Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 12, No.2, Juni 2015, pp.

292 - 299
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

Analisis Sistem PentanahanTransformator Distribusi


Di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru

Abrar Tanjung
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lancang Kuning
Jl. Yos Sudarso Km. 8 Rumbai Pekanbaru, Telp. (0761) 52324
E-mail : abrartanjung_1970@yahoo.co.id

(Received: 27 Maret 2015; Revised: 16 Juni 2015; Accepted: 27 Juni 2015)

ABSTRAK

Untuk menyalurkan kebutuhan tenaga listrik tersebut dari produsen listrik ke konsumen diperlukan
suatu jaringan dan gardu distribusi. Berdasarkan Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN), sistem dapat
dikatakan efektif bila drop tegangannya tidak melebihi + 5 % dan - 10 % dari tegangan nominal, rugi-rugi
daya dan dari total daya yang disalurkan. Pada saat terjadi gangguan, arus gangguan yang dialirkan ke tanah
akan menimbulkan perbedaan tegangan pada permukaan tanah yang disebabkan karena adanya tahanan
tanah.Universitas Lancang Kuning merupakan lembaga pendidikan memiliki beberapa fakultas mempunyai
kegiatan admistrasi dan belajar mengajar, menggunakan peralatan listrik. Pemakaian beban listrik juga
banyak dipakai dalam pemasangan lampu penerangan dan peralatan-peralatan listrik lainnya. Akibat
penambahan beban pada gedung fakultas Unilak, menyebabkan terjadi ketidakseimbangan beban, nilai
tahanan pentanahan peralatan sangat besar dan terjadi kelebihan beban (Over load) pada transformator
distribusi. Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa dan menghitung besar tahanan pentanahan
transformator distribusi di Universitas Lancang Kuning. Metode penelitian dengan cara melakukan
pengukuran data transfromator distribusi menggunakan alat ukur, melakukan analisa data dan perhitungan
data.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai pentanahan peralatan transformator distribusi diperoleh sebesar
22,15 ohm, arus gangguan hubung singkat pada transformator distribusi 1,15 amper, kenaikan tegangan
phasa sehat diperoleh untuk transformator distribusi sebesar 308 volt, tegangan sentuh 288,1 volt dan
tegangan langkah sebesar 938 volt, rugi-rugi daya akibat arus netral sebesar 111,62 watt.

Kata Kunci : pentanahan netral, sistem tenaga listrik. transformator distribusi

ABSTRACT

To distribute the electrical power needs of electricity producers to consumers required a distribution
network and substations. Based on the Standard of the State Electricity Company (SPLN), the system can be
said to be effective if the voltage drop does not exceed + 5% and - 10% of the nominal voltage, and power
losses of the total power supplied. In the event of disruption, interference currents that flowed into the
ground will cause the voltage difference on the ground level due to the detainee soil. Lancang Kuning
University is an educational institution has several administration and faculty have teaching and learning
activities, using electrical equipment. The use of electrical load is also widely used in the installation of
lighting and other electrical equipment. The effect of addition load on Unilak faculty building, can be effect
unbalance load, grounding resistance equipment will be rised and made overload in distribution
transformers. The purpose of this research was to analyze and calculate the distribution transformer
earthing prisoners in Lancang Kuning University. Research methods in a way distribution transfromator
measurement data using a measuring instrument, perform data analysis and calculation of data.
Based on the results of the calculation value the distribution transformer earthing equipment obtained
for 22.15 ohm, short-circuit fault current at the distribution transformer 1.15 amperes, rising a healthy phase
voltage acquired for distribution transformers of 308 volts, the voltage of 288.1 volts touch and step voltages
for 938 volt, the impact neutral currents of power losses at 111.62 watts.

Keywords: distribution transformers, neutral grounding, electrical power system

Copyright © 2015, SITEKIN, ISSN 2407-0939 292


Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 12, No.2, Juni 2015, pp.292 - 299
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

Corresponding Author:
Abrar Tanjung,
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Lancang Kuning,
Email: abrartanjung_1970@yahoo.co.id

Pendahuluan 2. Menghitung besar arus gangguan pada


transformator distribusi Unilak
Penggunaan energi listrik umumnya selalu 3. Menghitung besar tegangan sentuh dan
menunjukkan gejala yang meningkat. Hal ini tegangan langkah pada transformator
tidak bisa dipungkiri lagi, karena tenaga listrik distribusi Unilak
merupakan bentuk energi yang sangat 4. Menghitung rugi-rugi daya akibat arus netral
menguntungkan dan sangat membantu manusia pada transformator distribusi
dalam menyelenggarakan kehidupannya. Untuk Sistem pentanahan bertujuan untuk
menyalurkan kebutuhan tenaga listrik tersebut mengamankan peralatan-peralatan listrik maupun
dari produsen listrik ke konsumen diperlukan manusia yang berlokasi di sekitar gangguan
suatu jaringan dan gardu distribusi. Berdasarkan dengan cara mengalirkan arus gangguan ke tanah.
Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN), Salah satu faktor untuk mendapatkan nilai
sistem dapat dikatakan efektif bila drop tahanan pentanahan yang kecilyaitu letak
tegangannya tidak melebihi + 5 % dan - 10 % dari elektroda yang akan ditanam dan kondisi tanah
tegangan nominal, rugi-rugi daya dan dari total didaerah dimana sistem pentanahan tersebut akan
daya yang disalurkan dipasang. nilai tahanan pentanahan sangat
Pada saat terjadi gangguan, arus gangguan dipengaruhi oleh kedalaman elektroda yang
yang dialirkan ke tanah akan menimbulkan ditanam, jumlah elektroda, jarak antar elektroda,
perbedaan tegangan pada permukaan tanah yang ukuran konduktor dan kondisi tanah dimana
disebabkan karena adanya tahanan tanah. Jika elektroda tersebut ditanam (Andi Syofian, 2013).
pada waktu gangguan itu terjadi seseorang Pemilihan metode pentanahan pada multi
berjalan di atas switch yard sambil memegang transformator menjadi pertimbangan penting
atau menyentuh suatu peralatan yang dalam sebuah industri yang memiliki tegangan
diketanahkan yang terkena gangguan, maka akan menengah. Hal ini dikarenakan seringnya terjadi
ada arus mengalir melalui tubuh orang tersebut. gangguan ke tanah serta besarnya arus gangguan
Universitas Lancang Kuning merupakan satu fasa ke tanah pada masing–masing
suatu lembaga pendidikan yang memiliki transformator. Jika terjadi kesalahan dalam
beberapa fakultas yang mempunyai kegiatan pemilihan pentanahan transformator akan
admistrasi dan belajar mengajar, yang menyebabkan kerusakan yang sangat berarti pada
menggunakan peralatan listrik. Pemakaian beban peralatan tersebut (Johari, 2012).
listrik juga banyak dipakai dalam pemasangan
lampu penerangan dan peralatan-peralatan listrik Metode Penelitian
lainnya. Akibatnya penambahan beban yang
terdapat di gedung rektorat khususnya dan Unilak Pengumpulan data dilakukan dengan cara :
menyebabkan terjadi ketidakseimbangan beban, a. Survey lapangan untuk mengumpulkan data
nilai tahanan pentanahan peralatan sangat besar primer dari transformator distribusi dan
dan terjadi kelebihan beban (Over load) pada gedung rektorat Unilak yang terpasang.
transformator distribusi. Wawancara dengan teknisi kelistrikan dari
Universitas Lancang Kuning mempunyai Unilak dan pihak PT. PLN Rayon Rumbai
transformator dengan kapasitas 315 kVA terdapat dalam bentuk kuisioner untuk mendapatkan
pada gardu hubung. Transformator ini bertujuan informasi kapasitas daya transformator
untuk mensuplai energi listrik ke Gedung distribusi, pemakaian daya gedung rektorat
Rektorat dan seluruh gedung di Universitas Unilak dan jenis penghantar yang dipakai
Lancang Kuning. untuk pentanahannya.
Tujuan Penelitianinidilakukanuntuk: b. Analisa Data
1. Menganalisa dan menghitung besar tahanan Data hasil survey lapangan tentang
pentanahan transformator distribusi dan di transformator distribusi dan gedung rektorat
UniversitasLancangKuning. Unilak akan digunakan untuk penghitungan

Journal homepage: http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/sitekin 293


Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 12, No.2, Juni 2015, pp.292 - 299
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

dan analisa pemasangan pengukuran dengan Sistem Distribusi Tenaga Listrik


menggunakan persamaan : Pada dasarnya sistem pembangkit dan
Arus Gangguan Hubung singkat : sistem penyaluran tenaga listrik yang lengkap
3Ea mengandung tiga unsur. Pertama, adanya unsur
If 1 (L – G)= pembangkit tenaga listrik. Tegangan yang
Z1  Z2  Z0  3Rn dihasilkan oleh pusat tenaga listrik skala besar
Kenaikan tegangan phasa Sehat : umumnya merupakan Tegangan Menengah (TM).
 k 1 
 = - Eph  ; VB = V C = Eph + ∆ Transformator
k  2 Transformator adalah suatu alat yang
Tegangan Sentuh : digunakan untuk mentransformasi tegangan yaitu
Es = (Rk + Rf/2) . Ik menaikkan tegangan (step up transformator) dan
Tegangan Langkah : menurunkan tegangan (step down transformator).
EL = (Rk + 2 Rf).Ik Daya semu (kVA) dari transformator distribusi
Rugi-rugidaya akibat arus netral : berkisar antara 5 sampai 1600 kVA, sedangkan
PG = IG2 x RG untuk daya semu (kVA) diatas 1600 kVA sudah
- Hasil perhitungan akan dibandingkan dengan tergolong pada trafo daya (Zuhal, 1991).
standar sistem pentanahan IEC atau SPLN
pada transformator distribusi dan gedung
rektorat Unilak sekarang ini untuk mengetahui
apakah pemasangannya sudah sesuai atau
tidak.
c. Bagan Alir Penelitian (Flow chart)
Berdasarkan pentahapan diatas dapat
disusun suatu kerangka pelaksanaan penelitian.
Penelitian dimulai dengan persiapan-persiapan
dalam bentuk persiapan personal, persiapan Gambar 2 Konstruksi transformator
penentuan langkah-langkah kerja dan persiapan
perlengkapan yang akan digunakan. Prinsip kerja transformator adalah :
a. Sumber arus AC diberikan pada kumparan
primer sehingga terjadi fluks yang berubah
MULAI
sesuai arus yang masuk
b. Perubahan fluks mengalir pada inti besi dan
menginduksikan kumparan sekunder
Pengumpulan Data :
c. Kumparan sekunder terinduksi fluks akan
1. Arus beban menimbulkan tegangan induksi, dan jika
2. Kapasitas Trafo dibebani akan mengalir induksi.
3. Tegangan
4. Pentanahan
Komponen-Komponen Simetris
Karya Fortescue membuktikan bahwa
Tidak suatu sistem tak seimbang yang terdiri dari n fasor
yang berhubungan (related) dapat diuraikan
Analisis Data menjadi n buah sistem dengan fasor yang
seimbang yang dinamakan komponen-komponen
simetris (Symmetrical Components) dari fasor
Ya aslinya(Stevenson Jr. W.D, 1983).
Sebuah sistem tiga phasa tidak seimbang dalam
Hasil Analisis Perhitungan menganalisanya dapat dibentuk menjadi fasor tiga
phasa seimbang, yaitu :
a. Komponen urutan positif
Komponen urutan positif adalah yang terdiri
dari tiga fasor yang sama besarnya, terpisah satu
SELESAI
dengan yang lainnya dalam beda phasa sebesar
1200, dan mempunyai urutan phasa yang sama
Gambar 1 Bagan alir penelitian (flowcart) seperti fasor aslinya.
b. Komponen urutan negatif
Komponen urutan negatif adalah tiga fasor
yang sama besarnya, terpisah satu dengan yang

Copyright © 2015, SITEKIN, ISSN 2407-0939 294


Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 12, No.2, Juni 2015, pp.292 - 299
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

lainnya dalam beda phasa sebesar 1200, dan pentanahan tidak melebihi 1 Ω untuk tahanan
mempunyai urutan phasa yang berlawanan arah pentanahan pada komunikasi system/ data dan
dengan fasor aslinya. maksimum harga tahanan yang diijinkan 5 Ω pada
c. Komponen urutan nol gedung / bangunan. Untuk menghitung tahanan
Komponen urutan nol adalah tiga fasor yang pentanahan suatu bangunan menggunakan
sama besarnya dan dengan penggeseran phasa nol persamaan dibawah ini :
antara fasor yang satu dengan yang lain.
 
Vc1 Va1
Va2
R (1)
Vb2
4 4
Vb0
Va0
Keterangan :
Vb1
Vc2
Vc0
R : tahanan pentanahan (ohm)
A B C  : resisitivitas tanah (ohm-meter)
Komponen - komponen Komponen - komponen Komponen - komponen
urutan positif urutan negatif urutan nol Suatu pengetanahan netral langsung pada
generator dikatakan bilamana adanya hubungan
Gambar 3. Komponen simetris
galvanis antara sistem itu dengan tanah tanpa
menyisipkan suatu impedansi. Pada saat terjadi
Sistem Pentanahan gangguan hubung singkat kawat-tanah begitu
Salah satu faktor utama dalam setiap usaha besar sehingga tekanan arus lebih berpengaruh
pengamanan rangkaian listrik adalah pentanahan.
dari tekanan tegangan.
Apabila suatu tindakan pengamanan yang baik
Gangguan dalam sistem tenaga dapat
dilaksanakan maka harus ada sistem pentanahan
dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
yang dirancang dengan baik dan benar.
1. Gangguan Seimbang (Balanced Fault)
Berdasarkan besarnya arus gangguan dan
Tipe gangguan ini didefinisikan sebagai
kenaikan tegangan phasa yang tidak terganggu,
gangguan hubung singkat tiga phasa, dimana
impedansi pengetanahan netral dapat diatur.
gangguan ini jarang terjadi, tetapi merupakan tipe
Pemilihan impedansi harus dilakukan secara
gangguan yang paling parah karena pada setiap
analitis bila Zn = besar, If = kecil dan ∆ = besar,
saluran arus gangguan sama besarnya, (Cekmas
maka sistem pengetanahan untuk memperbaiki :
Cekdin, 2006).
1. Arus gangguan hubung singkat yang tidak
Gangguan tiga phasa juga digunakan untuk
terlalu besar, sehingga bahaya yang
menentukan kapasitas hubung singkat (Short
ditimbulkan tidak berlebihan, namun
Circuit Capacity) peralatan pada titik gangguan,
sensitivitas rele proteksi masih dapat
sehingga dapat ditentukan dimensi bus dan
dipertahankan.
kapasitas pemutusan (Interupting Capacity)
2. Tegangan lebih yang terjadi pada phasa yang
Circuit Breaker (CB).
tidak terganggu tidak terlalu besar sehingga
2. Gangguan Tak–seimbang (Unbalanced Fault)
batas isolasi peralatan dapat dipertahankan
Tipe gangguan ini didefinisikan sebagai
atau dikurangi.
gangguan, yaitu :
Stabilitas dan kontinuitas penyaluran
a. Gangguan 1- phasa ke tanah
beban dapat terjamin (Hutauruk, 1999)
b. Gangguan 2- phasa ke tanah
Syarat sistem pentanahan yang efektif :
c. Gangguan phasa - phasa
a. Membuat jalur impedansi rendah ke tanah
Karena setiap gangguan tidak seimbang
untuk pengaman personil dan peralatan
menyebabkan mengalirnya arus tidak seimbang
dengan menggunakan rangkaian yang efektif.
pada sistem, metoda komponen simetris berguna
b. Dapat melawan dan menyebarkan gangguan
sekali dalam analisis untuk menentukan arus dan
berulang dan arus akibat surya hubung.
tegangan di semua bagian sistem setelah
c. Menggunakan bahan tahan korosi terhadap
terjadinya gangguan.
berbagai kondisi kimiawi tanah, untuk
Perhitungan arus gangguan hubung singkat
memastikan kontinuitas penampilan sepanjang
1 phasa ke tanah ditunjukkan pada persamaan 2.
umur peralatan yang dilindungi.
d. Menggunakan sistem mekanik yang kuat
I f  3Ea (2)
namun mudah dalam perawatan dan perbaikan
bila terjadi kerusakan.
Z1  Z 2  Z0  3Rn
Dalam sistem pentanahan semakin kecil
nilai tahanan maka semakin baik terutama untuk Kenaikan tegangan phasa sehatnya adalah : 
pengamanan personal dan peralatan, beberapa  k 1 
(3)
standart yang telah disepakati adalah bahwa  = - Eph  
saluran tranmisi substasion harus direncanakan  k  2 
sedemikian rupa sehingga nilai tahanan

Journal homepage: http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/sitekin 295


Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 12, No.2, Juni 2015, pp.292 - 299
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

Z0
dimana : k = Hasil Dan Pembahasan
Z1
Besar arus gangguan yang diperbolehkan Sistem Kelistrikan Di Universitas Lancang
adalah kira-kira 10 Amper, bila generator dan Kuning
transformator berbentuk satu kesatuan maka cara Universitas Lancang Kuning merupakan
tahanan besar inilah yang dipakai. Untuk lembaga pendidikan yang mempunyai beberapa
keperluan proteksi (relaying) gangguan tanah, gedung fakultas, gedung rektorat, gedung
adalah praktis untuk tidak menghubungkan secara perpustakaan, Lembaga Penelitian dan
langsung tahanan itu antara netral dan tanah, Pengabdian Masyarakat (LPPM), Pusat komputer,
tetapi memasang sebuah transformator tipe Mesjid dan Asrama mahasiswa. Gedung-gedung
distribusi antara netral dan tanah dan memasang tersebut disupplay oleh satu transformator yang
tahanan pada jepitan sekunder dan rele proteksi dibantu oleh pihak PT. PLN (Persero) cabang
dari transformator itu. Pekanbaru. Adapun tegangan primer
transformator sebesar 20 kV dan tegangan
Tegangan Sentuh sekunder yang dipakai adalah tegangan tiga phasa
Tegangan sentuh adalah tegangan yang 380 volt dan tegangan satu phasa 220 volt.
terdapat di antara suatu objek yang disentuh dan Hasil pengukuran dengan menggunakan
suatu titik berjarak 1 meter, dengan asumsi bahwa alat ukur Earthtester untuk mengukur besar
objek yang di sentuh dihubungkan dengan kisi- tahanan pentanahan pada transformator distrbusi
kisi pengetanahan yang berada dibawahnya. Besar dan gedung rektorat baik pentanahan peralatan
arus gangguan dipengaruhi oleh tahanan orang maupun pentanahan netral serta Tang Amper
dan tahanan kontak ke tanah dari orang tersebut untuk mengukur tegangan, arus beban. Hasil
(Hutaurauk,1999). pengukuran yang diperoleh ditunjukkan dalam
Es = (Rk + Rf/2) . Ik (4) tabel 1.
A NFA2X-T
2 3 x 50 A
3x35+25 mm F. EKONOMI 2
(100 m) (GEDUNG BARU)

Tegangan langkah 3 x 125 A


NFA2X-T
3x35+25 mm
2
NFA2X-T
3x35+25 mm
2 3 x 60 A
F. EKONOMI-1
(200 m) (150 m)
Tegangan langkah adalah tegangan yang NFA2X-T
3x35+25 mm
2 3 x 32 A
F. ILMU ADMINISTRASI
(50 m)

timbul di antara dua kaki orang yang sedang 3 x 100 A


NYFGbY 4x25 mm
(100 m)
2 3 x 100 A
REKTORAT

berdiri di atas tanah tanah yan sedang dialiri oleh 3 x 100 A


NYFGbY 4x25 mm
2 3 x 32 A
FASILKOM
(20 m)

arus kesalahan ketanah. Untuk lebih jelas dapat 3 x 63 A


NYFGbY 4x25 mm
2 3 x 100 A
F. ILMU BUDAYA

dilihat pada gambar 2.7 Dalam hal ini dimisalkan 35 kVA 3 x 63A/240V
(150 m)

60 A
NYFGbY 4x25 mm
2
3 x 63 A
G F. TEKN IK

jarak antara kedua kaki orang adalah 1 meter dan GENSET


3 x 250A/600V 3 x 100 A

125 A
100 A

50 A
(250 m)

NFA2X-T 3x25+25 mm
2 3 x 50 A
MESJID

diameter kaki dimisalkan 8 cm dalam keadaan TRAFO


(300 m)

B NFA2X-T
2 3 x 60 A
NYY 3x35+25 mm

tidak memakai sepatu (Hutaurauk,1999). 315 kVA

DARI PLN
4x70 mm
(15 m)
2
3x250A/600V

3 x 75 A NFA2X-T 3x35+25 mm
2
(100 m)
NFA2X-T
3x35+25 mm
2 3x
60 A
F. HUKU M-1

F. HUKU M-2

EL = (Rk + 2 Rf).Ik (5) (900 m)


(900 m)
NFA2X-T 3x35+25 mm
2
(50 m)
NFA2X-T
3x35+25 mm
2
3x
75 A
F. HUKU M-3
(100 m)

3 x 100 A 2 3 x 100 A

Rugi Arus Netral (Losses) 3 x 100 A


NFA2X-T 3x25+25 mm
(100 m)

2 3 x 32 A
PUSTAKA

Sebagai akibat dari ketidakseimbangan 3 x 100 A


NFA2X-T 3x25+25 mm
(250 m)

3 x 32 A
MESIN/POMPA AIR

beban antara tiap-tiap fasa pada sisi sekunder NFA2X-T 3x25+25 mm


(100 m)
NFA2X-T
RUMAH KACA

2 3 x 40 A

trafo (fasa R, fasa S, fasa T) mengalirlah arus di 3 x 100 A NFA2X-T


3x25+25 mm
2
3x25+25 mm
(20 m)

NFA2X-T
F. PERTANIAN

(250 m) 3 x 63 A

netral trafo. Arus yang mengalir pada penghantar


2
3x25+25 mm
(150 m) F. KEHUTANAN
C

netral trafo ini menyebabkan losses (rugi-rugi) DARI PLN


NFA2X-T 3x16+16 mm
(20 m)
2 3 x 100 A
F.KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

(Abdul Kadir, 1997).


PN = IN2.RN (6) Gambar 4. Sistem kelistrikan di Universitas
keterangan: Lancang Kuning Pekanbaru
PN = losses pada penghantar netral trafo (watt)
IN = arus yang mengalir pada netral trafo (A) Tabel 1 Hasil Pengukuran Transformator Distribusi
RN = tahanan penghantar netral trafo (Ω)
Sedangkan losses yang diakibatkan karena arus No Uraian Pengukuran
netral yang mengalir ke tanah (ground) dapat 1. Beban Phasa R 266 A
dihitung dengan perumusan sebagai berikut : 2. Beban Phasa S 216 A
PG = IG2 . RG (7) 3. Beban Phasa T 271 A
keterangan: 4. Beban Netral 1,65 A
PG = losses akibat arus netral yang mengalir ke 5. Tegangan Phasa R 388 V
tanah (watt) 6. Tegangan Phasa R 360 V
IG = arus netral yang mengalir ke tanah (A) 7. Tegangan Phasa R 386 V
RG = tahanan pembumian netral trafo (Ω) 8. Pentanahan Titik Netral 41 ohm

Copyright © 2015, SITEKIN, ISSN 2407-0939 296


Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 12, No.2, Juni 2015, pp.292 - 299
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

9. Pentanahan Peralatan 30 ohm jaringan ke netral menjadi sebesar 3 tegangan


Tahanan Jenis Tanah liat phasa andaikata tanpa adanya sambungan netral
10. 100 ohm
() dan tanpa impedansi ke tanah.
11. Impedansi (Z) 12,6 % Perhitungan kenaikan tegangan pada phasa
sehat menggunakan persamaan 3.
Perhitungan Besar Tahanan Pentanahan
Transformator Distribusi Universitas Lancang  k  1 
Kuning.  = - 0,38
Berdasarkan tabel 1, maka perhitungan  k  2 
besar nilai tahanan pentanahan peralatan pada  47,92  1 
= - 0,38 47,92  2 
transformator distribusi menggunakan persamaan
1: 
   46,92
Rg 
4
= - 0,38
 
 49,92
4
100 3,14 = - 0,38 (0,9399)
 4
4
Rg  22,15 Ohm = - 0,3572 kV

Besar kenaikan tegangan phasa sehat


Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat diperoleh sebesar - 0,3372 kV, maka tegangan
Transformator pada titik netral adalah :
Perhitungan arus gangguan hubung singkat
1 phasa ke tanah berdasarkan rumus 2dan tabel 1,
VB = VC = Eph + ∆
maka perhitungan arus gangguan hubung singkat
1 phasa ke tanah menggunakan impedansi sebesar
12,6 % atau 0,126 pu.  2 2
(0,38)  (0,3572)  2 (0,38)(0,3572) cos 80
3Ea
If 1 (L – G)=  0,144  0,1296  0,2736x 0,174
Z1  Z2  Z0  3Rn
 0,095
VB = VC = 308 volt
3(1.0)

j0,126  j0.126  j0,126  3(41) Perhitungan Tegangan Sentuh Dan Tegangan
3 Langkah
 Perhitungan tegangan sentuh dapat di
(0,376)2  (123)2 hitung dengan menggunakan persamaan 4 dan
3 tegangan langkah persamaan 5, maka persamaan
 tegangan sentuh sebagai berikut dengan jenis
0,1414 15129 tanah liat ( = 100 ) :
 R 
Es   R  f  x I
3
 15129,1414
 k 2  k
3  
= = 0,024 Amper  3.s  0,116
123  1000 x
If 1 (L – G) = 0,024  2  t
 3.100  0 ,116
Maka,  1000 x
If 1 (L – G) = If x Ibase  2  0,75
= 0,024 x 47,92 Amper  1000  300x 0,134
If 1 (L – G) = 1,15 Amper
 1300 x 0,134
Perhitungan Tegangan Phasa Sehat  174,2 volt
Sambungan netral diketanahkan tanpa
impedansi pada sistem transformasi juga bisa
berguna untuk membatasi atau mencegah naiknya
tegangan phasa yang sehat, seandainya terjadi
gangguan salah satu phasa, misal hubung singkat
ke tanah. Besar kenaikkan tegangan saluran

Journal homepage: http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/sitekin 297


Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 12, No.2, Juni 2015, pp.292 - 299
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

l

E  R  2R
k f
x I
k
Berdasarkan tabel 3 diperoleh bahwa hasil
perhitungan pada pentanahan transformator
 1000  2(3 x100x
0,116
distribusi belum memenuhi standar yang
t dikeluarkan oleh badan standar internasional
 1000  2(300)x
0,116 (IEC) sebesar 5 ohm. Sedangkan pentanahan titik
0,75 netral pada transformator distribusi memenuhi
 1000  600x 0,13
standar yang dikeluarkan oleh badan standar
internasional (IEC) sebesar 5 ohm.
 1600 x 0,134 Hasil perhitungan tegangan sentuh dan
 214,4 volt tegangan langkah yang diperoleh belum
memenuhi standar IEC. Serta hasil perhitungan
Perhitungan Rugi-Rugi Daya (Losses) arus gangguan hubung singkat sudah memenuhi
Sebagai akibat dari ketidakseimbangan standar IEC (dibawah standar IEC). Sedangkan
beban antara tiap-tiap fasa pada sisi sekunder kenaikan tegangan phasa sehat dan rugi-rugi daya
trafo (fasa R, fasa S, fasa T) mengalirlah arus di akibat arus netral sudah memenuhi nilai standar
netral trafo. Arus yang mengalir pada penghantar dari IEC
netral trafo ini menyebabkan rugi-rugi daya
(losses). PerhitunganLosses pada penghantar Kesimpulan
netral trafo ini menggunakan persamaan 6 sebagai
berikut : Berdasarkan hasil analisis dan
PN = IN2.RN perhitungan diperoleh kesimpulan sebagai
= (1,65)2 x 0,9217 berikut:
= 2,51 watt 1. Besar nilai tahanan pentanahan transformator
distribusi sebesar 279 ohm.
Dimana daya aktif trafo : 2. Besar arus gangguan hubung singkat pada
P = S x cos  transformator distribusi sebesar 1,15 amper.
= 315 x 0,80 3. Kenaikantegangan phasa sehat diperoleh
= 252 kW untuk transformator distribusi sebesar 308
Sehingga, persentase rugi-rugi daya (losses) volt.
akibat adanya arus netral pada penghantar netral 4. Pada transformator distribusi diperoleh
trafo adalah: tegangan sentuh 288,1 volt dan tegangan
% PN = PN/P x 100 % langkah sebesar 938 volt.
= 2,51/252 x 100 % 5. Besar rugi-rugi daya akibat arus netral pada
= 0,632 % transformator distribusi sebesar 111,62 watt
Maka rugi-rugi daya (Losses) akibat arus netral
yang mengalir ke tanah dapat dihitung besarnya Ucapan Terima Kasih
dengan menggunakan persamaan (6), yaitu:
PG = IG2 . RG Ucapan terima kasih penulis sampaikan
= (1,65) 2 x 41 = 111,62 Watt kepada rekan-rekan dosen di Fakultas Teknik
Berdasarkan pada analisa perhitungan Jurusan Teknik Elektro Universitas Lancang
besar nilai pentanahan pada transformator Kuning Pekanbaru yang telah memberikan
distribusi ditunjukkan pada tabel. 2. bantuan moril dan masuk dalam penyelesaian
penelitian ini.
Tabel 2. Hasil Perhitungan Transformator Distribusi
Standar
No Uraian Hasil
IEC
Daftar Pustaka
1. Tahanan Pentanahan 279,5 Ohm 5 ohm
Tahanan Peralatan 0,0465
2. 5 ohm [1] Abdul, Kadir. Mesin Sinkron, Penerbit
Ohm
3. Tegangan Sentuh 288,1 Volt 490 V Djambatan, 1997.
4. Tegangan langkah 938 Volt 1615 V [2] Andi Sofyan, Sistem Pentanahan Grid Pada
Arus Gangguan 1,15 A 5 Gardu Induk Pltu Teluk Sirih, Jurnal
5. Momentum, Vol.14 No.1. Februari.2013
Amper
Kenaikan tegangan 308 V 380 [3] Johari, dkk, Instalasi Pentanahan Dan
6.
volt Proteksi Gangguan Ke Tanah Pada
Rugi-rugi Daya 111,62 watt 500 Pembangkitan Multi Generator Di Sistem
7.
watt Kelistrikan PT.Wilmar Nabati Gresik,

Copyright © 2015, SITEKIN, ISSN 2407-0939 298


Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 12, No.2, Juni 2015, pp.292 - 299
ISSN 1693-2390 print/ISSN 2407-0939 online

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1


2012
[4] Julius Sentosa dkk, Pengaruh
Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus
Netral dan Losses pada Trafo Distribusi,
Jurnal Teknik Elektro Vol. 6, No. 1,
Universitas Petra Jakarta2006
[5] Harnoko Stepanus, Analisis Sistem
Pentanahan Netral Transformator 20 kV PT.
Gunung Madu Plantation, Jurnal Teknik
Elektro, Vol 4 No. 4 Hal 98, Fakultas
Teknik Universitas Gajah Mada Yogyakarta
2011
[6] Marsudi, Djiteng. Operasi Sistem Tenaga
Listrik, Yogjakarta : Graha Ilmu 2006
[7] Stevenson, William Jr. D, Analisa Sistem
Tenaga Listrik, Edisi Ke – 4, Penerbit
Erlangga, Jakarta 1983
[8] T. S, Hutauruk, Pengetanahan Netral Sistem
Tenaga Dan Pengetanahan Peralatan,
Penerbit Erlangga, Jakarta 1999
[9] Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, Penerbit ITB
Bandung,1991.

Journal homepage: http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/sitekin 299

Anda mungkin juga menyukai