Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didalam dunia perkapalan,kelistrikan adalah salah satu objek yang tidak dapat di pisahkan satu
sama lain. Hal ini memanglah betul adanya. Karena listrik adalah salah satu hal yang paling
utama,mengingat seluruh bagian-bagian pada kapal membutuhkannya. Seperti sumber
penerangan,penggerak jangkar, dsb. Sebagai seorang mahasiswa yang berkecimpung di PSDIII Teknik
Perkapalan yang lebih aktif di lapangan harus mengetahui apa saja komponen komponen yang terdapat
pada kelistrikan kapal secara detail sesuai dengan pengamatan yang dilakukan secara langsung di galangan
kapal .Dengan terjun langsung di galangan akan menambah pengalaman sebagai mahasiswa Teknik
Perkapalan bagaimana cara melaksanakan pemasangan dan merangkai sebuah arus.Kita juga harus tau
apa saja yang di butuhkan di lapangan saat akan bekerja, bagaimana membangun team kerja yang baik
untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih maksimal serta masih banyak hal yang perlu di perhatikan agar
dapat di terapkan setelah lulus dan bekerja kelak

Oleh sebab itu, Tugas kelistrikan kapal ini sangatlah perlu bagi mahasiswa PSDIII Teknik
Perkapan yang lebih mengutamakan bekerja di lapangan (praktek).

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui defenisi dan jenis - jenis kabel marine


2. Untuk mengetahui defenisi serta jenis-jenis fuse yang digunakan di kapal.
3. Untuk mengetahui phase yang di gunakan pada kapal

1.3 Manfaat/Kegunaan

1. Mahasiswa dapat mengetahui defenisi dan jenis - jenis kabel marine


2. Mahasiswa dapat mengetahui defenisi serta jenis-jenis fuse yang digunakan di kapal.
3. Mahasiswa dapat mengetahui phase yang di gunakan pada kapal

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Kabel Marine

Marine kabel adalah kabel yang cocok untuk digunakan dalan berbagai aplikasi kelautan. Kabel marine
yang kami jual memiliki konduktor dengan bahan tinned copper annealed stranded copper (STC) kelas 2 dengan
bahan pelindung etilene propylene rubber (EPR) untuk bagian luarnya di lindungi dengan bahan pholyvinil
chlorid (PVC). Kabel marine yang uumnya digunakan sebagai sirkuit kabel dalam aplikasi laut dalam lingkungan
hinngga 90 derajat celcius. Kabel ini memiliki kualitas tinggi dan handal aplikasinya untuk kegiatan offshore.
Cabel marine yang bagus dan handal harus memiliki konsistensi performa yang baik dalam kondisi basah / kering
hal ini di maksudkan agar kabel tersebut dapat bekerja dengan normal walaupun kondisi basah atau pun kering.
Itulah sebabnya mengapa kabel marine beda dari kabel pada umumnya.

2.2 Mengetahui Jenis Jenis Kabel yang Digunakan Di Kapal

Pada umumnya Penggunaan kabel di kapal disesuaikan dengan fungsinya yaitu sebagai penghantar daya
untuk kebutuhan listrik di kapal. Kita sering menggunakan kabel dalam kehidupan kita sehari-hari untuk
instalasi rumah dan lain-lainnya. tetapi yang kita ketahui dari kabel hanya fungsinya saja yaitu sebagai
penghantar arus listrik. Tetapi terkadang kita tidak mengetahui jenis-jenis dari kabel itu sendiri. Disini
saya akan menjelaskan beberapa jenis-jenis kabel, karena dengan mengetahui jenis-jenis dari kabel dan
ukuran kapasitasnya lebih memudahkan kita dalam penggunaanya dan juga tidak membahayakan diri kita
sendiri. Penggunaan kabel di kapal disesuaikan dengan fungsinya yaitu sebagai penghantar daya untuk
kebutuhan listrik di kapal. Sistem instalasi daya di kapal dibagi dalam beberapa kelompok yaitu :

2.2.1 Sistem Daya ( Power System )

Type SGA dan MSCA penggunaannya sama pada IC system. Sedangkan type TTHFWA digunakan pada
kabel ganda yang berpilin.

 Kabel BC : Karakteristik kabel BC ialah tidak memiliki isolator alias telanjang. Jadi jenis kabel ini
hanya terdiri dari inti kabel saja yang disebut bare core.Kabel ini dipilin/stranded, disatukan. Ukuran /
tegangan mak = 6 – 500 mm2 / 500 V Pemakaian = saluran diatas tanah,namun biasanya di gunakan di
kamar mesin kapal.

2
 Kabel AAAC : Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam, keterhantaran
elektris tinggi yang berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya
dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik,
sehingga daya hantarnya lebih baik.

 Kabel ACSR : Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat
baja. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran Transmisi tegangan tinggi, seperti kabel penyalur
tegangan dari mesin bantu pada kapal dimana jarak antara menara/tiang berjauhan, mencapai puluhan/
ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan kawat penghantar
ACSR.

3
 Kabel ACAR : Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam
campuran, sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR.

2.2.2 Sistem Elektronika (Electronic System)


Type SGA dan MSCA penggunaannya sama dengan IC system. Sedangkan untuk type TTRSA dan RG
coaxial dipakai untuk penggunaan yang memerlukan perlindungan yaitu pada sirkuit elektronik dan hubungan
antenna.

 Kabel NYAF : Kabel ini direncanakan dan direkomendasikan untuk instalasi dalam kabel kotak
distribbusi pipa atau didalam duct. Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar

4
tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas
yang tinggi, kabel jenis ini sangat cocok untuk tempat yang mempunyai belokan – belokan tajam.
Digunakan pada lingkungan yang kering dan tidak dalam kondisi yang lembab/basah atau terkena
pengaruh cuaca secara langsung.

 Kabel NYA : Kabel jenis ini di gunakan untuk instalasi rumah dan dalam instalasi rumah yang
sering di gunakan adalah NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Yang berinti tunggal,
berlapis bahan isolasi PVC Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Lapisan
isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan
mudah digigit tikus. agar aman jika menggunakan kabel tipe ini lebih baik kabel di pasang di dalam
pipah atau saluran penutup, karena selain tidak bisa di ganggu sama hewan pengerat dan tidak
kenah air, juga apabila ada isolasi yang terkelupas (terbuka) tidak bisa tersentuh langsung sama
manusia.

2.2.3.Sistem Daya dan Penerangan (Power and Light System)

Type kabel yang digunakan adalah S, SO, dan ST untuk sistem daya yang besar. Sedangkan untuk
peralatan lampu portable, alat-alat bengkel dan alat-alat bantu lainnya.Ada pun jenis kabel yg digunakan antara
lain :

Kabel NYM : Kabel jenis ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi tetap di dalam
bangunan kapal yang dimana penempatannya biasa diluar/ didalam tembok ataupun didalam pipa
(conduit). Kabel NYM berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih

5
atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis,
sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA).
Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh
ditanam. Kabel ini langsung terhubung ke lampu – lampu peneragan

Kabel NYY : Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap didalam tanah yang dimana harus tetap
diberikan perlindungan khusus (misalnya duct, pipa PVC atau pipa besi). Kabel protodur tanpa
sarung logam. Instalasi bisa ditempatkan didalam dan diluar ruangan, dalam kondisi lembab
ataupun kering. memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau
4. Dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari
NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.

6
Kabel NYFGbY/NYRGbY/NYBY : Kabel ini dirancang khusus untuk instalasi tetap dalam
tanah yang ditanam langsung tanpa memerlukan perlindungan tambahan (kecuali harus
menyeberang jalan). Pada kondisi normal kedalaman pemasangan dibawah tanah adalah 0,8
meter.

Kabel NYCY : Kabel ini dirancang untuk jaringan listrik dengan penghantar konsentris dalam
tanah, dalam ruangan, saluran kabel dan alam terbuka. Kabel protodur dengan dua lapis
pelindung pita CU Kabel. Instalasi ini bisa ditempatkan diluar atau didalam bangunan, baik pada
kondisi lembab maupun kering.Dan ini sangat cocok di tempatkan di daerah kamar mesin.

2.2.4Sistem Komunikasi (Interior Communication System)

Untuk kapal barang kabel type SGA digunakan untuk sistem daya dan penerangan. Type MSCA
digunakan untuk semua multikonduktor kecuali pada sistem indukator suhu.sedangkan untuk kasus-kasus tertentu
digunakan kabel type PBJX dan PBTX.

7
Kabel NYMHYO : Merupakan kabel jenis serabut dengan berintikan dua serabut. Kabel ini biasanya
digunakan untuk peralatan tambahan seperti: soundsystem, loudspeaker, virtual video. Gunakan kabel jenis
NYA/NYM untuk jembatan / hantaran listrik yang bersifat permanen. Untuk pemakaian daya yang besar seperti
televisi, magicom, sanyo, kulkas, Ac gunakan jenis kabel ini secara langsung. Jenis kabel ini mampu
menghantar hingga 700 VA sehingga aman dan menjadikan pembayaran rekening listrik menjadi murah. Untuk
jenis kabel NYMHYO biasanya digunakan pada model Roll. Jika digunakan pada pemakaian daya yang besar
seperti tersebut diatas hanya bersifat temporary / sementara karena jenis kabel ini hanya mamapu
menghantarkan listrik 20VA-50VA. Kurangi / hilangkan pemakaian jenis kabel ini karena mudah sekali
menimbulkan bahaya listrik serta menjadikan pembayaran listrik membengkak. Spin control berputar
berdasarkan panas yang dikeluarkan oleh energi listrik. Untuk jenis kabel NYMHYO biasanya digunakan pada
lampu taman.

2.3 Defenisi Fuse

Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen yang berfungsi sebagai
pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun perangkat listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari
sebuah kawat halus pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan
ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan
putusnya Fuse (sekering) tersebut, Arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian
Elektronika sehingga tidak merusak komponen-komponen yang terdapat dalam rangkaian Elektronika yang
bersangkutan. Karena fungsinya yang dapat melindungi peralatan listrik dan peralatan Elektronika dari
kerusakan akibat arus listrik yang berlebihan, Fuse atau sekering juga sering disebut sebagai Pengaman Listrik.

Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri dengan Rangkaian Elektronika /
Listrik yang akan dilindunginya sehingga apabila Fuse (Sekering) tersebut terputus maka akan terjadi “Open
Circuit” yang memutuskan hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk ke dalam
Rangkaian yang dilindunginya.

8
Berikut ini adalah Simbol Fuse (Sekering) dan posisi pemasangan Fuse secara umum:

Adapun bentuk fisik fuse adalah sebagai berikut:

Fuse dapat sobat temui pada sepeda motor, amplifier, TV dan lain sebagainya. Fuse biasanya dipasang sebelum
trafo atau smps

Cara Kerja Fuse/Sekring

Hubungan singkat terjadi akibat sentuhan langsung antara kutub positif dan kutub negatif rangkaian sehingga
timbul arus listrik yang terlalu besar. Keadaan ini disebut korsleting atau korslet.

Korslet menyebabkan arus listrik membesar dan kawat menjadi panas. Akibatnya, bagian kabel terbakar. Salah
satu penyebab awal terjadinya kebakaran adalah percikan api dari kabel yang terbakar karena korslet.

Oleh karena itu, gunakanlah sekering untuk mencegah terjadinya kebakaran akibat korslet. Kawat sekering
terbuat dari kawat kecil, pendek, dan mudah meleleh. Biasanya, kawat sekering terbuat dari bahan timah atau
perak.

Dengan demikian, jika arus listrik membesar maka kawat akan cepat meleleh dan putus. Rangkaian kawat pada
sekering terputus dan kabel lain yang berada di dalam rangkaian tidak sempat panas.

Kawat sekering ini dimasukkan ke dalam tabung porselen berpasir yang dapat memadamkan api. Tujuannya,
agar sekering tidak menyala saat kawat sekering terbakar dan meleleh.

9
Mengingat fungsinya yang sangat penting maka fuse wajib sobat pasang pada rangkaian elektronika khususnya
pada rangkaian elektronika yang menggunakan tegangan tinggi atau AC220V.
Fuse bisa juga dipasang pada output yang mempunyai daya tinggi seperti amplifier.
Kawat pada fuse sudah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat putus jika dialiri arus dengan besar tertentu
Namun jika kawat pada fuse putus, sobat dapat menggantinya dengan kawat tembaga namun sebelumnya harus
dipastikan bahwa kawat akan putus jika terjadi aliran listrik berlebih atau terjadi konsleting. Dengan
menggunakan fuse maka sobat dapat mencegah kerusakan komponen lain yang lebih besar.
Contoh penggunaan sekering atau fuse adalah pada amplifier adalah saat terjadi hubungan pendek pada kabel
loud speaker maka fuse akan langsung putus sehingga arus listrik langsung terhenti.Dengan demikian kerusakan
yang lebih besar dapat dicegah seperti kerusakan pada Jengkol atau transistor 2N3055 dan MJ2955
Hal tersebut tentunya juga akan menghemat biaya..

10
1.THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)

Thermal overload adalah alat pengaman rangkaian dari arus lebih yang diakibatkan beban yang terlalu besar
dengan jalan memutuskan rangkaian ketika arus yang melebihi setting melewatinya. Thermal overload berfungsi
untuk memproteksi rangkaian listrik dan komponen listrik dari kerusakan karena terjadinya beban lebih.
Cara kerja alat ini adalah dengan menkonversi arus yang mengalir menjadi panas untuk mempengaruhi bimetal.
Nah, bimetal inilah yang menggerakkan tuas untuk menghentikan aliran listrik pada motor melalui suatu control
motor starter (baca motor starter). Pembatasan dilakukan dengan mengatur besaran arus pada dial di alat tersebut.
Mekanisme kerja Over load relay: apabila resistance wire dilewati arus lebih besar dari nominalnya, maka bimetal
trip, bagian bawah akan melengkung ke kiri dan membawa slide ke kiri, gesekan ini akan membawa lengan kontak
pada bagian bawah terdorong ke kiri dan kontak NC (95-96) akan lepas, dan membuat kontak NO (97-98) akan
terhubung.
Diagram Penyambungan TOR pada Kontaktor Magnet

11
Kotaktor pada umumnya memiliki kontak utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga memiliki beberapa kontak bantu
untuk berbagai keperluan. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan
untuk beban, misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan
untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu
lampu indikator, dan lain-lain. Notasi dan penomoran kontak-kontak kontaktor sebagai berikut:

12
2.TIME DELAY RELAY

Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor listrik terutama
instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan
dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan
lain-lain.
Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini
dimaksudkan untuk mangatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem bintang ke
segitiga dalam delay waktu tertentu.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan induksi Magnet dan
menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor listrik akan bekerja bila
motor listrik mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup kontak secara
mekanis dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R dan C yang dihubungkan seri
atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu
tunda diatur berdasarkan besarnya pengisisan kapasitor.
Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC.

13
Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya merupakan kaki koil sebagai contoh
pada gambar yaitu kaki 2 dan 7, sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC
dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC
dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya.

3. KONTAKTOR MAGNET
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan. Artinya sa
kelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak.
Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus
kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya
(coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada
inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar kontinu
sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang untuk
arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat.

14
Kontaktor magnet adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai penghubung/kontak dengan kapasitas yang
besar dengan menggunakan daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan kapasitas yang besat.
Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak utama dan kontak bantu (aux. contact).
Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai
spesifikasinya.
Kontaktor Magnet Merupakan Jenis Saklar Yang Bekerja Secara Magnetic Yaitu Kontak ( NO & NC ) Bekerja
Apabila Kumparan Di Aliri Arus / Tegangan, Penggunaan Kontaktor Magnet Jauh Lebih Baik Dari Pada
Saklar Biasa.
Sebuah Kontaktor Magnet Terdiri Dari :
1. Kumparan / Koil.
Kumparan / Koil Adalah Lilitan yang Apabila Di Aliri Arus / Tegangan Maka Akan Tejadi Magnetisasi Yang
Akan Menarik Kontak - Kontaknya Sehingga Input & Output Pada Kontak NO Akan Terhubung & Sebaliknya
Untuk Kontak NC Akan Terputus / Tidak Terhubung.
Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari tegangan kerja, bila tegangan turun
kontaktor akan bergetar.Apabila Pada Kumparan Kontaktor Diberi Tegangan Terlalu Tinggi / Tidak Sesuai
Dengan Spesifikasi Maka Akan Menyebabkan Berkurangnya Umur / Merusak Kumparan Kontaktor. Tetapi
Bila Tegangan Yang Diberikan Terlalu Rendah Maka Akan Menimbulkan Tekanan Antara Kontak-Kontak Dari
Kontaktor Menjadi Berkurang Yang Nantinya Dapat Menimbulkan Bunga Api Pada Permukaannya Serta Dapat
Merusak Kontak-Kontaknya.
2. Beberapa Kontak NO
( Normally Open =Bila coil contactor atau relay dalam keadaan tak terhubung arus listrik, kontak internalnya
dalam kondisi terbuka atau tak terhubung)
3. Beberapa Kontak NC
( Normally Close = sebaliknya dengan normally open)

Kontak Pada Kontaktor Magnet Terdiri Dari :


1. Kontak Utama ( Digunakan Untuk Rangkaian Daya )
2. Kontak Bantu ( Digunakan Untuk Rangkaian Pengontrol / Pengunci )
Agar Penggunaan Kontaktor Dapat Disesuaikan Dengan Beban Yang Akan Dikontrol, Maka Pada Setiap
Kontaktor Selalu Dilengkapi Dengan Plat Nama Yang Berisikan Data-Data Mengenai :
1. Perusahaan Pembuat Kontaktor.

15
2. Nomor Seri Pembuatan.
3. Tegangan Nominal Beban.
4. Tegangan Kerja Kontaktor.
5. Kemampuan Arus Yang Dapat DiAlirkan.
6. Kelas Operasi.

SIMBOL KONTAKTOR MAGNET

4. MCB (Miniature Circuit Breaker)

Simbol MCB
MCB merupakan gabungan dari switch yang berupa sistem mekanik (untuk membuka dan menutup sirkit) dan
trip unit breaker (berupa trip bimetal dan magnetik trip)

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah saklar atau perangkat elektromekanis yang berfungsi sebagai
pelindung rangkaian instalasi listrik dari arus lebih (over current). Terjadinya arus lebih ini, mungkin
disebabkan oleh beberapa gejala, seperti: hubung singkat (short circuit) dan beban lebih (overload). MCB
sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan sekring (fuse), yaitu akan memutus aliran arus listrik circuit
ketika terjadi gangguan arus lebih. Yang membedakan keduanya adalah saat terjadi gangguan, MCB akan trip
dan ketika rangkaian sudah normal, MCB bisa di ON-kan lagi (reset) secara manual, sedangkan fuse akan
terputus dan tidak bisa digunakan lagi.
16
MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi rumah tinggal, pada instalasi penerangan, pada instalasi
motor listrik di industri dan lain sebagainya.

Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan menghasilkan panas
pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung sehingga memutuskan kontak MCB (Trip). Selain
bimetal, pada MCB biasanya juga terdapat solenoid yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding
(ground fault) atau hubung singkat (short circuit).

Namun penting juga untuk di ingat, bahwa MCB juga bisa trip dengan panas (over heating) yang diakibatkan
karena kesalahan desain/perencanaan instalasi, seperti ukuran kabel yang terlalu kecil untuk digunakan dalam
arus yang tinggi, sehingga menghasilkan panas, yang lama-kelamaan akan melekungkan bimetal dan
mengtripkan MCB. Oleh karena itu penggunaan kabel instalasi juga harus memperhatikan standar maksimum
arus (A) kabel yang akan digunakan, dan arus kabel tersebut tidak boleh lebih kecil dari arus maksimum
rangkaian/circuit.

Menurut karakteristik Tripnya, ada tiga tipe utama dari MCB, yaitu: tipe B, tipe C, dan tipe D yang
didefinisikan dalam IEC 60898.

1. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 3 sampai 5 kali dari arus
maksimum atau arus nominal MCB. MCB tipe B merupakan karateristik trip tipe standar yang biasa
digunakan pada bangunan domestik.
2. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 5 sampai 10 kali arus
nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe ini akan menguntungkan bila digunakan pada peralatan
listrik dengan arus yang lebih tinggi, seperti lampu, motor dan lain sebagainya.
3. MCB tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 8 sampai 12 kali arus
nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe D merupakan karakteristik trip yang biasa digunakan pada
peralatan listrik yang dapat menghasilkan lonjakan arus kuat seperti, transformator, dan kapasitor.

17
2.4 Phase Yang Digunakan di Kapal

Phase yang sering digunakan pada kapal hanya ada 2 yaitu instalasi listrik 1 phase dan instalasi listrik 3
phase.

Listrik 1 Phase

Menentukan Ukuran kabel dan Besar Arus yang mengalir pada instalasi listrik 1 fase.

Pada Instalasi listrik 1 Phase, besar arus yang mengalir pada kabel fasa adalah sama dengan besar arus yang
mengalir pada kabel Netral.

Arus kabel fasa = Arus kabel Netral


Atau dengan kata lain, selisih arus yang mengalir pada kabel fase dengan arus yang mengalir pada kabel Netral
hasilnya adalah Nol.

Ip – In = 0
Dengan mengetahui bahwa besar arus yang mengalir pada kabel fasa dan kabel netral adalah sama, maka
ukuran kabel yang diperlukan untuk kabel Netral pada instalasi listrik 1 phase adalah sama dengan ukuran kabel
yang digunakan untuk kabel fasa.

Sebagai contoh:

Suatu instalasi listrik 1 phase 220Vac, dengan daya sebesar 10.000watt (10Kw), berapa ukuran kabel fasa dan
kabel netral yang dibutuhkan?

 Voltage : 220Volt
 Daya : 10.000Watt
 In : 10.000watt/220V = 45,45Ampere

Safety Factor
Untuk menentukan kemampuan hantar arus kabel yang diperlukan, maka terlebih dahulu arus nominal kita
kalikan safety factor sebesar 125%.

125% x 45,45 = 56,8 Ampere.

Maka, dilihat dari Tabel Kemampuan hantar arus (KHA) kabel untuk arus sebesar 56,8 Ampere, kita dapat
menggunakan Kabel ukuran 10mm2 dengan kemampuan arus maksimal sebesar 61Ampere.

Ukuran kabel yang dibutuhkan untuk instalasi listrik tersebut,adalah:

 Kabel Netral : 10 mm2


 Kabel fase : 10mm2
18
Kebutuhan ukuran kabel fase dan kabel Netral pada instalasi listrik 1 fase adalah sama, karena besar arus yang
mengalir pada kedua kabel tersebut adalah sama besar.

Listrik 3 Phase

Menentukan Ukuran kabel dan Besar Arus yang mengalir pada instalasi listrik 3 fase.

Pada instalasi listrik 3 fasa, Jika beban arus yang mengalir pada masing-masing fase R,S,T memiliki nilai yang
sama atau seimbang, maka besar arus yang mengalir pada kabel Netral adalah Nol.

Ir = Is = It, maka In = 0
Atau dalam sistem penjumlahan Vektor, Ir + Is + It = 0, jika Ir = Is = It

Namun, untuk mencapai keseimbangan arus pada masing-masing fasa R,S, T adalah sangat sulit untuk dicapai,
maka biasanya pada instalasi listrik 3 fase akan terjadi ketidak seimbangan beban arus antara fase R,S,T.

Ketidakseimbangan arus pada fase R,S,T ini akan menyebabkan timbulnya arus yang mengalir pada kabel
Netral, dan semakin besar persentase ketidak seimbangan beban antara Fase R,S,T maka arus yang mengalir
pada kabel Netral juga akan semakin besar.

Maka, untuk dapat menentukan ukuran kabel Netral pada instalasi listrik 3 phase maka terlebih dahulu kita
harus mengetahui berapa besar arus yang mengalir pada kabel Netral tersebut.

Untuk mengantisipasi peningkatan arus netral inilah, maka ukuran kabel yang digunakan untuk kabel Netral
biasanya sama dengan ukuran kabel pada fase R,S,T.

19
Sebagai contoh:

Suatu instalasi listrik 3 fase, tegangan 380V, cosphi 0,8, , dengan daya sebesar 50.000watt (50kw), maka ukuran
kabel yang dibutuhkan adalah:

 P= V x I x Cosphi x akar3
 In = P/(V x I x Cosphi x akar3)
 In = 50.000watt / (380v x 0,8 x 1,73)
 In = 95,1 Amp
 125% (safety factor) x In = 118,9 Amp

Maka, dilihat dari Tabel Kemampuan hantar arus (KHA) untuk arus sebesar 118,9 Ampere, kita dapat
menggunakan Kabel ukuran 35mm2 dengan kemampuan arus maksimal sebesar 135 Ampere.

Ukuran kabel yang dibutuhkan untuk instalasi tersebut, adalah:

 Kabel Fase : 35mm2


 Kabel Netral: 35mm2

Ukuran kabel netral disamakan dengan ukuran kabel fase untuk mengantisipasi peningkatan arus pada kabel
netral yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan arus pada fasa R,S,T.

Namun, jika kita dapat meminimalkan ketidak seimbangan arus pada fase R,S,T, maka kita juga akan
meminimalkan arus yang mengalir pada kabel netral.

Dapat disimpulkan, Kabel Netral dapat menggunakan ukuran kabel yang lebih kecil dari kabel fase, jika beban
fase R,S,T dapat lebih diseimbangkan, sehingga arus yang mengalir pada kabel Netral akan semakin kecil.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://leonardomekatronik.blogspot.co.id/2016/09/penggerak-motor-3-fuse.html

http://mumetlistrik.blogspot.co.id/2012/08/jenis-kabel-listrik-nya-nym-dan-nyy.html

https://www.academia.edu/11429929/Jenis_Kabel_Listrik_Dan_Spesifikasinya

21

Anda mungkin juga menyukai