POLARITAS TRANSFORMATOR 8
DAN PARALEL TRANSFORMATOR
Tujuan
8. 1. Pengertian Auto-Transformator
Auto-Transpormator adalah transpormator yang hanya memiliki satu kumparan,
dimana kumparan tersebut digunakan sebagai kumparan primer dan sekaligus kumparan
sekunder. Outo-transformator dipakai untuk menaikan tegangan ataupun menurunkan
tegangan. Umumnya Outo-transformator memiliki rasio mendekati satu (unity). Auto-trafo
tidak dapat dipakai untuk tegangan yang tinggi. Auto-transformator terdiri dari satu fasa
dan 3 fasa, untuk trafo tiga fasa biasanya terhubung bintang.
Perhatikan gambar 8. 2:
N1 = AB adalah jumlah lilitan belitan primer.
N2 = BC adalah julah lilitan belitan sekunder.
Tegangan ujung primer dan sekunder berturut-turut V1 dan V2. Tegangan induksi belitan
primer dan sekunder berturut-turut E1 dan E2.
1
Gambar 8.2 Auto-transformator ”step down”
I2 IBC I1
Jadi,
IBC I2 I1 (8-1)
Dimana:
IBC = arus yang mengalir pada belitan sekunder
Lilitan ampere pada primer haruslah mengimbangi lilitan ampere pada sekunder:
I1N1 I2 N2
Jadi,
N2 I1
K
N1 I2
Perhatikan persamaan:
2
IBC I2 I1
IBC
1 K
I2
Jadi,
IBC (1 K )I2 (8-2)
Wc V2 I1 I1
K
Wo V2I2 I2
Wc V2 I1
K
Wo V1 I2
Atau,
WC KxWo (8-3)
N1 N2
I3 I 1
N2
1
1 I (8-4)
K 1
Jumlah daya yang diberikan ke beban:
W0 V2I2
3
Wo V2 I1 V2 (I2 I1)
Wc Wi (8-5)
Tenaga yang diinduksikan pada kumparan CB adalah sebesar:
Wc V2 I1 (8-6)
Daya yang diberikan pada beban melalui kumparan AC adalah sebesar:
Wi V2 (I2 I1)
Wo Wa
Wi I 2 I1
1 K
Wo I2
Wc V2 I1 I1
K
Wo V2I2 I2
Jadi,
Wc V I
2 1K
Wo V1 I 2
Atau,
Wc KxWo (8-7)
Wo Wc Wi
Wc V1I2 (8-11)
Wi V1(I1 I2 )
V1I1 V1I2
Wo Wc (8-12)
Wc V1I2 I2 1 (8-13)
Wo V1I1 I1 K
Jadi,
1
W W
c o
K
Wi V1I1 V1I2 I 1
1 2 1
Wo V1I1 I1 K
4
Maka,
K 1
W W
i o
K
Wi K 1 V V
Wo K V2
2 1 (8-14)
Jadi,
Daya yang ditransfer secara induktif = Tegangan Tinggi – Tegangan Rendah
Daya Total Tegangan Tinggi
8. 2. Polaritas Transformator
Untuk menerangkan tentang polaritas transpormator pada umumnya digunakan tanda
titik (dot) untuk memudahkan, tanpa harus menggambarkan arah lilitan kumparan secara
lengkap. Polaritas yang dimaksudkan disini adalah polaritas sesaat (ingat sistem listrik arus
bolak-balik), polaritas ini ditentukan arah lilitan kumparannnya. Disamping itu polaritas
transpormator (yang disimbolkan sebagai titik) menunjukkan bahwa terminal-terminal
yang diberi tanda titik mempunyai polaritas yang sama pada saat yang sama. Seperti
gambar di bawah ini,
5
Gambar 8. 3. Polaritas transformator
6
Menurut standard ASA (The American Standard Association), pada sisi tegangan
tinggi transpormator diberi tanda H1, H2, H3, dan seterusnya. Sedangkan pada sisi tegangan
rendah diberi tanda X1, X2, X3, dan seterusnya.
Hasil yang didapat dari pengujian polaritas transpormator ada dua kemungkinan, sesuai
dengan macam polaritas tranpormator, yaitu;
1. Apabila Voltmeter V`>V (ggl induksi menjumlahkan), maka disebut polaritas
penjumlahan;
2. Apabila Voltmeter V` < V (ggl induksi saling mengurangi), maka disebut polaritas
pengurangan.
7
Syarat-Syarat Paralel Transpormator;
1. Perbandingan tegangan beban harus sama (perbandingan transpormasi = k, harus
sama). Jika perbandingan tegangan tidak sama, maka tegangan induksi pada kumparan
sekunder masing-masing transpormator tidak sama. Perbedaan menyebabkan terjadinya
arus sirkulasi (Is) pada kumparan sekunder ketika transpormator dibebani. Arus ini
menimbulkan panas pada kumparan sekunder tersebut. Besarnya arus sirkulasi tersebut
adalah:
EA EB (8-16)
Is
ZA ZB
8
E = tegangan sekunder beban nol dari masing-masing transformator
V2 = tegangan terminal di sisi beban
IA = arus yang tersedia pada transformator A
IB = Arus yang tersedia pada transformator B
I = Arus total dari transformator A dan B, lagging dibelakang V 2 sebesar sudut
(a) (b)
Gambar 8. 9 Kerja paralel transformator ideal
Atau,
IA ZB
IB ZA
Jadi,
IxZ (8-17)
I A (Z ZB)
A B
IxZ A
IB (8-18)
(ZA ZB )
9
B. Kasus 2 : Perbandingan-perbandingan tegangan sama
Dalam keadaan beban nol E = EA = EB dan tidak ada perbedaan fasa antara E A dan
EB, arus sirkulasi antara kedua transformator juga tidak ada. Dan apabila admitansi
kemagnetan diabaikan maka untai ekivalennya dapat dilihat pada gambar 8. 10 (a) dan (b).
(a) (b)
Gambar 8.10 Paralel transformator dengan perbandingan teganngan sama
IxZ AB IxZB
IA (Z Z )
ZA A B
Dan,
IxZ AB IxZ A
IB (Z Z )
ZB A B
Dan,
10
ZA
V I VI (8-22)
Z Z
2 B 2
A B
3
V2Ix10 Q jumlah kVA dari kedua transformator.
(a) (b)
Gambar 8. 12 Paralel transformator perbandingan tegangan tidak sama
11
Diambil:
EA, EB = tegangan EMF pada keadaan beban nol dari kedua transformator
Z = impedansi beban pada sekunder
Terjadi arus sirkulasi pada kedua transformator, yaitu:
EA EB (8-24)
IC
ZA ZB
Persamaan-persamaan yang berlaku dalam hal ini, lihat gambar 8. 12 (a) dan (b), maka:
EA IAZA V2 (8-25)
EB IBZB V2 (8-26)
Sekarang,
V2 IZL (IA IB )ZL , dimana ZL = impedansi beban
Jadi,
EA IAZA (IA IB )ZL (8-27)
Jadi,
IAZA IBZB (8-30)
IC
ZA ZB
EB I B Z B E A EB I B Z B / Z A Z L (8-32)
Jadi,
E B Z A EA EB Z L
I B Z Z Z (Z Z ) (8-33)
A B L A
B
Dapat juga,
IA
E A Z B (EA EB )Z L
Z Z Z (Z Z ) (8-34)
A B L A B
Jika ZA dan ZB kecil sekali dibanding ZL, maka ZAZB diabaikan jika dibandingkan dengan :
ZL(ZA+ZB), jadi kita peroleh:
12
E ZB (E A EB ) (8-35)
I A Z (Z A Z ) Z Z
L A B A B
E ZA (E A EB ) (8-36)
I A Z (Z B Z ) Z Z
L A B A B
Contoh Soal
1. Sebuah auto-transformator 10 kVA, 2.300/230 volt, 50 Hz, dipasangi tegangan rating.
Tentukanlah;
1. Daya masukan transformator
2. Arus pada kumparan tegangan tinggi.
3. Arus yang diberikan pada beban.
4. Daya yang diberikan secara induktif.
5. Daya yang dialirkan ke beban (secara konduktif).
Abaikan arus penguatan I0 .
Penyelesaian:
a. W0 V2 xI2
V1 2.530 volt
10.000
I 43, 48 ampere
1
230
Jadi,
10.000
Wo (2.530) 110 kW
230
c. Arus yang ditarik kumparan tegangan tinggi:
10.000
I 4, 35 ampere
3
2.300
d. Arus yang diberikan pada beban:
I2 I1 I3 43, 48 4, 35 47,83 ampere
V2 2.300
Ceking: K 0, 91
V1 2.300 230
I1 10.000
I 0, 91x 47,83 ampere
2
K 230
60
d. Wi V2 (I 2 I1)
2. Dua buah transformator fasa tunggal bekerja paralel, beban sekunder 1.000 ampere
pada faktor daya 0,8 lagging. Untuk setiap transformator EMF sekunder pada beban nl
adalah sama yaitu: 3.300 volt dan impedansi bocor dalam sekunder berturut-turut
(0,1 + j0,2) dan (0,05 + j0,4) ohm. Tentukan arus keluaransetiap transformator dan
perbandingan kW keluaran dari kedua transformator.
Penyelesaian:
ZA (0,1 j0, 2); ZB (0, 05 j0, 4)
IA ZB 0, 05 j0, 4
1, 7 j0, 6
IB ZA 0,1 j0, 2
Jadi,
IA IB (1, 7 j0, 6)
Maka,
200(4 j3)
I 235, 5 j274, 5 362 49, 4 ampere
2, 7 j0, 6
B
61 Nurhalim, S T., M T
Perbandingan kW dari kedua transformator adalah sama dengan perbandingan komponen
nyata dari masing-masing arusnya. Jadi,
Soal Latihan
1. Sebuah transformator satu fasa 20 kVA, 2.400/240 volt jenis ”step down” dua belitan
seperti pada gambar 8. 5 dihubungkan sebagai auto-transformator berpolaritas
penjumlahan. Hitunglah:
a. Kapasitas arus orisinal sisi tegangan tinggi.
b. Kapasitas arus orisinal sisi tegangan rendah.
c. Rating kVA auto-transformator menggunakan arus pada poin (b).
d. Persen kenaikan kapasitas kVA setelah menjadi auto-transformator dibandingkan
dengan dua belitan orisinal transpormator.
e. Besar arus-arus yang mengalir pada belitan auto-tansformator.
f. Persen beban lebih sisi tegangan 2.400 volt apabila bekerja sebagai auto-
transformator.
g. Komentar anda dari hasil-hasil yang diperoleh.
2. Sebuah transformator satu fasa A dan B dihubungkan paralel mensuplai beban yang
mempunyai impedansi ekivalen terlihat dari sisi sekunder berturut-turut: 0,15 + j0,5
ohm dan 0,1 + j0,6 ohm. EMF rangkaian terbuka transformator A 207 volt dan B 205
volt. Hitunglah:
a. Tegangan beban.
b. Daya yang disuplai ke beban.
c. Daya keluaran dari setiap transformator.
d. kVA masukan dari setiap transformator.
62 Nurhalim, S T., M T