Koordinasi Recloser Dengan FCO( Fuse Cut Out) Sebagai Pengaman Terhadap
Gangguan Arus Lebih Pada Penyulang Dengan 1 Fasa Di Gardu Induk Sanggrahan
Magelang
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari koordinasi proteksi pada jaringan distribusi
tenaga listrik. Koordinasi ini memiliki peranan yang sangat penting guna keandalan
dan kontinuitas serta keamanan penyaluran tenaga listrik, terutama pada bagian
ujungbebandan percabangan satu fasa. Koordinasi antar pengaman pada jaringan
distribusi harus sesuai dengan standar yang telah di tetapkanoleh PT.PLN
(Persero).Pada daerah percabangan satu fasa terdapat pengaman terhadap adanya arus
gangguan yang mungkin terjadi yaitu Fuse Cut Out (FCO).Recloser berfungsi sebagai
pengamansetelah PMT yang biasanya di letakkanpadazonaduaatautiga.Recloser
sendiri dapat pengenal arus gangguan hubung singkat bahkan terhadap arus gangguan
hubung singkat yang sangat kecil, untuk itu perlu diperhatikan koordinasi antar
recloser dengan FCO (Fuse Cut Out) agar kerja dari kedua pengaman ini dapat
bekerja dengan baik dan menghindari kegagalan koordinasi pada jalur percabangan
satu fasa,sehingga daerah pemadaman dapat dikurangi .Metode yang digunakan adalah
survey lapangan dan simulasi data dengan menggunakan program e-tap 12.6. Daerah
sampel yang di ambil adalah gardu induk Sanggrahan ,kota Magelang. Hasil yang
diperoleh ternyata bahwa dengan menggunakan program e-tap 12.6 sebagai simulasi
data , menghasilkan tingkat kesamaan yang tinggi, artinya perhitungan secara manual
dengan menggunakan program e-tap 12.6 sangat signifikan mendekati sama.
Kata kunci : Proteksi, Recloser, koordinasi, e-tap 12.6
ISBN: 979-26-0280-1
216 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
ISBN: 979-26-0280-1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 217
d) Parameter =Di isi berdasarkan jenis dan jaringan, langkah selanjutnya adalah
ukuran kanel yang di gunakan dengan mensimulasikan gangguan hubung singkat satu
ketentuan: Jaringan Tiga Fasa = fasa ketanah agar dapat melihat arus hubung
AAAC 240 mm2 dan Jaringan Satu Fasa= singkat yang lewat dan membandingkan
AAAC 70 mm2 dengan hasil perhitungna secara manual.
e) Configuration terdiri dari Height= 13 m Tabel 1 Arus hubung singkat menggunakan
dan Spacing =0.6 m. ETAP dan Manual
PANJANG ETAP MANUAL
4. Impedance JAR (%) A A
Impedansi urutan positif, negatif, dan nol
pada penghantar dan disesuaikan dengan ARUS 50 1264 1264.119
SPLN. HS 100 720 720.019
a) AAAC 240 mm2, terdiri dari Z1=Z2 : SUDU 50 74.6 74.59
0.1344 + j 0.3135 Ω dan Z0 : 0.393 + j T 100 68 67.9
0.9435 Ω
b) AAAC 70 mm2, terdiri dari Z1= Z2:
0.4608 + j 0.3572 Ω dan Z0 : 0.8541 + j 5. ANALISIS KOORDINASI
1.1796 Ω RECLOSER-FCO
5. Recloser Tujuan dari koordinasi recloser dengan
a) Rating menggunakan library yang dipilih FCO adalah agar pada saat terjadi gangguan
berdasarkan standar yang digunakan dan temporer atau sementara di daerah
spesifikasi recloser yang terpasang. percabangan dapat dibebaskan terlebih dahulu
b) Controller yang terdiri dari beberapa oleh recloser, sebelum FCO yang berperan
pengaturan, antara lain: Level Trip = sebagai pengaman utama dari daerah
Jumlah trip dengan settingan yang percabangan putus dan apabila terjadi
disesuaikan; Sequence = Memilih delay gangguna permanen recloser akan bekerja
waktu trip dan recloser serta resetTime; terlebih dahulu dengan waktu trip pertama atau
Phase = Memilih jenis rele yang kedua kemudian FCO putus sehingga daerah
digunakan pada pendeteksi arus antar fasa gangguan dapat diminimalisir
dengan menyetting kurva yang Pemilihan fuse link yang tepat Sesuai
digunakan,I set dan I instant/pick dengan beban yang terpasang pada lapangan,
up;Ground= Memilih jenis rele yang sesuai dengan perhitungan besar bebannya
digunakan pada pendeteksi arus satu fasa adalah 25,98 A sehingga pemasangan fuse link
ketanah dengan menyetting kurva yang harus di atas dari beban tersebut. Penggunaan
digunakan Iset dan Iinstant/pick up; dan fuse link 30 A tipe T tepat untuk dipasang pada
Modifier= Digunakan untuk mengatur titik FCO M1-44-182-1 sesuai dengan beban
TMS pada rele GFR Maupun OCR. yang terpasang. Dengan menggunakan fuse
6. Fuse Cut Out link 30 A, maka pemaasangan akan lebih baik,
Rating menggunakan library yang dipilih karena sesuai dengan beban yang terpasang.
tipe fuse yang digunakan yang disesuaikan gangguan permanen akan di bebaskan terlebih
dengan fuse yang ada pada lapangan. dahulu oleh recloser, setelah itu dalam waktu
7. Busbar trip kedua FCO akan putus dan menghilangkan
Busbar pada ETAP digunakan sebagai gangguan sehingga, menghindari meluasnya
Penghubung antar komponen satu dengan pemadaman.
lainnya. Di isi sesuai tegangan keluar dari trafo
tenaga. Pada hal ini di isi sebesar 22kV
Setelah disusun sesuai dengan kondisi
lapangan baik letak kable 3 fasa maupun 1 fasa
dan panjang jaringan dari PMT hingga ujung
ISBN: 979-26-0280-1
218 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015
O FF 7. DAFTAR PUSTAKA
0,03 s
Waktu kerja total
[1].Ade Wahyu Hidayat, Herri Gusmedi,
Gambar 1 Diagram kerja koordinasi Lukmanul Hakim, Dikpride
recloser dengan FCO Despa.(2011).Analisa setting rele arus
lebih dan rele gangguan tanah pada
Pada saat terjadi gangguan hubung singkat penyulang topan gardu induk Teluk
sebesar 807,944 maka, pada waktu yang sama Betung. Electrician. Jurnal Rekayasa dan
kedua peralatan tersebut akan merasakan Teknologi Elektro. hal 108. Jurusan
gangguan. Saat memasuki detik ke 0,02 Teknik Elektro Universitas Lampung.
(setting karakteristik instan) recloser yang [2].Heru Dibyo Laksono. M.Nasir
sudah memasuki waktu kerjanya akan trip Sonni.(2007).Perancangan dan
terlebih dahulu dan off selama 5 detik implementasi relay arus lebih sesaat
(deadtime). Setelah recloser melewati waktu berbasis microcontroller. Gematek jurnal
deadtime, maka reclosingrelayakan bekerja teknik komputer, Vol 9 nomor 2,
untuk menutp kembali (reclose). Pada waktu September 2007. Universitas Padang.
resettimerecloser (60 detik) recloser, gangguan Sumatera Barat.
yang masih terasa akan langsung diamankan [3].Ardino Sitinjak. (2012).Pengertian Proteksi
oleh FCO dengan selang waktu 0,01 detik, transmisi tenaga listrik.
karena FCO telah merasakan gangguan dari http://unimed.com. hal 2. di unduh 11 Mei
sisa waktu pelelehan maksimal. Sehingga total 2015. jam : 15.38 WIB.
waktu kerja FCO mulai dari merasakan adanya [4].Muhammad Taqiyyuddin Alawiy.(2006).
gangguan sampai dengan fuselink selesai lebur Proteksi sistem tenaga listrik, seri relay
adalah selama 0,03 detik. Karean gangguan elektromagnetis. e-book. Fakultas Teknik
pada M1 – 44 – 182 – 20 telah dia amankan elektro. Universitas Islam Malang.
oleh FCO M1 – 44 – 156, maka recloser sudah [5].Pidelia S Purba.(2012). Proteksi sistem
tidak merasakan adanya gangguan dan recloser tenaga listrik.http://unimed-
akan bekerja normal. Proteksisistemtenagalistrik.hal 16.di
unduh 5 Agustus 2015, jam 13.03 WIB.
[6].Sarimun,Wahyudi.(2012).ProteksiSistemDi
6. KESIMPULAN
stribusiTenagaListrik.Depok:Garamond
Dari hasil perhitungan antara manual
dengan e-tap ternyata terdapat perbedaan yang
ISBN: 979-26-0280-1