Anda di halaman 1dari 4

Fasor dan pergeseran fase pada

gelombang AC
{0 Comments}
in Arus Bolak-Balik (AC), Teori Dasar AC
Bagikan
Suatu fasor adalah suatu garis yang merupakan proyeksi dari nilai sumbu vertikal pada gelombang
sinus. Untuk memahami penjelasan tersbut, anda dapat melihat garis merah pada gambar 1a yang
memiliki panjang Vm. Garis merah tersebut adalah fasor. Proyeksi vertikal dari garis ini (ditunjukkan
dengan titik warna merah) adalah Vm sin α. Misalkan phasor tersebut bergerak memutar dengan
kecapatan sudut sebesar ω rad/s berlawanan arah jarum jam. Maka, α = ωt, dan proyeksi
vertikalnya adalah Vm sin ωt. Bila kita memberi nama proyeksi ini (ketinggian) dengan simbol v, kita
memperoleh persamaan v = Vm sin ωt, dimana persamaan ini adalah persamaan umum untuk suatu
tegangan sinusoidal.

Gambar 1 Bila fasor


berputar terhadap titik asal, proyeksi vertikalnya menciptakan suatu gelombang sinus (prosesnya
ditunjukkan pada gambar 2)
Bila anda menggambar grafik v terhadap sudut α, anda mendapatkan gelombang sinus pada
gambar 1b. Gambar 2 menunjukkan prosesnya. Gambar 2 menunjukkan bagaimana nilai fasor
dihasilkan dari nilai v yang berubah-ubah terhadap sudut α dengan magnitudo gelombang Vm =
100V berputar dengan kecepatan ω = 30o/s. Sebagai contoh, misalkan nilai t = 0, 1, 2, 3s:

1. Pada saat t = 0, α = 0, pada saat ini phasor berada pada sudut 0o, proyeksi vertikalnya adalah v =
Vm sin ωt = 100 sin 0o = 0V. Karena nilai v = 0, maka titik proyeksinya berada pada titik asal.

2. Pada saat t = 1s, phasor telah berputar 30o dan proyeksi vertikalnya sebesar v = 100 sin 30o =
50V. Titik ini diplot pada nilai α = 30o dari sumbu horisontalnya.
Gambar 2 Representasi fasor dari satu gelombang sinus penuh
3. Pada saat t = 2s, α = 60o, dan v = 100 sin 60o = 87V, dimana titik ini diplot pada nilai α = 60odari
sumbu horisontalnya. Begitupula saat t = 3s, nilai v = 100 V saat α 90 o. Bila cara ini diteruskan
(untuk 4t, 5t, 6t, dst), maka akan diperoleh suatu gelombang sinus yang utuh.

Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa suatu gelombang sinusoidal dapat dihasilkan
dengan memploting proyeksi vertikal dari suatu fasor yang bergerak melingkar berlawanan arah
jarum jam dengan kecepatan sudut konstan sebesar ω. Bila fasor memiliki panjang sebesar Vm,
gelombang tersebut menunjukkan nilai tegangan; bila fasor memiliki panjang sebesar Im,
gelombang tersebut menunjukkan nilai arus. Perhatikan dengan seksama : Phasor hanya berlaku
untuk gelombang sinusoidal saja.

Catatan : Walaupun pada penjelasan ini fasor digambarkan mulai dari sudut 0o hingga 360o(bergerak
satu lingkaran penuh) ini adalah hal yang tidak praktis. Pada prakteknya, kita menggambarkan garis
fasor terhadap titik referensinya saja yaitu saat t = 0.

Dalam penjelasan di atas, disebutkan bahwa panjang fasor sama dengan nilai amplitudo (nilai
maksimum, Im atau Vm) tetapi panjang garis fasor ini boleh juga menggunakan nilai efektifnya. (Untuk
gelombang sinus, nilai efektif = 0.676 × nilai maksimum).

Contoh soal

Gambarkan phasor dan gelombang untuk arus yang memiliki persamaan i = 25 sin ωt mA, dimana f
= 100 Hz.

Fasor memiliki panjang 25 mA dan digambarkan pada saat t = 0, dimana arahnya adalah 0 derajat
seperti ditunjukkan pada gambar 3 di bawah ini. Karena nilai f = 100 Hz, maka peiodenya adalah T =
1/f = 1/10 Hz = 10 ms.

Gambar 3 Posisi referensi dari


fasor adalah posisi saat t = 0
Pergeseran gelombang sinus
Fasor bisa juga digunakan untuk menunjukkan pergeseran gelombang sebesar θ, v = Vm sin (ωt ± θ)
seperti ditunjukkan pada gambar 4 di bawah ini. Sudut θ adalah posisi dari fasor saat t = 0 s.

Gambar 4 Fasor untuk gelombang yang digeser. Sudut θ adalah posisi fasor saat t = 0.
Contoh

Bila v = 20 sin (ωt – 60o), dimana ω = π/6 rad/s (atau 30o/s). Gambarkan diagram fasor dan bentuk
gelombangnya.

Gambar 5 Fasor berada


pada posisi -60 derajat
Fasornya memiliki panjang 20 V pada saat t = 0 dan sudutnya -60o seperti ditunjukkan pada gambar
5a. Sekarang fasornya berputar, ia menghasilkan gelombang sinusoidal, berosilasi antara ± 20V
seperti ditunjukkan pada gambar 5b. Perhatikan bahwa gelombang memotong titik nol pada saat t =
2 s, karena ia membutuhkan 2 detik bagi fasor untuk bergerak dari – 60o ke 0odengan kecepatan 30
derajat per detik. Sekarang bandingkan bentuk gelombang gambar 5b dengan contoh soal
sebelumnya. Bentuk gelombangnya tampak identik. Oleh karena itu gambar 5a menunjukkan bentuk
gelombang yang digeser v = 20 sin(ωt – 60o)
Berikut ini gambar gelombang dan fasor untuk persamaan v = Vm sin (ωt + 90o)

Gambar
6 Membuktikan bahwa persamaan sin (ωt + 90o) = cos ωt
Gambar fasor dengan arah sudut 90o seperti ditunjukkan pada gambar 6a dibawah ini. Perhatikan
bahwa bentuk gelombang yang dihasilkan sama seperti gelombang persamaan v = Vmcos ωt. Dari
sini dapat disimpulkan bahwa

sin (ωt + 90o) = cos ωt

Anda mungkin juga menyukai