Anda di halaman 1dari 9

Jaringan Distribusi Tegangan Menengah (TM) Dan Tegangan Rendah (TR) Dengan

Menggunakan Kabel Bawah Tanah

I. PENDAHULUAN
Banyaknya gedung-gedung tinggi,dan lahan yang padat akan bangunan
mengakibatkan sudah tidak memungkinkannya lagi didirikan jaringan distribusi
melalui saluran udara. Sehingga orang berusaha mencari solusi bagaimana
menciptakan ekstetika kota yaitu dengan merencanakan jaringan distribusi kabel
bawah tanah. Dengan perencanaan tersebut bisa menciptakan suatu suasana kota
yang ekstetika, karena dengan jaringan distribusi kabel bawah tanah sudah tidak
mengganggu lagi pandangan dan memiliki keandalan di bandingkan jaringan
distribusi melalui udara, perencanaan jaringan distribusi bawah tanah ini juga
diharapkan bisa diterapkan pada perumahan, gedung pendidikan seperti sekolah
dan kampus, untuk menciptakan ekstetika.

A. Sistem Distribusi
Sistem distribusi berfungsi untuk menerima tenaga listrik dari gardu induk (GI)
penerima. Sistem distribusi biasanya terdiri atas saluran distribusi primer dengan
tegangan menengah (TM) dan saluran distribusi sekunder dengan tegangan rendah
(TR). Di indonesia tegangan menengah adalah 20 kV, sedangkan tegangan rendah
adalah 220/380 volt.
Sistem distribusi primer berawal dari sisi sekunder transformator daya pada gardu
induk (GI) penerima sampai pada sisi primer transformator daya di gardu distribusi
pada daerah pemukiman dan daerah perkampungan berupa satu fasa yang terdiri atas
fasa netral. Umumnya kebanyakan transformator distribusi adalah satu fasa dan
dihubungkan antara fasa netral melalui sekering cutout. Penyulang dipisahkan dengan
peralatan reclosing pada berbagai lokasi sepanjang dapat memperkecil kemungkinan
gangguan yang dapat mengganggu pelayanan kepada konsumen.
Berdasarkan cara pemasangannya saluran sistem distribusi dapat dibagi dalam tiga
kelompok, yaitu: saluran udara (overhead line), saluran kabel bawah laut (submarine
cable) dan saluran kabel tanah.
Jenis kabel yang biasanya digunakan ada dua jenis, yaitu kabel netral konsentris
(concentric neutral cabel) dan kabel daya (power cable).Kabel netral konsentris
biasanya mempunyai penghantar aluminium, isolasi dan netral konsentris.
Untuk penyaluran tenaga listrik dibawah tanah digunakan kabel tenaga (power cable).
Jenis kabel tenaga banyak sekali, namun demikian dapat diklasifikasikan menurut
beberapa kelompok berikut : Kelompok menurut kulit pelindungnya (armor)
misalnya, kabel bersarung timah hitam (lead sheahted), kabel berkulit pita baja (steel-
tape armored),Kelompok menurut konstruksinya misalnya: plastik dan karet (jenis
BN,EV,CV) kabel padat (jenis belt,H,SL,SA), kabel jenis datar (flat-type), kabel
minyak (oil-filled).Kelompok menurut penggunaan, misalnya, kabel saluran (duct
draw-in), kabel taruh (direct-laying), kabel laut (submarine), kabel corong utama
(main shaft),kabel udara (overhead).

B. Kabel Tanah
1. Klasifikasi Kabel Tenaga
Untuk penyaluran tenaga listrik dibawah tanah digunakan kabel tenaga (power cable).
Jenis kabel tenaga banyak sekali, namun demikian dapat diklasifikasikan menurut kelompok-
kelompok berikut:
Kelompok menurut kulit pelindungnya (armor) misalnya, kabel bersarung timah
hitam (lead sheahted), kabel berkulit pita baja (steel-tape armored),
Kelompok menurut konstruksinya misalnya: plastik dan karet (jenis BN,EV,CV)
kabel padat (jenis belt,H,SL,SA), kabel jenis datar (flat-type), kabel minyak (oil-filled).
Kelompok menurut penggunaan, misalnya, kabel saluran (duct draw-in), kabel taruh
(direct-laying), kabel laut (submarine), kabel corong utama (main shaft),kabel udara
(overhead).

2. Jumlah inti (core) kabel. Kabel tanah berinti tunggal (single core cable), pada dasarnya
kabel ini dapat dipakai untuk segala tegangan yang umumnya adalah tegangan tinggi.
Kabel tanah berinti tiga (tree core cable). Kabel tanah ini terbatas pada tegangan 150 KV
yang disebabkan oleh terbatasnya dimensi kabel, terutama sekali untuk keperluan transportasi
dan pemasangan.

Gambar 2.1 Kabel berinti tunggal dan kabel berinti tiga

Bentuk penampang inti pada konduktor. Pejal (Untuk ukuran kecil yang digunakan pada
tegangan menengah dan tegangan rendah). Bentuk penampang pejal ada dua macam, yaitu:
pejal bulat dan pejal segitiga.

Gambar 2.2 Kabel penampang pejal bulat dan pejal segi tiga

Pilin (stranded): Untuk ukuran konduktor besar.

Gambar 2.3 Inti Pilin Bulat dan Inti Pilin segitiga

Berongga: Terutama untuk tempat minyak pendingin dan dipakai pada kapasitas penyaluran
yang besar. Ada yang berongga satu dan ada yang berongga banyak.

Gambar 2.4 Kabel dengan inti penghantar berongga (berongga banyak dan satu)
Kabel NYFGBY Yaitu jenis kabel dengan inti tembaga yang menggunakan isolasi
PVC,dengan pelindung bagian dalam PVC yang dilengkapi kawat baja datar dan pita dengan
pelindung terluar PVC.spesifikasi ukuran tegangan tegangan berkisar antara 600/1000 V

Gambar 2.5 Kabel NYFGBY


Klasifikasi inti kabel :
1. Dua-inti : biru muda-hitam
2. Tiga-inti : Biru muda-kuning-hitam
3. Empat-inti : biru muda-merah-kuning-hitam
4. Lima-inti : hijau/kuning-biru muda-merah-kuning-hitam

2. Klasifikasi Kabel Tanah Untuk Tegangan Menengah Kelompok menurut kulit


pelindungnya ( armor ) a. Kabel bersarang timah hitam ( lead sheathed ) b. Kabel berkulit
pita baja ( steel tape armored ) c. Kabel berkulit kawat baja ( steel wire armored ) d. Kabel
berkulit kawat tembaga ( copper wire armored ) e. Kabel berkulit baja tahan karat ( stainless
wire armored ) f. Kabel berkulit kawat aluminium ( aluminium wire armored ) LANGKAH-
LANGKAH PEMILIHANKABELDalam memilih suatu kabel tenaga terdapat
beberapakriteria umum yang harus diperhatikan yaitu :1. Konduktor yang dipilih harus
memiliki ukuranyang optimum, sehingga dapat menyalurkan arusbeban atau arus
hubung singkat dalam waktutertentu tanpa over heating serta memenuhi voltagedrop
yang telah ditentukan.2. Bahan isolasi yang digunakan pada kabel harusmemadai untuk
operasi kontinyu pada leveltegangan yang telah ditetapkan, dengan tingkatkestabilan thermal,
keamanan dan reliabilitas yangtinggi.3. Material yang digunakan harus memiliki
stabilitasfisik dan kimia yang baik sesuai dengan desainoperasi kabel pada suatu lingkungan
tertentu.3. Kuat secara mekanik, serta cukup fleksibeluntuk bertahan pada saat pabrikasi
maupunpemasangan.4. Perlindungan eksternal harus cukup memadai,baik dari segi mekanik
maupun kimia sehinggadapat bertahan pada kondisi lingkungantertentu.Kabel dirancang
dengan berbagai macam konstrisesuai dengan kebutuhannya. Pada bagian ini akandibahas
konstruksi kabel tenaga, khusus untuk tegangan diatas 1 kV. Konstruksi kabel tenaga
dapatdibagi menjadi dua bagian yaitu bagian utama danbagian pelengkap.Bagian utama dari
suatu kabel tenaga adalah bagianyang harus ada dalam suatu kabel tenaga terlihat pada
gambar 2 dibawah ini :.
1. Penghantar (Conductor)Merupakan bagian dari kabel tenaga
yangbertegangan dan berfungsi untuk menghantarkanarus listrik. Sebagai
inti kabel, penghantar dapatdigolongkan menjadi kabel berinti satu
(singlecore) dan kabel berinti banyak (multi core) yaituberinti dua, tiga dan
seterusnya. Konduktorumumnya tidak berupa satu hantaran pejal,
tetapikumpulan kawat yang dipilin agar lebih fleksibel.Bahan yang
digunakan adalah tembaga danaluminium karena mempunyai sifat mekanis
danlistrik yang baik. Bentuk penampangnya bisa bulat tanpa rongga, bulat
berongga maupunbentuk sektoral.
Gambar 2 Bagian utama suatu kabel tenaga
2. Bahan Isolasi
Isolasi adalah bagian utama dari pada kabel yang terpenting, karena isolasi
menentukan kemampuan dari pada kabel.
Sifat-sifat isolasi antara lain :
Ketahanan dielektrik (dielectric strength) harus tinggi.
Tahanan jenis (resistivity) harus tinggi.
Dapat digunakan pada suhu kerja yang tinggi dan juga pada suhu kerja yang rendah.
Tidak menghisap air atau uap air (kedap air).
Mudah dibengkok-bengkokkan.
Tidak mudah terbakar.
Sanggup menahan tegangan impuls yang tinggi.

Berdasarkan material isolasi yang dipakai dapat dibedakan menjadi kabel dengan
isolasi kertas dan kabel dengan isolasi sintesis. Kabel berisolasi kertas banyak digunakan
terutama untuk saluran kabel tegangan tinggi. Akan tetapi dengan dikembangkannya jenis
isolasi sintesis, maka kedudukan isolasi kertas sedikit demi sedikit digantikan oleh isolasi
sintesis.
Isolasi sintesis memiliki keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki isolasi kertas,
antara lain :
Mempunyai ketahanan mekanis pada keadaan panas yang memungkinkan
penambahan temperatur kerja, baik pada kondisi stabil,beban lebih maupun pada kondisi
hubungsingkat.
Berat kabel per satuan panjang relative lebih ringan.
Mempunyai kemampuan membawa arus yanglebih besar, baik dalam keadaan
normal,keadaan darurat, maupun pada kondisi hubung singkat.
Biaya relatif lebih kecil.
Mempunyai rugi-rugi dielektrik yang lebih kecil.
Mudah untuk diinstalasikan karena memiliki radius pembengkokan yang lebih kecil.
Perawatan mudah karena tidak memerlukan oilfeeding.Polimer merupakan zat yang
terdiri atas rangkaian panjang molekul kecil (monomer) yang berulang-ulang membentuk
molekul besar (makromolekul).Pada umumnya bahan polimer dikenal sebagai plastik. Bahan
ini memiliki sifat yang cocok untuk digunakan sebagai isolasi kabel karena ringan,mudah
dibentuk, liat dan elastis, serta yang terpenting material ini bersifat isolator karena tidak
memiliki electron bebas.
Menurut jenis pembentukannya, polimer terbagi menjadi homopolimer dan kopolimer.
Homopolimer terbentuk dari satu jenis monomer, sedangkan kopolimer sedikitnya terbentuk
dari dua jenis monomer yang berbeda. Polimer dapat digolongkan dalam 3 kelompok umum,
yaitu plastik, serat, dan elastomer.
Plastik dapat berupa lembaran tipis, zat padat yangkeras dan dapat digabungkan satu
dengan yang lain.Pada beberapa jenis cairan organic bahan ini dapat larut, serat merupakan
polimer yang mirip dengan benang. Bahan yang digolongkan dalam jenis ini misalnya kapas,
sutera, dan nilon. Elastomer merupakan polimer dengan sifat elastis seperti karet atau bahan
lain yang yang memiliki karakteristik seperti karet. Pada temperatur rendah bahan ini elastis-
keras, sedangkan pada temperatur normal dan temperatur tinggi akan elastis seperti karet.
Seperti senyawa organic yang lain, polimer dapat mempunyai gugus fungsional dan
karbon kiral,bahan ini dapat membentuk ikatan hydrogen dan berinteraksi dipol-dipol.
Susunan kimia dari suatu rantai polimer dirujuk sebagai struktur polimernya. Penyusunan
hubungan rantai ini dengan rantai lainatau dirinya sendiri disebut struktur sekunder. Bagi
sifat polimer, struktur sekunder ini dapat sepentingkomposisi kimianya.Sebuah polimer dapat
berupa rantai-rantai lurus atau rantai-rantai bercabang, yang menghasilkan zat padat amorf
lunak seperti karet lunak. Akan tetapi dapat pula suatu polimer tersusun dari rantai-
rantailurus yang bersatu karena ikatan hidrogen ataukarena tarik-menarik dipol-dipol.
Struktur polimer semacam ini akan menghasilkan serat-serat atau plastik keras yang dapat
dicetak.
Polimer dengan struktur yang lebih teratur dikatakan mempunyai derajat kekristalan
yang lebih tinggi dibandingkan polimer amorf atau non-kristal.Struktur dari polimer plastic
dapat digolongkan dalam 2 jenis yaitu molekul panjang dengan susunanyang linier atau
bercabang dan molekul dengan susunan jaringan ruang tiga dimensi. Pada suhu yang tinggi,
polimer linier atau bercabang akan menjadi lunak. Bahan ini disebut termoplastik.dilakukan
pendinginan terlebih dulu. Berbeda dengan termoplastik, polimer tiga dimensi merupakan
bahan yang sangat kuat pada berbagai temperatur. Bila dipanaskan polimer ini tidak menjadi
lunak, karena struktur tiga dimensi yang bersifat kaku. Agar menjadi lunak diperlukan usaha
untuk memecahkan ikatan kovalennya. Bahan ini disebut thermoset. Terbentuk dari susunan
hubung silang (crosslink).
Jenis-jenis bahan isolasi polimer yang ada dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Thermoplastic Yang termasuk golongan ini adalah PolyvinilChloride (PVC) dan
Polyethylene (PE) yangmudah dan murah dalam pembuatannya,sehingga banyak digunakan
dalam industrilistrik. Polyvinyl chloride (PVC) banyakdigunakan sebagai bahan isolasi kabel,
terutamauntuk tegangan rendah.Bahan ini relative murah dan mudah dalam teknik
penyambungannya, relative tahan terhadap api serta tidak rusak pada temperatur yang sangat
rendah. Kelemahan bahan ini adalah kecenderungannya untuk terpecah-pecah pada tekanan
mekanis, serta daya serap terhadap air yang cukup tinggi.
Polyethylene (PE) merupakan bahan yang lebihbaik dibandingkan PVC dalam
penggunaansebagai bahan isolasi pada kabel. Bahan ini lebihtahan terhadap tekanan mekanis
yang terusmenerus.Selain hal itu, dalam hal berat jenis,tahanan jenis, dan kemampuan
penghantaranpanas polyethylene juga lebih baik dari PVC.Bahan isolasi sintesis
thermoplastic mempunyaisifat-sifat antara lain :_ Tidak mudah terpengaruh oleh uap air,
asamdan alkali._ Tahanan jenis cukup tinggi_ Kekuatan mekanisnya cukup tinggi._ Faktor
hilang daya dielektrik (tan δ) untuk PE lebih baik dari pada PVC._ Mudah
terbakar/meleleh/mencair sehinggatidak dapat bekerja pada suhu tinggi.
2. Thermosetting Isolasi thermoset jauh lebih baik kualitasnya dibandingkan jenis
isolasi termoplastik,terutama untuk temperature kerja yang tinggi. Bahan ini tidak peka
terhadap perubahan temperatur yang terjadi, dan memberikan stabilitas panas yang lebih baik
pada saat terjadi hubung-singkat.Isolasi thermoset merupakan polimer hubung silang.
Biasanya reaksi hubung silang akan menambah ikatan tertentu pada struktur ikatannya,
seperti vulkanisasi karet dengan belerang (sulfur). Reaksi hubung silang dapat terjadi dengan
radiasi sinar ultra violet, tetapidapat juga terjadi pemotongan ikatan. Keadaanyang terakhir
ini memperlemah kekuatan bahan.Neoprene, Hypalon, Nitril Rubber, NitrilButadiene,
Ethylene Propylene Rubber (EPR)dan Crosslinked Polyethylene (XLPE) adalahbahan isolasi
sintesis golongan thermosetting.
Pada industri kabel laut bahan yang banyak digunakan sebagai isolasi adalah EPR dan
XLPE. Hal ini karena pertimbangan ekonomi serta pertimbangan-pertimbangan dalam teknik
pembuatannya lebih menguntungkan. Untuk selanjutnya hanyalah XLPE saja yang
akandibahas, karena jenis isolasi ini berkembang dan sudah banyak digunakan di beberapa
Negara. Dengan metode silang sambung (crosslink),penambahan peroksida pada PE didalam
proses vulkanisasi, dengan suhu, waktu dan tekanan tertentu, maka dihasilkan jenis isolasi
XLPE yang mempunyai sifat-sifat yang lebih baik daripada PE, antara lain :
Tidak meleleh, sehingga dapat bekerja padasuhu kerja yang tinggi (90 0C).
Usia kabel lebih lama.
Kekuatan tarik lebih tinggi.
Tahanan isolasi lebih tinggi, sehingga kebocoran isolasi lebih kecil.
Kedap air/uap air.
Sifat mekanisnya cukup baik sehingga tidak memerlukan pelindung logam yang
tebalseperti pada kabel isolasi kertas.
3. Tabir (screen)Untuk tegangan kerja yang tinggi, setiap inti kabel dilengkapi dengan
suatu lapisan yang disebut tabir (screen), yang terbuat dari bahan semi konduktif. Lapisan
tersebut berfungsi untuk :
Meratakan distribusi medan listrik pada setiap terjadi penimbunan tegangan.
Untuk mengamankan manusia dari bahaya listrik.
Untuk menahan radiasi medan elektromagnetik.
4. Selubung (sheath)Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung intikabel dari pengaruh
luar pelindung terhadapkorosi, pelindung terhadap gaya mekanis dangaya listrik, maupun
sebagai pelindung terhadapmasuknya air atau uap air.Bahan yang digunakan adalah logam
sepertitimbal atau aluminium, maupun bahan sintetisseperti silikon dan PVC.Gambar 2
Bagian pelengkap suatu kabel tenagaBagian pelengkap adalah bagian yang melengkapi suatu
kabel untuk memperkuat, melindungi secara mekanis dan memperbaiki sifat-sifat kabel.
Bagian tersebut terlihat pada gambar 2 diatas.1.
Bahan pengisi (filler)Pada kabel berinti tunggal, setelah pemasangan inti terdapat
celah yang tertinggal. Bahan pengisi digunakan untuk peredam efek mekanis dan juga untuk
mendapatkan bentuk kabel yang bulat.
2. Bantalan (bedding)Bantalan adalah lapisan yang terletak dibawahperisai (armour).
Gunanya adalah untuk kedudukanperisai (armour) dan mencegah elektrolisis sehinggatidak
merusak bagian dalamnya.
3. Perisai (armour)Lapisan ini digunakan untuk perlindungan mekanis.Secara umum
terdapat dua jenis perisai yaitu perisaipita baja (steel-tape armour) dan perisai kawat
baja(steel-wire armour).
4. Selubung luar (outer sheath) atau sarungLapisan ini merupakan bagian terluar dari
kabel.Pemasangannya diatas berfungsi sebagai bantalanperisai juga sebagai komponen yang
berhubunganlangsung dengan tanah.
2.2 JENIS-JENIS KABEL XLPE
Kabel Tegangan Menengah besisolasi XLPE terdiridari kabel berinti tunggal (single
core) atau berintibanyak (multi cores). Tegangan pengenal untuk kabel tegangan menengah
(TM) dinyatakan denganVo/V (Vm) dapat dilihat dari tabel 2 berikut ini :Tabel 2 Standard
tegangan nominal kabelberdasarkan IEC 60038
Tegangan fasa – netral (Vo) Teganan fasa-fasa (V) Tegangan maksimum fasa –
fasa (Vm)
600 1000 -
1800 3000 3600
3600 6000 7200
6000 10000 12000
8700 15000 17500
12000 20000 24000
18000 30000 36000
dimana :Vo : Tegangan yang diukur antara penghantar danneutral (phasa to neutral
voltage)V : Tegangan yang diukur antara penghantar (phaseto phase voltage)Vm : Nilai
maksimum dari tegangan sistem dimanakabel akan dipasang.
Kabel besisolasi XLPE untuk tegangan menengah ada 4 jenis yaitu :
a. N2XSY dan NA2XSY.
b. N2XSEY dan NA2XSEY.
c. N2XSEBY dan NA2XSEBY.
d. N2XSEFGbY dan NA2XSEFGbY.

Yang akan dibahas lebih lanjut hanya kabel jenis N2XSEBY, karena mempunyai daya yang
baik,proteksi terhadap mekanis yang baik dan lebih ekonomis.
Kode pengenal jenis kabel XLPE diturunkan dari standar VDE. Karena standar ini telah lama
digunakan di Indonesia. Adapun kode pengenal kabel sebagai berikut :
N : kabel dengan penghantar tembaga
NA : kabel dengan penghantar aluminium
Y : isolasi PVC (huruf Y pertama pada kode pengenal jenis)
Y : selubung PVC (huruf Y kedua pada kode pengenal jenis)
2Y : isolasi Polyethylene (huruf 2Y pertama pada kode pengenal jenis)
2Y : selubung Polyethylene (huruf 2Y kedua padakode pengenal jenis)
2X : isolasi cross linked Polyethylene (XPLE)
S : lapisan pita tembaga
SE : lapisan pita tembaga untuk tiap inti
C : lapisan kawat tembaga kosentris
F : perisai kawat baja pipih digalvanisasi
R : perisai kawat baja bulat digalvanisasi
Gb : spiral pita baja
B : perisai pita baja ganda
WA : aluminium bergelombang
WK : tembaga bergelombang
WS :baja bergelombang
WRS : baja tahan karat bergelombang
CV : kabel berisolasi
XLPE, selubung PVCCE : kabel berisolasi XLPE, selubung PEre : penghantar bulat dan
padatrm : penghantar bulat dipilinse :penghantar padat berbentuk sektorsm : penghantar
berbentuk sektor dipilinBerikut ini contoh konstruksi kabel teganganmenengah 20 kV dengan
inti tunggal dapat dilihatpada gambar 3 dibawah ini :

Gambar 3 Konstruksi kabel TM 12/20 (24)kVberinti tunggal.


Dimana :
1. Penghantar
2. Lapisan semi konduktif diatas penghantar,berfungsi untuk meratakan distribusi
medanlistrik pada permukaan penghantar.
3. Isolasi terbuat dari bahan XLPE (cross-linkedpolyethylene), XLPE terbentuk dari
polimerpolyethylene yang mengalami proses crosslingking. Proses cross-linking polyethylene
dapatterjadi melalui dua proses yang disebut peroxidecross-linking dan silane cross-linking.
XLPE merupakan material yang bersifat thermoset.Material ini memiliki kekuatan dielektrik
dan kekuatan mekanik yang tinggi, resistivitas tinggi(1019 Ω-cm), non-hiroskopik, serta
memilikirentang kestabilan termal yang tinggi. XLPEmemiliki temperature rating 900C pada
kondisikontinyu, 1300 C pada kondisi overload serta2500C pada kondisi (short circuit).
4. Lapisan semi-konduktif diatas bahan isolasi,untuk meratakan distribusi medan
listrikdipermukaan bahan isolasi.
5. Lapisan pita pelindung listrik (screen), terbuat dari pita tembaga yang diletakan diatas
lapisan semi-konduktif. Berfungsi sebagai penghantar pembumian, pelindung tegangan
sentuh,penyalur arus bocor atau arus hubung singkat kebumi.
6. Lapisan pita baja (armour), berfungsi sebagai pelindung mekanis.
7. Bahan pengisi (filler)
.8. Selubung dalam, sebagai pemisah antaraselubung logam tembaga dengan selubung
bajapelindung luar.
9. Selubung luar terbuat dari PVC ataupolyethylene.

Anda mungkin juga menyukai