JULIANA SULAIMAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
1
ANALISIS SISTEM PENTANAHAN PERALATAN
PADA KOMPONEN UTAMA PADA GARDU INDUK
DI MAROS
Tesis
JULIANA SULAIMAN
kepada
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
2
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-
hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis
ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.
yang menyatakan
Juliana Sulaiman
3
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang telah
1. Prof. DR. Ir. H. Salama Manjang, MT., sebagai Ketua Program Studi
2. Prof. DR. Ir. Muh. Arief, Dipl. Eng., selaku Ketua Komisi Penasehat.
7. Seluruh dosen, kepala dan staf jurusan, kepala dan staf perpustakaan
4
8. Kedua orang tua, khususnya Bapak SulaIman Dassi, Ibu Elisabeth
R.U. (Almh)¸ kakak dan adik serta keluarga tercinta yang telah
10. Terima kasih yang sebesar- besarnya kepada bapak Matius Sau’ yang
karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. oleh karena itu saran
memperoleh hasil yang lebih baik. Semoga Allah SWT selalu memberikan
Makassar, 2012
Penulis
5
ABSTRAK
6
ABSTRACT
7
BAB I
PENDAHULUAN
gardu induk dan peralatan lainnya Pentanahan yang dilakukan ini juga
utama pada gardu induk harus handal dan kuat serta ditinjau dari segi
8
timbulnya gangguan yang menyebabkan arus mengalir ke bumi. Arus
dari metal dan juga mengalir dalam tanah sekitar gardu induk. Arus
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana menghitung
9
2. Bagaimana menghitung
3. Bagaimana menghitung
4. Bagaimana mengevaluasi
induk ?
C. Tujuan Penelitiaan
induk Maros
10
D. Manfaat Penelitian
gardu induk.
11
menganalisis kondisi sistem pentanahan saat terjadi gangguan di
jaringan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gardu Induk Pasangan luar adalah gardu induk yang sebagian besar
system proteksi dan system kendali serta komponen bantu lainnya yang
ada didalam gedung. Gardu Induk semacam ini disebut gardu induk
Switchgear (GIS)
12
Gardu Induk Pasangan Dalam adalah gardu induk yang hampir semua
pada umumnya dipasang diluar gedung. Gardu induk semacam ini biasa
Sitorus, 2008) :
Gardu Induk Penaik Tegangan adalah gardu induk yang berfunggsi untuk
listrik kecil dan harus disalurkan pada jarak yang jauh, maka dengan
Gardu Induk Penurun Tegangan adalah gardu induk yang berfungsi untuk
lebih rendah dan menengah seperti tegangan distribusi. Gardu induk ini
pelanggan (beban).
13
(voltage drop) transmisi yang cukup besar. Oleh karena itu dibutuhkan
generator dan saat generator menjadi motor atau beban dengan beban
Gardu Induk Distribusi yaitu gardu induk yang menyalurkan tenaga listrik
rendahnya nilai tahanan tanah akan tetapi tegangan sentuh dan tegangan
tinggi nilai tahanan pentanahan akan semakin tinggi pula tegangan pada
14
penyama potensial, sehingga upaya perlindungan yang dilakukan akan
ketebalan lapisan tanah bagian pertama dan tahanan jenis tanah tiap
komponen pada gardu induk. Hal ini tentunya sangat tidak ekonomis,
terlebih lagi jika generatornya yang rusak. Hal ini dapat dilihat karena
kurang baiknya sistem pengaman antara lain kawat tanah dan penangkal
petir.
15
kerja normal tidak dilalui arus. Tujuan pentanahan peralatan itu adaiah
ini dengan tanah sampai pada suatu nilai yang aman (tidak
16
dipaksakan mengalir melalui impedans tanah yang
mulai dari yang sampai yang paling berat, yaitu: terkejut, pingsan dan
mati.
1. Tegangan
terhadap manusia, dalam hal terjadi kontak iangsung atau dalam hal
17
Khususnya pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik atau
peralatan yang terbuat dari metal dan juga mengalir dalam tanah di
tanah itu sendiri. Untuk menganalisis lebih lanjut hal tersebut akan
2. Eksposur tegangan
yang dilalui oleh arus listrik pada kerangka metal dari peralatan, kerangka
18
Seperti yang telah diketahui bahwa International
PUIL Pasal 324, jika terjadi kegagalan isolasi pada peralatan, maka
Rt, maka timbullah tegangan sentuh pada badan peralatart sebesar InRt.
ohm (2.1)
Dengan :
(2.2)
19
(2.3)
Dengan:
sangat kecil sekali. Maka dalam perhitungan untuk mencari besar arus
hubung singkat atau besar arus gangguan yang terjadi dapat diabaikan.
<50 ∞
50 5,0
75 1,0
90 0,5
110 0,2
150 0,1
20
220 0,05
280 0,03
Gambar 2.1. Hubungan tanah pada peralatan dalam suatu sistem yang
21
Pada hakekatnya perbedaan tegangan selama mengalirnya arus
a. Tegangan sentuh
obyek yang disentuh dan suatu titik beriarak 1 meter, dengan asumsi
kontak ke tanah dari kaki orang tersebut. Pada Gambar 2.2. dengan
sebagai berikut:
22
Dengan :
Dengan :
koral 10 cm.
23
Tabel 2.2 Tegangan sentuh yang diizinkan dan lama gangguan
(Volt)
0.1 1980
0,2 1400
0,3 1140
0.4 990
0,5 890
1,0 626
2,0 443
3,0 362
b. Tegangan Langkah
timbul di antara dua kaki orang yang berdiri di atas tanah atau
24
Gambar 2.3. Tegangan langkah dekat peralatan yang
Dalam hal ini dimisalkan jarak antara kedua kaki orang adalah
memakai sepatu.
Eℓ = Volt
Dengan :
25
= 3000 Ohm-meter untuk permukaan tanah yang dilapisi
koral 10 cm.
0,1 7000
0,2 4950
0,3 4040
0,4 3500
0,5 3140
1,0 2216
2,0 1560
3,0 1280
c. Tegangan pindah
yaitu suatu tegangan pindah yang terjadi atau timbul bila pada saat
26
Gambar 2.4. Tegangan pindah dengan rangkaian penggantinya (T. S.
Hutauruk, 1999)
Dengan :
27
Perlu juga diketahui untuk waktu tertentu dari ants gangguan
lamanya dalam detik, maka tegangan pindah yang diizinkan adalah sama
yang mengalir di dalamnya. Tetapi berapa besar dan lamanya arus yang
masih dapat ditahan oleh tubuh manusia sampat Batas yang belurn
oleh para ahli dengan bebagai macam percobaan baik terhadap tubuh
sehat.
sebagai berikut :
a. Arus persepsi
harga nol dan dinaikkan sedikit demi sedikit, arus listrik yang melalui
berbahaya, bila dengan arus bolak-balik. Tetapi bila dengan arus searah
28
Pada Electrical Testing Laboratory New York tahun 1933 telah
persepsi dinaikkan lagi, maka orang akan merasakan sakit dan kalau
terus dinaikkan lagi maka otot-otot akan kaku sehingga orang tersebut
sebagai berikut:
29
Berdasarkan penyelidikan ini telah ditetapkan batas arus
Untuk perempuan : 6 mA
c. Arus fibrilasi
orang menjadi pingsan bahkan sampai mati. Hal ini disebabkan arus
darah tidak jalan dan akibatnya orang segera akan mati. Percobaan ini
atau (2.8)
30
Maka :
k 50 = 0,116 Amper.
k 70 = 0,157 Amper
Ik = (Ampere ) (2.9)
Dengan :
d. Arus reaksi
tempat berdiri, atau jatuh pingsan hingga terjadi kecelakaan yang fatal.
Pada Tabel 2.4, yang dapat dilihat pada batas-batas arus listrik dan
tempat kontak, dan jalannya arus listrik dalam tubuh. Kulit yang terdiri atas
31
bahan tanduk mempunyai tahanan yang tinggi, tetapi terhadap tegangan
Wit tidak berarti apa-apa. Jadi hanya tahanan tubuh yang dapat
diperoleh dan beberapa orang ahli adalah seperti pada Tabel 2.5.
0,9 - 1,2 mA Baru terasa adanya arus listrik, tetapi tidak menimbulkan akibat
kejang, kontraksi atau hilang control
1,2 - 1,6 mA Mulai terasa seakan-akan ada yang merayap di dalam kesemutan
32
Tabel 2.5 Tahanan Tubuh Manusia
(Ohm)
Laurent 3000 -
6. Resistans
jenis tanah dan resistans pentanahan serta electrode bumi
1. Tahanan Pentanahan
nilai minimum dari tahanan pentanahan gardu induk pada tanah yang
33
seragam (uniform) untuk lapisan pertama (permukaan tanah) saja dapat
(2.10)
Dengan :
grid dan batang rod untuk tanah yang seragam, jumlah konduktor grid dan
Nieman, J, 1952) :
(2.11)
Dengan
(2.12)
Dengan
34
Menurut Schwarz Kaitan yang dapat diikuti pada persamaan dalam
terdiri dari grid horizontal dan konduktor rod vertikal. Persamaan schwarz
(2.13)
dengan
(2.14)
(2.15)
(2.16)
35
k1, k2 = Koefisien konstanta
Harga tahanan jenis tanah pada daerah kedalaman yang terbatas tidaklah
sama.
3. Kelembaban tanah
4. Tempetatur.
pada jenis tanah seperti ditunjukkan dalam PUIL 2000 halaman 80,
36
Tabel 2. 6. Resistans jenis tanah
1 2 3 4 5 6 7
tanah kerikil
ladang kering
jenis (Ω-m)
elektrode bumi tergantung pada jenis dan keadaan tanah serta pada
halaman 82.
37
Tabel 2.7 Jenis dan resistansi Elektroda
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jenis elektrode Pita atau Konduktor Batang atau pipa Pelat vertical dengan
pilin sisi atas ± 1 m dibawah
permukaan tanah
Resistans
20 10 5 3 70 40 30 20 35 25
pentanahan (Ω)
(PUIL 2000).
pita sebagian besar tegantung pada panjang elektrode tersebut dan sedikit
38
Metode Pengukuran Tahanan Jenis Tanah
tiga titik
39
tetapi
Jadi
Dan
Keterangan :
(2.17)
40
Keadaan ini dapat diperoleh dengan mengatur posisi elektrode 2
(2.18)
Keterangan :
Bila arus I masuk ke dalam tanah melalui salah satu elektroda dan
41
elektroda, misalkan arah arus dalam tanah dari elektroda 1 ke elektroda 2
dengan:
r = jari-jari (m)
Jika adalah tahanan jenis tanah, maka medan dalam tanah pada
dalam V/m
Jadi
Potensial pada jarak r dari elektrode adalah integral dari dava listrik
V= (2.19)
R= (2.20)
Jadi :
42
v3 = [ - ] (2.21)
Dan
v4 = [ - ]
V34 = [ - - ]=
R 34 = =
dalam Ohmmeter. Dengan alat ukur yang dibuat khusus untuk ini yang
tegangan.
7. Konduktor bumi
berikut :
penampangnya 50 mm2.
43
Sesuai dengan PUIL 2000, konduktor aluminium tanpa perlindung
harus diberi tanda sesuai dengan warnanya, untuk warna loreng hijau-
menggunakan las, klem, atau baut kunci yang tidak mudah lepas.
44
Tabel 2.8. Ukuran minimum elektrode bumi
No Beban 1 2 3
jenis
elektrode Baja digalvanisasi Baja berlapis Tembaga
dengan proses tembaga
pentanahan
45
terjaminlah hubungan listrik yang baik, dapat diandalkan dan tahan
resistansinya
46
e. Menghitung tahanan pentanahan, tegangan sentuh dan
dan panjang konduktor yang akan digunkana. Nilai tahanan jenis tanah
dengan Persamaan
E
I0 = (2.23)
3R f ( R1 R2 R0 ) j ( X 1 X 2 X 0 )
Dengan
47
Z1 = R1+jX1, = impedansi transformasi urutan positif (ohm)
(2.24)
Dengan :
dasar dalam 0C
dalam
Ta = temperature dalam 0C
48
Tm = Temperatur maksimum dalam 0C
tersebut seperti:
persamaan :
s
K= (2.25)
s
Dengan
49
0,091
s
Cs = 1 - (2.26)
2hs 0,09
0,157
El 70 (1000 6C s s ) (2.27)
ts
Dengan:
0,157
= arus fibrasi untuk berat badan 70 kg
ts
0,116
El50 = (1000 + 6Csρs) (2.28)
ts
Dengan:
50
= tahanan jenis koral dalam Ω-m
0,116
= arus fibrasi untuk berat badan 50 kg
ts
0,157
Es70 = (1000 + 1,5Csρs) (2.29)
ts
Dengan:
0,157
= arus fibrasi untuk berat badan 70 kg
ts
0,116
Es50 = (1000 + 1,5Csρs) (2.30)
ts
dengan
51
= tahanan jenis koral dalam Ω-m
0,116
= arus fibrasi untuk berat badan 50 kg
ts
suatu tata letak dari grid (ukuran) dengan jarak konduktor (D) dan
1 1 1
Rg = ρ 1 (2.31)
LT 20 A 1 h 20 / A
Dengan
52
h = ke dalaman grid dalam satuan meter (m)
Jadi
(2.32)
dengan
53
Sf = factor pembagi arus gangguan, umumnya = 0.7 untuk gardu
pembumian gardu induk grid yang mungkin ada relatif terhadap jarak nilai
(2.33)
Dengan
54
Tegangan mesh ini menyatakan tegangan tertinggi yang mungkin
geomterik, Km; Faktor Koreksi Ki, Tahanan tanah ρdan rata – rata arus
K m K i I G
Em = (2.34)
LM
dengan
1 D2 ( D 2h ) 2 h K ii 8
Km
4.d K h (2n 1
ln . ln
2 16.h.d 8.D.d
1
Kii =
(2.n) 2 / n
h
Kh = 1
ho
n = na.nb.nc.nd
2.LC
na =
Lp
grid
55
Lc = panjang konduktor horizontal dalam meter
h = kedalaman konduktor
dari jarak 1 m, mulai dan memperluas luar konduktor permeter pada sudut
yang membagi dua sudut yang paling ekstrim dari grid. Dengan demikian
.I G .K s .K i
El (2.35)
0.75.LC . 0.85.L p
Ks =
1 1
1 1
1 0.5n 2
2.h D h D
yang diizinkan
56
Apabila Tegangan mesh yang diperoleh lebih tinggi dari tegangan
sentuh yang diizinkan maka rancangan grid yang ada harus dimodifikasi
sampai diperoleh batas yang diizinkan lebih besar dari tegangan mesh
yang diperoleh.
tegangan langkah yang diizinkan maka rancangan grid yang ada harus
D. Kerangka Pikir
57
Gambar 2.7 Kerangka Pikir Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
58
Lokasi penelitian ini dipilih sebagai objek penelitian karena
B. Jenis Penelitian
pentanahan
C. Metode Analisis
59
dievaluasi berdasarkan standar IEEE untuk sistem pentanahan yang
D. Instrumen Penelitian
diagram.
E. Prosedur Penelitian
b. Studi lapangan
60
1. mengumpulkan data peralatan Gardu Induk , komponen yang
pengujian yang dilakukan oleh pihak terkait dan standar PUIL 2000
Berikut ini diagram alir penelitian yang dinyatakan dalam digran blok
61
Gambar 3.1 Diagram Alir penelitian
Blok I dibutuhkan data luas area, jenis tanah sehingga diperoleh tahanan
62
Blok III dilakukan analisis besarnya tegangan langkah dan tegangan
persamaan 2.31
Blok V dilakukan analisis besarnya arus grid seperti dijelaskan pada bab II
persamaan 2.32
G. Metode Validasi
BAB IV
63
E. ANALISIS HASIL PENELITIAN
A=pxl
p = panjang (m)
l = lebar (m)
p = 112 m
64
l = 41 m
A=pxl
= 4592 m 2
b. Frequency 50 Hz
d. Coolong ONAN/ONAF
e. Voltage 150/20 kV
2. Busbar
yang didown load lewat geogle earth. Hal ini terlihat bahwa lokasi
menuju Maros.
65
Gambar 4.2 Peta Lokasi Gardu Induk Maros yang akses lewat
Google Erath
Dari gambar 4.1 di atas maka model pentanahan grid yang ada
7m
6.86 m
7m
6.84 m
Kisi-kisi Elektroda
66
Pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa pada sudut kiri bawah
meter. Hal ini menunjukkan bahwa semua peralatan yang ada dalam
langkah (Es) yang lebih baik dan lebih aman (Henry B.H. Sitorus,
2008).
67
Sistem Jala-jala yang dikenal juga dengan istilah grid adalah
ukuran yang beragam seperti segi empat atau bujur sangkar dan
(elektroda)
gabungan antara grid dan rod. Hal ini disebabkan oleh area
baik seperti tahanan pentahanan yang lebih kecil dari 1 (satu) ohm.
68
Tabel 4.1 Data hasil pengujian sistem pentanahan
50 kg 1109.6 V
Vstep
70 kg 1501.8 V
50 kg 3338.1 V
Vtouch
70 kg 4517.9 V
69
Tabel 4.2 Daftar material yang yang terhubung ke peralatan
pentanahan
ini adalah:
6.8571429 m
70
Panjang konduktor pentanahan (L) = 1481 m
survei
71
Waktu gangguan (tf) = 0,1 detik
= 4592 m
Menurut Sverak
72
ohm
Menurut Schwarz:
k1= 1.23
k2 =6.175
d1=d2 = 0.01405 m
n = 18
73
Tabel 4.3 Perbandingan hasil analitik dengan Pengukuran dan standar
IEEE untuk tahanan pentanahan
Sverak Scwarz
Standar IEEE
74
demikian maka sistem pentanahan gardu induk 150 kV Maros
Keterangan :
Nilai arus fibrasi ini digunakan untuk menghitung tegangan langkah dan
75
b. Analisis tegangan
a. Tegangan sentuh
sebelumnya berikut:
Dengan Cs =
Dengan Cs =
76
b. Tegangan langkah
berikut:
Dengan Cs =
Dengan Cs =
77
Standar yang Diizinkan 1980 7000
pengukuran dan hasil analitik lebih kecil dari nilai tegangan yang
diizinkan
a. Tahanan pentanahan
78
Dengan asumsi bahwa peralatan ditanahkan langsung tanpa
3xE x 3
3I0 =
3R f ( R1 R2 R0 ) j ( X 1 X 2 X 0 )
3.x150.000. 3
3I0 =
3.(0) (4 4 10) j (10 10 40)
2
20
Z1 = (4 + j10) + 0,034 + j1,014
150
= 0,105111 + j1.191778
Z0 = 0,034 + j1,014
79
Maka
3xE x 3
3I0 =
3R f ( R1 R2 R0 ) j ( X 1 X 2 X 0 )
3 x 20000 x 3
3I0 =
3(0) (0.15111 0.15111 0.034) j (1.191778 1.191778 1.014)
│3I0│= 29725.45 A
asymmetri (rms) adalah 1.25 x 29725.45 = 37156.82 A. Nilai arus ini akan
sehingga dipilih copper clad steel wire sesuai yang terpasang pada GI
maka diperoleh :
80
Karena luas penampang koduktor 142,8 mm2 tidak ada maka
tahanan jenis 3000 Ω-m dan tahanan jenis tanah 100 Ω-m, faktor refleksi
s
K= (4.3)
s
100 3000
= = - 0,93548
100 3000
sebagai berikut.
81
0,091
s
Cs = 1 - (4.4)
2hs 0,09
100
0,091
=1- 3000
= 0.58389
2(0,70) 0,09
Dengan Cs =
Dengan Cs =
Dengan Cs =
82
Untuk berat badan 50 kg :
Dengan Cs =
Dari data pada tabel tabel 4.2, panjang total keseluruhan konduktor
adalah 2215 m dan luas grid A = 4592 m2, diperoleh harga tahanan grid
Rg
ohm
bab II, Untuk Df = 1.25 dan Sf =0.6 maka arus grid maksimum adalah
83
Ig
Sf =
3I 0
Ig
Sf
3I 0
I g Sf * 3Io
I g 0.6 * 3 x12442.53
I g 22396.55 A
IG = Df.Ig
IG = 1.25 x 22396.55
besar dari arus grid maksimum pada sisi 150 kV (12442,53 Amp), namun
kenaikan potensial tanah (GPR, Ground Potential Rise). Jadi, arus grid
Amp).
84
Sekarang perlu dibandingkan antara GPR dengan tegangan sentuh
yang diizinkan.
GPR = IG.Rg
Harga ini jauh lebih besar dari 895.3911 volt, batas aman seperti
yang diperoleh pada langkah ke tiga. Oleh sebab itu dibutuhkan evaluasi
sebelumnya adalah
1 D2 ( D 2h ) 2 h Kii 8
Km = ln . ln
2 16.h.d 8.D.d 4.d K h ( 2n 1
dengan :
dengan
dan
h
Kh = 1
ho
H = 0.7 m
85
Ho = 1.0 m
0.7
Kh = 1
1.0
Kh =1.30384
Km = 0.754187
Ki = 0,644 + 0,148 n
di mana
n = 18 batang
Ki = 0,644 + 0,148.15
= 2,864
K m K i I G
Em =
LM
100 x0.754187x2.684 x27996
Em =
2215
Em = 193.29 Volt
86
KS =
1 1
1 1
1 0.5n 2
2.h D h D
KS =
1 1
1 1
1 0.5152
2.0.7 7 0.7 7
= 0.31417
Sehingga diperoleh:
.I G .K s .K i
El=
0.75.LC . 0.85.LR
= 243.027 Volt
* Langkah ke 9
* Langkah ke 10
87
Tahanan pembumian terukur seperti pada tabel 4.1adalah:
Ohm meter
Ohm meter
adalah :
88
Maka Tahanan jenis tanah dapat dihitung dengan
berikut:
Ohm meter
Ohm meter
empat titik nilainya sama, hal ini disebabkan oleh jarak antara
ini.
89
(a)
(b)
(c)
gambar (a) untuk dua dimensi tampak dari depan dan gambar (c)
90
Simulasi ini dilakukan untuk menguji hasil analitik dan hasil
4.5.
yang sentuh yang diijinkan sebesar 2060.3 volt. Begitu juga untuk
91
menuhi syarat yang ada yaitu tegangan langkah hasil perhitungan
badan 50 kg
yang sentuh yang diijinkan sebesar 1522.2 volt. Begitu juga untuk
yang diijinkan sebesar 4988.5 volt untuk berat badan 50 kg. Dengan
juga dengan tegangan sentuh lebih kecil dari tegangan sentuh yang
92
ditoleransi. Begitupun dengan tahanan pembumian lebih kecil atau
93
F. PEMBAHASAN
2215m memiliki :
94
e. Perbandingan tegangan mesh sebesar 193.29 volt jauh
282.1918 volt
895.3911 volt
syarat yang ada seperti terlihat pada gambar 4.5 dan 4.6.
Maros pada kondisi operasi normal sebesar 0 (nol) volt. Hal ini berarti
tidak ada tegangan yang timbul antara tanah dengan peralatan dan tidak
95
Berdasarkan hasil pengukuran dengan metode empat titik
gardu induk Maros adalah sebesar 100 Ohm meter. Sedangkan hasil
Ohm (Sverak) dan 88.40442 Ohm (Schwarz). Hal ini terjadi karena
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi saat ini terus meningkat, hal ini
kualitas daya listrik harus ditingkatkan pula baik dari segi suplai maupun
dari segi pelayanan. Untuk itu dimasa yang akan datang, mengingat
distribusi (20 kV) menjadi tegangan tinggi (150 kV) Selain itu, untuk
96
keadaan saat ini dibutuhkan penanganan gangguan dengan cepat, cepat
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
97
3. Besarnya tegangan sentuh yang timbul pada saat terjadi
B. Saran
98
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,untuk peralatan sistem
yang ada dalam gardu induk tanpa menganalisis pengaruh peralatan lain
seperti saluran dan tower tansmisi yang ada didalam lokasi gardu induk.
yang terhubung dengan sistem pentanhan yang ada dalam gardu induk
yang lain.
99
Daftar Pustaka
CP, William and Justin, D,Joel, 1963, “ Hydro Electric Hand Book,
Grounding, New York, Edisi 2.
100
IEEE, 1986. An American National Standard IEEE Guide for Safety in AC
substation Grounding, New York, USA
LAMPIRAN 1
Tabel A1 nilai Df
101
LAMPIRAN 2
102
LAMPIRAN 3
DATA-DATA HASIL PENGUKURAN
103
LAMPIRAN 4
104
LAMPIRAN 5
105
LAMPIRAN 6
Gambar L6. 1 Foto Papan Nama gardu induk Maros 150 kV yang diambil
tanggal 16 Maret 2012
106
Gambar L6.2 Foto Peralatan Gardu Induk Maros yang diambil tanggal 16
Maret 2012
Gambar L6.3 Foto Gardu Induk Maros 150 kV yang di ambil tanggal 16
Maret 2012
107
Gambar L6.4 Foto Tranformator Daya di Gardu Induk Maros yang diambil
tanggal 16 Maret 2012
LAMPIRAN 7
Yang
No Data yang di Ukur Simbol terukur Satuan
1 2 3 4
1 Panjang p 112 m
2 Lebar l 41 m
ohm -
ρ
3 Tahanan Jenis 100 m
Lamanya gangguan untuk konduktor
t s
4 tanah 0.1
108
5 Estep50 Es 500.25 v
6 Estep70 Es 897.45 v
7 Etouch50 Et 156.34 v
8 Etouch70 Et 285.21 v
9 Horizontal conductor Lc 7 m
10 Spacing conduktor D 7 m
11 Depth of ground grid conduktor hc 0.7 m
12 Resistance of ground system(Sverak) Rg 0.69 Ohm
13 Resistance of ground system (Scwarz) Rg 0.525 Ohm
109