Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan nikmat serta hidayah-NYA praktikan dapat
menyelesaikan Kerja Praktek di PT. Pal Indonesia ( persero) Surabaya selama
satu bulan dan menyusun Makalah Kerja Praktek ini sebagai salah satu syarat
untuk menempuh mata kuliah Kerja Praktek guna menyesuaikan dengan materi
program yang di keluarkan dan untuk menempuh Ujian Akhir pada Program
Studi Teknik Perkapalan Departemen Teknologi Industri Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro Semarang.

Praktikan sangat berterima kasih kepada pihak - pihak yang telah


membantu dalam penyelesaian laporan ini. Rasa terima kasih saya sampaikan
dengan hormat kepada:

1. Kedua Orang Tua, yang telah memberikan dukungan moril maupun


materil.
2. Bapak Nanang Kurniawan S.T. sebagai Pembimbing Kerja Praktek dan
Kepala Departement MO dan HO PT. Pal Indonesia ( persero)
Surabayayang telah membimbing kami selama melakukan Kerja Praktek.
3. Seluruh staff dan karyawan PT. Pal Indonesia (Persero) Surabaya yang
telah membantu dan membimbing Praktikan.
4. Kepada Bapak Dr.Sunarso Sugeng , AT, MT, Sebagai Ketua Program
Studi Teknik Perkapalan Departemen Teknologi Industri Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro Semarang.
5. Kepada Bapak Eko Julianto Sasono , SH, AT, MT sebagai Dosen
Pembimbing Kerja Praktek Program Studi Teknik Perkapalan Departemen
Teknologi Industri Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro Semarang.
6. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung atas terlaksananya Praktek Kerja dan terselesainya penulisan
laporan Praktek Kerja ini.
Praktikan menyadari kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan
laporan Kerja Praktek ini, oleh karena itu Praktikan menerima saran dan kritik

i|Page
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

membangun dari dosen-dosen, karyawan-karyawan PT. Pal Indonesia (persero)


Surabayaserta rekan-rekan mahasiswa dan pembaca akan mendorong praktikan
untuk berbuat yang lebih baik.

Sambutan hangat terbuka dari keluarga besar PT. Pal Indonesia (


persero) Surabaya sangat membantu untuk mendapatkan informasi yang
praktikan butuhkan dan tambahan ilmu pengetahuan pada umumnya serta
disiplin Ilmu Teknik Perkapalan pada khususnya. Untuk menunjang
pengetahuan di bangku kuliah dengan membandingkan kenyataannya di
lapangan.

Semarang, maret 2018

Praktikan

ii | P a g e
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................................2
1.4. Manfaat Penulisan .....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
3.1. Pengertian Flushing ...................................................................................3
3.2. Penyebab Perlunya Flushing Pada Sistem Instalasi Pipa Bahan Bakar ......4
3.2.1. Untuk Kebersihan Pipa ............................................................................4
3.2.2. Berhubungan Dengan Bahan Bakar Main Engine ....................................4
3.2.3. Peraturan dari Badan Class ................................................................7
3.3. Proses Flushing Pipa Pada Sistem Instalasi Pipa Bahan Bakar ..................7
3.3.1 Tahapan Sebelum Proses Flushing......................................................7
3.3.2. Proses Flushing ................................................................................. 10
3.3.3. Pengecekan Hasil Proses Flushing .................................................... 12
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................... 13
4.1. Kesimpulan ............................................................................................... 13
4.2. Saran ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 14

iii | P a g e
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Negara Indonesia juga merupakan Negara Archipelago (kepulauan) yang dari


luas kawasannya adalah lautan. Selain eksplorasi hasil laut kita bisa pula
mengembangkan usaha dalam bidang kelautan lainnya seperti bidang transportasi
laut, pertahanan laut dan pariwisata laut. Pada implementasinya masih ditemui
banyak kekurangan yang membutuhkan perhatian dari berbagai bidang, khususnya
pemerintah dan swasta. Dalam bidang transportasi laut keberadaan kapal sangatlah
penting karena kapal menjadi alat utama untuk distribusi logistik skala besar yang
efektif dan murah karena memiliki kapasitas angkut yang sangat besar. Sebagian
besar wilayah Indonesia kapal juga merupakan alat transportasi utama antar pulau
atau angkutan sungai. Selain itu sektor pariwisata juga mendapat sumbangsih besar
dari dunia perkapalan untuk wisatawan lokal hingga wisata kapal pesiar (Cruise
Ship). Maka dari itu dibutuhkannya kapal yang berkualitas baik, dan juga pada saat
pembuatan kapal perlu sekali memperhatiakan proses dalam pembuatan tersebut
baik itu untuk pengolahan terhadap komponen yang saling berkaitan.

Pada kapal tentunya terdiri dari berbagai macam kompenen penting, untuk
terciptakannya suatu kapal, jika komponen tersebut telah terpenuhi maka setiap
komponen itu perlu juga untuk memaksimalkan fungsinya, maka perlu adanya
tindakan ataupun tambahan yang perlu dilakukan.

Maka pada makalah ini akan membahas tentang pipa pada kapal, terutam pada
pipa bahan bakar yang akan berhubungan dengan mesin. Main engine pada kapal
merupakan komponen kapal yang sangan diperlukan sekali dalan pembuatan kapal.
Jadi apapun yang berhubungan dengan mesin kapal sangat perlu diperhatikan sekali
sebagai sontohnya ada pipa yang mengalir pada Main engine. Maka pada pipa –
pipa ini perlu diperhatikan dan perlakuan khusus, pada intinya pada setiap pipa yang
akan digunakan pada Main engine tidak menimbulkan masalah pada oporasional
main enggine, maka salah satu proses yang sangat diperlukan sekali yaitu flushing.

1|Page
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Proses ini merupakan pembersihan pipa pada kapal terutama pada system pipa FOT
dan LOT, proses ini menggunakan system pemompaan cairan sesuai system
pipanya, mengalirkan keseluruh pipa yang telah terlebih dahulu dirangkai.

1.2. Rumusan Masalah


1.) Apakah yang dimaksud dengan Flushing?
2.) Apakah yang terjadi seandainya tidak dilakunnya Flushing pada pipa
kapal ?
3.) Apa saja sistem pipa yang diperlukan dilakukannya Flushing ?
4.) Bagaimana proses Flushing pada instalasi pipa kapal ?

1.3. Tujuan Penulisan


1.) Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan proses dari Flushing
2.) Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan hal yang terjadi apabila tidak
dilakukannya proses Flushing pada instalasi pipa kapal
3.) Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan apasaja instalasi pipa pada kapal
yang sangat perlu sekali dilakukannya proses Flushing

1.4. Manfaat Penulisan


1.) Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan memberikan pengetahuan baru
bagi mahasiswa
2.) Memberikan pengetahuan baru untuk mahasiswa tentang Flushing
3.) Agar pembaca mengetahui apa saja yang perlu untuk dilakukannya
Flushing pada instalasi pipa pada kapal
4.) Agar pembaca mengetahui apa saja nantinya yang terjadi jika tidak
dilakukannya Flushing pada istalasi pipa pada kapal

2|Page
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB II PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Flushing

Flushing secara istilah merupakan pembilasan, jadi sebenarnya flushing merupakan


suatu system yang banyak dilakukan pada alat kerja manusia. Namun flushing ini tentunya
sangat perlu sekali pada suatu system kerja atau suatu alat, karena dengan dilakukannya
flushing ini bisa membuat suatu alat tersebut bekerja optimal atau menghindari adanya
terjadi kerusakan karna kotoran.

Flushing ini biasanya dilakukan pada system pipa, jadi system flushing ini sangat
berpengaruh sekali pada perpipaan. Pada kapal tentunya sangat banyak sekali instalsi pipa,
dan instalasi pipa ini biasanya ada pipa khusus untuk keperluan pada kapal, dan juga system
instalasi pipa pada kapal sangat berkaitan sekali dengan komponen yang ada di kapal, baik
itu contohnya mesin kapal, alat pemadam, bahan bakar dan sebagainya.

Flushing system pipa merupakan jenis system dengan mengalirkan cairan yang sesuai
dengan jenis system instalasi pipa yang digunkan, dengan dialiri aliran cairan ini,
diharapkan bisa menbersihkan kotoran yang masih tertempel pada pipa. Dan pada system
instalasai kapal tentunya pipa yang terbuat dari baja, aluminuim dan sebagai nya, yang pipa
pipa tersebut biasanya dirangkai dengan cara melakukan pengelasan, jadi akan
menyebabkan banyaknya kotoran atau terak las yang tidak terjangkau untuk dibersihkan
dengan cara manual. Namaun ada perlakuan yang berbeda dengan flushing biasanya pada
system instalasi pipa terutama pada system instalasi pipa bahan bakar, karna system ini ini
nantinya akan berhubungan dengan Main Engine, maka system pipa tersebut harus bersih
tanpa adanya kotran atau terak hasil lasan yang tertinggal, jadi pada system flusing ini
nantinya ada hal yang akan berbeda untuk proses flushing nya. Dan system pipa yang
biasanya dilakukan flushing adalah system instalasi pipa bahan bakar, proses ini biasanya
akan dilakukannya pengecekan dari pihak class.

3|Page
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

3.2. Penyebab Perlunya Flushing Pada Sistem Instalasi Pipa Bahan Bakar

Pada dasar yang menjadi penyebab dilakukannya flushing adalah untuk


menciptakan suatu system maupun alat yang bekerja secara optimal dan alat bekerja
dapat bertahan lama, dan juga dilakukannya suatu proses flushing karena adanya
pihak yang bertanggung jawab untuk memberikan suatu kelayakan atas
beroperasinya suatu alat pekerjaan. Diasamping itu kemungkinan pihak dari owner
kapal menyarankan untuk melakukan flushing.

Berikut beberapa penyebab rincian mengapa perlu sekali melakukan flushing pada
system pipa bahan bakar.

3.2.1. Untuk Kebersihan Pipa


Flushing merupakan proses pembilasan, yang tujuan utamanya adalah untuk
membersihkan pipa dari kotoran. Pada pipa yang terbuat dari steel tentunya
perakitannya menggunakan pengelasan, jadi dari hasil pengelasan ini tentunya ada
terak kotoran dari sisa pengelasan, jadi inilah sebenarnya kegunaan yang mendasar
pada proses flushing.

3.2.2. Berhubungan Dengan Bahan Bakar Main Engine


Penyebab ini sangat perlu sekali diperhatikan sesuai dengan judul makalah ini
pengaruh terhadap bahan bakar Main Engine. Main engine merupakan suatu
komponen kapal yang sangat berpengaruh sekali pada operasional kapal, karna
main engine merupakan alat penggerak utama kapal. Ketika penggerak utama kapal
bermasalah maka tidak akan bekerja optimal. Oleh karena itu itu ini merupakan
suatu penyebabnya, karena pipa pada bahan bakar akan mengalir nantinya pada
pada main engine.

Pada main engine ini tentunya telah dibuat dengan seoptimal mungkin untuk proses
penggerakan kapal, segala yang berhubungan dengan main engine baik itu yang
berhubungan antara komponen lainnya, main engine tidak sembarang dalam kaitan
komponen kapal lainnya. Seperti pipa bahan bakar kapal , pipa bahan bakar kapal

4|Page
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

harus bersih, karena jika tidak pada main engine kapal ada nya alat pendeteksi
bahan bakar kotor, jika terdapat bahan bakar kotor maka main engine akan
mendeteksinya, sehingga tentunya main engine tidak akan bekerja optimal, main
engine akan menolak melakukan proses berjalannya perputaran propeller atau
Trouble Shooting Diesel Engine.

Berikut beberapa kemungkinan yang terjadi apabila bahan bakar kotor

1. Hard Starting
Hard Starting adalah kerusakan di mana mesin diesel menjadi sangat susah
untuk dinyalakan. Kerusakan ini sangat mengganggu karena membuang-
buang waktu. Nyatanya banyak hal yang dapat mengakibatkan mesin untuk
mengalami Hard Starting
2. Overheating
Kondisi mesin yang terlalu panas bisa mengakibatkan proses pembakaran
yang tidak sempurna sehingga daya yang dihasilkan rendah.
Kondisi mesin yang terlalu panas bisa mengakibatkan piston terkunci oleh
silinder yang mengakibatkan mesin mati. Atau juga sebaliknya, clearence
antara piston dan silinder menjadi terlalu longgar sehingga kompresi terlalu
rendah yang mengakibatkan daya yang rendah pula.
3. Kebocoran
Kebocoran ini bisa terjadi pada komponen meisn kapal, mengakibatkan
mesin tidak bekerja optimal.

Jika bahan bakar yang terus menerus kotor maka mesin tidak akan bekerja optimal
dan akan mengakibatkan kesrusan parah pada mesin kapal telah adanya bagian
untuk pemutusan bahan bakar yaitu Fuel Shutoff.

5|Page
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Gambar 3.1 Main engine

Gambar 3.2 Fuel Shutoff (Pemutus Bahan Bakar)

6|Page
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

3.2.3. Peraturan dari Badan Class

Pada proses flusing ini, merupakan suatu peraturan yang diberikan badan class, jadi
untuk mendapatkan persetujuan dari badan class maka maka proses flushing harus
dilakukan. Teknis mendapatkan perseruajuan dari badan class ialah dengan
mengundang badan class pada saat pemeriksaan hasil dari flushing, jika pihak dari
badan class telah menyetujuinya, maka system instalasi pipa dapat di install.

Namun semua itu tergantung dari kesepakatan dari pihak galangan, owner, dan
badan class yang digunakan, apakah akan melakukan flushing. Penulis memberikan
gambaran tau informasi ini dari hasil Kerja Praktek di PT. PAL Indoneisa yang
menggunakan Badan Class LR

3.3. Proses Flushing Pipa Pada Sistem Instalasi Pipa Bahan Bakar

Proses flushing pipa pada sistem instalasi pipa bahan bakar terdapat beberapa
tahapan sebelum proses, proses flushing pada sistem bahan bakar ini nantinya akan
berbeda dari flusing dari sistem instalasi lainnya.

Berikut beberapa tahapan Flushing pada pipa bahan bakar kapal:

3.3.1 Tahapan Sebelum Proses Flushing

Sebelum proses flushing adanya beberapa tahapan yang nantinya akan berhubungan
dengan flushing. Proses flushing ini akan dilakukan pada sistem instalasi pipa
bahan bakar kapal yaitu FOT (Fuel Oil Tank) dan LOT (Lubricant Oil Tank), karna
sistem ini nantinya yang akan berhubungan dengan Main Engine.

7|Page
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

WBS FABRIKASI BENKEL PIPA PT. PAL INDONESIA

PROSES FABRIKASI

FIT UP FABRIKASI

IDENT FABRIKASI

WELDING + CEK (LR)

THL NO THL

HYIDROTEST

CHEMICAL (PECKLING)

PRIMER PALNTING

PETI (PALETTIZNG) PROSES INSTALASI

GALVANIS

FLASHING

(UNTUK FOT DAN LOT)

8|Page
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Dari alur skema WBS fabrikasi pipa PT. PAL tersebut ada beberapa persiapan
ataupun tahapan yang di persiapkan sebelum melakukan proses flushing

1. Setelah tahap proses fabrikasi selesai dan fit up fabrikasi, maka telah
terbentuk bentuk alur dari sistem FOT dan LOT sesungguhnya pada kapal,
dan ini belum terjadi proses instal pipa pada kapal, masih dalam bentuk
potongan yng telah bisa di rangkat sesuiai gambar perencanaan pipa kapal
2. Setelah itu telah terbentuknya potongan pipa siap rangkai, selanjutnya
masuk pada proses packling, proses ini merupakan dimana proses
pencampuran zat kimia untuk menghilangkat korosi yang terjadi pada pipa
tersebut dalam suatu wadah untuk direndam selama beberapa hari.
3. Setelah itu, kemudian pipa di rangkai.

Gambar 3.3.1 Proses Packling

9|Page
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

3.3.2. Proses Flushing

Setelah fabrikasi pipa selesai dan telah sesuai dengan gambar, kemudian instalasi
pipa dirangkai sesuai fungsinya, setiap instalasi pipa menggunakan mesin flushing
yang berbeda sesuai dengan jenis cairan masing masing jika FOT menggunakan
bahan bakar kapal, dan LOT menggunakan minyak lumas.

1.) Proses pertama merakit isntalasi tadi pada bengkel pipa dan
menghubungkan ke mesin flushing

Gambar 3.3.2. Rangkaian Pipa FOT

2.) Kemudian memasukkan cairan pada mesin flushing


3.) Selanjutnya proses pengecekan filter pada mesin flusing, filter pada mesin
flushing ada 2 macam yaitu filter untuk mesin pompa flushing, dan filter
untuk hasil aliran instalasi pipa tersebut. Pada saat pertama kali akan
melakukan flushing, bag filter yang akan digunakan pada filter, bisa
digunakan bag filter bekas dan yang sudah dibersihkan, karena pada saat
filter pertama biasanya akan sangat kotor

10 | P a g e
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Gambar 3.3.2 Bag Filter

4.) Setelah komponen terpasang, langakah selanjutnya memanaskan cairan


tadi, karna system dari flushing ini iyalah mengalirkan cairan panas pada
instalasi pipa, jika mesin dari flushing tersebut tidak memiliki alat pemanas,
maka terlebih dahulu melakukan pemanasan diluar mesin dengan cara
mengalirkan terlebih dahulu ke alat pemanas, setelah itu baru dihubungkan
lai ke mesin flushing, setelah lama melakukan flushing biasanya panas
cairan akan bertambah, pada mesin flushing juga terdapat thermometer
untuk pengecekan suhu cairan
5.) Pada saat proses flusing, bagian dari pipa diberikan pukulan atau hentakan
untuk merontokkan kotoran yang ada pada pipa, dengan menggunakan alat
yang tidak keras sperti kayu, terutama pada elbow atau sambungan

Gambar 3.3.2 Proses Pemukulan Pipa

11 | P a g e
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

3.3.3. Pengecekan Hasil Proses Flushing

Proses dari flushing ini memakan waktu berhari untuk membersihkan kotoran pada
pipa FOT maupun LOT, bisa 4 -5 hari. Proses pengecekan ini dilakukan setiap
harinya, karna proses flushing ini dilakukan secara continue atau berkelanjutan.

Setiap hari dilihat hasil nya, jikalau masih kotor hasil pada bag filter maka proses
flushing akan terus berlanjut, jika hasil dari proses flushing sudah mulai terilihat
bersih, selanjutnya pihak dari bengkel mengundang dari pihak badan calss, untuk
memberikan status layak install.

Gambar 3.3.3. Pengecekan Hasil Filter

Gambar3.3.3. Mesin Flushing

12 | P a g e
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Flushing merupakan proses pembilasan, Flushing system pipa merupakan jenis
system dengan mengalirkan cairan yang sesuai dengan jenis system instalasi pipa yang
digunkan, dengan dialiri aliran cairan ini, diharapkan bisa menbersihkan kotoran yang
masih tertempel pada pipa.

Pada system instalasai kapal tentunya pipa yang terbuat dari baja, aluminuim dan
sebagainya. Pipa - pipa tersebut biasanya dirangkai dengan cara melakukan pengelasan,
jadi akan menyebabkan banyaknya kotoran atau terak las yang tidak terjangkau untuk
dibersihkan dengan cara manual. Namun ada perlakuan yang berbeda dengan flushing
biasanya pada system instalasi pipa, terutama pada system instalasi pipa bahan bakar,
karena system ini ini nantinya akan berhubungan dengan Main Engine, maka system pipa
tersebut harus bersih tanpa adanya kotran atau terak hasil las yang tertinggal, jadi pada
system flushing ini nantinya ada hal yang akan berbeda untuk proses flushing nya. Dan
system pipa yang biasanya dilakukan flushing adalah system instalasi pipa bahan bakar,
proses ini biasanya akan dilakukannya pengecekan dari pihak class.

4.2.Saran
System dari flusing ini sangat barmanfaat sekali dalam proses pembersihan
pipa, karna akan sangat membantu sekali untuk membersihkan bagian yang tidak
terjangkau, dan penulis menyarankan pada pihak galangan, owner , maupun pihak
dari badan class, akar flushing ini bisa dijadikan kewajiban untuk diterapkan dam
pembersihan pipa, terutama untuk system bahan bakar , yaitu pipa FOT dan LOT,
karena biaya untuk proses ini tidaklah terlalu mahal, dari pihak galangan sendiri
bisa membuat mesin sendiri, sebagaimana di PT. PAL Indonesia yang telah
menerapkannya.

13 | P a g e
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

DAFTAR PUSTAKA

 Smith, F.J.M. (1992). Basic fabrication and welding engineering,


Hong Kong: Wing
 Hartono .SST.2006. Teknik Galangan kapal, Diktat Kuliah,
Universitas –Semarang: Semarang.
 Observasi Lapangan PT. Pal Indonesia (persero ) Surabaya
 www.google.com

14 | P a g e
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Jangkar

http://www.maritimeworld.web.id/2011/03/apa-yang-dimaksud-dengan-
jangkar-kapal.html

http://masilh4m.wordpress.com/

http://indonesianship.com/beritaisi.php?ID=1545

http://www.udsamudrajaya.com/cara-merawat-jangkar-kapal-agar-tidak-
cepat-karat/

15 | P a g e
MAKALAH KERJA PRAKTEK
PT. PAL INDONESIA
DIVISI KAPAL PERANG
TEKNIK PERKAPALAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai