Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGUKURAN LISTRIK

 
DISUSUN OLEH:

ARIF HARDIYANTO

NIM:105821102318

KELAS :4A ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI ELEKTRO

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020/2021
Kata Pengantar

    Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala kasih dan pertolangan-Nya yang memampukan saya dalam
meyelesaikan Makalah  Ilmu Pengukuran Listrik ini.

    Adapun makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah


pengukuran Listrik dan memberi manfaat bagi para pembaca untuk
memahami tentang pengukuran listrik.

   Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan


dan saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
setiap pembaca demi kesempurnaan karya ini.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

                                                     

Makassar, 30 Maret 2020

                                                                                                                       
                                                                 

    ARIF HARDIYANTO


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam


segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan
bahkan di dunia pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita
hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat
positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara
baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi
sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya
diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan
digunakan untuk hal negatif.

B. Rumusan Masalah

Dari permasalahan yang penulis angkat, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut

1.Apa itu pengukuran listrik?

1. Bagaimana cara pengukuran arus yang benar dan tepat saat melakukan
pengukuran?

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengukuran
listrik dan untuk meningkatkatkan pengetahuan penulis dalam memahami
pengukuran listrik.
BAB 2
PEMBAHASAN

A.TEORI DASAR
a. PENGUKURAN LISTRIK
   1. Pengertian Pengukuran
    Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran dengan besaran lain
yang sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap sebagai standart.
Dalam pengukuran listrik terjadi juga pembandingan, dalam pembandingan ini
digunakan suatu alat Bantu (alat ukur). Alat ukur ini sudah dikalibrasi, sehingga
dalam pengukuran listrikpun telah terjadi pembandingan. Sebagai
contoh pengukuran tegangan pada jaringan tenaga listrik dalam hal ini tegangan
yang akan diukur diperbandingkan dengan penunjukkan dari Volt meter.

    Pada pengukuran listrik dapat dibedakan dua hal :


1. Pengukuran besaran listrik, seperti arus (ampere), tegangan (Volt), daya
listrik (Watt), dll 
2. Pengukuran besaran non listrik, seperti suhu, luat cahaya, tekanan ,
dll.  Dalam melakukan pengukuran , harus ditentukan
cara pengukurannya.dan dilakukan dengan mudah dengan tingkat
ketelitian yang dikehendaki. Alat-alat tersebut juga harus dalam keadaan
baik dan tidak rusak agar tidak membahayakan penggunamya.

Jadi jelas pada pengukuran listrik ada tiga unsur penting yang perlu diperhatikan
yaitu :
- cara pengukuran
- orang yang melakukan pengukuran
- alat yang digunakan
    Sehubungan dengan ketiga hal yang penting ini sering juga harus diperhatikan
kondisi dimana dilakukan pengukuran, seperti suhu, kelembaban, medan magnet, dll.
Mengenai alat ukur itu sendiri penting diperhatikan mulai dari pembuatannya
sampai penyimpanannya. Karena sejak pembuatannya, alat itu
ditentukan ketelitiannya sesuai dengan yang dikehendaki. Setelah itu
dalam pemakaian, pemeliharaan dan penyimpanan memerlukan perhatian kita agar
ketelitiannya tetap terpelihara.

Hal-hal yang penting diperhatikan pada pengukuran listrik


 Cara pengukuran
- harus benar Pada pengukuran listrik terdapat beberapa cara
- Pilih cara yang ekonomis
- Alat ukur, harus dalam keadaan baik :
- Secara periodik harus dicek (kalibrasi)
- Penyimpanan, transportasi alat harus diperhatikan

 Operator (Orang)
- Harus teliti
- Keadaan dimana dilakukan pengukuran harus diperhatikan
- Jika diperlukan laporan , maka pencatatan hasil pengukuran
- Untuk catatan digunakan buku tersendiri

  2. BESARAN SATUAN DAN DIMENSI


Alat ukur adalah alat yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil
perbandingan antara suatu besaran / ukuran yang ingin diketahui dengan standar yang
dipakai. Fungsi  adalah untuk mengetahui nilai yang telah ditentukan sebagai batasan
laik atau tidaknya peralatan / jaringan akan dioperasikan. Dalam pengukuran.
Besaran
 Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur. Besaran terdiri dari :
1. Besaran dasar : besaran yang tidak tergantung pada besaran lain
2. Besaran turunan : besaran yang diturun- kan dari besaran-besaran dasar. Jadi
merupakan kombinasi dari besaran dasar.
3. Besaran pelengkap : besaran yang diperlukan untuk membentuk besaran turunan.

Satuan
   Satuan adalah ukuran dari pada suatu besaran. Sistem satuan dapat dibagi
menjadi yaitu :
Sistem satuan metrik (universal), yaitu :
Satuan Panjang dalam meter (m).
Satuan Massa dalam gram (g).
Satuan Waktu dalam sekon (s).

Satuan Arus

   Nilai ampere Internasional didasarkan pada endapan elektrolit perak dari larutan


perak nitrat. 1 Ampere Internasional didefinisikan sebagai arus yang
mengendapkan perak dengan laju kecepatan sebesar 1,118 miligram per
sekon darei statu larutan perak nitrat Standard.

Kepekaan
    Kepekaan ialah perbandingan antara besaran akibat (respone) dan besaran
yang diukur. Kepekaan ini mempunyai satuan, misal A. Sering kepekaan ini
dinyatakan sebgai sebaliknya. Jadi besarannya / satuannya menjadi A / mm
atau disebut faktor penyimpangan (kebalikan dari kepekaan). 
Repeatibility
    Banyak alat ukur mempunyai sifat bahwa nilai penunjukkannya bertendensi
bergeser, yaitu dengan satu nilai masukan yang sama, nilai pembacaan berubah
dengan waktu.
Hal tersebut disebabkan antara lain oleh :
a) Fluktuasi medan listrik disekitarnya. Untuk mencegah hal ini harus
dipasang pelindung.
b) Getaran makanis. Untuk menghindari hal ini dipasang peredam getaran.
c) Perubahan suhu.
Sehingga dalam pengukuran sebaiknya perlu diperhatikan kondisi alat ukur
dengan memperhatikan syarat-syarat dari alat ukur, yaitu :
 Alat ukur tidak boleh membebani / mempengaruhi yang diukur atau disebut
mempunyai impedansi masuk yang besar
 Mempunyai keseksamaan yang tinggi, yaitu alat harus mempunyai
ketepatan dan ketelitian yang tinggi
 Mempunyai stabilitas yang tinggi sehingga menolong dalam pembacaan
dan tidak terganggu karena keadaan yang tidak dikehendaki
 Kemampuan baca (readibilitas) yang baik,
 Kemantapan (realibilitas) alat yang tinggi, yaitu alat yang dapat dipercaya
kebenarannya.

Efisiensi Alat Ukur


    Efisiensi dari alat ukur didefinisikan sebagai perbandingan antara nilai
pembacaan dari alat ukur dan daya yang digunakan alat ukur pada saat bekerja
untuk pengukuran tersebut. Biasanya pada skala penuh. Adapun satuannya adalah
besaran yang diukur per Watt. Efisiensi suatu alat ukur harus sebesar mungkin.
Pada Voltmeter efisiensi dinyatakan dalam Ohm per Volt.
b. Pengukuran Besaran Listrik

Pengukuran listrik mempunyai tujuan yang lebih luas lagi yaitu untuk
mengetahui, menilai atau menguji besaran listrik. Alat yang digunakan sebagai
pembanding/penunjuk disebut instrumen pengukur. Instrumen ini berfungsi sebagai
penunjuk nilai besaran listrik yang diukur.

A. . Batasan-batasan Istilah
1) Mengukur yaitu membandingkan sesuatu besaran (kuantitas) yang “tak diketahui”
besarnya (harganya) dengan besaran yang “diketahui” besarnya.
2) instrumen adalah sarana untuk menentukan besar (atau harga) sesuatu besaran
(kuantitas) atau sesuatu variabel.
3)   Bilangan menyatakan berapa banyak besaran yang “diketahui” untuk
memperoleh harga besaran yang “diukur”, sedangkan besaran yang “diketahu”
dinamai satuan.
4)     Kecermatan (accuracy) adalah berapa besar selisih sesuatu peranti menampilkan
harga (atau variabel) yang sedang diukurnya, ditandingkan dengan harga
sebenarnya.
5)   Ketelitian (precision) adalah ukuran bagi ketepatan pereproduksian-ulang sesuatu
pengukuran.

B. Arti dan Kegunaan Pengukuran Listrik


Kegunaan instrumen pengukur listrik sangat luas meliputi bidang penyelidikan,
produksi, pemeliharaan, pengawasan dan sebagainya.

Pemilihan instrumen pengukur pada umumnya mempertimbangkan hal-hal sebagai


berikut:

a) Dapat dipercaya
b)   Mudah penggunaannya
c)      Kecermatannya
d)     Pemakaian tenaga
e)        Ukuran
f)       Bentuk
g)   BeraT

C. Besaran-besaran Listrik yang Diukur


     Besaran-besaran listrik yang banyak dijumpai dalam bidang industri,
perbengkelan ataupun keperluan-keperluan yang lain adalah arus listrik, tegangan,
tahanan, daya, frekuensi, dsb. Dalam pemakaian besaran listrik diukur dalam
satuan praktis dan harga efektif. Untuk memudahkan dalam memahaminya dibuat
ringkasan seperti pada tabel di bawah ini

Besaran Satuan Alat ukurnya Rumus


Kuat arus A Ampere meter I = E/R
Tegangan V Volt meter E =I.R
Tahanan R Ohmmeter R =E/I
Daya W Watt meter W =E.I
listrik Wh Watt meter A =E.I.T
Usaha Hz Freqwensi F =I/T
Freqwensi meter

D. Pengelompokan Instrumen Pengukur


     Maksud dan tujuan pengelompokan instrumen pengukur adalah untuk
memudahkan pengaturan pemakaian, penyimpanan dan keperluan lainnya.
Pengelompokan instrumen pengukur dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
antara lain :
 Menurut macam arus
a. Alat ukur arus searah ( DC )
b. Alat ukur bolak-balik ( AC )
c. Alat ukur arus searah dan arus bolak-balik ( AC/DC )

 Menurut macam instrumen untuk mengukur besaran


a. Milli Ampere, Ampere meter : untuk mengukur arus
b. Volt meter, Kilo Volt meter : untuk mengukur tegangan
c. Ohm meter, Megger : untuk mengukur tahanan
d. Watt meter, Kilo Watt meter : untuk mengukur daya
e. Watt Jam meter (Wh-meter), Kwh meter : untuk mengukur energi
listrik
f. Frekuensi meter : untuk mengukur getaran per detik
g. Cos phi meter : untuk mengukur faktor kerja.

 Menurut Sifat Penggunaan


a. Alat ukur portable (mudah dibawa kemana-mana)
b. Alat ukur papan hubung (tetap)

 Menurut Azas Kerja Instrumen Pengukuran


a. Alat ukur analog
b. Alat ukur digital

E. Kekeliruan
    Kekeliruan dalam pengukuran pada dasarnya dikategorikan ke dalam 2
bagian, yaitu: Kekeliruan Sistematika dan Kekeliruan Acak.
1) Kekeliruan Sistematika disebabkan oleh:
a. peranti-ukur
b. metoda pengukuran
c. manusia yang melaksanakan pengukuran

2) Kekeliruan Acak (random errors)


a. Gangguan
b. Kekeliruan Baca

F. Alat Ukur dengan Prinsip Kerja Kumparan Putar


     Prinsip kerja kumparan putar ini bekerja dengan gaya elektromagnetik
antara medan magnet suatu magnet tetap dan arus (kumparan berputar magnetnya
tetap).
Pemakaian alat ukur kumparan putar ini digunakan untuk mengukur arus searah
saja (DC). Alat ukur yang menggunakan prinsip kerja ini adalah Volt meter,
Ampere meter dan Ohm meter.

G. Pengertian Skala
 Pengertian menurut letak adalah semua angka di bawah kaca alat ukur
dimana angka tersebut disebelah bawah dan atasnya bergaris
 Pengertian menurut tujuan adalah menentukan besarnya besaran listrik
yang mengalir di tempat yang diukur
 Skala maksimum adalah skala yang membatasi penunjukan jarum

H.  Batas Ukur
 Pengertian menurut letak adalah ada angka kosong atau satuan listrik
disamping terminal
 Pengertian menurut tujuan adalah membatasi apa yang masuk pada
alat ukur.

I. Kesalahan dalam Pengukuran


    Secara garis besar kesalahan dalam pengukuran dapat dibagi menjadi dua
kelompok sebagai berikut :
1. Kecerobohan dari orang yang mengukur
a. Letak alat ukur yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum pada alat ukur tersebut
b. Titik nol tidak tepat
c. Kesalahan membaca (paralaks)
d. Pengaruh magnet luar
e. Temperatur luar Pemanasan sendiri.

1. Kesalahan alat ukur


a. Kesalahan dalam pembuatan skala
b. Kesalahan absolut yaitu Penunjukan meter – Penunjukan meter
standar
       

Kesimpulan

Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran dengan besaran lain


yang sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap sebagai standart.

Pekerjaan mengukur itu pada dasarnya adalah usaha menyatakan sifat sesuatu zat/benda ke
dalam bentuk angka atau harga yang lazim disebut sebagai hasil pengukuran.

Pekerjaan mengukur itu pada dasarnya adalah usaha menyatakan sifat sesuatu zat/benda ke
dalam bentuk angka atau harga yang lazim disebut sebagai hasil pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai