1. Pendahuluan
Gambar 1.1 Potongan Melintang kabel plastic (XLPE : Cross Link Polyethile) 150 kV
Gambar 1.2 Contoh Kabel Tanah isolasi minyak kertas (Oil Filled Cable paper
insulation) 150 kV Sukolilo – Ngagel – Simpang (Surabaya)
Gambar 1.3 Saluran Kabel Laut 150 kV Jawa – Bali
Kabel bawah tanah biasanya terdiri atas satu atau lebih konduktor dengan lapisan
pelindung berupa material isolasi. Material isolasi yang biasa digunakan antara lain:
1. Rubber atau rubberlike compound
Rubber biasanya digunakan pada kabel dengan rating 600 V – 35 kV,
sedangkan polyethylene (PE) dan polyvinyl chloride (PVC) untuk kabel dengan
rating 600 V – 138 kV.
2. Varnished cambric
Varnished cambric digunakan pada kabel dengan rating 600 V – 28 kV.
3. Oil-impragnated paper
Oil-impragnated paper digunakan pada kabel type solid dengan sampai dengan
69 kV dan apabila dengan kabel bertekanan sampai dengan 345 kV. Kabel dengan
tekanan tinggi (bisa > 200 psi) digunakan pada saluran transmisi yang menggunakan
tegangan > 69 kV.
Saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) 150 kV milik PLN dalam kondisi normal
menggunakan tekanan antara 130 – 140 psi.
Saluran transmisi dengan menggunakan kabel dapat diklasifikasikan berdasarkan
letaknya yaitu :
1. Underground atau kabel bawah tanah.
2. Submarine atau kabel bawah laut.
Kabel yang digunakan untuk SKTT maupun SKLT biasanya kabel berisolasi kertas
yang diberi minyak dan disebut kabel minyak atau kabel yang berisolasi Crosslinked
polyethylene (XLPE) yang disebut kabel XLPE.
Bahan konduktor yang digunakan pada kabel bawah tanah adalah tembaga atau
aluminium. Untuk mengalirkan arus yang sama, kabel dengan bahan konduktor aluminium
akan mempunyai ukuran yang lebih besar daripada yang menggunakan bahan tembaga.
Suatu kabel yang mempunyai konduktor dengan jari-jari r dan selubung isolasi
dengan jari-jari R, seperti yang terlihat pada gambar 2.1.
Jika konduktor kabel di atas memiliki muatan sebesar Q coulomb/ meter, maka harga
kerapatan fluks listrik (D) pada suatu permukaan sebesar :
𝐹𝑙𝑢𝑘𝑠 (𝑐𝑜𝑢𝑙𝑜𝑚𝑏) ∅ 𝑄
𝐷= = 𝐴 = 𝐴 ………………………………………… (2.1)
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝑀2 )
maka kerapatan fluks listrik pada jarak x meter dari pusat kabel :
𝑄
𝐷 = 2𝜋.𝑋 (coulomb/m2) ……………………………………………………. (2.2)
𝐷 = 𝜀 𝐸 …………………………………………………………………….. (2.3)
𝑄
maka : 𝐸 = 2𝜋𝜀 𝑋 ……………………………………………………………………. (2.4)
𝑅 𝑄
𝑉 = ∫𝑟 2𝜋𝜀𝑥 𝑑𝑥 …………………………………………………………… (2.5)
𝑄 𝑅 𝑑𝑥
= 2𝜋𝜀 ∫𝑟 𝑥
𝑄 𝑅
= 2𝜋𝜀 𝑙𝑛 𝑟 volt ……………………………………………………….. (2.6)
𝑄 2𝜋𝜀
𝐶 = 𝑉 = 𝐿𝑛 (𝑅/𝑟) Farad/M …………………………………………………. (2.7)
𝜀𝑥
C = Farad/m ……………………………………………….. (2.8)
18 𝑥10𝑦 𝑙𝑛 (𝑅/𝑟)
0,024 𝜀𝑥
= 𝐿𝑜𝑔10 (𝑅/𝑟) Mikro-farad/KM ………………………………………….. (2.9)
dimana :
ɛ = Permitivitas bahan isolasi. Permittivity (ɛ, epsilon), konstanta dielektrik (K), dan SIC
digunakan secara bergantian. Istilah permitivitas adalah preferred. Lihat Tabel 1.
d = diameter di bawah insulasi (di atas pelindung konduktor). Catatan: Baik D dan d harus
dinyatakan dalam satuan yang sama.
Dalam konduktor tunggal, kabel tegangan rendah di mana tidak ada lapisan
semikonduktor di atas konduktor, faktor koreksi harus digunakan untuk mengkompensasi
ketidaklancaran permukaan konduktor pilin seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.
Pengukuran ini didasarkan pada memiliki perisai isolasi / selubung atau permukaan
konduktor di atas insulasi.
0.00736𝜀
𝐶= 𝑑 ................................................................................................. (2.11)
𝑙𝑜𝑔10
𝑘𝑑
Dimana
ε0 = permitivitas ruang kosong, 10-9/36π
εr = permitivitas relittive dari insulasi
Pekerjaan yang dilakukan dalam memindahkan unit muatan positif jarak dx dalam
medan listrik intensitas E diberikan oleh
dW = -Ex dx ...................................................................................... (2.13)
yaitu perubahan di sepanjang dx adalah
dV = -Ex dx ......................................................................................... (2.14)
Gambar 2.2 Penampang Inti Kabel Untuk Derivasi Kapasitansi
.................................................................. (2.15)
jika D diambil sebagai
D = diameter satu konduktor ditambah ketebalan insulasi antara konduktor ditambah
ketebalan insulasi antara setiap konduktor dan selubung logam, layar atau armor
Berbagai kapasitansi lainnya dari kabel tipe belted dapat diperoleh, hingga mendekati
perkiraan,, dengan menghitung C dengan persamaan (2.10) dan menggunakan faktor-faktor
berikut:
C1 = 0,83 x C = kapasitansi dari satu konduktor ke semua konduktor lain dan lapisan logam
luar
C2 = 0,50 x C = kapasitansi dari satu konduktor ke satu konduktor lain, dengan konduktor
yang tersisa dan lapisan metalik luar mengambang
C3 = 1,50 x C = kapasitansi semua konduktor (bergerombol) ke lapisan logam luar
2.2 Tahanan Isolasi
Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat saluran (kabel) yang
diisolasi satu sama lain atau tahanan antara satu kawat saluran dengan tanah (ground).
Pengukuran tahanan isolasi digunakan untuk memeriksa status isolasi rangkaian dan
perlengkapan listrik, sebagai dasar pengendalian keselamatan.
Tahanan isolasi pada daerah dx yang berjarak x meter dari pusat lingkaran kabel
adalah :
𝜌 𝑑𝑥
𝑑𝑅′ = Ohm …………………………………………………………… (2.10)
2𝜋𝑥
𝜌 𝑅 𝑑𝑥
𝑅′ = 2𝜋 = ∫𝑟 𝑥
𝜌 𝑅
= 2𝜋 𝐼𝑛 ………………………………………………………………… (2.11)
𝑟
𝑅
= 0,367 𝜌 𝑙𝑜𝑔10 X 109 Mega Ohm/Km ………………………………. (2.12)
𝑟
Persamaan ( 2.4 ) menunjukkan besarnya intensitas medan listrik atau Stress listrik
pada jarak x meter dari pusat kabel. Dari persamaan ( 2.6 ) didapatkan harga :
2𝜋𝜀 𝑉
𝑄 = 𝐿𝑛 (𝑅/𝑟) ………………………………………………………………. (2.13)
𝑉
𝐸𝑚𝑎𝑥 = 𝑥𝐿𝑛 (𝑅/𝑟) Volt/meter ……………………………………………… (2.14)
Harga maksimum dari Stress listrik tergantung dari permukaan konduktor, pada x = r
dan memisalkan permukaan konduktor adalah sebuah permukaan yang bundar dan licin maka
𝑉
𝐸𝑚𝑎𝑥 = 𝑟𝐿𝑛 (𝑅/𝑟) Volt/meter ……………………………………………… (2.15)
Harga minimumnya tergantung permukaan dalam dari selubung isolasi dimana x = R maka :
𝑉
𝐸𝑚𝑎𝑥 = 𝑅𝐿𝑛 (𝑅/𝑟) Volt/meter ……………………………………………… (2.16)
Emax R
= …………………………………………………………………... (2.17)
Emin r
DAFTAR PUSTAKA