Anda di halaman 1dari 12

Kabel Instrument

DRAIN WIRE
Dalam melakukan pemilihan kabel instrumentasi ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan. Berikut
konstruksi umum kabel instrumentasi :

Gambar : Kabel Triad (4/T) dengan Individual & Overall Screen, Konduktor tembaga berserabut, Inner
Sheath dari PVC, Steel Wire Armour, Outer Sheath PVC dengan warna hitam

1. Konduktor, merupakan bagian yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik. Kuat hantar arus
listrik konduktor sangat dipengaruhi oleh unsur - unsur campurannya, kemurnian dan
ketidaksempurnaan dalam kristal logam.

a. Material Konduktor yang paling sering digunakan adalah :

 Tembaga (Cooper), 
 Aluminium (Aluminum),
Umumnya, konstruksi konduktor tersebut adalah :
 Solid conductor (Class 1 menurut IEC 60288), konduktor ini memiliki karakteristik lebih rigid
kekurangannya adalah lebih mudah patah Namun memiliki harga yang relatif lebih murah
 Stranded conductor (Class 2 menurut IEC 60288), konduktor memiliki ciri-ciri berserabut dan
memiliki karakteristik lebih fleksibel dibandingkan dengan konduktor solid.
Untuk kebutuhan industri, saat ini yang paling umum digunakan adalah tipe serabut dengan bahan
tembaga berpilin 7. Biasanya di dokumen spec cable akan menyebutkan seperti ini :

"CONCENTRIC CIRCULAR STANDARD (7 STRANDED) CONDUCTOR COMPOSED OF ANNEALED BARE


COPPER WIRES"

b. Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan konduktor adalah luas area kabel tersebut
karena nilai nya akan berpengaruh terhadap hambatan konduktor tersebut (ingat rumus R=rho.l/A).
Umumnya untuk kebutuhan instrumentasi dimana arus yang dihantarkan tidak terlalu besar (untuk
kebutuhan sinyal 4-20mA, switch, solenoid) maka yang paling sering digunakan adalah ukuran :
 0.75 mm2 atau setara 18 AWG
 1.5 mm2 atau setara 16 AWG
 dan 2.5 mm2 atau setara 14 AWG
Pemilihan luas area konduktor juga didasari oleh drop tegangan yang mana semakin panjang kabel
maka drop tegangan akan semakin besar yang perlu diakomodir oleh luas penampang tersebut.

c. Selain Material dan luas penampang kabel, yang perlu diperhatikan adalah jumlah konduktor yang
dibuthkan. Umumnya sebagai berikut :
 Single pair, artinya satu pasang kabel yang terdiri dari dua konduktor. untuk aplikasi umum
seperti transmitter, positioner atau field device lainnya dari Junction box ke field device.
 Multi pair, banyak pair. umumnya terdiri dari 2/PR, 5/PR, 10/PR, 15/PR, 20/PR, 30/PR, 50/PR
dst. Untuk aplikasi dari Junction box ke Marshalling Cabinet
 Triad, artinya satu Triad terdiri dari 3 konduktor. Biasanya untuk Device 3-wire. Seperti RTD,
Gas detector, Proximitor dsb.
 Quad, artinya satu Quad terdiri dari 4 konduktor
2. Isolasi, berfungsi untuk memisahkan konduktor, hal - hal yang perlu diperhatikan adalah :

a. Material insulasi, pemilihan material ini berdasarkan Rating suhu, ketahanan terhadap abrasi dan
korosi. Material yang sering digunakan antara lain :
 PVC (Polyvinylchloride), Murah, tempeartur kerja sampai dengan 70 degreeC, lebih fleksibel
 PE (Polyethylene), lebih mudah terbakar dibanding PVC, tahan terhadap air, bahan kimia.
 XLPE (Cross-linked Polyethylene, Memiliki semua keunggulan yang dimiliki material
Polyethylene (PE), Tahan panas, temperatur kerja tinggi (90 degreeC), tahanan isolasi tinggi (10^19
ohm-cm), umur kabel lama
 HDPE (High Density Polyethylene), Tahan terhadap abrasi/goresan, suhu tinggi
Untuk material yang sering digunakan adalah PVC atau XLPE.

Rating cable juga perlu diperhatikan. Umumnya untuk Instrument Rating 300V sudah cukup. Untuk
keperluan Power Supply 600/1000 V

3. Cable Screen, berfungsi untuk mengatasi interferensi signal. Jenis yang paling umum digunakan
adalah Aluminium Tape Screen. 

IS untuk Individual Screen, artinya Shield pada setiap pair dan OS untuk Overall Screen artinya satu
screen untuk seluruh pair yang ada. 

Untuk kabel multipair wajib menggunakan individual Screen. Screen ini terbuat dari aluminium tape
yang menyelubungi seluruh Pair kabel (Dengan overlap 25% agar memastikan tercover ketika ada
bending/lekukan kabel). Lapisan aluminium ini menyelubungi satu kabel Draing Wire (terbuat dari
tembaga dengan ukuran 18 AWG atau 0.75 mm2).

Kabel Drain (Drain Wire) yang diterminasi dan di ground kan secara terpisah dengan Power Earthing di
Control Room. Untuk menghindari Ground Loop Drain wire ini hanya diterminasi pada satu Earthing
(Control Room) dan tidak diterminasi pada Field Device (biasanya di potong & di isolasi).
Jenis lain adalah Copper Wire Braid, Jenis ini hanya menyelubungi 80% s.d. 95% sehingga memiliki
proteksi yang lebih rendah dibanding tipe Aluminium Tape Screen. Kelebihannya adalah lebih tahan
terhadap intervensi mekanik. 

4. Inner Sheath, atau disebut selubung kabel, dapat dibagi menjadi tiga golongan :
 Selubung logam, misalnya timbal/lead (tahan terhadap korosi dan kelembapan),
aluminium/aluminum (tahan terhadap korosi dan kelembapan dan lebih ringan dan memiliki bending
radius lebih kecil dibandingkan selubung timbal)
 Continuous Corrugated Aluminium Sheath, berfungsi ntuk proteksi terhadap kelembapan dan
korosi)
 Selubung karet (sintesis), misalnya karet silikon, polychloroprene
 Selubung plastik, misalnya PVC, paling banyak digunakan dan untuk kebutuhan Control biasa
menggunakan tipe Flame Retardant
Fungsi dari selubung antara lain :
 Melindungi inti kabel dari pengaruh luar.
 Melindungi kabel terhadap korosi.
 Menahan gaya mekanis.
 Melindungi / mengamankan kabel terhadap gaya listrik dari luar.
 Mencegah masuknya uap air / cairan ke dalam kabel secara vertikal.
 Untuk kabel kertas yang diresapi minyak (impregnated paper), selubung juga mencegah
keluarnya minyak.
Material yang sering digunakan adalah PVC sebagai bantalan/bedding bagi armor kabel.
5. Armour, secara umum berfungis sebagai proteksi mekanikal, terpotong, rayap, kutu, hewan
pengerat dan sebagai proteksi terhadap interferensi elektromagnetik.
Terdapat 3 jenis yang sering digunakan :
 SWA, Steel Wire Armour, terbuat dari lapisan kabel galvanis memberikan proteksi mekanik
yang baik (terselubung 90%).

 GSWB, Galvanized Steel Wire Braid, memberikan proteksi mekanik yang baik (terselubung
80%) sekaligus mampu memberikan bending radius yang lebih kecil dibandingkan jenis armor lainnya 

 GSTA, Steel Tape Armour, memberikan proteksi yang sangat baik (terselubung 100%).

 GSFA, Steel Flat Armour, sejenis dengan SWA tetapi bentuknya yang pipih memberikan
proteksi mekanik yang lebih.

6. Outer Sheath, Selubung luar yang langsung kontak dengan lingkungan/tanah. 

Hal - hal yang perlu diperhatikan adalah :


 Tipe instalasi (indoor/outdoor, direct buried, dst)
 Kemungkinan adanya kelembapan, minyak, bahan kimia, dst..
 Jika terbakar api (Perambatan (dihalau dengan tipe Flame Retardant untuk Process Control,
Fire Resistance untuk SIS, keluaran gas dst)
 Suhu kerja
 UV Resistance
7. Proteksi Tambahan, untuk kebutuhan khusus
 Moisture Barrier
 Laminated Sheath
 Lead Sheath, 
 Hi-Pack, alternatif daripada Sheath berbahan timbal memberikan proteksi terhadap korosi
dan kelembapan tetapi lebih ringan arena berbahan aluminium
8. Hal lain yang perlu diperhatikan :
 IS atau NON-IS, apakah aplikasinya untuk Intrinsically Safety Circuit atau bukan
 Warna kabel, umumnya berwarna hitam untuk outer sheath. Hitam & Putih untuk masing -
masing pair. Hitam, merah dan putih untuk Triad
 Nomor pair/wire
 Tahanan terhadap api. Flame Retardant IEC 60332 dimana api tidak akan merambat
meskipun kabel terbakar. Fire Resistance IEC 60331 dimana sirkuit akan tetap beroperasi.

Harga dan jenis jenis Kabel Listrik


(Kontrol,Power,instrumen)
Seperti kita ketahui, ada beberapa jenis jenis di dalam kabel listrik.

ada 3 bagian jenis kabel listrik ini yaitu :

1. Kabel Power : NYY, NYFGBY, N2XY, N2XRY, NYA, NYSY


2. Kabel Kontrol : NYYHY, LiYCY, YSLY, YSLYCY
3. Kabel Instrumen : Re-Y(St)Y, Re-2Y(St)Y, Cu/XLPE/ISOS/PVC

Untuk Harga ke 3 kabel listrik tersebut juga beda beda. Harga tersebut tergantung dari komposisi kabel itu
sendiri.

Apa perbedaan antara Fire resistant dan Flame retardant?

Fire resistant kabel adalah kabel yang dapat tetap beroperasi normal pada
saat terbakar dalam waktu dan kondisi tertentu. Fire resistant harus lulus tes
sesuai IEC 60331.
Flame retardant kabel tidak didesain untuk tetap beroperasi pada saat
terbakar tetapi menghambat rambatan api ke daerah baru dengan kondisi
tertentu yang dibuktikan dengan lulus tes sesuai IEC 60332.

Fire resistant kabel digunakan pada rangkaian kritikal yang perlu tetap


beroperasi selama kebakaran seperti:
– Kabel instrumen yang berhubungan dengan sinyal untuk mengaktifkan
ESD2, ESD1, abandon platform.
– Kabel Instrumen untuk peralatan pemadam kebakaran seperti deluge
solenoid valve.
– Kabel untuk evakuasi keamanan dan emergency service.

Flame retardant kabel digunakan pada rangkaian selain sebutkan di atas,


yang beroperasi pada fail safe mode.
Untuk konstruksi kabel, penting untuk membedakan warna selubung
luar (outer seath) kabel antara flame retardant dan fire resistant. Umumnya,
selubung luar (outer seath) fire resistant berwarna merah dan flame
retardant berwarna abu-abu atau hitam. Namun setiap klien biasanya memiliki
standar karakteristik kabel yang mereka gunakan.
Jenis - Jenis Kabel
Kabel merupakan penghantar yang terbungkus isolasi, ada yang berinti tunggal atau banyak, ada
yang kaku atau berserabut, ada yang dipasang di udara maupun di dalam tanah, dan masing-masing
digunakan sesuai dengan kondisi pemasangannya.

Kabel instalasi yang biasa digunakan pada instalasi penerangan, jenis kabel yang banyak digunakan
dalam instalasi rumah tinggal untuk pemasangan tetap ialah NYA dan NYM. Pada penggunaannya
kabel NYA menggunakan pipa untuk melindungi secara mekanis ataupun melindungi dari air dan
kelembaban yang dapat merusak kabel tersebut.

I. NYA

Kabel NYA

Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar berbentuk pejal, kabel ini pada umumnya digunakan
pada instalasi rumah tinggal. Dalam pemakaiannya pada instalasi listrik harus menggunakan
pelindung dari pipa union atau paralon / PVC ataupun pipa fleksibel.

II. NYM

Kabel NYM

Sedangkan kabel NYM adalah kabel yang memiliki beberapa penghantar dan memiliki isolasi luar
sebagai pelindung. Konstruksi dari kabel NYM terlihat pada gambar di atas. Penghantar dalam
pemasangan pada instalasi listrik, boleh tidak menggunakan pelindung pipa. Namun untuk
memudahkan saat peggantian kabel / revisi, sebaliknya pada pemasangan dalam dinding / beton
menggunakan selongsong pipa.

III. NYY

Kabel NYY
Kabel tanah thermoplastik tanpa perisai seperti NYY, biasanya digunakan untuk kabel tenaga pada
industri. Kabel ini juga dapat ditanam dalam tanah, dengan syarat diberikan perlindungan terhadap
kemungkinan kerusakan mekanis. Perlindungannya bisa berupa pipa atau pasir dan diatasnya diberi
batu.

Pada prinsipnya susunan NYY ini sama dengan susunan NYM. Hanya tebal isolasi dan selubung
luarnya serta jenis PVC yang digunakan berbeda. Warna selubung luarnya hitam. Untuk kabel
tegangan rendah tegangan nominalnya 0,6/1 kV dimana maksudnya yaitu :

a). 0,6 kV : Tegangan nominal terhadap tanah.

b). 1,0 kV : Tegangan nominal antar penghantar.

Penggunaan utama NYY sebagai kabel tenaga adalah untuk instalasi industri di dalam gedung
maupun di alam terbuka, di saluran kabel dan dalam lemari hubung bagi, apabila diperkirakan tidak
akan ada gangguan mekanis. NYY dapat juga ditanam di dalam tanah asalkan diberi perlindungan
secukupnya terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan mekanis.

IV. N2XY

Kabel N2XY

Kabel tanah thermoplastik tanpa perisai, kabel N2XY intinya terdiri dari penghantar tembaga,
dengan isolasi XLPE, berpelindung bebat tembaga serta berselubung PVC dengan tegangan pengenal
0,6/1 kV (1,2 kV) yang dipasang sejajar pada suatu sistem fase tiga.

V. NYFGbY

Kabel NYFGbY

Kabel tanah thermoplastik berperisai seperti NYFGbY, biasanya digunakan apabila ada kemungkinan

terjadi gangguan kabel secara mekanis, kabel NYFGbY intinya terdiri dari penghantar tembaga,
dengan isolasi PVC, penggabungan dua atau lebih inti dilengkapi selubung atau pelindung yang
terdiri dari karet dan perisai kawat baja bulat. Perisai dan pembungkus diikat dengan spiral pita
baja, untuk menghindari korosi pada pita baja, maka kabel di selubungi pelindung PVC warna
hitam.

VI. Kabel Tenaga XLPE


Kabel tenaga jenis isolasi plastik digunakan untuk mempercepat dan meningkatkan pengembangan
kota karena kabel isolasi plastik ini mempunyai kinerja dielectric yang paling baik dan mudah
pekerjaan penyambungan pada instalasi- nya, pemeriksaan dan pemeliharaannya.

Khususnya kabel yang menggunakan cross-linking polyethylene (XLPE) yaitu pengembangan teknik


pembuataan- nya sehingga memungkinkan untuk penggunaaan tegangan yang lebih tinggi.
Kecenderungan baru ini pengembangan secara cepat kabel dengan dielektrik padat menyatakan
secara tidak langsung bahwa kabel minyak sampai tegangan 275 kV segera diganti dengan kabel
dengan isolasi crosslinked polyethylene Kabel XLPE baru-baru ini mempunyai berat yang sangat
ringan, syarat termal yang lebih baik dan biaya instalasi yang sangat murah.

Perbaikan kabel yang rusak hanya memerlukan bagian kecil waktu dari pada kabel dengan isolasi
minyak dan biaya material yang rendah. Dari aspek lingkungan kabel XLPE mempunyai keuntungan
yang lebih besar, karena resiko minyak tidak ada.

Material dasar untuk semua jenis kabel XLPE adalah polyethylene dengan density yang rendah.
Isolasi polyethylene (PE) sudah lama digunakan sebagai isolasi kabel dan material selubung yang
mempunyai sifat listrik dan mekanik yang baik, ringan, fleksibilitas suhu yang rendah yang baik,
tahan kelembaban yang baik, kimia dan ozone yang mempunyai harga rendah.
LD polyethylene mempunyai sifat yang masih terbatas penggunaanya sebagai bahan isolasi kabel.
Sebagai bahan termoplastik mempunyai kekurangan, suhunya 105 -115 °C. Kerugian yang lain
adalah tendensi stress-cracking apabila bersinggungan dengan permukaan bahan aktif. Dengan
menggunakan proses reminiscent dari vulkanisasi karet molekul PE dapat diproses cross-
link sehingga memperbaiki sifat termal dan mekanik secara baik dan sifat listriknya berubah secara
baik juga.

VI.1. Sifat Termal

Oleh karena menggunakan cross-linking, kabel XLPE adalah material yang tahan panas. XLPE tidak
dapat meleleh seperti polyethylene tetapi terurai, dan membentuk karbon jika terbuka pada waktu
yang lama diatas suhu 300 °C. Suhu konduktor yang diijinkan pada waktu terjadi hubung singkat
selama 1 detik adalah 250 °C pada beban kontinyu dan konduktor dengan isolasi XLPE suhunya 90°
C.

VI.2. Sifat Listrik

Sifat listrik yang baik dari PE tidak berubah selama proses cross linking, oleh karena itu XLPE
seperti PE mempunyai sangat kecil dan hanya ketergantungan suhu loss faktor (tan d) dan konstanta
dielektrik (ε). Oleh karena itu hasil dari rugi dielektrik dari kabel XLPE adalah kecil dibandingkan
dengan PVC dan kabel isi minyak. Kabel XLPE khususnya sesuai untuk rute kabel yang panjang
dengan tegangan tinggi yang dalam hal rugi - rugi adalah sangat penting.

VI.3. Sifat Mekanik


Polyethylene mempunyai sifat mekanik yang baik. Hal ini menarik karena pada suhu normal PE
dapat menahan lokal stress lebih baik dari PVC. Dalam hal ini XLPE mempunyai keuntungan yang
sama seperti PE dan tingkat tertentu seperti isolasi yang diisi XLPE, juga tahan terhadap abrasi yang
lebih baik dari pada polyethylene. Oleh karena itu sifat mekaniknya yang baik dari kabel XLPE di
waktu yang akan datang mempunyai jumlah penggunaan yang lebih besar dari kabel konvensional.

VI.4. Sifat Kimia

Oleh karena cross-linking dari molekul XLPE tahanannya lebih baik dari pada PE. Polusi sekitar dan
kabel dari aspek lingkungan baik PVC maupun kabel minyak mempunyai kerugian yang jelas, kabel
PVC kerugiannya adalah jika kebakaran memberikan gas-gas yang korosi dan kabel minyak jika
bocor akan merusak suplai air. Tak dapat disangkal (admittedly) kebakaran, hasil pembakaran
adalah karbon dioksid (CO2) dan air tidak menyebabkan kerusakan. Penggunaan XLPE pada kabel
tegangan rendah dapat dibuat tahan tehadap rambatan api. Kompon tidak menghasilkan halogen.

VI.5. Keuntungan dan Kerugian

VI.5.a. Keuntungan

Keuntungan kabel ini adalah ringan, dan mudah pemasangannya.

Radius lingkaran yang kecil dan konsekuensi khusus untuk instalasi yang terbatas
misalnya switchgear instalasi dalam.

Pengenal hubung singkat yang tinggi khususnya sesuai untuk penampang kabel yang dipilih dengan
dasar arus hubung singkat.

Tidak ada tekanan terhadap peralatan untuk stabilisasi dielektrik, dengan simplifikasi dari
pemasangan dan peralatan bantu, sehingga mengurangi biaya pemasangan dan pemeliharaan.

Isolasi yang padat,konssekuensinya sesuai untuk slope yang besar dan perbedaan ketinggian dari
rute

kabel.

Tangen delta yang rendah sehingga mengurangi biaya operasi akibat rugi dielektrik yang rendah.

VI.5.b. Kerugian

Pengaman mekanik yang rendah, dibanding dengan kabel didalam pipa besi.

Pengaruh screen yang rendah dari kabel dengan selubung logam atau kabel dalam pipa.

VI.5.c. Standar yang Digunakan


- IEC 228 : Isolasi dan konduktor kabel

- IEC 229 : Pengujian kabel oversheath yang mempunyai fungsi pengaman khusus dan


menggunakan extrusion

- IEC 287 : Perhitungan pengenal arus kontinyu kabel (100% faktor beban)

- IEC 840 : Pengujian kabel tenaga yang menggunakan isolasi extruded untuk tegangan diatas 30 kV
(Um 36 kV sampai 150 kV)

- IEC 949 : Perhitungan arus hubung singkat termal yang diijinkan

- Publikasi IEC yang lain yang berkaitan

VI.6. Konstruksi Kabel XLPE

Konstruksi kabel XLPE dapat dilihat pada gambar di bawah ini

XLPE Cable Construction

VI.6.1. Konduktor

Konduktor terdiri dari kawat tembaga stranded annealid konduktiviti tinggi yang sesuai dengan IEC
publikasi 228. Konduktor mempunyai bentuk 4 segmen jenis Milikan dengan penampang 1000 mm 2.

VI.6.2. Kabel Screen

Screen konduktor non metalik ini terdiri dari lapisan extruded semi konduktif thermal resistivity


compound. Screen tersebut halus dan kontinyu. Antar konduktor dengan lapisan ektruded semi
konduktif dan pita semi konduktiv harus dipasang.

VI.6.3. Isolasi

Isolasi dibuat dari dry cure XLPE extruded secara serempak dengan semi konduktif dan insulation


screen (triple head extrusion). Isolasi dirancang untuk tegangan impulse 750 kV puncak pada suhu
konduktor tidak kurang dari 5°C dan tidak lebih besar dari 10°C diatas suhu pengenal maksimum
dari operasi normal isolasi. Ketebalan rata-rata isolasi tidak kurang dari harga nominal pada
lampiran Technical particular and guarantee cable manufacturing.

VI.6.4. Screen Isolasi
Screen isolasi terdiri dari lapisan extrude semi konduktif thermal resistivity compound. Screen ini
smoot dan kontinyu. Pada screen ini pita semi konduktif harus dipasang.

VI.6.5 Pelindung Metalik (metallic shield)

Pelindung metalik dari kabel terdiri dari kawat tembaga konduktifitas tinggi. Penampang pelindung
metalik ini harus mampu melalukan arus gangguan seperti pada Technical particular and guarantee
cable manufacturing.

VI.6.6. Penutup Bagaian Dalam (inner covering)

Penutup pengaman anti corrosion dan sebagai lapisan bedding untuk lapisan anti termite pita


kuningan extruded black polyethilene compound digunakan dengan tebal mominal 2,0 mm.

VI.6.7. Pita Pengaman anti termite

Sebagai pengaman anti termite, dua lapisan pita tin-bronze harus dipasang di atas inner covering.

VI.6.8. Penutup Luar

Penutup kabel bagian luar adalah dari extruded black PVC dan tambahan bahan kimia lead
naphtenate seperti pada anti termite, nominal ketebalannya 3,0 mm.

VI.6.9. Penandaan

Tanda berikut agar dipasang pada penutup luar PVC, sebagai contoh untuk Kabel XLPE 150 kV
1000mm2 LG kabel 1997.
Artinya:
-Tegangan nominal : 150 kV
- Jenis kabel : XLPE
- Penampang konduktor: 1000 mm2.
- Pabrik Pembuat : LG Kabel
- Tahun pembuatan : 1997

Anda mungkin juga menyukai