Anda di halaman 1dari 15

Panel Listrik – Pengertian, Fungsi, Tujuan,

Jenis, Komponen & Perawatan – Untuk pembahasan kali ini kami akan
mengulas mengenai Panel Listrik yang dimana dalam hal ini meliputi
pengertian, fungsi, tujuan, jenis, komponen dan perawatan, nah agar lebih
dapat memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Pengertian Panel Listrik


Baca Cepat  tampilkan 
Panel listrik adalah suatu benda berbentuk kubus dengan berbagai ukuran
ataupun bervariasi dengan sebelah sisi dibuat lubang selebar hampir sama
dengan belakangnya, dan nantinya di baut penutup seperti daun pintu agar
bisa dibuka dan ditutup, dan didalam panel tersebut terdapat papan yang
dikaitkan dengan sisi belakang pintu di pakai baut yang nantinya papan
tersebut dapat dilepas dan dipasang kembali.

Pada umumnya panel listrik adalah terbuat dari plat besi dengan ketebalan
0,5 – 1 mm. Biasanya disesuaikan dengan ukuran atau besarnya panel, dan
nantinya papan tersebut yang akan digunakan tempat pemasangan
komponen-komponen listrik.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Gelombang Radio Adalah
Fungsi Panel Listrik
Fungsi dari panel listrik adalah untuk menempatkan komponen listrik sebagai
pendukung dari mesin-mesin listrik agar bisa beroperasi  sesuai dengan
prinsip kerja dari mesin listrik itu sendiri. Untuk mengamankan komponen
listrik supaya terlindungi dari pengaruh di sekelilingnya. Untuk menata
komponen atau rangkaian listrik agar terlihat rapi dan aman.

Tujuan Panel Listrik


Tujuan dibuat panel adalah agar memudahkan dalam pengoperasian mesin-
mesin listrik dan sebagai indikator mesin ketika mesin itu beroperasi maupun
sedang beroperasi. Itu dapat dilihat pada indikator yang terpasang di panel
tersebut.

Jenis-Jenis Panel Listrik


Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis panel listrik, terdiri atas:

1. Berdasarkan Jenis Bahannya


Berdasarkan bahannya panel listrik dibagi 2 yaitu:

1. Panel Box Besi


Jenis panel berbahan dari logam yaitu besi plat atau baja tuang yang dibentuk
dengan cara press/

2. Panel Box Plastic


Jenis panel berbahan dari plastic, umumnya dari plastic berjenis HDPE
karena sifatnya yang kuat, keras dan tahan lama terhadap suhu tinggi.

2. Berdasarkan Jenis Tipenya


Berdasarkan tipenya panel listrik dibagi 3 yaitu:

 Wall Mounting
Tipe panel yang ditempelkan pada dinding biasanya digunakan untuk panel-
panel lighting, lift, gas dan mempunyai ukuran kecil yaitu :
700 x 500 x 200 Mm, 800 x 600 x 200 Mm dan 700 x 800 x 200 Mm.

 Free Standing
Tipe panel yang konstruksinya lebih tinggi, panjang dan lebar dibandingkan,
umumnya ukurannya 2200 x 1600 x 600 Mm.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Transpor Aktif

 Switch Gear { Panel Tegangan Menengah }


Adalah jenis panel menengah yang mendistribusikan energy listrik ke panel-
panel lebih kecil kapasitasnya melalui trafo tegangan yang digunakan mulai
ari 3,3 KV, 6,6 KV, 20 KV dan 24 KV. Panel tipe ini bukan pensupply beban
akhir hanya sebagai pemutus dan pembagi beban.

3. Berdasarkan Jenis Penggunaannya


Berdasarkan penggunaannya, terbagi beberapa jenis, yaitu:
1. MVMDP (Medium Voltage Main Distribution Panel) 
Panel ini berfungsi sebagai pemutus, pemisah dan menyalurkan tenaga
listrik/tegangan sebesar 20kv (20.000 volt)  dari panel/gardu PLN,  kemudian
didistribusikan ke Step Down Transformer untuk diturunkan tegangan
menengah menjadi tegangan rendah sebelum di diteruskan ke panel LVMDP.

2. Panel LVMDP {Low Voltage Main Distribution Panel} /


Panel Utama Tegangan Rendah
Adalah panel yang berfungsi sebagai pemutus, pengaman bagi feeder dan
menerima daya listrik dari trafo untuk selanjutnya didistribusikan ke panel-
panel distribusi tegangan rendah. Didalamnya berisi peralatan pengaman,
distribusi dan alat-alat ukur.

3. Panel LVSDP {Low Voltage Sub Distribution Panel}


Adalah panel yang berfungsi mendistribusikan tenaga listrik dari Panel
LVMDP menuju panel lokal atau ke beban listrik/peralatan elektrikal seperti
lampu, stop kontak, AC, Motor Listrik dan lain-lain.

4. Berdasarkan Fungsi Kontrolnya


Berdasarkan fungsi kontrolnya panel listrik dibagi 5 yaitu:

a) Panel Kontrol Genset


Panel Listrik Kontrol Genset dibagi 4 yaitu:
 Panel ATS { Automatic Transfer Swicth }

Panel yang fungsinya menghubungkan atau memasukan energi listrik secara


otomatis yang bersumber dari Genset atau sumber backup lainnya untuk
menggantikan energi listrik utama dari PLN yang mati/gagal.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Siklus Karbon

 Panel AMF { Automatic Main Failure }

            Panel yang fungsinya mengoperasikan atau menyalakan Genset


secara otomatis ketika sumber energi listrik utama {PLN} mati/gagal.

 Panel ATS – AMF

Panel yang fungsinya mengoperasikan atau menyalakan Genset secara


otomatis ketika sumber energi listrik utama {PLN} mati/gagal dan secara
otomatis menghubungkan atau memasukan energi listrik yang bersumber dari
Genset atau sumber backup lainnya untuk menggantikan energi listrik utama
dari PLN yang mati/gagal.

 Panel Sinkronisasi

Panel yang berfungsi untuk mengoperasikan/penggabungan 2 sumber listrik


atau lebih yang bekerja secara pararel untuk memperoleh suatu sumber listrik
yang lebih besar yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan beban listrik.
Panel ini men-sinkronkan fasa, tegangan dan frekuensi.

b) Panel Kontrol Motor


Panel kontrol motor dibagi 4, yaitu:
1. Panel Motor DOL

Panel yang fungsinya sebagai panel control penghasutan motor-motor listrik


dengan langsung menghubungkan dan memutuskan motor dengan sumber
tenaga listrik melalui peralatan listrik MCB dan Kontraktor Listrik.

2. Panel Motor Star Delta

Panel yang fungsinya sebagai soft stater pada starting beban motor-motor


listrik, dengan cara menghubungkan star/delta lonjakan arus listrik yang
terlalu tingggi bias dihindari.

3. Panel MCC

Panel yang fungsinya untuk aplikasi pusat pengontrolan beberapa kumpulan


motor-motor listrik pada industri dalam satu panel secara manual maupun
otomatis. Secara otomatis adalah pengendalian jarak jauh menggunkan PLC
atau DCS pada runag control sedangkan manual adalah pengaktifan motor
dilakukan langsung dari MCB yang ada di MCC.

4. Panel VSD

Panel yang fungsinya untuk mengoperasikan Motor Induksi dengan inverter


yang menggunakan frekuensi tegangan masuk untuk mengatur speed motor
sehingga efisiensi lebih tinggi dan losses dapat ditekan.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Planet Neptunus

c) Panel Kontrol Faktor Daya


Panel yang fungsinya untuk mengoptimalkan tenaga listrik denga cara
memperbaiki factor daya { cos phi } atau KVAR menjadi lebih baik mendekati
0,99 – 1 atau nilai yang diinginkan. Sehingga dapat menghemat tagihan listrik
dan terhindar dari denda PLN.

Komponen Panel Listrik


Berikut ini terdapat beberapa komponen panel listrik, terdiri atas:

1. MCCB (moulded case circuit breaker)

MCCB merupakan sebuahalat yang berfungsi sebagai pemutus dan


penghubung aliran listrik 3 fasa. Selain itu mccb juga berfungsi sebagai alat
pengaman pembatas besaran pemakaian listrik tersebut. Mccb dapat trip,
turun, atau bahasa lainyan gejepret bila terdapat konsleting ataupun
kelebihan pemakaian pada aliran listrik tersebut. Bila mccb tersebut sudah trip
kita dapat menaikan atau menormalkanya kembali dengan cara di turunkan
dulu tuasnya hingga sampai bawah mentok dan kita tekan keatas lagi hingga
mentok tuasnya.

2. BUS BAR
Bus bar merupakan sebuah plat yang terbuat dari kuningan yang berfungsi
sebagai terminal konekan kabel arus pembagi. Bus bar lah yang menjadi alat
pembagi aliran dari sumber listrik menuju titik-titik yang membutuhkan
konsumsi listrik.

3. MAGNETIC KONTAKTOR

Magnetik kontaktor merupakan suatu komponen yang dapat memutuskan dan


menghubungkan suatu aliran listrik 3 fasa. Kontaktor ini bekerja dengan koil
yang berada disampingnya sehingga kontaktor dapat bekerja memutuskan
dan menghubungkan suatu aliran listrik.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Planet Bumi

4. MCB (miniature circuit breaker)


Mcb merupakan suatu komponen yang berfungsi sebagai pemutus dan
penghubung suatu aliran listrik 1 fasa. Mcb ini akan memutuskan aliran listrik
secara otomatis apabila terdapat short atau konslet pada jalur instalasi listrik
dan bila pemakaian listrik melebihi batas dari mcb tersebut.

5. PILOT LAMP

Pilot lamp merupakan suatu lampu indikasi (indikator lamp) yang berfungsi
sebagai tanda adanya arus listrik yang mengalir pada panel listrik tersebut.
Pilot lamp akan menyala bila terdapat arus listrik yang masuk pada panel
listrik tersebut.

Pilot lamp ini di konek lansung pada incoming aliran listrik pertama masuk
pada panel dengan media pengaman yaitu fuse untuk mencegah adanya
konsletin listrik.

Berikut adalah kode warna lampu pada pilot lamp tersebut :

 lampu berwarna kuning merupakan fasa R


 lampu berwarna merah merupakan fasa S
 lampu berwarna hijau merupakan fasa T
6. AMPERE METER

Ampere meter pada panel listrik berfungsi sebagai alat ukur dari besaran
pemakaian yang digunakan dalam panel listrik tersebut dalam satuan
AMPERE.

7. VOLT METER

Volt meter pada panel listrik berfungsi sebagai alat ukur dari besaran
tegangan yang tersedia pada panel listrik tersebut. Biasanya untuk besaran
listrik 1 fasa yaitu berkisaran 220v – 240v dan untuk besaran tegangan listrik
3 fasa yaitu berkisar 380v – 400v.

8. FREQUENCY METER
Frequency meter merupakan sebuah alat ukur yang berfungsi sebagai alat
pembaca besaran frequency yang ada pada panel listrik tersebut. Biasanya
besaran frequency yang normal adalah sebesar 50 Hz.

9. SELEKTOR SWITCH VOLTMETER

Selektor switch volt meter merupakan suatu komponen yang berfungsi


sebagai alat pemilih atau switch pengukur besaran tegangan listrik 3 fasa dan
1 fasa yang ingin kita ukur. Cara penggunaanya hanya tinggal dipindahkan
saja selektornya kekiri atau kekanan sehingga besaran tegangan pada
display volt meter berubah, sesuai dengan fasa mana yang ingin kita ukur.

 Untuk pengukuran 1 fasa : RN,SN, DAN TN


 Untuk pengukuran 3 fasa : RS, ST, DAN TR

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Rumus Daya Listrik

10. EMERGENCY STOP

Emergency stop merupakan sebuah komponen yang berfungsi sebagai


pemutus aliran listrik pada keadaan darurat. Untuk penggunaanya dalam
keadaan darurat cukup di tekan saja maka aliran listrik akan otomatis
terputus. Untuk menormalkanya kembali kita cukup memutarkanya saja
kearah kanan atau searah jarum jam.

10. Push Button

Push Button adalah komponen penting berada pada panel listrik, fungsi dari
push button ini adalah untuk menghubungkan arus jika ditombol akan
nyambung N/O ( Normaly Open), biasanya push button ini berwana hijau.Jika
ditombol lepas atau N/C (Normaly Close) maka tegangan akan lepas, push
button ini biasanya identik dengan warna merah.

11. Kontaktor 3 Phase atau 1 Phase

Pengertian Fungsi dan Wiring Dari Kontaktor bisa disebut Magnetic Contactor
karena prinsip kerja dari kontaktor tersebut menggunakan medan magnet
yang timbul oleh arus listrik yang didalam kontaktor tersebut ada sebuah
kumparan untuk menjadi magnet karena dialiri oleh arus listrik.
Kontaktor menimbul kan magnet yang bisa disebut Coil yang menarik kontak-
kontak NO (Normaly Open) menjadi NC (Normaly Close) bahasa indonesia
menutup.

12. TOR (Thermal Overload Relay)

Thermal Overload Relay (TOR) adalah sebuah alat elektronik untuk


mengamankan beban lebih Overload bedasarkan suhu Thermal yang
mempunyai relay untuk memutuskan sebuah rangkaian kontrol seperti direct
online dan start delta untuk mengoperasikanya biasanya hanya menggunakan
push button Start / Stop.

Thermal Overload Relay bekerja saat suhu pada dalam TOR tersebut
terpenuhi, jadi TOR ini terdapat sebuah settingan berapa maksimum amper
untuk melakukan trip jika ampere tersebut sudah terpenuhi. Didalam TOR
tersebut ada sebuah Bimetal Element yang menjadi panas saat ampere
beban sudah melebihi ampere settingan TOR.

Mangkanya disebut Thermal yaitu suhu, gampangnya seperti kabel yang


hanya mampu dilewati arus 5A tetapi bebanya 10A maka kabel tersebut akan
panas. seperti halnya TOR ini prinsip kerjanya sama tetapi bedanya ketika
suhu tersebut terpenuhi maka akan menggerakan sebuah coil untuk menutup
atau membuka kontak yang ada di TOR tersebut.
13. Programmable Logic Control (PLC)

PLC (Programmabel Logic Control) adalah perangkat yang dibuat untuk


menggantikan sirkuit relay sekuensial yang diperlukan untuk kontrol alat
berat. PLC bekerja dengan melihat inputnya dan tergantung pada
keadaannya, menyalakan / mematikan outputnya. Pengguna memasuki suatu
program, biasanya melalui software, yang memberikan hasil yang diinginkan.

14. CT (Current Transformator)


Berfungsi untuk mengukur arus yang lewat dan mengirimkan nilai arus ke
Ampere meter.

Tujuh poin di atas adalah bagian-bagian penting dari panel listrik dan harus
selalu dijaga agar tidak rusak dan menyebabkan kebakaran.

15. ACB (Air Circuit Breaker)


ACB adalah pemutus atau penghubung secara manual atau otomatis. ACB
adalah bagian utama dalam panel listrik dan terletak pada Main Distribution
Panel (MDP), biasanya untuk memutuskan rangkaian listrik yang mempunyai
arus besar. ACB yang digunakan secara manual menggunakan tombol Open
atau Close. ACB dilengkapi dengan UVT (Under Voltage Trip) untuk
memutuskan tegangan apabila tidak ada tegangan masuk atau tegangan
yang masuk sangat rendah.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan :  Listrik Statis
Perawatan Panel Listik
Perawatan panel meliputi antara lain :

 Perawatan dari kotoran, debu dan serangga 1 bulan sekali karena debu
kotoran atau sampah dari logam maupun serangga dapat
mengakibatkan konsleting.
 Jagalah selalu kondisi dari suhu yang lembab, karena lembab yang
diakibatkan air, minyak maupun oli juga bisa mengakibatkan karat dari
kontak listrik dan mengurangi kinerja komponen listrik intinya selalu
kondisikan panel dalam kondisi kering 1 bulan dilakukan.
 Perawatan kontaktor di lakukan 6 bulan sekali karena kontak-kontak
yang terdapat di dalam kontaktor akan mengalami pengikisan akibat
disaat kerja terjadi gesekan ataupun loncatan arus harus diampals
supaya rata lagi bersih gunakan selalu kontak cleaner.
 Perawatan kekencangan baud kontak dilakukan 6 bulan sekali. Kontak
baud yang dialiri listrik disini akan timbul panas dan mengalami
pemuaian bisa jadi tidak kencang dan apabila sudah tidak kencang dan
mengurangi kinerja kontak bisa berakibat lelehnya komponen akibat
panas.
 Apabila terjadi penambahan jaringan selalu usahakan aspek kerapian
dan aman.

Demikianlah pembahasan mengenai Panel Listrik – Pengertian, Fungsi, Tujuan,


Jenis, Komponen & Perawatan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat
menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak
atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Anda mungkin juga menyukai