LIGHTNING ARRESTER ( LA )
Oleh:
MUH FARID AJI NUR WAHID
C.411.170069
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah
serta banyak keterbatasan lainnya, baik itu dari segi isi, susunan maupun
kelengkapan.
pengambilan data dilapangan, studi literatur dan interview dengan Jargi Gardu
Induk Pandean Lamper. Banyak ilmu baru yang diterima oleh penulis dari
iv
2. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa, motivasi dan
Lapangan.
4. Ibu Titik Nurhayati, S.T., M.Eng. selaku Ketua Program Studi S1 Teknik
6. Ibu Harmini, S.T., M.Eng. selaku Kordinator Kerja Praktek Program Studi
7. Ibu Roni Kartika P., S.T., M.Eng. selaku Wali Dosen Program Studi S1
8. Bapak dan Ibu Dosen Teknik Elektro Universitas Semarang yang telah
9. Bapak Lutfa Aziza selaku supervisor di PT. PLN (Persero) Gardu Induk
10. Mas Singgih Suntoro, Mas Lulu Cahyo, dan Mas Dias Muhammad selaku
Pandean Lamper.
11. Seluruh Staff dan karyawan PT. PLN (Persero) Gardu Induk 150 KV
v
12. Saudara Mukhamat Ifan dan Andi Dwi Suprayogo selaku rekan Praktik
Kerja Lapangan selama satu bulan di PT. PLN (Persero) Gardu Induk 150
KV Pandean Lamper.
Pandean Lamper.
balasan yang berlipat dari Allah SWT. Dengan segala kerendahan hati kami
menyadari bahwa penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini jauh dari kata
sempurna. Akhir kata penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
vi
ABSTRAK
Penyaluran energi listrik pada jaringan transmisi dan distribusi tidak lepas
dari adanya gangguan yang dapat mengganggu proses penyaluran energi listrik,
baik itu gangguan dari dalam atau gangguan dari luar. Diperlukan alat-alat
proteksi untuk memproteksiny, salah satu gangguan dari luar yang menyebabkan
keamanan pada gardu induk dalam menyuplai energy. Sistem proteksi berfungsi
untuk melindungi sistem tenaga listrik dan peralatan pada gardu dari bermacam
macam gangguan yang mungkin terjadi Lightning arrester merupakan salah satu
peralatan dalam sistem proteksi untuk melindungi dari gangguan tegangan lebih
yang berasal dari tegangan lebih. Sesuai dengan cara kerjanya arrester merupakan
alat pelindung yang paling sempurna dalam mengatasi tegangan lebih surja petir
maupun surja hubung, karena mampu manghilangkan arus susulan dengan cepat
mungkin dengan terminal transformator, karena peralatan ini paling penting dan
vii
DAFTAR ISI
viii
2.3 Sejarah PT. PLN ( Persero ) Gardu Induk APP Semarang ..................... 13
2.3.1. Lokasi PT. PLN ( Persero ) Gardu Induk 150 KV Pandean Lamper
..................................................................................................... 13
2.3.2. Struktur Organisasi PT. PLN ( Persero ) Gardu Induk 150 KV
Pandean Lamper .............................................................................. 18
2.3.3. Tugas Pokok PT. PLN ( Persero ) Gardu Induk 150 KV Pandean
Lamper ............................................................................................ 18
2.4 Keselamatan Kerja .................................................................................. 19
BAB III DASAR TEORI ...................................................................................... 21
3.1 Pengertian Gardu Induk .......................................................................... 21
3.2 Peralatan Umum Pada Gardu Induk !50 KV Pandean Lamper ............... 24
3.2.1. Lightning Arrester ( LA ) ................................................................ 24
3.2.2. Trafo Tegangan atau Potensial Trafo ( PT ) .................................... 25
3.2.3. Trafo Arus ( CT ) ............................................................................ 26
3.2.4. Pemutus Tenaga ( PMT ) ................................................................ 26
3.2.5. Saklar Pemisah ( PMS ) .................................................................. 30
3.2.6. Busbar atau Rel ............................................................................... 31
3.2.7. Transformator Daya ( Trafo Tenaga ) ............................................. 32
3.2.8. Wave Trap ....................................................................................... 34
3.2.9. Kopling Kapasitor ........................................................................... 34
3.2.10. Kubikel 20 KV .................................................................................... 35
3.2.11. Panel Control Utama ....................................................................... 36
3.2.12. Peralatan SCADA dan Telekomunikasi .......................................... 37
3.2.13. Baterai dan Recifier ......................................................................... 38
BAB IV PEMELIHARAAN INSPEKSI LEVEL 3 LIGHTNING ARRESTER
BAY TAMBAK LOROK I DAN II ...................................................................... 40
4.1 Teori Lightning Arrester ......................................................................... 40
4.1.1. Teknologi Lightning Arrester.......................................................... 41
4.1.2. Klasifikasi Lightning arrester .......................................................... 42
4.1.3. Konstruksi Lightning arrester.......................................................... 43
4.1.4. FMEA (Failure Mode Effect Analysis) Lightning Arrester ............ 48
ix
4.2 Pemeliharaan Inspeksi Level 3 Lightning Arrester ................................. 49
4.3 Pentingnya Pemeliharaan Lightning Arrester di Gardu Induk 150 KV
Pandean lamper ....................................................................................... 50
4.4 Tujuan Kegiatan Pemeliharaan Lightning arrester di Gardu Induk 150 kv
Pandean Lamper ...................................................................................... 50
4.5 Pra-pelaksanaan Pemeliharaan Inspeksi Level 3 Gardu Induk 150 KV
Pandean Lamper ...................................................................................... 51
4.5.1. Persiapan alat Perlindungan Diri ( APD ) ....................................... 51
4.5.2. Persiapan Personil ........................................................................... 51
4.5.3. Persiapan Alat Pendukung .............................................................. 52
4.6 Pelaksanaan Inspeksi Level 3 Lightning Arrester Gardu Induk 150 KV
Pandean Lamper ...................................................................................... 52
4.6.1. Pengukuran Tahanan Insulasi / Magger Test LA ........................... 53
4.6.2. Pengukuran Nilai Pentanahan LA ................................................... 54
4.6.3. Pengukuran Counter LA ................................................................. 55
4.7 Data Hasil Pemeliharaan Inspeksi Level 3 Lightning Arrester Gardu
Induk 150 KV Pandean Lamper .............................................................. 57
4.8 Evaluasi dan Rekomendasi Inspeksi Level 3 Lightning Arrester ........... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 60
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 60
5.2 Saran ....................................................................................................... 61
5.2.1. Saran yang terkait Laporan ............................................................. 61
5.2.2. Saran untuk PT. PLN ( Persero ) GI 150 KV Pandean Lamper ...... 61
5.2.3. Saran untuk Universitas Semarang ................................................. 62
DAFTRAR PUSTAKA ......................................................................................... 63
LAMPIRAN .......................................................................................................... 65
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
cukup pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan dan industri
institusi pendidikan (dalam hal ini perguruan tinggi) yang merupakan tempat
persaingan semakin ketat dalam segala sektor. Hal ini menjadikan tuntutan
diperlukan konsumen secara kontinyu dan dengan kualitas yang baik. Maka
1
Di masa sekarang kebutuhan energi listrik semakin meningkat
yaitu harus memiliki kualitas dan kehandalan yang tinggi. Akan tetapi
disalurkan ke konsumen harus adanya kerja sama yang baik dan komunikasi
sangat penting dalam kelancaran operasi gardu induk itu sendiri dalam
di Gardu Induk dari tegangan surja (baik surja hubung maupun surja petir).
lightning arrester ini dipasang untuk memotong tegangan surja dengan cara
kerja yang normal, Lightning Arrester berlaku sebagai isolasi tetapi bila
timbul surja akibat adanya petir dan hubung singkat maka Arrester
2
yang tinggi ketanah. Setelah tegangan surja itu hilang maka Arrester
2010).
fungsinya?
3
1.4 Pembatasan Masalah
1. Menjalin hubungan dan kerja sama yang erat baik antara USM
berlainan.
4
2. Menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa Teknik Elektro untuk
dunia industri.
kerjanya.
sebenarnya.
5
1.6.2. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
lapangan adalah :
Lamper.
laporan praktek kerja lapangan di PT. PLN (Persero) Gardu Induk 150 KV
1. Metode interview
6
2. Metode Observasi
laporan ini.
atau pernyataan tertulis kepada teknisi untuk dijawab. Metode ini lebih
efisien bila peneliti mengetahui dengan pasti variable yang akan diukur
6. Konsultasi
Lamper.
7. Metode Bimbingan
7
Laporan Praktek Kerja Lapangan dan penambahan lainnya sebagai
Laporan kerja praktek ini disusun dalam beberapa bab dan subbab
BAB I : PENDAHULUAN
Penulisan.
8
BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
PKL
9
BAB II
10
tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi
3) Tiga Gelombang
1) Kuning
2) Merah
perkembangan jaman.
11
3) Biru
pelanggannya.
2.2.1. Visi
2.2.2. Misi
Misi PT. PLN (Persero) UIT Jawa Bagian engah (JBT) adalah :
12
2.2.3. Motto
Lebih Baik”.
Terbatas.
Lamper
). Berikut ini adalah APB dan APP yang di naungi oleh PT. PLN
13
3. APB Jawa Tengah dan DIY
5. APB Bali
6. APP Cilegon
7. APP Durikosambi
8. APP Cawang
9. APP Pulogadung
14
Gambar 2. 2 Peta Jaringan APP Semarang dan Jateng DIY
15
13. Gardu Induk 150 KV Kaliwungu
16
Gambar 2. 3 Peta Lokasi PT. PLN (Persero) Gardu Induk 150 KV Pandean
Lamper
Gambar 2. 4 Lokasi PT. PLN (Persero) Gardu Induk 150 KV Pandean Lamper
PT. PLN (Persero) Gardu Induk 150 KV Pandean Lamper merupakan
Gardu Induk yang mendapatkan supply dari PLTU Tambak Lorok dan PLTU
Tanjung Jati, Gardu Induk Pandean lamper merupakan gardu induk yang
wilayah kerjanya PT. PLN (Persero) APP Semarang, setelah beroperasi sudah
cukup lama Gardu Induk Pandean Lamper masih cukup andal dan mampu
17
2.3.2. Struktur Organisasi PT. PLN ( Persero ) Gardu Induk 150 KV
Pandean Lamper
Struktur Organisasi
Supervisor Lutfa Aziza
1. Siggih Suntoro
Pandean Lamper
dengan melaksanakan :
Induk.
Induk.
18
5) Penanganan pengadaan material atau jasa sesuai dengan
ada pada daerah kerja merupakan peralatan yang bertegangan, untuk itu harus
19
4) Tester Tegangan tinggi
lampu
lampu
lampu sinyal
20
BAB III
DASAR TEORI
sekunder dan tersier sesuai dengan arah daya tersulur. Pada gardu induk
macam, yaitu:
21
1) Gardu Induk Pasang Dalam
atau pusat kota, dimana harga jual tanahnya sangat tinggi dan juga
switch board dan baterai dipasang didalam ruangan. Jenis pasang luar
gardu induk jenis pasang dalam, dimana peralatan atau komponen gardu
22
peralatannya dipasang diluar gedung (switch yard) dan beberapa
Induk Switchgear (GIS) ini hanya memerlukan area tanah relative kecil
23
3.2 Peralatan Umum Pada Gardu Induk 150 KV Pandean Lamper
Di bawah ini adalah peralatan dan fasilitas utama yang terdapat di Gardu
dari sistem melalui Arrester (power follow current) setelah surja petir
Rusdjaja, 2010).
24
3.2.2. Trafo Tegangan atau Potensial Trafo ( PT )
2010).
dari belitan primer dan sekunder pada inti besi yang prinsip
25
rendah pada sisi primernya, selanjutnya tegangan pada satu
26
Klasifikasi PMT :
masing pole umumnya PMT jenis ini dipasang pada bay penghantar
dengan kopel mekanik. Ummnya PMT jenis ini di pasang pada bay
Robaga, 2010).
27
2. Berdasarkan Media Isolasi PMT dapat dibedakan menjadi :
timbul pada waktu memutus atau menutup arus listrik., sebagai isolasi,
pertambahan tekanan.
pada kontak bergerak. Pada waktu pemutusan gas SF6 ditekan melalui
nozzle dan tiupan ini yang mematikan busur api (Arief Setyo, 2010).
2) PMT Minyak
yang timbul pada saat PMT bekerja membuka atau menutup. Ada 2
jenis PMT minyak yaitu , PMT menggunakan banyak minyak (bulk oil)
dan PMT menggunakan sedikit minyak (small oil). PMT jenis ini
tinggi 425 KV dengan arus nominal 400 A sampai 1250 A dengan arus
28
4) PMT Hampa Udara (Vacuum)
strength) yang tinggi dan sebagai media pemadam busur api yang baik
chambers) dibuat dari bahan antara lain porselen, kaca atau plat baja
yang kedap udara. Ruang kontak utamanya tidak dapat dipelihara dan
Tarik atau di regangkan oleh motor melalui rantai. Pegas gulung (scroll
yang diputar oleh motor melalui roda gigi (Indra Samsu, 2010).
2) Penggerak Hidrolik
2010).
29
3) Pneumatik
membuka dan menutup rangkaian pada saat sistem berbeban atau pada
arus yang kecil. Saklar pemisah tidak dilengkapi dengan peralatan untuk
peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. PMS ini boleh
30
2) Pemisah tanah (pisau pentanahan/pembumian): berfungsi untuk
kabel lainnya. Hal ini perlu untuk keamanan bagi orang-orang yang
Payung I dan II. Selain ditransmisikan ke Pudak Payung I dan II, juga
Suntoro, 2020).
31
3.2.7. Transformator Daya ( Trafo Tenaga )
1) Transformator I 60 MVA
Merk : UNINDO
Kapasitas : 60 MVA
Frekuensi : 50 Hz
32
2) Transformator II 60 MVA
Merk : UNINDO
Kapasitas : 60 MVA
Frekuensi : 50 Hz
Merk : PAUWELS
Kapasitas : 30 MVA
Frekuensi : 50 Hz
33
3.2.8. Wave Trap
peralatan gardu induk Wave Trap dipasang seri dengan kawat saluran
udara tegangan tinggi. Maka harus mampu dialiri arus listrik yang sesuai
jaringan tegangan tinggi. Secara fisik alat ini terdiri atas susunan beberapa
34
elemen kapasitor mika / kertas yang dihubungkan secara seri serta
sisi tegangan tinggi kesisi tegangan rendah atau ke tanah yang bias
2012).
3.2.10. Kubikel 20 KV
35
Fungsi kubikel berdasarkan fungsi/penempatannya, kubikel
1) Kubikel Incoming
2) Kubikel Outgoing
sendiri GI.
5) Kubikel PT
gangguan dari panel tersebut dapat di awasi dalam keadaan sedang operasi
36
Gambar 3. 12 Control Panel GI Pandean Lamper
Pada panel operasi terpasang saklar operasi dari pemutus tenaga,
Diagram rel (mimic bus), saklar dan lampu indicator diatur letak
disetiap Gardu Induk atau pusat pembangkit yang hendak di pantau. RTU
37
melalui pengumpulan besaran-besaran listrik, status peralatan dan sinyal
dengan cepat setiap saat (real time) bila diperlukan. Disamping itu
terjadi gangguan pada sistem, sehingga gangguan dapat dengan mudah dan
OFF peralatan transmisi daya. Kondisi sistem SCADA sendiri, dan juga
yang mana dipakai pada sistem kontrol dan peralatan proteksi (pelindung).
Muhammad, 2019).
pengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) sesuai kapasitas
yang dikehendaki dalam hal ini adalah kapasitas baterai. Rectifier ini
baterai tersebut dalam kondisi terisi penuh. Oleh karena itu, rectifier tidak
38
tegangan DC harus dilakukan secara rutin dan periodic, jangan sampai
39
BAB IV
melindungi peralatan listrik lain dari tegangan surja (baik surja hubung
maupun surja petir) merupakan gejala tegangan lebih atau sangat besar yang
terjadi secara singkat yang disebabkan oleh operasi baik saat penutupan
maupun pembukaan kontak suatu pemutus tenaga dan bisa dari sambaran
berikut:
detik ini berbahaya bila nilai tegangan surja yang tiba di peralatan lebih
tinggi dari level BIL (Basic Insulation Level) peralatan. Untuk itu, LA
40
dipasang untuk memotong tegangan surja dengan cara mengalirkan arus
polymer
Keping ZnO memiliki karakteristik kerja (kurva V-I) yang jauh lebih
41
dengan gap. Mayoritas LA di sistem transmisi PLN telah menggunakan
teknologi keping ZnO tanpa gap, atau dikenal juga sebagai MOSA-Metal
pemasangannya, yaitu:
1. LA di Gardu Induk
2. LA di Saluran Transmisi
polymer (kanan)
42
2) LA di Saluran Transmisi, dengan gap (kiri) & tanpa gap (kanan)
varistor/ komponen aktif yang terbuat dari Zinc Oxide. Varistor ini
43
berlebih, pada saat LA dilalui arus surja. Konstruksi lain pendukung LA
1) Varistor
Active Part terdiri dari kolom varistor Zinc Oxide (ZnO). Keping
Zinc Oxide dicetak dalam bentuk silinder yang besaran diameter keping
44
voltage menurun menjadi 280 V/mm. Hal ini berarti, pada satu keping
residual voltage sebesar 12.6 kV. Bila nilai residual voltage yang
2) Housing
dipasang pada kedua ujung kolom active part untuk memastikan susunan
Rusdjaja, 2010).
45
3) Sealing ring dan pressure relief sytem
pressure relief diaphragm terbuat dari steel/ nikel dengan kualitas tinggi.
Pressure relief bekerja sebagai katup pelepasan tekanan internal pada saat
Grading Ring
elektris pada bagian yang dekat dengan tegangan akan lebih tinggi,
sehingga stress pada active part di posisi tersebut jauh lebih tinggi
46
harus sama dengan jarak antar grading ring antar fasa dari arrester
peralatan monitor, maupun pada dudukan LA, agar arus yang melalui LA
47
5) Struktur Penyangga Lightning Arrester
itu diperlukan struktur penyangga yang terdiri dari pondasi dan struktur
sistem dan sub sistemnya. Setiap sistem memiliki fungsi, demikian pun
setiap sub sistem memiliki sub fungsi. Kegagalan dilihat dari sudut pandang
48
fungsinya. Sebuah sistem Lightning Arrester terdiri dari sub system sebagai
berikut:
adalah:
1) Meningkatkan efisiensi
operasi
keadaan tidak tersambung dengan beban. Tetapi pada Gardu Induk 150 KV
49
pengukuran Lightning arrester dilakukan secara bergantian atau setiap 2
tahun per bay yang ada di gardu induk tersebut. Pada pelaksanaan
Pandean lamper
Arrester adalah pengaman pertama pada alat yang ada di gardu induk saat
mengalami gangguan surja, maka dari itu lightning arrester merupakan suatu
kv Pandean Lamper
50
4.5 Pra-pelaksanaan Pemeliharaan Inspeksi Level 3 Gardu Induk 150 KV
Pandean Lamper
sarung tangan.
serta hal apa saja yang perlu diketahui seperti informasi terbaru
51
4.5.3. Persiapan Alat Pendukung
Pandean Lamper
52
insulasi atau magger test dan pengujian conter LA Inspeksi Level-3 di LA
- Pengukuran Nilai
Tahanan Insulasi
- Pengujian Surge
Counter LA
53
5. Pasca pengukuran, pastikan koneksi kawat konduktor dan kawat
54
1. Pastikan alat uji memiliki supply daya yang baik.
dengan kawatpentanahan.
induk.
alat tersebut mampu bekerja pada saat terjadi surja. Jika dalam kondisi
baik, counter akan bertambah bila di beri impulse tegangan DC. Impulse
tidak bertegangan.
pelaksanaan pengujian
55
3. Pelaksanaan pengujian:
60 detik.
56
4.7 Data Hasil Pemeliharaan Inspeksi Level 3 Lightning Arrester Gardu
di Gardu Induk 150 KV Pandean Lamper tergolong dalam kondisi yang baik,
57
4.8 Evaluasi dan Rekomendasi Inspeksi Level 3 Lightning Arrester
1. Lakukan
Pembersihan bagian
rencanakan
penggantian
58
Nilai Tahanan
Evaluasi Rekomendasi
Pentanahan
<1Ω Kondisi Baik -
1. Lakukan
pembersihan kawat
pentanahan,
termasuk mur dan
baut koneksi kawat
Terjadinya degradasi
pentanahan
>1Ω fungsi pentanahan
2. Lakukan
Lightning arrester
pengukuran ulang
3. Bila hasil ukur tetap
> 1 Ω, maka perlu
dilakukan perbaikan
system pentanahan
Tabel 4. 3 Evaluasi dan rekomendasi Pengujian Nilai Pentanahan
59
BAB V
5.1 Kesimpulan
isolator.
dari varistor yang terbuat dari Zinc Oxide. Varistor ini berbentuk
keping blok yang dapat menjadi saluran yang mudah dilalui arus petir,
60
mengalirkan arus petir menuju tanah dan alat monitoring untuk
terdapat 3 pengujian yaitu magger test, pentanahan dan uji counter dan
5.2 Saran
materi tersebut.
61
2. Membuat akses untuk mahasiswa/siswa PKL mengenai laporan
62
DAFTAR PUSTAKA
Muhammmad Arief, (2019). Analisis Uji Kapitalis Baterai 110 VDC Pada Gardu
Induk 150 KV. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
Pujotomo Isworo, (2016). Implementasi Sistem SCADA Untuk Pengendalian
Jarian Distribusi 20 KV. Kajian Teknik Elektro Vol.1 No.1, 51-66.
Putra, I. J. (2019). Analisis Pemeliharaan dan Penempatan Lightning Arrester
Bay Bawen 2 Gardu Induk 150 KV. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Rendro Dharu, (2016). Studi keandalan Penggunaan Cubikel 20 KV Double
Incoming Dengan Perencanaan Setting ATS Untuk Optimalisasi
Pembebanan Pelanggan Diatas 1 MVA Pada PLN APJ Surakarta.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
Rusdjaja,Tatang, (2010). Buku Pedoman Pemeliharaan Lightning Arrester ( LA )
(Vol. PDM/PGI/12). Jakarta, Indonesia: PT. PLN ( Persero ).
63
Sagam Robaga, Arief Setyo. (2010). Buku Pedoman Pemeliharaan Pemutus
Tenaga (PMT). Jakarta: PT.PLN Persero.
Salam Abdul. (2010). Buku Pedoman Pemeliharaan Trafo Arus (CT). Jakarta:
PT.PLN Persero.
Soni Irwansyah, Musfar Ferdian. (2010). Buku Pedoman Pemeliharaan
Traformator atau Trafo. Jakarta: PT.PLN Persero.
64
LAMPIRAN
65
LAMPIRAN
66
LAMPIRAN
67