Disusurı oleh.
1 Kelornpok Pembakı,ıan Ridang Dis’tr ibusi
dengan surat kepuMsan Direksi P‹•
sahaan Umuı‹ı ListriR Negara ho.:
027/DIR/83 tanggal J April 1983
Diterbitkan oleh:
DEPARTEMEN PERTAMBAniGAN DAN ENE.P.I ‹’
Perusahaan Umum Listrik Negara
31. Trunojoyo Blok M 1/135 Kebayoran Baru
J98J.
SPLN 5f: 1985
DAFTAR ISI
Halaman
Pendahuluan ..................................................................................... V
- iv-
SPLN 5f: 1985
DISTRIBUSI 20 KV DAKi 6 KV
SpesifikiRsi irıi meng!ü l“etikan tingkat kea.•ıda1an beberapa sistem distrlbusi, ; aitti.
1. SUTM sistemi raclial t6 atau 20 kV);
2. SUTö l sistem ı adial ciengan sata F°SO 'POlTırıtus Se1‹si Otu rrıatik) atau PBO
(Pem utus tleban Otorr atik) di ten ah-tengah (29 kV);
3. SKTM sist.em spindel î20 kV):
0. SKT M sistem spindel (2J I‹V) den.gan £'I*JU (Pusat Perı¿atur J<ringan Dis-
tribusi);
5. SKTM sistem spot network (20 DV/Tegan6an R endah).
Dari kelima sistem tersebu’t di atas dapat dikembangkan bebeı .pa variasi antara
lain:
1. Sistem Loop sebagai variasi dari sistem no. 1 atau atan 2;
2. Sistem Tie Line sebagai variasi dari sistem no. 1 dan 2;
3. Sistem Gugus sebagai variasi dari sistem no. 3.
Uraian ini dilaksanakan dengan mengadakan beberapa asumsi. Hasil uraian ter-
sebut dapat dilihat pada Tabel II.
Pasal Tiga menjelaskan definisi dari istilah-istiiah yang penting untuk uraian
keandalan, yang tidak saja menguraikan tingkat keandalan sistem distribusi, te-
tapi juga menguraikan keandalan pada umumnya.
Walaupun SKTM sistem spot network memiliki keandalan yang paling tinggi, te-
tapi sistem ini tidak direkomendasikan pemakaiannya di Indonesia mengingat:
a. keandalan setinggi itu tidak/belum diperluk•an;
b. untuk meningkatkan keandalan pelayanan konsumen dapa t menggunakan pem-
bangkit darurat.
Sebagai contoh, tempat-tempat banyak orang berkıırrıpul, perlu ada suplai atau
pembangkit darurat a.1. untuk:
- penerangan darurat;
- 1’ıft.
- v -
DBTRIBUSI 20 KY DA& 6 EY
1. Runng I.ingkup
Standar ini diınaksudkan untıak rrı«•rıje1as.karı dan menr rap!:an tingkat kearı-
dalan sistem dis tribusi tenaga 1is*r il‹.
2. Tujuan
Tujuannya ialah untuk memberikan pegangan yang ter arala dalam menilai
penampilan dan menentukan tingkat keandalan dari sistem distribus dan juga
sebagai tolok ukur terhadap kemajuan atau menentukan proyeksi yang akan
dicapai PLN.
Dasar Pertimbangan
M‹.tu Pelayanan
Mutu pelayanan antara lain tergantung dari lamanya pemadaman dan
kerapnya pemadaman yang terjadi.
s. Laporan Gangguan
Untuk memenuhi mutu pelayanan sebaga. mana tercantum pada Ayat 3 dan 4,
maka diperlukan data atau laporan tentang sebab-sebab emadaman ’ter -
sebut.
SPLN 5f: 1f85
1.3 Menyusun data penyebab gangguan dan pemadaman yang terjadi (la-
manya, frekuensi, jenis) sebagai bahan untuk perencanaan sistem dengan
keandalan pelayanan yang lebih baik pada waktu yang akan datang.
Pasal Tlga
Oefinlsl
7. Keluar (Outage)
Keadaan dimana suatu komponen tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya, diakibatkan karena beberapa peristiwa yang berhubungan dengan
komponen tersebut.
Suatu keluar dapat atau tidak dapat menyebabkan pemadaman, hal ini ma-
s:: .-•ergantung pada konfigurasi dari sistem.
- 2 -
SPLN 59: 1f85
- 3
-
SPLN 99• 1f85 _
Pasal Empat
Indeks Keandalan
pemadaman
tahun
Indeks keandalan ini dapat juga dihitung dari angka keluar komponen yang
menyebabkan pemadaman.
n
pemadaman
i tahun
= angka keluar korriponen yang menyebabkan pemadaman
(indeks dari komponen)
panjang penyularig atau unit komponen
= jumlah konsumen per unit yang mengalanii pemadaman
banyaknya komponen yang keluar yang menyebabkan pema
daman.
c,t,
i=1
N
-
-
SPLN 59: 1f8J
Indeks keandalan lni ciapat juga dihitung dat i angka keluar komponen yang
menyebabkan pemadaman dan waktu pemulihan pelayanan.
d m
jam
i = 1 i= ı tahun
- 6 -
SPLN 59: 1f8J
- 7-
Tabel "I
Contofi PaË tii Operasi kerja dan P‹ .‹•uJiłiar• Pelaş'ar›ri
pengfiantar i.,.'i“a
G Waktu yang
pada kabel bar ah rat Uh
5PLN 5f• 1985
Tabel III
Contob Taktu Operasi Kerja dan Pemulihan Pelayanan
Untuk 5istem Spin‹tle Dengan Pusat Pengaturan 3aringan Distriinisi
- 9-
- 10 -
(kosong)
SPLN 59: 198J
LAWPIRANA
KOMFIGURASI SISTfiM
1 Sistem Radial
G. I.
üD 2
GD20 GD 2
GD 1L GD 16 GD 17GD 19
GD 8
PHT
GD 5
PHTGD 1
GD 2
5PLN 59° 1985
GD 1 ŠD 3 GD 5
C.H
PN T 1
GD 4 GD 6 *’ *1 PHT 2
EDE CADA
PNT 3
GD 3 GD4 SUTM /
SKTM
PM]
GDEGD7
SKTM
GDE GD J0
GD8
SKTN
-12 -
SPLN 59: 1985
T £ +TS
PHT 2 PHT1
GD ?2
G5 31
GD 29
GD 17
TC r TS
GD15
GD14
GD 4
PNT 1 PNT 3
TC + TS + TH
G. H .
TC = Tele Control PMT = Pemutus
TS = Tele Signal GI = Gardu Induk
TM = Tele Metering GD = Gardu Distribusi
DCC = Distribution Control Centre
-13-
SPLN 59: 1985
PH T 1
SB
TDj TD
D¿ TD
6 NP NP
19 t 32
1 y 3 15 16
- 14 -
SPLN J9: 1f8J
LAMPIRV - B
CONTOH MEHGHITUHG IHDEKS
(1) Frekuensl Pemadaman Rata-Ra$a
(2) Lama Pemadaman Rata-Rata
f = C XX
pemadaman
İİİ
tahun
dimana: = jumlah konsumen per unit yang merıgalami pemadaman
x. = panjang penyulang ata:' unıt komponen
= angka keluar kornponerı yang menyebabkar› perr›adaman.
1.1 Sistem radial
Sistem radial seperti Gambar 1, Lampiran A mempilnyai:
- jenis dan jumlah komponen (X ); dan
- angka keluar komponen (XJ) (dari Tabel I);
seperti tercantum pada kolom (b), (c) dan (d) daftar di bawah ini.
Untuk mencari besarnya C. (yakni berapa bagian dari sistem yang me-
ngalami pemadaman apabila salah satu komponennya menga1am’ı gang-
guan/keluar), setiap komponen perlu dianalisa sebagai berikut:
(1) Apabila pemutus keluar, maka seluruh sistem akan padam; C — 1.
İ
(2) Apabila SUTM mengalami gangguan, misalnya karena hubung-pendek,
maka seluruh sistem akan pada ; C =1.
2
- 15 -
SPLN 5": 1985
(3) Apabila salah satu trafo distribusi keluar, inisalnya karena hu-
bung-pendek, maka sistem yang padam hanya 1/32 unit; C$= 1/32.
(0) Apabila salah satu rel TR keluar, make sistem yang padam hanya
1/32 unit; Cl= 1/32.
- 16 -
SPLN 59: 1985
1.1 Untuk sistem spindel dengan PP3D, Gambar 7, Lampiran A, akan diper-
oleh jumlah pemadaman per tahun yang sama dengan contoh 1.3..
- 17 -
SPLN J9: 1985
* ika pan jang SKTM = 16 km, m ' a jumlah pemadaman per tahun =
. 199 kal i per tahun.
- 18 -
5PLN 59: 1$$5
d x.i x.
i= 1
dimana: X , X
C C dan C ó J seperti contoh 1.
t. . = waktu yang diper lukan dalam langkah demi langkah
operasi kerja pemulihan pelayanan (tercan tum pada
Tabel II ataii Tabel III).
- 19 -
SPLN 59: í98] „.
*) Pulang perg i.
*b Rata-rata dari gardu ke gardu; ada 32 gardu.
kadi, waktu larna pemadaman = jumlah nilai tercantum pada kolom (e) =
0.002 + 20.992 + 0.05 0.01 = 21.090 jam/tahun.
23 F = 3 1.6*3
2V SUTM II 0.8 A = 0.5 0.8*0.5(2) qq)
(8 km) B = 0.16 0.8*0.16*16*0.5
F=3
31 PBO 0.005 A = 0.5
32 B = 0.16 0.005*0. 16(16)
3a I = 10 0.005*10
‹f Trafo 0.00J 0.005*l 0
K = 10
distribusi
51 R el TR 0.001 hS = 10
0.00 l*10
*I P .an g per(;i
*°) R a te- ra ia hari gardu ke gardu; 16 gardu
*••) PBO c. :e a,ah; 16 gardu.
20
5PLN ?9: I98J
i ,
(a) i (b) (c) (d1 ” _ (I)“ "”" ”""“
11 Pemutus 0.G04 A = 0.5
0.B^04*í0. 83+0.°u$3 -0. ’)
12 5K T Xi 1.12 C = 0.083 1.12a(0. J+ 0. i 6* i /*?.
21 A = 0.5
+0.5
31 B = 0.16 0.003*(o.s+0.1à*32* . 5
32 Pern isah 0.J03 A = 0.5 B = +J. 16 I — 10
33 +ú.ü+10)
A = 0.J
El 0.06ó*Í0. J+S.16*32*I.ó -‹
42 Terminal kabel B = 0.16
0.J+0.1)
51
61
Traïo distribiisi Rel TR 0.005
0.001
- 21 -
SPLN 59: 1985
— 22 —
SPLN 59: l98J
- 23 -
RAL€T PLN 59 : 1985
Seharusnya:
n
i « o madaman
tahun
i -
1
dimana: = angka keluar komponen yang menyebabkan pemadaman
(indeks dari komponen)
- 24 -
(Kosong)
SPLN 59: 1985
LAMPIRANC
FR EK UENSI DAN LA f‹.’iA PEMADA .°.
C 1 - FR EK UENSI PE IZADAF3 P N R ¥T.5-U. ’.? ‘
- 25 -
LAMPIRAfJ D
INDEKS KEANDALA FI DARI BEBERAPA SISTEM DISTR IBUSI
(O
Sistem O) d (%)
1. SUTM Sistem R adial 267 083
2. SI3T M Sistem R adial dengan mengguna 261 290
kan pemisah otorna tis di tengah-tengah
3. 3KT M Sistem Spindel 100 100
4. SKTM Sistem Spindel dengan 100 76
pusat pengatur jaringan distribusi
J. Saluran kabel sistem spot network 0.83 0.29
- 26 -