralatan distribusi yang perlu

dipelihara, pemeliharaan jaringan distribusi dapat dikelompokan dalam

tiga macam pemeliharaan yaitu :

 Pemeliharaan rutin ( preventif maintenance).

 Pemeliharaan korektif (korektif maintenance).

14
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

 Pemeliharaan darurat ( emergency maintenance).

1) Pemeliharaan rutin ( preventif maintenance).

Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan untuk mencegah terjadinya

kerusakan peralatan tiba-tiba dan mempertahankan unjuk kerja jaringan

agar selalu beroperasi dengan keadaan dan efisiensi yang tinggi.

Kegiatan pokok pemeliharaan rutin ini ditentukan berdasarkan

periode/waktu pemeliharaan: triwulan, semesteran atau tahunan.

Berdasarkan tingkat kegiatannya pemeliharaan preventif dapat

dibedakan atas :

- Pemeliharaan Rutin.

- Pemeliharaan rutin sistematis.

 Pemeriksaan rutin.

Pemeriksaan rutin adalah pekerjaan pemeriksaan jaringan secara

visual (inspeksi) untuk kemudian diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan-

pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan saran-saran (rekomendasi) dari

hasil inspeksi, antara lain penggantian, pembersihan, peneraan dan

pengetesan .

Hasil pekerjaan diharapkan dari pekerjaan pemeriksaan rutin ini

adalah dapat ditemukannya kelainan-kelainan atau hal-hal yang

dikawatirkan bisa menyebabkan terjadinya gangguan sebelum periode

pemeliharaan rutin berikutnya terselenggara.

15
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

Suatu system jaringan dapat dinyatakan sudah mengalami

pemeliharaan rutin, system jaringan sudah diperiksa secara visual dan

saran-saran sudah dilaksanakan, kecuali saran pekerjaan yang bersifat

perubahan/rehabilitasi jaringan.

 Pemeriksaan rutin sistematis.

Pemeliharaan sistematis adalah pekerjaan pemeliharaan yang

dimaksudkan untuk menemukan kerusakan atau gejala kerusakan yang

tidak ditemukan/diketahui pada saat pelaksanaan inspeksi yang kemudian

disusun saran-saran untuk perbaikan.

Pekerjaan dalam kegiatan pemeriksaan rutin sistematis akan lebih

luas jangkauanya dan akan lebih teliti, bisa sampai tahap bongkar pasang

(over houl).

Suatu system jaringan dapat dikatakan sudah dilaksanakan


pemeliharaan rutin sistematis apabila system jaringan system tsb sudah
dipelihara secara sistematis termasuk pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya
penyempurnaan/ perubahan.

2) Pemeliharaan Korektif (korektif maintenance).

Pemeliharaan korektif dapat dibedakan dalam 2 kegiatan yaitu:

terencana dan tidak terencana. Kegiatan yang terencana diantaranya adalah

pekerjaan perubahan atau penyempurnaan yang dilakukan pada jaringan

untuk memperoleh keandalan yang lebih baik (dalam batas pengertian

16
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

operasi) tanpa mengubah kapasitas semula. Kegiatan yang tidak terencana

misalnya mengatasi/ perbaikan kerusakan peralatan/gangguan.

Perbaikan kerusakan dalam hal ini dimaksudkan suatu

usaha/pekerjaan untuk mempertahankan atau mengembalikan kondisi

system atau peralatan yang mengalami gangguan/kerusakan sampai

kembali pada keadaan semula dengan kepastian yang sama.

Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk pemeliharaan korektif

diantaranya adalah :

 Pekerjaan penggantian mof kabel yang rusak.

 Pekerjaan JTM yang putus.

 Penggantian bushing trafo yang pecah.

 Penggantian tiang yang patah.

Perubahan/ penyempurnaan dalam hal ini dimaksudkan suatu usaha/

pekerjaan untuk penyempurnaan system atau peralatan distribusi dengan

cara mengganti/ merubah system peralatan dengan harapan agar daya guna

dan keandalan system peralatan yang lebih tinggi dapat dicapai tanpa

merubah kapasitas system peralatan semula.

Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk perubahan/ penyempurnaan

yang dimaksudkan diantaranya adalah :

 Pekerjaan rehabilitasi gardu.

 Pekerjaan rehabilitasi JTM

 Pekerjaan rehabilitasi JTR.

17
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

3) Pemeliharaan Khusus (emergency maintenance).

Pemeliharaan Khusus atau disebut juga pemeliharaan darurat adalah

pekerjaan pemeliharaan yang dimaksud untuk memperbaiki jaringan yang

rusak yang disebabkan oleh force majeure atau bencana alam seperti

gempa bumi, angin rebut, kebakaran dan sebagainya yang biasanya

waktunya mendadak.

Dengan demikian sifat pekerjaan pemeliharaan untuk keadaan ini

adalah sifatnya mendadak dan perlu segera dilaksanakan, dan

pekerjaannya tidak direncanakan.

3.7 Jadwal Pemeliharaan Distribusi

Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu, daya guna, dan

keandalan tenaga listrik yang telah tercantum dalam tujuan pemeliharaan

adalah menyusun program pemeliharaan periodik dengan jadual tertentu.

Menurut siklusnya kegiatan pelaksanaan pemeliharan distribusi

dapat dikelompokan dalam empat kelompok yaitu :

 Pemeliharaan tri wulanan.

 Pemeliharaan semesteran.

 Pemeliharaan tahunan.

 Pemeliharaan 3 tahunan.

18
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

1) Pemeliharaan Tri wulanan (3 bulan).

Pemeliharaan tri wulanan atau 3 bulanan adalah suatu kegiatan

dilapangan yang dilaksanakan dalam tiga bulan dengan maksud untuk

mengadakan pemeriksaan kondisi system.

Dengan harapan langkah-langkah yang perlu dilaksanakan perbaikan

system peralatan yang terganggu dapat ditentukan lebih awal.

Bila ada keterbatasan dalam masalah data pemeliharaan, program

pemeliharaan triwulan dapat dibagi untuk memelihara bagian-bagian

jaringan distribusi yang rawan gangguan, diantaranya adalah saluran

telanjang atau tidak berisolasi.

Dimana saluran udara semacam ini diperkirakan paling rawan

terhadap gangguan external misalnya pohon-pohon, benang layang-layang

dsb.

Kegiatan yang perlu dilakukan dalam program triwulanan adalah :

- Mengadakan inspeksi terhadap saluran udara harus mempunyai jarak aman

yang sesuai dengan yang di ijinkan (2 m).

- Mengadakan evaluasi terhadap hasil inspeksi yang telah dilaksanakan dan

segera mengadakan tindak lanjut.

2) Pemeliharaan Semesteran (6 bulan).

Pemeliharaan semesteran atau enam bulanan adalah suatu kegiatan

yang dilakukan dilapangan dengan maksud untuk mengetahui sendiri

19
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

kemungkin keadaan beban jaringan dan tegangan pada ujung jaringan

suatu penyulang TR (tegangan rendah).

Dimana besarnya regulasi tegangan yang diijinkan oleh PLN pada

saat ini adalah + 5% untuk sisi pengirim dan – 10% untuk sisi penerima.

Perbandingan beban untuk setiap fasanya pada setiap penyulang TR

tidak kurang dari 90%; 100% dan 110%.

Hal ini untuk menjaga adanya kemencengan tegangan yang terlalu

besar pada saat terjadi gangguan putus nya kawat netral (Nol) di jaringan

TR.

Kegiatan yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan ini adalah :

 Melakukan pengukuran (timbang) beban.

 Melaksanakan pengukuran tegangan ujung jaringan.

 Mengadakan evaluasi hasil pengukuran dan menindak lanjuti.

3) Pemeliharaan Tahunan (1 tahunan).

Pemeliharaan tahunan merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan

untuk mengadakan pemeriksaan dan perbaikan system peralatan.

Kegiatan pemeliharaan tahunan biasanya dilaksanakan menurut

tingkat prioritas tertentu .Pekerjaan perbaikan system peralatan yang

sifatnya dapat menunjang operasi secara langsung atau pekerjaan-

pekerjaan yang dapat mengurangi adanya gangguan operasi system perlu

mendapat prioritas yang lebih tinggi.

20
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

Pada prakteknya pemeliharaan tahunan dapat dilaksanakan dalam

dua keadaan yaitu :

 Pemeliharaan tahunan keadaan bertegangan.

 Pemeliharaan tahunan keadaan bebas tegangan.

 Pemeliharaan tahunan keadaan bertegangan.

Pekerjaan-pekerjaan yang perlu dilakukan untuk pemeliharaan

tahunan keadaan bertegangan adalah mengadakan pemeriksaan secara

visual (inspeksi) dengan maksud untuk menemukan hal-hal atau kelainan-

kelainan yang dikawatirkan/dicurigai dapat menyebabkan gangguan pada

operasi system, sebelum periode pemeliharaan tahunan berikutnya

terselenggara.

Pemeliharaan semacam ini pada pelaksanaanya meng-gunakan chek

list untuk memudahkan para petugas memeriksa dan mendata hal-hal perlu

diperhatikan dan dinilai.

Adapun bagian-bagian system yang perlu dilakukan pemeliharaan

tahunan secara periodik diantaranya adalah :

 JTM dan peralatanya.

 Gardu distribusi.

 JTR dan peralatanya (bila ada).

 Sambungan rumah dan APP.

21
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

4) Pemeliharaan Tiga Tahunan.

Pemeliharaan tiga tahunan merupakan program pemeliharaan

sebagai tindak lanjut dari kegiatan pemeliharaan tahunan yang telah

diselenggarakan.

Kegiatan pemeliharaan tiga tahunan dilaksanakan dalam keadaan

bebas tegangan dimana sifat pemeliharaanya baik teliti dan penyaluran,

biasa sampai tahap bongkar pasang (over houl).

Dengan keadaan ini, pelaksanaan pemeliharaan tiga tahunan

merupakan kegiatan pemeliharaan rutin yang termasuk pekerjaan

pemeriksaan rutin sistematis.

3.8 Pemeliharaan JTM

Pemeliharaan JTM merupakan salah satu hal yang terpenting, karena

jtm yang tidak memakai isolasi (selubung konduktor) atau yang sering

disebut SUTM, sering mengalami pemadaman yang disebabkan oleh

gangguan dari luar (external).

Didalam operasi JTM bila sering terjadi pemadaman maka dapat

mempengaruhi keandalan system jaringan TM atau disebut SAIDI dan

SAIFI.

Untuk meningkatkan keandalan tersebut maka diperlukan

pemeliharaan yang baik dan benar.

22
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

- Pemeliharaan Rutin Tahunan JTM.

Baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaannya

pemeliharaan jaringan tegangan menengah (JTM), pembagian jaringannya

dilakukan perpenyulang, hal ini dapat menguntungkan baik dalam

perencanaanya maupun dalam pelaksanaanya.

23
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada jaringan distribusi terbagi dari jaringan tegangan menengah

dan jaringan tegangan rendah dan berikut adalah pembahasan dari

pemeliharaan jaringan distribusi tersebut:

Pada Jaringan Tegangan Menengah, dikarenakan jaringan saluran

udara digelar di alam bebas cenderung gangguan dari lingkungan karena

sebab alam cukup tinggi, diantaranya adalah:

 Petir

Karena ujung tiang biasanya lebih tinggi maka diharapkan

sambaran langsung jarang terjadi, kalau pun terjadi dan tahanan tanah

tiang cukup tinggi, bisa flash over ke konduktor fasa menyebabkan

gangguan tanah

 Binatang

Burung, kalong, kodok besar, ular bisa menjadi penyebab gangguan

hubung singkat 1 fasa ketanah, 2 fasa bahkan 3 fasa

 Manusia

Permainan layang-layang dapat menyebabkan kabel jaringan putus.

 Tumbuhan

Tumbuhan yang merambat dan dahan / ranting pohon besar dapat

pula menjadi penyebab gangguan

 Jumper putus

24
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

Karena korosi, terjadi pemburukan tahanan kontak jumper

konduktor putus jatuh ketanah

 Isolator retak atau pecah

Apabila terjadi isolator pecah mudah ditemukan namun apabila

isolator retak sulit ditemukan, keduanya dapat menjadi penyebab

gangguan.

Dari beberapa penyebab diatas, berikut ini adalah kemungkinan

dapat tidaknya gangguan tersebut ditanggulangi:

 gangguan no 1 masih mungkin untuk dibuat perlindungannya

 gangguan dari sebab no 2 agak sulit ditanggulangi.

 gangguan dari sebab no 3 dan no 4 ditanggulangi dengan membuat

aturan dan pemeliharaan jaringan.

 gangguan dari sebab no 5 hindari proses korosi dengan sealer.

 gangguan dari sebab no 6 (bila retak atau tembus) dicari dengan

mengisolir seksi demi seksi jaringan bila sudah bisa dipersempit,

seksi yang isolatornya retak / tembus diperiksa dengan tegangan

impuls.

Dalam pemeliharaannya, pemeriksaan tahanan kontak yang buruk

dilakukan dengan cara pengamatan sambungan dengan gunakan

thermovision. Bila ditemukan temperatur tinggi pada sambungan, maka

hal-hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1. memadamkan jaringan,

2. mengukur tahanan kontak,

25
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

3. membersihkan permukaan kontak,

4. apabila klem penjepit sambungan rusak maka harus diganti,

5. jaringan kembali disambungkan dan tahanan kontaknya kembali

diukur,

6. apabila hasil ukur baik maka jaringan kembali dienergize.

Sama halnya dengan Jaringan Tegangan Menengah, Jaringan

Tegangan Rendah pun sering mengalami kerusakan akibat gangguan-

gangguan dari lingkungan, baik itu yang disebabkan oleh gangguan dari

luar jaringan, seperti gangguan yang diakibatkan oleh binatang maupun

gangguan dari jaringan itu sendiri seperti terjadinya korosi.

Pemeliharaan-pemeliharaan yang dilakukan terhadap JTR di

antaranya :

1. Membersihkan jaringan dari sentuhan dahan (untuk jaringan dengan

konduktor telanjang)

2. Untuk jaringan dengan twisted cable, pemeliharaan agak jarang kecuali

untuk kabel yang tertekan dahan pohon

3. Memonitor keseimbangan beban masing-masing fasa, agar konduktor

netral tidak dialiri arus besar, yang bisa membuat masalah

4. Memonitor hot spot konduktor fasa / netral terutama konduktor netral

(bila sampai putus)

5. Menaikkan tegangan konsumen di fasa yang berbeban rendah

26
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

6. Hot spot sambungan diperiksa dengan thermovision bila temperatur

tinggi dan jaringan belum putus, maka lakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. memadamkan jaringan,

b. mengukur tahanan kontak,

c. membersihkan permukaan kontak,

d. apabila klem penjepit sambungan rusak maka harus diganti,

e. jaringan kembali disambungkan dan tahanan kontaknya

kembali diukur,

f. apabila hasil ukur baik maka jaringan kembali dienergize.

Kegagalan suatu komponen merupakan akibat dari suatu proses

penuaan material yang berjalan dengan waktu. Proses degradasi ini tidak

dapat dihindari, namun dapat dikendalikan melalui kegiatan pemeliharaan

yang tepat. Dewasa ini dikenal empat model pemeliharaan: breakdown

maintenance, pemeliharaan preventif, pemeliharaan prediktif dan

pemeliharaan proaktif.

Dalam filosofi breakdown maintenance, perbaikan dilakukan setelah

mengalami kerusakan. Dalam hal ini kegagalan atau kecelakaan sudah

telanjur terjadi. Korban bukan hanya sekedar materi namun juga nyawa

manusia. Biaya yang diakibatkan cenderung mahal dan bisa berdampak

domino pada sektor lain seperti hilangnya kepercayaan masyarakat.

Sedangkan, pemeliharaan secara preventif mengacu pada penggantian

komponen sesuai perkiraan waktu umur. Strategi seperti ini diperkirakan

27
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

dapat menghemat biaya sekitar 75% dibanding breakdown maintenance

Namun, model pemeliharaan preventif memiliki kelemahan karena tidak

melihat apakah komponen tersebut masih berkondisi bagus atau tidak.

Atau mungkin saja, kesalahan desain maupun kesalahan pengoperasian

mengakibatkan sebuah komponen mempunyai umur di bawah perkiraan.

Hal ini dapat mengarah pada kecelakaan dini. Oleh karena itulah

dikembangkan pemeliharaan secara prediktif yang didasarkan pada

pantauan suatu kondisi atau kinerja suatu peralatan. Kondisi yang

dimonitor bisa saja vibrasi, temperatur, unjuk kerja, unsur kimia dan lain-

lain. Dengan pantauan secara rutin, kejanggalan suatu kondisi dapat

terdeteksi secara dini. Pemeliharaan secara prediktif dapat menghemat

biaya sekitar 60% dibanding pemeliharaan secara preventif. Sedangkan

pemeliharaan proaktif mengacu pada suatu kegiatan pemeliharaan yang

bertujuan mengantisipasi terjadinya kegagalan. Revisi desain ataupun

penambahan komponen dalam rangka memperpanjang umur suatu

peralatan merupakan salah satu contoh dalam kategori pemeliharaan

secara proaktif. Hal ini dapat dilakukan karena fenomena yang dapat

merusak peralatan diketahui secara pasti.

28
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan


di PT. PLN (Persero) ULP Mattoanging, maka dapat diambil kesimpulan
antara lain :
1. Faktor yang menyebabkan diharuskannya dilakukan

pemeliharaan jaringan distribusi yakni karena pada umumnya

jaringan distribusi berada pada saluran bebas, jadi tentunya tidak

akan terlepas dari faktor-faktor alam yang bisa menyebabkan

gangguan bahkan kerusakan pada jaringan distribusi. Contohnya

adanya petir yang mengenai saluran, binatang seperti ular dan

tumbuhan yang daunnya merambat masing-masing dapat

menimbulkan hubungan antar fasa pada jaringan, dll

2. Bentuk pemeliharaan-pemeliharaan yang dilakukan terhadap

jaringan distribusi yakni:

a. Membersihkan jaringan dari sentuhan dahan (untuk jaringan dengan

konduktor telanjang)

b. Untuk jaringan dengan twisted cable, pemeliharaan agak jarang

kecuali untuk kabel yang tertekan dahan pohon

29
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

c. Memonitor keseimbangan beban masing-masing fasa, agar

konduktor netral tidak dialiri arus besar, yang bisa membuat

masalah

d. Memonitor hot spot konduktor fasa / netral terutama konduktor

netral (bila sampai putus)

e. Menaikkan tegangan konsumen di fasa yang berbeban rendah

3. Model-model pemeliharaan pada jaringan distribusi

a. Breakdown maintenance, yakni perbaikan dilakukan setelah

mengalami kerusakan. Dalam hal ini kegagalan atau

kecelakaan sudah telanjur terjadi.

b. Preventif, yakni mengacu pada penggantian komponen sesuai

perkiraan waktu umur.

c. Prediktif, yakni didasarkan pada pantauan suatu kondisi atau

kinerja suatu peralatan.

d. Proaktif, yakni mengacu pada suatu kegiatan pemeliharaan

yang bertujuan mengantisipasi terjadinya kegagalan.

5.2. Saran

Adapun saran dari penulis setelah melakukan kegiatan di ULP


Mattoanging sebagai berikut:
1. Dalam melakukan suatu pekerjaan di lapangan wajib
memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Standar
Operasional Prosedur (SOP), serta perlengkapan kerja yang sesuai

30
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

dengan standar guna menghindari terjadinya resiko kecelakaan kerja


di tempat praktek.
2. Selama proses praktek kerja lapangan berlangsung, mahasiswa
sebaiknya menggunakan kesempatan sebaik mungkin untuk aktif
bertanya perihal setiap kegiatan, namun tetap memperhatikan waktu
dan situasi yang efektif guna tidak mengganggu jalannya pekerjaan,
sehingga dapat memperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman.

31
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

DAFTAR PUSTAKA

Hadiarin, Zeny Firdha. 2016 “Pemeliharaan Trafo Distribusi PT. PLN APJ
Bandung”. Laporan Kerja Praktik. Bandung: Jurusan Teknik Elektro
Universitas Telkom.

Nisa, Andi Nurul Chairun. 2017. “Pemeliharaan Terpadu Tuntas Pada PT PLN
(Persero) Wilayah Sulselrabar Area Makassar Selatan”. Laporan Kerja
Praktek. Makassar : Fakultas Teknik Jurusan Elektro Universitas Muslim
Indonesia.

PT.PLN (Persero), “Instruksi Kerja Manajemen Trafo Distribusi (No Dokumen:


IK-JAR.02-09/ 2014)”, SK DIR PLN PUSAT No. IK-JAR.02-09/ 2014,
Jakarta, 2014.

PT.PLN (Persero), “SOP Penggantian Arrester Sutm (No Dokumen:


DIS.HAR.001/ 2015)”, SK DIR PLN PUSAT No. DIS.HAR.001/ 2015,
Jakarta, 2015.

LAMPIRAN
KEGIATAN KERJA PRAKTEK

32
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

Memasang Tangga dan mengikatnya Membuka PHB dan Mengukur


Tegangan

Melepas Beban dengan Membuka Proses Penurunan Trafo yang


Fuse Cut Out (FCO) Diganti

33
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PT. PLN (Persero) ULP MATTOANGING

Proses Menaikkan Trafo yang Baru Proses Memasang Baut pada


Trafo yang Baru

Hasil Pengerjaan Mobil Crene Pengangkut Trafo

34

Anda mungkin juga menyukai