Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi
Oleh :
NADIA ASPA
11755202005
oleh:
NADIA ASPA
1155202005
Telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) ULP
Lintau, pada tanggal 13 Februari 2020
Koordinator Kerja Praktek Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Elekrtro
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.Wb
AlhamdulillahiRabbil‘Alamin penulis ucapkan sebagai rasa syukur kepada Allah
SWT atas segala karunia, rahmat dan ilmu-Nya yang tak terhingga, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini. Sholawat serta salam terucap buat junjungan
alam Nabi besar Muhammad SAW Allahumma Sholli’alaSayyidina Muhammad Wa’ala
Ali Sayyidina Muhammad, karena jasa beliau yang telah membawa manusia merasakan
nikmatnya Islam seperti sekarang ini. Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu
syarat lulusnya matakuliah Kerja Praktek yang ada di semester 6 pada program studi
Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru. Banyak sekali
pihak yang telah membantu penulis dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman
dalam penyusunan laporan ini, baik berupa bantuan materi atau pun berupa motivasi dan
dukungan kepada penulis. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis juga ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Teristimewa kedua orang tua penulis, serta kakak dan keluarga besar yang telah
mendo’akan dan memberikan dukungan, serta motivasi agar penulis dapat
tawakal dan sabar sehingga sukses memperoleh kelancaran dalam
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini dengan baik.
2. Bapak Prof. Dr. H. Akhmad Mujahidin, S.Ag.,M.Ag. Rektor Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
3. Bapak Ahmad Darmawi, M.Ag. selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
4. Ibu Ewi Ismaredah, S.Kom., M.Kom. Ketua Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau.
5. Ibu Marhama Jelita S.Pd., M.Sc Koordinator Kerja Praktek yang banyak
membantu penulis dalam masalah Kerja Praktek.
6. Bapak Halim Mudia, S.T., M.T. Dosen Teknik Elektro Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau sebagai pembimbing Kerja Praktek yang telah banyak
membantu penulis.
vi
7. Seluruh Staff Dosen dan Karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya
Jurusan Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
8. Bapak Wira Anggi H. Siregar selaku Manager yang telah mengizinkan penulis
untuk melakukan Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) ULP Lintau serta banyak
berbagi pengetahuan dan wawasannya sehingga menambah pengalaman penulis
di dunia kerja.
9. Bapak Nopandra Adi Putra Pembimbing Kerja Praktek yang telah memberikan
bimbingan dilapangan serta membantu penulis dalam hal pengumpulan data
Laporan Kerja Praktek ini.
10. Para karyawan PT. PLN (Persero) ULP Lintau, Bang Fajri, Bang Afdal, dan
Bang Deby yang telah membantu dan membimbing penulis selama
melaksanakan Kerja Praktek.
11. Rekan rekan (Erryni Chantika Permata, Mutiara Purnama Sari, Siti Ramlah dan
Sukma Akbar) yang telah senantiasa memotivasi dan mendo’akan penulis dalam
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek.
12. Teman-teman Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau Angkatan 2017 semoga sukses di masa mendatang dan
berguna bagi bangsa, negara, dan agama.
13. Seluruh pihak yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pelaksanaan Laporan Kerja Praktek ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan
untuk kesempurnaan laporan ini.
NADIA ASPA
11755202005
vii
DAFTAR ISI
vii
3.2.4 Makna Logo PLN.......................................................................... III-3
3. 3 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) ULP Lintau.................................. III-5
3. 4 Tujuan Perusahaan..................................................................................... III-11
BAB IV TEORI DASAR
4.1 Alat Ukur Listrik........................................................................................ IV-1
4.1.1 Prinsip Kerja Alat Ukur Listrik ....................................................... IV-1
4.1.2 Alat Ukur Menurut Type/Jenis Alat Ukur........................................ IV-2
4.1.3 Alat Ukur Menurut Sifat dan Penggunaanya.................................... IV-3
4.2 Macam-macam Alat Ukur.......................................................................... IV-3
4.2.1 Amperemeter.................................................................................. IV-3
4.2.2 Voltmeter........................................................................................ IV-3
4.2.3 Watt Meter...................................................................................... IV-4
4.2.4 KWH Meter.................................................................................... IV-5
4.2.5 Megger............................................................................................ IV-5
4.2.6 Phasa Squance................................................................................ IV-6
4.2.7 Earth Tester..................................................................................... IV-7
4.2.8 Frekuensi Meter.............................................................................. IV-7
4.3 Pengukuran Energi dan Daya Listrik......................................................... IV-8
4.3.1 Pengukuran Secara Elektro Mekanik.............................................. IV-8
4.3.2 Pengukuran Secara Elektronik........................................................ IV-9
4.2 Autometic Meter Reading (AMR).............................................................. IV-10
4.2.1 Fungsi Sistem AMR....................................................................... IV-11
4.2.2 Kelemahan Sistem AMR................................................................ IV-12
BAB V LANGKAH KERJA
5.1 Pengenalan Perusahaan.............................................................................. V-1
5.2 Survey Lapangan........................................................................................ V-1
5.3 Pengumpulan Data..................................................................................... V-1
5.4 Analisa Data .............................................................................................. V-1
5.5 Penyusunan Laporan.................................................................................. V-1
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Spesifikasi Meter Elektronik AMR PT. PLN (Persero) ULP Lintau......... VI-1
6.2 Perangkat yang digunakan pada sistem AMR........................................... VI-2
viii
6.2.1 Perangkat keras (hardware)............................................................ VI-2
6.2.2 Perangkat lunak (software)............................................................. VI-6
6.3 Instalasi atau Pengawatan Meter Elektronik AMR..................................... VI-6
6.4 Sistem Kerja Autometic Meter Reading (AMR) dengan menggunakan
media komunikasi GSM............................................................................. VI-9
6.5 Aplikasi AMICON..................................................................................... VI-10
6.5.1 Hasil dari pengukuran menggunakan AMICON........................... VI-11
6.6 Sumber Data Gagal Baca Pelanggan AMR............................................... VI-14
6.7 Alur Proses Inspeksi AMR........................................................................ VI-16
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan................................................................................................ VII-1
7.2 Saran........................................................................................................... VII-1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 6.14 Sistem Close Loop kendali Feed Rate........................................... VI-13
Gambar 6.15 Gagal baca harian.......................................................................... VI-14
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR SINGKATAN
AC : Alternating Current
AMR : Autometic Meter Reading
APKT : Aplikasi Penggaduan dan Keluhan Terpadu
APP : Alat Pengukur Pembatas
BPKNIP : Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat
BUMN : Badan Usaha Milik Negara
DC : Direct Current
DMR : Data Management Report
GSM : Global System for Mobile Comunication
JTM : jaringan tegangan menengah
JTR : Jaringan Tegangan Rendah
K3 : Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan kerja
KNIP : Komite Nasional Indonesia Pusat
KP : Kerja Praktek
KWH : Kilowatt Hour
LCD : Liquid Crystal Display
LWBP : Luar Waktu Beban Puncak
P2TL : Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik
PDL : Perubahan Data Langganan
PJU : Penerangan Jalan Umum
PLC : Power Line Carrier
PSTN : Public Switched Telephone Network
RAB : Rancangan Anggran Biaya
SDM : Melakukan pembinaan Sumber Daya Manusia
SR : Sambungan Rumah
TM : Tegangan Menengah
TR : Tegangan Rendah
ULP : Unit Layanan Pelanggan
WAN : Wide Area Network
WBP : Waktu Beban Puncak
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
Adapun judul dari laporan kerja praktek ini adalah “Analisa Sistem Kerja Autometic
Meter Reading (AMR) Di PT. PLN (Persero) ULP Lintau ”.
I-2
BAB II
SASARAN DAN MANFAAT
2.1 Sasaran
Dengan melaksanakan Kerja Praktek ini penulis mengharapkan dapat menerapkan
sasaran adalah sebagai berikut:
2.1.1 Bagi Mahasiwa
1. Mempersiapkan mahasiswa sebelum terjun ke dunia profesinya setelah
menamatkan pendidikan di jurusan Teknik Elektro.
2. Mahasiswa mengenal dan mempelajari tingkah laku (attitude), kemampuan
berkomunikasi (communication skill) dan kerja sama (teamwork) yang sangat
diperlukan dalam mengembangkan interpersonal skill di dunia kerja.
3. Mahasiswa berlatih mengamati, membandingkan, menganalisa dan
menerapkan ilmu pengetahuan di lingkungan kerja.
4. Mahasiswa belajar sistem manajemen dan organisasi di suatu institusi.
2.1.2 Bagi Jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau
Sasaran Kerja Praktek (KP) bagi jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau antara
lain adalah :
1. Mempererat kerja sama antara institusi tempat kerja praktek dengan pihak
jurusan Teknik Elektro.
2. Menjalin komunikasi yang produktif antara jurusan Teknik Elektro UIN Suska
Riau dengan dunia kerja.
3. Membuka peluang penelitian bagi dosen-dosen pembimbing Kerja Peraktek
(KP) terkait implementasi bidang ilmu Teknik Elektro di dunia kerja.
2.1.3 Bagi PT. PLN (Persero) ULP Lintau
Sasaran Kerja Praktek (KP) ini bagi institusi tempat Kerja Praktek (KP) antara lain
adalah :
1. Menjalin kerja sama yang produktif dengan perguruan tinggi, yaitu jurusan
Teknik Elektro UIN Suska Riau.
2. Melakukan penjaringan atau seleksi awal untuk mengisi kebutuhan tenaga
kerja baru.
II-1
2.2 Manfaat
Dari pelaksanaan Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) ULP Lintau memberikan
manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:
2.2.1 Bagi Mahasiswa Teknik Elektro UIN SUSKA RIAU
1. Dapat menerapkan ilmu teoritis selama berada di bangku perkuliahan di tempat
Kerja Praktek.
2. Dapat melatih manusia mengetahui hambatan dan peluang permasalahan yang
terjadi di dunia kerja dan mencari solusi untuk perbaikan.
3. Membimbing mahasiswa sebelum terjun di dunia kerja setelah menyelesaikan
pendidikan di jurusan Teknik Elektro.
4. Mahasiswa mendapat pengalaman dan wawasan di dunia kerja yang
sebenarnya.
2.2.2 Bagi jurusan Teknik Elektro UIN SUSKA RIAU
1. Menjalin kerjasama produktif antara jurusan Teknik elektro UIN SUSKA
RIAU dengan perusahaan tempat Kerja Praktek.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi Jurusan Teknik Elektro dan memberikan
pengalaman bagi mahasiswa konsentrasi Instrumentasi untuk menghasilkan
tenaga terampil sesuai dengan kebutuhan dalam dunia kerja.
3. Memberikan peluang penelitian bagi dosen pembimbing Kerja Praktek terkait
implementasi ilmu pendidikan Teknik Elektro di dunia kerja.
2.2.3 Bagi PT. PLN (Persero) ULP Lintau
1. Sebagai sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi
khususnya UIN Suska Riau.
2. Perusahaan tesebut dapat saling tukar informasi dengan mahasiswa di berbagai
bidang.
II-2
BAB III
PT. PLN (PERSERO) ULP LINTAU
3. 1 Sejarah Perusahaan
Pada masa penjajahan Belanda sampai permulaan Tahun 1942, di Indonesia telah
ada dan dikenal badan ataupun perusahaan yang menyediakan tenaga listrik baik milik
pemerintah, daerah otonom maupun swasta atau milik patungan antara pemerintah dan
swasta.
Pada saat pendudukan Jepang, mulai permulaan tahun 1942 seluruh
perusahaan listrik tersebut diambil alih oleh pemerintahaan Jepang. Beberapa waktu
setelah proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17 Agustus
1945, beberapa karyawan yang berasal dari perusahaan-perusahaan listrik dan gas dari
daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jakarta di pelopori oleh unsur
pemudanya mengadakan pertemuan di Jakarta dengan maksud membicarakan langkah-
langkah lanjut setelah proklamasi kemerdekaan. mereka menemui tokoh-tokoh
pemerintahan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan pemuda-pemuda pejuang
proklamasi di Jakarta.
Dengan kesepakatan pendirian dan tekad yang bulat, pemuda karyawan listrik dan
gas yang mewakili masing-masing daerah tersebut kembali ke daerahnya masing-
masing, dan bersama-sama seluruh karyawan yang ada di masing-masing perusahaan
listrik dan gas mereka mengadakan aksi merebut dan mengambil alih secara serempak
perusahaan- perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang untuk diserahkan kepada
dan menjadi milik pemerintah Republik Indonesia. Setelah pengambil alihan perusahaan
listrik dan gas dari tangan kekuasaan Jepang pada bulan September 1945, suatu delegasi
karyawan listrik dan gas menghadap pimpinan KNI Pusat untuk melaporkan tentang
pengambil alihan perusahaan listrik dan gas tersebut. selanjutnya delegasi karyawan
bersama pimpinan KNI Pusat menghadap presiden Republik Indonesia untuk
melaporkan tentang pengambil alihan perusahaan listrik dan gas dari tangan kekuasaan
Jepang dan menyerahkannya kepada pemerintah Republik Indonesia.
Presiden Republik Indonesia menyambut dan menerima penyerahan ini.
Perusahaan- perusahaan listrik dan gas yang ada saat itu kemudian disebut jawatan
listrik dan gas, dan dengan penetapan pemerintah nomor i/s.d Tahun 1945, jawatan
III-1
listrik dan gas ditetapkan masuk dalam departemen pekerjaan umum. Mulai saat
itu penyediaan tenaga listrik Nasional seluruh Indonesia berada di tangan pemerintah
Republik Indonesia.
Tanggal 27 Oktober 1945 mempunyai nilai historis dan nilai formal sebagai
mulainya pengolahan ketenagalistrikan secara nasional di Indonesia. Hari bersejarah
diperingati untuk pertama kalinya pada tanggal 27 Oktober 1946 bertempat di gedung
Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP), Jl. Malioboro, Yogyakarta.
Dengan keputusan menteri pekerjaan umum dan tenaga No. 20 tahun 1960
tanggal 19 Oktober 1960, menyatakan tanggal 27 Oktober sebagai hari listrik dan gas.
Selanjutnya tanggal 27 Oktober sebagai hari listrik dan gas terus diperingati sampai
tahun 1974. Pada tahun 1975 dengan keputusan menteri pekerjaan umum dan tenaga
listrik No. 253/KPTS/1975 tanggal 30 September 1975, peringatan hari listrik dan gas
tanggal 27 Oktober ditiadakan dan disatukan kedalam hari kebaktian pekerjaan umum
dan tenaga listrik tanggal 3 Desember.
Pada tahun 1992, melalui keputusan menteri pertambangan dan energi No.
1134.k/43/m.pe/1992 tentang hari listrik nasional, tanggal 27 Oktober ditetapkan
kembali diperingati, yaitu bahwa penetapan hari listrik nasional adalah dalam rangka
usaha untuk meningkatkan idealisme, motivasi dan semangat kerja, memupuk jiwa
korsa, rasa persatuan dan kesatuan di kalangan masyarakat ketenaga listrikan.
PT. PLN (Persero) UP3 Payakumbuh dipimpin oleh seorang Manejer Area dan
untuk ULP Lintau dipimpin oleh seorang Manejer yang berkantor di Jln. Raya Tigo
Jangko Kec Lintau Buo. PT. PLN (Persero) ULP Lintau mempunyai 2 kantor
pelayanan, yaitu:
1. Kantor Pelayanan Balai Tangah.
2. Kantor Pelayanan Padang Ganting.
Dengan wilayah administrasi Kabupaten Tanah Datar, yaitu :
1. Kec. Lintau Buo.
2. Kec. Linatu Buo Utara.
3. Kec. Padang Ganting.
III-2
PT. PLN(Persero) ULP Lintau memiliki pegawai sebanyak 11 orang, dan
memiliki 17.980 pelanggan yang tersebar di 3 wilayah kecamatan dengan kapasitas
daya sebesar 16.973.100 VA. Tugas yang dibebankan pada PT. PLN (Persero) ULP
Lintau adalah sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pendistribusian tenaga listrik dari sumber tenaga ke
konsumen (20 kV–400 V/230 V).
b. Melakukan pemeliharaan jaringan yang menjadi tugas wajib dan tanggung
jawab PT. PLN (Persero) ULP Lintau.
c. Pelayanan pelanggan yang meliputi penyambungan baru, pengubahan daya,
informasi pelanggan, keluhan dan pengaduan, baca meter, tagihan listrik serta
penagihan. Melakukan pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) agar
terjaminnya pelayanan tenaga listrik yang optimal untuk mencapai Visi dan
Misi PT. PLN (Persero) ULP Lintau.
3.2 Visi dan Misi, Motto serta makna Logo PT. PLN (Persero)
3.2.1 Visi
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan
terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
3.2.2 Misi
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
3.2.3 Moto
“Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”.
III-3
3.2.4 Makna Logo PLN
1. Bentuk Lambang
Bentuk warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adala sesuai
yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik
Negara No: 031/DIR/76 tanggal: 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang
Perusahaan Umum Listrik Negara.
2. Elemen–Elemen Dasar Lambang
a. Bidang Persegi Panjang Vertikal
III-4
b. Petir atau Kilat
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha
utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi
yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT. PLN (Persero) guna
memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan
kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam
kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang
dimiliki insan–insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik.
III-5
3. 3 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) ULP Lintau
III-6
h. Membina hubungan kerja kemitraan dan komunikasi yang efektif guna
menjaga citra perusahaan.
2. Supervisor Teknik.
Tugas pokok supervisor teknik adalah bertanggung jawab atas pengendalian
operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi, pemantauan susut distribusi dalam upaya
penurunannya, pengelolaan pengembangan aset jaringan dan kontruksi distribusi serta
penyambungan dan pemutusan yang meliputi:
a. Meningkatkan kendala sistem operasi jaringan distribusi.
b. Memelihara jaringan distribusi.
c. Mengendalikan pelayanan gangguan dan mengkoordinir petugas pelayanan
teknik.
d. Memantau dan mengevaluasi susut distribusi dan upaya penurunannya.
e. Mengelolah aset jaringan dan kontruksi distribusi.
f. Memastikan penyusunan Rancangan Anggran Biaya (RAB) pekerjaan
distribusi sesuai ketentuan yang berlaku.
g. Memantau dan mengevaluasi gangguan penyulang serta upaya penurunan.
h. Mengevaluasi hasil pengukuran beban trafo distribusi.
i. Menitoring dan evaluasi survey pasang baru atau perubahan daya.
j. Mengevaluasi trafo dan penggatian trafo tua.
k. Memonitor update single line diagram Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
jaringan tegangan mengah.
l. Memoitor dan pengawasan kondisi sistem Jaringan Tegangan Menengah
(JTM) dan optimalisasi pola operasi sistem distribusi.
m. Tugas lain dari atasan.
n. Penugasan tim.
3. Junior Engineer Pemeliharaan Distribusi
Tugas pokok pemeliharaan distribusi adalah bertanggung jawab dalam
merancanakan, melaksanakan program kerja pemeliharaan distribusi kemudian
mengevaluasi hasil pelaksanaan pemeliharaan jaringan distribusi yang meliputi :
a. Mekukan inpeksi/survey peralatan jaringan distribusi jaringan tegangan
mengah (JTM), jaringan tegangan rendah (JTR), gardu dan Sambungan Rumah
(SR).
III-7
b. Mengusulkan rencana pemeliharaan peralatan jaringan distribusi.
c. Rencana pemeliharaan Sambungan Rumah (SR) mengawasi pemeliharaan
jarngan distribusi Jaringan Tegangan Mengah (JTM) gardu, Jaringan Tegangan
Rendah (JTR).
d. Tugas lain sesuai penugasan dari atasan.
e. Penugasan tim.
4. JF ADM Teknik
Tugas pokok administrasi teknik adalah bertanggung jawab dalam mengelola
fungsi administrasi dan dokumentasi agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
perusahaan yang meliputi:
a. Update data peralatan distribusi.
b. Membuat pemberitahuan pemadaman.
c. Melaksanakan pengawasan pekerjaan investasi dan operasi.
d. Membuat berita acara penyesaian pekerjaan teknik.
e. Membuat laporan terkait distribusi.
f. Tugas lain sesuai dari atasan.
g. Penugasan tim.
5. Junior Operasi Distribusi
Tugas pokok pengendali operator distribusi adalah bertanggung jawab gangguan
penyulang meliputi :
a. Mebuat laporan harian perampalan pohon.
b. Mengawasi pekerjaan perampalan.
c. Tugas lain sesuai dari atasan.
d. Penugasan tim.
6. Supervisor Pelayanan Pelanggan dan Administrasi.
Tugas pokok supervisor administrasi adalah bertangung jawab atas pengelolaan
administrasi tata usaha langganan, administrasi perkantoran, sarana kerja, keamanan
serta administrasi keuangan di rayon yang meliputi:
a. Melaksanakan fungsi tata usaha langganan.
b. Mengelolah Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di lingkungan
gedung rayon.
III-8
c. Mengatur administrasi, arsip perkantoran , pemeliharaan gedung atau kantor
dan fasilitas kerja.
d. Mengelolah fungsi keuangan di rayon.
e. Mengelolah fungsi kehumasan.
f. Tugas lain sesuai penugasan dari atasan.
g. Penugasan tim.
7. Assistant/Junior Analyst Pelayanan Pelanggan
Tugas pokok pelayanan pelanggan adalah bertanggung jawab dalam
melaksanakan proses pelayanan pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
yang meliputi:
a. Administrasi dan persiapan penyambungan pasang baru atau perubahan daya
dan migrasi.
b. Proses mutai Perubahan Data Langganan (PDL).
c. Mutasi Perubahan Data Langganan (PDL) migrasi pascabayar ke prabayar.
d. Administrasi Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).
e. Melaksanakan promosi produk layanan.
f. Melaksanakan survey kepuasan pelaggan.
g. Pelayanan pengaduan dan keluhan pelanggan.
h. Tugas lain sesuai dengan penugasan dari atasan.
i. Penugasan tim.
8. Assistant/Junior Officer Pengendalian Piutang
Tugas pokok pengendalian piutang adalah bertanggung jawab dalam pendapatan
perusahaan dan penggendalian tunggakan yang meliputi:
a. Melaksanakan pengendalian piutang.
b. Memonitor dan memastikan pelunasan pembayaran rekening listrik.
c. Memonitor kinerja vendor dalam melaksanakan penurunan tunggakan
memonitor dan melaksankan proses pembongkaran rampung dan usulan
penghapusan ragu-ragu.
d. Melaksanakan pengawasan tunggakan dan Penertiban Pemakaian Tenaga
Listrik (P2TL).
e. Tugas sesuai dengan penugasan dari atasan.
f. Penugasan tim.
III-9
9. Assistant/Junior Analyst Akuntansi dan Keuangan
Tugas pokok akutansi dan keuangan adalah bertanggung jawab dalam kegiatan
uang masuk dan uang keluar untuk kegiatan perusahaan yang meliputi:
a. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan petty cash bulanan.
b. Memastikan droping petty cash dari PLN Wilayah Sumatra Barat.
c. Membuat bukti bayar dan melakukan pembayaran.
d. Menginput data pembayaran ke sistem manajemen keuangan (SIMKEU).
e. Membuat daftar restitusi dan mengirim ke area.
f. Membuat laporan realisasi petty cash.
g. Tugas lain sesuai dengan penugasan atasan.
h. Penugasan tim.
10. Supervisor Transaksi Energi
Tugas pokok supervisor transaksi energi adalah bertanggung jawab dalam
pencapaina target susut perusahaan yang meliputi:
a. Pencapaian target susut rayon.
b. Membuat perencanaan kebuutuhan material pemeliharaan untuk Alat Pengukur
Pembatas (APP).
c. Mengelola Alat Pengukur Pembatas (APP) di wilayah kerjanya termasuk
penyegelan dan keakuratan Alat Pengukur Pembatas (APP).
d. Melaksanakan, mengendalian dan evaluasi pelaksanaan program Penertiban
Pemakaian Tenga Listrik (P2TL).
e. Mengevaluasi dan inventarisasi Penerangan Jalan Umum (PJU).
f. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan cater yang dilaksanakan oleh
vendor.
g. Melakukan analis, evaluasi dan tindak lanjut daftar pelanggan perlu
diperhatikan pelanggan pra atau paska bayar.
h. Memonitor pelaksanaan pemasangan dan pembongkaran multiguna.
i. Tugas lain sesuai penugasan dari atasan.
j. Penugasan tim.
III-10
11. Junior Officer Pembaca Rekening dan Pembuatan Rekening
Tugas pokok pembaca rekening dan pembuatan rekening adalah bertanggung
jawab dalam melaksanakan pengawasan cater pelanggan, koreksi rekening yang
meliputi:
a. Mengawasi proses baca meter.
b. Mengawasi pelaksana baca meter listrik prabayar.
c. Menyiapkan data daftar pelanggan perlu diperhatikan untuk evaluasi.
d. Mencetak pengaduan pelaggan Aplikasi Penggaduan dan Keluhan Terpadu
(APKT) terkait keluhan rekening.
e. Melakukukan pengecekan Killowatt Hour (KWH) baik kurang atau lebih tagih.
f. Tugas lain sesuai penugasan dari atasan.
g. Penugasan tim.
12. Junior Engineer Pengendalian Susut dan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Tugas pokok pengendalian susut dan penerangan jalan umum adalah bertanggung
jawab dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan
Pemasangan dan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) sebagai upaya
penekanan serta inventarisasi Penerangan Jalan Umum (PJU) yang meliputi:
a. Menyusun target operasi dan jadwal kegiatan Penertiban Pemakaian Tenaga
Listrik (P2TL).
b. Mengevaluasi hasil Pelaksanaan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).
c. Melaksanakan penertiban dan meterisasi Penerangan Jalan Umum (PJU).
d. Tugas lain sesuai penugasan dari atasan.
e. Penugasan tim.
13. Junior Technic Penyambungan dan Pemutusan
Tugas pokok penyambungan dan pemutusan adalah bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan penyambungan dan pemutusan energi listrik pelanggan
meliputi:
a. Melaksanakan pengawasan pekerjaan penyambungan baru dan perubahan daya
berdasarkan perintah kerja.
b. Penyambungan dan penyegelan pasang baru atau perubahan daya atau mutasi
(pemutusan).
c. Melakukan pengecekan melalui papan pinta prabayar.
III-11
d. Menyusun laporan penyambungan dan pemutusan.
e. Melaksanakan penyegelan APP pasang baru atau perubahan daya atau mutasi
(pemutusan) .
f. Tugas lain sesuai penugasan dari atasan.
g. Penugasan tim.
III-12
BAB IV
DASAR TEORI
V-1
Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem Pengukuran Listrik
Sumber: PT. PLN (2014)
Dalam pengukuran energi listrik kita harus mengetahui jenis arus yang akan di ukur,
sumber arus listrik dapat kita bedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Arus bolak-balik (Alternating Current)
Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan polaritas yang berubah dan
dimana masing-masing terminal polaritasnya bergantian. Pada umumnya arus AC ini
adalah arus yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti alat-alat elektronika yang
dipakai didalam rumah kita. Arus listrik ini dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik yang
bernama generator yang ada pada pembangkit listrik.
b. Arus searah (Direct Current)
Arus searah (DC) merupakan arus yang mengalir dengan arah yang tetap (konstan)
dengan masing-masing terminal selalu tetap pada polaritasnya. Arus ini bisa terjadi karena
berasal dari akumulator (Accu). Arus listrik searah ini dapat dihasilkan dengan cara
merubah arus AC menjadi DC menggunakan power supply dengan dioda sebagai
penyearah arus yang dapat menyearahkan arus bolak-balik menjadi arus searah.
4.1.2 Alat Ukur Menurut Type/Jenis Alat Ukur
a. Type Jarum Penunjuk yaitu harga yang kita baca ditunjukkan oleh jarum
penunjuk, harga tersebut adalah harga sesaat pada saat alat digunakan.
b. Type Recorder yaitu harga yang kita baca adalah harga yang dicatat/ditulis pada
kertas, pencatatan ini dilakukan secara terus-menerus selama alat ukur tersebut
digunakan.
c. Type Intergrator yaitu harga yang kita baca adalah harga dari hasil penjumlahan
yang dicatat pada selang waktu tertentu selama alat ukur tersebut digunakan.
d. Type Digital yaitu harga yang dibaca adalah harga sesaat.
V-2
4.1.3 Alat Ukur Menurut Sifat dan Penggunaanya
a. Portable yaitu alat ini mudah dipergunakan dan dibawa pergi kemana-mana sesuai
kehendak kita dalam pengukuran.
b. Papan Hubung atau Panel yaitu alat ini dipasang pada panel secara tertentu
sehingga tidak dapat dibawa pergi untuk mengukur ditempat lain.
+F A
- N
V-3
+F
V X
- N
+F W
- N
V-4
4.2.4 KWH Meter
KWH Meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besarnya
penggunaan daya dan dipasang diseluruh konsumen-konsumen listrik, yang mana sebagai
tolak ukur menentukan besarnya rekening listrik yang dipakai oleh konsumen. Bagian
utama dari suatu KWH Meter merupakan kumparan tegangan, kumparan arus, piringan
aluminium, magnet tetap yang bertugas menetralkan piringan aluminium dari induksi
medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium.
KWH meter yang umum dan terdapat dirumah-rumah terbagi menjadi 2 yaitu KWH meter
prabayar atau token, dan KWH meter pasca bayar atau yang biasa. Dimana alat ukur KWH
meter ini dipasang secara seri dan paralel
V-5
Gambar 4.6 Megger
Sumber: PT. PLN (2014)
4.2.6 Phasa Squance
Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui benar atau tidaknya urutan phasa sistem
tegangan listrik 3 phasa, alat ini sangat penting dalam melaksanakan penyambungan-
penyambungan listrik konsumen atau gardu karena kesalahan urutan phasa dapat
menimbulkan kerusakan pada peralatan atau putaran motor listrik terbalik dan putaran
kvarh meter menjadi terbalik atau berhenti sama sekali.
V-6
input, mikrokontroler dan rangkaian penampil. Sebelum hasil pengukuran di tampilkan ke
LCD, data diolah dirangkaian mikrokontroler. Keuntungan dengan manggunakan
mikrokontuler ini yaitu keluaran dari rangkaian input ini sebelum masuk ke LCD bisa
diatur. Sehingga, perancangan alat ukur tahanan tanah digital ini dapat mengukur tahanan
tanah dengan teliti dan akurat.
V-7
Gambar 4.9 Frekuensi Meter
Sumber: PT. PLN (2014)
V-8
Gambar diatas adalah gambar rangkaian KWH meter analog, terlihat ada dua buah
kumparan, yakni kumparan tegangan dan kumparan arus yang membelit magnet untuk
memutar keping induksi pemakain. Dalam alat ukur energi listrik, kumparan arus akan
membangkitkan fluks magnet dengan nilai berbanding lurus dengan besar arus. Terjadinya
perputaran dari piringan aluminium karena interaksi dari kedua medan magnet tersebut.
Kemudian putaran piringan ditransfer keroda-roda pencatat. Pada putaran keping
aluminium ke roda-roda pencatat perlu dilakukan kalibrasi agar dapat diperoleh nilai
energi terukur dalam besaran KWH.
4.3.2 Pengukuran Secara Elektronik
Processor bisa juga diprogram untuk menghitung besaran lain. Misalnya kVA
maks, KWH LWBP dan KWH WBP. Pemakaian KWH meter elektronik
dikembangkan menjadi dua macam:
a. KWH meter elektronik prabayar adalah pengguna diwajibkan membayar sejumlah
V-9
KWH terlebih dahulu sebelum menggunakan layanan listrik PLN.
b. KWH meter elektronik pascabayar adalah pengguna diperbolehkan membayar
tagihan setelah menggunakan layanan listrik PLN.
V-10
3. Remote Control untuk membuka atau menutup saluran energi listrik ke pelanggan
sehingga pemutusan bisa dilakukan secara jarak jauh.
4. Mengetahui besaran tegangan, arus dan frekuensi di pelanggan.
5. Mengetahui grafik beban/arus atau tegangan, sehingga bisa memantau energi listrik
yang dipakai oleh pelanggan.
6. Mengetahui bila beban sudah mendekati maksimum dan jam nyala yang dipakai
pelanggan.
7. Menentukan batas tarif Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) dan Waktu Beban
Puncak (WBP).
4.4.2 Keuntungan sistem AMR
Dengan menggunakan sistem AMR, maka kita akan dapat memperoleh beberapa
keuntungan yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pencatatan meter lebih akurat.
2. Proses penerbitan rekening lebih cepat (hasil pembacaan diolah sistem Billing secara
otomatis).
3. Upaya peningkatan mutu pelayanan melalui informasi data penggunaan energi listrik
secara langsung yang dikonsumsi oleh pelanggan dalam bentuk record.
4.4.3 Kelemahan Sistem AMR
Selain terdapat beberapa keuntungan, sistem AMR ini juga mempunyai beberapa
kelemahan yang sering terjadi. Beberapa kelemahan yang sering kita jumpai adalah
sebagai berikut:
1. Investasinya mahal.
2. Biaya komunikasi GSM cukup mahal.
3. Media komunikasi masih sering terganggu dan ketergantungan kepada provid
V-11
BAB V
LANGKAH KERJA
Langkah kerja dalam Kerja Praktek pada PT. PLN (Persero) ULP Lintau meliputi
beberapa tahap yaitu:
5.1 Pengenalan Perusahaan
b. Pengenalan mengenai kantor dan bagian–bagiannya.
c. Pengenalan kepada manajer perusahaan dan pegawai serta pembimbing lapangan.
d. Pemberitahuan mengenai aturan–aturan yang ada PT. PLN (Persero) ULP Lintau
e. Pengenalan tentang peralatan keamanan dan keselamatan kerja.
5.2 Survey Lapangan
Pada survey lapangan ini mahasiswa kerja praktik dibawa oleh pembimbing
lapangan untuk melihat kondisi dilapangan dan dijelaskan tentang alat-alat yang berkaitan
dengan judul kerja praktek dan bagaimana cara kerja dari pada masing-masing alat
tersebut.
5.3 Pengumpulan Data
Pengumpulan data-data pada kerja praktek ini di dapati dari berbagai cara, yaitu:
a. Pengamatan/penelitian dilapangan.
b. Pengumpulan data dari arsip–arsip perusahaan.
5.4 Analisa Data
Setelah mendapatkan data–data yang dibutuhkan maka selanjutnya menganalisa data
dengan pembimbing lapangan di PT. PLN (Persero) ULP Lintau.
5.5 Penyusunan Laporan
Setelah melakukan bimbingan kepada pembimbing dan semua data yang dibutuhkan
telah terkumpul maka selanjutnya melakukan penyusunan laporan sesuai dengan panduan
yang telah ditetapkan yaitu Panduan Kerja Praktek AC 04.
V-1
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Spesifikasi Meter Elektronik dari AMR PT. PLN (Persero) ULP Lintau
Perusahaan Listrik Negara (PLN) saat ini menerapkan meter elektronik yang dapat
melakukan pembacaan dan perekaman data listrik secara otomatis untuk para pelanggan
listrik skala industri khususnya daerah Lintau yang menggunakan sistem Automatic Meter
Reading (AMR). Sistem ini dapat memantau jumlah pemakaian daya listrik oleh pelanggan
skala industri dan dapat mengontrol langsung segala kegiatan yang berhubungan dengan
aktivitas meter elektronik dari kantor PLN, tanpa adanya petugas pembaca meteran datang
kerumah pelanggan. Dengan demikian keakuratan data pemakaian listrik oleh pelanggan
bisa terjamin.
Pengoperasian sistem Automatic Meter Reading (AMR) ini melakukan pembacaan
energi listrik dengan cara menurunkan terlebih dahulu tegangan listrik dari 40 kV menjadi
220 V menggunakan current transformer, kemudian tegangan dikonversikan menjadi data
digital pada mesin meteran agar dapat diukur dengan parameter pengukuran seperti daya,
energi, dan lain-lain. Setelah itu data digital dapat disimpan ke memori, ditampilkan lewat
LCD display, atau dikirimkan ke database PLN lewat modem. Berikut adalah data-data
dan spesifikasi dari meter elektronik dari AMR di PT. PLN (Persero) ULP Lintau:
Tabel 6.1 Spesifikasi Meter Elektronik PT. PLN (Persero) ULP Lintau.
Merk Wasion
Type iMeter310
Voltage 230/400V
Starting Current 0.1% lb
Current 5(80)A
Frequency 50 Hz
Burden Voltage Circuit < 10 VA/phase@Un(3 Phase)
Current Circuit < 0.5 VA/phase
Active Energy CI.1
Reactive Energy CI.2
Sapling Rate 2.5kHz
VI-1
Serial No 180101004404
Meter ID 04404
7 Segment digitals display 10x5 mm
Display Mode Auto and Manual Scroll
Indicator Phase break, current reversal, communication, battery
failure, energy flow direction, relay states and alarm.
Memory EEPROM 4 MB
Programmable Interval 1 to 60 minutes
Optical Probe IEC 62056021, DLMS COSEM
Sumber: PT. PLN (2010)
Pada gambar 6.1 dibawah dapat dilihat meter elektronik dari AMR yang dimiliki
pelanggan PT. PLN (Persero) ULP Lintau.
VI-2
6.2.1 Perangkat Keras (hardware)
1. Meter Elektronik atau ME
Meter elektronik merupakan alat ukur besaran-besaran listrik secara digital. Dalam
pengukuran dengan menggunakan meter elektronik ini pada PT. PLN (Persero) ULP
Lintau ini menggunakan berbagai jenis meter elektronik, salah satunya adalah merek
WASION iMeter310. Selain mengukur dan menampilkan hasilnya, meter elektronik juga
dapat menyimpan hasil pengukuran dalam memori internal. Sebelum dipakai untuk
melakukan pembacaan meteran listrik, maka meteran tersebut harus diberi data identitas
pelanggan dan password dimeterannya. Hal ini bertujuan untuk melindungi meter
elektronik dari hal yang tidak diinginkan. Adapun meter elektronik yang baik untuk
digunakan dalam pembacaan meteran listrik yaitu :
a. Tegangan pengukuran 57,7 Volt untuk Tegangan Menengah (TM) dan 230 Volt
untuk Tegangan Rendah (TR)
b. Tampilan atau display dari meter elektronik harus jelas dan mudah terbaca.
c. Kemampuan fitur dari meter elektronik dalam mengukur besaran listrik seperti
tegangan, arus, energi (aktif dan reaktif), faktor daya, dan mampu mengukur kedip
tegangan.
Berikut gambar meter elektronik WASION yang merupakan salah satu meter yang
digunakan PT. PLN (Persero) ULP Lintau.
2. Modem
VI-3
Modem yang digunakan di PT. PLN (Persero) ULP Lintau ini adalah modem GSM
(Global System for Mobile Comunication) merek WASION yang bekerja pada frekuensi
900 Mhz dan dipakai sebagai penghubung saluran komunikasi antara meter elektronik
dengan komputer. Dalam pemasangan modem pada meter elektronik bersifat internal atau
eksternal. Modem yang digunakan pada PT. PLN (Persero) ULP Lintau bersifat eksternal,
karena letaknya terpisah dari meteran dan sumber tegangannya dari luar. Sebelum dipakai,
modem GSM ini terlebih dahulu disambungkan ke bagian antena, ke bagian adaptor atau
tegangan DC, dan ke bagian kabel data dari meteran. Setelah semuanya tersambung maka
lampu LED akan menyala untuk mengindikasikan bahwa modem tersebut aktif dan bisa
digunakan sehingga data pengukuran dapat dibaca pada ruang kendali.
VI-4
6.2.2 Perangkat lunak (software)
Software AMR mempunyai fungsi utama untuk menyimpan data-data yang dibaca
dari meter elektronik ke dalam format/table database. Setiap meter elektronik mempunyai
softwarenya masing-masing. Software tersebut bersifat unik, hanya dapat dipakai oleh
meter yang bersangkutan seperti:
Tabel 6.1 Software meter elektronik
Merek meter Software Software
elektronik konfigurasi baca
EDMI Eziview Eziview
ELSTER PMU LRU
LANDYS & GYR MAP 120 MAP 110
ITRON AIMS Se@metris
WASION WPMS WISEAM
Sumber: PT. PLN (2014)
Namun ada juga software baca yang dapat membaca seluruh meter yang digunakan
seperti Deltawye, Castalia, Aisytem, dan AMICON. Software yang digunakan di PT. PLN
(Persero) ULP Lintau ini yaitu software AMICON yang berfungsi membaca, mengolah,
menghitung dan mengirimkan data stan pelanggan AMR ke Aplikasi Pelayanan Pelanggan
Terpusat.
METER ELEKTRONIK
VI-5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
1
Gambar 6.4 Instalasi dari meter elektronik
Sumber: PT. PLN (2014)
VI-6
Klem
(Sisi Skunder CT) Kabel
Kabel Ground (k) K Biru Test Blok (Ground) Meter Elektronik No: 1, 4, dan 7
Phase R R Merah Test Blok Arus (R) Meter Elektronik No. 3
Phase S S Kuning Test Blok Arus (S) Meter Elektronik No. 6
Phase T T Hitam Test Blok Arus (T) Meter Elektronik No. 9
Trafo Tegangan
(Sisi Skunder PT)
Phase R R Merah Fuse Kit (R) Test Blok Teg (R) – ME No. 2
Phase S S Kuning Fuse Kit (S) Test Blok Teg (S) – ME No. 5
Phase T T Hitam Fuse Kit (T) Test Blok Teg (T) – ME No. 8
Netral N Biru Test Blok Teg (N) Meter Elektronik No. 11
Sumber: PT. PLN (2014)
Gambar dibawah ini adalah pengerjaan instalasi meter elektronik AMR yang di
pasang dirumah pelaggan:
6.4 Sistem Kerja Autometic Meter Reading (AMR) dengan menggunakan media
komunikasi GSM
VI-7
Gambar 6.6 Sistem AMR komunikasi GSM
Sumber: PT. PLN (Persero) ULP Lintau (2018)
Dari gambar 6.6 dapat dijelaskan secara terperinci dari sistem kerja AMR GSM,
sebagai berikut:
1. Pemakaian energi listrik pelanggan yang terukur oleh KWH meter elektronik (AMR)
selain dapat dibaca langsung (visual) di tempat juga disimpan di memory yang
berada di KWH meter.
2. Pusat kontrol membuat penggilan penarikan data, dimana pusat kendali akan
mengirimkan informasi permintaan ke pengumpul data terkendali atau meter, dan
kemudian meter atau pengumpul data terkendali mengirimkan informasi data yang
diminta ke pusat kendali. Data yang dibaca merupakan data hasil pengukuran yang
direkam dan disimpan dalam memory meter, terdiri dari load profile atau historical,
dan event list. Penarikan data dikirim melalui modem yang terpasang ke front-end
dan terhubung dengan sistem jaringan telekomunikasi provinder selular.
3. Pembacaan data meter dengan menggunakan sistem komunikasi AMR dapat
dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang berupa loader (PC atau Laptop)
sebagai alat untuk menjalankan program penarikan data atau aplikasi pendukung
pembacaan meter elektronik jarak jauh. Program atau aplikasi pendukung yang di
gunakan pada PT. PLN (Persero) ULP Lintau adalah amicon, software Amicon akan
menampilkan pembacaan data yang ditarik langsung dari KWH meter AMR
pelanggan secara real time.
VI-8
AMICON merupakan sistem AMR PLN yang difungsikan sebagai sistem AMR
terpusat dan diimplementasikan di lingkungan PT. PLN (persero) ULP Lintau. AMICON
dibangun dan dikelola oleh PT. Indonesia ICON+ selaku anak perusahaan yang
bertanggung jawab terhadap pembangunan, operasional dan pemeliharaan sistem
AMICON. Aplikasi AMICON berbasis web dan terintegrasi dengan aplikasi existing
seperti Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T) dan Aplikasi Catat Meter Terpusat
(ACMT) sebagai aplikasi yang berfungsi mengolah, menghitung dan mengirimkan data
stan Pelanggan AMR ke Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat. Sehingga proses mulai
dari pembacaan sampai monitoring terhadap pelanggan dapat dilakukan dengan baik dan
dapat meningkatkan fleksibilitas, fungsionalitas, skalabilitas serta kemudahan operasional
pencatatan meter sehingga dapat mendukung kinerja dan meningkatkan SLA Pelayanan
Pelanggan PT PLN (Persero).
VI-9
ulang.
VI-10
Gambar 6.9 Tampilan Load Profile
Sumber: PT. PLN (2020)
3. Billing History
Billing History adalah penerbitan rekening listrik pelanggan, sistem billing
merupakan sistem yang mengatur dan mencatat segala transaksi yang terjadi. Jadi untuk
proses penerbitan rekening diperlukan berupa Stand Billing (kWh, kVarh).
VI-11
meter yang telah terpasang pada diagram phasor akan membaca tegangan dan arus yang
berasal dari ter minal tegangan RST dan arus RST dari KWH Meter.
VI-12
Dashboard 3 Days Offline adalah sejumlah pelanggan AMR yang mengalami
kegagalan komunikasi baik dari komunikasi modem maupun meter selama 3 hari berturut–
turut. Klik detail pada Dashboar 3 Days Offline.
VI-13
Gambar 6.15 Gagal baca harian
Sumber: PT. PLN (2020)
3. Gagal Baca EoB 3 Bulan Berturut
Sejumlah pelanggan AMR yang mengalami kegagalan komunikasi baik dari
komunikasi modem maupun meter dan gagal mendapatkan stan EoB Billing selama 3
Bulan berturut– turut. Hal ini juga untuk memastikan kemungkinan pelanggan AMR
tersebut sudah mutasi menjadi pelanggan bukan AMR. Untuk mendapatkan data
Pelanggan AMR yang gagal baca EoB 3 Bulan berturut dapat melalui email
helpdesk.amr@iconpln.co.id
4. Gagal baca EoB Billing Awal Bulan
Sejumlah pelanggan AMR yang mengalami kegagalan mendapatkan stan EoB
Billing pada tanggal 1 awal bulan. Data Pelanggan AMR yang gagal pada tanggal 1 awal
bulan selalu di kirim ke Unit UID/UIW.
VI-14
a. Untuk meningkatkan keberhasilan pastikan kabel data dan kabel modem tidak
mengalami induksi dari kabel tegangan baik In maupun Out.
b. Pastikan antena mengarah ke atas Karena antena di design untuk mengarah keatas
bukan direbahkan atau dibalik.
c. Pastikan antena masih lengkap, karena pernah ditemukan dilapangan yang tinggal
hanya kabel antena saja
d. Sewaktu pemeriksaan modem pastikan kualitas sinyal > 13 point CSQ.
e. Kalau kualitas sinyal < 13 point lakukan penggeseran posisi antena.
f. Pastikan Kabel dari modem ke meter sudah sesuai dengan konfigurasi meter,
karena posisi RX, TX dan GND di sisi meter masih belum standart sehingga kita
harus memperhatikan posisi RX, TX dan GND tersebut.
3. Pemeriksaan SIM Card
a. Dalam kasus ini pastikan kalau SIM Card masih dalam keadaan aktif serta masih
ada kuota data, karena permasalahan tersebut bisa mengakibat tingkat
keberhasilan baca menurun.
b. Perhatikan fisik SIM Card terutama di bagian chip tidak ada bercak/noda karat
c. Pastikan Settingan User, Password, Rumus, IP, Port, Physical Address, Logical
Address, Authentification Level, User Verifikasi dan Password Verifikasi sudah
sesuai dengan masing-masing meter
VI-15
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PT.
PLN (Persero) ULP Lintau adalah:
1. Sistem Automatic Meter Reading (AMR) merupakan salah satu hasil
perkembangan teknologi yang berfungsi mengawasi, mengontrol, dan melakukan
pengambilan data penggunaan energi listrik dari pelanggan secara jarak jauh.
2. Dengan adanya sistem AMR pencatatan angka KWH meter elektronik lebih
akurat, mempercepat pembuatan rekening, dan memaksimalkan pendapatan
KWH.
3. Sistem AMR di PT. PLN terbagi atas tiga kriteria yaitu:
a. Sistem AMR TM (Tegangan Menengah) diperuntukan untuk pengukuran
energi listrik di pelanggan dengan daya > 200 KVA.
b. Sistem AMR TR (Tengangan Rendah) diperuntukan untuk pengukuran energi
listrik dipelanggan dengan daya 53 KVA sampai dengan 197 KVA.
c. Sistem AMR TR PLC (Power Line Carrier) diperuntukan energi listrik di
pelanggan dengan daya mulai 450 VA sampai dengan 197 KVA, sarana
komunikasinya melalui jaringan tegangan listrik 220 V.
7.2 Saran
1. Sering terjadi kegagalan komunikasi akibat sinyal GSM terputus. Hal ini sangat
menghambat proses pengambilan data pada meter elektronik. Oleh karena itu
harus dicari provinder yang bisa menjadi mitra kerja PLN untuk membuat suatu
sistem jaringan komunikasi khusus agar kegagalan komunikasi dapat
ditanggulangi.
2. Harga meteran elektronik serta biaya pemasangan yang masih tergolong mahal,
hal ini membuat sistem AMR belum bisa diterapkan kesemua pelanggan listrik
PT. PLN (Persero) ULP Lintau. Oleh karena itu, harus dicari jenis meteran
elektronik yang harganya lebih terjangkau.
VI-1
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PT.
PLN (Persero) ULP Lintau adalah:
1. Sistem Automatic Meter Reading (AMR) merupakan salah satu hasil
perkembangan teknologi yang berfungsi mengawasi, mengontrol, dan melakukan
pengambilan data penggunaan energi listrik dari pelanggan secara jarak jauh.
2. Dengan adanya sistem AMR pencatatan angka KWH meter elektronik lebih
akurat, mempercepat pembuatan rekening, dan memaksimalkan pendapatan
KWH.
3. Sistem AMR di PT. PLN terbagi atas tiga kriteria yaitu:
a. Sistem AMR TM (Tegangan Menengah) diperuntukan untuk pengukuran
energi listrik di pelanggan dengan daya > 200 KVA.
b. Sistem AMR TR (Tengangan Rendah) diperuntukan untuk pengukuran energi
listrik dipelanggan dengan daya 53 KVA sampai dengan 197 KVA.
c. Sistem AMR TR PLC (Power Line Carrier) diperuntukan energi listrik di
pelanggan dengan daya mulai 450 VA sampai dengan 197 KVA, sarana
komunikasinya melalui jaringan tegangan listrik 220 V.
7.2 Saran
1. Sering terjadi kegagalan komunikasi akibat sinyal GSM terputus. Hal ini sangat
menghambat proses pengambilan data pada meter elektronik. Oleh karena itu
harus dicari provinder yang bisa menjadi mitra kerja PLN untuk membuat suatu
sistem jaringan komunikasi khusus agar kegagalan komunikasi dapat
ditanggulangi.
2. Harga meteran elektronik serta biaya pemasangan yang masih tergolong mahal,
hal ini membuat sistem AMR belum bisa diterapkan kesemua pelanggan listrik
PT. PLN (Persero) ULP Lintau. Oleh karena itu, harus dicari jenis meteran
elektronik yang harganya lebih terjangkau.
VII-1
DAFTAR PUSTAKA
Haris, Mohamad Husnul. 2018. Sistem Automatic Meter Reading (AMR). Mataram:
Universitas Mataram.
PT. Indonesia Comnets Plus. 2019. Aplikasi AMR Terpusat. Jakarta Selatan: PT. Indonesia
Comnets Plus.
PT. PLN (Persero). 2019. Evaluasi Imlementasi AMICON. Jakarta: PT. PLN (Persero).
PT. PLN (Persero). 2019. FGD Aplikasi AMR Terpusat. Jakarta: PT. PLN (Persero).