PENGUKURAN LISTRIK
DISUSUN OLEH:
ARIF HARDIYANTO
NIM:105821102318
FAKULTAS TEKNIK
2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala kasih dan pertolangan-Nya yang memampukan saya dalam
meyelesaikan Makalah Ilmu Pengukuran Listrik ini.
B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang penulis angkat, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
1. Bagaimana cara pengukuran arus yang benar dan tepat saat melakukan
pengukuran?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengukuran
listrik dan untuk meningkatkatkan pengetahuan penulis dalam memahami
pengukuran listrik.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.TEORI DASAR
a. PENGUKURAN LISTRIK
1. Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran dengan besaran lain
yang sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap sebagai standart.
Dalam pengukuran listrik terjadi juga pembandingan, dalam pembandingan ini
digunakan suatu alat Bantu (alat ukur). Alat ukur ini sudah dikalibrasi, sehingga
dalam pengukuran listrikpun telah terjadi pembandingan. Sebagai
contoh pengukuran tegangan pada jaringan tenaga listrik dalam hal ini tegangan
yang akan diukur diperbandingkan dengan penunjukkan dari Volt meter.
Jadi jelas pada pengukuran listrik ada tiga unsur penting yang perlu diperhatikan
yaitu :
- cara pengukuran
- orang yang melakukan pengukuran
- alat yang digunakan
Sehubungan dengan ketiga hal yang penting ini sering juga harus diperhatikan
kondisi dimana dilakukan pengukuran, seperti suhu, kelembaban, medan magnet, dll.
Mengenai alat ukur itu sendiri penting diperhatikan mulai dari pembuatannya
sampai penyimpanannya. Karena sejak pembuatannya, alat itu
ditentukan ketelitiannya sesuai dengan yang dikehendaki. Setelah itu
dalam pemakaian, pemeliharaan dan penyimpanan memerlukan perhatian kita agar
ketelitiannya tetap terpelihara.
Operator (Orang)
- Harus teliti
- Keadaan dimana dilakukan pengukuran harus diperhatikan
- Jika diperlukan laporan , maka pencatatan hasil pengukuran
- Untuk catatan digunakan buku tersendiri
Satuan
Satuan adalah ukuran dari pada suatu besaran. Sistem satuan dapat dibagi
menjadi yaitu :
Sistem satuan metrik (universal), yaitu :
Satuan Panjang dalam meter (m).
Satuan Massa dalam gram (g).
Satuan Waktu dalam sekon (s).
Satuan Arus
Kepekaan
Kepekaan ialah perbandingan antara besaran akibat (respone) dan besaran
yang diukur. Kepekaan ini mempunyai satuan, misal A. Sering kepekaan ini
dinyatakan sebgai sebaliknya. Jadi besarannya / satuannya menjadi A / mm
atau disebut faktor penyimpangan (kebalikan dari kepekaan).
Repeatibility
Banyak alat ukur mempunyai sifat bahwa nilai penunjukkannya bertendensi
bergeser, yaitu dengan satu nilai masukan yang sama, nilai pembacaan berubah
dengan waktu.
Hal tersebut disebabkan antara lain oleh :
a) Fluktuasi medan listrik disekitarnya. Untuk mencegah hal ini harus
dipasang pelindung.
b) Getaran makanis. Untuk menghindari hal ini dipasang peredam getaran.
c) Perubahan suhu.
Sehingga dalam pengukuran sebaiknya perlu diperhatikan kondisi alat ukur
dengan memperhatikan syarat-syarat dari alat ukur, yaitu :
Alat ukur tidak boleh membebani / mempengaruhi yang diukur atau disebut
mempunyai impedansi masuk yang besar
Mempunyai keseksamaan yang tinggi, yaitu alat harus mempunyai
ketepatan dan ketelitian yang tinggi
Mempunyai stabilitas yang tinggi sehingga menolong dalam pembacaan
dan tidak terganggu karena keadaan yang tidak dikehendaki
Kemampuan baca (readibilitas) yang baik,
Kemantapan (realibilitas) alat yang tinggi, yaitu alat yang dapat dipercaya
kebenarannya.
Pengukuran listrik mempunyai tujuan yang lebih luas lagi yaitu untuk
mengetahui, menilai atau menguji besaran listrik. Alat yang digunakan sebagai
pembanding/penunjuk disebut instrumen pengukur. Instrumen ini berfungsi sebagai
penunjuk nilai besaran listrik yang diukur.
A. . Batasan-batasan Istilah
1) Mengukur yaitu membandingkan sesuatu besaran (kuantitas) yang “tak diketahui”
besarnya (harganya) dengan besaran yang “diketahui” besarnya.
2) instrumen adalah sarana untuk menentukan besar (atau harga) sesuatu besaran
(kuantitas) atau sesuatu variabel.
3) Bilangan menyatakan berapa banyak besaran yang “diketahui” untuk
memperoleh harga besaran yang “diukur”, sedangkan besaran yang “diketahu”
dinamai satuan.
4) Kecermatan (accuracy) adalah berapa besar selisih sesuatu peranti menampilkan
harga (atau variabel) yang sedang diukurnya, ditandingkan dengan harga
sebenarnya.
5) Ketelitian (precision) adalah ukuran bagi ketepatan pereproduksian-ulang sesuatu
pengukuran.
a) Dapat dipercaya
b) Mudah penggunaannya
c) Kecermatannya
d) Pemakaian tenaga
e) Ukuran
f) Bentuk
g) BeraT
E. Kekeliruan
Kekeliruan dalam pengukuran pada dasarnya dikategorikan ke dalam 2
bagian, yaitu: Kekeliruan Sistematika dan Kekeliruan Acak.
1) Kekeliruan Sistematika disebabkan oleh:
a. peranti-ukur
b. metoda pengukuran
c. manusia yang melaksanakan pengukuran
G. Pengertian Skala
Pengertian menurut letak adalah semua angka di bawah kaca alat ukur
dimana angka tersebut disebelah bawah dan atasnya bergaris
Pengertian menurut tujuan adalah menentukan besarnya besaran listrik
yang mengalir di tempat yang diukur
Skala maksimum adalah skala yang membatasi penunjukan jarum
H. Batas Ukur
Pengertian menurut letak adalah ada angka kosong atau satuan listrik
disamping terminal
Pengertian menurut tujuan adalah membatasi apa yang masuk pada
alat ukur.
Kesimpulan
Pekerjaan mengukur itu pada dasarnya adalah usaha menyatakan sifat sesuatu zat/benda ke
dalam bentuk angka atau harga yang lazim disebut sebagai hasil pengukuran.
Pekerjaan mengukur itu pada dasarnya adalah usaha menyatakan sifat sesuatu zat/benda ke
dalam bentuk angka atau harga yang lazim disebut sebagai hasil pengukuran.