Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH USIA KABEL TERHADAP PENURUNAN TAHANAN

ISOLASI KABEL BAWAH TANAH TEGANGAN 6 kV DI PT.


KRAKATAU DAYA LISTRIK
Aji Shofan Dhuri1, Dr.Ir, Wahyuni Martiningsih,M.T.2
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon-Banten 42435
Email: ajishofand@gmail.com

Abstrak

Dalam jaringan tenaga listrik di PT. KDL terdapat berbagai jenis kabel yang digunakan pada
sistem transmisi dan distribusinya. Pemilihan jenis kabel dan juga pemeliharaan isolasi yang
ada pada kabel dapat meningkatkan kualitas pada sistem transmisi dan distribusi. Bagian-
bagian pada kabel sedemikian rupa agar diperoleh keamanan dan keandalan yang tinggi.
Dimana kabel bertegangan tinggi harus mempertimbangkan secara teliti terhadap kemampuan
listrik, mekanis, termis dan sebagainya. Maka berdasarkan pertimbangan tersebut perlu
dilakukan maintenance berupa pengecekan maupun perawatan. Dengan melakukan
perngecekan melalui pengukuran akan didapatkan hasil pengukuran yang kemudian akan
dibandingkan sesuai dengan standar layak tidaknya kabel bawah tanah itu bekerja. Pengukuran
tahanan isolasi kabel biasa dilakukan setiap 3-4 tahun sekali. Oleh karena itu kita dapat
mengetahui perbedaan yang terjadi pada pengukuran yang ada pada sebelumnya dan dapat
mengetahui penyebab penurunan nilai tahanan karena pengaruh usia kabel. Dalam laporan ini
akan membahas tentang penyebab penurunan nilai tahan kabel bawah tanah tegangan 6 kV.

Kata Kunci : Kabel Bawah Tanah, Isolasi Kabel, Penurunan Nilai Tahanan

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Krakatau Daya Listrik merupakan tanah tegangan menengah dan tegangan
sebuah perusahaan yang bergerak dibidang tinggi terdapat komponen lain yang pada
kelistrikan. Dimana di PT. KDL terdapat dasarnya untuk melindungi isolasi dari
bagian transmisi dan juga distribusi yang berbagai pengaruh seperti usia dari kabel,
dibedakan menjadi tegangan tinggi, medan listrik, bahan kimia,
tegangan menengah dan tegangan rendah. air/kelembaban, kerusakan mekanis yang
Dalam jaringan tenaga listrik di PT. KDL dapat menurunkan kualitas kerja pada
terdapat berbagai jenis kabel yang kabel.
digunakan pada sistem transmisi dan
distribusinya. 1.2 Tujuan
Pemilihan jenis kabel dan juga Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini
pemeliharaan isolasi yang ada pada kabel adalah :
dapat meningkatkan kualitas pada sistem
transmisi dan distribusi. Bagian-bagian 1. Mengetahui tentang jenis - jenis kabel
pada kabel sedemikian rupa agar diperoleh yang digunakan pada sistem transmisi
keamanan dan keandalan yang tinggi. dan distribusi.
Kabel tegangan tinggi harus 2. Mengetahui tentang prosedur
mempertimbangkan secara teliti terhadap pengukuran pada tahanan isolasi kabel
kemampuan listrik, mekanis, termis dan bawah tanah .
sebagainya. Berdasarkan pertimbangan
tersebut, pada bagian-bagian kabel bawah
3. Mengetahui penyebab terjadinya S : Lapisan pita tembaga
penurunan tahanan isolasi akibat SE : Lapisan pita tembaga untuk tiap
pengaruh usia dari kabel. inti
C : Lapisan kawat tembaga konsentris
1.3 Batasan Masalah F : Perisai kawat baja pipih
Pembahasan laporan kerja praktik ini digalvanisasi
hanya pada R : Perisai kawat baja bulat
1. Prosedur pelaksanaan pengukuran digalvanisasi
tahanan isolasi kabel bawah tanah. Gb : Spiral pita baja
2. Data hasil pengukuran tahanan isolasi B : Perisai pita baja ganda
kabel bawah tanah, akan menyatakan Re : Penghantar bulat dan padat
layak tidaknya isolasi kabel itu Rm : Penghantar bulat pilin
digunakan, menurut standart di PT. 3.2 Bagian – bagian Kabel Bawah Tanah
Krakatau Daya Listrik. Secara umum bagian kabel dibagi
3. Pembahasan pengaruh usia pada menjadi dua bagian yaitu :
penurunan tahanan isolasi kabel hanya a. Bagian utama terlihat pada gambar 3.1,
pada jenis kabel yang digunakan di PT. terdiri dari :
Krakatau Daya Listrik.

III. TEORI DASAR


3.1 Kabel Bawah Tanah
Kabel bawah tanah adalah salah
satu/beberapa konduktor yang diisolasikan,
sehingga tahan terhadap tegangan tertentu
antara penghantar satu dengan yang lainnya
ataupun penghantar dengan tanah, maka
komponen kabel harus mampu bekerja Gambar 3.1 bagian utama kabel
secara terus menerus karena memiliki 1. Selubung di gunakan untuk melindungi
persyaratan isolasi yang khusus untuk inti kabel dari pengaruh luar, seperti :
melindungi dari faktor lingkungan (air, pelindung terhadap korosi, penahan
kelebaban, kondisi tanah, maupun hewan) gaya mekanis, mencegah keluarnya
yang ada di dalam tanah . minyak dan mencegah masuknya uap
Pada kabel listrik bawah tanah, terdapat air (cairan) kedalam kabel.
beberapa kode pengenal jenis kabel. 2. Isolasi, berfungsi untuk memisahkan
Dimana di Indonesia menggunakan standar konduktor yang membawa tegangan
VDE 0276, yaitu sebagai berikut : terhadap bagian lainnya sama baiknya
N : Kabel dengan jenis penghantar terhadap tanah. Isolasi yang baik harus
tembaga dapat menahan tekanan listrik yang
NA : Kabel dengan jenis penghantar disebabkan oleh tegangan arus bolak –
alumunium balik maupun tegangan transien tanpa
2X : Isolasi Cross – Line Polyethylene mengalami kegagalan isolasi ataupun
(XLPE) kegagalan dielektrik yang dapat
Y : Isolasi PVC ( huruf Y pertama menimbulkan hubung singkat.
pada kode pengenal jenis) 3. Konduktor/penghantar, bagian yang
Y : Selubung PVC ( huruf Y kedua memiliki fungsi untuk menghantarkan
pada kode pengenal jenis) arus listrik yang memiliki tahanan jenis
2Y : Isolasi Polyethylene (huruf 2Y kecil. Kontruksi dari konduktor itu
pertama pada kode pengenal jenis) sendiri yang akan menentukan
2Y : Selubung Polyethylene (huruf 2Y kehandalan dari kabel tanah dalam
kedua pada kode pengenal jenis) mengalirkan tegangan arus listrik.
4. Tabir adalah suatu lapisan yang ada pressure oil filled – LPOF) yang
pada kabel yang di pasang sesudah terpadu dalam satu kabel (self
bahan penghantar dan isolasi, dimana contained) dan kebel berisolasi kertas
terdapat dua jenis tabir, yaitu tabir yang dimasukkan ke dalam pipa, lalu
hantaran dan tabir isolasi. diisi dengan minyak bertekanan tinggi
b. Bagian tambahan terlihat pada gambar (high pressure oil filled – HPOF).
3.2, yang terdiri dari : b. Isolasi PVC
Kabel isolasi PVC biasanya digunakan
untuk instalasi biasa di dalam Gedung,
dalam ruang kering maupun lembab
dan diatas maupun dibawah semen.
PVC memiliki range berat 0,6 hingga
14 gram/cc. PVC yang digunakan
sebagai isolasi kabel harus memakai
plasticizer agar lebih elastis.
c. Isolasi XLPE
XLPE memiliki ketahanan kerja lebih
baik, namun harganya lebih mahal
dibandingkan dengan isolasi sitesis
jenis lain. XLPE mempunyai
Gambar 3.2 Bagian Tambahan dari Kabel karakteristik paling baik, tetapi pada
1. Sarung Kabel/Jaket adalah suatu bahan umunya isolasi sintesis mempunyai
yang terbuat dari bahan serat yang kelebihan di bandingkan dengan isolasi
diresapi dengan campuran kedap air kertas . Adapun permasalahan yang ada
yang berfungsi sebagai bagian terluar pada kabel berisolasi XLPE adalah
yang melindungi kabel dari serangan lebih sensitive terhadap pelepasan
rayap dan hewan lainnya. muatan (partial discharges), yang
2. Shield/Perisai adalah sebuah pelindung kemudian menjadikan umur bahan yang
isolasi dari kerusakan mekanis serta tidak terlalu lama.
untuk mendapatkan kekuatan tarikan
yang tinggi. Biasanya terbuat dari baja.
3. Bantalan, merupakan lapisan yang
digunakan sebagai bantalan/tempat
duduk armour, dan juga untuk
mencegah proses elektrolisa sehingga
tidak merusak bagian dalamnya.
4. Bahan pengisi berfungsi untuk mengisi
pada bagian kabel yang masih kosong
atau bercelah agar kabel berbentuk
bulat, misal pada kabel berinti tiga
dimana terdapat celah setelah
pemasangan ketiga intinya.
3.3 Isolasi Kabel Bawah Tanah Gambar 3.3 Kabel 1 Inti Isolasi XLPE
a. Isolasi kertas 3.4 Saluran Kabel Bawah Tanah
Kabel tanah berisolasi kertas biasa a. Termination
digunakan pada kabel minyak, dapat Temination atau terminasi adalah
digunakan untuk tegangan tinggi sebuah pengaplikasian pada saluran kabel
sampai 400 kV, baik untuk kabel dengan Teknik memasang konektor di
minyak bertekanan rendah (low ujung kabel bisa juga dikatakan sebagai
penambahan aksesoris pada saluran kabel
berguna untuk melindungi bagian konektor Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tahanan
kabel. Tahun 2014 Gardu 2
b. Jointing Pengukuran tahanan isolasi
Jointing atau penyambungan kabel Test Test Point Result
adalah cara pengaplikasian perawatan pada Voltage (MΩ)
saluran kabel yang berfungsi untuk R-Ground 483
menyambungkan kembali kabel yang rusak 5000 V S-Ground 622
atau terputus. Jointing dapat dilakukan jika T-Ground 458
kabel tidak memcukupi untuk saluran
tersebut maka dibutuhkan sebuah Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Tahanan
penyambungan agar saluran kabel dapat Tahun 2018 Gardu 2
tercukupi dan jointing dapat dilakukan Pengukuran tahanan isolasi
untuk mengganti kabel yang rusak akibat Test Test Point Result
gangguan atau ledakan pada kabel Voltage (MΩ)
sebelumnya. R-Ground 371
IV. PEMBAHASAN 5000 V S-Ground 305
4.1 Cara Mengukur Tahanan Kabel T-Ground 375
Bawah Tanah
Pengukuran tahanan kabel bawah tanah Menurut standar PUIL 2000 minimum
dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya
besarnya tahanan isolasi saluran kabel,
suatu kabel dimana pengukuran dilakukan pada suhu operasi dihitung “1 Volt = 1000
dengan alat insulation tester (megger) Ohm/1 menit”.
untuk memperoleh nilai dari tahanan isolasi b. pengukuran tahanan kabel gardu 9
saluran kabel penghubung sepanjang Dengan spesifikasi kabel adalah sebagai
saluran distribusi tegangannya. berikut :
Type : XLPE
Ukuran : 3 × 95 𝑚𝑚2
Panjang : 1000 𝑚
Tegangan : 6 𝑘𝑉

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Tahanan


Tahun 2014 Gardu 9
Gambar 4.1 Skema Pengukuran Pengukuran tahanan isolasi
4.2 Kegagalan Isolasi Kabel Test Test Point Result
Kabel pada jaringan transmisi dan Voltage (MΩ)
distribusi dapat mengalami penuaan. Umur R-Ground 226
kabel adalah fungsi kabel terhadap kualitas 5000 V S-Ground 261
isolasinya dan factor penyebab penuaan T-Ground 242
atau penurunan kinerja kabel yaitu thermal,
electric, mechanical, dan lingkungan. Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Tahanan
4.3 Data Hasil Pengukuran Tahanan Tahun 2017 Gardu 9
Isolasi Pengukuran tahanan isolasi
a. pengukuran tahanan kabel gardu 2 Test Test Point Result
Dengan spesifikasi kabel adalah sebagai Voltage (MΩ)
berikut : R-Ground 212
Type : XLPE 5000 V S-Ground 234
Ukuran : 3 × 95 𝑚𝑚2
T-Ground 336
Panjang : 1000 𝑚
Tegangan : 6 𝑘𝑉
Pada gardu 9 juga yang memiliki B. Analisa Grafik Tahanan Kabel Gardu
tegangan 6 kV dimana harus memiliki 9
tahanan isolasi minimal sebesar 6 MΩ dari
data hasil pengukuran diatas ditahun 2014
dan 2017 masih dinyatakan layak pakai
karna hasil menunjukkan angka di atas 6
MΩ.
4.4 Analisa Data Hasil Pengukuran
Pada penjelasan sebelumnya bahwa ada
beberapa faktor penuaan atau penurunan
kinerja dari isolasi kabel. Dimana untuk Gambar 4.4 Grafik Nilai Tahanan Kabel
tahanan factor penurunan nilai tahanan Gardu 9 Tahun 2014 dan 2017
disebabkan oleh rugi – rugi konduktor, Pada grafik gambar 4.4 terdapat
yaitu arus listrik yang mengalir akan perbedaan pada series 3 yaitu para fasa T
menimbulkan panas pada kabel tersebut. terhadap ground nilai tahanan isolasi naik
Semakin besar arus yang mengalir maka yang seharusnya menurut teori bahwa arus
akan semakin besar panas yang listrik yang mengalir pada konduktor akan
ditimbulkan dan semakin besar rugi – rugi. menyebabkan panas dan seiring
A. Analisa Grafik Tahanan Kabel Gardu berjalannya waktu kekuatan atau nilai
2 tahanan akan menurun diakibatkan dari
panas tersebut. Tetapi untuk fasa R dan S
terlihat penurunan dari pengukuran tahun
2014 dan tahun 2017.
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Jenis – jenis kabel bawah tanah di
Indonesia dibedakan menjadi
beberapa beberapa bagian yaitu
berdasarkan jenis konduktor yang
dipakai, jenis isolasinya, maupun
jenis selubung yang digunakan,
Gambar 4.3 Grafik Nilai Tahanan Kabel dengan menggunakan kode yang
Gardu 2 Tahun 2014 dan 2018 berbeda – beda.
2. Prosedur pengukuran yang
Grafik diatas menunjukan bahwa dilakukan di PT. KDL sesuai
terjadinya penurunan nilai tahanan pada dengan IK dimana data yang
perbedaan tahun pengukuran dimana untuk diambil berupa nilai tahanan tiap
fasa terhadap ground yaitu fasa R ke
series 1 itu adalah pengukuran tahanan fasa
ground, fasa S ke ground , dan fasa
R terhadap ground, series 2 adalah fasa S T ke ground maupun fasa ke fasa.
terhadap ground, dan series 3 adalah fasa T 3. Pengaruh penuaan pada kabel
terhadap ground dengan hasil pengukuran 1 disebabkan beberapa faktor yaitu
itu adalah untuk tahun 2014 dan hasil thermal, electric, mechanical, dan
pengukuran 2 adalah untuk tahun 2018. environmental. Dimana penurunan
Dapat dilihat bahwa terjadi penurunan nilai nilai tahanan isolasi pada kabel
bawah tanah pada keadaan normal
tahanan pada setiap test point yang
penyebab paling besar disebabkan
dilakukan pada tahun 2014 dengan 2018. oleh thermal dimana arus yang
mengalir pada konduktor akan
menyebabkan panas dan jika [8] IK.F.PWT.01.70.01 Instruksi Kerja
semakin lama digunakan kabel akan PT. Krakatau Daya Listrik, “Cable
mengalami penurunan nilai tahanan Termination XLPE”
isolasi. [9] IK.F.PWT.01.70.01 Instruksi Kerja
5.2 Saran PT. Krakatau Daya Listrik, “Cable
Saran-saran ini bertujuan untuk Jointing XLPE”
menjadikan kedepannya lebih baik lagi,
baik bagi perusahaan, perguruan tinggi dan
mahasiswa yang akan melaksanakan kerja
praktik. Berikut ini sarannya :
1. Lakukan pengukuran sesuai prosedur
yang sudah ditentukan agar tidak terjadi
kesalahan dan harus dilakukan atau
diawasi oleh para ahli.
Pelajari segala bentuk penyebab yang
terjadi pada saluran kabel bawah tanah
yang akan menyebabkan penurunan nilai
tahanan, agar dapat diketahui dampak
terbesar yang menjadi penyebab penurunan
nilai tahanan isolasi kabel tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
[1] BSN, “Persyaratan Umum Instalasi
Listrik 2000’ [Online] [Accesed : 25
Maret 2018]
[2] Hendrik Kurniawan, “Jenis – Jenis
Kabel Tanah” [Online] [Accesed : 25
April 2018]
[3] William A. Thue, “Electrical Power
Cable Engineering, Second Edition,
Revised and Expanded” [Online]
[Accesed : 29 Maret 2018]
[4] Andre Sutomo “Analisa Degradasi
Tahanan Isolasi PVC Pada Kabel
Jenis “NYA” Dengan Penginjeksian
Arus” [Online] [Accesed : 3 April
2018]
[5] Perusahaan Listrik Negara “Standar
Perusahaan Listrik Negara” [Online]
[Accesed : 3 April 2018]
[6] Pungkie Oktharia H, “Analisis
Partial Discharge Pada Pengujian
Kabel XLPE Tegangan Menengah
Satu Inti dan tiga Inti” [Online]
[Accesed : 3 April 2018]
[7] IK.PWT.01.62. Instruksi Kerja PT.
Krakatau Daya Listrik, “Pengetesan
Tahanan Isolasi”.

Anda mungkin juga menyukai