Anda di halaman 1dari 29

1.

KABEL

Kabel listrik saat ini diperlukan dalam berbagai keperluan dan kebutuhan nan berhubungan dengan elektronika
dan jaringan listrik, baik dalam skala rumah tangga maupun industri besar. Jenis kabel ini bermacam-macam,
sebab perkembangan dari isolasi kabel nan berupa plastik selubungnya. Selubung isolasinya di temukan lebih
baik lagi maka semakin banyak pula jenis kabel nan ada.
Kabel listrik merupakan penghantar konduktor listrik nan terdiri dari 2 atau lebih kabel konduktor, dalam 1 bagian.
Kabel ini terdiri dari 2 bagian, yaitu isolator dan bahan kontduktor. Isolator gunanya buat membungkus bahan
konduktor nan bahannya terbuat dari alumunium, tembaga, dan lain-lain. Sedangkan isolator sendiri bahannya
terbuat dari thermosetting dan juga thermoplastik.
Kabel listrik pada umumnya dipakai sebagai rangkaian jaringan listrik nan terpasang di bagian-bagian eksklusif
pada berbagai bangunan gedung, diletakan dalam jaringan bawah tanah, jaringan bawah laut, dan juga jaringan
listrik dengan mengunakan tiang pancang. Sedangkan kabel nan fleksibel banyak digunakan dalam berbagai
peralatan elektronika maupun mesin nan besifat mobile dan portabel.
Untuk mengetahui kekuatan hantaran listrik digunakan ketentuan dalam KHA, dan ini diatur oleh spesifikasi dlam
SPLN. Sedangkan buat mengukur parameter dalam hantaran listrik ini digunakan satuan ampere. Salah satu
pengukur kekuatan hantaran listrik dalam kabelnya dapat dilihat juga dari luas bentuk penampang konduktornya.
Pengukur tegangan listrik dalam kabel listrik digunakan satuan volt, sedangkan sebagai pengukur daya
digunakan satuan watt. Kabel listrik dibedakan dalam beberapa kategori buat membedakan kekuatan
tegangannya, yaitu kabel bertegangan rendah, kabel bertegangan menengah, dan kabel bertegangan tinggi.
Sebagai contoh, kabel dialiri tegangan listrik sebesar 220 volt dan kekuatan hantaran listrik 10 ampere, maka
kabel itu mampu mengeluarkan daya dihitung dari 220 volt dikalikan dengan 10 ampere sebanyak 2.200 watt.
Kabel listrik dibuat berdasarkan fungsi pemakaiannya. Tujuannya, mencegah bahaya nan timbul dampak dari
pengunaan kabel tak sinkron dengan ketentuan kekuatan hantaran listrik pada penampang kabel. Kabel
mempunyai beberapa tipe dilihat dari bahan konduktor juga bahan isolasinya.
Seperti kabel dari Inggris mempunyai simbol NYVIN (Nylon Polyvinyl Chloride), TERSIL (Tersilicon atau Polyster
Silicon), TRINIVIN (Three Single Nyvin Cables), dan METSHEAT (Metal Braided Sheath). Jenis dari kabel listrik
dikelompokan berdasarkan singkatan nan terdiri dari beberapa huruf dan angka.
Semakin bertambahnya jenis kabel nan muncul, terkadang membuat binggung kalau tak diberi tambahan
keterangan. Sekalipun singkatan kode itu sudah sinkron ketentuan dalam ukuran tertentu. Kabel nan merupakan
penghantar listrik ini terdiri dari 1 atau banyak serabut inti konduktor, nan solid dengan dibungkus isolator
eksklusif dan membentuk kesatuan dalam isolator pembungkusnya.
Dengan melihat hal itu, maka ada beberapa pokok spesifikasi dari kabel, yaitu:
1.

Konduktor, yakni media penghantar listrik.

1.

Isolasi sebagai media buat membungkus konduktor nan bersifat dielektrik, nan mampu memberikan
konservasi terhadap keadaan sekitarnya dari daya listrik.

1.

Pelindung luar sebagai pelindung dari bahan-bahan eksklusif nan akan merusak prosedur konduktor.

Untuk mengetahui ukuran kabel, kita dapat melihat tabel nan berdasarkan ketetapan AWG (American Wire
Gage). Dan buat itu, ada alat pengukurnya nan berbentuk lingkaran nan disertai berbagi lubang ukuran, dari
bermacam-macam kabel.
Kabel nan akan diukur dimasukkan ke dalam slot ukur, dengan ketentuan kabel mampu dinamis mundur tanpa
halangan. Sehingga pengukuran kabel sinkron dengan tabel ukur.
Ada beberapa faktor krusial dalam memlih dawai dan ukurannya sebagai pertimbangan buat transmisi dan
mendistribusikan tenaga listrik. Faktor itu ialah adanya kerugian dampak dari tenaga nan hilang, di mana listrik
diubah menjadi panas, sebab tahan listrik itu sendiri.
Kerugian pada tegangan dampak dari turunnya tegangan listrik menyebabkan tegangan menjadi drop. Dan
batasan tegangan pada penghantar tak sinkron dengan kekuatan hantaran listrik, sehingga akan menimbulkan
panas nan akan merusak bahan isolasi. Inilah salah satu terjadinya interaksi pendek pada kabel listrik , sehingga
banyak terjadi kerusakan dampak interaksi pendek ini.

Berbagai Faktor buat Memilih Bahan Penghantar Kabel Listrik


Perak merupakan bahan terbaik sebagai penghantar. Namun, sebab mahal bahan dan terbatas, bahan itu tak
banyak digunakan. Hanya sebagian kecil saja nan menggunakan, buat hal-hal tertentu. Untuk saat ini, bahan
nan paling banyak digunakan ialah tembaga dan alumunium. Kedua bahan tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan.
Pada tembaga, bahannya mudah dibentuk dan mempunyai bahan penghantar nan baik daripada alumunium,
serta mudah ditarik dan disolder dalam rangkain elektronika. Hanya kekuranganya, tembaga bahannya lebih
mahal dan lebih berat daripada bahan dari alumunium. Daya hantar alumunium hanya 60 persen dari daya
hantar tembaga, dan bahannya lebih ringan buat digunakan.
Pada umumnya, pemasangan jaringan listrik banyak mengunakan tembaga dan alumunium dengan kemurnian
bahan hampir mencapai 100 persen. Tahanan pada penghantar tembaga ini mempunyai ukuran standar nan
tercatat dalam anggaran standar internasional sebesar 0,017241 ohm mm/m dan temperatur 20 derajat celcius.
Pada alumunium, ukuran standar nan harus dimiliki tak boleh lebih besar dari 0,028264 ohm mm/m. Dari
berbagai pertimbangan itulah maka sebagai penghantar dengan bahan nan ringan dan mempunyai jaringan
kontruksi nan lebih ekonomis biaya, lebih menguntungkan mengunakan alumunium sebagai bahan
konduktornya.

Bahan isolasi nan baik ialah nan mempunyai kekuatan isolasi tinggi, dielektris tinggi, tahan terhadap
kelembapan, dan asam nan tinggi pula. Selain itu, mempunyai mekanis nan sesuai. Bahan nan digunakan
sebagai isolator konduktor ialah bahan nan terbuat dari PVC (Polivinilclorida).

Untuk membuat bahan ini lebih fleksibel digunakan bahan pelunak (plasticier) sebagai pencampurnya, dengan
bahan isolator dari PVC mampu menahan suhu sampai 70 derajat celcius, dan bahkan ada nan mampu
menahan suhu mencapai 105 derajat celcius.
Isolasi kabel listrik juga mempunyai selubung nan terbagi dalam beberapa lapisan, sebagai berikut.
1.

Selubung dari bahan plastik PVC

Bahan nan digunakan merupakan bahan nan sama dengan isolator kabel, tapi di sini bahan PVC ini diubah
menjadi plastik buat selubung kabel. Selubung ini diletakan di luar kabel. Sehingga membentuk lapisan nan lebih
halus dan bersih.
1.

Selubung dari bahan polyurethane dan polymide

Bahan dari polymide dibuat dari bahan asam amine dan asam karbon, sedangkan polyurethane dibuat dari
bahan polysocianates dan polyalcohol. Selubung dari bahan-bahan ini mampu melindungi dengan baik dari segi
prosedur dan daya isolasinya. Kebanyakan kabel nan berselubung dari bahan ini digunakan pada instalasi
pesawat dan juga loka industri lainnya.
1.

Selubung dari bahan karet

Bahan nan digunakan terbuat dari karet. Selubung dari karet ini kebanyakan digunakan buat kabel nan fleksibel.
Sedangkan buat selubung karet nan tahan panas digunakan campuran silikon.
1.

Selubung dari bahan logam

Bahan nan digunakan terbuat dari logam nan gunanya buat melindungi isolasi dari air, api, dan loka homogen
nan berbahaya. Selubung ini mempunyai campuran timah hitam dan kebanyakan dipakai pada selubung kabel di
pompa bensin.
Ada juga nan mengunakan selubung logam dari seng dan alumunium. Biasanya selubung buat kabel ini
digunakan di daerah nan sering mengalami getaran kuat, seperti pemasangan kabel pada jalur kereta api. Dan
kebanyakan selubung dari bahan logam ini masih dibungkus pelindung dari bahan karet atau PVC buat
mencegah karat.
1.

Selubung dari bahan amour

Bahan ini buat melindungi kabel dari tekanan nan tinggi dan biasanya terbuat dari beberapa plat baja. Kabel ini
biasanya dihubungkan ke ground tanah buat mencegah terjadinya kebocoran tegangan dampak dari rusaknya
selubung.

Kabel Tray Info

Kita sering menggunakan kabel dalam kehidupan kita sehari-hari untuk instalasi rumah dan lainlainnya. tetapi yang kita ketahui dari kabel hanya fungsinya saja yaitu sebagai penghantar arus
listrik. Tetapi terkadang kita tidak mengetahui jenis-jenis dari kabel itu sendiri. Disini saya akan
menjelaskan beberapa jenis-jenis kabel, karena dengan mengetahui jenis-jenis dari kabel dan
ukuran kapasitasnya lebih memudahkan kita dalam penggunaanya dan juga tidak
membahayakan diri kita sendiri.

Kabel NYA : Kabel jenis ini di gunakan untuk instalasi rumah dan dalam instalasi rumah yang
sering di gunakan adalah NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Yang berinti tunggal,
berlapis bahan isolasi PVC Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.
Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel
udara) dan mudah digigit tikus. agar aman jika menggunakan kabel tipe ini lebih baik kabel di
pasang di dalam pipah atau saluran penutup, karena selain tidak bisa di ganggu sama hewan
pengerat dan tidak kenah air, juga apabila ada isolasi yang terkelupas (terbuka) tidak bisa
tersentuh langsung sama manusia.
Kabel NYM : Kabel jenis ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi tetap di dalam
bangunan yang dimana penempatannya biasa diluar/ didalam tembok ataupun didalam pipa
(conduit). Kabel NYM berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau
abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga
tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat
dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
Kabel NYY : Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap didalam tanah yang dimana harus tetap
diberikan perlindungan khusus (misalnya duct, pipa PVC atau pipa besi). Kabel protodur tanpa
sarung logam. Instalasi bisa ditempatkan didalam dan diluar ruangan, dalam kondisi lembab
ataupun kering. memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau
4. Dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM).
Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
Kabel NYAF : Kabel ini direncanakan dan direkomendasikan untuk instalasi dalam kabel kotak
distribbusi pipa atau didalam duct. Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan
penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang
memerlukan fleksibelitas yang tinggi, kabel jenis ini sangat cocok untuk tempat yang mempunyai
belokan belokan tajam. Digunakan pada lingkungan yang kering dan tidak dalam kondisi yang
lembab/basah atau terkena pengaruh cuaca secara langsung.

Kabel NYFGbY/NYRGbY/NYBY : Kabel ini dirancang khusus untuk instalasi tetap dalam tanah
yang ditanam langsung tanpa memerlukan perlindungan tambahan (kecuali harus menyeberang
jalan). Pada kondisi normal kedalaman pemasangan dibawah tanah adalah 0,8 meter.

Kabel NYCY : Kabel ini dirancang untuk jaringan listrik dengan penghantar konsentris dalam
tanah, dalam ruangan, saluran kabel dan alam terbuka. Kabel protodur dengan dua lapis
pelindung pita CU Kabel. Instalasi ini bisa ditempatkan diluar atau didalam bangunan, baik pada
kondisi lembab maupun kering.
Kabel BC : Kabel ini dipilin/stranded, disatukan. Ukuran / tegangan mak = 6 500 mm2 / 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan.
Kabel AAAC : Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam,
keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik.
Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan
kekuatan yang baik, sehingga daya hantarnya lebih baik.
Kabel ACSR : Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti
kawat baja. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran Transmisi tegangan tinggi, dimana jarak
antara menara/tiang berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih
tinggi, untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR.
Kabel ACAR : Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam
campuran, sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR.
Kabel NYMHYO : Merupakan kabel jenis serabut dengan berintikan dua serabut. Kabel ini
biasanya digunakan untuk soundsystem, loudspeaker, virtual video. Gunakan kabel jenis
NYA/NYM untuk jembatan / hantaran listrik yang bersifat permanen. Untuk pemakaian daya yang
besar seperti televisi, magicom, sanyo, kulkas, Ac gunakan jenis kabel ini secara langsung. Jenis
kabel ini mampu menghantar hingga 700 VA sehingga aman dan menjadikan pembayaran
rekening listrik menjadi murah. Untuk jenis kabel NYMHYO biasanya digunakan pada model Roll.
Jika digunakan pada pemakaian daya yang besar seperti tersebut diatas hanya bersifat
temporary / sementara karena jenis kabel ini hanya mamapu menghantarkan listrik 20VA-50VA.
Kurangi / hilangkan pemakaian jenis kabel ini karena mudah sekali menimbulkan bahaya listrik
serta menjadikan pembayaran listrik membengkak. Spin control berputar berdasarkan panas
yang dikeluarkan oleh energi listrik. Untuk jenis kabel NYMHYO biasanya digunakan pada lampu
taman.
NYMHY : Kabel jenis ini khusus direkomendasikan untuk digunakan sebagai penghubung alatalat rumah tangga yang sering dipindah pindah dan harus ditempat kering. Kabel ini mempunyai
isolasi plastic tahan panas. Bilamana digunakan untuk penghubung alat pemanas, maka pada

titik sambungannya antar alat dengan kabel, temperaturnya tidak boleh lebih dari 85 derajat
Celcius, karena hal tersebut dapat membahayakan kabel itu sendiri
abel nan Anda gunakan.

PLASTIK
Jenis plastik
Plastik dapat digolongkan berdasarkan:

Sifat fisikanya

Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan


proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat
(PC)

Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi.


Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin
epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida

Kinerja dan penggunaanya

Plastik komoditas

sifat mekanik tidak terlalu bagus

tidak tahan panas

Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN

Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol


minuman

Plastik teknik

Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 C

Sifat mekanik bagus

Contohnya: PA, POM, PC, PBT

Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik

Plastik teknik khusus

Temperatur operasi di atas 150 C

Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm)

Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR

Aplikasi: komponen pesawat

Berdasarkan jumlah rantai karbonnya

1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)

5 ~ 11 Cair (bensin)

9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah

16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)

25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)

1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

Berdasarkan sumbernya

Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut

Polimer sintetis:

Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren

Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis

Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya


dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan
sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)

Proses manufaktur plastik

Injection molding

Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas diinjeksikan
ke dalam cetakan.

Ekstrusi

Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara
kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan penampang yang kontinyu.

Thermoforming

Lembaran plastik yang dipanaskan ditekan ke dalam suatu cetakan.

Blow molding

Biji plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara
kontinyu diekstrusi membentuk pipa (parison) kemudian ditiup di dalam cetakan.

Sifat polimer konduktif


Polimer semikonduktif dan konduktif adalah polimer terkonjugasi yang menunjukkan perubahan
ikatan tunggal dan ganda antara atom-atom karbon pada rantai utama polimer. Ikatan ganda
diperoleh dari karbon yang memiliki empat elektron valensi, namun pada molekul terkonjugasi
hanya memiliki tiga (kadang-kadang dua) atom lain. Elektron yang tersisa membentuk ikatan ,
elektron yang terdelokalisasi pada seluruh molekul. Suatu zat dapat bersifat polimer konduktif
jika mempunyai ikatan rangkap yang terkonjugasi. Contoh dari polimer terkonjugasi adalah
plastik tradisonal (polyethylen), sedangkan polimer konduktif antara
lain : polyacetilen, polpyrol, polytiopen, polyaniline dan lain lain. Indonesia merupakan salah satu
penghasil biji plastik untuk jenis Polypropylene atau PP dan High Density PolyEthylene atau
HDPE.

Pembuatan Polyacetilen

Polimer konduktif dapat dibuat dari polyacetilen. Polyacetilen merupakan polimer terkonjugasi
sederhana yang mempunyai dua bentuk: yaitu bentuk cis dan trans polyacetilen.
Sedangkan pembuatan polyacetilen dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

1. cara pemanasan

2. cara dopping.

Polyacetilen bentuk trans dibuat dengan kondisi temperatur yang berbeda. Katalis Ti(O-n-C 4H9)4(C2H5)3Al.

Temperatur (oC)

% trans

150

100

100

92,5

50

67,6

18

40,7

21,4

-18

4,6

-78

1,9

Temperatur yang menunjukan proses isomerisasi irreversibel dengan bentuk cis terjadi pada
temperatur yang lebih tinggi pada 145 oC menghasilkan bentuk trans. Bentuk cis secara
termodinamika kurang stabil dibandingkan dengan bentuk trans. Pada temperatur tinggi, dan
secara spontan isomer cis dapat berubah menjadi trans.

Konduktifitas polyacetilen dapat ditingkatkan dengan proses halogenasi. Struktur polyacetilen


dapat mengalami resonansi sehingga konduktifitasnya menjadi lebih besar. Adanya resonansi
pada poliasetilen menyebabkan material dapat menghantarkan arus listrik.
Bila klorin ditambahkan pada film, ternyata tidak menghasilkan spektrum garis, tetapi reaksi adisi
klorin menghasilkan spektrum polyacetilen yang jelas. Sekarang dikenal doping-induced pita IR
yang disusun dari 3 pita yaitu pada 1397, 1288 dan 888 cm1, absorbsi kuat jelas
dibanding undoped polymer.

Industri
Sekarang ini utamanya ada enam komoditas polimer yang banyak digunakan, mereka
adalah polietilena, polipropilena, polivinil klorida, polietilena tereftalat, polistirena,
danpolikarbonat. Mereka membentuk 98% dari seluruh polimer dan plastik yang ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing dari polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan
ketahanan panas, cahaya, dan kimia.

PLASTIK

1.

Termoseeting

1.

Poliester

Dibuat dari batu bara dengan jalan polikondensi dari asam dikarbon eten
atau asam malein dan diol eten dan etilon glisol
Cara

Polyester dibuat dengan diberi penguat serat-serat jika di bakar akan


mengeluarkan batu seperti permen yang tajam
Sifat

Polyester bersifat keras dan tidak mudah dibengkokkan.


Penggunaan

Karoseri mobil, dinding perahu, body sepeda motor, kursi fiber, atap
fiber, Bodi televisi dll.
2.

Fenolforma delhid (bakelit, Pertinaks, novoteks)


Sifat

Berwarna bening seperti kaca dan apabila kotor warnanya cokelat muda
sampai coklat tua. Jika dibakar menjadi arang dan mengeluarkan bau
fenol yang lemah

Bahan sukar dibengkokkan dan keras.

Diproduksi dalam bentuk cetakan, bentuk lembaran dan pelat

Jika fenolformadelhid dibuat dalam barang cetakan yaitu bakelit dengan


bahan pengisi bubuk kayu, serat asbes, bubuk grafit,bubuk mika,

Barang cetakan ini dapat digosok mengkilap dan di berikan warna

Penggunaan: teknik listrik


Jika fenolformadelhid dibuat dalam bentuk pelat atau lembaran disebut
pertimaks atau Novoteks pelat di berikan lapisan kertas atau kain lenan.
Sifat mekanis

Tergantung dari bahan pelapis atau pengisinya


Penggunaan

Bahan ini mempunyai daya tahan aus, banyak digunakan untuk bantalan
luncur atau roda gigi, roda sepatu roda, pelang sepeda motor.
Penggunaan umum untuk sakelar, perkakas rumah tangga, mainan anakanak.
2. Termoplastik

1.

Polieten

Dapat diperoleh dari polimerisasi eten batu bara atau minyak bumi, jika
dibakar akan memberikan bau paraffin yang tajam, polieten kelihatan berlemah
dan sukar dilarutkan

Sifat: mekanis sedang serta lunak dan kenyal

Tahan pengaruh kimia, penghambat listrik

Penggunaan
Sebagai isolasi listrik frekwensi tinggi, pipa dalam industri kimia, pipa
saluran air, keranjang sampah dll.

Sifat mekanis sedang serta lunak dan kenyal memungkinkan polieten


digunakan dalam industri mainan anak-anak dan alat rumah tangga.

2.

Polivinil Klorida (PVC)

Jenis PVC lunak dan PVC keras memiliki sifat mekanis baik tetapi rapuh.

Sifat: tahan zat kimia, keras.

Penggunaan :
Pipa saluran air, pipa listrik dan pipa dalam industri kimia.

PVC keras digunakan untuk keran penutup, pompa dan ventilator yang
berhubungan dengan bahan atau alat kimia.

Polivinil klorida lunak dapat larut dalam bahan pelarut dan dapat direnggang
menjadi lebih besar atau lebar.
Sifat mekanis yang rendah dan sedang tidak baik untuk bahan konstruksi

PVC lunak digunakan untuk selang minyak, air, saluran bensin pada tangki,
baju hujan dll.
3.

Politetrafluoreten (Teflon)

Jenis ini tidak boleh dipanaskan pada suhu tertentu karena flourin terurai
menimbulkan gas beracun.

Sifat lunak dan mudah dibengkokkan tahan aus yang tinggi, harga mahal dan
hanya digunakan dalam hal khusus packing sambungan ekspansi pipa, bahan pengisi
bantalan luncur dari perunggu.
4.

Polistiren (Polytyrene)

Jika dibakar bau sedap, berbunyi seperti kaca bila dipanaskan dapat
diberikan warna atau bening saja.

Penggunaan sebagi pengganti kaca pada mainan anak-anak, sifat mekanis


baik tetapi rapuh, sebagai isolasi listrik yang baik dan tidak tahan terhadap sinar
matahari.
5.

Poliamid (Nilon)

Sifat : cukup keras sangat kenyal dan dapat di bengkokkan, sifat mekanis
baik sekali dan koefisien gesekan rendah, tahan aus.
Penggunaan : gelang penjamin untuk mur, bantalan luncur.

Daya hantar panas rendah dan dapat menyerap air maka dapat mengalami
pembesaran volume.

Sifat yang lentur dan tahan aus dapat dipakai untuk sabuk mesin dan dapat
dilas dengan sangat baik, pengganti logam dalam membuat roda gigi, alat pesawat
telepon dan alat kedokteran.

13.1. BAHAN BAKU PEMBUAT PLASTIK


Bahan baku untuk membuat plastik, bisa berasal dari produk-produk pertanian,
mineral dan organik, seperti: batu bara, gas alam, minyak bumi, batu kapur, silika dan
belerang. Pada saat proses pembuatan, biasanya ditambahkan berbagai bahan lain nya,
seperti: zat pewarna, pelarut, pelumas, plastiser dan bahan pengisi. Sedangkan bahan
pengisi utama yang sering digunakan adalah: bubuk kayu, tepung, kapas, serat kain-kainan,
asbes, serbuk logam, grafit, gelas dan lempung. Sebagai contoh, kursi plastik, kain plastik,
tempat sampah, kerangka mesin, koper, alat pancing, topi keselamatan dan produk-produk
lain nya, menggunakan berbagai bahan pengisi. Keuntungan bahan pengisi ini, adalah:
dapat mengurangi harga, menurunkan pengerutan, meningkatkan daya tahan terhadap
panas, meningkatkan kekuatan impak dan dapat menghasilkan sifat-sifat unggul lain nya.
13.2. JENIS-JENIS PLASTIK
Secara garis besar, plastik dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
- plastik jenis termoseting
- plastik jenis termoplastik
13.2.1. Plastik Jenis Termoseting
Pada saat pemberian bentuk, plastik termoseting memerlukan panas dengan atau
tanpa tekanan dan menghasilkan produk yang tetap keras. Panas, pada awal nya digunakan
untuk melunak kan bahan plastiknya, akan tetapi panas tambahan atau penambahan bahan
kimia khusus, akan menimbulkan perubahan kimiawi yang disebut:polimerisasi, setelah ini,
plastik tidak dapat lagi di lunakkan. Per definisi, polimerisasi adalah: suatu proses kimia
yang menghasilkan susunan baru dengan berat molekul yang lebih besar dari sebelum nya.
Proses pemberian bentuk plastik termoseting, mencakup penekanan atau pencetakan,
pengecoran, laminasi dan impregnasi.

BAHAN-BAHAN PLASTIK JENIS TERMOSETING


a. Resi Phenol
Resin phenol, merupakan resin sintetik yang dibuat dengan mereaksikan phenol
dengan formaldehida, wujud nya keras, kuat, awet dan dapat dicetak pada berbegai kondisi.

Bahan ini mempunyai daya tahan panas dan air yang baik dan dapat diberi macam-macam
warna, sering digunakan sebagai bahan pelapis dan laminating, pengikat batu gerinda,
pengikat logam atau gelas, dapat dicetak menjadi kotak, isolator listrik, tutup botol dan
tangkai pisau.
b. Resin Amino
Ada 2 jenis resin amino terpenting, yakni: formaldehida urea dan formaldehida
melamin. Resin ini banyak di pasar kan dalam bentuk serbuk, untuk kemudian di cetak,
sedangkan bila bentuk cair (larutan), untuk digunakan sebagai perekat.
Untuk meningkatkan sifat mekanik dan listrik, maka pada melamin ditambahkan bahan
pengisi, sehingga dapat juga digunakan untuk membuat sendok-garpu, bagian busi, tomboltombol dan alat cukur. Sedangkan resin urea, dapat dicetak tekan, memiliki permukaan yang
keras dan mempunyai nilai dielektrik yang tinggi dan dapat diberi berbagai warna. Produk
yang dihasilkan dari resin urea adalah: peralatan listrik, kancing, dll. Kedua jenis resin ini
banyak juga digunakan untuk mencegah berkerut dan kusut nya kain katun dan untuk
mencegah menyusut nya kayu.
c. Resin Furan
Resin ini berasal dari hasil pengolahan limbah pertanian, seperti: tongkol jagung
dan biji kapas. Warna produk nya agak tua, tahan air dan mempunyai sifat-sifat listrik yang
baik. Selain itu, resin furan, dapat juga digunakan sebagai pengikat inti pasir, pengeras
campuran gips dan pengikat berbagai produk yang terdiri dari campuran grafit.
d. Resin Epoksida
Resin jenis ini banyak dipakai untuk keperluan: pengecoran, pelapisan, protektor
alat-alat listrik, campuran cat dan sebagai adhesif (perekat/lem). Resin yang sudah dijadikan
benda kerja (diawetkakan), tahan terhadap proses kimia,dimensi nya stabil, sifat kelistrikan
yang baik, dan daya lekat yang kuat pada gelas dan logam. Karena alasan resin ini tahan
terhadap aus dan beban kejut, maka sering juga digunakan untuk membuat cetakan tekan
(metalurgi serbuk), panel sirkuit listrik, tangki dan jig.
e. Resin Silikon
Polimer dengan silikon sebagai bahan dasar, mempunyai sifat yang sangat
berbeda dengan bahan dasar plastik (atom karbon) lain nya. Sifat-sifat spesifik nya adalah:
stabilitas (tahan terhadap suhu tinggi), kedap air, oleh karena itu sering digunakan untuk
membuat: minyak gemuk (fat), resin, perekat dan karet sintetis. Minyak dan gemuk yang
terbuat dari silikon, mampu beroperasi pada suhu yang ekstrim antara 40 C s/d +260 C,
sedangkan karet sintetis sebagai produk turunan nya, dapat di cetak, di ekstrusi, sebagai
gasket, penyambung listrik, pelindung alat-alat elektronika, fiber glass dan sebagai bahan
peredam getaran. Resin silikon dibuat dengan cara cetak-tekan, ekstrusi ataupun dicor, dan
karena harga nya yang mahal, hanya digunakan untuk keperluan khusus.
BAHAN-BAHAN PLASTIK JENIS TERMOPLASTIK
Susunan kimia bahan termoplastik umum nya tidak berubah ketika dicetak, tidak
menjadi keras, ketika ditekan atau dipanaskan, sebalik nya akan mengeras, ketika di
dinginkan. Kelebihan lain: dapat dicairkan ber ulang-ulang dengan cara memanaskan nya.
Bahan-bahan termoplastik dibuat dengan cara pencetakan injeksi atau di tiup, ekstrusi,
pembentukan termal dan penggilingan. Dibawah ini dapat dilihat gambar contoh-contoh
barang yang dibuat dari bahan resin termoplastik.

a. Selulosa
Selulosa dibuat dari serat kapas dan kayu, namun sangat kuat dan ulet serta dapat
diberi ber- bagai warna. Salah satu turunan selulosa disebut: asetat butirat selulosa,
merupakan jenis bahan yang kuat yang dapat dibentuk menjadi lembaran atau dicetak
secara injeksi, tekan atau ekstrusi. Bahan ini juga sering digunakan untuk membuat
kemasan mainan anak-anak, tombol-tombol, penutup baterei, bulu kuas, panel radio, tape,
dll. Karena bahan ini mempunyai daya serap kelembaban yang rendah, ulet, stabilitas
dimensi untuk berbagai kondisi lingkungan serta dapat diekstrusi secara kontinu, maka
bahan ini sering digunakan untuk membuat: stang kemudi, helm olah raga, frame kaca mata,
baki, sabuk, hiasan, perabot rumah tangga, lembaran isolasi, tape suara, kancing, pipa
ekstrusi untuk gas dan air.
b. Polisteren
Bahan ini diciptakan khusus untuk keperluan cetak injeksi dan ekstrusi, berat jenis
nya cukup rendah, yaitu 1,07 kg/m3, daya tahan terhadap air, panas dan zat-zat kimia cukup
baik serta dimensinya yang stabil. Resin ini dapat dicetak menjadi kotak baterei (accu),
piring, komponen radio, roda gigi, pola (pengecoran), kemasan, gelas dan ubin.
c. Polietilen
Produk nya mempunyai fleksibilitas pada suhu ruang maupun rendah, kedap air,
tidak ber- reaksi dengan zat kimia, dapat disambung dengan cara dipanaskan dan dapat
diberi warna. Produknya mencakup: cetakan es, baki, pencuci film, kain, kemasan, botol
susu bayi, selang air, kabel koaksial dan bahan isolasi atau peredam getaran untuk
frekwensi tinggi. Semua produk-produk diatas, dibuat dengan cara: cetak-injeksi, cetak-tiup
atau ekstrusi.
d. Polipropilen
Polipropilen dibentuk dengan berbagai tekni termoplastik, memiliki sifat-sifat listrik
yang baik, tahan terhadap impak, kekuatan nya tinggi dan tahan terhadap suhu tinggi serta
zat-zat kimia.
Serat polipropilen dapat dijalin untuk dijadikan tali/tambang, jala dan tekstil. Sering juga
digunakan untuk membuat peralatan rumah sakit, laboratorium, mainan anak-anak, koper,
perabotan, kemasan makanan, kotak TV dan isolasi listrik.
e. Polisulfona
Bahan ini tahan terhadap panas dan mempunyai sifat fisis yang unggul, yang
dibuat dengan cara cetak-injeksi, pembentukan termal dan cetak-tiup. Dari bahan ini dapat
dibuat: rangka perkakas tangan, stop kontak listrik, dll. Barang yang dibuat, bisa mencapai
diameter 250 mm, bisa diberi warna, maupun transparan.
f. Plastik ABS
Bahan ini merupakan campuran antara: akrilonitril, butadien dan stirena,
diamana hasil nya cukup keras, fleksibel (supel) dan ulet serta mampu bertahan sampai
suhu 105 C. Plastik ini dibuat dengan cara pembentukan termal, cetak-tiup, cetak-erosi dan

ekstrusi. Produk nya berupa: sistem pemipaan di daerah perumahan, ember anti pecah,
kamera, pesawat telefon, dll.
g. Poli-imida
Di pasaran, poli-imida ini dapat ditemukan dalam bentuk padat (primer SP), film
(Kapton) atau larutan dan bahan ini tahan sampai suhu hingga 400 C. Karakteristik yang
lain dari plastik ini adalah: koefisien gesk nya yang rendah, tahan terhadap radiasi dan sifat
listrik yang baik. Barang yang bisa dibuat adalah: bantalan luncur, dudukan klep, pipa dan
bebrbagai komponen listrik. Bila dalam bentuk film yang kuat, digunakan untuk isolasi kawat,
gasket, dll, sedangkan dalam bentuk cair digunakan sebagai pencampur vernis, enamel
kawat dan fiber cloth.
h. Nilon
Kata lain dari nilon adalah poliamida, digunakan sebagai serat tekstil atau filamen
dan biasanya dibuat melalui pencetakan atau ekstrusi. Produk nya yang lain: bantalan
(bearing), roda gigi, klep, pipa, peralatan dapur, koper dan tas. Bila nilon mempunyai filamen
tunggal, maka sering dibuat kaus kaki, payung parasut, tali pesawat terbang layang dan bulu
sikat.
i. Resin Akrilik
Resin ini mempunyai daya tembus cahaya yang baik dan tahan terhadap
kelembaban.
Salah satu produk turunan nya adalah: metil-metalrilat yang di pasaran dikenal dengan
nama: Lucite (Dupont) danPlexiglass (Rohm Haas). Bahan ini dapat dibentuk secara cor,
ekstrusi, cetak ataupun tarik-bentuk. Produk nya antara lain: pintu pesawat terbang, penutup
alat ukur, peralatan kecantikan dan penutup-penutup yang tembus pandang.
j. Resin Vinil
Di pasaran, jenis resin ini dapat ditemukan sebagai: polivinil klorida, polivinil
butirat dan poliviniliden klorida, yang melalui proses cetak-tekan atau cetak-injeksi atau
ekstrusi atau cetak-tiup, dapat menghasilkan lembaran untuk pelapis permukaan yang kaku
maupun fleksibel. Polivinil klorida sering digunakan untuk menggantikan karet, jas hujan,
kemasan, botol cetak-tiup dan pipa. Polivinil butirat adalah jernih dan liat, biasanya
digunakan sebagai pelapis antara safety glass, membuat jas hujan, tangki air dan produk
cetak yang fleksibel. Poliviniliden klorida untuk membuat kemasan makanan dan pipa.
Sedangkan sisanya berupa busa vinil, juga dapat dimanfaat kan untuk membuat:
pelampung, jok dan lapisan pelindung.
k. Karet Sintetis
Karet sintetis yang banyak dikenal adalah: GR-S, nitril, Thiokol, neopren,
Butil dan karet silikon. Namun yang paling banyak di produksi adalah dari jenis GR-S, sebab
sangat sesuai untuk membuat ban kendaraan, bahan ini merupakan suatu polimer
dari butadiena dan stirena yang
dapat
ditingkatkan
kekerasan
nya
dengan
menambahkan black carbon, bila untuk ban kendaraan, ditambah kan lagi karet alami.
Produk turunan nya, disebut:koplimer butadien akrilonitril atau biasa disebut: BunaN atau karet nitril, digunakan untuk membuat pipa minyak, gasket dan diafragma, karena:
bahan ini tahan terhadap pengaruh segala jenis minyak bumi pada umum nya. Thiokol
(polisulfida organik), tahan terhadap bensin, minyak, cat, sinar matahari, oleh karena itu
melalui mesin plastik, sering dijadikan: selang, hak dan sol sepatu (safety shoe) dan pelapis

tekstil (safety jacket). Melalui proses polimerisasi,kloropren sebagai hasil dari kalsium
karbida (hasil pencampuran batu bara dan batu kapur) + air, dapat di ubah menjadi neopren,
bahan ini tahan terhadap minyak, panas dan sinar matahari, maka digunakan untuk
membuat: ban berjalan (conveyer), sol sepatu, pakaian pelindung, isolasi, rol cetakan, ban
luar, pipa dan pengikat batu gerinda. Sedangkan untuk membuat ban dalam, dibuat dari butil
(suatu kopolimer isobutilen) yang mempunyai sifat mirip karet alami, cukup kuat, tahan aus,
permeabilitas gas rendah. Bahan ini juga bisa dijadikan: pipa uap, conveyer untuk
mengangkut bahan yang dipanaskan, dan pelapis tangki. Karet siliokon (polisiloksan), tahan
terhadap suhu rendah maupun tinggi, minyak pelumas, asam cair dan cahaya matahari,
bahkan juga digunakan untuk membuat: O-ring, perapat untuk saluran minyak dan gas,
perapat pesawat terbang, isolasi kawat atau kabel yang memerlukan persyaratan tinggi.
Produk turunan lain nya: Elastomer uretan, digunakan membuat bantalan peredam getar,
landasan mesin pres, rol ban conveyer dan ban mati.

MAKALAH PROSES PEMBUATAN KACA


BAB I

PENDAHULUAN

Dari segi fisika kaca adalah zat cair lewat dingin yang tegar dan tidak mempunyai titik cair
tertentu serta mempunyai viskositas cukup tinggi sehingga tidak megalami kristalisasi. Di pihak lain
dari segi kimia, kaca adalah gabungan berbagai oksida anorganik yang tak mudah menguap, yang di
hasilkan dari dekomposisisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagia
penyusun lainnya sehingga menghasilkan produk yang mengahasilkan struktur atom yang acak. Kaca
adalah pruduk yang mengalami vitrifikasi sempurna, atau setidak-tidaknya produk yang mengandung
amat sedikit bahan nonvitreo dalam keadaan suspensi.
Kaca banyak sekali di gunakan dalam sifat-fatnya yang khas, yaitu transparan, tahan
terhadap serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan vacum. Tetapi kaca
adalah bahan yang rapuh dan secara khas mempunyai kekuatan kompresi lebih tinggi dari kekuatan
tariknya. Dewasa ini ada sekitar 800 macam kaca yang di hasilkan ada yang dengan keunggulan
pada satu sifat tertentu, dan ada pula yang lebih mementingkan keseimbangan pada seperangkat
sifat tertentu.

Sebagaimana halnya dengan bahan-bahan yang sangat banyak di gunakan dalam peradaban
modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang paling tua
mengenai bahan ini di buat oleh pliny, yang menceritakan bagaimana pedagang-pedagang Phonesia
purba menemukan kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang di gunakannya secar tidak sengaja
di letakan di atas massa trona di suatu pantai, penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik
perhatian dan orang kemudian berusaha menirunya.
Pada tahun 1914, di Belgia di kembangkan proses fourcault yang menarik kaca plat secara
kontinyu. Selama 50 tahun berikutnya, para insinyur dan ilmuwan telah berhasil berbagai modifikasi
terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk memperkecil distorsi optik kaca lembaran (kaca
jendela) dan menurunkan biaya pembuatan kaca lembaran gosok dan poles.
Bermacam-macam mesin otomatis di ciptakan pula untuk mempercepat produksi botol, bola
lampu dan sebagainya. Akibatnya, industri kaca dewasa ini telah tumbuh menjadi suatu industri yang
sangat terspesialisasi.

A. BAHAN BAKU
Walupun terdapat ribuan macam formulasi kaca yang di kembangkan dalam 30 tahun terakhir
namum perlu di catat bahwa pasir kaca, gamping, silika, dan soda masih merupakan bahan baku dari
90 persen dari seluruh kaca yang di produksi di dunia.

1.

Pasir
Pasir yang di gunakan haruslah kuarsa yang hampir murni, oleh karena itu, lokasi pabrik kaca
biasanya di tentukan oleh lokasi endapan pasir kaca,kandungan besinya tidak boleh melebihi 0,45 %
untuk barang gelas pecah belah atau 0,015 % untuk kaca optik, sebab kandungan besi ini bersifat
merusak warna kaca pada umumnya.

2.

Soda (Na2O)
Soda terutam di dapat soda abu padat Na 2 CO3. sunber lainnya adalah bikarbonat, kerak

garam, dan natrium nitrat.yang tersebut terakhir ini sangat berguna untuk mengoksidasi besi dan
unutk mempercepat pencairan.

3.

Kaca Soda Gamping (soda lime glass)


Merupakan 95 % dari semua kaca yang di hasilkan. Kaca ini di gunkan untuk membuat segala

macam bejana, kaca lembaran, jendelamobil, atau lain-lain, gelas atau barang pecah belah.

B.

BAHAN TAMBAHAN
Sebagai fluks dari silika, di pakai soda abu, kerak garam, batu gamping dan gamping. Di
samping itu, banyak pula di pakai oksida timbal, abu mutiara (kalsium karbonat), salpeter, boraks,
asam borat, asam trioksida, feldspar, dan fluorspar bersam berbagai oksida, karbonat serta garamgaram logam lain untuk membuata kaca berwarna.
Dalam operasi penyelesaian, banyak pula di pakai berbagai produk lain seperti abrasif dan
asam fluorida.

Feldspar
Mempunyai rumus umum P2O.Al2O3 6SiO2.feldspsr mempunyai banyak keunggulan di banding
produk lain, karena murah, murni dan dapat di lebur dan seluruhnya terdiri dari oksidasi pembentuk
kaca

Borax
Borax adalh perawis tambahan yang menambahkan Na 2O dan boron oksida kepada kaca.

Walaupun jarang di pakai dalam kaca jendela atau kaca lembaran, boraks sekarang banyak di
gunkan di dalam berbagai jenis kaca pengemas.

Kerak Garam ( salt cake )


Sudah lama digunakan dalm perawis tambahan pada pembuatan kaca, demikian pula
beberapa sulfat lain amonium sulfat dan barium sulfat, dan sering di tentukan pada. Kerak garam ini
di perkirakan dapat membersihkan buih yang mengganggu pada tanur tangki. Sulfat ini harus di pakai
bersama karbon agar tereduksi menjadi sulfit.

Arsen Trioksida
Dapat pula di tambahkan untuk menghilangkan gelombang-gelombang dalam kaca.

Nitrat
Baik dari natrium maupun kalium di gunkan untuk mengoksidasi besi sehingga tidak terlalu

kelihatan pada kaca produk.

Kalium Nitrat
Digunakan pada berbagai jenis kaca meja, kaca dekorasi dan kaca optik.

Kulet (Cullet)
Adalah kaca hancuran yang di kumpulkan dari barang-barang rusak, pecahan kaca beling dan

berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat di pakai 10% atau bahkan sampai 80% dari muatan bhan
baku.

Blok Refraktori
Zirkon, alumina, mulit, mulit alumina sinter dan zirkonia alumina elektrokast banyak di

gunakan sebagai refraktor pada tanki kaca.

C.

BAHAN BAKAR
Pada proses peleburan kaca sarana yang di gunakan adalah api yang sangat panas untuk

memanaskan tungku pemanas agar kaca dapat melelbur sesuai dengan suhu yang di inginkan atau
tergantung pada jenis bahan yang di kehendaki.

BAB II

PROSES PEMBUATAN

Urutan proses pembuatan kaca pada umumnya dapt di pecah-pecah menjadi langkahlangkah sebagai berikut :
1.

Transportasi bahan baku ke pabrik

2.

Pengaturan ukuran bahn baku

3.

Penimbunan bahan baku

4.

Pengangkutan, penimbangan, dan pencampuran bahn baku, dan pemuatannya ke

tanur kaca
5.

Reaksi pembentukan kaca di dalm tanur

6.

Penghematan kalor melalui regenarasi dan rekuperasi

7.

Pembuatan bentuk produk kaca

8.

Penyelesaian produk kaca

6
langkah-langkah tersebut di lakukan dalam pabrik kaca modern dengan menggunakan peralatan
otomatis unutk produksi secar kontinyu, dan tidak lagi dengan sekop dan gerobak sebagaimana
halnya dengan pabrik-pabrik lama. Namun, dalam pabrik modern itu, pengisian tanur-tanur kecil
masih di lakukan dengan tangan sehingga banyak sekali menimbulkan debu beterbangan dimanamana. Kecenderungan dewasa ini adalh unutk menggunakn sistem transportasi dan pencampuran
secara tumpak dan mekanis yang tertutup sama sekali sehingga tidak ada lagi debu yang
berterbangan selama penanganan kaca atau bahn bakunya.
PROSES DARI BAHAN BAKU MENJADI PRODUK
Prosedur pembuatan kaca dapat di bagi menjadi empat tahap utama yaitu :

1.

PELEBURAN
Tanur kaca dapat di klasifikasikan sebagai tanur periuk dan tanur tanki. Tanur periuk (pot
furnace), dengan kapasitas sekitar 2 t atau kurang dapt di gunakan secara menguntungkana untuk
membuat kaca khusus dalam jumlah kecil di mana tumpak cair itu harus di lindungi terhadap hasil
pembakaran. Tanur ini digunakann dalam pembuatan kaca optik dan kaca seni melalui proses cetak.

Periuknya sebetulnya ialah suatu cawan yang terbuat dari lempung pilihan atau platina. Sulit sekali
melebur kaca didalm bejana ini tanpa produknya terkontaminasi atau tanpa sebagian bejana itu
sendiri meleleh, keculai biola bejana itu terbuat dari bejana platina.
Dalam tanur tanki (tank furnace), bahan tumpak itu dimuat ke satu ujung suatu tanki besar
yang di muat ke sutu ujung suatu tanki besar yang terbuat dari blok-blok reflaktor, di antaranya ada
yang berukuran 38 X 9 X 1,5 m dengan kapasitas kaca cair sebesar 1350 t. Kaca itu membentuk
kolam di dasar tanur itu, sedang nyala api menjilat berganti darti satu sisi ke sisi lain. Kaca
halusan (fined glass) di kerjakan dari ujung lain tanki itu, operasinya kontinyu. Dalam t5anur jenis ini,
sebagaimana juga dalam tanki periuk, dindingnya mengalami korosi karena kaca panas, kulaitas
panas dan umur tanki bergantung pada kualitas blok kontruksi. Karena itu, perhatian biasanya di
tujukan pada reflaktori tanur kaca.
Tanur tanki kecil disebut tanki harian (day tank) dan berisi persediaaan kaca cair untuk satu
hari sebanyak 1 t sampai 10 t. Tanki ini di panasi secara elektrotermal atau dengan gas.
Tanur-tanur yang disebautkan di atas adalah tergolong tanur regenerasi (regenerative
furnace) dan beroperasi dalam dua siklus dengan dua perangkat ruang berisis susunan bata rongga.
Gas nyala setelah memberiakan kalornya pada waktu melalui tanur berisi akca cair, megalir ke
bawah melalui satu perangkat ruang yang diisi penuh denagn pasangan baja terbuka atau bata
rongga (checkerwork). Sebagian besar dari kandungan kalor sensibel gas keluar dari situ , dan isian
itu berkisar antara 15000C di dekat pintu keluar. Bersamaan dengan itu, udara di panaskan dengan
melewatkannya melalui ruang regemerasi yang telah di panaskan sebelumnya dan telah di campur
denagn gas bahan bakar yang telah terbakar, sehingga suhu nyalanya menjadi lebih tinggi lagi, (di
bandingkan dengan jika udara tidak di panaskan terlebih dahulu). Pada selang waktu yang teratur,
yaitu antara 20 sampai 30 menit, aliran campuran udar bahan bakar, atau siklus itu di balik, dan
sekarang masuk tanur dari ujung yang berlawanan melaui isian yang tealh mendapat pemanasan
sebelumnya, kemudian melalui isian semula, dan mencapai suhu yang lebih tinggi.
Suhu tanur yang baru mulai berproduksi hanya dapat di naikkan sedikit demi sedikit setiap
hari, tergantung kepada kemampuan reflaktorinya menampung ekspansi. Bila tanur regenerasi itu
sudah di panaskan, suhunya harus di pertahankan sekurang-kurangnya 1200 0C setiap waktu.
Kebanyakan kalor hilang dari tanur melalui radiasi, dan hanya sebagian kecil yang termanfaatkan
untuk pencairan. Tanpa membiarkan dindingnya sedikit karena radiasi, suhu akan menjadi terlalu
tinggi sehingga kaca cair itu dapat menyerang dinding dan melarutkannya. Untuk mengurangi aksi
kaca cair, pada dinding tanur kadang-kadang di pasang pipa air pendingin.

Pasir

45,4

gamping

6,8

Soda abu

16

kulet

22,7

Kerak garam

4,5

other

0,5-1,0

Serbuk batu bara

0,2

Tabel 2.1 Kandungan bahan dalam proses peleburan

2.

PEMBUATAN BENTUK ATAU PENCETAKAN


Kaca dapat di bentuk dengan mesin atau denagn cetak tangan. Faktor yang terpenting yang
harus di perhatikan dalam cetak mesin (machine molding) ialah bahwa rancang mesin itu haruslah
sedemikian rupa sehingga percetakan barang kaca dapat di selesaikan dalm tempo beberapa detik
saja. Dalam waktu yang sangat singkat itu kaca berupa dari zat cair viscos menjadi zat cair yang
berwarna bening. Jadi, jelas sekali bahwa masalh rancang yang harus di selesaikan, seperti aliran
kalor stabilitas logam, dan jarak bebas bantalan merupakan masalh yang rumit sekali. Keberhasilan
mesin cetak kaca merupakan prestasi besar bagi para insinyur kaca.
Berikut ini akan di bahas jenis-jenismesin pembentuk kaca yang umum yaitu kaca jendela,
kaca plat, kaca apung, botol, bola lampu, dan tabung.

Kaca Jendela
Pada proses fourcault, ruang penarikan di isi penuh dengan kaca dari tanki peleburan. Kaca
itu di tarik secara vertikal dari tanur melalui dibitense denagn suatu mesin penarik. Dibitense itu
terdiri dari sampan refraktonsi yang mempunyai celah di tengahnya. Kaca mengalir melalui celah ini,
pada waktu sampan setengah terbenam, kaca mengalir ke atas secara kontinyu. Penarikan kaca di
mulai dengan menurunkan pemancing dari logam ke gelas itu di melalui celah, pada waktu
bersamaan denagn di turunkannya dibitense, sehingga kaca mulai mengalir. Kaca itu di tarik ke atas
secara kontinyu dalm bentuk pita secepat itu dia mengalir melalui celah, dan permukaannya di
dinginkan denagn gulungan air di dekat itu pita kaca yang masih bergerak ke atas dan di topang oleh
rol-rol, di lewatkan melalui cerobong penyangai atau lehr yang panjangnya 7,5 m. Pada waktu keluar
dari lehr, kaca itu di potong-potong menjadi lembaran menurut ukuran yang di kehendaki dan di kirim
ke bagian penggolongan dan pemotongan.
PPG industri es mengoperasikan proses fourcault yang di modifikasi dan menghasilkan kaca
pennvernon. Lembaran-lembaran kaca sebesar 3 m denagn ketebalan sampai 0,55 cm. Pada proses
ini dibitense apung di ganti dengan batangan tarik yang terbenam, yang mengendalikan dan
mengarahkan lembran itu. Setelah di tarik ke atas sepanjang 8 m, dimana sebagian besarnya ada di

dalm lehr penyangai, kaca itu di potong untuk ketebalan di atas kekuatan tunggal atau rangkap dua,
dilakukan penyangaian kedua di dalam lehr horizontal standar 36 m.

Kaca Plat
Bahan baru di tumpahkan ke satu ujung tanur, dan kaca cair pada suhu cair pada suhu
sampai setinggi 15950C, kemudian di lewatkan melalui zone pemurnian dan keluar melalui ujung yang
satu lagi dalam bentuk aliran yang tak putus-putus. Dari keluaran refraktori yang lebar itu, kaca cair
dilewatkan melalui dua rol pembentuk yang didinginkan dengan air, sehingga mengambil konfigurasi
pita plastik. Pita kaca itu di tarik di atas sederetan rol yang lebih kecil, yang juga didinginkan dengan
air dengan kecepatan permukaan sedikit lebih tinggi dari rol pembentuk. Efek peregangan yang di
akibatkan oleh perbedaan kecepatan dan pencairan kaca pada waktu mendingin menyebabkan pita
itu menjadi lebih tipis pada waktu memasuki lehr. Setealh mengalami penyangaian, pita itu di potongpotong menjadi lembaran yang kemudian di gerinda dan di poles. Atau, boleh pula pita itu bergerak
terus secara otomatis sepanjang 50 sampai 100 m, melalui operasi penyangaian, gerinda, poles, dan
inspeksi sebelum di lewatkan ke mesin potong yang memotong-motongnya menjadi ukuran yang
cocok unutk pemanasan. Operasi gerinda dan poles membuang kira-kira 0,8 mm, kaca dari masingmasing permukaan.

Kaca Apung
Kaca apung di kembangkan oleh pilkington brothers di inggris. Perkembangan ini merupakan
suatu perbaikan fundamental dalam pembutan kaca plat berkualitas tinggi. Proses apung
mrnggunakan sistem peleburan tanur tangki dimana bahna baku di umpankan pada satu ujung tanur
dan kaca cair di lewatakan melalui zone pemurnian dan masuk ke kanal sempit yang
menghubungkan tanur dengan penangas. Laju aliran di kendalikan secarra presisis dengan cara
menaikan dan menurunkan pintu yang membentang kanal itu secara otomatis, kaca cair lalu lewat ke
dalam kolam timah cair, di atas permikaaan tiamah itu, dalam atmosfir yang tak mengoksidasi, dan di
bwah kondisis suhu yang di kontrol dengan ketat. Pemanasan terkendali itu di menyebabkan cairnya
semua ketakrataan sehingga menghasilkan kaca yang kedua sisinya rata dan sejajar.

Kaca Berkawat Dan Berpola

Kaca cair di alirkan darim bibir tanur dan lewat diantra rol-rol logam yang sudah mempunyai
goresan pola pada permukaanya. Rol itu membetuk kaca tadi dan mencetakan pola itu dalam satu
operasi saja. Karena itu menyebabkan cahaya terdisfusi sehingga tak tembus pandang. Kaca seperti
ini cocok unutk pintu, ruang kantor, dan dinding kamar mandi. Kaca itu dapt pula di perkuat dengan
kawat yang di pasangkan pada saat awal pembentukannya. Hal ini berguna untuk meningkatkan
keselamatan, misalnya pada jendela pintu darurat.

Kaca Tiup
Kebutuhan modern akan kaca tiup akhir-akhir ini mendorong pengembangan metode produksi
yang lebih cepat dan lebih murah. ,esin pembuatan botol merupakan satu-satunya mesin pencetak
dengan menggunkana udara untuk membuata bentuk lowong. Beberapa jenis mesin itu
menghasilakan parison yaitu botol setengah jadi atau blanko botol.
Salah satu di antaranya adalah :
1.

jenis umpan sedot (section feet), yang dengan beberapa variasinya, di gunkana dalam pemnbuatan
bola lampu dan gelas anggur.

2.

jenis umpan gumbal (god feet) yang di terapka oleh para pembuat berbagai barang yang di buat
denagn press (tekan) tiup atau gabungan pres dan tiup.
Pada emsin umpan sedot, kaca yang terdapat di dalam tanki dangkal bundar yang berputar di
sedot dalam cetakan. Cetakan itu kemudian diayun menjauh dari permukaan kaca, di bika dan
dilepasakan sehingga tinggal parison yang di pegang pada leherny. Cetakan botol lalu naik dan
mengurung parison itu dan hembusan udara tekan kemudian membuat kaca itu mengalir ke dalam
cetakan. Cetakan itu di biarkan mengungkung botol yang terbentuk sampai operasi pengumpulan.
Kemudian, setelah melepaskan botol itu, cetakan naik kembali mengungkung parison baru. Operasi
ini seluruhnya otomatis, dan kemudian kecepatan 60 unit per menit bukanlah sesuatu hal yamg luar
biasa.
Pengumpan gumpal merupakan salah satu perkembangan penting dalam pembuatan barang
kaca secara otomatik. Dalam operasi ini kaca cair mengalir dari tanur melalui palung yang pada
ujungnya mempunyai sebuah lubang. Kaca jauth melalui lubang itu, dan di potong dengan gunting
mekanik sehingga merupakan suatu gumpal dengan ukuran persis sebagaimana yang di kehendaki.
Kaca itu lalu di teruskan melalui suatu corong ke cetakan parison, yang melaui operasi
pembetukan botol dalm posisi terbalik. Sebuah jarum leher naik dan menempati posisinya,
sementara sebuah plunyer jatuh dari atas; dan udar tekan di tiup enap (settle blow) lalu mendorong

kaca menjadi bentuk-bentuk lehernya. Cetakan itu di tutup di sebelah atas ( dasar botol), jarum leher
di tarik dan udar di suntikan pada tiup lawan (counter blow) melalui leher yang baru terbentuk
sehingga membuat lubang lowong. Cetakan parison terbuka, parison itu di balikan sambil di
pindahkan ke possisi baru, dimana botol yang setengah jadi itu sekarang berada dalam posisis tegak.
Kemudian, cetakan tiup akan mengungkung parison yang di panaskann kembali untuk selang waktu
yang singkat. Udara lalu di suntikan untuk memberikan tiupan akhir, dan bersamaan dengan itu
menciptaka bentuk dalam dan bentuk luar pada botol itu. Cetakan tiup itu kemudian berayun
meniggalkan botol, dan botol itu bergerak ke leher.
Mesin otomatis peniupan botol biasanya terdiri dari dua buah meja bundar yang di kenal
denagn nama meja cetak parison ( parison mold table) dan meja tiup ( blow table). Berbagi operasi
yang di sebutkan di atas berlangsung pada waktu kaca itu bergerak mengelilingi meja tadi. Gerakan
meja di kendalikan oleh udara tekan yang menggerakan piston bolak-balik dan berbagai operasi yang
berlangsung di atas meja di ikoordinasikan dengan gerakan meja oleh mekanisme pengatur waktu
motor. Piranti yang tersebut terakhir itu merupakan salh satu alt yang paling vital dan paling mahal di
antara semua peralatan yang di gunakan.

Bola Lampu
Peniupan bola lampu yang tipis berbeda dengan pembuatan botol, karena bentuk dan ukuran
bola lampu pada mulanya di tentukan oleh tiupan itu sendiri, dan bukan oleh cetakannya. Kaca cair
mengalir melalui bukaan berbentuk anulus pada tanur dan turun ke bawah melalui dua rol yang
didinginkan dengan air. Salah satu rol mempunyai lekkukan sehingga menyebabkan pita kaca
mempunyai bagian yang menggelembung yang bertepatan dengan lubang bundar pada konveyer
rantai horizontal tempat pita itu berpindah selanjutnya. Kaca itu melengkung melalui lubang itu karena
beratnya sendiri. Di bawah setiap lubang itu terdapat cetakan putar, nozel udar jatuh ke permukaan
pita, masing-masing sebuah di atas setiap gelembungan kaca atau lubnag konveyer. Pada waktu pita
itu bergerak, nozel melepaskan suatu hembusann udara yang kemudian menyebabkan terbentuknya
gelembung bola pada pita. Cetakan yang berputar itu sekarang naik dan sebuah lagi hembusan
udara, yang bertekanan jauh lebih rendah dari hembusan pertama membentuk gelembung bola itu ke
dalam cetakan menjadi bentuk bola lampu. Cetakan itu lalu terbuka, sebuah palu kecil memukul bola
lampu itu lepas dari pita. Bola lampu jatuh ke atas sabuk yang membawanya ke rak lehr, dimana
leher lampu di masukan ke dalam, diantara dua bilah vertikal yang menopangnya pada waktu
disangai. Waktu total unutk ke seluruhan operasi yang di sebutkan di atas, termasuk penyangaian
kira-kira 8 menit. Mesin ini ada yang mencapi kecepatan 2000 bola lampu per menit.

Tabung Televisi
Tabung btelevisi yang sekarang di buat sampai sebesar 68 cm ukuran melintang, terdiri dari
tiga bagian utama, yaitu muka layar yang fosforeson tempat gambar televisi di munculkan, kaca
pengurung, dan penembak elektron. Pemasangan fosfor pada muka layar kurung di lakukan dengan
penyerapan atau pendebuan. Pembuatan kaca kurung itu sendiri merupakan masalh yang sulit
hingga kemudian di temukan prosedur pencetakan centrifugal, yang menggunkan cetakan putar yang
dapat menghasilkan tebal dinding yang lebih seragam. Bagian-bagian kaca itu di pertautkan satu
sama lain dengan menggunkan nyala gas, gas atau listrik. Untuk tabung televisi warna, fosfor di
pasangkan pada permukaan sebelah dalam tabung. Semacam topeng berlubang-lubang kemudian di
pasang berkas elektron sebagaimana di kehendaki. Dalm hal ini, suhu yang di gunakan untuk
merapatkan bagian-bagian tabung tidak boleh terlalu tinggi karena hal ini dapat merusak fosfor.

Tabung Kaca
Pada proses danner, kaca cair mengalir ke atas sebuah batang lempung lowong berputar
yang terpasang dengan kemiringan 300. udara di tiupkan melaluinya dan kaca pada batangan itu
mengalir berlahan-lahan ke bawah dan di tarik ke luar dari bawah dalm bentuk tabung. Sepasang
sabuk memegang tabung itu dan menariknya dengan kecepatan seragam. Diameter dan tebal
dinding di kendalikan melalui pengaturan suhu, kecepatan tarik dan volume udar yang di tiupkan
melalui batangan. Tabung ini tidak memerlukan perlakuan penyaringan.
Kaca untuk piringan tudung gelembung menara distilasi, prisma dan kebanyakan kaca optik,
barang-baranf dapur, isolator dan beberap jenis kaca warna, kaca arsitektur, dan berbagai barang
seperti itu di buat dengan cetak tangan (hand mold). Proses ini terdiri dari operasi penarikan suatu
kwalitas kaca tertentu, yangh di sebut kumpul (gather)., dari periuk atau tangki dan membawanya ke
cetakan . di sini, kualitas kaca yang persis di perlukan di potong dengan gunting dan cetakan itu di
pasang dengan tangan atau dengan tekanan hidraulik. Beberapa kaca tertentu di bentuk dengan cara
semi otomatik yang melibatkan gabungan proses percetakan dengan mesin dan tangan sebagaimana
di uraikan di atas. Lalu volumetrik dan bagian menara yang berbentuk silinder dan pyrek di buat
dengan cara ini.

3.

PENYANGAIAN ATAU SEPUH LINDAP

Untuk

mengurangi

regangan-regangan

dalam

kaca,

semua

barang

kaca

harus

disangai (anneal), baik barang kaca yang di buat dengan mesin maupun yang di buat dengan tangan.
Secara singkat, penyangaina menyangkut dua macam operasi yaitu :
a.

Menahan kaca itu pada suatu suhu di atas suhu kritis tertentu selama beberapa waktu yang cukup
lama sehingga mengurangi regangan-regangan dalam denagn jalan pengaliran plastik sehingga
regangannya kurang dari sustu maksimum yang di tentukan.

b.

Mendinginkan masa kaca itu sampai suhu kamar secara cukup perlahan sehingga regangan itu
selalu berada di bawah batas maksimum lehr atau tungku penyaringan, tidak lain hanyalah satu
ruang pemanasan yang di rancang dengan baik dimana laju pendingin dapat di atur sehingga
memenuhi persyaratan yang di sebut di atas.
Adanya hubungan kuantitatif antara tegangan dan birefringence yang di sebabkan oleh
tegangan itu telah memungkinkan para ahli teknologi kaca merancang kaca yang dapat menangani
kondisi tegangan termal dan mekanii tertentu. Dengan data di atas sebagai dasar para insinyur
berhasil membuat peralatan penyangat kontinyu dengan pengaturan suhu otomatik dan sirkulasi
terkendali sehingga penyangaian dapat di laksanakan dengan biaya bahan bakar lebih rendah dan
kerugian produk lebih sedikit.

4.

PENYELESAIAN
Semua kata yang sudah di sanagi harus mengalami operasi penyelesaian yang
relatif sederhana tetapi sangat penting, operasi ini meyangkut pembersihan, penggosoakan,
pemolesan, pemotongan, gosok-semprot dengan pasir, pemasangan email klasifikasi kwalitas, dan
pengukuran. Walaupun tidak semua harus dilakukan unutk setiap barang, namun satu atau dua di
antara yang di sebutkan di atas selalu di perlukan.

PENGEPAKAN DAN PEMASARAN


Pada waktu pengiriaman barang pada gudang atau tempat bpenyimpanan karean kaca
adalah bahan yang sangat mudah pecah maka kaca tersebut di sekat dan di lapisi busa sebagai
pelindung dari kaca tersebur agar tidak terjadi benturan antara masing-masing kaca.

BAB III

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF

Dampak Positif
Dengan adanya perusahaan pembuatan kaca dan semakin majunya alat yang di cipatakan
para insinyur maka sudah pasti akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi para penganggur
yang ada di sekeliling perusahaan tersebut, dan juga dapat bermanfaat bagi orang-orang sipil atau
para arsitek dalam mengembangkan suatu ide dalam perancangan bangunan. Dan dapt pula berguna
bagi perusahaan otomotif karena kaca sekarang tidak hanya sebagi kaca hiasan tetapi juga sebagai
kaca pelindung.

Dampak Negatif
Dengan makin besarnya perusahaan kaca ini maka akan sangat menganggu lingkungahn
karena proses pembuatan kaca ini pasti mempunyai limbah yang sangat berbahaya bagi
kelangsungan hidup manusia dan juga hewan yang ada di sekitarnya. Sudah tentu semua ekosistem
kana berubah baik dari struktur tanah ataupun air, tetapi ini tidak langsung terjadi sangat cepat tetapi
secara berlahan-lahan.

http://www.kabeltray.co.id/news-and-info/jenis-jenis-kabel-listrik/
http://www.binasyifa.com/559/00/26/bahan-isolasi-dan-selubung-dalam-kabel-listrik.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/Plastik
http://deltapanca.blogspot.co.id/2013/08/plastik-dan-pembuatan-nya.html
cinemaindo.com

Anda mungkin juga menyukai